Dokumen tersebut membahas tentang dakwah kampus dan lembaga dakwah kampus (LDK). LDK memegang peranan penting dalam melaksanakan dakwah di lingkungan kampus. Dokumen ini menjelaskan tentang levelisasi dan prioritas LDK, serta unsur-unsur penting yang perlu diperhatikan dalam pembentukan dan pengelolaan LDK seperti struktur kepengurusan, manajemen, dan aktivitas dakwah utamanya.
1. BAB I
PENDAHULUAN
DAKWAH SECARA UMUM
Firman Allah dalam QS. An Nahl : 125 “Serulah ( manusia ) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah, dan pengajaranyang baik, dan berdebatlah dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu,Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari Jalan-
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
Pelaksanaan dakwah haruslah sesuai kandungan Al qur’an dan Assunah. Adapun
metode yang dijelaskan dalam surat An-Nahl ayat 125, yakni dengan hikmah, pengajaran
yang baik (mau’izhah hasanah) serta dengan kekuatan argumen, tidak dengan paksaan dan
kekerasan. Dan tetap memperhatikan beberapa karakteristik diantaranya robaniyyah,
syumuliyah, modern, ‘alamiyah, ‘ilmiyah, bashiroh islamiyah, serta menciptakan
mana’ah.
DAKWAH KAMPUS
Dakwah kampus merupakan implementasi dakwah di lingkungan perguruan tinggi.
Dakwah kampus dilaksanakan atas dasar sejarah masa lalu, saat zaman Rosululloh yang
sangat memperhatikan pemuda sebagai generasi penerus dakwah.
Objek dakwah kampus yaitu intra kampus dan ekstra kampus.Mahasiswa sebagai
sasaran utama dakwah kampus memiliki beberapa keistimewaan diantaranya mahasiswa
sebagai Quwwatus-syabaab (kekuatan pemuda), ‘Atho bilaa tahazzub (memberi tanpa
berpihak), Qaumun ‘amaliyyun (selalu bekerja), Al mar’atu war-rijal (wanita dan pria),
Laa istibdaad (tanpa keditaktoran), ‘Alamiyyah (internasional).
Tujuan dakwah kampusadalah untuk membentuk dan me-suplai alumni yang
berafiliasi kepada Islam serta optimalisasi peran kampus dalam mentransformasi
masyarakat menuju masyarakat islami. Sedangkan ruang lingkup dakwah kampus
diantaranya Amal assasiyatu dakwah (dasar-dasar dakwah), Amal khidamy (pelayanan),
Amal ilmiah fanniyah (ilmu dan profesi), Amal siyasi (politik).
Dalam pelaksanaan dakwah kampus oleh lembaga dakwah kampus (LDK), terlebih
dahulu dibutuhkan suatu perencanaan strategis dalam pelaksanaan dakwah tersebut. Selain
2. itu, LDK harus menentukan visi dan misi, diantaranya melalui tahapan-tahapan yaitu
dimulai menentukan arahdan visi yang merupakan tujuan dari pelaksanaan dakwah
kampus tersebut, selanjutnya menentukan misi.
BAB II
LEVELISASI DAN PRIORITAS
Keberadaan LDK dalam dakwah kampus memegang peranan yang sangat penting,
meskipun LDK bukan satu-satunya sayap dakwah kampus.
Ada dua aspek yang diperlukan untuk mengukur peningkatan kualitas LDK yaitu aspek
levelisasi LDK dan aspek Titik Tekan Amal Tiap Level LDK.
Levelisasi LDK menggunakan beberapa parameter diantaranya yaitu
diklasifikasikan ke dalam aspek sumber daya manusia, fokus dan lingkup agenda,
perangkat organisasi, kesekretariatan, da’awi (syi’ar dan kaderisasi), eksternal
lembaga,serta keuangan dan pendanaan.
Titik tekan amal tiap tiap level LDK akan direkomendasikan dalam basis
operasional LDK. Berdasarkan parameter-parameter tiap level di atas, dirumuskan analisis
kebutuhan LDK sesuai klasifikasinya. Dengan analisis kebutuhan tersebut, setiap LDK
disarankan untuk memprioritaskan hal-hal yang perlu dibenahi terlebih dahulu sehingga
proses perbaikan secara manajerial dalam pengelolaan LDK berjalan sesuai dengan
kondisi internal dan kebutuhan dakwah kampus LDKtersebut.
LDK terbentuk dengan dimulainya pembentukan kepengurusan, yaitu
dibentukanya tim formatur yang akan bermusyawarah untuk menentukan kebijakan-
kebijakan umum. Langkah selanjutnya adalah menentukan struktur kepengurusan yaitu
dengan pembentukan team building untuk kepengurusan awal. Selain itu diperlukan
manajemen kesekretariatan LDK dan mekanisme keuangan yang sangat membantu
kelangsungan LDK untuk ke depannya.
Aktivitass dakwah LDK sangat erat kaitannya dengan aktivitas syi’ar. Dalam syi’ar
itu perlu memperhatikan overview tentang syi’ar, media yang digunakan dan alur syi’ar.
Sehingga, diharapkan Lembaga Dakwah Kampus yang membawai dakwah di lingkungan
perguruan tinggi ini dapat menjalankan fungsinya dengan baik melalui struktur
kepengurusan yang solid.