2. KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL
Angka Kecukupan Gizi Ibu tdk hamil dan Hamil
Zat Gizi
Energi (kkal)
Protein (gr)
Zat Besi (mg)
As. Folat (mcg)
Vit B12 (mcg)
Vit D (mcg)
Yodium (mcg)
Kalsium (mg)
Ibu Tdk
Hamil
1900
50
26
400
2,4
5
150
800
Ibu Hamil (tambahan) Trimester
I
II
II
180
17
0
200
0,2
0
50
150
300
17
0
200
0,2
0
50
150
300
17
0
200
0,2
0
50
150
3. FAKTOR YG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BUMIL
Berat Badan Bayi baru lahir ditentukan oleh st. Gizi
Janin. Status Gizi Janin ditentukan oleh st. gizi ibu pd
waktu melahirkan dan dipengaruhi oleh st. gizi ibu saat
konsepsi.
Status Gizi Ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh: 1)
keadaan sosek ibu sebelum hamil, 2) keadaan
kesehatan dan gizi ibu, 3) jarak kelahiran jika yg
dikandung bukan anak pertama, 4) paritas, dan 5) usia
keamilan pertama
4. PENGARUH ST. GIZI IBU HAMIL YG KURANG
THD PERTUMBUHAN JANIN
Kekurangan gizi pada ibu hamil trimester I dapat
mengakibatkan janin mengalami kelainan susunan
sistem saraf pusat, beresiko mengalami kematian,
dan bayi beresiko lahir prematur.
Jika kekurangan gizi terjadi selama ibu hamil
trimester II dan III, janin dpt terhambat
pertumbuhannya dan tak berkembang sesuai umur
kehamilan ibu.
6. HIPEREMESIS GRAVIDALUM
Hiperemesis ad suatu keadaan pada awal
kehamilan (sampai trimester II) yang ditandai
dengan rasa mual dan muntah yg berlebihan
dalam waktu yang relatif lama.
Hiperemesis juga diartikan sbg muntah persisten
selama kehamilan yg berlangsung parah sehingga
menyebabx penurunan BB, dehidrasi, asidosis krn
kelaparan, dan alkalosis krn kehilangan HCL
melalui muntah.
Hiperemesis paling sering muncul pd kehamilan
pertama dan berulang pada kehamilan berikutx.
7. HIPEREMESIS GRAVIDALUM
Faktor
penyebab:
Produksi hormon Chorionic Gonadotropin meningkat
oleh plasma.
Produksi estrogen meningkat oleh placenta
mual, muntah
Faktor psikologi & fisiologi muntah-muntah
8. Penatalaksanaan Diet
Tujuan Diet
1. mengganti persediaan glikogen tubuh untk
mengontrol asidosis
2. scra berangsur-angsur mberikan mkanan berenergi
dan zat gizi yg cukup
9. SYARAT DIET
Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% darikebutuhan
energi total
Lemak rendah, yaitu ≤ 10% dari keb. Energi total
Protein sedang, yaitu 10-15% dari keb. Energi
total
Makanan diberikan dalam bentuk kering,
pemberian cairan disesuaikan dng keadaan pasien,
yaitu 7-10 gelas/hari
Makanan mudah cerna, tdk merangsang saluran
cerna dan diberikan sering dlm porsi kecil
Makanan secar berangsur ditingkatkan dlm porsi
dan nilai gizi sesuai dng keadaan dan keb. Gizi
pasien
10. MACAM DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN
Diet Hiperemesis I
Diberikan kpd pasien dng hiperemesis berat.
Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong
bakar at rebus, ubi bakar at rebus dan buahbuahan.
Cairan tidak diberikan bersama makanan, tetapi 1-2
jam sesudahnya.
Semua zat gizi dalam makanan ini kurang kecuali vit
C, sehingga hanya diberikan dlm beberapa hari
11.
Diet Hiperemesis II
diberikan bila rasa mual dan muntah sudah
berkurang
secara berangsur-angsur mulai diberikan makanan
yg bergizi tinggi
pemilihan bahan makanan yg tepat dapat memenuhi
keb. Gizi kecuali keb. energi
12.
Diet Hiperemesi III
diberikan kepada pasien dng hiperemesis ringan. Sesuai
dng kesanggupan pasien, minuman boleh diberikan
bersama makanan. Makanan ini cukup energi dan semua
zat gizi
13. PENANGANAN
Hiperemesis dpt diatasi dng:
mengatur pola mkan bergizi seimbang.
Perhatikan jenis dan porsi makan yg
diperkirakan dpt memancing rasa mual.
Makanlah makanan dlm porsi kecil tapi sering
(biskuit, at roti bakar) karena dpt membantu
menyerap asam lambung.
Pilih makanan berkarbohidrat tinggi untuk
mengganti energi yg hilang.
Hindari makanan berlemak dan berbumbu tajam
14. GANGGUAN HIPEREMESIS PADA KEHAMILAN (PIH)
Pregnancy Induced Hipertency tjd pd primipara < 20 th
atau > 35 th.
Terjadi karena kehamilan itu sendiri (PIH) atau sebelum
hamil.
Pd mulanya disebut toksemia keracunan darah
Gejala : hipertensi, albuminuria, edema pada
triemester II.
Penyebab tdk diketahui
Makanan cukup protein, kalsium & natrium rendahnya
insidens hiperetensi yg diInduksi ol/ kehamilan
15. Bahan
makanan yg dianjurkan untuk Diet
Hiperemesis I, II dan III ad:
Roti panggang, biskuit dan crekers
Buah segar, sari buah
Minuman botol ringan, kaldu tak berlemak, teh dan kopi encer
• Bahan Makanan yg tidak Dianjrkan adala makanan yang
merangsang saluran cerna dan berbumbu tajam, bhn maknan yg
mengandung alkohol, kopi dan mengandung zat tambahan
(pengawet, pewarna dan penyedap)
16. PREEKLAMSIA DAN EKLAMSIA
Preeklamsia
ad: sindroma yg tjd saat
kehamilanmasuk pada minggu ke 20 dng tanda
dan gejala seperti hipertensi, proteinuria,
kenaikan BB yg cepat (krn edema), mual,
muntah, pusing, nyeri lambung, gelisah dan
kesadaran menurun. Dan bila disertai kejang
disebut eklamsia
Ciri khas diet ini adalah memperhatikan asupan
garam dan protein
17. TUJUAN DIET
Mencapai dan mempertahankan st. Gizi Optimal
Mencapai dan mempertahankan Tekanan Darah
Normal
Mencegah at mengurangi retensi garam dan air
Mencapai keseimbangan nitrogen
Menjaga agar penambahan BB tdk melebihi normal
Mengurangi at mencegah timbulnya faktor resiko
lain at penyulit baru pada saat kehamilan at setelah
melahirkan
18. SYARAT DIET
Energi dan semua zat gizi cukup. Dlm keadaan berat
makanan diberikan secara berangsur sesuai dng
kemampuan pasien menerima makanan. Penambahan
energi tidk lebih dari 300 kkal dr makanan at diet
sebelum hamil
Garam diberikan rendah sesuai dng berat-ringannya
retensi garam at air
Protein tinggi (1 1/2-2 g/kg BB)
Lemak sedang,
Vitamin cukup (vit C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi)
Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
Cairan diberikan 2500 ml sehari.
19. MACAM DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN
Diet Preeklamsia I
diberikan kpd pasien dng preeklamsia berat
makanan diberikan dlm bentuk cair, yg terdiri dr susu,
dan sari buah
jumlah cairan paling sedikit diberikan 1500 ml
sehari/oral dan kekurangannya diberikan scra
parenteral
Makanan ini kurang zat gizi karena hanya diberikan 1-2
hari
20.
Diet Preeklamsia II
diet preeklamsia II diberikan sebagai makanan
perpindahan dari dietpreeklamsia I kpd pasien
preeklamsia yg penyakitnya tdk begitu berat.
makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan
sebagai diet rendah garam I. makanan ini cukup energi
dan zat gizi lainnya.
21.
Diet Preeklamsia III
diet preeklamsia III diberikan sebagai makanan
perpindahan dari diet preeklamsia II atau kepada pasien
dng preeklamsia ringan. Makanan ini mengndung protein
tinggi dan garam rendah. Diberikan makanan dalam
bentuk lunak at makanan biasa. Makanan ini cukup
semua zat gizi. Jumlah energi harus disesuaikan dengan
kenaikan BB yg boleh lebih 1 kg tiap bulan.
22. ANEMIA
Anemia ad: gejala2 yg muncul saat tubuh tdk
memiliki cukup sel darah merah untuk mengangkut
oksigen dari paru2 ke sel2 tubuh.
Gejala: kelelahan, badan lemas, kepala pusing,
konsentrasi berkurang, mudah mengantuk dan
mudah marah.
Zat Gizi yang erat kaitannya : Fe & asam folat
Peningkatan volume darah 50% kbth placenta
jaringan ibu & anak.
23.
Dampak kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat
diamati dari besarnya angka kesakitan dan kematian
maternal, peningkatan angka kesakitan dan kematian
janin, serta peningkatan resiko terjadinya BBLR
Penyebab utama kematian maternal: pendarahan
pascapartum dan plasenta previa yg semuanya
berpangkal pada anemia defisiensi.
Peningkatan keb.Fe selama hamil bertujuan untuk
memasok keb. Janin untk pertumbuhan, pertumbuhan
plasenta, dan peningkatan volume darah ibu.
24. PENANGANAN
Obat
- Fe : 30-60 mg/hr
- Asamfolat 20-40mg/hr
Diet
- Seperti kehamilan normal
- Ditambahkan BM sumber Fe & asam folat
(sumber hewani: hati dan daging, sumber nabati:
sayur dan buah, serealia dan kacang-kacangan).
25. KONSTIPASI
Sering tjd pd bagian akhir kehamilan.
Penurunan motilitas saluran cerna, peningkatan
kadar progesterone & tekanan pada saluran cerna
membesarnya uterus & penurunan aktivitas fisik
Terjadi karena pola makan yg kurang baik, seperti
rendanya asupan makanan berserat, meningkatnya
makanan yang banyak mengandung lemak, dan
kurang minum.
26. LANJUTAN……..
Konstipasi berkaitn dengan 7 macam kondisi dlm
tubuh:
Rahim yg membesar dan menekan kolon dan
rektum mengganggu eksresi
↑progesteron
Asupan cairan tidak adekuat
Diet serat tidak cukup
Suplementasi zat besi
Kebiasaan defekasi yg buruk
Jarang berolaraga dan melewatkan waktu makan
(sarapan)
27.
Konstipasi pd akirnya dapat menimbulkan hemoroid
(pembuluh darah membersar dan sering menonjol
ke luar sfringter anus).
Hemoroid rasa tidak enak, panas dan gatal.
Sering kali pembuluh darah pecah, sehingga ibu
mengeluarkan darah pada saat BAB
28. PENANGANAN
Konstipasi dapat diatasi dan dicegah dengan
menerapkan pola makan bergizi seimbang,
konsumsi makanan berserat tinggi (sayur, buah, roti
gandum), serta melakukan kegiatan fisik.
29. HIPERTENSI
Hipertensi TD 140/90 mmHg
Hipertensi yg timbul saat hamil disebut pregnancy
induced hypertension atau gastrointestinal
hypertention. Muncul saat usia keamilan 20
minggu.
Tanda: kenaikan
TD, pusing, proteinuria, oedema, nyeri bagian perut
dan napsu makan menurun penurunan BB
Penanganan: Diet gizi seimbang dan batasi asupan
Na tapi tidak boleh kurang dari 2 mg/hari
30. DIABETES MELITUS
DM yg sdh diderita sblm hamil (DM kronis).
DM yg muncul selama kehamilan tanpa tanda2
sblmnya (DM Gestasional).
Indonesia prevalensi antara 1,9–3,6%.
31. LANJUTAN……
DM Gestasional (Konsensus DM Gestasional,1997)
Suatu intoleransi KH,ringan (toleransi glukosa tergganggu)
maupun berat (DM) yg tjdi atau diketahui pertama kali pd saat
kehamilan berlangsung.
Termasuk ibu yg sblmnya mengidap DM (tetapi sblmnya
terdeteksi) & baru diketahui saat hamil
Diagnosa DM Gestasional, Ibu dg riwayat
Wanita gemuk
DM pd keluarga
Riwayat kematian bayi pd persalinan sblmnya
BB badan bayi waktu lahir >>>
Beberapa kali abortus
Umur sudah lanjut & sudah melahirkan beberapa kali
32. PENGARUH DM PADA KEHAMILAN
Pengaruh
Abortus
Preeklamsia
Pengaruh
Persalinan
Lebih mudah tjd infeksi
Distosis bahu karena anak besar
Pengaruh
dlm kehamilan
dalam Nifas
Infeksi nifas
Menghambat penyembuhan luka jalan lahir
rupture parinei maupun luka episotomi
33. PENGARUH DM PADA ANAK
Pengaruh tdk baik tdhp hasil konsepsi dpt tjd
penyulit.
Kematian hasil konsepsi
Janin besar (macrosomia) dpt mencapai 5-6 kg
karena hiperglikemia ibu & janin, banyak lemak
tertimbun di bawah kulit
34. GANGGUAN METABOLIK HIPOGLIKEMIA
25-50% bayi dg ibu DM gestasional mengalami
hipoglikemia pd 2 jam pertama setelah lahir (pada
bayi macrosomia)
Hiper insulinemia cadangan glikogen berkurang
Kadar glukosa darah <30 mg/dl
35. DIAGNOSA DM
Gejala riaspoli (podipsi, poliphagi, polyuir).
Gula darah puasa ≥ 140 mg/dl atau 2jam PP ≥ 200
mg/dl
Toleransi glukosa tergganggu : gula darah puasa <
140 mg/dl; 2 jam PP 140-199 mg/dl
Pada bumil TGT ditangani sbg DM
36. PENATALAKSANAAN GIZI
Tujuan
diet
Mempertahankan gula darah dlm bts normal
Pertumbuhan & perkembangan janin yg optimal
Prinsip
diet
J1 = jumlah kalori harus sesuai
J2 = jadwal makan
J3 = jenis makanan
38. SYARAT DIET
E ckp u/ memperoleh atau mpertahankan BB
normal, ditambahkan u/ kehmailan
P tinggi : 15-20 % total kal (1-1,5 g/kg BB)
KH 60 % total kalori diutamakan KH kompleks u/
memenuhi kebutuhan fetus akan glukosa
L sedang 20-25 % total kalori
39. JADWAL MAKAN
Pembagian makanan sehari
10% makan pagi, 30% makan siang, 30% makan
malam & 30% makan selingan
Puasa beberapa jam (tidur sepanjang malam)
kenaikan produksi keton pd kehamilan
dianjurkan snack sebelum tidur