Dokumen tersebut membahas tentang kesombongan dan cara menguranginya yaitu dengan sangkal diri. Kesombongan timbul dari pemahaman yang salah mengenai diri sendiri sebagai pusat dan pemilik segala sesuatu. Sebaliknya, sangkal diri membantu menyadari bahwa manusia hanyalah ciptaan Allah dan segala yang dimiliki adalah titipan-Nya. Dengan menyangkal diri, seseorang dapat mengurangi kadar kesomb
2. sombong/som·bong/ :
menghargai DIRI secara berlebihan; congkak;
pongah
bersombong/ber·som·bong/ :
meninggikan (memegahkan) DIRI; berkata
(berbuat dan sebagainya) dengan congkak:
kesombongan/ke·som·bong·an :
hal (sifat dan sebagainya) sombong
(meninggikan/memegahkan DIRI); keangkuhan;
kecongkakan; takabur
Apa itu Sombong? [KBBI]
3. Kesombongan, berasal dari
kata sombong (bahasa
Inggris: pride
(kebanggaan), bahasa
Latin:superbia arrogance
(keangkuhan), merupakan suatu
perasaan atau emosi dalam hati
yang dapat mengacu pada dua
makna umum:
Pengertian Sombong?
SOMBONG
Negatif
[keangkuhan]
Positif
[Puas Diri]
4. 4
Phusioo
membuat orang
congkak atau angkuh;
pasif congkak,
sombong, angkuh
Tentang sesuatu
yang dimiliki
seseorang yang dapat
membuat dia menjadi
sombong/congkak/ang
kuh, baik pasif
maupun aktif
Hupselos
h, on tinggi (en u.
surga Ibr 1.3);
angkuh, agung; hal
yang dinilai tinggi
Luk 16.15);
uqhloterov lebih
tinggi, diatas (Ibr
1.26)
Berbicara
tentang posisi;
keberadaan dan
atribut (sifat unik)
yang dimiliki oleh
Allah.
Sombong dalam Alkitab
Horizontal Vertikal
DampakKesombongan:
5. Penilaian Orang (subyektif)
Ketika satu atau lebih orang tidak suka
dengan seseorang, maka apapun yang
diperbuat orang itu akan dikomentari
negative. Salah satunya akan dipandang
sombong.
e.g: Orang yang berbagi/cerita tentang
sesuatu yang baru dia pelajari dan
akhirnya bisa respons kita
(sombong/pamer) bagaimana kalau
itu adalah anak kita? (menjadi
kebanggaan)
Sombong Akibat atau Sebab?
6. Kesombongan Diri
- Disadari
Secara sadar membanggakan diri, jabatan,
prestasi dan sesuatu yang dimiliki. Ditunjukkan
dalam ekspresi verbal (pernyataan; perkataan;
ejekan/cemoohan terhadap orang)dan non verbal
(tulis/posting; bahasa tubuh; dll).
- Tidak Disadari
Maksud hati menjaga/membatasi agar
kebanggaan terhadap prestasi dan
keunggulan/kelebihan diri jangan sampai muncul
dalam bentuk kesombongan; tapi alam bawah
sadar yang sudah dipenuhi dengan euforia
kebanggaan menggerakkan ekspresi tubuh dan
perkataan yang mengarah kepada kesombongan.
Sombong Akibat atau Sebab?
7. 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang
rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:
18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan
yang lain pemungut cukai.
18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap
syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok,
bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala
penghasilanku.
18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani
menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah
aku orang berdosa ini.
18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang
dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan
direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. “ (Lukas 18:8-14)
8. Yohanes Maria Vianney
orang yang sombong sebagai orang
yang haus pujian, orang yang
menunjukkan kerendahan hati palsu.
Menurutnya, seseorang yang sombong
selalu memperolok dirinya sendiri
dengan tujuan agar orang lain
semakin memujinya. Semakin
seseorang yang sombong merendahkan
dirinya, semakin banyak ia
mengharapkan puji-pujian atas kesia-
siaannya yang menyedihkan itu.
Dua Sisi Kesombongan
Santo Thomas Aquinas
perasaan dimana manusia menilai
dirinya lebih dari kenyataannya;
kehendaknya sudah berlawanan
dengan nalar dengan
mengharapkan sesuatu yang tidak
wajar, sehingga kesombongan
merupakan dosa.
Farisi? Pemungut Cukai?
9. Tidak sedang memperolok dirinya
untuk mendapat pujian
Eskpresi yang ditunjukkan (malu
dgn perbuatan):
berdiri jauh-jauh;
tidak berani menengadah ke langit
memukul diri
Mengaku diri berdosa, bukan
sebaliknya (merasa diri benar)
“Ya Allah, kasihanilah aku orang
berdosa ini.
Dua Sisi Kesombongan
Pemungut Cukai Sombong?
10. 10
Memandang Diri
Benar
Luk 18:9
Memandang
Orang Rendah
Luk 18:9
Bangga Diri
dan Prestasi
(lebih rohani)
Luk 18:11-12
Pamrih
(paling taat menjalankan
ibadah puasa dan
perpuluhan)
Luk 18:11-12
Sombong dan Fenomenanya (Lukas 18:8-14)
(apa yang terlihat dari Farisi)
• Religiusitas minus spiritualitas
• Ritual Tanpa Spiritual
• tradisi tanpa Rohani
• Ibadah tanpa kasih (sia-sia); kosong
belakang (band 1Kor 13:1)
11. Cemooh
Ams 11:2
Penghinaan
Ams 29:23; Yes 28:3
Kemarahan
dan
Pertengkaran
Ams 21:23,24; Ams
13:10; 28:25
Sombong dan Fenomenanya
(apa yang terlihat)
12. 1
Kesombongan Iblis
Keangkuhannya
menganggap dirinya
tidak tergantung kepada
Allah (Yes 14:12-14);
Iblis yg telah jatuh (Luk
10:18)
12
Sombong, dan muaranya
Jeratan Dosa Perdana
2
Dari Iblis ke Manusia
Iblis menanamkan keinginan untuk
menjadi sama seperti Allah ke dalam
diri Adam dan Hawa
(Kej 3:5). Akibatnya seluruh tabiat
manusia dijangkiti ketinggian hati
karena kejatuhannya (Rom
1:21,22*).
3
Maut (kematian kekal)
Roma 6:23 “Sebab upah dosa ialah maut...”
Roma 5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah
masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh
dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah
menjalar kepada semua orang, karena semua
orang telah berbuat dosa.
13. Menakar Kesombongan
12 Tingkat Kesombongan (Santo Bernardus dari Clairvaux )
Rasa ingin tahu akan segala
sesuatu
Pikiran sembrono, senang bicara
yang tidak penting
Kegembiraan & gelak tawa di
luar kewajaran
13
14. Suka membual & banyak bicara
Suka menonjolkan diri supaya
nampak suci
Suka dipuji, merasa lebih suci
dibanding orang lain
Menakar Kesombongan
12 Tingkat Kesombongan (Santo Bernardus dari Clairvaux )
15. Pemberontakan terhadap
peraturan dan atasan
yang berwenang
Berbuat dosa dengan bebas
Terbiasa berbuat dosa
Merasa dapat melakukan
segala sesuatu di atas
kemampuannya
Pembenaran diri, merasa
tidak berdosa
Tidak jujur dalam
pengakuan dosa karena
takut silih yang berat
15
Menakar Kesombongan
12 Tingkat Kesombongan (Santo Bernardus dari Clairvaux )
16. “Sombong” boleh, asal:
2 Korintus 10:17
16
Mengukur diri dengan ukuran benar (12)
Tidak mengukur diri dengan ukuran diri
Tidak melampaui batas (13)
tetap di dalam batas-batas daerah kerja yang
dipatok Allah bagi kami
Tidak bermegah atas pekerjaan orang lain (15)
Bermegah Karena (hasil) Iman
Bermegah Bukan Karena Diri; jiwa-jiwa yang
Allah percayakan bertumbuh dewasa
Bermegah Dalam Tuhan
“tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah
bermegah karena yang berikut : bahwa ia
memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah
TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan
dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu
Kusukai, demikianlah firman TUHAN” (Yeremia
9:24)
17. 01
02 03
Perspektif Benar Diri dan Posisi
Mengerti dan sadar bahwa:
- Manusia adalah Ciptaan, bukan
pencipta
- Bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa
dihadapan Allah (pencipta)
- Ketika manusia bisa melakukan
sesuatu menuju kesuksesan itu
semata karena Tuhan yang memberi
anugerah kepadanya:
- Potensi berpikir/menalar;
Berkreasi/mencipta; mengelola; semua
adalah bagian dari kesegambaran
manusia dengan Allah
Perspektif Benar Kepemilikan &
Kesuksesan
Tuhan adalah pemilik semesta. Dia
pencipta segalanya. Benar sentral
penciptaan adalah manusia
(menaklukkan dan mengelola), tapi
bukan berarti manusia adalah penguasa
sepenuhnya. Apa yang ada/ dipunyai
orang sekarang ini adalah titipan dari
Allah untuk dikelola
"Dengan telanjang aku keluar dari
kandungan ibuku, dengan telanjang juga
aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN
yang memberi, TUHAN yang mengambil,
terpujilah nama TUHAN!" (Ayub 1:21)
Mengurangi Kadar Sombong
18. bantah; tidak membenarkan; ingkar, tolak
penyangkalan n negasi, pengingkaran, penolakan
Sangkal Diri adalah bentuk peniadaan diri/ peniadaan keinginan diri.
Sangkal diri, bukanlah menyiksa diri (askese) / ritual kesalehan tertentu yang dijalankan untuk
menunjukkan penyesalan atau sebaliknya. Sangkal diri adalah bentuk penguasaan atau
pembatasan diri bisa melakukan segalanya; bisa berbuat apapun yang dimaui, tapi
mengekang diri untuk tidak melakukannya.
Panggilan Kristiani tertinggi dalam hal mengikut Yesus Kristus adalah/ menyangkal diri dan
memikul salib (Matius 16:24).
Tentang penyangkalan diri Kristus telah memberi teladan, baik ketika Dia diuji, maupun ketika di
Kayu Salib.
Dengan menyangkal diri kecil kemungkinan(kalau tidak ingin menggunakan istilah hilang
sama sekali) ada kesombongan dalam diri.
Dengan menyangkal diri orang dibuat sadar tentang posisi diri; dibuat sadar bahwa diri ini
bukanlah apa-apa dan siapa-siapa. Sebab keseluruhan diri kita adalah milik kepunyaan
Allah.
“… dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya j telah
lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu” (1 Korintus 6:19-20)
Tidak ada sesuatu pun yang boleh disombongkan dari diri kita.
Thea King / CEO & Founder
Mengurangi Kadar Sombong
Sangkal Diri Kuncinya