SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
Descargar para leer sin conexión
Mitos Menabung &
Berinvestasi
Oleh :
Mike Rini Sutikno, CFP.
Mitos Menabung & Berinvestasi
Menabung dan berinvestasi adalah adalah dasar-dasar dalam merencanakan keuangan keluarga, dan
telah menjadi istilah-istilah yang amat populer. Namun orang masih saja bingung dan sulit
membedakan keduanya. Menabung adalah menyimpan uang untuk digunakan suatu saat nanti.
Hasil kegiatan menabung ini memang sudah didedikasikan untuk tujuan-tujuan keuangan tersebut –
menabung berarti goals oriented. Penempatan dana dalam kegiatan menabung terkonsentrasikan
dalam satu jenis produk investasi tertentu Sampai waktunya tercapai yaitu ketika dana itu akan
digunakan untuk tujuannya, maka dana tersebut tidak perlu di cairkan. Investasi intinya,
menggunakan uang untuk menghasilkan lebih banyak uang. Uang yang digunakan untuk
berinvestasi adalah uang yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan dasar keluarga, benar-benar
uang nganggur. Kegiatan investasi bertujuan mendapatkan keuntungan – investasi berarti profit
oriented . Dengan memahami masing-masing definisi, akan sangat membantu anda mengungkap
mitos-mitos yang menyulitkan anda dalam merencanakan keuangan.
Mitos 1 : Menabung Adalah Tabungan Di Bank
Menabung memang menyimpan uang, tetapi dia tidak sedang membicarakan tabungan di bank
kan?. Anda boleh menggunakan berbagai instrument investasi dalam kegiatan menabung ini.
Menabung adalah aktifitasnya, sementara tabungan adalah salah satu instrument investasi yang bisa
digunakan untuk tujuan menabung.
Mitos 2 : Tujuan Menabung Adalah Mengumpulkan Uang
Dalam siklus hidup finansial sebuah keluarga ada 3 kategori tujuan keuangan yang harus dipenuhi,
yaitu : (a) Jangka pendek, x < 3 tahun, misalnya mempersiapkn dana DP rumah/mobil ; (b) jangka
menengah, 3< x <5 tahun, misalnya mempersiapkan biaya uang pangkal masuk sekolah TK dan SD
; (c) jangka panjang, x >5 tahun misalnya mempersiapkan uang pangkal masuk universitas, dana
pensiun. Ketiganya mengharuskan anda untuk untuk menyimpan uang sekarang kemudian
membelanjakannya/menggunakanya nanti – dengan kata lain menabung. Jadi menabung tujuannya
bukan sekedar mengumpulkan uang, melainkan dilakukan dalam rangkan mempersiapkan dana
untuk suatu tujuan keuangan tertentu.
Mitos 3 : Menabung Tidak Berisiko
Berbagai tujuan keuangan keluarga tidak harus dibayar saat ini, ada yang harus dibayar 3 tahun lagi,
15 tahun lagi, bahkan bisa lebih panjang lagi. Masalahnya jangka waktu yang berbeda menuntut
strategi yang berbeda pula dalam menabung. Untuk tujuan keuangan jangka pendek berarti uang
anda sebaiknya disimpan ke dalam suatu produk keuangan yang berisiko rendah, likuid dan tidak
membuat anda kehilangan nilai pokok investasinya. Namun untuk tujuan keuangan jangka
menengah dan jangka panjang, produk investasi yang agresif dan bisa memberikan pertumbuhan
tentunya lebih cocok. Artinya ada risiko produk-produk investasi dalam menabung, namun itu tidak
lantas membuat menabung menjadi berisiko. Ilustrasinya begini, tabungan dan deposito di bank
mengandung risiko karena returnnya kecil bahkan bisa lebih kecil dari inflasi. Itulah sebabnya
tabungan dan deposito hanya cocok untuk tujuan keuangan jangka pendek yang membutuhkan
dananya segera. Namun terlalu berisiko jika digunakan untuk mencapai tujuan keuangan jangka
panjang yang sangat membutuhkan pertumbuhan diatas inflasi. Sementara reksadana, ETF dan
saham walaupun disebut-sebut sebagai produk investasi dengan risiko tinggi, karean nilainya
fluktuatif, kenyataannya dalam jangka panjang bisa memberikan return tinggi. Karena itu
reksadana, ETF, saham menjadi berisiko jika digunakan untuk tujuan keuangan jangka pendek.
Mitos 4 : Berinvestasi Dapat Dilakukan Kapanpun
Mitos yang ke dua adalah meyakini bahwa investasi dapat dilakukan kapan saja oleh siapa saja.
Jawabannya tidak. Investasi sebaiknya dilakukan setelah menjalankan aktifitas menabung dengan
kriteria di atas. Sebelum anda memastikan bahwa kebutuhan dasar keluarga di masa kini maupun di
masa depan sudah berjalan prosesnya, jangan melakukan investasi.
Mitos 5 : Berinvestasi Adalah Membeli Produk Investasi Berisiko Tinggi
Berinvestasi juga jangan diidentikkan dengan instrument pasar modal, property, atau penyertaan
modal langsung ke suatu usaha. Produk investasi berisiko kecil seperti tabungan dan deposito
bankpun seringkali dipakai untuk kepentingan investasi. Contohnya bisa anda lihat pada portfolio
reksadana yang mengalokasikan sejumlah tertentu dari dana kelolaannya untuk di tempatkan ke
dalam tabungan dan deposito dengan tujuan penyebaran risiko atau diversikasi.
Kesimpulannya, berinvestasi tidak identik dengan penempatan dana ke produk investasi berisiko
tinggi saja demi mendapatkan keuntungan setinggi-tingginya. Cara ini mungkin bisa membuat anda
untung besar tetapi bisa juga rugi besar. Sebab tingkat risiko menjadi tak terukur dan beban risiko
terkonsentrasi pada satu jenis kelas aset saja. Sebaliknya berinvestasi bertujuan untuk mendapatkan
tingkat keuntungan tertentu dengan risiko yang terukur. Caranya dengan melakukan penempatan
dana investasi ke berbagai produk investasi, mulai dari produk investasi berisiko terendah sampai
risiko yang tertinggi. Besar kecilnya alokasi penempatan dana ke masing-masing produk investasi
dapat disesuaikan dengan target investasinya. Misalnya, makin tinggi target investasinya, komposisi
portfolio investasi cenderung makin agresif dengan alokasi terbesar pada produk investasi dengan
return tinggi namun berisiko tinggi – dan sebagian kecil sisanya dialokasikan pada produk investasi
ynag likuid dengan return kecil namun berisiko rendah.
Mitos 6 : Risiko Investasi Tidak Bisa Dikendalikan
Untungnya produk investasi diciptakan masing-masing dengan fitur yang berbeda, bervariasi imbal
hasilnya, tingkat keuntungannya maupun risikonya. Makanya terdapat penggolongan produk-
produk investasi sesuai dengan kelasnya – istilahnya kelas asset. Performance produk investasi di
tiap kelas asset tidak selalu searah, artinya penurunan kinerja suatu jenis kelas asset tidak berarti
penurunan kinerja jenis kelas asset lainnya, sebaliknya juga begitu. Yang mengagumkan adalah
timbulnya korelasi (hubungan) antara produk-produk investasi, dimana penurunan kinerja suatu
produk investasi ternyata berakibat naiknya kinerja produk investasi jenis lainnya. Contohnya
penurunan suku bunga bank mengakibatkan kinerja tabungan dan deposito turun, investorpun mulai
memburu instrument pendapatan tetap dengan suku bunga yang lebih tinggi seperti obligasi,
akibatnya harga obligasi naik.
Yang harus diingat adalah anda memiliki berbagai pilihan kelas asset untuk berinvestasi, namun
masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan. Jika kita menempatkan seluruh dana kita pada
satu produk investasi saja, maka jika kinerjanya naik keseluruhan dana kita ikut naik nilainya.
Sebaliknya jika kinerjanya turun maka anda merugi sebab keseluruhan dana kita juga ikut turun
nilainya. Untuk mengatasi penurunan kinerja disatu produk investasi dan mengcovernya dengan
penguatan kinerja di produk investasi lainnya, maka anda dapat menyebar penempatan dana
investasi ke dalam berbagai jenis produk investasi pada kelas asset dengan risiko yang berbeda –
strategi ini biasa di kenal dengan alokasi aset dan diversifikasi. Cara ini walaupun membatasi
perolehan keuntungan pada produk investasi berkinerja baik, tetapi juga membatasi kerugian pada
produk investasi yang berkinerja buruk saja.
Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP.
Source Link : Mitos Menabung, Mitos Menabung
Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog

Más contenido relacionado

Más de Mitra Rencana Edukasi

Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukah
Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukahMengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukah
Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukahMitra Rencana Edukasi
 
Mengatur cashflow dengan kartu kredit
Mengatur cashflow dengan kartu kreditMengatur cashflow dengan kartu kredit
Mengatur cashflow dengan kartu kreditMitra Rencana Edukasi
 
Tips mencari sumber dana pelunasan hutang
Tips mencari sumber dana pelunasan hutangTips mencari sumber dana pelunasan hutang
Tips mencari sumber dana pelunasan hutangMitra Rencana Edukasi
 
Kredit tanpa agunan sebagai modal usaha
Kredit tanpa agunan sebagai modal usahaKredit tanpa agunan sebagai modal usaha
Kredit tanpa agunan sebagai modal usahaMitra Rencana Edukasi
 
5 faktor kunci pembelian kredit rumah
5 faktor kunci pembelian kredit rumah5 faktor kunci pembelian kredit rumah
5 faktor kunci pembelian kredit rumahMitra Rencana Edukasi
 

Más de Mitra Rencana Edukasi (20)

Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukah
Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukahMengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukah
Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukah
 
Menabung itu mudah
Menabung itu mudahMenabung itu mudah
Menabung itu mudah
 
Mengatur cashflow dengan kartu kredit
Mengatur cashflow dengan kartu kreditMengatur cashflow dengan kartu kredit
Mengatur cashflow dengan kartu kredit
 
Tips mencari sumber dana pelunasan hutang
Tips mencari sumber dana pelunasan hutangTips mencari sumber dana pelunasan hutang
Tips mencari sumber dana pelunasan hutang
 
Aneka sumber dana pendidikan
Aneka sumber dana pendidikanAneka sumber dana pendidikan
Aneka sumber dana pendidikan
 
Tips memilih tabungan
Tips memilih tabunganTips memilih tabungan
Tips memilih tabungan
 
Uang anak vs orang tua
Uang anak vs orang tuaUang anak vs orang tua
Uang anak vs orang tua
 
Mengelola uang thr
Mengelola uang thrMengelola uang thr
Mengelola uang thr
 
Kredit tanpa agunan sebagai modal usaha
Kredit tanpa agunan sebagai modal usahaKredit tanpa agunan sebagai modal usaha
Kredit tanpa agunan sebagai modal usaha
 
5 faktor kunci pembelian kredit rumah
5 faktor kunci pembelian kredit rumah5 faktor kunci pembelian kredit rumah
5 faktor kunci pembelian kredit rumah
 
Mengatasi kebocoran anggaran
Mengatasi kebocoran anggaranMengatasi kebocoran anggaran
Mengatasi kebocoran anggaran
 
Stop kebablasan belanja !
Stop kebablasan belanja !Stop kebablasan belanja !
Stop kebablasan belanja !
 
Faktor kunci investasi properti
Faktor kunci investasi propertiFaktor kunci investasi properti
Faktor kunci investasi properti
 
Diet gaya hidup
Diet gaya hidupDiet gaya hidup
Diet gaya hidup
 
Dongeng dongeng investasi
Dongeng   dongeng investasiDongeng   dongeng investasi
Dongeng dongeng investasi
 
Dana darurat, dana penyelamat
Dana darurat, dana penyelamatDana darurat, dana penyelamat
Dana darurat, dana penyelamat
 
Cara mengajukan kredit ke bank
Cara mengajukan kredit ke bankCara mengajukan kredit ke bank
Cara mengajukan kredit ke bank
 
Kiat sukses cara menagih hutang
Kiat sukses cara menagih hutangKiat sukses cara menagih hutang
Kiat sukses cara menagih hutang
 
Smart shop on big sale
Smart shop on big saleSmart shop on big sale
Smart shop on big sale
 
Memulai bisnis dari rumah
Memulai bisnis dari rumahMemulai bisnis dari rumah
Memulai bisnis dari rumah
 

Último

mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptharis916240
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxMyusuf852079
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexquotex
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 

Último (13)

mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 

Mitos menabung & berinvestasi

  • 2.
  • 3. Oleh : Mike Rini Sutikno, CFP.
  • 4. Mitos Menabung & Berinvestasi Menabung dan berinvestasi adalah adalah dasar-dasar dalam merencanakan keuangan keluarga, dan telah menjadi istilah-istilah yang amat populer. Namun orang masih saja bingung dan sulit membedakan keduanya. Menabung adalah menyimpan uang untuk digunakan suatu saat nanti. Hasil kegiatan menabung ini memang sudah didedikasikan untuk tujuan-tujuan keuangan tersebut – menabung berarti goals oriented. Penempatan dana dalam kegiatan menabung terkonsentrasikan dalam satu jenis produk investasi tertentu Sampai waktunya tercapai yaitu ketika dana itu akan digunakan untuk tujuannya, maka dana tersebut tidak perlu di cairkan. Investasi intinya, menggunakan uang untuk menghasilkan lebih banyak uang. Uang yang digunakan untuk berinvestasi adalah uang yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan dasar keluarga, benar-benar uang nganggur. Kegiatan investasi bertujuan mendapatkan keuntungan – investasi berarti profit oriented . Dengan memahami masing-masing definisi, akan sangat membantu anda mengungkap mitos-mitos yang menyulitkan anda dalam merencanakan keuangan. Mitos 1 : Menabung Adalah Tabungan Di Bank Menabung memang menyimpan uang, tetapi dia tidak sedang membicarakan tabungan di bank kan?. Anda boleh menggunakan berbagai instrument investasi dalam kegiatan menabung ini. Menabung adalah aktifitasnya, sementara tabungan adalah salah satu instrument investasi yang bisa digunakan untuk tujuan menabung. Mitos 2 : Tujuan Menabung Adalah Mengumpulkan Uang Dalam siklus hidup finansial sebuah keluarga ada 3 kategori tujuan keuangan yang harus dipenuhi, yaitu : (a) Jangka pendek, x < 3 tahun, misalnya mempersiapkn dana DP rumah/mobil ; (b) jangka menengah, 3< x <5 tahun, misalnya mempersiapkan biaya uang pangkal masuk sekolah TK dan SD ; (c) jangka panjang, x >5 tahun misalnya mempersiapkan uang pangkal masuk universitas, dana pensiun. Ketiganya mengharuskan anda untuk untuk menyimpan uang sekarang kemudian membelanjakannya/menggunakanya nanti – dengan kata lain menabung. Jadi menabung tujuannya
  • 5. bukan sekedar mengumpulkan uang, melainkan dilakukan dalam rangkan mempersiapkan dana untuk suatu tujuan keuangan tertentu. Mitos 3 : Menabung Tidak Berisiko Berbagai tujuan keuangan keluarga tidak harus dibayar saat ini, ada yang harus dibayar 3 tahun lagi, 15 tahun lagi, bahkan bisa lebih panjang lagi. Masalahnya jangka waktu yang berbeda menuntut strategi yang berbeda pula dalam menabung. Untuk tujuan keuangan jangka pendek berarti uang anda sebaiknya disimpan ke dalam suatu produk keuangan yang berisiko rendah, likuid dan tidak membuat anda kehilangan nilai pokok investasinya. Namun untuk tujuan keuangan jangka menengah dan jangka panjang, produk investasi yang agresif dan bisa memberikan pertumbuhan tentunya lebih cocok. Artinya ada risiko produk-produk investasi dalam menabung, namun itu tidak lantas membuat menabung menjadi berisiko. Ilustrasinya begini, tabungan dan deposito di bank mengandung risiko karena returnnya kecil bahkan bisa lebih kecil dari inflasi. Itulah sebabnya tabungan dan deposito hanya cocok untuk tujuan keuangan jangka pendek yang membutuhkan dananya segera. Namun terlalu berisiko jika digunakan untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang yang sangat membutuhkan pertumbuhan diatas inflasi. Sementara reksadana, ETF dan saham walaupun disebut-sebut sebagai produk investasi dengan risiko tinggi, karean nilainya fluktuatif, kenyataannya dalam jangka panjang bisa memberikan return tinggi. Karena itu reksadana, ETF, saham menjadi berisiko jika digunakan untuk tujuan keuangan jangka pendek. Mitos 4 : Berinvestasi Dapat Dilakukan Kapanpun Mitos yang ke dua adalah meyakini bahwa investasi dapat dilakukan kapan saja oleh siapa saja. Jawabannya tidak. Investasi sebaiknya dilakukan setelah menjalankan aktifitas menabung dengan kriteria di atas. Sebelum anda memastikan bahwa kebutuhan dasar keluarga di masa kini maupun di masa depan sudah berjalan prosesnya, jangan melakukan investasi. Mitos 5 : Berinvestasi Adalah Membeli Produk Investasi Berisiko Tinggi Berinvestasi juga jangan diidentikkan dengan instrument pasar modal, property, atau penyertaan modal langsung ke suatu usaha. Produk investasi berisiko kecil seperti tabungan dan deposito bankpun seringkali dipakai untuk kepentingan investasi. Contohnya bisa anda lihat pada portfolio reksadana yang mengalokasikan sejumlah tertentu dari dana kelolaannya untuk di tempatkan ke dalam tabungan dan deposito dengan tujuan penyebaran risiko atau diversikasi. Kesimpulannya, berinvestasi tidak identik dengan penempatan dana ke produk investasi berisiko tinggi saja demi mendapatkan keuntungan setinggi-tingginya. Cara ini mungkin bisa membuat anda untung besar tetapi bisa juga rugi besar. Sebab tingkat risiko menjadi tak terukur dan beban risiko terkonsentrasi pada satu jenis kelas aset saja. Sebaliknya berinvestasi bertujuan untuk mendapatkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko yang terukur. Caranya dengan melakukan penempatan dana investasi ke berbagai produk investasi, mulai dari produk investasi berisiko terendah sampai risiko yang tertinggi. Besar kecilnya alokasi penempatan dana ke masing-masing produk investasi dapat disesuaikan dengan target investasinya. Misalnya, makin tinggi target investasinya, komposisi portfolio investasi cenderung makin agresif dengan alokasi terbesar pada produk investasi dengan
  • 6. return tinggi namun berisiko tinggi – dan sebagian kecil sisanya dialokasikan pada produk investasi ynag likuid dengan return kecil namun berisiko rendah. Mitos 6 : Risiko Investasi Tidak Bisa Dikendalikan Untungnya produk investasi diciptakan masing-masing dengan fitur yang berbeda, bervariasi imbal hasilnya, tingkat keuntungannya maupun risikonya. Makanya terdapat penggolongan produk- produk investasi sesuai dengan kelasnya – istilahnya kelas asset. Performance produk investasi di tiap kelas asset tidak selalu searah, artinya penurunan kinerja suatu jenis kelas asset tidak berarti penurunan kinerja jenis kelas asset lainnya, sebaliknya juga begitu. Yang mengagumkan adalah timbulnya korelasi (hubungan) antara produk-produk investasi, dimana penurunan kinerja suatu produk investasi ternyata berakibat naiknya kinerja produk investasi jenis lainnya. Contohnya penurunan suku bunga bank mengakibatkan kinerja tabungan dan deposito turun, investorpun mulai memburu instrument pendapatan tetap dengan suku bunga yang lebih tinggi seperti obligasi, akibatnya harga obligasi naik. Yang harus diingat adalah anda memiliki berbagai pilihan kelas asset untuk berinvestasi, namun masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan. Jika kita menempatkan seluruh dana kita pada satu produk investasi saja, maka jika kinerjanya naik keseluruhan dana kita ikut naik nilainya. Sebaliknya jika kinerjanya turun maka anda merugi sebab keseluruhan dana kita juga ikut turun nilainya. Untuk mengatasi penurunan kinerja disatu produk investasi dan mengcovernya dengan penguatan kinerja di produk investasi lainnya, maka anda dapat menyebar penempatan dana investasi ke dalam berbagai jenis produk investasi pada kelas asset dengan risiko yang berbeda – strategi ini biasa di kenal dengan alokasi aset dan diversifikasi. Cara ini walaupun membatasi perolehan keuntungan pada produk investasi berkinerja baik, tetapi juga membatasi kerugian pada produk investasi yang berkinerja buruk saja. Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP. Source Link : Mitos Menabung, Mitos Menabung Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id, Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog