Covid-19 telah memberikan dampak besar terhadap industri fashion, dengan penutupan toko-toko ritel, pembatalan acara dan pekan mode, serta penurunan penjualan hingga 40%. Kelompok yang paling terdampak adalah buruh pabrik dan toko. Untuk bertahan, perusahaan fashion perlu menilai kondisi internal dan eksternal, membuat rencana tindakan untuk melindungi bisnis dan karyawan.
2. DAMPAK COVID-19
Covid-19 telah memaksa kita membatasi pergerakan, perjalanan, dan
dalam kasus yang parah, menerapkan lockdown ketat. Ini adalah situasi
perang, yang suka tidak suka harus kita hadapi.
Sejak Januari 2020 industri fashion sudah merasakan dampaknya.
Perusahaan besar, menengah hingga kecil dan mikro mendapatkan
tekanan besar. Dari fashion kelas high-street/fast-fashion, high-end/lux
hingga haute couture.
TOKO TUTUP
Adidas, Allbirds, Arcadia Group, Chanel,
Everlane, Gap Inc, Glossier, H&M Group,
J.C. Penney, Kering, Levi's, Lululemon,
Neiman Marcus, Nike, Nordstrom,
Patagonia, PVH, Ralph Lauren,
Reformation , Saks Fifth Avenue, Selfridges,
Sephora, Supreme, Tapestry, Under
Armour, Untuckit, Urban Outfitters, VF
Corp, Victoria's Secret, Walmart, Warby
Parker, 3.1 Phillip Lim.FASHION SHOW BATAL/
DITANGGUHKAN
Giorgio Armani, Dior, Ralph Lauren,
Hermès Cruise, Prada, Versace, Gucci,
Max Mara, Chanel.
EVENT BATAL/
DITANGGUHKAN
Shanghai Fashion Week, China
Fashion Week, Tokyo Fashion Week,
Seoul Fashion Week, Moscow Fashion
Week, New York Bridal Week, Paris
Fashion Week Men's,London Fashion
Week Men's, Milan Fashion Week
Men's, Couture Week, Paris Trade
Shows, Met Gala, Coachella, South by
Southwest, Baselworld, Salone del
Mobile, Copenhagen Fashion Summit,
London Bridal Fashion Week, Frieze
New York.
BoF per15 Maret 2020, WWD per 18 Maret 2020
HIGH STREET / FAST FASHION HIGH-END / LUX HAUTE COUTURE
3. PENJUALAN RONTOK
Dampak yang langsung dirasakan oleh fashion brand/
ritel fashion adalah anjloknya penjualan — 24% - 40%
(Omnilytics, Maret 2020)
Kelompok Paling Rentan
Terkena Dampak adalah BURUH
(Pabrik dan Toko).
4. MASALAH UMUM YANG DIHADAPI
FASHION BRAND/RITEL DI MASA
PANDEMI COVID-19
JARAK SOSIAL
Rotasi/Pengurangan Tenaga Kerja dan
dampaknya pada Operasionalisasi
Bisnis
HAMBATAN RANTAI PASOKAN
Kelangkaan Bahan, Hambatan
Pengiriman, dll
PENJUALAN
Penjualan Menurun Hingga Tidak Ada
Penjualan, Stok Menumpuk
PERUBAHAN POLA BELANJA
Konsumen fokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar dan kesehatan
SALURAN PEMASARAN
Migrasi Offline ke Online
BEBAN MUSIMAN
Pembagian Musim Terganggu (Stok
Musiman Menumpuk, Koleksi
Selanjutnya Tak Pasti)
KONTEKS INDONESIA
PENANGANAN COVID-19 DAN KESIAPAN NEGARA
Lambat dalam Penanganan, Sikap/Tindakan Penyelenggara Negara Tidak Solid,
Pernyataan Melampaui Tindakan, Belum Memiliki Rencana Tindakan Implementatif,
Komunikasi Buruk
5. MENGHADAPI PANDEMI
COVID-19, APA YANG HARUS
DILAKUKAN?
Cermati dan Nilai Situasi dan
Kondisi Internal
Ketenagakerjaan, Operasionalisai
Perusahaan, Komunikasi Internal dan
Eksternal, Rantai Pasokan, Saluran
Pemasaran, Arus Kas
Cermati dan Nilai Situasi dan
Kondisi Eksternal
Perilaku Konsumen, Kebijakan
Penyelenggara Negara dan berbagai Hal
yang Terkait Bisnis, Langsung Maupun Tidak
Hitung Dampaknya
Buat Rencana Tindakan
Tindakan
Melindungi Bisnis adalah
Melindungi Manusia
Aspek/Domain Tindakan
Ketenagakerjaan
Rantai Pasokan
Saluran Pemasaran
Arus Kas