SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 20
A.Pengenalan teknik dasar fotografi
  A.1.Istilah-istilah dalam fotografi
  1.Aperture




   Pengaturan seberapa cahaya masuk melalui lensa sampai mengenai sensor (dulunya
   kita memakai film). Diatur dengan angka F. Makin besar angkanya makin sedikit
   cahaya yang masuk. Sebaliknya makin kecil angka, makin besar cahaya masuk.
   Misal F2.8—pada angka ini cahaya yang masuk akan cukup banyak., tapi pada angka
   F16, cahaya yang masuk sedikit.

  2.Shutter speed
Pengaturan seberapa lama cahaya masuk mengenai sensor. Diatur dengan dengan
  satuan detik. Misal 1/200 detik. Makin tinggi kecepatannya, makin sedikit cahaya
  yang masuk.

3.ISO




 Pengaturan kepekaan sensor terhadap cahaya. Makin besar angka ISO, makin peka
 sensor terhadap cahaya. Rata-rata kamera memulai angka ISOnya dari 100. Artinya
 jika angka di set di angka itu, sensor mempunyai kepekaan minimum. Sampai pada
 angka ISO1600 yang lumayan peka. Dan makin canggih kamera digital, makin tinggi
 kepekaan ISO 32000. (Tapi hati-hati…makin tinggi angkanya makin ada
 kemungkinan adanya noise atau bintik-bintik warna di gambar.

4.Exposure
Mengenal lebih jauh tentang exposure dalam fotografi dan teknik kamera

Exposure adalah istilah dalam fotografi yang mengacu kepada banyaknya cahaya
yang jatuh ke medium (film atau sensor gambar) dalam proses pengambilan foto.
Untuk membantu fotografer mendapat setting paling tepat untuk Exposure,
digunakan lightmeter.
Lightmeter, yang biasanya sudah ada di dalam kamera, akan mengukur intensitas
cahaya yang masuk ke dalam kamera. Sehingga didapat Exposure normal.

Hal-hal yang mempengaruhi Exposure

Exposure dipengaruhi oleh tujuh hal, yaitu:

1.   Jenis dan intensitas sumber cahaya
2.   Respon benda terhadap cahaya
3.   Jarak kamera dengan benda
4.   Shutter speed.
5.   Bukaan.
6.   Ukuran ISO/ASA film yang digunakan.
7.   Penggunaan filter tertentu.

Pengaruh tingkat Exposure

Tingkat Exposure akan mempengaruhi tingkat keterangan foto secara keseluruhan.
Selain itu, respon tiap benda di dalam satu karya fotografi akan berbeda, sehingga
dengan pengolahan yang tepat fotografer bisa mengatur emphasis yang dihasilkan.

Exposure tidak normal

Ada dua jenis Exposure tidak normal yang sering ditemui di dalam karya fotografi,
yaitu over eksposure dan under exposure.
Overexposure adalah keadaan foto yang dipajang lebih lama dari yang
diinstruksikanlightmeter atau subjek yang ditangkap lebih terang dari sebenarnya.
Sementaraunder exposure adalah keadaan sebaliknya.
Tidak ada ukuran benar atau salah untuk penentuan Exposure. Seluruhnya
tergantung tingkat emphasis dan hasil foto yang diinginkan fotografer.
5.Metering

 Meter di kamera di design agar bisa mengukur kekuatan cahaya di sekitar objek,
 dan memberikan informasi kombinasi setingan shutter speed dan aperture agar
 didapatkanexposure yang paling tepat.

 Meter di kamera membaca semua data tonal scence objek, seperti seberapa gelap
 dan seberapa terang, dan secara rata-rata akan disajikan dalam sebuah saran
 exposure setting berupa garis dengan grafik yang berubah-ubah saat kamera
 diarahkan ke tempat terang atau gelap. Meter kamera mencoba menemukan nilai
 rata-rata, dengan pendekatan ke nilai 18% tone abu-abu. Dan memang terbukti,
 untuk kebanyakan situasi, meter kamera cukup bisa diandalkan.

 Tipe-tipe metering
 Ada 3 tipe metering:
1. Matrix atau evaluative metering


Tipe metering ini membagi scene ke dalam beberapa (atau banyak) segmen yang
masing-masing oleh kamera akan dianalisa brightness-nya dan kemudian
dibandingkan dengan sebuah database yang sudah diprogram sebelumnya –
database ini berisi ribuan type photographic scences. Dan hebatnya, semua itu bisa
dilakukan oleh kamera dalam waktu singkat, bahkan instant. Matrix/Evaluate
metering modes, cukup bisa diandalkan, pengukurannya cukup akurat dan sangat
berguna khususnya saat di situasi anda menggunakan mode auto-exposure, atau di
saat situasi cahaya sering berubah-ubah.

2. Spot Metering

Spot meter membaca brightness dari sebuah titik di tengah-tengah frame. Dengan
mode ini, memungkinkan anda untuk medapatkan informasi exposure yang tepat
dari sebuah area yang kecil. Spot metering sangat tepat untuk anda yang sudah
terbiasa dengan pilihan mode manual saat memotret, dan punya waktu untuk
presisi pengukuran yang sangat akurat.

3. Incident Metering


Yang dimaksudkan dengan incident metering adalah sebuah alat tambahan yang
fungsinya khusus mengukur cahaya di objek. handheld meter ini dapat memberikan
pengukuran cahaya yang jauh lebih akurat daripada apa yang kebanyakan kamera
 bisa sajikan. Alat semacam ini juga bisa mengukur meter dari sinar-sinar ambient
 dari scene. Dan alat itu akan menginformasikan setting seperti apa yang perlu anda
 lakukan di kamera.




A.2.Teknik pengambilan foto
1.Dof (depht of field)/ruang tajam
 Depth of field atau sering disingkat menjadi DOF merupakan salah satu teknik
 fotgrafi yang paling dasar. Setiap foto memiliki kedalaman ( depth ) yang terbagi
 atas foreground ( depan ) dan background ( belakang ). Fokus pada lensa kamera
 dapat dikendalikan atau diarahkan pada objek tertentu. Pengendalian Depth of
 Field berguna untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup
 pada foto

 Hal-hal yang mempengaruhi ruang tajam:
   -Jarak pemotretan (jauh=luas, dekat=sempit)
   -Bukaan diafragma (kecil=luas, besar=sempit)
   -Jarak fokus lensa /focal length (tele=sempit, wide=luas, normal=bisa diatur)




                                           DOF sempit
DOF luas




2.Hight speed/freez
 Setelah memahami DOF yang berkaitan dengan aperture, kali ini akan dijelaskan tentang
 freeze, dimana sangat berkaitan erat dengan shutter speed. Foto freeze bertujuan untuk
 mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap oleh
 kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang
 sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam mendapatkan foto
 freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin ( misal 1/500 detik, 1/1000
 detik, hingga 1/8000 detik ). Karena tuntutan shutter speed yang cepat, maka tentunya
 cahaya yang dibutuhkan sangat banyak, maka dari itu biasanya foto freeze amatir lebih
 banyak dilakukan di ruang terbuka pada siang hari dimana cahaya matahari bersinar
 terang. Bukan tidak mungkin untuk memperoleh foto freeze pada malam hari atau
 cahaya yang minim, namun peralatan pendukung mutlak diperlukan seperti flash atau
 bahkan lampu studio dengan kecepatan singkronisasi yang tinggi pula
3.Slow speed/show action
 Bertentangan dengan foto freeze, foto movement bertujuan memperlihatkan pergerakan
 objek dengan shutter speed yang rendah, sehingga pergerakan objek dapat tampak pada
 hasil foto. Shutter speed yang digunakan cenderung rendah agar pergerakan objek dapat
 terekam ( misal 1/5 detik, 1 detik, dst ), namun yang patut diperhatikan adalah kamera
 harus tetap dalam posisi statis agar background daripada objek tetap fokus walaupun
 shutter speed lambat




4.Paning
 Mirip dengan metode foto movement, namun dalam foto panning gerakan objek lebih
 ditampilkan melalui background yang bergerak. Prinsip dasar foto panning sama dengan
 foto movement, hanya saja pada saat pemotretan, kamera ikut bergerak mengimbangi
 gerakan objek, sehingga objek tetap fokus namun background yang dihasilkan bergerak.
 Contoh foto panning
5.Bulb
 Foto bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada
 setting paling lambat ( BULB ), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan
 dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto
 bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk
 menghasilkan foto bulb
B.Komposisi dalam fotografi
  Komposisi merupakan suatu proses menyusun objek-objek di dalam foto untuk
  membangun rasa dan kesan, sesuai pesan yang ingin di sampaikan. Foto yang memiliki
  komposisi baik adalah foto yang objek-objek didalamnya diatur sesuai dengan fungsi
  masing-masing objek dalam mengarahkan mata viewer untuk mengapresiasi karya
  foto.

  Elemen-elemen dalam komposisi
     1. Garis
        Fotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk
        membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat
        menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika
        garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-
        gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus,
        melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting
        garis-garis itu menjadi dinamis




     2. Shape
        Salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik
        perhatian adalah dengan memberi prioritas pada sebuah elemen visual. Shape
        adalah salah satunya. Kita umumnya menganggap shape sebagai outline yang
        tercipta karena sebuah shape terbentuk, pada intinya, subjek foto, gambar
        dianggap memiliki kekuatan visual dan kualitas abstrak. Untuk membuat shape
        menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan
sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu ramai. Untuk membuat kontras
   kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini
   dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan
   warna.
   Sebuah shape tentu saja tidak berdiri sendiri. Ketika masuk kedalam sebuah
   pemandangan yang berisi dua atau lebih shape yang sama, kita juga dapat
   meng-crop salah satu shape untuk memperkuat kualitas gambar.




3. Form
   Ketika shape sendiri dapat mengindentifikasikan objek, masih diperlukan form
   untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting
   untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari
   bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah
   objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah
   dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut.
4. Tekstur
   Sebuah foto dengan gambar teksur yang menonjol dapat merupakan sebuah
   bentuk kreatif dari shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan
   memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi
   ke subyek anda.
   Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat
   ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa
   yang kita lihat, misalnya bila kita ingin memotret tekstur permukaan sehelai
   daun. Ada pula saat dimana kita harus mundur karena subyek yang kita tuju
   adalah pemandangan yang sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya
   menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang
   sama dalam area tertentu.
   Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan
   sedemikian rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan
   tersebut bila menyentuhnya. Sama seperti pattern, tekstur paling baik
   ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak melebar hingga keluar batas
   gambar.
5. Colour
   Membuat bagian dari gambar menonjol dari background. Cara utama untuk
   memperoleh hal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda
   secara radikal dengan background.
Berikut ini adalah beberapa teknik untuk mendapatkan komposisi yang baik.

        Mengisi frame dengan objek foto
         Mengisi suatu frame dengan suatu objek akan membantu menciptakan
         suatu center of interest dan secara langsung mengurangi pengaruh kesan
         detail dari baground .
         Contoh: Kita bisa memenuhi suatu frame dengan mendekat atau
         zoooming in ke objek agar objek terlihat lebih dominan.




        Komposisi the Rule of Thirds
         Salah satu cara mengkomposisikan objek-objek dalam sebuah foto adalah
         dengan menggunakan aturan the Rule of Thirds . Aturan ini diperoleh
         dengan membagi area foto mengunakan bidang empat persegi panjang
         (Golden rectange) secara berimbang untuk mendapatkan proporsi yang
         memiliki kesan menyenangkan (enak dipandang).
   Mengatur background
    Suatu background yang baik (tidak mengganggu) merupakan salah satu
    elemen pengkomposisi yang membantu menciptakan perhatian bagi
    objek foto.
    Beberapa cara dalam mengatur background adalah dengan mengatur
    posisi kamera atau objek foto untuk menghindari background yang tidak
    bagus(mengganggu) atau menggunakan Aperture kecil sehingga
    background terlihat blur.




   Menjaga agar terlihat sederhana (Keep it simple)
    Semakin sedikit objek dalam sebuah foto akan semakin kuat pesan yang
    di sampaikan.Kesederhanaan akan membantu viewer lebih fokus dalam
    mengapresiasi sebuah karya foto.
   Patterns
    Pattern yang berupa pengulangan shape, garis dan warna adalah elemen
    visual lainnya yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama.
    Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni
    dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan
    gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah
    menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati.
    Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun
    pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar
    cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang
    berulangkali menjadi menonjol.
   Format :Horizon atau vertikal
    Proporsi empat persegi panjang pada viewinder memungkinkan kita
    untuk melakukan pemotretan dalam format landscape/horizontal atau
    vertikal/portrait. Perbedaan pengambilan format dapat menimbulkan
    efek berbeda pada komposisi akhir. Lihatlah pada jendela bidik secara
    horizontal maupun vertikal dan tentukan keputusan kreatif untuk hasil
    terbaik.




   Leading
    Garis yang membawa mata orang yang melihat foto ke dalam gambar
    atau melintas gambar.

    Umumnya garis-garis ini berbentuk :
    Garis-garis yang terlihat secara fisik misalnya marka jalan atau tidak
    terlihat secara langsung misalnya bayangan, refleksi.
   Be different
    Barangkali ada bidikan-bidikan lain yang dapat diambil selain
    pendekatan dari depan dan memotret paralel ke tanah. Bergerak
    mendekat dari yang diduga seringkali menghasilkan efek yang menarik.




   Framing
    Bila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame
    dengan subyek. Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus
    lebih panjang atau bergerak mendekati subyek. atau menjadikan objek
    disekililingnya menjadi bingkai terhadap Point if Interest
   Number of subject
    Pemotretan dengan banyak subyek yang relatif seragam, kurang menarik
    dari pandangan komposisi. Temukanlah salah satu subyek yang ?berbeda?
    diantara sekian banyak subyek tersebut. Berbeda diartikan berbeda
    gerakan, bentuk dan warna.
Materi basic fotografi 1

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioTata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioErwin Rasyid
 
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptxTeknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptxWayanWinarye1
 
Mengenal 5 Teknik Angle Fotografi.pptx
Mengenal 5 Teknik  Angle Fotografi.pptxMengenal 5 Teknik  Angle Fotografi.pptx
Mengenal 5 Teknik Angle Fotografi.pptxHORGPPK
 
Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)
Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)
Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)Twitter
 
JENIS-JENIS FOTOGRAFI
JENIS-JENIS FOTOGRAFIJENIS-JENIS FOTOGRAFI
JENIS-JENIS FOTOGRAFIAmalia Dekata
 
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas SemarangTriangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas SemarangFirdaus Azwar Ersyad
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraTATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraDiana Amelia Bagti
 
Pengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docxPengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docxAnonymousenaVYvi
 
FOTOGRAFI DKV.pptx
FOTOGRAFI DKV.pptxFOTOGRAFI DKV.pptx
FOTOGRAFI DKV.pptxmada341303
 
Tutorial 1 - Basics of Digital Photography
Tutorial 1 - Basics of Digital PhotographyTutorial 1 - Basics of Digital Photography
Tutorial 1 - Basics of Digital PhotographyFahad Golra
 
Go Modern Level 2 - Teknik Dasar Foto Produk Menggunakan Smartphone 3110
Go Modern Level 2 - Teknik Dasar Foto Produk Menggunakan Smartphone 3110Go Modern Level 2 - Teknik Dasar Foto Produk Menggunakan Smartphone 3110
Go Modern Level 2 - Teknik Dasar Foto Produk Menggunakan Smartphone 3110muhammadfahri59
 
Makalah fotografi lanscape
Makalah fotografi lanscapeMakalah fotografi lanscape
Makalah fotografi lanscaperima cemani
 

La actualidad más candente (20)

Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioTata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
 
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptxTeknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
Teknik pergerakan kamera saat pengambilan gambar bergerak.pptx
 
Mengenal 5 Teknik Angle Fotografi.pptx
Mengenal 5 Teknik  Angle Fotografi.pptxMengenal 5 Teknik  Angle Fotografi.pptx
Mengenal 5 Teknik Angle Fotografi.pptx
 
Dasar-dasar Fotografi
Dasar-dasar FotografiDasar-dasar Fotografi
Dasar-dasar Fotografi
 
Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)
Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)
Mengenal Fotografi (Sejarah dan Jenis-jenis Foto)
 
Presentasi Jenis jenis kamera
Presentasi Jenis jenis kameraPresentasi Jenis jenis kamera
Presentasi Jenis jenis kamera
 
JENIS-JENIS FOTOGRAFI
JENIS-JENIS FOTOGRAFIJENIS-JENIS FOTOGRAFI
JENIS-JENIS FOTOGRAFI
 
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografiMenerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
 
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas SemarangTriangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraTATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
 
Pengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docxPengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docx
 
Teknik dasar fotografi
Teknik dasar fotografiTeknik dasar fotografi
Teknik dasar fotografi
 
Dasar pemotretan 1
Dasar pemotretan 1Dasar pemotretan 1
Dasar pemotretan 1
 
Anatomi DSLR Camera
Anatomi DSLR CameraAnatomi DSLR Camera
Anatomi DSLR Camera
 
FOTOGRAFI DKV.pptx
FOTOGRAFI DKV.pptxFOTOGRAFI DKV.pptx
FOTOGRAFI DKV.pptx
 
Sinematografi
SinematografiSinematografi
Sinematografi
 
Tutorial 1 - Basics of Digital Photography
Tutorial 1 - Basics of Digital PhotographyTutorial 1 - Basics of Digital Photography
Tutorial 1 - Basics of Digital Photography
 
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambarMenganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
 
Go Modern Level 2 - Teknik Dasar Foto Produk Menggunakan Smartphone 3110
Go Modern Level 2 - Teknik Dasar Foto Produk Menggunakan Smartphone 3110Go Modern Level 2 - Teknik Dasar Foto Produk Menggunakan Smartphone 3110
Go Modern Level 2 - Teknik Dasar Foto Produk Menggunakan Smartphone 3110
 
Makalah fotografi lanscape
Makalah fotografi lanscapeMakalah fotografi lanscape
Makalah fotografi lanscape
 

Similar a Materi basic fotografi 1

Dasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto GrafiDasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto Grafifahmilul amri
 
Photograpi trick complete
Photograpi trick completePhotograpi trick complete
Photograpi trick completeAdi Fest
 
Teknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpyTeknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpydaichiro
 
Fotografi
FotografiFotografi
FotografiIchan32
 
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar ProduksiMenerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksiwalangkreatif maluku
 
ppt armada studio.pptx
ppt armada studio.pptxppt armada studio.pptx
ppt armada studio.pptxdesiletiana1
 
Materi_Fotografi_Jurnalistik.pdf
Materi_Fotografi_Jurnalistik.pdfMateri_Fotografi_Jurnalistik.pdf
Materi_Fotografi_Jurnalistik.pdfOxiYondiOfficial
 
Fotografi dasar
Fotografi dasarFotografi dasar
Fotografi dasarAlam Faja
 
DASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdfDASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdfEdtvPtkEdtv
 
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfanatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfYandiDominica
 
Syarifudin, materi jurnalistik fotografi
Syarifudin, materi jurnalistik fotografiSyarifudin, materi jurnalistik fotografi
Syarifudin, materi jurnalistik fotografiSyarifudin Amq
 
Dasar fotografi
Dasar fotografiDasar fotografi
Dasar fotografiSTPP Bogor
 
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - ApertureTeknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - ApertureHamdani Fajar
 
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)Hamdani Fajar
 

Similar a Materi basic fotografi 1 (20)

Dasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto GrafiDasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto Grafi
 
Photograpi trick complete
Photograpi trick completePhotograpi trick complete
Photograpi trick complete
 
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 finalPresentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
 
Teknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpyTeknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpy
 
Fotografi
FotografiFotografi
Fotografi
 
Dasar Pemotretan
Dasar PemotretanDasar Pemotretan
Dasar Pemotretan
 
Fotografi
FotografiFotografi
Fotografi
 
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar ProduksiMenerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
 
ppt armada studio.pptx
ppt armada studio.pptxppt armada studio.pptx
ppt armada studio.pptx
 
Exposure.pptx
Exposure.pptxExposure.pptx
Exposure.pptx
 
Materi_Fotografi_Jurnalistik.pdf
Materi_Fotografi_Jurnalistik.pdfMateri_Fotografi_Jurnalistik.pdf
Materi_Fotografi_Jurnalistik.pdf
 
Fotografi dasar
Fotografi dasarFotografi dasar
Fotografi dasar
 
FOTOGRAFI.pptx
FOTOGRAFI.pptxFOTOGRAFI.pptx
FOTOGRAFI.pptx
 
DASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdfDASAR2 KAMERA DSLR.pdf
DASAR2 KAMERA DSLR.pdf
 
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfanatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
 
Syarifudin, materi jurnalistik fotografi
Syarifudin, materi jurnalistik fotografiSyarifudin, materi jurnalistik fotografi
Syarifudin, materi jurnalistik fotografi
 
Dasar fotografi
Dasar fotografiDasar fotografi
Dasar fotografi
 
Basic photography
Basic photographyBasic photography
Basic photography
 
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - ApertureTeknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
 
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture (format PDF)
 

Último

Lim4D : Link Situs Judi Slot Online Gacor & Daftar Slot Gampang Maxwin
Lim4D : Link Situs Judi Slot Online Gacor & Daftar Slot Gampang MaxwinLim4D : Link Situs Judi Slot Online Gacor & Daftar Slot Gampang Maxwin
Lim4D : Link Situs Judi Slot Online Gacor & Daftar Slot Gampang MaxwinLim4D
 
Horse89 : Situs Slot Online Gacor Maxwin & Judi Slot Resmi Terpercaya
Horse89 : Situs Slot Online Gacor Maxwin & Judi Slot Resmi TerpercayaHorse89 : Situs Slot Online Gacor Maxwin & Judi Slot Resmi Terpercaya
Horse89 : Situs Slot Online Gacor Maxwin & Judi Slot Resmi TerpercayaHorse89
 
Pengetahuan Asas dan Strategi Fotografi Kewartawanan
Pengetahuan Asas dan Strategi Fotografi KewartawananPengetahuan Asas dan Strategi Fotografi Kewartawanan
Pengetahuan Asas dan Strategi Fotografi KewartawananMOHAMMADAKMALBINABDR1
 
Papilo99 : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik Malam Ini
Papilo99 : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik Malam IniPapilo99 : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik Malam Ini
Papilo99 : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik Malam IniPapilo99
 
Kisetoto : Link Situs Judi Slot Online Gampang Menang
Kisetoto : Link Situs Judi Slot Online Gampang MenangKisetoto : Link Situs Judi Slot Online Gampang Menang
Kisetoto : Link Situs Judi Slot Online Gampang MenangKisetoto
 
Sakai99 : Link Daftar Situs Judi Slot Online Terpercaya Gampang Menang 2024
Sakai99 : Link Daftar Situs Judi Slot Online Terpercaya Gampang Menang 2024Sakai99 : Link Daftar Situs Judi Slot Online Terpercaya Gampang Menang 2024
Sakai99 : Link Daftar Situs Judi Slot Online Terpercaya Gampang Menang 2024Sakai99
 
Kodomo99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Maxwin Tertinggi
Kodomo99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Maxwin TertinggiKodomo99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Maxwin Tertinggi
Kodomo99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Maxwin TertinggiKodomo99
 
IDMPO : SITUS GAME SLOT LENGKAP DAN SITUS TOGEL ONLINE TERPERCAYA 2024
IDMPO : SITUS GAME SLOT LENGKAP DAN SITUS TOGEL ONLINE TERPERCAYA 2024IDMPO : SITUS GAME SLOT LENGKAP DAN SITUS TOGEL ONLINE TERPERCAYA 2024
IDMPO : SITUS GAME SLOT LENGKAP DAN SITUS TOGEL ONLINE TERPERCAYA 2024Neta
 
EVENT SCATTER PRAGMATIC PLAY TERBAIK & MUDAH DAPATKAN HADIAH JACKPOT SLOT
EVENT SCATTER PRAGMATIC PLAY TERBAIK & MUDAH DAPATKAN HADIAH JACKPOT SLOTEVENT SCATTER PRAGMATIC PLAY TERBAIK & MUDAH DAPATKAN HADIAH JACKPOT SLOT
EVENT SCATTER PRAGMATIC PLAY TERBAIK & MUDAH DAPATKAN HADIAH JACKPOT SLOTNeta
 

Último (9)

Lim4D : Link Situs Judi Slot Online Gacor & Daftar Slot Gampang Maxwin
Lim4D : Link Situs Judi Slot Online Gacor & Daftar Slot Gampang MaxwinLim4D : Link Situs Judi Slot Online Gacor & Daftar Slot Gampang Maxwin
Lim4D : Link Situs Judi Slot Online Gacor & Daftar Slot Gampang Maxwin
 
Horse89 : Situs Slot Online Gacor Maxwin & Judi Slot Resmi Terpercaya
Horse89 : Situs Slot Online Gacor Maxwin & Judi Slot Resmi TerpercayaHorse89 : Situs Slot Online Gacor Maxwin & Judi Slot Resmi Terpercaya
Horse89 : Situs Slot Online Gacor Maxwin & Judi Slot Resmi Terpercaya
 
Pengetahuan Asas dan Strategi Fotografi Kewartawanan
Pengetahuan Asas dan Strategi Fotografi KewartawananPengetahuan Asas dan Strategi Fotografi Kewartawanan
Pengetahuan Asas dan Strategi Fotografi Kewartawanan
 
Papilo99 : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik Malam Ini
Papilo99 : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik Malam IniPapilo99 : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik Malam Ini
Papilo99 : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik Malam Ini
 
Kisetoto : Link Situs Judi Slot Online Gampang Menang
Kisetoto : Link Situs Judi Slot Online Gampang MenangKisetoto : Link Situs Judi Slot Online Gampang Menang
Kisetoto : Link Situs Judi Slot Online Gampang Menang
 
Sakai99 : Link Daftar Situs Judi Slot Online Terpercaya Gampang Menang 2024
Sakai99 : Link Daftar Situs Judi Slot Online Terpercaya Gampang Menang 2024Sakai99 : Link Daftar Situs Judi Slot Online Terpercaya Gampang Menang 2024
Sakai99 : Link Daftar Situs Judi Slot Online Terpercaya Gampang Menang 2024
 
Kodomo99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Maxwin Tertinggi
Kodomo99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Maxwin TertinggiKodomo99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Maxwin Tertinggi
Kodomo99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Maxwin Tertinggi
 
IDMPO : SITUS GAME SLOT LENGKAP DAN SITUS TOGEL ONLINE TERPERCAYA 2024
IDMPO : SITUS GAME SLOT LENGKAP DAN SITUS TOGEL ONLINE TERPERCAYA 2024IDMPO : SITUS GAME SLOT LENGKAP DAN SITUS TOGEL ONLINE TERPERCAYA 2024
IDMPO : SITUS GAME SLOT LENGKAP DAN SITUS TOGEL ONLINE TERPERCAYA 2024
 
EVENT SCATTER PRAGMATIC PLAY TERBAIK & MUDAH DAPATKAN HADIAH JACKPOT SLOT
EVENT SCATTER PRAGMATIC PLAY TERBAIK & MUDAH DAPATKAN HADIAH JACKPOT SLOTEVENT SCATTER PRAGMATIC PLAY TERBAIK & MUDAH DAPATKAN HADIAH JACKPOT SLOT
EVENT SCATTER PRAGMATIC PLAY TERBAIK & MUDAH DAPATKAN HADIAH JACKPOT SLOT
 

Materi basic fotografi 1

  • 1. A.Pengenalan teknik dasar fotografi A.1.Istilah-istilah dalam fotografi 1.Aperture Pengaturan seberapa cahaya masuk melalui lensa sampai mengenai sensor (dulunya kita memakai film). Diatur dengan angka F. Makin besar angkanya makin sedikit cahaya yang masuk. Sebaliknya makin kecil angka, makin besar cahaya masuk. Misal F2.8—pada angka ini cahaya yang masuk akan cukup banyak., tapi pada angka F16, cahaya yang masuk sedikit. 2.Shutter speed
  • 2. Pengaturan seberapa lama cahaya masuk mengenai sensor. Diatur dengan dengan satuan detik. Misal 1/200 detik. Makin tinggi kecepatannya, makin sedikit cahaya yang masuk. 3.ISO Pengaturan kepekaan sensor terhadap cahaya. Makin besar angka ISO, makin peka sensor terhadap cahaya. Rata-rata kamera memulai angka ISOnya dari 100. Artinya jika angka di set di angka itu, sensor mempunyai kepekaan minimum. Sampai pada angka ISO1600 yang lumayan peka. Dan makin canggih kamera digital, makin tinggi kepekaan ISO 32000. (Tapi hati-hati…makin tinggi angkanya makin ada kemungkinan adanya noise atau bintik-bintik warna di gambar. 4.Exposure
  • 3. Mengenal lebih jauh tentang exposure dalam fotografi dan teknik kamera Exposure adalah istilah dalam fotografi yang mengacu kepada banyaknya cahaya yang jatuh ke medium (film atau sensor gambar) dalam proses pengambilan foto. Untuk membantu fotografer mendapat setting paling tepat untuk Exposure, digunakan lightmeter. Lightmeter, yang biasanya sudah ada di dalam kamera, akan mengukur intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera. Sehingga didapat Exposure normal. Hal-hal yang mempengaruhi Exposure Exposure dipengaruhi oleh tujuh hal, yaitu: 1. Jenis dan intensitas sumber cahaya 2. Respon benda terhadap cahaya 3. Jarak kamera dengan benda 4. Shutter speed. 5. Bukaan. 6. Ukuran ISO/ASA film yang digunakan. 7. Penggunaan filter tertentu. Pengaruh tingkat Exposure Tingkat Exposure akan mempengaruhi tingkat keterangan foto secara keseluruhan. Selain itu, respon tiap benda di dalam satu karya fotografi akan berbeda, sehingga dengan pengolahan yang tepat fotografer bisa mengatur emphasis yang dihasilkan. Exposure tidak normal Ada dua jenis Exposure tidak normal yang sering ditemui di dalam karya fotografi, yaitu over eksposure dan under exposure. Overexposure adalah keadaan foto yang dipajang lebih lama dari yang diinstruksikanlightmeter atau subjek yang ditangkap lebih terang dari sebenarnya. Sementaraunder exposure adalah keadaan sebaliknya. Tidak ada ukuran benar atau salah untuk penentuan Exposure. Seluruhnya tergantung tingkat emphasis dan hasil foto yang diinginkan fotografer.
  • 4. 5.Metering Meter di kamera di design agar bisa mengukur kekuatan cahaya di sekitar objek, dan memberikan informasi kombinasi setingan shutter speed dan aperture agar didapatkanexposure yang paling tepat. Meter di kamera membaca semua data tonal scence objek, seperti seberapa gelap dan seberapa terang, dan secara rata-rata akan disajikan dalam sebuah saran exposure setting berupa garis dengan grafik yang berubah-ubah saat kamera diarahkan ke tempat terang atau gelap. Meter kamera mencoba menemukan nilai rata-rata, dengan pendekatan ke nilai 18% tone abu-abu. Dan memang terbukti, untuk kebanyakan situasi, meter kamera cukup bisa diandalkan. Tipe-tipe metering Ada 3 tipe metering:
  • 5. 1. Matrix atau evaluative metering Tipe metering ini membagi scene ke dalam beberapa (atau banyak) segmen yang masing-masing oleh kamera akan dianalisa brightness-nya dan kemudian dibandingkan dengan sebuah database yang sudah diprogram sebelumnya – database ini berisi ribuan type photographic scences. Dan hebatnya, semua itu bisa dilakukan oleh kamera dalam waktu singkat, bahkan instant. Matrix/Evaluate metering modes, cukup bisa diandalkan, pengukurannya cukup akurat dan sangat berguna khususnya saat di situasi anda menggunakan mode auto-exposure, atau di saat situasi cahaya sering berubah-ubah. 2. Spot Metering Spot meter membaca brightness dari sebuah titik di tengah-tengah frame. Dengan mode ini, memungkinkan anda untuk medapatkan informasi exposure yang tepat dari sebuah area yang kecil. Spot metering sangat tepat untuk anda yang sudah terbiasa dengan pilihan mode manual saat memotret, dan punya waktu untuk presisi pengukuran yang sangat akurat. 3. Incident Metering Yang dimaksudkan dengan incident metering adalah sebuah alat tambahan yang fungsinya khusus mengukur cahaya di objek. handheld meter ini dapat memberikan
  • 6. pengukuran cahaya yang jauh lebih akurat daripada apa yang kebanyakan kamera bisa sajikan. Alat semacam ini juga bisa mengukur meter dari sinar-sinar ambient dari scene. Dan alat itu akan menginformasikan setting seperti apa yang perlu anda lakukan di kamera. A.2.Teknik pengambilan foto 1.Dof (depht of field)/ruang tajam Depth of field atau sering disingkat menjadi DOF merupakan salah satu teknik fotgrafi yang paling dasar. Setiap foto memiliki kedalaman ( depth ) yang terbagi atas foreground ( depan ) dan background ( belakang ). Fokus pada lensa kamera dapat dikendalikan atau diarahkan pada objek tertentu. Pengendalian Depth of Field berguna untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup pada foto Hal-hal yang mempengaruhi ruang tajam: -Jarak pemotretan (jauh=luas, dekat=sempit) -Bukaan diafragma (kecil=luas, besar=sempit) -Jarak fokus lensa /focal length (tele=sempit, wide=luas, normal=bisa diatur) DOF sempit
  • 7. DOF luas 2.Hight speed/freez Setelah memahami DOF yang berkaitan dengan aperture, kali ini akan dijelaskan tentang freeze, dimana sangat berkaitan erat dengan shutter speed. Foto freeze bertujuan untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam mendapatkan foto freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin ( misal 1/500 detik, 1/1000 detik, hingga 1/8000 detik ). Karena tuntutan shutter speed yang cepat, maka tentunya cahaya yang dibutuhkan sangat banyak, maka dari itu biasanya foto freeze amatir lebih banyak dilakukan di ruang terbuka pada siang hari dimana cahaya matahari bersinar terang. Bukan tidak mungkin untuk memperoleh foto freeze pada malam hari atau cahaya yang minim, namun peralatan pendukung mutlak diperlukan seperti flash atau bahkan lampu studio dengan kecepatan singkronisasi yang tinggi pula
  • 8. 3.Slow speed/show action Bertentangan dengan foto freeze, foto movement bertujuan memperlihatkan pergerakan objek dengan shutter speed yang rendah, sehingga pergerakan objek dapat tampak pada hasil foto. Shutter speed yang digunakan cenderung rendah agar pergerakan objek dapat terekam ( misal 1/5 detik, 1 detik, dst ), namun yang patut diperhatikan adalah kamera harus tetap dalam posisi statis agar background daripada objek tetap fokus walaupun shutter speed lambat 4.Paning Mirip dengan metode foto movement, namun dalam foto panning gerakan objek lebih ditampilkan melalui background yang bergerak. Prinsip dasar foto panning sama dengan foto movement, hanya saja pada saat pemotretan, kamera ikut bergerak mengimbangi gerakan objek, sehingga objek tetap fokus namun background yang dihasilkan bergerak. Contoh foto panning
  • 9. 5.Bulb Foto bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada setting paling lambat ( BULB ), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk menghasilkan foto bulb
  • 10. B.Komposisi dalam fotografi Komposisi merupakan suatu proses menyusun objek-objek di dalam foto untuk membangun rasa dan kesan, sesuai pesan yang ingin di sampaikan. Foto yang memiliki komposisi baik adalah foto yang objek-objek didalamnya diatur sesuai dengan fungsi masing-masing objek dalam mengarahkan mata viewer untuk mengapresiasi karya foto. Elemen-elemen dalam komposisi 1. Garis Fotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar- gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis 2. Shape Salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian adalah dengan memberi prioritas pada sebuah elemen visual. Shape adalah salah satunya. Kita umumnya menganggap shape sebagai outline yang tercipta karena sebuah shape terbentuk, pada intinya, subjek foto, gambar dianggap memiliki kekuatan visual dan kualitas abstrak. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan
  • 11. sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu ramai. Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan warna. Sebuah shape tentu saja tidak berdiri sendiri. Ketika masuk kedalam sebuah pemandangan yang berisi dua atau lebih shape yang sama, kita juga dapat meng-crop salah satu shape untuk memperkuat kualitas gambar. 3. Form Ketika shape sendiri dapat mengindentifikasikan objek, masih diperlukan form untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut.
  • 12. 4. Tekstur Sebuah foto dengan gambar teksur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk kreatif dari shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek anda. Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita lihat, misalnya bila kita ingin memotret tekstur permukaan sehelai daun. Ada pula saat dimana kita harus mundur karena subyek yang kita tuju adalah pemandangan yang sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu. Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak melebar hingga keluar batas gambar.
  • 13. 5. Colour Membuat bagian dari gambar menonjol dari background. Cara utama untuk memperoleh hal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda secara radikal dengan background.
  • 14. Berikut ini adalah beberapa teknik untuk mendapatkan komposisi yang baik.  Mengisi frame dengan objek foto Mengisi suatu frame dengan suatu objek akan membantu menciptakan suatu center of interest dan secara langsung mengurangi pengaruh kesan detail dari baground . Contoh: Kita bisa memenuhi suatu frame dengan mendekat atau zoooming in ke objek agar objek terlihat lebih dominan.  Komposisi the Rule of Thirds Salah satu cara mengkomposisikan objek-objek dalam sebuah foto adalah dengan menggunakan aturan the Rule of Thirds . Aturan ini diperoleh dengan membagi area foto mengunakan bidang empat persegi panjang (Golden rectange) secara berimbang untuk mendapatkan proporsi yang memiliki kesan menyenangkan (enak dipandang).
  • 15. Mengatur background Suatu background yang baik (tidak mengganggu) merupakan salah satu elemen pengkomposisi yang membantu menciptakan perhatian bagi objek foto. Beberapa cara dalam mengatur background adalah dengan mengatur posisi kamera atau objek foto untuk menghindari background yang tidak bagus(mengganggu) atau menggunakan Aperture kecil sehingga background terlihat blur.  Menjaga agar terlihat sederhana (Keep it simple) Semakin sedikit objek dalam sebuah foto akan semakin kuat pesan yang di sampaikan.Kesederhanaan akan membantu viewer lebih fokus dalam mengapresiasi sebuah karya foto.
  • 16. Patterns Pattern yang berupa pengulangan shape, garis dan warna adalah elemen visual lainnya yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati. Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.
  • 17. Format :Horizon atau vertikal Proporsi empat persegi panjang pada viewinder memungkinkan kita untuk melakukan pemotretan dalam format landscape/horizontal atau vertikal/portrait. Perbedaan pengambilan format dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir. Lihatlah pada jendela bidik secara horizontal maupun vertikal dan tentukan keputusan kreatif untuk hasil terbaik.  Leading Garis yang membawa mata orang yang melihat foto ke dalam gambar atau melintas gambar. Umumnya garis-garis ini berbentuk : Garis-garis yang terlihat secara fisik misalnya marka jalan atau tidak terlihat secara langsung misalnya bayangan, refleksi.
  • 18. Be different Barangkali ada bidikan-bidikan lain yang dapat diambil selain pendekatan dari depan dan memotret paralel ke tanah. Bergerak mendekat dari yang diduga seringkali menghasilkan efek yang menarik.  Framing Bila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame dengan subyek. Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus lebih panjang atau bergerak mendekati subyek. atau menjadikan objek disekililingnya menjadi bingkai terhadap Point if Interest
  • 19. Number of subject Pemotretan dengan banyak subyek yang relatif seragam, kurang menarik dari pandangan komposisi. Temukanlah salah satu subyek yang ?berbeda? diantara sekian banyak subyek tersebut. Berbeda diartikan berbeda gerakan, bentuk dan warna.