4. Mengajarkan Keuangan Pada Anak
Sebenarnya setiap hari kita telah mengajarkan keuangan pada anak. Kita mengajarkan
keuangan kepada mereka setiap kali anggaran belanja kebobolan , tampak bahagia atau sedih
setiap kali pulang kerja , membayar tagihan kartu kredit tepat waktu atau menumpuk utang sampai
membengkak. Selama masa kecil, pelajaran yang diberikan tanpa sadar ini seringkali meninggalkan
kesan lebih mendalam dibandingkan apapun yang kita katakan kepada mereka. Oleh karena itu cara
terbaik utnuk mengajarkan keuangan kepada anak-anak adalah dengan menjalani hidup dimana
uang digunakan dengan tepat dan selalu memberikan teladan yang baik tentang penggunaan uang.
Baca lebih lengkap tentang perlunya mengajarkan untuk mengelola uang kepada anak
Memang hal itu sulit sekali. Di satu sisi, memberi teladan yang baik sangatlah melelahkan. Namun
di sisi yang lain setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya bisa mencapai lebih daripada
yang telah mereka capai dalam hidup dalam membentuk dasar kekayaan sebagai bekal kemandirian
finansialnya.
Apakah Mengajarkan Keuangan Pada Membuat Mereka Serakah & Boros?
Pertanyaan tersebut paling banyak meresahkan orang tua. Jawabannya, tentu tidak. Selama apa
yang kita ajarkan adalah sesuatu yang rasional . Bahkan, salah satu tujuan mencegah mereka
menjadi orang yang rakus dan boros terhadap uang. Semakin anak-anak bisa menerima uang
sebagai hal biasa , semakin kecil kemungkinan mereka menjadi terlalu terobsesi atau teperdaya oleh
uang ketika dewasa kelak. Serakah itu sangat buruk karena sifat itu takbisa dipuaskan , hanya
membawa kepada ketidakbahagiaan. Boros juga kebiasaan penggunaan uang yang berlebihan hanya
membawa kepada kemelaratan. Mengajarkan anak tentang uang akan membuat mereka kebal
terhadap sifat serakah dan boros. Caranya adalah dengan membantu mereka secara pintar dan tanpa
emosi berlebihan memandang uang semata-mata sebagai alat untuk membuat hidup menjadi lebih
baik.
5. Tanggung Jawab & Kendali
Anak-anak perlu mengendalikan dan mengelola uang mereka sendiri. Mengapa? Karena jika uang
yang mereka belanjakan bukan benar-benar milik mereka, anak-anak tak punya alasan yang
memaksa untuk memperhatikan bagaimana menghabiskannya. Anak-anak yang seringkali
merengek minta orang tuanya membelikan sesuatu menandakan dia tidak peduli dan kurang
bertanggung jawab dengan uang orang tuanya , dan untuk apa mereka bertanggung jawab, toh itu
bukan uang mereka ? Akan tetapi, anak-anak sangt berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka
sendiri. Bukan berarti semua diperbolehkan. Selama masih dalam batas perilaku yang dibolehkan,
anak sebaiknya diperbolehkan untuk mengambil keputusan sendiri dan Anda mungkin bisa
menawarkan saran berdasarkan pengalaman terhadap keputusannya. Anak-anak yang tidak
memilki kontrol atas uang mereka sendiri tidak punya alasan untuk tidak meminta uang dan akan
segera menghamburkan uang yang mereka dapatkan.
Memegang kendali atas uang mereka sendiri memaksa anak-anak melawan dan menimbang
keinginan mereka yang sebenarya. Hal ini juga membebaskan orang tua dari keharusan peran yang
selalu menghakimi dan menasihati dalam masalah keuangan keluarga. Jika anak Anda ingin
membeli mainan , dia tidak perlu meyakinkan Anda bahwa pembelian itu berguna, tetapi dia harus
meyakinkan dirinya sendiri. Dan jika dia memutuskan untuk meminta pendapat Anda, dia tahu
pendapat Anda akan cukup adil . Sehingga pertanyaan yang harus dijawab anak Anda bukanlah “
Bagaimana cara membujuk Anda untuk membayar mainan ini ? “ melainkan “ Apakah mainan ini
benar-benar kuinginkan ?”
Semoga sedari dini kita dapat mengajarkan keuangan pada anak, sehingga diharapkan mereka
tumbuh menjadi anak yang cerdas dalam mengelola keuangan mereka.
Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP.
Source Link : Mengajarkan Keuangan, Mengajarkan Keuangan
Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog