Dokumen tersebut membahas tentang strategi untuk mempersiapkan dana pendidikan anak secara bijak dan jangka panjang agar mampu menghadapi kenaikan biaya pendidikan di masa depan. Ada lima sumber pendanaan yang dibahas, yaitu menabung, asuransi pendidikan, berinvestasi, pinjaman, dan menjual aset. Dokumen tersebut juga memberikan empat langkah mudah untuk mempersiapkan dana pendidikan meliputi menentukan target d
4. Mensiasati Mahalnya Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan merupakan kewajiban yang harus ditanggung oleh para orang tua
agar buah hati mereka bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik.
Biaya pendidikan di Indonesia masih merupakan investasi yang mahal, untuk itu diperlukan
perencanaan keuangan yang baik, bila ingin merencanakan pendidikan dengan baik bagi buah hati
sebaiknya merencanakan dana pendidikan sejak dini. Dana pendidikan bisa mulai dipikirkan serta
disiapkan sejak anak lahir dengan menyisihkan sebagian pendapatan rutin kita tiap bulannya atau
pada waktu tertentu secara rutin.
Setiap pergantian tahun ajaran para orang tua, selalu dihadapkan pada masalah biaya pendidikan.
Terlebih bila ada anaknya yang akan masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi, maka mereka harus
bersiap-siap merogoh kocek lebih dalam. Banyak orangtua atau bahkan juga anak-anak-yang
menderita stres ketika mereka harus mendapatkan sekolah baru untuk pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi. Anak taman kanak-kanak harus masuk sekolah dasar, lalu sekolah lanjutan tingkat
pertama, sekolah lanjutan tingkat atas, selanjutnya ke perguruan tinggi. Selain harus menyediakan
sejumlah uang sebagai uang pangkal (bahkan sering kali mesti ditambah pula dengan uang
sumbangan sukarela), juga mesti memindahkan sebagian uang keluarga untuk membeli buku
pelajaran dan seragam sekolah yang baru.
Sebagai orang tua, kita pasti setuju bahwa pendidikan mempunyai peranan besar terhadap masa
depan anaknya. Sehingga demi mendapatkan pendidikan yang terbaik, maka menyekolahkan
anaknya sampai ke jenjang pendidikan yang paling tinggi adalah salah satu cara agar si anak
mampu mandiri secara finansial nantinya. Namun mahalnya biaya pendidikan saat ini ditambah
lagi dengan naiknya biaya pendidikan dari tahun ketahun seringkali membuat orang tua tidak
mampu menyediakan dana pendidikan tersebut pada saat dibutuhkan.
Apalagi jika yang dimaksud adalah pendidikan bermutu. Sekolah negeri favorit saat ini bahkan
biaya sekolahnya tidak berbeda jauh dengan sekolah swasta. Apalagi dengan maksud agar anaknya
mendapat pendidikan terbaik berwawasan internasional, maka beberapa orang tua juga
berkeinginan untuk menyekolahkan anaknya ke luar negeri. Buat Anda yang pernah bersekolah di
luar negeri pasti ingat betapa biaya hidup selama belajar disana hampir sama besarnya dengan
5. biaya pendidikan itu sendiri. Pengalaman itu menunjukan bahwa bila Anda menyekolahkan anak
keluar negeri kelak, jumlah yang harus Anda keluarkan akan jauh lebih besar lagi .
Lalu benarkah pendidikan masih merupakan barang mewah? Disebut kemewahan karena bagi
sebagian besar kalangan, pendidikan masih menyita biaya yang luar biasa besarnya hingga sulit
dipenuhi. Terutama oleh kalangan menengah ke bawah dengan keuangan terbatas. Jika
disandingkan dengan kebutuhan primer dan biaya hidup yang semakin mahal, tentu saja kebutuhan
akan pendidikan yang bersifat jangka panjang dan tidak terlalu mendesak menjadi semakin
dikesampingkan.
Beban orang tua untuk mempersiapkan dana sedemikian besar untuk membayar uang pangkal
sekolah anak memang cukup berat jika harus dibayar sekaligus. Karena itu untuk mengantisipasi
mahalnya biaya pendidikan kelak maka salah satu caranya adalah dengan mempersiapkan dana
pendidikan jauh-jauh hari sebelumnya. Untuk mempersiapkan dana biaya pendidikan, sebenarnya
banyak yang bisa dilakukan para orang tua.
Baca artikel serupa : "Menghalau Biaya Sekolah Mahal"
Secara garis besar, sumber pendanaan alternatif dalam perencanaan keuangan
menghadapi tahun ajaran baru ada lima, yaitu :
1. Menabung melalui jasa perbankan, Tabungan pendidikan. Yang merupakan gabungan bentuk
deposito, asuransi, dan tabungan. Bedanya, deposito dimulai dengan uang pangkal yang besar,
sementara tabungan pendidikan membayar setoran untuk mendapatkan "uang pangkal" yang lebih
besar. Dan berbeda pula dengan tabungan biasa, karena tidak dapat diambil sebelum jatuh tempo
(layaknya asuransi dan deposito). Uniknya, walaupun bentuknya tabungan pendidikan, namun ada
juga yang dijaminkan dengan perlindungan asuransi. Jadi ketika setoran yang seharusnya dilakukan
sepanjang waktu perjanjian tidak tercapai, akan ditanggung pihak penjamin, setoran bulanan akan
dilanjutkan hingga jatuh tempo bila orangtua penyetor mengalami kecelakaan dan tidak bisa
melanjutkan setoran.
2. Membeli produk asuransi yang mengandung unsur tabungan, Asuransi pendidikan. Bentuk
penjaminan terhadap risiko, keuntungan menggunakan sumber pendanaan ini bila waktu yang
direncanakan tepat atau ada risiko yang muncul di tengah "perjalanan". Biasanya model ini
digunakan bagi keluarga yang memiliki resiko tinggi, sebut saja orang tua dengan pekerjaan tingkat
kecelakaanya lebih tinggi.
3. Mempersiapkan sendiri dengan cara berinvestasi. Selain tabungan dan asuransi pendidikan maka
Anda juga bisa mempersiapkannya sendiri dengan cara berinvestasi ke dalam suatu produk
investasi lain, misalnya reksa dana. Anda bisa melakukan setoran rutin investasi per bulan, atau
pada waktu yang diinginkan.
4. Dengan mengambil pinjaman kredit jangka pendek, walaupun tidak terlalu lazim digunakan untuk
sumber dana pendidikan, namun sebagian masyarakat masih menggunakannya, misalnya seperti
produk pinjaman tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh bank. Kartu kredit. Sumber keuangan ini
sangat memungkinkan, walaupun pembayarannya mungin akan menjadi masalah baru. Selain
bunga yang tinggi bila jatuh tempo, juga tingkat risikonya cukup besar. Menggadaikan harta Anda
yang berharga seperti perhiasan emas ke pegadaian, juga merupakan salah satu sumber
pembiayaan untuk berbagai keperluan yang mendesak, misalnya seperti membayar uang pangkal
sekolah anak. Dalam keadaan mendesak, dimana tidak tersedia dana yang cukup untuk membayar
biaya pendidikan anak dengan segera, maka mengambil pinjaman kepada pihak lain bisa menjadi
salah satu alternatif.
6. 5. Dengan menjual harta kekayaan. Jika Anda mempunyai simpanan dalam bentuk kertas (paper
asset) seperti reksa dana, saham atau harta dalam bentuk wujud lainnya seperti emas , tanah.
Kendaraan atau barang berharga lainnya bisa dipertimbangkan untuk menjualnya jika tidak tersedia
dana tunai yang cukup untuk membayar biaya pendidikan anak.
Prinsipnya dari kelima alternatif mempersiapkan dana pendidikan, semuanya bisa dijalankan hanya
tinggal mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya. Dengan mempersiapkan dana pendidikan
jauh-jauh hari atau sejak dini baik melalui, tabungan pendidikan, asuransi pendidikan maupun
mempersiapkannya sendiri, memungkinkan para orang tua merancang pendidikan anak-anaknya.
Tidak hanya dari pola dan sistem pendidikan yang diinginkan, namun juga kualitas pendidikan yang
terkait erat dengan biaya pendidikan itu sendiri. Orang tua dapat menentukan sejak dini
pendidikan jangka panjang seperti apa yang diinginkan untuk anak mereka. Sekaligus mempunyai
prediksi besaran biaya dan dibutuhkan dan merancang untuk memenuhinya dalam hitungan sekian
waktu tertentu.
Sebaliknya jika persiapan dana pendidikan tidak dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya, alias
dadakan, bisa jadi tiap kali anak Anda hendak membayar uang pangkal masuk sekolah, lagi-lagi
Anda harus kalang kabut. Kalau sudah begitu, mungkin alternatif nomor 4 dan 5 bisa Anda
pertimbangkan sebagai jalan keluarnya.
Pada akhirnya selama pemerintah belum mampu menunjukkan komitmennya terhadap jaminan
pendidikan gratis bagi rakyat, maka keputusan untuk berinvestasi untuk persiapan dana pendidikan
anak dan peran serta orang tua dalam merancang pendidikan bagi anak-anaknya sangatlah besar.
Apapun produk investasi yang digunakan, sebaiknya produk investasi pendidikan tersebut haruslah
dirancang sedemikian rupa hingga mengutamakan kepentingan anak serta mampu memberikan
manfaatnya tepat pada saat dibutuhkan.
Empat Langkah Mudah Mempersiapkan Biaya Pendidikan
Mempersiapkan biaya pendidikan juga bukan asal menabung, jangan-jangan biarpun Anda sudah
capek menabung dana yang terkumpul tidak cukup juga. Untuk mempermudah Anda melakukan
persiapan dana pendidikan anak , berikut ini adalah langkah – langkah yang bisa dijalankan :
1. Menentukan target dana pendikan yang dibutuhkan
Banyak orang tua hanya mengetahui tingginya biaya pendidikan saat ini, tapi lupa memperkirakan
berapa besarnya biaya pendidikan kelak. Sehingga walaupun merasa sudah menabung tetapi dana
tersebut ternyata tidak cukup saat akan dipakai. Target dana pendidikan yang dibutuhkan adalah
sama dengan perkiraan biaya pendidikan kelak, dan untuk memperkirakannya , lakukanlah 2 hal
sebagai berikut :
- Cari informasi berapa biaya saat ini untuk masing – masing jenjang pendidikan yang akan dilalui
anak Anda ( TK, SD, SMP, SMA, Universitas, S2 ). Misalkan biaya uang masuk TK saat ini adalah
Rp 5 jt dan anak Anda akan masuk TK 4 tahun lagi.
- Hitung berapa biaya pendidikan tersebut kelak, Kalikan dengan asumsi kenaikan biaya
pendidikan pertahun sampai anak Anda masuk sekolah. Misalkan biaya uang masuk TK saat ini
adalah Rp 5 jt dan anak Anda akan masuk TK 4 tahun lagi sedangkan asumsi rata-rata kenaikan
biaya pendidikan pertahun yang adalah 10%, maka 4 tahun lagi biaya uang pangkal masuk TK
tadi sudah naik menjadi Rp 7.350.000,-
7. 2. Menetapkan cara pencapaian target dana pendidikan.
Ada 2 cara yang bisa dipilih untuk mencapai target dana pendidikan, yaitu :
a ) Melakukan setoran rutin bulanan ke dalam suatu produk investasi, misalnya : - Menabung secara
rutin ke tabungan biasa, tabungan pendidikan atau deposito di bank , melakukan investasi bulanan
ke produk reksadana, atau mengambil asuransi pendidikan.
b ) Menabung atau melakukan investasi sekali saja di muka dengan dana tunai yang dimiliki saat
ini.
3. Melindungi Investasi dari resiko.
Hilangnya kemampuan orang tua untuk mendapatkan penghasilan akibat kematian, kecelakaan atau
sakit parah, bisa menyebabkan setoran rutin untuk dana pendidikan terhenti . Untuk mengantisipasi
dari risko - risiko investasi ini, maka akan lebih bijaksana jika Anda mengambil asuransi Bila Anda
sudah mengambil asuransi pendidikan atau tabungan pendidikan yang juga memberikan manfaat
asuransi maka otomatis dana pendidikan anak Anda sudah terproteksi. Artinya jika salah satu resiko
seperti tersebut diatas terjadi maka pihak asuransi akan meneruskan persiapan dana pendidikan
untuk anak Anda. Namun jika Anda menabung sendiri maka sebaiknya mengambil asuransi jiwa,
asuransi kecelakaan dan asuransi penyakit kritis, dengan besar jumlah uang pertanggungan yang
jika uang pertanggungan tersebut dimasukkan kedalam suatu produk tabungan atau investasi maka
hasil bunga yang didapat bisa untuk membayar setoran rutin dana pendidikan anak Anda.
4. Melakukan Evaluasi dan Revisi.
Untuk memastikan agar target dana pendidikan yang dinginkan tercapai maka sebaiknya rencana
keuangan yang dijalankan dievaluasi minimal setahun sekali. Hal ini dilakukan karena asumsi
suku bunga tabungan, deposito, asuransi maupun produk investasi lainnya bisa saja berubah
Demikian juga asumsi kenaikan biaya pendidikan pertahun, sehingga kemungkinan terjadi ketidak
sesuaian antara asumsi yang dipakai dengan kenyataan sebenarnya bisa terjadi. Akibatnya Anda
mungkin bisa mencapai target dana pendidikan yang dinginkan tetapi bisa juga tidak. Dengan
melakukan evaluasi rutin maka akan diketahui apakah rencana keuangan sudah terpenuhi tergetnya
atau belum, sehingga jika belum dapat segera dilakukan revisi atau rencana perbaikannya.
Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP
Source : Biaya Pendidikan, Biaya Pendidikan
Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog