4. Mengantisipasi Ancaman PHK dengan Jaring Pengaman!
Belum lama Renault, raksasa otomotif Perancis mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK)
6.000 pekerja di seluruh Eropa. Sekitar 6.100 pekerja pabrik Nissan di Barcelona, Spanyol juga
harus terkena PHK. Begitu juga Chrysler yang telah mengurangi 5.000 pekerja administrasi dan
magang hingga akhir tahun ini. Kondisi ini merupakan sekelumit saja dari gambaran seluruh sektor
industri dunia yang terpukul sejak krisis keuangan melanda AS dan Eropa, yang imbasnya bisa
sampai ke masyarakat terkecil yaitu, individu dan keluarga. Di Indonesia, dampak krisis finansial
global dikhawatirkan juga akan memicu terjadinya gelombang PHK. Namun di balik kesulitan
selalu ada hikmah tersendiri. Paling tidak kita jadi berpikir kembali untuk mengevaluasi keuangan
kita, tidak menggantungkan sumber penghasilan keluarga satu-satunya dari gaji, dan
mempertimbangkan untuk mengusahakan multi income
Waspadai Gelombang PHK!
Pengusaha mungkin terpaksa melakukan PHK bila permintaan terhadap produk mereka terus
menurun. Makanya pemerintah melalui kesepakatan empat menteri membuat peraturan bersama
yang menjadi panduan daerah dalam menetapkan upah minimum 2009. Isinya sudah bisa diduga,
pemerintah akan menitik beratkan dan mempertimbangkan kemampuan perusahaan di tengah
situasi perekonomian saat
ini agar tidak terjadi PHK.
Meskipun menurut survei
yang dilakukan
menunjukkan bahwa
kenaikan kebutuhan hidup
layak adalah 6-12%
pertahun. Namun kita
berharap agar perusahaan
harus menaikkan upah
melebihi inflasi agar dapat
memenuhi kebutuhan hidup
dengan wajar. Sebab bagi
kita, kondisi ini akan berarti
dua hal, yaitu : (a)
Meningkatnya risiko PHK
yang berakibat hilangnya sumber penghasilan ; (b) Kenaikan gaji tidak sebanding dengan inflasi
yang berakibat menurunnya tingkat kesejahteraan hidup. Untuk mengatasi hal ini anda harus
membentuk jaring pengamanan keuangan keluarga, mengendalikan tingkat konsumsi dan
melakukan diversifikasi sumber-sumber penghasilan sehingga standar hidup keluarga dapat
dipertahankan.
Jaring Pengaman
Setiap keluarga harus memiliki jaring pengaman dengan motivasi untuk bertahan hidup saat
kesulitan keuangan, yang salah satunya adalah berkurangnya atau terhentinya penghasilan keluarga
5. karena PHK. Jika ini terjadi keluarga tersebut harus memiliki modal yang cukup untuk bertahan
hidup sementara waktu sampai penghasilannya normal kembali. Ada dua pendekatan dalam
membangun jaring pengaman ini, yaitu :
1. Mengukur Rasio Kas : Tujuannya adalah mengukur berapa lama kemampuan sebuah keluarga
dapat mencover biaya hidupnya jika penghasilannya terhenti. Besarnya modal untuk keadaan
darurat ini( emergency fund ) tidak perlu terlalu besar hanya secukupnya saja dalam besaran kuota
tertentu, yaitu idealnya 6 x pengeluaran keluarga perbulan. Maksudnya jika anda kena PHK, maka
keluarga dapat terus membiayai pengeluarannya dengan survival capital sampai 6 bulan kemudian –
yaitu asumsi anda sudah mendapatkan penghasilan kembali. Modal ini harus ditempatkan ke dalam
suatu produk investasi dalam bentuk kas(tunai) atau setara kas, seperti tabungan dan deposito.
Dalam perencanaan keuangan tingkat kecukupan emergency fund berpedoman pada rasio kas, yaitu
perbandingan antara jumlah asset tunai dengan jumlah rata-rata pengeluaran keluarga perbulan.
Adapun jumlah pengeluaran yang dimaksud adalah meliputi cicilan hutang, premi asuransi, dan
biaya hidup saja. Dengan demikian alokasi pos pengeluatan setoran tabungan dan investasi dalam
perhitungan rasio kas boleh tidak dimasukkan. Sebab emergency fund memang untuk mengcover
biaya-biaya yang sifatnya ”genting”- wajib dibayar sekarang juga dan tidak bisa ditunda. Sementara
setoran tabungan & investasi walaupun lebih utama tetapi sifatnya ”tidak genting”. Rasio kas yang
disarankan adalah 6 s/d 12 kali pengeluaran keluarga perbulan.
2. Mengukur Rasio Harta Lancar : Bagaimana jika sebuah keluarga yang terkena PHK
membutuhkan waktu lebih lama dari 6 bulan untuk mendapatkan penghasilan kembali?
Mungkinkah perhitungan emergency fund meleset? Kemungkinan emergency fund habis sebelum
waktunya bisa terjadi, sebaliknya bisa juga tidak terpakai sama sekali kan. Kalau begitu untuk
membentuk jaring pengaman secara lengkap tidak cukup dengan pembagian angka absolut 6 s/d 12
kali pengeluaran keluarga perbulan, tetapi harus diperluas dengan pendekatan portfolio investasi
secara proporsional. Konsepnya adalah bahwa harus ada bagian dari kekayaan anda yang
dialokasikan pada instrumen keuangan yang likuid, mudah dicairkan tanpa kehilangan nilai
pokoknya. Tujuannya adalah mempertahankan kekayaan (preserve capital), sehingga pilihan
instrumen keuangannya menjadi lebih variatif tidak hanya tabungan, dan deposito saja, namun juga
reksa dana pasar uang, instrument hutang pemerintah jangka pendek seperti ORI, atau obligasi
swasta jangka pendek dengan peringkat minimal memadai. Pilihan lain adalah dengan menyimpan
emas yang pertumbuhannya cenderung setara inflasi. Komposisi rasio harta lancar bisa berubah-
rubah dari waktu ke waktu mengikuti kenaikan atau penurunan kinerja pasar finansial. Karena itu
anda dianjurkan untuk melakukan rebalancing portfolio setahun sekali. Untuk mengukur rasio ini
adalah dengan membandingkan jumlah asset likuid dengan Nilai Kekayaan Bersih. Adapun rasio
Harta lancar yang disarankan adalah sebesar minimum 20%.
Selain itu sebaiknya anda juga mencari informasi seputar aspek hukum dan administrasi dari
prosedur PHK di perusahaan anda. Aspek hukum meliputi Hak dan Kewajiban anda sebagai
pekerja, umumnya ada perbedaan perlakuan antara karyawan dengan status pegawai tetap dengan
pegawai kontrak terkait dengan perhitungan Uang Pesangon. Kemudian aspek administrasi meliputi
tata cara klaim pesangon juga dan bukti berbagai dokumen yang terkaitpun perlu diketahui sehingga
anda dapat mempersiapkannya jauh-jauh hari.
6. Haruskah Pindah Kuadran?
”Jika tidak ingin kena PHK, berhentilah jadi penerima kerja (karyawan) dan mulailah menjadi
pengusaha”. Seandainya berpindah dari quadran employee ke quadrant businessman semudah
menuliskannya di buku-buku self help yang mengklaim dirinya best seller, pasti buku-buku itu
tidak laku. Kenyataanya buku-buku tersebut laku keras ratusan ribu bahkan jutaan copy, sebab –
pembacanya amat sangat menyadari bahwa membangun bisnis sendiri sama sekali tidak mudah!
Yang pasti memiliki multi income adalah salah satu cara mengantisipasi risiko kehilangan
penghasilan, khususnya PHK. Anda tidak harus berhenti menjadi karyawan untuk menjadi
pengusaha, atau menunggu di PHK baru menjadi pengusaha. Anda bisa memiliki multi income
sambil tetap aktif bekerja. Salah satu caranya adalah dengan menjalankan multi karir terlebih dulu.
Misalnya bekerja full time di satu perusahaan sambil bekerja paruh waktu di tempat lain, atau tetap
melanjutkan karir sebagai karyawan sambil mengembangkan bisnis pribadi. Anda juga bisa berlaku
sebagai pemodal pasif yang membiaya usaha teman yang sudah berjalan baik, sehingga anda dapat
ikut memiliki bisnis yang di kelola orang lain.
Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP
Source : PHK, PHK
Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog