4. Hentikan Sebelum Saya Berbelanja Lagi
Berbelanja boleh-boleh saja, tetapi jika sudah tidak terkendali bisa menjadi kebiasaan
penggunaan uang yang buruk
Mbak Mike,
Saya seorang mahasiswi yang ingin menghentikan kebiasaan saya memboroskan uang. Jika melihat
barang-baranag di mal yang selalu tampak indah dan murah, saya tidak bisa menahan diri untuk
tidak membelinya. Saya tidak tahu kenapa, tapi setiap kali pergi ke mal, pasti pulangnya saya saya
akan membawa minimal sebuah baju atau boneka. Saya sudah berkali-kali mencoba menghentikan
kebiasaan tersebut tapi selalu gagal. Kebisaan tersebut sekarang ini membuat saya tersiksa. Uang
bulanan yang saya terima rasanya sekarang sudah mepet, hanya bisa membayar kost dan tagihan
kartu kredit saja, sementara untuk operasional sehari-hari saya harus sanagt berhemat. Aduh mbak
Mike, tolong bantu saya.
Alia, Bogor.
5. Jawab :
Halo Alia,
Segala sesuatu yang berlebihan memng tidak baik, khususnya dalam hal belanja jika sampai
membuat kita ketagihan. Akibatnya akan melukai diri kita secara finansial. Sebab kalau sudah
ketagihan, ada uang atau tidak ada uang pasti tetap ingin melakukan kebiasaan tersebut. Seperti
yang Anda alami saat ini, dimana uang Anda habis untuk berbelanja sehingga sedikit yang tersisa
untuk kebutuhan lain. Bahkan rela menambah hutang kartu kredit, saking tidak kuasanya Anda
menghentikan kebiasaan berbelanja. Berbelanja boleh-boleh saja, tetapi jika sudah tidak terkendali
bisa menjadi kebiasaan penggunaan uang yang buruk. Masalahnya Anda mungkin sudah tahu
bahwa Anda mempunyai cara yang kurang tepat dalam penggunaan uang namun belum tahu dari
mana mulai memperbaikinya.
Cobalah sejenak merenung mengapa Anda tidak bisa mengontrol kebisaan buruk tersebut. Apakah
setelah berbelanja Anda merasa jauh lebih bahagia, atau sangat tersiksa ketika tidak bisa
menyalurkan hasrat belanja? Apakah hanya kegiatan belanja saja yang benar-benar membuat Anda
puas? Kepuasan apa yang Anda dapat dengan berbelanja ? Untuk memperbaiki kebiasaan buruk
berbelanja tadi, mulai dengan menelusuri pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Benarkah sehabis belanja Anda selalu merasa bahagia? Belum tentu. Sehabis berbelanja pun
belum tentu Anda merasa lebih bahagia dari sebelumnya. Seringkali yang terjadi adalah
kebalikannya. Anda mungkin malah merasa bersalah tiap kali habis berbelanja yang tidak
terencana. Sebab kesenangan sesaat yang didapat saat itu berakibat hutang kartu kredit bertambah
banyak atau jatah uang saku sebulan tinggal untuk bayar kos saja. Jika hanya kesenangan sesaat
namun terus merasa tersiksa setelahnya, maka belanja malah membuat Anda sengsara.
Membaca buku, belajar memasak, main ke rumah teman, mengikuti kegiatan sosial, melakukan
kerja paruh waktu, berbisnis, pasti ada banyak hal dalam hidup Anda yang jika dikerjakan akan
membuat Anda senang. Kesenangan yang jauh lebih murah dan lebih bermanfaat daripada
menghamburkan uang dengan berbelanja. Jadi window shoping bukanlah satu-satunya pengisi
waktu luang. Karena itu untuk mengurangi frekuensi jalan-jalan ke mal lakukan kegiatan lain yang
lebih bermanfaat dan terutama tidak membuat Anda menyesal setalah melakukannya.
Semakin sering berbelanja, maka semakin bertambah jumlah baju, celana, tas, boneka, kaset, CD,
buku-buku, sepatu. Kepuasan yang tak terkira muncul ketika melihat-lihat kembali, mengumpulkan,
bahkan membelai-belai semua barang koleksi Anda. Seperti perasaan cinta, maka Anda jatuh cinta
terhadap barang-barang koleksi Anda, sehingga pengorbanan finansial tidak ada artinya. Mungkin
perasaan inilah yang membuat Anda merasa nyaman & bahagia. Anda boleh mencintai pacar Anda,
orang tua, saudara, kakek nenek, bahkan binatang peliharaan Anda, tetapi jangan mencintai barang-
barang. Kecintaan terhadap barang-barang sulit dipuaskan, sebaliknya mereka bahkan tidak
membalas rasa cinta Anda. Terbukti sejalan dengan berlalunya waktu nilai mereka semakin turun
bahkan hilang sama sekali. Apalagi jika Anda membelinya dengan kartu kredit, Anda masih harus
membayar cicilannya padahal barangnya mungkin sudah tidak dipakai lagi.
6. Nah, untuk memudahkan Anda mengendalian sifat boros dalam berbelanja,
berikut ini beberapa tips yang bisa Anda jalankan :
1. Jangan mudah terbujuk rayuan belanja murah, jika ada tawan diskon tidak berarti Anda wajib
membelinya dengan alasan penghematan.
2. Tidak perlu belanja jauh-jauh, mulailah berbelanja dari rumah atau dari lemari Anda sendiri.
Rumah Anda sungguhnya adalah toko serba ada yang menyediakan hampir segala keperluan Anda.
Anda bisa terheran-heran jika menemukan baju baru yang belum Anda pakai ternyata terjepit di
belakang lemari, lipstick tersembunyi dilaci, sepatu di bawah tempat tidur. Barang-barang tersebut
mungkin hanya sekali dipakai atau belum pernah sama sekali.
3. Jangan emosi saat berbelanja. Apakah motivasi Anda saat berbelanja menghilangkan rasa
frustasi, marah, sedih, gembira. Pada kondisi ini berbelanja hanya dijadikan ajang balas dendam
saja, daripada motivasi membeli berdasarkan kebutuhan.
4. Jangan malu beli barang bekas atau seken. Tidak semua barang bekas itu jelek. Beberapa
barang ternyata lebih untung jika dibeli pada kondisi seken, misalnya barang-barang elektronik.
Selain jauh lebih murah, kualitasnya juga secara umum cukup baik.
5. Jangan asal gesek. Bayar belanjaan Anda dnegan uang tunai atau kartu debet saja. Jika uang
Anda habis atau tinggal untuk bayar kost saja jangan berbelanja lagi. Simpan kartu kredit Anda
untuk keadaan darurat saja.
Semoga berhasil!
Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP
Source : Berbelanja, Berbelanja
Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog