4. Secara umum terdapat 4 Fungsi Dasar Pengawasan yaitu
:
1. Quality Control yaitu mengamankan seluruh komponen secara
menyeluruh dan mendetail (tidak secara random) untuk memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan dan selalu dilengkapi daftar
simak apa yang akan diperiksa.
2. Quality Assurance yaitu suatu kegiatan yang sistematik dan
terencana yang ditetapkan dalam sistem mutu, untuk
menyakinkan apakah proses Quality Control cukup terarah sesuai
sasaran dan cukup efektif, secara random dilakukan kontrol
pengamanan kualitas sebagai sarana counter check.
3. Safety Control yaitu menekankan pada pengamanan dalam
seluruh proses pekerjaan yang terlibat, secara teknis lebih banyak
kearah mengamankan struktur pekerjaan dan langkah
pengendalian resiko dalam cara pelaksanaan (kemungkinan
kecelakaan, kebakaran dll).
4. Observasi berkala yaitu mengamankan tercapainya sasaran
desain dengan segala konsep, metode, asumsi, perilaku struktur,
urutan pelaksanaan, dan observasi cermat serta detail.
FUNGSI PENGAWASAN
5. PENGAWASAN
Sasaran Utama Pengawasan Pekerjaan
Konstruksi antara lain :
SASARAN adalah progress dan progress rata-rata yang selalu
dimonitoring sehingga tepat waktu. 1. Sasaran Biaya maka yang diawasi adanya pekerjaan
tambah yang signifikan dan diusakan bila ada review
atau modifikasi diusahakan dapat
seimbang/balance, kecuali alasan teknis yang tidak
dapat dihindari.
2. Sasaran Mutu maka yang perlu diawasi semua aspek
yang menjadi mata rantai yang membentuk
pengamanan mutu yang menghasilkan kinerja yang
ditetapkan, semua tahapan kerja, seluruh rencana
mutu, penerapan metode kerja dan urutan proses
pekerjaan serta program pengamanan
dipelaksanaan.
3. Sasaran Waktu maka yang perlu diawasi benar
6. PENGAWASAN
KONSTRUKSI
BAGAN ALIR KERANGKA KERJA KONSULTAN SUPERVISI
Tidak
Review Jadwal
Pelaksanaan
Ya
EVALUASI
PENGENDALIAN
WAKTU
- Jadwal Pelaksanaan
- Jadwal Alat, Personil, Material
- Review Kurva "S" Harian, Mingguan, Bulanan
Tidak
Review Volume
Pelaksanaan
Ya
MONITORING
VOLUME
PEKERJAAN
- Kajian ulang data teknis & - Volume Pelaksanaan/Shop Drawing
administrasif yang ada - Field Engineer
- Pemahaman & penyamanan - Kuantitas Revisi volume pekerjaan
persepsi atas dokumen kontrak - Sistem Pengukuran
- Penjelasan manual sistem dan Tidak
prosedur kerja pengendalian - Penolakan Bahan
- Evaluasi rencana kerja kontrak- - Perbaikan
to & metode kerja
MONITORING
- Evaluasi rencana mobilisasi MUTU
Ya
alat & Base Camp
- Evaluasi rencana mobilisasi personil
kontraktor dan konsultan - Tahapan Pengujian
- Evaluasi rencana pengaturan lalu - Lingkup Pengujian
lintas (traffic manajemen) - Struktur Pengujian - Pengujian bahan
- Quarry material - Daftar Material - Metode pelaksanaan
- Lokasi AMP/Batch Plant - Daftar Pengujian (Pola 3-2-5) - Test hasil pekerjaan
- Ijin-ijin dan hubungan dengan
Pemda & Masyarakat setempat
- Asuransi
PENGENDALIAN
BIAYA
PENGENDALIAN
MUTU
PRE-CONSTRUCTION
MEETING
HASIL PEKERJAAN:
- TEPAT WAKTU
- TEPAT BIAYA
- TEPAT MUTU
7. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak/PCM :
Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya
SPMK dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama
dengan penyedia, unsur perencanaan, dan unsur
pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat
persiapan pelaksanaan kontrak.
Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam PCM
sekurang-kurangnya meliputi:
a. program mutu termasuk RMK;
b. organisasi kerja;
c. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
d. jadwal pelaksanaan pekerjaan yang diikuti uraian tentang
metode kerja yang memperhatikan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
e. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan,
dan personil;
f. penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi
pekerjaan. PCM
8. KONDISI KHUSUS
a. Apabila pada saat pelaksanaan Rapat
Persiapan Pekerjaan, keberadaan Konsultan
Supervisi belum tersedia dilapangan, maka
Rapat Persiapan Pekerjaan tetap dapat
dilaksanakan, berita acara Rapat Persiapan
Pekerjaan harus menyusul disampaikan
kepada konsultan supervisi untuk
dipedomani.
b.Dalam hal konsultan supervisi memiliki
pandangan yang berbeda dengan hasil
rapat yang telah ditentukan, maka usulan
atau persamaan persepsi dapat dilakukan
melalui rapat rapat koordinasi yang
dilaksanakan pada tahap selanjutnya. PCM
9. • Evaluasi RMK dilakukan oleh Pengguna
Jasa pada saat PCM.
• Disahkan oleh Ka Satker dan diperiksa oleh
PPK.
• Dibuat sebagai acuan pelaksanaan
kegiatan.
• RMK adalah dokumen yang dinamis,
dalam arti dapat berubah sesuai kebutuhan
pada saat kegiatan berjalan, dengan tetap,
memperhatikan kaidah kaidah penyusunan
dan persetujuan.
• RMK harus disosialisasikan, dipahami
oleh semua unsur yang terlibat dalam
kegiatan organisasi penyedia jasa. EVALUASI RMK
10. Pastikan RMK yang diajukan setidaknya meliputi:
1. Sasaran Mutu Proyek.
2. Informasi proyek.
3. Lingkup proyek.
4. Pihak Yang terlibat.
5. Struktur organisasi Penyedia Jasa.
6. Tugas tanggung jawab dan wewenang.
7. Daftar induk bukti Kerja.
8. Bagan alir pelaksanaan pekerjaan.
9. Jadwal pelaksanaan pekerjaan.
10. Jadwal tenaga Kerja.
11. Jadwal Material.
12. Jadwal Peralatan.
13. Jadwal arus kas.
14. Jadwal inspeksi uji dan tes.
15. Daftar Dokumen, Prosedur dan Instruksi Kerja.
16. Daftar keberterimaan.
17. Daftar Gambar Kerja. EVALUASI RMK
11. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Penyedia Jasa harus membuat Jadwal
Pelaksanaan Kegiatan atau lebih dikenal
dengan nama "Curva S“.
Curva S dibuat detail per item pekerjaan,
dengan menyediakan lajur rencana
kegiatan dan realisasi kegiatan.
Dinyatakan dalam bobot terhadap total
pekerjaan dan dinyatakan dalam persen
(%). Curva S dapat dibuat berdasarkan
bar maupun vektor diagram.
EVALUASI RMK
13. Mobilisasi harus sudah dilaksanakan paling
lambat dalam waktu 30 hari sejak diterbitkan
SPMK atau sesuai dengan ketentuan kontrak.
Mobilisasi meliputi kegiatan:
•Mendatangkan alat-alat berat dan kendaraan.
•Mempersiapkan fasilitas lapangan base camp.
•Mendatangkan alat-alat laboratorium.
•Mendatangkan personil Penyedia Jasa dan
Direksi Teknis.
• Pemeriksaan Quarry termasuk izin
penggunaan.
Mobilisasi peralatan / personil Penyedia Jasa
dapat dilakukan secara bertahap.
PENGAWASAN
MOBILISASI
15. PENGAJUAN
GAMBAR KERJA
PROSEDUR PENGAJUAN GAMBAR KERJA
PENGGUNA JASA KONSULTAN SUPERVISI PENYEDIA JASA
DIREKSI PEKERJAAN DIREKSI TEKNIK KONTRAKTOR
PROJECT
OFFICER (P.O)
PEJABAT
PEMBUAT
KOMITMEN
PERSIAPAN
a. Survai Lapangan
b. Daftar Kuantitas
c. Spesifikasi
GAMBAR KERJA
a. Survai Lapangan
b. Daftar Kuantitas
c. Spesifikasi
DIPERIKSA
CHIEF INSPEKTOR
SITE ENGINEER
PEDOMAN PELAKSANAAN DAN
PENGUKURAN
GENERAL
SUPERINTENDENT
QUANTITY SURVEYOR
DITOLAK
3 COPY
DISETUJUI
1 COPY
1 COPY
YA
18. Dalam pelaksanaan pengawasan kewenangan yang
diberikan oleh Direksi Teknis meliputi :
1. Inspeksi dan Persetujuan yang meliputi :
a.Persetujuan gambar kerja dan spesifikasi untuk
PELAKSANAAN
pekerjaan sementara;
g.Chek kelaikan peralatan yang digunakan kontraktor;
h.Instruksi Pekerjaan Harian;
i. Gambar terlaksana.
2. Pengetesan Material (Uji Mutu) yang meliputi :
a. Pengesahan Rancangan Mutu Kerja;
b. Penerimaan Hasil Pengujian Material;
c. Penerimaan Hasil Pekerjaan dilapangan;
d. Identifikasi Pekerjaan Cacat Mutu;
e. Instruksi pengujian tambahan;
f. Pengesahan perbaikan Pekerjaan Cacat Mutu;
g. Instruksi kepada kontraktor untuk memperbaiki
Pekerjaan Cacat. b.Persetujuan ijin kerja/request of work;
c.Penerbitan instruksi kepada Kontraktor;
d.Persetujuan usulan program kerja kontraktor;
e.Persetujuan metode kerja kontraktor;
f.Instruksi kepada kontraktor terkait dengan peringatan
dini;
PENGAWASAN
19. 3. Pengujian untuk Pengukuran dan
Pembayaran yang meliputi :
a. Pengesahan jumlah tertentu yang dapat
dibayarkan;
b. Pengesahan nilai pekerjaan yang selesai di
kerjakan;
c. Pengesahan Sertifikat Bulanan;
d. Pengesahan pembayaran pekerjaan harian;
e. Pengesahan Pekerjaan Selesai;
f. Pengesahan pembayaran akhir.
4. Laporan Progres dan Administrasi Pekerjaan
yang meliputi :
a. Laporan Harian (Daily Report);
b. Laporan Progress Mingguan (Weekly
Progress Report);
c. Laporan Progress Bulanan (Monthly Progress
Report);
d. Laporan Teknik (Technical Report);
e. Menyiapkan Sistem Informasi
Laporan/Pekerjaan.
PELAKSANAAN
PENGAWASAN
20. PENGENDALIAN WAKTU
66..66 SSCCHHEEDDUULLEE CCOONNTTRROOLL
INPUTS TOOLS & TECHNIQUES OUTPUTS
• Schedule management
plan
• Schedule baseline
• Performance reports
• Approved change
requests
• Progress reporting
• Schedule change
control system
• Performance
measurement
• PPrroojjeecctt mmaannaaggeemmeenntt
ssooffttwwaarree
• Variance analysis
• Schedule comparison
bar charts
• Schedule model data
(updates)
• Schedule baseline
(updates)
• Performance measrmnts
• Requested changes
• Recom corrective actions
• Orgazional process
assets (updates)
• Activity list
• Activity attributes
(updates)
• Project management plan
(updates)
CM-05
TM-06
24. Rencana Mutu;
Dokumen rencana mutu dibedakan menjadi :
1) Rencana Mutu Unit Kerja (RMU)
RMU merupakan dokumen rencana penetapan
kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan
program tahunan berjalan yang disusun oleh Unit
Kerja Eselon I sampai dengan Eselon II dalam
rangka penjaminan mutu.
2) Rencana Mutu Pelaksanaan (RMP)
Rencana Mutu Pelaksanaan merupakan dokumen
sistem manajemen mutu pelaksanaan yang
disusun oleh Kepala Satker, SNVT dan PPK
dalam rangka penjaminan mutu.
3) Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Rencana Mutu Kontrak merupakan dokumen
sistem manajemen mutu yang disusun oleh
Penyedia Jasa untuk setiap kontrak pekerjaan
dalam rangka penjaminan mutu. MANAJEMEN MUTU
25. Rencana Pengendalian Mutu harus
mencakup seluruh pekerjaan, termasuk
bahan yang dipasok Penyedia Jasa / Sub-
Penyedia Jasa, dan semua jenis dan tahap
pelaksanaan pada Kegiatan.
Rencana itu dapat dioperasikan seluruhnya
atau sebagian oleh Sub-Penyedia Jasa atau
badan/ organisasi mandiri yang qualified.
Tetapi, administrasi perencanaan dan mutu
Pekerjaan tetap menjadi tanggung-jawab
Penyedia Jasa.
Rencana Pengendalian Mutu harus dikelola
baik, dengan hasil pengujian yang
mewakili operasi yang aktual. Hasil
tersebut dilaporkan dengan akurat secara
berkala.
MANAJEMEN MUTU
26. Pengajuan Rencana Pengendalian Mutu
Pengajuan Lengkap
Rencana Pengendalian Mutu harus
menyediakan rincian cara, metoda, dan
frekwensi pengukuran Pengendalian Mutu
untuk semua elemen dari Pekerjaan
dalam Kontrak.
Pengajuan Sebagian
Pada kegiatan dengan tingkat kerumitan
dan/ atau resiko rendah, dan secara
eksplisit disebutkan di dalam Ketentuan
Khusus, Direksi Pekerjaan/Teknis dapat
menerima pengajuan sebagian dari
Rencana Pengendalian Mutu.
Tanpa mengabaikan setiap ketentuan pengajuan
sebagian tersebut, Penyedia Jasa tetap
bertanggung-jawab untuk semua aspek dari
Pekerjaan.
MANAJEMEN MUTU
27. CONTOH PENGENDALIAN MUTU AGREGAT UNTUK CAMPURAN ASPAL PANAS
PENGUJIAN STANDAR PENGUJIAN N I L A I
AASHTO S.N.I
T.104 - 86 03 - 3407 - 1994
Kekekalan bentuk agregat thp natrium dan Mgs Maks. 12 %
Abrasi dengan mesin Los Angeles T.96 - 77 03 - 2417 - 1991
Maks. 40 %
Kelekatan agregat terhadap aspal T.182 - 84 03 - 2439 - 1991
Min.95 %
Material lolos ayakan No.200 03 - 4142 - 1996
Maks. 3 %
Flat and Elongated Particles ASTM D - 4791
Maks. 1 %
Coarse Aggregate
Angularitas < 10 Cm ESA < 1 Juta DoT's
85 / 80
ESA ≥ 1 Juta 95 / 90
Pennsylvania
Test Method ,
PTM No.621
Angularitas ≥ 10 Cm ESA < 1 Juta 60 / 50
ESA ≥ 1 Juta 80 / 75
Fine Aggregate
Angularitas < 10 Cm ESA < 1 Juta Min. 40 %
ESA ≥ 1 Juta AASHTO
Min. 45 %
Angularitas ≥ 10 Cm ESA < 1 Juta Min. 40 %
ESA ≥ 1 Juta Min. 40 %
Nilai Setara Pasir Min.50% (G.Halus)
Min.70% (G.Kasar)
Kadar Lempung Maks. 1 %
PENGUJIAN ASPAL
PENGUJIAN UNIT STANDAR PENGUJIAN NILAI Pen.60-70
Penetrasi pada 25 ºC, 100 g, 5 detik 0,1 MM SNI 06 - 2456 - 1991
Titik Lembek º C SNI 06 - 2434 - 1991
Titik Nyala (COC) º C SNI 06 - 2433 - 1991
Daktilitas pada 25 ºC, 5 cm/menit Cm. SNI 06 - 2432 - 1991
Berat Jenis - SNI 06 - 2488 - 1991
Kelarutan dalam Toluene % ASTM D - 5546
Berat yang hilang % SNI 06 - 2441 - 1991
Penetrasi pada 25 ºC % SNI 06 - 2456 - 1991
Indeks Penetrasi
Temperatur Pencampuran perkiraan º C ASTM E 102 - 73
Temperatur Pemadatan perkiraan º C ASTM E 102 - 73 - -
60 - 70
≥ 48
≥ 232
≥ 100
≥ 1,0
≥ 99
≤ 0,80
≥ 54
≥ -1,0
T P - 33
SNI - 03 - 4428 - 1997
T 112 - 87 M - 01 - 1994 - 03
28. CONTOH PENGENDALIAN UJI MUTU
BAHAN DAN PENGUJIAN FREKWENSI PENGUJIAN
(Setiap Contoh Bahan )
Agregat
Los Angeles Abration 5.000 M3.
Aggregate Grading when adding to stockpile 1.000 M3.
Aggregate Grading from Hot Bins 250 M3. (min.2 kali per hari)
Sand Equivalent 250 M3.
Campuran Aspal Panas
Temperature at the mixing plant and on delevery to site Setiap Jam
Grading and bituminous binder content 200 Ton (min.2 kali per hari)
Marshall density, Stability, Flow, 200 Ton (min.2 kali per hari)
Quotient at 75 blows and voids at refusal density
Voids in mix at refusal density 3.000 Ton
Marshall Mix Design Setiap perubahan agregat
Penghamparan Aspal Panas 6 benda uji untuk setiap 200m panjang
Core Drill Size : dan kelipatannya. Untuk sisa segmen
Dia. 4" for aggregate size < 1" <200m jumlah benda uji ditentukan se-
Dia. 6" for aggregate size > 1" bagai зѴ sisa panjang segmen
Toleransi Campuran Paling sedikit 3 titik yang diukur melin-
Surface levels, for the cross section of each carriageway tang pada setiap 12,50 meter meman-jang
sepanjang jalan tersebut
30. TUJUAN
Memastikan bahwa hasil pekerjaan
yang diajukan oleh Penyedia Jasa
untuk divalidasi telah sesuai dengan
ketentuan Kontrak yang
ditunjukkan dalam rekaman
pengawasan pelaksanaan dan data
hasil pengukuran pekerjaan,
sehingga hasil pekerjaan tersebut
dapat diajukan untuk dibayar.
VALIDASI PEKERJAAN
33. Addendum kontrak bisa disebabkan:
• adanya perpanjangan waktu (time extension);
• pengurangan nilai kontrak (negative addendum);
• penambahan nilai kontrak (positive addendum);
akibat adanya revisi design atau adanya item baru.
Tiga unsur penting didalam mengajukan suatu
perubahan kontrak adalah:
1. apa yang menjadi `alasan utama' (Why) sehingga
addendum perlu diadakan.
2. pekerjaan apa atau subyek apa (What) yang
akan dijadikan issue sehingga terjadi perubahan.
3. bagaimana kajian (How) perubahan tersebut
memenuhi kelayakan teknis maupun keuangan.
Ketiga unsur pertanyaan di atas harus dibahas dan
dikembangkan untuk dapat dipertanggung jawabkan
baik secara teknis maupun keuangan.
PERUBAHAN
KONTRAK
34. Contract Change Order (CCO)
• Apabila tidak ada perubahan
(penambahan/ pengurangan ) dalam
keseluruhan lingkup pekerjaan seperti :
panjang efektif dalam kilometer tidak
berubah.
• Apabila tidak ada perubahan
(penambahan/ pengurangan ) dalam
periode kontrak.
• Ada sedikit perubahan di dalam masing-masing
PERUBAHAN
item pekerjaan (variation order).
• Tidak ada item pekerjaan baru.
• Tidak ada perubahan (pengurangan
/penambahan) di dalam keseluruhan
biaya. KONTRAK
35. Dokumen Pendukung CCO
• Pembenaran secara teknis (Justifikasi Teknis)
yang dihasilkan oleh PPK, Direksi Teknis dan
Penyedia Jasa serta ditandatangani (PPK, SE dan
GS);
• Hasil rapat yang tertulis (notulen) untuk
ditandatangani antara PPK, Direksi Teknis dan
Penyedia Jasa;
• Ringkasan tabel dari perubahan per item pekerjaan
dan photo dokumentasi;
• Hasil rapat disampaikan kepada Kasatker kemudian
dilakukan Penelitian oleh Tim Teknis.
• Setelah disetujui oleh Kasatker, kemudian
tembusan disampaikan ke Balai;
• Dibuat Revised Schedule.
• Hasil kesepakatan CCO harus dibuat
ADDENDUM KONTRAK PERUBAHAN
KONTRAK
36. Perubahan Kontrak
Digunakan apabila :
• Perubahan (penambahan / pergurangan) di
dalam keseluruhan/sebagian lingkup
pekerjaan seperti : panjang efektif kontrak
dalam kilometer tidak berubah;
• Penambahan / pengurangan dalam
periode waktu kontrak;
• Ada perubahan (penambahan/
pengurangan) kuantitas per item pekerjaan
dan menimbulkan harga baru;
• Perubahan (penambahan/pengurangan)
keseluruhan biaya kontrak;
• Penambahan biaya harus
mempertimbangkan tersedianya anggaran
dan tidak melebihi 10% dari kontrak
awal. PERUBAHAN
KONTRAK
37. Dokumen Pendukung
Hasil pengukuran/pemeriksaan lapangan disepakati
oleh PPK, SE dan GS kemudian disampaikan ke
Kasatker, dengan ketentuan berikut:
• Untuk penambahan item pekerjaan baru harus
dilakukan negosiasi untuk masing-masing harga
satuan pekerjaan, oleh Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak yang dibentuk oleh Kasatker.
• Harga tetap mengacu pada ketentuan yang
tercantum dalam kontrak awal.
• Hasil penelitian Panitia dibuat Berita Acara
dilengkapi data pendukung lainnya.
• Setelah disetujui, dikirimkan ke Ka-Balai untuk
mendapatkan rekomendasi, jika disetujui dikirim ke
Direktorat Wilayah terkait.
• Kemudian Direktorat Wilayah terkait memberikan
keputusan setelah dievaluasi oleh Tim Teknis.
• Hasil keputusan jika diterima, maka PPK
melakukan ADDENDUM KONTRAK. PERUBAHAN
KONTRAK
38. PERUBAHAN
KONTRAK
NOMOR : 03/SE/Db/2012
TANGGAL : 26 Januari 2012
KONTRAK
LAMPIRAN I
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA
BAGAN ALUR PERUBAHAN KONTRAK
TANPA PERUBAHAN TARGET
Masa Waktu Mobilisasi :
ã Pemeriksaan lapangan bersama
ã Usulan perubahan kontrak dari
penyedia jasa kepada pengguna
jasa
Paling Lambat 14 hari Kalender :
ã Keputusan PPK dengan
persetujuan Ka Satker terhadap
usulan perubahan kontrak dari
penyedia jasa ( setelah melalui
tim teknis )
ã Tembusan surat kepada Ka Balai
Jika disetujui
PERUBAHAN KONTRAK
39. PERUBAHAN
KONTRAK
LAMPIRAN II
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA
NOMOR : 03/SE/Db/2012
TANGGAL : 26 Januari 2012
KONTRAK
BAGAN ALUR PERUBAHAN KONTRAK TANPA PERUBAHAN TARGET
Paling Lambat 14 hari kalender :
ã Keputusan PPK dengan persetujuan Ka Satker
terhadap usulan perubahan kontrak dari penyedia
jasa ( setelah melalui tim teknis )
ã Jika disetujui, dikirimkan kepada Ka Balai untuk
mendapatkan rekomendasi
Masa Waktu Mobilisasi :
ã Pemeriksaan lapangan bersama
ã Usulan perubahan kontrak dari
penyedia jasa kepada pengguna
jasa
Paling lambat 14 hari kalender :
Dir.Bin.Pel Wil.An Dirjen Bina Marga telah
memberikan keputusan setelah dievaluasi
oleh Tim Teknis Direktorat Bina Pelaksana
Wilayah
Paling lambat 14 hari kalender :
ã Ka Balai telah memberikan rekomendasi
ã Jika disetujui, dikirimkan kepada Dirjen BM
melalui Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah
Keputusan diterima oleh
PPK PERUBAHAN KONTRAK
40. PERUBAHAN
KONTRAK
REVISI SCHEDULE
Prinsip Utama yang harus diperhatikan pada revisi
schedule/jadwal adalah :
a. Kurva 'S' awal (original 'S' curve) yang-sudah
disepakati pada saat awal kontrak harus tetap
dipertahankan. Jadi walaupun terjadi revisi,
bentuk dan trend kurva S tidak mengalami
perubahan.
b. Revisi schedule tidak bertujuan untuk
memperkecil deviasi keterlambatan. yang dapat
memperkecil deviasi hanya re-schedule akibat
perpanjangan waktu.
c. Pembuatan re-schedule selalu pada kurva S,
dimulai pada titik dimana tanggal terjadinya
perubahan. Jadi kurva re-schedule tidak
melanjutkan kurva realisasi.
43. KONTRAK KRITIS
Kontrak telah memasuki kondisi kritis jika realisasi
fisik :
a. Terlambat 10% dari rencana saat itu
(pada periode 5% – 70%) atau
b. Terlambat 5% dari rencana saat itu
(pada periode 70% – 100%) atau
c. Rencana fisik 70% - 100% dari kontrak,
realisasi fisik terlambat kurang dari 5% dari
rencana dan akan melampaui tahun
anggaran berjalan.
maka selambat-lambatnya dalam waktu 3 hari
sejak diketahuinya kondisi kritis, PPK
memberikan Surat Peringatan Pertama kepada
Penyedia dan melaporkan secara tertulis kepada
Kepala Satuan Kerja selaku atasan langsung.
44. PEMBAYARAN
Pembayaran prestasi pekerjaan konstruksi
untuk kontrak harga satuan dilakukan
dengan cara Bulanan berdasarkan prestasi
pekerjaan yang telah dilaksanakan/
terpasang (bukan material on site).
Dokumen penunjang yang disyaratkan
untuk mengajukan tagihan pembayaran
prestasi pekerjaan:
1. Berita acara prestasi hasil pekerjaan;
2. Perincian kuantitas hasil pekerjaan;
3. Laporan mutu hasil pekerjaan.
47. Ringkasan Kemajuan Bulanan (Monthly Progress Summary)
• Data Pokok (Basic Data)
• Kemajuan Fisik (Physical Progress)
Uraian/data tentang kemajuan menyeluruh dibandingkan
dengan "Rencana kerja Penyedia Jasa". Sebutkan kegiatan
yang secara signifikan melebihi atau terlambat dari jadwal.
• Pembayaran (Monthly Certificate)
Total yang tersertifikasi sampai laporan Bulan lalu;
Pembayaran yang tersertifikasi Bulan ini;
Total yang tersertifikasi sampai saat ini.
• Variasi dan Addendum (Variations and Addendum)
Uraian singkat tentang variasi terhadap kontrak yang tidak
mempengaruhi Nilai Kontrak.
Penjelasan singkat tentang Addendum yang diajukan
Penyedia Jasa, Konsultan Regional (jika ada) atau P2JJ
bersama dengan kenaikan dan pengurangan terhadap
kontrak.
• Pokok Persoalan Lain ( Other Issues )
Penjelasan singkat tentang permasalahan yang terjadi pada
bulan laporan, umpamanya: Kasus Pembebasan Tanah,
Sosial dan masalah Lingkungan atau Bencana Alam (BA).
Bila diperlukan, lampirkan foto-foto penting mengenai kasus-kasus
tersebut di atas. PELAPORAN