Pemateri: Riyan Hidayatullah
Secara garis besar, buku untuk level perguruan tinggi diklasifikaskan ke dalam (1) buku referensi (refererence book), (2)
monograf (monograph), (3) buku ajar/buku teks (textbook), dan (4)
modul. Masih ada buku yang dijumpai di pasaran, yang tergolong buku populer, atau buku dagang, yang menjadi bacaan kalangan awam.
enulis buku merupakan salah satu cara yang efektif bagi seorang dosen untuk meningkatkan prestise dan reputasi akademisnya. Buku yang diterbitkan dianggap sebagai bukti keahlian dan kontribusi intelektual yang signifikan dalam bidangnya.
Buku memberikan platform bagi dosen untuk menyampaikan pengetahuan, pemikiran, dan pengalaman mereka kepada audiens yang lebih luas. Ini memungkinkan mereka untuk berkontribusi pada pemahaman umum dalam bidang studi mereka dan membantu pembaca yang ingin mempelajari topik tersebut.
Proses menulis buku seringkali melibatkan kolaborasi dengan editor, rekan sejawat, dan profesional lainnya. Ini dapat membantu dosen memperluas jaringan mereka dan membangun koneksi dengan individu yang memiliki minat dan pengetahuan serupa.
Buku dapat menjadi wadah untuk menyampaikan ide dan argumen yang kompleks secara terperinci. Dosen dapat menggunakan buku mereka untuk mendefinisikan kerangka konseptual baru, mempertahankan pandangan mereka tentang topik kontroversial, atau mengajukan teori dan hipotesis baru.
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU ajar, dan book chapter)
1. Workshop penulisan buku
(Buku referensi, monograf, BUKU ajar, dan book chapter)
JURUSAN PENDIDIKAN BAHaSA DAN
SENI FKIP UNILA
Bandarlampung, 15 Mei 2024
Oleh: Riyan hidayatullah
4. MATERI
WORKSHOP
1
Proses Menulis Buku
Jenis Buku dan Karakteristiknya
2
3
Meningkatkan Produktivitas Menulis
Buku
4 Cara Saya Produktif dalam Menulis Buku
5
Mencari Sumber Pendanaan
Buku
5.
6. ALASAN MENGAPA DOSEN PERLU
MENULIS
TULISAN BERSIFAT LEBIH ABADI DAN ARGUMENTATIF
UNTUK MAHASISWA DAN AKADEMISI
Mahasiswa kita dan akademisi memerlukan sumber bacaan
baru terutama dari hasil penelitian agar ilmu berkembang
dan terbarukan. Menulis bukan hanya bermanfaat bagi diri
sendiri tetapi orang lain
MEMPERLUAS JARINGAN
Proses menulis buku seringkali melibatkan kolaborasi dengan
editor, rekan sejawat, dan profesional lainnya. Ini dapat
membantu dosen memperluas jaringan mereka dan
membangun koneksi dengan individu yang memiliki minat dan
pengetahuan serupa.
REPUTASI AKADEMIS
Menulis buku merupakan salah satu cara yang efektif bagi seorang
dosen untuk meningkatkan prestise dan reputasi akademisnya.
Buku yang diterbitkan dianggap sebagai bukti keahlian dan
kontribusi intelektual yang signifikan dalam bidangnya.
MENYEBARKAN IDE DAN HASIL RISET
Buku dapat menjadi wadah untuk menyampaikan ide dan argumen yang
kompleks secara terperinci. Dosen dapat menggunakan buku mereka untuk
mendefinisikan kerangka konseptual baru, mempertahankan pandangan mereka
tentang topik kontroversial, atau mengajukan teori dan hipotesis baru.
7. “…karya atau buah
pemikiran kita akan terus
hidup dan tumbuh setelah
kita pergi…”
APA YANG
SETELAH PERGI?
KITA TINGGALKAN
10. BUKU DI LINGKUNGAN KAMPUS
Secara garis besar, buku untuk level perguruan
tinggi diklasifikaskan ke dalam (1) buku referensi
(refererence book), (2)
monograf (monograph), (3) buku ajar/buku teks
(textbook), dan (4)
modul. Masih ada buku yang dijumpai di pasaran,
yang tergolong buku populer, atau buku dagang,
yang menjadi bacaan kalangan awam.
11. Bagian Awal (Front Matter) Bagian Isi (Text Matter) Bagian Akhir (End Matter)
Halaman Judul
Penuh
Halaman Keterangan
Penerbitan
Dedikasi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Prakata
Ucapan Terima Kasih
Introduksi
Bagian/Bab
Subbab
Pengayaan
Ringkasan
Lampiran
Catatan
Glosarium
Daftar Pustaka
Indeks
STRUKTUR
BUKU
12. BAGIAN UMUM
BUKU
Buku harus memiliki daya tarik agar setiap orang mau membacanya. Judul harus dipersiapkan dengan matang. Hal yang
terpenting dari sebuah buku adalah pikiran/gagasan penulis.
Bambang Trim, 2021
13. BUKU
REFERENSI
Membahas satu bidang ilmu
sesuai kompetensi penulis
Merupakan karya ilmiah utuh
yang mengandung rumusan masalah yang berisi kebaruan /
novelties, metode pemecahan masalah, dukungan data dan
teori mutakhir yang lengkap dan jelas, serta ada Kesimpulan
dan Daftar Pustaka.
1
Pedoman Publikasi Ilmiah Dikti, 2019
14. Pedoman publikasi ilmiah dikti , 2019
Almanak – almanak pertanian;
Atlas – sekumpulan peta, memuat lokasi geografis;
Book by category – daftar buku berdasarkan kategori;
Citation index – daftar publikasi yang disitasi oleh publikasi
lain;
Direktori – memudahkan pencarian subjek, a.l. buku telpon;
Ensiklopedia – suatu kompendium yang sangat
komprehensif;
Handbook – suatu manual yang meringkas suatu kajian atau
berupa buku petunjuk;
Tabel matematis – suatu tabel hasil-hasil matematis;
Farmakope –buku yang mengandung spesifikasi obat-
obatan; dan
CONTOH BUKU
REFERENSI
15. Versi Pedoman Publikasi Ilmiah Dikti:
Buku referensi merupakan buku yang memuat
suatu kompendium (himpunan) informasi,
informasi, biasanya spesifik, yang dikumpulkan
PERBEDAAN
DEFINISI
Versi PO-PAK:
Buku referensi adalah suatu tulisan dalam bentuk
buku (ber-ISBN) yang substansi pembahasannya
pada satu bidang ilmu kompetensi penulis. Isi tulisan
harus memenuhi syarat-syarat sebuah karya ilmiah
yang utuh, yaitu adanya rumusan masalah yang
mengandung nilai kebaruan (novelty/ies), metodologi
pemecahan masalah, dukungan data atau teori
mutakhir yang lengkap dan jelas, serta ada
kesimpulan dan daftar pustaka yang menunjukkan
rekam jejak kompetensi penulis.
16. Umumnya terdiri atas
beberapa sitasiyang cukup
padat, dan umumnya
menyertakan hasil
penelitian sebelumnya,
termasuk harisl penelitian
dari (arikel jurnal) si
peneliti/penulis
BUKU REFERENSI VERSI PO-
PAK
17. Di akhir tiap bab/chapter biasanya selal
disertai referensi/bibliografinya sendiri
(tidak di tulis diakhir)
Di akhir buku, harus ada semacam
kesimpulan hasil dari sintesis beberapa
bahasan di tiap bab-nya
BUKU REFERENSI VERSI PO-
PAK
18. FORMAT UMUM BUKU
REFERENSI
Halaman judul dan penulis
Kata Pengantar
Daftar Isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran
Pendahuluan (berisi tentang latar belakang penulisan buku,
metode penulisan, dan outline buku)
Batang tubuh (terdiri dari bab-bab yang disusun berdasarkan
alur berpikir ilmiah). Tiap bab berisi
ulasan dari topik yang dibahas dalam bab.
Daftar Pustaka
Indeks (berisi kata kunci dan nomor halaman yang mengandung
kata kunci tersebut)
Tebal batang tubuh minimal 80 halaman
19. MONOGRA
F
Monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang
substansi pembahasannya hanya pada 1 topik dalam satu bidang
2
Pedoman Publikasi Ilmiah Dikti, 2019
20. Format dan sistematika penulisan
monografi persis KTI Jurnal terdiri atas
pendahuluan, metode, hasil, diskusi,
kesimpulan, daftar Pustaka, dan
apendiks. Monografi biasanya diterbitkan
oleh Redaksi Jurnal Ilmiah sebagai buku.
CIRI BUKU
Memiliki karakteristik seperti
karya ilmiah lain, yaitu adanya
rumusan masalah yang
mengandung kebaruan,
metodologi pemecahan masalah,
dukungan data atau teori
mutakhir yang lengkap dan jelas,
serta ada kesimpulan dan daftar
Pustaka.
MONOGRAF
21. Versi Pedoman Publikasi Ilmiah Dikti:
Monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku
yang substansi pembahasannya hanya pada 1 topik
dalam satu bidang ilmu. Monograf merupakan tulisan
PERBEDAAN
VERSI BUKU
Versi PO-PAK:
Monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku
(ber-ISSN/ISBN) yang substansi pembahasannya hanya
pada satu topik/hal dalam suatu bidang ilmu kompetensi
penulis. Isi tulisan harus memenuhi syarat-syarat sebuah
karya ilmiah yang utuh, yaitu adanya rumusan masalah
yang mengandung nilai kebaruan (novelty/ies),
metodologi pemecahan masalah, dukungan data atau
teori mutakhir yang lengkap dan
jelas, serta ada kesimpulan dan daftar pustaka yang
menunjukkan rekam jejak kompetensi penulis.
22. Monografi adalah KTI hasil litbang yang detail pada sebuah topik/subjek
dengan tingkat pembahasan yang mendalam dan/atau mengaitkan
melalui berbagai pendekatan keilmuan serta ditulis dalam satu format
publikasi yang cukup tebal, secara khusus dipublikasikan untuk satu
topik tersebut, biasanya sebagai “terbitan khusus yang berurut” dari
suatu penerbit majalah ilmiah/jurnal (LIPI PRESS)
Monograf adalah sebutan lain untuk buku, dan digunakan untuk
membedakan terbitan tersebut dengan terbitan berseri. Monograf berisi
satu topik atau sejumlah topik (subjek) yang berkaitan, dan biasanya
ditulis oleh satu orang. Selain itu, monograf merupakan terbitan tunggal
yang selesai dalam satu jilid dan tidak berkelanjutan (WIKIPEDIA).
DEFINISI LAIN
23. Halam judul dan penulis
Kata pengantar (informasi tentang penulis / peneliti, topik penelitian,
ucapan terimakasih, dan lain-lain)
Daftar Isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran
Pendahuluan (berisi tentang latar belakang penulisan buku, pendekatan
penelitian yang dilakukan, signifikansi penelitian,rumusan masalah, metode,
kajian Pustaka)
Batang tubuh (terdiri dari bab-bab yang disusun sesuai dengan struktur
penyajian informasi yang diinginkan. Setiap bab mengacu pada topik
khusus yang menjadi tujuan penelitian),
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Glosarium
Indeks (berisi kata kunci dan nomor halaman yang mengandung kata kunci
tersebut
TANDAR FORMAT
BUKU MONOGRAF
24. MASALAH
Terdapat ketidaksinkronan dua pedoman
yang dikeluarkan Dikti. Selain itu, terdapat
pula hal yang kurang tepat dari segi standar
penerbitan buku.
Belum lagi jika melihat pedoman yang
diterbitkan lembaga lain, seperti di BRIN,
atau definisi lainnya tentu akan terlihat beda
formatnya.
FORMAT
25. FAKTA MENARIK
Karena monograf formatnya hampir mirip dengan laporan hasil penelitian, penulis dapat menggubah
secara langsung dari laporan tersebut, atau artikel ilmiah yang diperdalam dan diperluas.
Laporan Penelitian Bentuk Format Buku Monograf
JUDUL
BARIS KEPEMILIKAN
ABSTRAK DAN KATA KUNCI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan/Manfaat Penelitian
1.4 Hipotesis
1.5 Rancangan Penelitian
1.6 Tinjauan Pustaka
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
KESIMPULAN
SARAN (OPSIONAL)
UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR ACUAN
JUDUL
ABSTRAK DAN KATA KUNCI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan/Manfaat Penelitian
1.4 Hipotesis
1.5 Rancangan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
KESIMPULAN
SARAN (OPSIONAL)
UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR RUJUKAN
INDEKS
26. BUKU REFERENSI
Pembaca sasaran lebih beragam
Konversi menyeluruh
Populer dalam penyajian
Memerlukan pembaruan
Angka kredit 40
BUKU MONOGRAF
Pembaca sasaran terbatas
Konversi tidak menyeluruh
Kaku dalam penyajian
Memerlukan pendalaman
Angka kredit 20
PERBANDINGAN BUKU REFERENSI
& MONOGRAF
27. BUKU AJAR
Buku ajar atau buku teks (textbook) merupakan manual untuk
pengajaran sebagai pegangan untuk suatu mata kuliah tertentu dan
sarana pengantar ilmu
pengetahuan. Buku ajar dibuat dengan bahasa yang mudah dimengeti
oleh mahasiswa dengan banyak ilustrasi untuk memperjelas konsep,
dan biasanya
tersedia soal latihan atau tugas.
Digunakan sebagai pegangan dalam suatu mata kuliah tertentu.
Mengacu pada kurikulum atau silabus MK tertentu
Bahasa komunikatif dan mudah dipahami mahasiswa
Dilengkapi dengan diagram atau ilustrasi untuk memperjelas
konsep
Ada soal latihan di akhir setiap pokok bahasan / unit
Adanya glosarium dan indeks
3
Pedoman Publikasi Ilmiah Dikti, 2019
28. 28
Umumnya memiliki struktur: pendahuluan, tujaun pembelajaran tiap
bab, isi, rangkuman, tugas dan latihan, dan referensi/daftar Pustaka
Buku ajar menggunakan bahasa yang mudah dipahami mahasiswa
karena merupakan bacaan atau suplemen agar mahasiswa
memahamai materi ajar yang sedang dibahas dosen
Buku ajar harus ditulis berdasarkan kurikulum yang berlaku.
RPS menjadi dasar disusunnya buku ajar. Hal ini disebabkan
karena buku ajar ditulis berdasarkan capaian pembelajaran lulusan
(CPL). CPL menggambarkan kebutuhan materi yang harus
diperoleh mahasiswa.
CIRI STRUKTUR
BUKU AJAR
29. STANDAR
KELENGKAPAN
BUKU AJAR
Halaman judul dan pengarang
Prakata
Daftar Isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran
Pendahuluan / Pengantar (deskripsi mata kuliah, tujuan
penulisan buku, cara menggunakan buku untuk
belajar mandiri)
Batang Tubuh (lihat sub bab 3)
Daftar Pustaka (Daftar Pustaka bisa diletakkan di akhir setiap
bab atau di akhir buku)
Glosarium (berisi istilah-istilah dan definisi dari istilah tersebut)
Indeks (berisi kata kunci dan nomor halaman yang mengandung
kata kunci tersebut)
FORMAT BUKU AJAR
MENGACU
PADA RPS
Setiap Bab adalah Pokok Bahasan pada satu minggu
pertemuan sesuai CP Mata Kuliah
Jumlah Bab sama dengan jumlah minggu pertemuan
dalam SAP Mata kuliah
Setiap Bab umumnya memiliki struktur sebagai berikut:
a. Capaian Pembelajaran
b. Paparan Materi
c. Rangkuman
d. Latihan dan evaluasi
Tebal Batang Tubuh Buku minimal 140 halaman
30. BOOK
CHAPTER
Sering juga disebut sebagai “bunga rampai” adalah kumpulan karya
tulis ilmiah dengan satu tema pembahasan melalui beberapa sudut
pandang keilmuan.
Umunya terdiri atas beberapa penulis, dan di-editor-I oleh satu atau
beberapa penulis senior
Tujuan Penulisan Book Chapter biasanya untuk membantu menulis
buku bagi para penulis yang belum mandiri, tetapi ada juga yang
digunakan sebagai kolaborasi bersama dalam satu rumpun ilmu 4
31. FORMAT &
ISI BOOK CHAPTE
Format dan Isi Book Chapter
1. Judul
2. Nama Penulis
3. Abstrak
4. Pendahuluan
5. Pembahasan
6. Penutup
7. Referensi
Ketentuan Book Chapter
1. Diterbitkan Lembaga Penerbitan
2. Memiliki ISBN
3. Melewati Proses Editorial
32. BUKU
Yang diakui sebagai
komponen
Penilaian angka kredit
Isi buku sesuai dengan bidang keilmuan penulis.
Merupakan hasil penelitian atau pemikiran yang
original. Kriteria ini yang membedakan antara buku referensi/monograf
dengan buku ajar.
Memiliki ISBN.
Tebal paling sedikit 40 (empat puluh) halaman cetak (menurut format
UNESCO).
Ukuran: standar, 15 x 23 cm.
Diterbitkan oleh penerbit Badan Ilmiah/Organisasi/Perguruan Tinggi.
Isi tidak menyimpang dari falsafah Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
33. UPDATE
TENTANG
FORMAT
UNESCO
Bambang Trim, 2021
Berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 2017 tentang
Sistem Perbukuan, pembatasan halaman pada
buku tidak berlaku lagi. Buku juga disebutkan
dapat berbentuk cetak atau elektronik. Definisi
UNESCO semestinya tidak relevan dijadikan
acuan buku perguruan tinggi.
KETEBALAN BUKU
Tipis 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, 72, 80,
88, 96
Sedang 112, 128, 144, 160, 176, 196
Tebal > 204
36. PROSES
PENULISAN
BUKU
Tidak peduli apa pun jenis
tulisannya, proses baku ini
diterapkan. Pengajaran
penulisan di pendidikan
dasar-menengah dan
perguruan tinggi umumnya
tidak menerapkan proses ini. Kelima
tahapan ini banyak dilewati penulis
hari ini, inilah yang menjadikan buku
kurnag berkualitas
1 Pra-menulis (Prewriting)
2 Menulis Draf (Drafting)
3 Merevisi (Revising)
4 Menyunting (Editing)
5 Menerbitkan (Publishing)
37. 1
2
3
4
5
APA SAJA YANG DILAKUAN SAAT PRA-MENULIS
Sebelum memulai untuk menulis, seseorang harus mencermati hal-hal berikut
Mengembangkan ide penulisan dari hasil penelitian,
termasuk memperdalam dan memperluas;
Mengorganisasikan bahan dan sumber penulisan,
terutama bahan primer;
Menyusun kerangka penulisan dalam bentuk matriks
ragangan;
Membuat ikhtisar penerbitan buku.
Sebaiknya, penulis memang
membuat buku dari hasil
penelitian dan topiknya bisa
diturunkan dari penelitiannya
itu
38. KONVERSI KTI KE DALAM FORMAT BUKU
Masalah utama: banyak peneliti (yang juga penulis) enggan melakukan penulisan ulang hasil penelitiannya
• Harap Diperhatikan!
Seorang peneliti yang juga menjadi seorang penulis terkadang melewatkan tahapan
penyesuaian hasil riset mereka ke dalam format buku. Hasilnya, karya buku mereka banyak
ditolak penerbit besar.
Banyak juga dosen/peneliti yang menerbitkan buku mandiri tetapi banyak mengabaikan etik
dalampenulisannya
Penyesuaian
dengan
anatomi buku
Pengubahan
judul, subjudul,
dan sub-subjudul
Pemotongan,
penambahan,
atau penggabungan
materi
Penulisan Ulang
39. BUKU
BERKUALITAS
Buku yang berkualitas atau memiliki mutu minimal sesuai
dengan amanat UU Nomor 3/2017 tentang Sistem Perbukuan
dan PP Nomor 75/2019 tentang Peraturan Pelaksanaan
Sistem Perbukuan harus disusun berdasarkan standar,
kaidah, dan kode etik yang ditetapkan. Sebagai contoh,
penilaian buku ajar dilihat
dari unsur berikut:
Legalitas dan Norma;
Materi;
Penyajian;
Bahasa; dan
Desain dan Grafika;
ATAU YANG BERMUT
40. KESALAHAN UMUM
YANG SERING
TERJADI DALAM
MENULIS
KESALAHAN PEMAHAMAN ANTARA
“PRAKATA” DENGAN “KATA PENGANTAR”
Masih banyak penulis yang
terturkar pemahamannya
antara kedua bagian di
dalam buku, padahal
keduanya adalah hal yang
berbeda.
PRAKATA seharusnya
berisi:
tujuan penulisan buku;
untuk siapa buku ditulis
(pembaca sasaran);
sistematika buku;
keunggulan buku; dan
amanat penulis.
41. Kesalahan yang
Umumnya terjadi
Pada “kata pengantar”
Kata pengantar sebaiknya ditulis oleh orang
selain penulis, misalnya pakar di bidang yang
sama untuk memberikan sudut pandang lain
sekaligus mempromosikan buku tersebut
menyebut prakata sebagai kata
pengantar;
PRAKATA SEBAGAI PENGATAR
memuat sekadar basa basi;
memuat ucapan terima kasih; dan
BASA BASI & TERIMA KASIH
memuat paradoks prakata.
PARADOKS
1
2
3
42. KESALAHAN
KEBAHASAAN
Unsur utama buku adalah teks sehingga penggunaan
bahasa yang baik dan benar menjadi sorotan utama.
Penulis harus menerapkan kaidah bahasa Indonesia
yang terdapat pada PUEBI, Tesaurus Bahasa
Indonesia, KBBI, dan
TBBBI (Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia).
Hal yang harus diperhatikan:
diksi (pilihan kata);
ejaan (tata tulis);
kata bentukan (tata bentuk);
kalimat efektif (tata kalimat);
pengembangan paragraf.
43. KEkurangan
gambar
Selain teks, buku ilmiah perlu dilengkapi
gambar sebagai penjelas teks. Gambar
dapat berupa ilustrasi, foto, tabel,
diagram, peta, dan infografik. Gambar
harus proporsional, jelas dengan resolusi
memadai, dan memenuhi aspek
legalitas.
Penulis bisa menggunakan infografik untuk
memudahkan pembacaan dan menambah
kemenarikan buku.
44. Penulis yang "malas" menelusuri referensi (rujukan)
alhasil menggunakan rujukan yang lemah. Rujukan
yang lemah artinya:
rujukan sudah usang ketika ada rujukan lebih baru
atau telah direvisi;
rujukan dari narasumber yang diragukan kredibilitas
keilmuannya;
rujukan dari sumber sekunder dan tersier secara
dominan; dan
rujukan dari sumber internet sangat dominan; dan
rujukan tidak memadai.
MISKIN
RUJUKAN
45. CONTOH:
Masih banyak yang menggunakan model analisis data
Miles dan Huberman (1992-1994) yang lama dalam
penelitian kualitatifnya, sementara dalam rujukan
terbaru, modelnya menjadi: Pengumpulan data,
2.Kondensasi Data, 3.Penyajian Data, dan 4.Penarikan
Kesimpulan.
Hal ini menunjukkan masih banyak penulis yang kurang
membaca dan memperbarui bacaannya
46. Mengutip itu memang menyenangkan hingga penulis lupa pada
penelitian dan pemikirannya sendiri. Kelemahan ini banyak
melanda para akademisi penulis. Terkadang saking "berhati-
hatinya" kalimat pertama tulisan sudah merupakan kutipan.
Lebih parah lagi keseluruhan isi buku adalah kliping kutipan
dari berbagai sumber. Lalu, penulisnya memberikan apa? Tidak
Parade
KUTIPAN
47. Riyan (2020) dalam makalah berjudul "..." menyatakan bahwa ....
Demikian pula tokoh literasi lain Yogi (2019) mengungkap tentang ....
Sebagai contoh, Heru (2017) menguatakan ciri-ciri kelemahan
literasi dasar sebagai berikut ....
Contoh:
49. 1
BuAT JADWAL MENULIS TERATUR
Buatlah waktu yang realistis, konsisten, dan saat di
mana otak anda sedang “encer” dalam berpikir, tidak
perlu lama, tetapi KONSISTEN
50. 2
MENEntukan tujuan dan konsep
Banyak orang bingung dan terus berpikir kapan bisa
menulis, akhirnya mereka tidak melakukan apa-apa.
Mulailah dengan menentukan tujuan dan konsep buku
yang akan ditulis
51. 3
Menghilangkan gangguan
Matikan pemberitahuan dari ponsel atau komputer saat
menulis untuk menghindari gangguan dari media sosial
atau pesan. Fokuskan perhatian sepenuhnya pada
tulisan Anda.
52. 4
Atur waktu menulis berdurasi
Cobalah teknik seperti metode Pomodoro, di mana Anda bekerja
selama 25 menit dengan fokus penuh, diikuti dengan istirahat singkat
selama 5 menit. Siklus ini dapat membantu menjaga produktivitas
dan mengurangi kelelahan mental.
53. Menulis itu pekerjaan melelahkan, dan penuh dengan aktivitas berpikir meskipun Anda seharian duduk di depan laptop.
Jadi, gunakan waktu dengan baik. Penulis bisa memilih aktivitas lain selama menulis, misalnya menonton video YouTube
atau Netflix, tetapi ingat, Anda harus tahu kapan mulai menulis lagi.
54. 5
JANgan terlalu perfeksionis
Ingatlah bahwa tulisan pertama Anda tidak perlu sempurna. Biarkan ide-ide
mengalir tanpa hambatan dan jangan terlalu memperhatikan detail atau
koreksi saat pertama kali menulis. Anda dapat menyunting dan
memperbaiki tulisan Anda di sesi penyuntingan selanjutnya.
“…banyak orang yang akhirnya tidak menulis apa-apa
karena terlalu banyak berpikir dan ingin semuanya ideal…”
55. 6
bisasakan membaca sebelum menulis
Jika Anda merasa terjebak atau kehabisan ide, cari sumber
inspirasi baru. Baca buku, artikel, atau tulisan-tulisan lain
yang relevan dengan topik yang Anda tulis untuk
mendapatkan pemikiran segar.
58. Menyusun naskah per Bab
sesuai dengan ide atau
kerangka yang ingin kita tulis
Untuk kebutuhan kelengkapan
gambar, tabel, diagram, dan lain-
lain bisa sambal disiapkan untuk
mempermudah menampilkan
visualisasi pada naskah buku
59. Targetkan setiap Bab minimal terdiri atas 10-15 halaman atau sekitar 5000-7000 kata, ini akan memberikan target dalam
menulis dan memberikan motivasi lebih
60. Upayakan di setiap akhir Bab selalu menuliskan bibliografi atau referensi, ini akan memudahkan dalam
mengelola tulisan di akhir.
Gunakan aplikasi manajemen referensi (Mendeley, Endnote, Zotero, dan lain-lain)
61. SAMBIL MENUNGGU NASKAH UTAMA SELESAI DIKERJAKAN, ANDA
DAPAT MENGERJAKAN BAGIAN LAIN, SEPERTI PRAKATA, KATA PENGANTAR,
RIWAYAT PENULIS, LAMPIRAN, DAFTAR ISTILAH, DAN LAIN-LAIN
62. Setelah naskah buku Anda selesai dikerjakan,
buatlah naskah buku berikutnya dengan topik
Kerjakan naskah berikutnya
64. PENDANAAN BUKU
Sebelumnya menerbitkan buku membutuhkan
sponsor, baik dari pihak penerbit maupun dari
pihak institusi tertentu. Tetapi hari ini penulis
dapat menerbitkan buku secara mandiri, namun
mereka harus mengawal dengan ketat kualitas
dari isi bukunya. Ada beberapa sumber dana
yang bisa dipertimbangkan oleh para penulis
HIBAH KEMDIKBUDIRISTEK/
UNIVERSITAS
SUMBER DANA PENELITIAN DAN
PENGABDIAN
Seperti BRIN dan sebagainya
INSTITUSI LAIN
1
2
3
Buku dijadikan sebagai salah satu
luaran
65. Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan
(RMPI). Memiliki tugas dan fungsi untuk menyelenggarakan
kegiatan:
a. penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
di bidang repositori, multimedia, dan penerbitan ilmiah;
b. pelaksanaan layanan dan pengendalian
repositori ilmiah;
c. pelaksanaan multimedia, pengemasan,
dan pengembangan konten;
d. pelaksanaan penerbitan ilmiah;
e. pelaksanaan akuisisi pengetahuan;
f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang repositori, multimedia, dan penerbitan ilmiah;
g. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
repositori, multimedia, dan penerbitan ilmiah; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi.
Peraturan BRIN No. 1 Tahun 2021 tentang OTK BRIN Pasal 118-120
66. Pengusul
Pengusul Program
Akuisisi Pengetahuan
Lokal terdiri atas:
1. akademisi (periset
dan dosen);
2. mahasiswa/pelajar;
3. kreator/komunitas/
penggiat
kemasyarakatan
dan kebudayaan;
atau
4. masyarakat
umum.
67. Kategori dan Jenis
Buku
1. Buku Ilmiah (monografi atau bunga rampai)
2. Buku Ilmiah Populer
3. Buku ajar atau pegangan (textbook/
handboks)
4. Buku pedoman atau panduan
5. Buku cerita bergambar atau komik
pengetahuan
1. Film Dokumenter
2. Film Animasi
3. Film Fiksi
4. Dokumentasi Kreatif Inovatif
Audiovisual
6
7
68. Penerimaan Verifikasi Penilaian Penetapan Pengumuman
Pengusul mengajukan usulan
Buku atau Audiovisual
melalui sistem informasi
Program Akusisi
Pengetahuan Lokal.
Pendaftaran dan Penerimaan
usulan dibuka sepanjang
tahun 2023.
68
Pelaksanaan
Seleksi administrasi
dan verifikasi
kelengkapan dan
kelayakan karya yang
diusulkan
Penetapan calon
penerima insentif
dilakukan berdasarkan
rekomendasi hasil
penilaian.
Penilaian substansi
dengan sistem
kolegial yang
profesional dan
akuntabel.
Pengumuman dan dilakukan
penandatanganan surat
perjanjian.
Pengumuman dilakukan
pada April, Juli, dan
November 2023.
69. Nilai Insentif
Kategori Buku Nominal*
Buku ilmiah Rp10.000.000 ‒ 20.000.000,-
Buku ilmiah Populer Rp 9.000.000 ‒ 18.000.000,-
Buku ajar/pegangan
(textbook/handbook)
Rp 8.000.000 ‒ 16.000.000,-
Buku pedoman/panduan Rp 7.000.000 ‒ 14.000.000,-
Buku cerita bergambar/komik
pengetahuan
Rp 6.000.000 ‒ 12.000.000,-
Kategori Audiovisual Nominal*
Film Dokumenter Rp10.000.000 ‒ 20.000.000,-
Film Animasi Rp 7.500.000 ‒ 15.000.000,-
Film Fiksi dan Dokumentasi
Kreatif Inovatif
Rp 5.000.000 ‒ 10.000.000,-
Grade Skor Level Insentif
Grade A 95-100 Level 1 100%
85-94 Level 2 90%
Grade B 75-84 Level 1 80%
65-74 Level 2 70%
Grade C 55-64 Level 1 60%
45-54 Level 2 50%
Insentif diberikan kepada penulis/kreator yang
karyanya lolos penilaian dengan perolehan
skor minimal 45.
Penerima insentif ditetapkan berdasarkan
Keputusan Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi
BRIN.
*dipotong pajak sesuai dengan ketentuan.
71. REFERENSI
Bambang Trim. (2021). Penyusunan Buku Referensi dan Monograf: Praktik Sintesis Temuan Riset Untuk Mewujudkan
Buku Referensi Dan Monografi [Salindia]. Workshop Penyusunan Buku Referensi dan Monograf, FKIP
Universitas Lampung.
Bambang Trim. (2023). Taktis Menyunting: Panduan Belajar & Berlatih Mematut Naskah Sehebat Penyunting
Profesional. . Bambang Trim. DOI: https://doi.org/10.55981/brin.835 Available at:
penerbit.brin.go.id/press/catalog/book/835 . Access on 14 Apr. 2024.
BRIN. (2023). Program Akuisisi Pengetahuan Lokal [Salindia]. Sosialisasi Program Akuisisi Pengetahuan Lokal di
Unila, Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah (RMPI) Kedeputian Bidang Fasilitasi Riset dan
Inovasi - BRIN.
Lukman, Ahmadi, S. S., Manalu, W., & Hidayat, D. S. (2019). Pedoman Publikasi Ilmiah 2019. Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook (2nd ed.). Sage
Publications, Inc.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (Third edition).
SAGE Publications, Inc.
Mirnawati, M., & Rahmat, A. (2022). Regulasi Penulisan Buku Ajar bagi Dosen di Perguruan Tinggi. Aksara: Jurnal
Ilmu Pendidikan Nonformal, 8(1), 751-758.