Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga bertujuan meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif dan mendukung pencapaian target kesehatan nasional. Program ini melakukan pendekatan proaktif ke keluarga di wilayah kerja puskesmas untuk mengatasi masalah prioritas seperti stunting dan penyakit tidak menular.
4. Permenkes RI No. 39/2016 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga
• Tujuan :
̶ Meningkatkan akses keluarga dan anggotanya
terhadap pelayananan Kesehatan yang
konprehensif (Promotif-Preventif, Kuratif dan
Rehabilitatif)
̶ Mendukung Pencapaian SPM di Kab/Kota melalui
peningkatan aksess screening kesehatan
̶ Menunggung pelaksanaan JKN
̶ Mudukung tercapainya Program Indonesia Sehat
dalam Renstra Kemenkes 2015-2019
5. Pembiayaan (Juknis halaman 10)
Sumber pembiayaan:
• APBD
• APBN
Dana Dekosentrasi
Fisik (DAK), Non Fisik (BOK)
Dana kapitasi JKN / Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK)
Alokasi Dana Desa (ADD)
• Corporate Social Responsibility (CSR)
• Dll.
7. 7
VISI DAN MISI PRESIDEN
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia
Indonesia
TRISAKTI:
Berdaulat di bidang politik; Mandiri di bidang ekonomi;
Berkepribadian dlm budaya
PROGRAM INDONESIA
SEHAT
PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
PROGRAM
INDONESIA
KERJA
PENGUATANYANKES
PENERAPAN
PARADIGMA SEHAT
JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL (JKN)
RENSTRA
2015-2019
3DIMENSIPEMBANGUNAN:PEMBANGUNANMANUSIA,SEKTOR
UNGGULAN,PEMERATAANDANKEWILAYAHAN
NORMAPEMBANGUNANKABINETKERJA
D
T
P
K
KELUARGA SEHAT
PROGRAM
INDONESIA
PINTAR
8. Jumlah peserta JKN (Oktober
2016)No Jenis peserta JKN Jumlah
1 PBI (Penerima Bantuan Iuran) APBN 91,155,187
2 PBI (Penerima Bantuan Iuran) APBD 15,147,556
3 PPU (Pekerja Penerima Upah) PNS 13,179,337
4 PPU (Pekerja Penerima Upah) TNI 1,555,471
5 PPU (Pekerja Penerima Upah) POLRI 1,216,584
6 PPU (Pekerja Penerima Upah) BUMN 1,259,503
7 PPU (Pekerja Penerima Upah) BUMD 155,243
8 PPU (Pekerja Penerima Upah) Swasta 22,974,012
9 PBPU, Pekerja Mandiri 18,545,036
10 Bukan Pekerja 5,047,249
Total 170,235,1788
9. Jumlah FKTP dalam JKN
No. Jenis fasilitas kesehatan Jumlah
1 Puskesmas 8,262
2 Puskesmas Rawat Inap 1,552
3 Dokter praktek 4,614
4 Dokter gigi praktek 1,162
5 Klinik pratama 3,751
6 Klinik TNI 711
7 Klinik POLRI 568
8 RSD pratama 14
Total 20,634
9
10. Jumlah FKTL dalam JKM
No. Jenis fasilitas kesehatan rujukan Jumlah
1 RS Tipe A 18
2 RS Tipe B 152
3 RS Tipe C 329
4 RS Tipe D 162
5 RS Swasta 1,006
6 RS TNI/POLRI 143
7 RS Khusus 223
8 Lain-lain 142
Total 2,175
10
11. Regulation No. 19 year 2016 a second change
to
Segment
Participants
Magnitudes Of Dues Entered Into Force
PBI IDR 23.000,- January 1, 2016
Private and PPU (PPNPN) • The upper limit are IDR
8.000.000
• Class I The salary more, or
between IDR 8.000.000 to
IDR 4.000.000 ,
• Class II, The salary up to IDR
4.000.000
March 1, 2016
An additional PPU family • 1% of base salary with an
upper limit of IDR 8 million
March 1, 2016
PBPU and BP Non State
organizers
• Class I: IDR 80.000.-
• Class II: IDR 51.000.-
• Class III: IDR 25.500.-*
April 1, 2016
Regulation No. 12 2013 on health
coverage
Article 16A, 16 d, 16F, 16 h
12. 2014
2015
2019
1. Subsidized people
2. Military
3. The existing participants of BPJS Kes
4. The existing participants of Jamsostek
5. others
Universal
Coverage
1 Januari 2016
Micro company
The latest January 1st, 2015
January 1st, 1. State-owned Enterprises
2014 2. Big Company
114.339.825 3. Middle Company
4. Small business
Start from Jan 1st 2014
January 1st,
2015
133.423.653
Road Map of Membership Recruitment
Precident Declare No: 111/2013 article 6 :
The membership of health insurance in BPJSKesehatan
is an obligatory and for all Indonesia society.
January 1st,
2016
156.790.287
2016
13. Keseimbangan sehat - sakit
• JKN terutama untuk menyembuhkan
yang sakit
• Penerapan paradigma sehat membuat
yang sehat makin sehat, tidak menjadi
sakit
• Untuk itu dikembangkan aspek sehat
dibuat pendekatan keluarga dengan
tujuan menyehatkan keluarga
• Dibuat indikator keluarga sehat sebagai
ukuran tingkat kemajuan keluarga sehat di
tiap wilayah
13
14. UKM dan UKP harus seimbang
• UKP: dilakukan oleh Puskesmas dan
faskes lainnya (dokter praktek, dll)
• UKM: Puskesmas adalah aktor utama
dan koordinator semua kegiatan UKM di
wilayahnya.
• Kondisi sekarang belum seimbang
sebagai contoh dari sisi dana (kapitasi
JKN dibanding BOK)
• Harus diupayakan agar dana juga
seimbang
17. Road-map “total coverage” seluruh kab/kota
2016 2017 2018 2019
Provinsi 9 34 34 34
Kab/Kota 64 516 516 516
Puskesmas 470 30% 60% 100%
Jumlah Puskesmas 470 2926 5852 semua
Setelah terbit Permenkes nomer 43 tahun 2016 tentang
SPM roadmap PIS DPK berubah total
18. AREA PRIORITAS PROGRAM KESEHATAN
KESEHATAN IBU:
- MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)
KESEHATAN ANAK:
- MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)
- MENURUNKAN PREVALENSI BALITA PENDEK
(STUNTING)
PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR:
- MEMPERTAHANKAN PREVALENSI HIV-AIDS <0,5
- MENURUNKAN PREVALENSI TUBERKULOSIS
- MENURUNKAN PREVALENSI MALARIA
PENGENDALIAN PENYAKIT TDK MENULAR
- MENURUNKAN PREVALENSI HIPERTENSI
- MEMPERTAHANKAN PREVALENSI OBESITAS PADA
15,4
- MENURUNKAN PREVALENSI DIABETES
- MENURUNKAN PREVALENSI KANKER
- MENINGKATKAN KESEHATAN JIWA 18
20. UPAYA PUSKESMAS MENCAPAI KECAMATAN
SEHAT
Kecamatan
SehatIKS
Pembangunanwilayahber-
wawasankesehatan&UKM
Pemberdayaan
masyarakat
Pelayanankesehatan
perorangantkpertama(UKP)
Manajeme
n
Puskesmas
(P-1,P-2,P-3)
RekamMedik
SIMPUS
SIKKa
(Sistem
Informasi
Kesehatan
Keluarga)
IMS
ITS
Pemberdayaan
keluarga
UKBM
Desa
/Kelu
rahan
Sehat
IIS
IMS : INDIKATOR MASYARAKAT SEHAT
ITS : INDIKATOR TATANAN SEHAT
UKBM : UPAYAKESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT
IKS
IIS
: INDEKS KELUARGA SEHAT
: INDIKATOR INDIVIDU SEHAT
20
21. PENDEKATAN
KELUARGACARA KERJA PUSKESMAS YG TDK HANYA
MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN DI DLM
GEDUNG, MELAINKAN JUGA KELUAR GEDUNG DG
MENGUNJUNGI KELUARGA2 DI WILAYAH KERJANYA (TDK
HANYA MENGANDALKAN UKBM YG ADA)
PENDEKATAN PELAYANAN YG MENGINTEGRASIKAN UKP &
UKM
SECARA BERKESINAMBUNGAN
DG TARGET KELUARGA
DIDASARI DATA & INFORMASI DARI PROFIL KES KELUARGA
DG TUJUAN:
1. MENINGKATKAN AKSES KELUARGA THD PELAYANAN KES
YG KOMPREHENSIF
2. MENDUKUNG PENCAPAIAN SPM KAB/KOTA & SPM PROVINSI
3. MENDUKUNG PELAKSANAAN JKN
4. MENDUKUNG TERCAPAINYA PROGRAM INDONESIA SEHAT
PENGEMBANGAN DARI KUNJUNGAN RUMAH & PERLUASAN
DARI UPAYA PERAWATAN KES MASY (PERKESMAS)
21
23. Apa yang baru?
1. Pendekatan keluarga sudah pernah dilakukan
seperti pada program Perkesmas (perawatan
kesehatan masyarakat) dan PHBS tatanan
rumah tangga.
2. Yang baru adalah:
– Cakupannya: total coverage, Puskesmas
harus mempunyai database kesehatan
seluruh keluarga di wilayah kerjanya
– Substansinya: 12 indikator terpilih mewakili
4 masalah kesehatan prioritas yang akan
ditanggulangi selama 5 tahun ini
23
24. Kenapa harus pro-aktif ke keluarga?
• Pro-aktif ke keluarga saat ini merupakan
keharusan, alasan rasionalnya sbb.:
• Disampaikan 2 contoh masalah
kesehatan yang dalam Renstra 2015 –
2019 menjadi prioritas
–Masalah status gizi khususnya
stunting (pendek)
–Penyakit Tidak Menular (PTM)
khususnya hipertensi, diabetes
mellitus dan obesitas
24
28. Perkembangan bayi menurut
panjang lahir bayi
20.8
8.3
79.2
91.7100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
< 50cm ≥ 50cm
Suspect Normal
Sumber: Studi Kohor Tumbuh Kembang Anak, Balitbangkes, 2013
29. Difference between stunted and normal children
on various indicators of cognitive development
***
***
***
***
***
*** ***
***
***
***
***
** **
***
***
***
** p >.01 and p< .001
*** p >.001
30. Dinamika perubahan stunting
Perkembangan st. gizi
(0-2) – (4-6) tahun
Status gizi usia (7-9) tahun
Normal (%) Pendek (%) Jumlah
Normal normal 89,9 10,1 138
Normal pendek 40,5 59,5 42
Pendek normal 84,3 15,7 51
Pendek pendek 22,9 77,1 70
Jumlah 66,4 33,6 301
Sumber: Aryastami, 2014
31. Rekomendasi
• Balita normal, harus terus dijaga agar
tetap normal, tidak menjadi stunting
pemantauan berkala sangat
diperlukan
• Bayi/balita stunting, harus segera
diintervensi agar kembali normal
deteksi dini stunting mutlak diperlukan
• Cakupan penimbangan posyandu
cenderung turun mengandalkan
posyandu saja tidak cukup
• Perlu pendekatan keluarga secara total
32. Kecenderungan Frekuensi Pemantauan Pertumbuhan
Balita dalam 6 bulan Terakhir: 2007-2013
45.4
29.1
25.5
44.6
21.1
20.0
10.0
0.0
30.0
40.0
34.3
50.0
60.0
≥ 4 kali Tidak Pernah1 – 3 kali
2007 2013
34. Penyebab Kematian Usia Kerja
Usia Penyebab Utama Kematian %
35-44 Tahun
(Laki-laki)
1. Ischaemic heart diseases 9,7
2. Respiratory Tuberculosis 8,2
3. Other heart diseases 7,8
35-44 Tahun
(Perempuan)
1. Cerebrovascular 10,8
2. Other heart diseases 7,0
3. Respiratory Tuberculosis 6,1
45-54 Tahun
(Laki-laki)
1. Cerebrovascular diseases 16,3
2. Ischaemic heart diseases 11,3
3. Diabetes mellitus 8,6
45-54 Tahun
(Perempuan)
1. Cerebrovascular diseases 18,0
2. Diabetes mellitus 9,9
3. Ischaemic heart diseases 7,9
35. Hasil Laboratorium Penduduk
Hasil Pemeriksaan Laboratorium (%)
Proporsi penderita DM 6,9%
Proporsi Kholesterol tidak normal 35,9%
Proporsi HDL tidak normal 22,9%
Proporsi LDL tidak normal 76,1%
Proporsi Trrgliserida tidak normal 24,9%
Proporsi Kreatinin tidak normal 6,0%
Source: Riskesdas 2013
36. Prevalensi Penyakit Tidak Menular Utama pada
Usia 15 s/d 64 tahun Berdasarkan Diagnosis
Tenaga Kesehatan
Penyakit Prevalensi (%)
15 - 24 25 - 34 35 - 44 45 - 54 55 - 64
Stroke 1.1 1.6 2.9 8.1 15.5
Diabetes
Mellitus *
0.6 1.8 5.0 10.5 13.5
Tumor 2.4 4.2 7.1 8.7 8.8
Penyakit
Jantung
0.3 0.5 1.0 1.9 2.5
Hipertensi 0.9 2.5 6.3 11.9 17.2
* Populasi perkotaan (melalui pembuluh darah vena dan 2 jam pembebanan glukosa)
Sumber: RISKESDAS 2007
37. Beban PTM, penduduk usia >15 tahun
Penyakit (%) (#)
Stroke 1.21 1,2 juta
Hipertensi 25.8 42,1 juta
Obesitas sentral 26.6 44,3 juta
Diabetes Mellitus 6.9 8,9 juta
Note:
• Cakupan hipertensi oleh nakes 36.8%
• Cakupan diabetes mellitus oleh nakes 30.4%
• Sekitar 2/3 penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita PTM
Source: Riskesdas 2013
39. Intervensi untuk Penangulangan PTM
JKN
Puskesmas
1/3 2/3
Agents of Change
Faktor Risiko
(MASYARAKAT)
1 2
3
1. Meningkatkan kualitas
leyanan primer
dikaitkan dengan JKN
2. Pro-aktif menjangkau
sasaran (UKK, UKBM),
yang menderita PTM
diminta jadi peserta
JKN
3. Menanggulangi faktor
risiko melalui pemicuan
tokoh masyarakat atau
kader
40. Rekomendasi
• Penderita PTM segera diminta menjadi
anggota JKN
• Kembangan deteksi dini dengan
memperbanyak Posbindu PTM, Upaya
Kesehatan Masjid/Gereja, Pemeriksaan
gratis PTM di Mall dan Tempat2 Umum
• Kembangkan pemicuan terhadap Agent of
Change untuk mengendalikan faktor risiko
PTM
41. Kecenderungan Frekuensi Pemantauan Pertumbuhan
Balita dalam 6 bulan Terakhir: 2007-2013
45.4
29.1
25.5
44.6
21.1
20.0
10.0
0.0
30.0
40.0
34.3
50.0
60.0
≥ 4 kali Tidak Pernah1 – 3 kali
2007 2013
42. 42
Catatan:
1. Dpt ditambahkan Indikator Lokal sesuai kebutuhan setempat
2. Dpt sekaligus digunakan sebagai indikator PHBS tatanan rumah tangga
Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
43. Karakter indikator yang berbeda
• Dari 12 indikator keluarga sehat, ada 4
indikator yang sasaran yang berubah:
1. Ibu bersalin di faskes
2. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
3. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
4. Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
• Ke 4 indikator ini akan tetap merupakan
prioritas (walaupun cakupannya sudah
tinggi), karena sasarannya akan terus
berganti, jadi pada tahun berikutnya selalu
dimuali dari 0 (nol)
44. DEFINISI OPERASIONAL
NO INDIKATOR UTAMA DEFINISI OPERASIONAL
1
Keluarga mengikuti
program KB
Jika keluarga merupakan pasangan usia subur,
suami atau isteri atau keduanya terdaftar secara
resmi sebagai peserta/akseptor KB dan/atau
menggunakan alat kontrasepsi.
2
Ibu bersalin di
fasilitas kesehatan
Jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia
bayi 0-12 bulan), persalinan ibu tersebut dilakukan
di rumah sakit atau puskesmas atau klinik.
3
Bayi mendapat
imunisasi dasar
lengkap
Jika di keluarga terdapat anak (usia 1-2 tahun),
telah mendapatkan imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1,
DPT-HB2,DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4 dan
Campak.
4
Bayi diberi ASI
eksklusif selama
6 bulan
Jika di keluarga terdapat bayi usia >6-18 bulan,
bayi tersebut selama 6 bulan pertama (usia 0-6
bulan) hanya diberi air susu ibu (ASI) saja (ASI
eksklusif
45. DEFINISI OPERASIONAL
NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
5
Pertumbuhan
balita dipantau
tiap bulan
Jika di keluarga terdapat balita, terhadap balita
tersebut bulan yang lalu ditimbang berat badannya
untuk dicatat di Posyandu.
6
Penderita TB Paru
berobat sesuai
standar
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga usia >15
tahun menderita batuk sudah 2 (dua) minggu
berturut-turut belum sembuh atau didiagnogsis
sebagai penderita Tuberkulosis (TB) Paru, penderita
tersebut berobat sesuai dengan petunjuk
dokter/petugas kesehatan.
7
Penderita
hipertensi berobat
teratur
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga usia >15
tahun yang berdasar pengukuran adalah penderita
tekanan darah tinggi (hipertensi), ia berobat sesuai
dengan petunjuk dokter/petugas kesehatan.
8
Penderita
gangguan jiwa
berat tidak
ditelantarkan
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang
menderita gangguan jiwa berat, penderita tersebut
diobati / tidak ditelantarkan dan / atau dipasung.
46. DEFINISI OPERASIONAL
NO. INDIKATOR UTAMA
9
Tidak ada anggota
keluarga yang merokok
Jika tidak ada seorang pun anggota keluarga yang
sering atau kadang-kadang menghisap rokok atau
produk lain dari tembakau. Termasuk di sini adalah
jika anggota keluarga tidak pernah atau sudah
berhenti dari kebiasaan menghisap rokok atau
produk lain dari tembakau.
10
Keluarga memiliki
akses / memakai air
bersih
Jika keluarga memiliki akses air leding PDAM atau
sumur pompa, atau sumur gali, atau mata air
terlindung untuk keperluan sehari-hari.
11
Keluarga memiliki
akses / menggunakan
jamban sehat
Jika keluarga memiliki atau menggunakan sarana
untuk membuang air besar (kakus) berupa kloset
atau leher angsa atau plengsengan.
12
Sekeluarga sudah
menjadi anggota
JKN/askes
Jika seluruh anggota keluarga memiliki kartu
keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan dan/atau kartu kepesertaan
asuransi kesehatan lainnya.
47. 3 HAL YG
DIPERLUKAN1. INSTRUMEN YG DIGUNAKAN DI TK KELUARGA, YI:
- PROFIL KES KELUARGA (FAMILY FOLDER)
- PAKET INFORMASI KES KELUARGA
2. FORUM KOMUNIKASI YG DIKEMBANGKAN UTK
KONTAK DG KELUARGA, YI:
- KUNJUNGAN RUMAH
- FGD MELALUI DASA WISMA/PKK
- KESEMPATAN KONSELING DI UKBM (MIS:
POSYANDU)
- FORUM2 YG SDH ADA DI MASY (REMBUG DESA,
DLL)
3. KETERLIBATAN TENAGA MASY SBG MITRA, YI:
- KADER KESEHATAN
- PENGURUS ORGANISASI KEMASYARAKATAN
SETEMPAT
(MIS: PKK, KARANG TARUNA, DLL)
47
49. Format rekapitulasi Family Folder Keluarga
Indikator Suami Istri Balita by 0-6 bl Keluarga
Keluarga mengikuti KB
Ibu bersalin di faskes
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
Penderita TB Paru berobat sesuai standar
Penderita hipertensi berobat teratur
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
Tidak ada anggota keluarga yg merokok
Keluarga memiliki/memakai air bersih
Keluarga memiliki/memkai jamban sehat
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
Indeks Keluarga Sadar Kesehatan (IKSK)
50. Cara pengisian format
• Kotak yang berwarna gelap tidak diisi
karena tidak sesuai dengan anggota
keluarga
• Kotak yang kosong diisi sebagai berikut:
–N: Negatif, bila tak layak isi, misalnya
dalam keluarga tersebut tidak ada
yang menderita tuberculosis, maka
pada kolom TB ditulis NA
–Y: ya, bila sesuai dengan yang tertulis
–T: tidak, bila tidak sesuai dengan yang
tertulis
51. Format rekapitulasi Family Folder Keluarga
Indikator Suami Istri Balita by 0-6 bl Keluarga
Keluarga mengikuti KB Y Y 1
Ibu bersalin di faskes Y 1
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap N N
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan T 0
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan Y 1
Penderita TB Paru berobat sesuai standar N N N
Penderita hipertensi berobat teratur T N 0
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan N N N
Tidak ada anggota keluarga yg merokok T Y Y Y 0
Keluarga memiliki/memakai air bersih 1
Keluarga memiliki/memkai jamban sehat 1
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes Y Y Y Y 1
Indeks Keluarga Sadar Kesehatan (IKSK) 6/9
55. IKS Tingkat Nasional per 23 Januari 2017,
Jam 12.48 WIB (Breakdown)
INDIKATOR
NO PROPINSI
Keluarga
mengikuti
program
Keluarga
Berencan
a(KB)
Ibu
melakuka
n
persalinan
di fasilitas
kesehatan
Bayi
mendapat
imunisasi
dasar
lengkap
Bayi
mendapat
air susu
ibu (ASI)
eksklusif
Balita
mendapat
kan
pemataua
n
pertumbu
han
Penderita
tuberkulo
sis paru
mendapat
kan
pengobat
an sesuai
standar
Penderita
hipertensi
melakuka
n
pengobat
an secara
teratur
Penderita
gangguan
jiwa
mendapat
kan
pengobat
an dan
tidak
ditelantar
kan
Anggota
keluarga
tidakada
yang
merokok
Keluarga
sudah
menjadi
anggota
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(JKN)
Keluarga
mempuny
ai akses
sarana air
bersih
Keluarga
mempuny
ai akses
atau
menggun
akan
jamban
sehat
IKS
1 SUMATERA
UTARA
40,0% 13,8% 8,7% 8,2% 28,5% 1,2% 8,5% 0,4% 21,9% 25,9% 67,2% 67,2% 0.078
2 SUMATERA
SELATAN
61,6% 43,4% 48,1% 48,1% 78,6% 9,6% 14,9% 3,8% 24,0% 70,0% 87,5% 73,5% 0.161
3 LAMPUNG 44,3% 41,7% 34,4% 30,9% 64,6% 7,5% 32,7% 2,7% 22,8% 36,1% 90,9% 86,6% 0.088
4 DKIJAKARTA 37,5% 19,8% 25,8% 25% 52,1% 15,2% 20,7% 1,2% 38,6% 61,5% 86,0% 85,3% 0.226
5 JAWABARAT 23,9% 23,2% 20,9% 23,8% 58,8% 12,2% 12,5% 1,6% 31,2% 27,1% 86,5% 82,8% 0.064
6 JAWATENGAH 56,1% 43,3% 51,3% 47,7% 79,6% 17,0% 22,8% 3,7% 44,2% 48,5% 94,7% 90,2% 0.207
7 JAWATIMUR 31,0% 29,6% 28,4% 30,6% 64,5% 9,2% 10,3% 3,0% 38,6% 28,5% 90,6% 86,8% 0.086
8 BANTEN 24,7% 27,2% 32,3% 36,0% 64,6% 17,0% 11,6% 4,3% 22,0% 22,4% 79,0% 65,2% 0.039
9 SULAWESI
SELATAN
31,5% 31,3% 36,1% 38,4% 62,3% 8,0% 20,7% 3,4% 36,3% 44,6% 89,1% 79,6% 0.130
Σ KeluargaBernilai
"Y"
128512 9865 11666 13290 56476 3214 14965 587 125609 141269 293170 274469 53672
Total Keluarga - Σ
Keluarga Bernilai "N"
266824 27032 27942 32517 77915 24187 75068 18013 319938 319665 319499 319315 319938
% Cakupan
INDONESIASEHAT
48,2% 36,5% 41,8% 40,9% 72,5% 13,3% 19,9% 3,3% 39,3% 44,2% 91,8% 86,0% 0.168
TIDAKSEHAT
56. IKS Tingkat Provinsi Jawa Tengah
per 23 Januari 2017, Jam 12.48 WIB
IKSatau
INDIKATOR
NO
KOTA /
KABUPATEN
Keluarga
mengikuti
program
Keluarga
Berencan
a(KB)
Ibu
melakuka
n
persalinan
di fasilitas
kesehatan
Bayi
mendapat
imunisasi
dasar
lengkap
Bayi
mendapat
air susu
ibu (ASI)
eksklusif
Balita
mendapat
kan
pemataua
n
pertumbu
han
Penderita
tuberkulo
sis paru
mendapat
kan
pengobat
an sesuai
standar
Penderita
hipertensi
melakuka
n
pengobat
an secara
teratur
Penderita
gangguan
jiwa
mendapat
kan
pengobat
an dan
tidak
ditelantar
kan
Anggota
keluarga
tidakada
yang
merokok
Keluarga
sudah
menjadi
anggota
Jaminan
Kesehata
n
Nasional
(JKN)
Keluarga
mempuny
ai akses
sarana air
bersih
Keluarga
mempuny
aiakses
menggun
akan
jamban
sehat
1 BANJARNEG
ARA
100 0 0 0 100 0 0 0 100 100 100 100 1
2 BANYUMAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 BATANG 56,4 32,3 41,4 39,0 76,1 8,6 15,1 2,4 39,1 45,1 92,0 83,7 0.178
4 BLORA 0 0 0 0 0 0 0 0 100 100 100 100 0
5 KOTA
SEMARANG
52,6 58,1 64,9 58,3 86,5 17,3 23,7 4,8 52,3 62,2 97,5 97,3 0.280
6 PATI 69,8 39,6 44,8 46,4 77,3 17,7 22,8 3,0 44,6 42,7 93,6 91,5 0.206
7 PEKALONGA
N
50,4 37,1 46,9 42,2 75,5 16,5 20,7 3,6 35,5 38,6 92,5 81,9 0.133
8 PEMALANG 26 24,3 19,4 21,1 42,1 14,7 7,9 0 34,9 29,7 81,4 67,4 0.058
9 TEGAL 44,4 82,3 90,2 58,1 88,0 44,9 31,5 20,5 39,3 34,0 97,8 87,7 0.119
10 WONOGIRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 WONOSOBO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Σ KeluargaBernilai
"Y"
95682 5860 7684 8513 37039 2064 10211 307 91296 100065 195326 185910 42797
Total Keluarga -Σ
Keluarga Bernilai"N"
170408 13497 14952 17825 46523 12113 44826 8251 206460 206254 206233 206145 206460
% CakupanPROPINSI
JAWATENGAH
56,1% 43,4% 51,4% 47,8% 79,6% 17,0% 22,8% 3,7% 44,2% 48,5% 94,7% 90,2% 0.207
TIDAKSEHAT
57. IKS Tingkat Kab. Pati
per 23 Januari 2017, Jam 12.48 WIB
INDIKATOR
NO KECAMATAN
Keluarga
mengikuti
program
Keluarga
Berencana(KB)
Ibumelakukan
persalinan di
fasilitas
kesehatan
Bayi mendapat
imunisasi dasar
lengkap
Bayimendapat
air susu ibu
(ASI)eksklusif
Balita
mendapatkan
pematauan
pertumbuhan
Penderita
tuberkulosis
paru
mendapatkan
pengobatan
sesuaistandar
Penderita
hipertensi
melakukan
pengobatan
secarateratur
Penderita
gangguan jiwa
mendapatkan
pengobatan
dan tidak
ditelantarkan
Anggota
keluarga tidak
ada yang
merokok
Keluarga sudah
menjadi
anggota
Jaminan
Kesehatan
Nasional(JKN)
Keluarga
mempunyai
akses sarana air
bersih
Keluarga
mempunyai
akses atau
menggunakan
jamban sehat
IKS
1 BATANGAN 67,0 29,3 40,4 48,1 77,7 4,5 11,8 0 40,7 52,6 94,8 93,7 0.242
2 CLUWAK 79,3 96,5 90,5 69,3 85,6 64,3 13,7 23,3 44,9 50,1 99,2 99,1 0.221
3 DUKUHSETI 73,2 53,8 59,1 59,0 85,9 42,7 74,4 6,5 43,6 39,6 71,2 97,3 0.195
4 GABUS 78,9 21,8 30,9 26,4 63,9 11,0 9,0 1,5 51,4 22,6 92,5 91,8 0.162
5 GEMBONG 71,6 100 100 83,9 82,1 100 77,7 0 47,7 35,4 100 99,6 0.252
6 GUNUNGWUNGKAL 51,9 81,6 86 89,9 97,0 39,4 15,8 22,2 68,5 29,9 98,1 98,6 0.171
7 JAKEN 68,9 84,1 98,2 93,7 99,1 53,3 28,4 0 36,8 47,9 98,6 88,9 0.160
8 JAKENAN 89,4 59,6 68,7 70,9 91,7 2,8 13,0 6,9 34,7 32,0 96,9 98,0 0.174
9 JUWANA 85,9 90,4 93,8 91,4 92,5 31,4 7,2 0 51,3 53,6 99,5 99,1 0.303
10 KAYEN 50,6 95,1 99,4 94,6 97,5 26,5 37,0 20,7 42,2 49,6 97,9 90,6 0.183
11 MARGOREJO 63,2 43,6 51,9 52,2 77,3 23,1 10,1 2,7 40,9 44,4 94,4 90,6 0.180
12 MARGOYOSO 79,5 77,6 82 47,4 86,7 67,2 48,8 9,7 46,3 57,9 98,9 98,3 0.334
13 PATI 90,1 18,0 24,5 30,9 66,6 7,1 47,2 1,7 51,0 49,6 92,0 92,3 0.368
14 PUCAKWANGI 68,3 46,5 48,7 56,4 79,6 13,9 16,4 7,3 43,7 33,6 95,8 88,7 0.134
15 SUKOLILO 69,6 44,6 52,8 53,3 80,3 7,2 22,0 0,9 35,1 49,6 96,0 75,9 0.137
16 TAMBAKROMO 27,7 1,8 3,3 4,1 13,5 0,2 3,0 0 15,2 14,3 42,6 41,9 0.066
17 TAYU 74,1 67,1 73 66,7 87,7 31,5 9,2 1,5 48,3 45,7 98,0 96,9 0.228
18 TLOGOWUNGU 81,1 93,5 95,1 95,6 96,5 40 41,9 14,3 53,8 52,1 99,7 99,2 0.321
19 TRANGKIL 86,3 37,2 44,9 45 79,3 13,2 21,9 15,4 36,8 43,5 96,3 93,2 0.188
20 WEDARIJAKSA 71,1 83,8 91,2 71,1 94,1 63,2 19,7 17,4 40,3 50,0 99,1 97,7 0.215
21 WINONG 71,6 59,6 45,9 50,2 82,2 20,2 30,5 5,8 56,9 33,0 96,4 91,8 0.225
Σ Keluarga Bernilai "Y" 29852 1353 1664 2036 8392 544 2652 71 23223 22238 48705 47589 10728
Total Keluarga - Σ Keluarga
Bernilai"N"
42736 3411 3710 4380 10853 3075 11640 2327 52081 52045 52037 52033 52081
% Cakupan KOTA / KAB. PATI 69,9% 39,7% 44,9% 46,5% 77,3% 17,7% 22,8% 3,1% 44,6% 42,7% 93,6% 91,5% 0.206
TIDAKSEHAT
59. Perkembangan pendataan IKS
Okt
2016
Nop
2016
7 Des
2016
23 Jan
2017
29 Jan
2017
Lampung - - 5.756 16.596 17.836
DKI Jakarta 532 547 613 NA 1.853
Jateng 7.978 49.529 113.915 206.315 211.802
Banten - 2.113 7.381 23.024 24.894
Sulsel 2.602 7.324 15.983 20.368 36.134
Jatim - - - 20.368 21.993
Jabar - - - - 8.113
Sumut - - - - 9.975
60. 60
No.
Indikator Desa
P
Desa
R
Desa
S
Desa
T
Desa
W
Desa
F
Desa
Y
Desa
K
Desa
N
Puskes./
Kec. U
1 Keluarga mengikuti programKB 56,3% 62,7% 74,2% 70,6% 80,8% 61,3% 60,9% 45,7% 26,2% 71,3%
2 Persalinan ibu di fasilitaskesehatan 54,9% 98,7% 89,6% 82,7% 46,3% 58,0% 31,1% 25,6% 43,7% 70,4%
3 Bayi mendapat imunisasidasar lengkap 43,0% 17,8% 23,4% 30,9% 17,3% 44,0% 34,3% 30,3% 39,3% 33,6%
4 Bayi mendapat ASIeksklusif 32,4% 58,2% 52,9% 48,8% 27,3% 34,2% 18,3% 15,1% 25,8% 41,5%
5 Pertumbuhan balitadipantau 45,0% 93,7% 78,9% 84,9% 52,3% 57,7% 62,1% 56,3% 41,4% 69,1%
6 Penderita TB Paru berobat sesuaistandar 26,1% 64,5% 35,9% 29,5% 21,0% 32,6% 47,7% 21,8% 35,4% 42,9%
7 Penderita hipertensi berobatteratur 23,3% 34,0% 30,5% 23,4% 27,8% 32,4% 21,7% 24,0% 12,8% 29,3%
8 Penderita gangguan jiwa tidakditelantarkan
dandiobati
47,7% 49,0% 47,3% 43,3% 49,5% 47,3% 48,3% 45,3% 38,5% 47,8%
9 Anggota keluarga tidak ada yangmerokok 48,7% 51,9% 51,0% 48,5% 27,3% 47,1% 41,7% 45,5% 32,0% 48,0%
10 Keluarga sudah menjadi anggotaJKN 85,5% 91,0% 89,4% 85,0% 47,9% 82,6% 73,2% 79,8% 56,2% 84,2%
11 Keluarga mempunyai sarana airbersih 69,9% 81,9% 60,3% 48,0% 58,9% 61,3% 52,4% 63,1% 29,6% 63,8%
12 Keluarga menggunakan jamban sehat 49,2% 75,3% 48,5% 58,6% 50,0% 91,6% 67,8% 66,8% 68,3% 57,7%
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0,539 0,761 0,573 0,531 0,385 0,665 0,511 0,540 0,322 0,583
KECAMATAN U – Tujuan: Meningkatkan IKS Tk Kecamatan jadi
0,700
Masalah Kes (PHBS):
1. Banyak (70,7%) penderita Hipertensi
tidak berobat secara teratur
2. Banyak (66,4%) bayi yang belum men-
dapat imunisasi dasar lengkap
3. Terdapat 2 desa yg IKS-nya sangat ren-
dah (Desa W & Desa N)
Rumusan Intervensi (misal):
1. Kampanye tk. kecamatan ttg Hipertensi,
imunisasi dasar lengkap, ASI eksklusif, dan
TB Paru
2. Pengembangan Desa, khususnya di Desa W
& Desa N utk mengorganisasi upaya masy
(UKBM) guna mengatasi masalah kes
IKS Tk Kecamatan = 0,583 Kecamatan Dg Keluarga Pra
Sehat
62. Pelatihan tekpro dan bika (bina keluarga)
Kesi Kesa Gizi Tub HT Jiwa Air Jamban Promkes
Pelatihan tekpro (teknis program) Pelatihan bika (bina keluarga)
63. Jenis Pelatihan
1. Pelatihan tekpro (teknis program): ahli
program sabuk putih sampai hitam
untuk satu program untuk para
pengelola program
2. Pelatihan bika (bina keluarga): ahli
membina keluarga sabuk putih untuk
semua jenis program untuk pengelola
bina keluarga (perawat, bidan, kemas)
3. Pelatihan manajemen Puskesmas (semua
fungsi: Bangwaskes, Pemberdayaan
Masyarakat, Pemberdayaan Keluarga, UKM
dan UKP)
64. Saatnya untuk
diterapkanPendekatan keluarga ini sangat tepat
untuk dilaksanakan sekarang ini, karena:
• Dukungan SPM baru menurut UU
23/2014
• Teknologi komputer yang sangat
memudahkan pendataan dan
analisisnya
• Ketersediaan SDM yang lebih baik
• Dana operasional cukup (tersedia BOK
dan BOP)
• Komitmen yang tinggi 64
65. IKS menjamin peningkatan
kualitas bangsa
• Pendekatan keluarga sehat dengan
mengembangkan IKS (Indikator Keluarga Sehat)
apakah menjamin terjadinya peningkatan
derajat kesehatan yang pada gilirannya
meningkatkan kualitas bangsa?
• Dengan menggunakan data Riskesdas 2013,
terdapat korelasi yang kuat antara IPM (Indeks
Pembangunan Manusia), IPKM (Indeks
Pembangunan Kesehatan Masyarakat) dan
IKS (Indeks Kesehatan Keluarga)
65
66. Hubungan IPM - IPKM
Ekonomi
Pendidikan
Kesehatan
IPM (Index Pembangunan Manusia)
Umur Harapan
Hidup (UHH)
Diurai lebih lanjut dengan
IPKM (30 indikator kesehatan)
67. Ternyata juga ada korelasi kuat antara IPKM
dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
6767
r = 0.68
R2 = 0.47
JIKA IPKM NAIK, MAKA IPM NAIK IKS NAIK, MAKA IPM
NAIK
68. 68
Dengan menggunakan data Riskesdas 2013, terbukti
ada korelasi yang kuat antara IKS (Indeks Keluarga
Sehat) dan IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan
Masyarakat)
JIKA IKS NAIK, MAKA IPKM
NAIK
r = 0.8
R2 = 0.64
69. IKS akan menyehatkan JKN
• IKS akan memperkuat UKM sehingga
kasus berat bisa dikurangi
• Proporsi sectio caesaria akan berkurang
• Intervensi pada PTM dengan
mengendalikan faktor risikonya akan
mengurangi penyakit jantung, stroke, dll
• Intervensi pada ATM (AIDS, Tuberkulosis
dan Malaria) akan mengurangi kejadian
penyakit infeksi
69
70. Jumlah kasus Biaya klaim (Rp Milyar)
Sebaran kasus & biaya per jenis penyakit: RANAP
71. IKS sebagai media advokasi
Dengan IKS dapat dibuat:
• Ranking provinsi setiap tahun
• Ranking kab/kota setiap tahun untuk
meningkatkan APBD Kesehatan
• Rangking Puskesmas setiap tahun
untuk meningkatkan efektivitas
pemanfaatan dana BOK, BOP, Kaitasi
JKN
• Rangking desa/kelurahan setiap tahun
untuk memanfaatkan dana desa bagi
kesehatan
71
72. 72
Pemantauan (P3)
DILAKUKAN SELAMA KEGIATAN BERJALAN
Pemantauan/monitoring oleh Puskesmas:
• Pemantuan dapat dilakukan melalui loka-
karya mini (LOKMIN) Puskesmas
• Pemantauan untuk melihat kesesuaian
kegiatan antara POA dan
pelaksanaannya.
• Pada tengah tahun dapat dilakukan
review seberapa jauh peningkatan
keluarga sehat telah terjadi
Pemantauan/monitoring oleh Dinkes
Kab/ Kota dst:
Pelaksanaan pelaporan Puskesmas,
terinte-
grasi dg sistem pelaporan yg ada (SP2TP)
73. 73
PANGKALAN DATA
DI PUSKESMAS
PANGKALAN DATA
DI DINKES KAB/KOTA
PANGKALAN DATA
DI DINKES PROVINSI
Pelaporan
Puskesmas
PANGKALAN DATA
DI KEMENKES
PROFIL
KESEHATAN
KELUARGA
INDEKS
KELUARGA
SEHAT (IKS)
IKS TK.
DESA/KEL
IKSTK.
KECAMATAN
IKSTK.
KAB/KOTA
IKSTK.
PROVINSI
IKS TK.
NASIONAL
Pelaporan
Dinkes Kab/Kota
Pelaporan
Dinkes Provinsi
IMS, ITS,
IIS TK.
DESA/ KEL
DESA/KEL. SEHAT
IMS, ITS, IIS
TK. KEC.
KEC. SEHAT
IMS, ITS, IIS
TK. KAB/
KOTA
KAB/KOTA SEHAT
IMS, ITS, IIS
TK. PROV.
PROVINSI SEHAT
IMS, ITS, IIS
TK. NASIO-
NAL
INDONESIA SEHAT
Dari
Keluarga
Sehat
Menjadi
Indonesia
Sehat
75. 75
PERAN DINKES
SECARA UMUM AGAR PERMENKES NO. 75 TH 2014 TTG PUSKESMAS
DILAKSA-
NAKAN DG SUNGGUH2
SECARA KHUSUS:
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
- SDM: TENAGA PEMBINA KELUARGA, TENAGA PEMBINA
DESA/UKBM, TENAGA PERENCANAAN, DLL
(TERMASUK PELATIHANNYA)
- SUMBER DAYA LAIN: PROFIL KESGA, PAKET INFORMASI KESGA,
PER-
ALATAN, DANA, DLL
KOORDINASI & BIMBINGAN: RAPAT KOORDINASI, SUPERVISI,
KONSUL- TASI, DLL
PEMANTAUAN & PENGENDALIAN: SISTEM PENCATATAN &
PELAPORAN, PENGHITUNGAN INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)
UTK KOMPETISI SEHAT (BENCHMARKING)
76. 76
Pemda:
Tamanuntuk
aktifitas fisik
Car FreeDay
Kemenparekraf:
Pariwisata
Olahraga
Kemenkes:Surveilans
penyakit
Kemenperin:
Fortifikasi, GGL
Kemenkes:
Pola GiziSeimbang
Meningkatnya
AKTIFITASFISIK
Meningkatnya
KONSUMSIBUAH
&SAYUR
Menurunnya
MEROKOK
Kemenpora:
Gedung &
Fasilitas
Olahraga
Menpan:
Edaran ttg
Olahraga di
Kantor/Institusi
Pemda:
Kawasan
TanpaRokok
PKK, Pramuka:
KarangKitri
Kemenkeu:
CukaiRokok
YANKESDAS
Pemda & KemPora
KejuaraanOR
KemendikbudK
antinSehat
Kemenkes:
Screening
Kanker,
Hipertensi,
PHBS
Mendikbud&
Menag:
UKS, Kurikulum
BPJS:
Pencegahan
Sekunder
Kementan:
Buah & sayurmurah
BPOM:Jajanan
AnakSekolah
Kemenkes:
1000HPK
LINGKUNGAN
SEHAT
1000HPK
Kemkominfo:
Iklanlayanan
masyakat
Kemendag:
Peredaran
min. beralkohol
Kemenhub:
Jalur sepeda
Pedestrian
Olahraga & Aktifitas
fisik Masy,Poco-Poco
Kemendes:
Lapangan desa
KemenUKM:
Minum Jamu
KKP:
Gemarikan
Kemenhub:
Keamanan
Transportasi
MENKO PMK, MENKO PEREKONOMIAN: Pengendalian Pelaksanaan
Hidup
Sehat
Prevalensi
Penyakit
menurun
50%
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
BAPPENAS & Kemkeu : Perencanaan , Penganggaran,Monev
Motto :
“Sehat,Bugar,Produktif “
Pendekatan Keluarga
77. PENGUATAN KESEHATAN
MASYARAKAT
T1
MENINGKATNYA
STATUSKESEHATAN
MASYARAKAT
• AKI
• AKB
• BBLR
• PHBS
• LINTAS SEKTORAL,
GERMAS
• SDG’S
• Program Kesmas yang
terintegrasi dengan
Lintas Program
• PENDEKATAN
KELUARGA
• RPJPN
• RPJMN-
RPJMD
BIDKES
• SISTEM
KESEHATAN
NASIONAL (SKN
• ARAHAN
PRESIDEN
• PETA STRATEGIS
• PRIORITA
S
NASIONA
L
• ISU BARU
Berjenjang mulai level Pusat,
Provinsi, Kab/Kota,
Kecamatan,Desa/Kel
Optimalkan pemanfaatan
dana yang ada di daerah:
APBN, APBD, DAK, DanaPajak
Rokok., kapitasi dan sumber
lainnya
INDONESIA SEHAT
PENGUATAN
EXTERNAL
PENGUATAN
INTERNAL
78. SPM bidang Kesehatan
• Permenkes nomer 43 tahun 2016 tentang
SPM bidang Kesehatan
• Punya kekuatan hukum yang mengikat, ada
sanksi/hukuman untuk Pemda yang tidak
melaksanakan SPM
• Cakupan sangat luas:
– Meliputi seluruh kelompok umur dari janin
sampai lansia
– Meliputi penyakit tidak menular dan penyakit
menular yang besar prevalensinya
79. KLASIFIKASI URU SAN PE ME RI NTAHAN
KONKURENABSOLUT
1. POLITIK LUAR
NEGERI
2. PERTAHANAN
3. KEAMANAN
4. YUSTISI
5. AGAMA
6. MONETER &
FISKAL
NASIONAL
PILIHAN(8)WAJIB
PELAYANAN
DASAR (6)
NON
PELAYANAN
DASAR (18)
S P M
URUSAN
PEMERINTAHAN UMUM
1. PEMBINAAN WAWASAN
KEBANGSAAN;
2. PEMBINAAN PERSATUAN
KESATUAN;
3. PEMBINAAN KERUKUNAN
ANTAR SARA
4. PKS;
5. KOORDINSASI TUGAS
ANTARISNTANSI YG ADA DI
DAERAH;
6. PENGEMBANGAN DEMOKRASI;
7. PELAKSANAAN URUSAN
PEMERINTAHAN YG BUKAN
MRP KEWENANGAN DAERAH/
TDK DILAKSANAKAN INSTANSI
VERTIKAL
APBN
FORKOPIMDA
URUSAN PEMERINTAHAN
79
NSPK
80. WAJIB
PELAYANAN
DASAR
NON PELAYANAYAN
DASAR
S P M
PILIHAN
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. PU & Penataan
Ruang
4. Perumahan Rakyat
& Kawasan
Permukiman
5. Tramtibum &
Linmas
6. Sosial
Tenaga Kerja,
Pemberdayaan Perempuan &
Pelindungan Anak, Pangan,
Pertanahan, LH, Adminduk &
Capil, PMD, pengendalian
pddk &KB, perhubungan,
Kominfo, Koperasi, Usaha
Kecil & Menengah,
Penanaman Modal,
Kepemudaan & Olahraga,
Statistik, Persandian,
Kebudayaan, Perpustakaan
dan Kearsipan
1. Kelautan &
Perikanan
2. Pariwisata
3. Pertanian
4. Kehutanan
5. ESDM
6. Perdagangan
7. Perindustrian
8. Transmigrasi
Dibagi berdasarkan prinsip
Eksternalitas, Akuntabilitas dan
Efisiensi dan Kriteria tertentu
URUSAN PEMERINTAHAN
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
80
81. PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH
1. Menetapkan NSPK, paling lama 2
(dua) tahun terhitung sejak
peraturan pemerintah mengenai
pelaksanaan urusan konkuren
diundangkan serta melaksanakan
pembinaan dan pengawasan;
1. Dalam jangka waktu 2 (dua)
tahun, Pusat belum menetapkan
NSPK, Pemda melaksanakan
urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah;
2. Membatalkan kebijakan daerah
yang tidak berpedoman pada
NSPK;
2. Menetapkan kebijakan daerah
untuk menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah berpedoman
pada NSPK;
3. Menetapkan SPM 3. Memprioritaskan pelaksanaan
Urusan Pemerintahan Wajib yg
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar berpedoman pada SPM
KEWENANGAN PUSAT DAN DAERAH
81
82. URUSAN KESEHATAN
Urusan kesehatan merupakan urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar, yang wajib
diselenggarakan oleh semua daerah;
Pelaksanaan pelayanan dasar urusan kesehatan
berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal (SPM);
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan;
Pemerintah daerah harus mengalokasikan anggaran
urusan kesehatan minimal 10% dari total belanja APBD di
luar gaji (amanat Pasal 171 ayat (2) UU No. 36 Tahun
2009 Ttg Kesehatan dan Permendagri No. 37 Tahun 2014
Ttg Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran2015);
Pendanaan urusan kesehatan dapat bersumber dari
APBN danAPBD.
82
83. KEWAJIBAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH
Salah satu Kewajiban Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah :
(pasal 67 UU No. 23 Tahun2014)
“Melaksanakan Program Strategis
Nasional”
Yang dimaksud dengan “Program Strategis Nasional” adalah program
yang ditetapkan presiden sebagai program yang memiliki sifat strategis
secara nasional dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan
pembangunan serta menjaga pertahanan dan keamanan dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan msyarakat
NAWACITA PRESIDEN JOKO WIDODO
Poin nomor 5 (lima) :
“…..akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
melalui.....layanan kesehatan masyarakat......”
83
84. SANKSI KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH
Kepala daerah dan/atau wakil kepala Daerah
melaksanakan Program Strategis Nasional
administratif berupa teguran tertulis oleh
dikenai
Menteri
yg tidak
sanksi
untuk
Gubernur dan/atau wakil Gubernur serta oleh Gubernur sebagai
Wakil Pemerintah Pusat untuk Bupati dan/atau Wakil Bupati atau
Walikota dan/atau Walikota
Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali
berturut-turut dan tetap tidak dilaksanakan, Kepala Daerah
dan/atau Wakil Kepala Daerah diberhentikan sementara selama 3
(tiga) bulan
Dalam hal Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah telah
selesai menjalani pemberhentian sementara, tetap tidak
program strategis nasional, yang
sebagai Kepala Daerah dan/atau
bersangkutan
Wakil Kepala
melaksanakan
diberhentikan
Daerah 84(Pasal 68 UU No. 23 Tahun 2014)
85. SPM bidang kesehatan
• Dasar: Permenkes nomer 43 tahun 2016
tentang SPM bidang Kesehatan
• Pemda wajib memenuhi hak dasar rakyatnya
– Meliputi seluruh kelompok umur daur hidup
(bumil, bulin, bayi, balita, usia sekolah, usia
produksi dan usia lanjut)
– Meliputi 5 penyakit yang utama: TB, HIV/AIDS,
Hipertensi, DM, ODGJ
• Sifatnya: promotif, preventif & deteksi dini
• Cakupan harus 100%, karena berbasis hak
azasi manusia
86. SPM Kesehatan meliputi:
1. Setiap bumil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar;
2. Setiap bulin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar;
3. Setiap bayi baru lahir mendapatkan yankes sesuai standar;
4. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;
5. Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar;
6. Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 59 tahun mendapatkan
skrining kesehatan sesuai standar;
7. Setiap warga negara Indonesia usia >60 tahun mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar;
8. Setiap penderita hipertensi mendapatkan yankes sesuai standar;
9. Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan yankes sesuai standar;
10. Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan yankes
sesuai standar;
11. Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar;
12. Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga
pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.
87. 87
Indikator Keluarga Sehat & SPM
KesehatanNo Indikator Keluarga Sehat SPM
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes 2
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 4
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 3
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 4
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 11
7 Penderita hipertensi berobat teratur 8
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 10
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih *
11 Keluarga mempunyai akses/menggunakan jamban sehat *
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes **
*) Masuk sebagai SPM bidang Perumahan Rakyat & Kawasan Permukiman
**) Program nasional yang pasti disukseskan oleh pemerintah daerah
88. Keterpaduan Germas – SPM – KS
di tingkat operasional/Puskesmas
SAM – SKM - Health Policy Unit
Januari, 2017
89. Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
Sumber Data Riskesdas2013
Penduduk kurang aktivitas fisik (26,1%)
Tingkatkan aktivitas fisik
Penyakit tidak menular:
• Hipertensi (25,8% dewasa >15 tahun)
• Diabetes (6,9% dewasa >15 tahun)
• Kanker (1,4%o semua umur)
Deteksi dini penyakit tidak menular
Kendalikan faktor risiko89
Penduduk >10 th kurang konsumsi buah
dan sayur (93,5%)
Tingkatkan makan sayur & buah
90. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah:
• Suatu tindakan yang sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-
sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan
kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup
• Salah satu bentuk operasional di lapangan
adalah UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat)
91. UKBM berdasarkan siklus kehidupan
Usia Jenis UKBM
Bumil Kelas ibu hamil, RTK (Rumah Tunggu Kelahiran),
PMT Bumil integrasi ke Rumah Desa Sehat
Balita
Posyandu (Penimbangan balita, PMT, Imunisasi,
Pendidikan gizi, dll), PAUD (Pendidikan Anak Usia
Dini), dll. integrasi ke Rumah Desa Sehat
Usia sekolah
UKS/M (Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah)
Transformasi UKS/M: merupakan wujud
Germas di institusi sekolah/madrasah
Usia produktif
UKK (Usaha Kesehatan Kerja): Deteksi dini penyakit
dan norma sehat dalam bekerja: wujud Germas di
tempat kerja
Usia lanjut Posbindu usila: penanggulangan PTM, senam
bersama, dll) integrasi ke Rumah Desa Sehat
93. Keterkaitan Germas – SPM – KS
di tingkat operasional / masayrakat
RDS UKS/M UKK
SPM Filosofi
1. Memenuhi hak dasar
2. Cakupan 100%
KS Metoda
1. Proaktif menjangkau 100% keluarga
2. Promotif, preventif, deteksi dini
Germas Metoda
Dukungan lintas sektor
Bumil, Bulin, Bayi, Balita, Usisek,
Usiprod, Usila + PM & PTM
Keluarga
IKS
Indikator Cak. Program
Penguatan Puskesmas Dalam Program UKM
94. Penguatan Puskesmas dalam UKM
• Tampaknya normatif: penguatan Puskesmas
melalui UKBM dan Pendekatan Keluarga, tetapi
sebenarnya ada terobosan yang baru yaitu:
1. Cakupannya 100% keluarga menjangkau
seluruh penduduk sesuai amanah SPM
2. Kerangka kerja Puskesmas: UKBM diperkuat,
dilengkapi dengan kunjungan ke keluarga
orientasi menjadi active case detection semua
program bisa menggunakan kerangka kerja ini
3. Ada indikator komposit: IKS (Index Keluarga
Sehat), yang mencerminkan hasil keterpaduan
upaya lintas program dan lintas sektor.
95. TERIMA KASIH
Trihono
Health Policy Unit (HPU) Kemkes
Gedung Adhyatma Lantai 2 Ruang 216
Jl HR Rasuna Said Jakata
HP: 08119904414
Emial: trihonor2014@gmail.com