4. Mengelola Uang THR
Tahun ini kembali kita akan merayakan 2 hari raya besar yang saling berdekatan waktunya yaitu
hari raya Idul Fitri dan hari raya Natal. Jika kita perhatikan Lebaran dan Natalan buat kita adalah
ibadah yang lebih dari sekedar menjalankan ritual agama saja. Selain sarat dengan nilai religius,
banyak sekali kebiasaan dalam hari raya yang selaras dengan membangun sikap yang bijak terhadap
uang. Misalnya pada hari raya ada kebiasaan saling memberi dan meminta maaf, pemberian amal
dan zakat, silaturahmi bahkan sampai mudik sekalipun jika kita cermati semuanya mengajarkan kita
untuk kembali memahami konsep memberi sebagai bagian dari cara menggunakan uang dengan
bijak. Dimana kesediaan Anda untuk berbagi kegembiraan secara spiritual juga melalui pemberian
uang atau materi yang setara akan membentuk sikap yang berkaitan dengan uang agar tidak terlalu
terobsesi dengannya. Ibadah yang bertujuan untuk pensucian atau evaluasi diri kemudian menacapai
puncaknya dengan merayakan kemenangannya yang sering digambarkan seumpama bayi yang baru
lahir, merupakan hasil dari evaluasi yang telah melahirkan perbaikan. juga selaras dengan proses
perencanaan keuangan yang selalu membutuhkan evaluasi dan revisi. Setahun sekali seperti ke dua
ibadah ini, lakukanlah evaluasi dari semua renacana-rencana keuangan Anda, apakah sudah
mencapai sasaran atau belum, ketahui masalahnya, dan lakukan perbaikan.
Nah.. datangnya hari raya juga ditunggu-tunggu setiap orang berkaitan dengan diberikan tunjangan
hari raya atau THR dari tempatnya bekerja. Kalau pada bulan-bulan biasa kita membawa pulang
gaji sebesar satu bulan saja, maka menjelang hari raya kita bisa membawa pulang 2 atau 3 kali gaji.
THR memang bisa diberikan sebesar 1 bulan gaji namun tergantung dari kebijakan perusahaannya.
Begitu mendengar kata THR biasanya orang langsung ingat belanja. Barang-barang yang belum
sanggup dibeli sebelumnya, begitu ada kelebihan uang dan sekaligus memanfaatkan kesempatan
diskon di berbagai pusat perbelanjaan langsung di borong. Begitu juga acara rekreasi, jalan-jalan ke
berbagai tempat makan yang belum pernah dicoba tak luput dari acara-acara spontan yang
dilakukan kebanyakan orang begitu mendapat uang THR.
Bukannya tidak boleh bersenang-senang, masalahnya setiap kali kita habis belanja besar-besaran
yang tidak direncanakan terlebih dahulu, alhasil uang THR terkuras tinggal setengahnya. Padahal
masih begitu banyak kebutuhan hari raya yang harus dipenuhi. Beli baju baru, kue-kue lebaran,
ketupat dan rendang, memperbaharui cat rumah, membayar zakat, sampai acara mudik. Semuanya
membutuhkan uang yang tidak sedikit. Terkadang kebutuhan yang besar ini akhirnya menyebabkan
hari raya yang seharusnya penuh kegembiraan juga dirundung berbagai masalah keuangan.
5. Apakah mengelola Uang THR sama dengan mengelola keuangan sehari-hari?
Mendapat uang THR memang seperti mendapat rejeki nomplok, sehingga ketika menerimanya kita
sepertinya lebih bebas berbelanja. Anggapan ini tidak salah tetapi tidak sepenuhnya benar, THR
tidak sama dengan rejeki nomplok seperti mendapat undian berhadiah atau lotere yang datangnya
tidak terduga-duga. THR juga tidak sama dengan bonus, dimana untuk THR memang wajib
diberikan oleh perusahaan kepada karyawan sesuai masa kerja yang disyaratkan. Sedangkan bonus
bisa diberikan bisa juga tidak diberikan, tergantung dari kemampuan perusahaan. THR sebenarnya
diberikan untuk alasan khusus tertentu yaitu untuk memenuhi pengeluaran tambahan karena
kegiatan hari raya, tanpa adanya hari raya ini kemungkinan besar orang tidak mendapat THR. Jadi
jika undian atau bonus sifatnya tidak pasti, maka THR bisa dipastikan akan diberikan oleh
perusahaan kepada karyawan yang berhak.
Dengan demikian, walaupun penghasilan kita memang bertambah menjelang hari raya, karena
adanya uang THR dilain pihak pengeluaran kita juga dipastikan meningkat karena adanya
pengeluaran-pengeluaran khusus hari raya. Jadi jika penghasilan kita di bulan hari raya terdiri dari
gaji dan THR, maka pengeluaran kita juga terdiri dari pengeluaran harian dan pengeluaran khusus
hari raya. Alhasil mengelola THR, tidak ubahnya seperti mengelola gaji untuk keuangan keluarga
sehari-hari. Karena itu jangan habiskan gaji dan THR hanya untuk memuaskan keinginan belanja
saja, sebab harus bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga Anda yang akan terus berjalan setelah
hari raya. Jadi pastikan bahwa Anda tidak kekurangan uang, paling tidak sampai tanggal gajian
berikutnya.
Sisihkan Minimal 10% Dari Uang THR Untuk Menambah Tabungan
Orang menerima uang THR minimal 1 bulan gaji, namun ada juga yang mendapat lebih dari itu.
Berapapun jumlahnya pada saat hari raya karena adanya THR kita bisa memiliki uang lebih banyak
dibandingkan bulan selain hari raya. Namun walaupun sedang banyak uang, tetap saja orang
mengeluh betapa cepat sekali uangnya habis tidak bersisa. Penghasilan yang besar di bulan hari
raya sepertinya cuma numpang lewat saja. Dibalik kegembiraan mendapatkan THR dan kesibukan
belanja hari raya orang berharap tetap ada sisa dari uagnya. Entah akan digunakan untuk apa uang
itu nanti, kebanyakan orang akan lebih memilih untuk tetap bisa menyimpan uang nya dan tidak
menghabiskannya hanya untuk kebutuhan hari raya.
Buat Anda yang sudah terbiasa menabung setiap bulannya, maka menyisihkan sejumlah tertentu
dari uang THRnya untuk menambah jumlah, tabungannya bukanlah hal yang sulit. Malah
kemungkinan rencana untuk menambah jumlah tabungan itu ada dalam prioritas nomor satu. Dan
terutama buat Anda yang merasa tidak pernah bisa menabung tiap bulannya karena gajiannya tidak
bersisa, justru ketika mendapatkan THR ini Anda mempunyai kesempatan besar untuk menabung.
Mumpung lagi banyak duit, segeralah sisihkan dulu di depan untuk menabung, sebab jika
menunggu ada sisanya kemungkinan besar malah tidak ada sisanya. Jadi bagaimanapun kebiasaan
Anda dalam menggunakan uang, maka setiap kali penghasilan Anda lebih tinggi dari biasanya,
gunakanlah kesempatan itu untuk menambah jumlah tabungan Anda. Agar kegiatan tabungan ini
tidak memberatkan Anda, maka sisihkahlan sejumlah minimal 10% dari THR yang diterima untuk
menambah jumlah tabungan, lebih besar tentunya lebih baik. Sisanya bisa Anda gunakan untuk
belanja kebutuhan hari raya atau untuk pengeluaran lainnya. Dengan cara ini Anda akan lebih
leluasa berbelanja dan tidak perlu khawatir uang THR akan habis begitu saja, karena yang penting
sudah menabung duluan di depan.
6. Utamakan Pelunasan Hutang
Masih terjerat hutang kartu kredit yang membengkak? Mengapa tidak memakai sejumlah tertentu
dari THR Anda untuk membantu mengurangi beban cicilan hutang. Jika pada bulan-bulan biasa
Anda hanya mampu membayar cicilan minimalnya saja, naikkanlah setoran cicilan hutang tersebut
agar saldo hutang Anda berkurang. Memanfaatkan rejeki lebih dari uang THR, sudah sepantasnya
kita dahulukan pembayaran hutang kita sebelum habis terpakai untuk keperluan hari raya. Sebab
tidak ada gunanya Anda berbelanja lebih banyak barang, lebih banyak makan, lebih banyak
bergaul namun kondisi keuangan Anda tidak lebih baik padahal sudah punya lebih banyak uang.
Berpenampilan baik di hari raya wajar sekali dilakukan, mulai dari pakaian baru, suguhan makanan
lezat, mudik ke kampung halaman, sampai pemberian amal dan zakat. Namun semuanya juga harus
seimbang antara kondisi lahiriah dan ditunjang dengan kondisi finansial yang sama baiknya. Sesuai
dengan tujuan hari raya yang mengharapkan lahirnya diri kita yang lebih baik dari sebelumnya,
maka begitulah seharusnya kondisi finansial kita yang harus ada perbaikan dari tahun ke tahun. Jadi
pastikankanlah cicilan hutang yang membengkak segera bisa dikurangi bebannya dengan
menyisihkan sejumlah tertentu dari THR untuk membantu pelunasannya.
Penuhi Pengeluaran Hari Raya Secukupnya
Beberapa pengeluaran khusus hari raya memang tidak ada di bulan-bulan selain hari raya, dan
untuk pengeluaran hari raya inilah makanya dibutuhkan THR. Berikut ini adalah langkah-langkah
bagaimana kita bisa merencanakan anggaran hari raya dengan menggunakan uang THR. Caranya
adalah dengan menetapkan pos-pos pengeluaran terlebih dahulu sehingga anda dapat
memperkirakan berapa besar keuangan yang diperlukan. Jika jumlah pengeluaran tersebut lebih
besar dari THR Anda, maka lakukanlah penyesuaian dengan berusaha mengurangi pos-pos
pengeluarannya.
1. Pos pengeluaran Amal (zakat, infaq, sedekah dan hadiah) : setahun sekali di hari raya sudah
menjadi kewajiban kita sebagai umat beragama untuk mengeluarkan zakat yang besarnya sudah
ditentukan oleh peraturan dalam agama. Selain zakat, Anda juga bisa menyalurkan amal Anda
berupa infaq dan sedekah. Anda bisa menghubungi panitia amal setempat untuk hal ini atau Anda
bisa memberikannya langsung kepada pihak yang membutuhkan. Jika ada orang lain yang bekerja
pada Anda misalnya pembantu rumah tangga, baby sitter, tukang kebun atau sopir,
pertimbangkanlah untuk memberikan hadiah berupa uang yang bisa dianggap sebagai THRnya. Di
hari raya biasanya juga ada tradisi untuk membagikan uang angpau atau uang amplop kepada para
sanak saudara. Jika pembayaran zakat sudah ditentukan besarnya dan hukumnya wajib bagi yang
mampu, maka infaq, sedekah dan hadiah jumlahnya bisa disesuaikan dengan kemampuan dan
sifatnya tidak wajib. Yang penting untuk pos pengeluaran amal Anda sudah menentukan terlebih
dahulu berapa jumlah yang Anda sisihkan dari THR, baru setelah itu dibagi kepada siapa saja Anda
memberikan amal dan berapa besarnya
2. Pos pengeluaran makanan (makanan utama, kue-kue atau suguhan dan hantaran) : Hari raya tidak
afdol jika tidak ada makanan dan suguhan kue-kue khas hari raya. Perkirakan jumlah tamu yang
akan datang, sebab tentunya Anda harus menyediakan lebih banyak makanan jika lebih banyak
tamu. Untuk makanan utama sebaiknya jumlahnya cukup untuk kebutuhan 2 atau tiga hari, sebab
toko, supermarket atau pasar masih tutup saat itu, namaun jangan berlebihan sebab tidak awet.
Untuk kue-kue kering dan sejenisnya bisa dibeli sekaligus sebab lebih awet. Perhitungkan dengan
baik berapa jumlah kebutuhan makanan utama selama 2-3 hari yang cukup untuk seluruh anggota
keluarga juga jika Anda mengundang tamu. Perhitungkan juga persedian kue-kue suguhan yang
awet untuk jangka waktu 1 minggu. Perhitungkan juga jika Anda ingin menyediakan makanan
hantaran hari raya saat bersilaturahmi
7. 3. Pos pengeluaran untuk pakaian (busana, aksesoris, perlengkapan ibadah) : Jika kondisi busana,
aksesoris atau perlengkapan ibadah sudah kelihatan lusuh untuk dipakai di hari raya ini, ada
baiknya untuk diganti. Tidak perlu mahal yang penting rapi dan serasi. Tetapkan terlebih dahulu
berapa anggaran masing-masing anggota keluarga untuk keperluan ini, setelah itu barulah mencari
barang yang sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan.
4. Pos pengeluaran lain-lain (mudik, renovasi rumah, dan lain-lain). Hari raya identik dengan
mudik, namun tidak semua orang mudik dan jika Anda memutuskan untuk tidak mudik merayakan
hari Raya, maka jika masih ada sisa uang THR bisa digunakan untuk pengeluaran lain misalnya
mengecat rumah. Jika Anda memutuskan untuk mudik, maka Anda tinggal menambahkan pos
pengeluaran untuk transportasi dan penginapan. Untuk pos amal dan pakaian tidak akan banyak
perubahan, kecuali untuk pos makanan yang membutuhkan penyesuaian. Sebab disesuaikan dengan
kebutuhan makanan selama di tempat mudik saja, artinya kebutuhan makanan utama, kue-kue
suguhan maupun hantaran jumlahnya bisa dikurangi.
Hari raya merupakan saat yang penuh sukacita, karena itu hindarilah kekhawatiran-kekhawatiran
masalah keuangan keluarga menjelang hari raya dengan cara mengelola THR Anda sebaik-baiknya.
Dahulukanlah membayar kewajiban Anda dulu, baru setelah itu gunakan sisa THR Anda untuk
membiayai kebutuhan hari raya. Jangan ragu untuk melakukan penghematan jika jumlah anggaran
pengeluaran hari raya Anda lebih besar dari THR. Gunakan kesempatan adanya kelebihan uang ini
untuk beramal lebih dari biasanya sesuai kemampuan Anda. Jangan lupa tetap kendalikan semua
pengeluaran-pengeluaran dan pegang erat-erat dompet Anda. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa
memberkati kita semua, selamat berhari raya, mohon maaf lahir dan batin.
Tips Mengelola Kebutuhan Hari Raya
Buat daftar kebutuhan hari raya selengkap mungkin seperti kartu ucapan, dekorasi rumah, hadiah,
makanan, hiburan dan semua biaya perjalanan.
Jika anda tidak memiliki cukup uang tunai untuk memenuhi semua kebutuhan hari raya , ada dua
pilihan yang bisa anda lakukan yaitu memotong pengeluaran untuk menyesuaikan dengan
kemampuan atau meminjam.
Jika anda berencana meminjam untuk kebutuhan hari raya, pikirkan bagaimana anda
membayarnya. Hati-hati dengan perusahaan kartu kredit yang seringkali menaikan batas kredit
pada saat hari raya untuk mendorong pembelian.
Ketika anda memutuskan untuk memberikan hadiah hari raya, pastikan keuangan anda cukup dan
belilah hadiah yang sesuai dengan kemampuan yang terpenting semua merasakan kesenangan di
saat hari raya.
Hari raya tidak identik dengan pesta dan pakaian baru. Namun apabila anda memutuskan untuk
membeli pakaian, manfaatkan kesempatan potongan harga untuk sedikit menghemat pengeluaran
Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP.
Source Link : Uang THR, Uang THR
Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog