4. Masih Amankah Menyimpan Uang di Bank
Wajar sekali jika masih banyak orang yang takut menyimpan uangnya di bank. Belum lagi hilang
dari ingatan kita kita peristiwa likuidasi bank–bank di Indonesia saat krisis moneter, sudah terjadi
lagi peristiwa yang sama beberapa bulan lalu. Apalagi setelah berakhirmya program penjaminan
pemerintah atas simpanan dana nasabah di bank, dimana program penjaminan pemerintah tersebut
akan dihapuskan atau diubah formatnya sehingga tidak semua simpanan dana masyarakat
diperbankan di jamin oleh pemerintah. oleh karenanya Anda para pemilik dana harus pandai-pandai
menilai dan memilih bank yang sehat sebagai partner dalam aktivitas usaha ataupun tempat untuk
menyimpan dana.
Namun demikian di luar berbagai peristiwa yang menimpa dunia perbankan kita, menyimpan uang
di bank lebih aman dan menguntungkan dibanding jika Anda menyimpannya di rumah.
Menyimpan uang dirumah selain tidak memberikan keuntungan berupa bunga, tapi juga beresiko
hilang misalnya karena perampokan, atau uang Anda rusak karena kebanjiran atau kebakaran.
Dengan menyimpan uang di bank maka dana Anda bisa berkembang dan risiko tersebut diatas bisa
dikurangi. Bank dengan segala fasilitasnya juga sangat memudahkan kita untuk melakukan berbagai
transaksi keuangan dengan pihak lain. Dengan kata lain kita memang memerlukan layanan
perbankan untuk tujuan investasi maupun untuk kemudahan melaksanakan transaksi keuangan.
Begitu juga jika dibandingkan dengan berinvestasi ke saham, properti, atau membuka
usaha bahkan emas sekalipun, maka menyimpan uang di tabungan maupaun deposito relatif lebih
aman dan lebih fleksibel. Pertama, uang Anda di tabungan dan deposito nilainya tidak turun naik
seperti saham, property atau emas, Anda bahkan menerima pendapatan tetap berupa bunga
walaupun tidak setinggi produk investasi lain. Namun yang penting dana Anda masih bisa
berkembang. Kedua Anda bisa menyimpan dan menarik uang Anda dalam jumlah yang lebih
fleksibel dibandingkan produk investasi lain yang lebih mahal.
Masalahnya memilih bank tidak mudah, dan kita sebagai nasabah harus pintar- pintar memilih bank
yang sehat agar kita merasa aman menyimpan uang di bank tersebut. Untuk kepentingan tersebut
Bank Indonesia telah mewajibkan seluruh Bank yang beroperasi di Indonesia untuk
mempublikasikan laporan keuangan disertai ratio-ratio yang penting setiap triwulannya di koran-
koran sehingga masyarakat dapat dengan
mudah menilai kondisi masing-masing bank dan menentukan risiko dan hasil yang akan dihadapi
dalam menyimpan dana atau bertransaksi dengan bank-bank tersebut.
5. Berikut ini beberapa tips sederhana untuk mengukur kesehatan bank :
1. Ratio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Indonesia menetapkan
minimum CAR sebesar 8%, jadi bank dengan CAR di bawah <8% mempunyai risiko yang tinggi.
2. Latar belakang para pengelolanya. Pilihlah bank yang para pengelolanya merupakan bankir
profesional yang sudah berpengalaman di bidangnya dan bereputasi baik.
3. Perhatikan besar kecilnya jumlah kredit bermasalah atau biasa dikenal dengan istilah Non
Performing Loan (NPL). Bank Indonesia menetapkan maksimal NPL sebesar 5%. Jadi Bank dengan
NPL > 5% mempunyai risiko yang tinggi.
4. Tingginya bunga tabungan, deposito atau giro yang ditawarkan suatu bank belum tentu
mencerminkan kondisi kesehatan bank tersebut. Bahkan sebaliknya, karena simpanan masyarakat
pada bank adalah hutang bank yang harus dikembalikan berikut bunganya, maka semakin tinggi
suku bunga produk simpanan tersebut maka semakin tinggi juga risikonya karena mengakibatkan
kewajiban yang semakin besar pada bank. Karena itu jika suatu bank menawarkan suku bunga
tinggi, Anda perlu waspada.
5. Struktur kepemilikan (pemegang saham) dan manajemen. Banyak bank bermasalah karena
memberikan kredit terlalu besar kepada groupnya sendiri dibandingkan dengan kredit yang
disalurkan ke masyarakat. Sehingga saat groupnya mengalami kredit macet, maka bank tersebut
mengalami masalah juga. Karena itu sebaiknya pilih bank yang tidak dikuasai oleh mayoritas
tunggal pemegang saham atau yang sahamnya banyak dikuasai oleh suatu group usaha saja.
6. Jangan mudah terpesona dengan penampilan lahiriah bank yang mentereng, seperti gedung
kantor yang bertingkat tinggi dan ekslusif dan juga jangan mudah tergoda dengan penawaran hadiah
yang menggiurkan dan rayuan promosi yang gencar, karena sekali lagi, belum tentu mencerminkan
kondisi kesehatan suatu bank.
Kesimpulanya kita tidak perlu takut menyimpan uang di bank, karena bank adalah tempat
menyimpan uang yang relatif menguntungkan, aman, mudah dan murah. Namun kita harus tetap
melakukan cek and ricek mengenai kondisi kesehatan bank yang kita pilih, dan tetap up to date
pada kondisi bisnis perbankan di negara kita pada umumnya.
Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP.
Source Link : Menyimpan Uang, Menyimpan Uang
Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog