SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
Descargar para leer sin conexión
Penampilan,
Investasi atau Basa-Basi?
Oleh :
Mike Rini Sutikno, CFP.
Penampilan Investasi atau Basa-Basi?
Jaim, alias jaga image adalah sebuah istilah populer yang berkaitan dengan pencitraan, mirip seperti
sebuah kesan baik yang ingin anda tampilkan kepada orang lain. Kesan ini bisa dibentuk
tergantung keperluan untuk menampilan sisi diri yang berbeda-beda sesuai tuntutan situasi dan
kondisi. Analoginya seperti celana pendek dan kaos oblong cocok dipakai di rumah tetapi tidak
dalam suatu meeting dengan investor yang mengharapkan anda tampil formal. Anda memakai ke
dua pakaian tersebut, tetapi pada kesempatan yang berbeda. Artinya siapa diri anda itu penting,
tinggal bagaimana menyampaikannya saja kepada orang lain. How a message accepted is depend
on “the massage”.
Yang menarik adalah bahwa ada korelasi positif antara penampilan dengan penghasilan. Dengan
demikian masalah pencitraan ini dapat berdampak positif pada penghasilan. Memang ada argumen
bahwa karakteristik fisik hanya menjadi syarat perlu alias sekedar saja dan bukan syarat cukup atau
keharusan untuk sukses. Kenyataannya ada perbedaan nyata dalam penghasilan pekerja, sebab
terjadinya diskriminasi berdasar penampilan karena selera majikan, nasabah dan atau konsumen.
Perbedaan pendapatan berdasar penampilan diperkirakan terjadi akibat selera konsumen. Konsumen
diduga lebih menyukai petugas dengan penampilan menarik dan ini berdampak langsung pada
kinerja mereka dan otomatis pada percepatan kenaikan jenjang karir.
Penampilan Sebagai Faktor Produksi
Dalam kaitannya antara citra diri dan penghasilan, maka selain proses diskriminasi dan sorting
diatas, ternyata individu yang bersangkutanpun juga melakukan self-selection. Sesorang yang
berpenampilan menarik cenderung memilih pekerjaan dimana penampilan penting, dan sebaliknya.
Self-selection ini berperanan besar dalam jalur karir. Dimana orang yang menyadari dirinya
berpenampilan menarik cenderung memilih jalur karir di mana keunggulan ini berdampak paling
besar. Umumnya budaya perusahaan swasta yang kompetitif dan berorientasi kepuasan konsumen,
membuat penampilan menarik menjadi suatu insentif. Namun, nampaknya insentif ini tidak ada
pada sektor pemerintahan. Tidak heran, pegawai swasta berpenampilan lebih trendy dari pegawai
pemerintah. Perbedaan penampilan inipun makin besar efeknya seiring dengan meningkatnya umur.
Kalau anda perhatikan iklan sebuah produk rokok dengan tag line ” Yang tua lebih dipercaya, tanya
kenapa?” menjelaskan suatu stereotype yang berlaku bahwa penampilan seperti orang tua lebih
dianggap lebih professional daripada gaya anak muda
Pertanyaan yang diajukan adalah apakah penampilan dapat dianggap salah satu faktor produksi?
Misalnya seperti layaknya jumlah karyawan dan modal dianggap sebagai faktor produksi oleh
perusahaan Dalam konteks ini penampilan dapat dinyatakan sebagai modal yang spesifik untuk
suatu perusahaan yang penjabarannya adalah: penampilan menarik menjadi faktor pendorong bagi
terciptanya hubungan baik antara karyawan dan antara karyawan dengan nasabah. Selanjutnya
pertanyaan yang penting adalah apa dampak bagi perusahaan dengan karyawan berpenampilan
menarik. Apakah pendapatan ekstra tersebut habis diserap para karyawan atau ada yang tersisa
untuk perusahaan. Tentunya penampilan yang dapat meningkatkan kinerja, tidak hanya akan
dinikmati oleh karyawan namun juga perusahaan. Jadi ternyata ada gunanya perusahaan merekrut
karyawan berpenampilan menarik. Tentunya jika syarat-syarat lainnya juga terpenuhi.
Hati-Hati! Penghasilan Meningkat Pengeluaran Meningkat
Nah, kalau penampilan menarik memang berdampak positif pada penghasilan, bukankah
seyogianya kita akan berbelanja untuk mengoptimalkan atribut ini. Atau dengan kata lain
melakukan investasi untuk meningkatkan nilai suatu karakteristik yang kita miliki. Misalnya dengan
membeli kosmetik dan pakaian untuk meningkatkan penampilan. Masalahnya adakah dampak
berbelanja lebih akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi?
Bisa jadi begini, orang dengan penampilan menarik menerima penghasilan lebih besar. Selanjutnya
semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi juga pembelanjaannya dalam hal ini untuk
menjaga penampilannya. Elastisitas belanja pakaian dan kosmetik terhadap pendapatan umumnya
cukup signifikan rata-rata sekitar 30% (artinya setiap pendapatan naik Rp.100 belanjanya naik Rp.
30). Akan tetapi tambahan belanja tidak lantas meningkatkan kinerja orang 100%. Seringnya hanya
berdampak minim terhadap tambahan penghasilan, yaitu hanya 5%. Artinya setiap tambahan
pengeluaran Rp.100 untuk meningkatnya penampilan hanya menghasilkan tambahan Rp.5 dalam
bentuk kenaikan penghasilan. Kemana sisanya? Rupanya hanya yang 5% itulah yang dapat
dikategorikan sebagai investasi sedang sisanya terpaksa dianggap konsumsi. Mungkin akan ada
yang mengatakan yang 95% itu tidak sia-sia karena merupakan sarana untuk kepuasan batin !
Barangkali, mitos tentang dampak penampilan pada penghasilan memang beralasan. Meskipun self-
selection bias belum secara konklusif dibuktikan berlakunya, umumnya ada dampak penampilan
terhadap partisipasi kerja. Dampak penampilan bekerja dalam bentuk penalti untuk mereka yang
berpenampilan kurang maupun sebagai premium untuk mereka yang berpenampilan lebih, sebagian
karena adanya diskriminasi. Dan bagi perusahaan terdapat keuntungan ekstra dengan
mempekerjakan karyawan berpenampilan menarik. Hanya saja anda harus hati-hati, sebab belanja
untuk meningkatkan penampilan sangat sedikit dampaknya bagi peningkatan penghasilan. Sebagian
besar belanja ini ternyata konsumsi.
Kesimpulannya penampilan fisik adalah daya tarik yang bukan basa basi, sebab mampu
memberikan kontribusi terhadap kesuksesan finansial seseorang. Namun jumlahnya tidak siknifikan
kecuali kita mampu mengimbanginya dengan perbaikan karakter pribadi. Sehingga orang tidak saja
terkesan pada penampilan anda tetapi juga kompetensi anda. Ini adalah sesuatu yang dapat anda
bentuk atau anda bangun juga seperti halnya penampilan fisik tadi. Bukan berarti anda tidak boleh
menjadi diri sendiri, atau sebaliknya menjadi karakter yang superficial alias palsu atau dibuat-buat.
Inilah yang saya maksud dengan citra, dimana cara anda menampilkan diri menjadi fokus utamanya
bukan cuma penampilan luar saja. Lagipula “ it’s the looks that gets your attention, but character
catch your heart”
Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP.
Source Link : Penampilan, Penampilan
Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog

Más contenido relacionado

Más de Mitra Rencana Edukasi

Berhemat atau meningkatkan penghasilan
Berhemat atau meningkatkan penghasilanBerhemat atau meningkatkan penghasilan
Berhemat atau meningkatkan penghasilanMitra Rencana Edukasi
 
Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukah
Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukahMengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukah
Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukahMitra Rencana Edukasi
 
Mengatur cashflow dengan kartu kredit
Mengatur cashflow dengan kartu kreditMengatur cashflow dengan kartu kredit
Mengatur cashflow dengan kartu kreditMitra Rencana Edukasi
 
Tips mencari sumber dana pelunasan hutang
Tips mencari sumber dana pelunasan hutangTips mencari sumber dana pelunasan hutang
Tips mencari sumber dana pelunasan hutangMitra Rencana Edukasi
 
Kredit tanpa agunan sebagai modal usaha
Kredit tanpa agunan sebagai modal usahaKredit tanpa agunan sebagai modal usaha
Kredit tanpa agunan sebagai modal usahaMitra Rencana Edukasi
 
5 faktor kunci pembelian kredit rumah
5 faktor kunci pembelian kredit rumah5 faktor kunci pembelian kredit rumah
5 faktor kunci pembelian kredit rumahMitra Rencana Edukasi
 
Membangkitkan kecerdasan finansial anak
Membangkitkan kecerdasan finansial anakMembangkitkan kecerdasan finansial anak
Membangkitkan kecerdasan finansial anakMitra Rencana Edukasi
 

Más de Mitra Rencana Edukasi (20)

Berhemat atau meningkatkan penghasilan
Berhemat atau meningkatkan penghasilanBerhemat atau meningkatkan penghasilan
Berhemat atau meningkatkan penghasilan
 
Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukah
Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukahMengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukah
Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukah
 
Menabung itu mudah
Menabung itu mudahMenabung itu mudah
Menabung itu mudah
 
Mengatur cashflow dengan kartu kredit
Mengatur cashflow dengan kartu kreditMengatur cashflow dengan kartu kredit
Mengatur cashflow dengan kartu kredit
 
Antara cinta dan uang
Antara cinta dan uangAntara cinta dan uang
Antara cinta dan uang
 
Tips mencari sumber dana pelunasan hutang
Tips mencari sumber dana pelunasan hutangTips mencari sumber dana pelunasan hutang
Tips mencari sumber dana pelunasan hutang
 
Aneka sumber dana pendidikan
Aneka sumber dana pendidikanAneka sumber dana pendidikan
Aneka sumber dana pendidikan
 
Tips memilih tabungan
Tips memilih tabunganTips memilih tabungan
Tips memilih tabungan
 
Uang anak vs orang tua
Uang anak vs orang tuaUang anak vs orang tua
Uang anak vs orang tua
 
Mengelola uang thr
Mengelola uang thrMengelola uang thr
Mengelola uang thr
 
Kredit tanpa agunan sebagai modal usaha
Kredit tanpa agunan sebagai modal usahaKredit tanpa agunan sebagai modal usaha
Kredit tanpa agunan sebagai modal usaha
 
5 faktor kunci pembelian kredit rumah
5 faktor kunci pembelian kredit rumah5 faktor kunci pembelian kredit rumah
5 faktor kunci pembelian kredit rumah
 
Membangkitkan kecerdasan finansial anak
Membangkitkan kecerdasan finansial anakMembangkitkan kecerdasan finansial anak
Membangkitkan kecerdasan finansial anak
 
Mengatasi kebocoran anggaran
Mengatasi kebocoran anggaranMengatasi kebocoran anggaran
Mengatasi kebocoran anggaran
 
Stop kebablasan belanja !
Stop kebablasan belanja !Stop kebablasan belanja !
Stop kebablasan belanja !
 
Faktor kunci investasi properti
Faktor kunci investasi propertiFaktor kunci investasi properti
Faktor kunci investasi properti
 
Sale = hemat atau boros
Sale = hemat atau borosSale = hemat atau boros
Sale = hemat atau boros
 
Diet gaya hidup
Diet gaya hidupDiet gaya hidup
Diet gaya hidup
 
Emas, investasi yang kebal krisis
Emas, investasi yang kebal krisisEmas, investasi yang kebal krisis
Emas, investasi yang kebal krisis
 
Dongeng dongeng investasi
Dongeng   dongeng investasiDongeng   dongeng investasi
Dongeng dongeng investasi
 

Último

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 

Último (16)

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 

Penampilan investasi atau basa basi

  • 2.
  • 3. Oleh : Mike Rini Sutikno, CFP.
  • 4. Penampilan Investasi atau Basa-Basi? Jaim, alias jaga image adalah sebuah istilah populer yang berkaitan dengan pencitraan, mirip seperti sebuah kesan baik yang ingin anda tampilkan kepada orang lain. Kesan ini bisa dibentuk tergantung keperluan untuk menampilan sisi diri yang berbeda-beda sesuai tuntutan situasi dan kondisi. Analoginya seperti celana pendek dan kaos oblong cocok dipakai di rumah tetapi tidak dalam suatu meeting dengan investor yang mengharapkan anda tampil formal. Anda memakai ke dua pakaian tersebut, tetapi pada kesempatan yang berbeda. Artinya siapa diri anda itu penting, tinggal bagaimana menyampaikannya saja kepada orang lain. How a message accepted is depend on “the massage”. Yang menarik adalah bahwa ada korelasi positif antara penampilan dengan penghasilan. Dengan demikian masalah pencitraan ini dapat berdampak positif pada penghasilan. Memang ada argumen bahwa karakteristik fisik hanya menjadi syarat perlu alias sekedar saja dan bukan syarat cukup atau keharusan untuk sukses. Kenyataannya ada perbedaan nyata dalam penghasilan pekerja, sebab terjadinya diskriminasi berdasar penampilan karena selera majikan, nasabah dan atau konsumen. Perbedaan pendapatan berdasar penampilan diperkirakan terjadi akibat selera konsumen. Konsumen diduga lebih menyukai petugas dengan penampilan menarik dan ini berdampak langsung pada kinerja mereka dan otomatis pada percepatan kenaikan jenjang karir. Penampilan Sebagai Faktor Produksi Dalam kaitannya antara citra diri dan penghasilan, maka selain proses diskriminasi dan sorting diatas, ternyata individu yang bersangkutanpun juga melakukan self-selection. Sesorang yang berpenampilan menarik cenderung memilih pekerjaan dimana penampilan penting, dan sebaliknya. Self-selection ini berperanan besar dalam jalur karir. Dimana orang yang menyadari dirinya berpenampilan menarik cenderung memilih jalur karir di mana keunggulan ini berdampak paling besar. Umumnya budaya perusahaan swasta yang kompetitif dan berorientasi kepuasan konsumen, membuat penampilan menarik menjadi suatu insentif. Namun, nampaknya insentif ini tidak ada pada sektor pemerintahan. Tidak heran, pegawai swasta berpenampilan lebih trendy dari pegawai pemerintah. Perbedaan penampilan inipun makin besar efeknya seiring dengan meningkatnya umur. Kalau anda perhatikan iklan sebuah produk rokok dengan tag line ” Yang tua lebih dipercaya, tanya
  • 5. kenapa?” menjelaskan suatu stereotype yang berlaku bahwa penampilan seperti orang tua lebih dianggap lebih professional daripada gaya anak muda Pertanyaan yang diajukan adalah apakah penampilan dapat dianggap salah satu faktor produksi? Misalnya seperti layaknya jumlah karyawan dan modal dianggap sebagai faktor produksi oleh perusahaan Dalam konteks ini penampilan dapat dinyatakan sebagai modal yang spesifik untuk suatu perusahaan yang penjabarannya adalah: penampilan menarik menjadi faktor pendorong bagi terciptanya hubungan baik antara karyawan dan antara karyawan dengan nasabah. Selanjutnya pertanyaan yang penting adalah apa dampak bagi perusahaan dengan karyawan berpenampilan menarik. Apakah pendapatan ekstra tersebut habis diserap para karyawan atau ada yang tersisa untuk perusahaan. Tentunya penampilan yang dapat meningkatkan kinerja, tidak hanya akan dinikmati oleh karyawan namun juga perusahaan. Jadi ternyata ada gunanya perusahaan merekrut karyawan berpenampilan menarik. Tentunya jika syarat-syarat lainnya juga terpenuhi. Hati-Hati! Penghasilan Meningkat Pengeluaran Meningkat Nah, kalau penampilan menarik memang berdampak positif pada penghasilan, bukankah seyogianya kita akan berbelanja untuk mengoptimalkan atribut ini. Atau dengan kata lain melakukan investasi untuk meningkatkan nilai suatu karakteristik yang kita miliki. Misalnya dengan membeli kosmetik dan pakaian untuk meningkatkan penampilan. Masalahnya adakah dampak berbelanja lebih akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi? Bisa jadi begini, orang dengan penampilan menarik menerima penghasilan lebih besar. Selanjutnya semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi juga pembelanjaannya dalam hal ini untuk menjaga penampilannya. Elastisitas belanja pakaian dan kosmetik terhadap pendapatan umumnya cukup signifikan rata-rata sekitar 30% (artinya setiap pendapatan naik Rp.100 belanjanya naik Rp. 30). Akan tetapi tambahan belanja tidak lantas meningkatkan kinerja orang 100%. Seringnya hanya berdampak minim terhadap tambahan penghasilan, yaitu hanya 5%. Artinya setiap tambahan pengeluaran Rp.100 untuk meningkatnya penampilan hanya menghasilkan tambahan Rp.5 dalam bentuk kenaikan penghasilan. Kemana sisanya? Rupanya hanya yang 5% itulah yang dapat dikategorikan sebagai investasi sedang sisanya terpaksa dianggap konsumsi. Mungkin akan ada yang mengatakan yang 95% itu tidak sia-sia karena merupakan sarana untuk kepuasan batin ! Barangkali, mitos tentang dampak penampilan pada penghasilan memang beralasan. Meskipun self- selection bias belum secara konklusif dibuktikan berlakunya, umumnya ada dampak penampilan terhadap partisipasi kerja. Dampak penampilan bekerja dalam bentuk penalti untuk mereka yang berpenampilan kurang maupun sebagai premium untuk mereka yang berpenampilan lebih, sebagian karena adanya diskriminasi. Dan bagi perusahaan terdapat keuntungan ekstra dengan mempekerjakan karyawan berpenampilan menarik. Hanya saja anda harus hati-hati, sebab belanja untuk meningkatkan penampilan sangat sedikit dampaknya bagi peningkatan penghasilan. Sebagian besar belanja ini ternyata konsumsi. Kesimpulannya penampilan fisik adalah daya tarik yang bukan basa basi, sebab mampu memberikan kontribusi terhadap kesuksesan finansial seseorang. Namun jumlahnya tidak siknifikan kecuali kita mampu mengimbanginya dengan perbaikan karakter pribadi. Sehingga orang tidak saja terkesan pada penampilan anda tetapi juga kompetensi anda. Ini adalah sesuatu yang dapat anda bentuk atau anda bangun juga seperti halnya penampilan fisik tadi. Bukan berarti anda tidak boleh menjadi diri sendiri, atau sebaliknya menjadi karakter yang superficial alias palsu atau dibuat-buat. Inilah yang saya maksud dengan citra, dimana cara anda menampilkan diri menjadi fokus utamanya
  • 6. bukan cuma penampilan luar saja. Lagipula “ it’s the looks that gets your attention, but character catch your heart” Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP. Source Link : Penampilan, Penampilan Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id, Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog