4. Hemat atau Pelit Ya?
Penghematan selama ini selalu diidentikan dengan pengurangan biaya, pemangkasan pos-pos
pengeluaran atau istilahnya mengencangkan ikat pinggang. Penghematan juga lebih sering
dihubung- hubungkan dengan sikap pelit. Tidak heran banyak yang alergi dengannya dan
menganggapnya memalukan. Bahkan jika dilakukan dalam kerangka perencanaan keuangan
sekalipun, orang tetap saja enggan melakukan penghematan. Nampaknya ide mengurangi
pembelanjaan demi meningkatkan kekuatan menabung hanyalah ilusi. Padahal uang hasil
penghematan bisa dialokasikan untuk mempersiapkan masa depan yang sejahtera. Karena itu harus
dijaga agar jangan sampai berlebihan dalam melakukannya sehingga anda tidak terjebak dalam
kekikiran.
Quiz Antara Hemat Dan Pelit
Coba anda jawab pertanyaan ini untuk mengetahui apakah anda termasuk tipe pembelanja yang
hemat atau sebenarnya pelit. ”Mobil anda akhirnya benar-benar rusak, sudah tidak bisa dipakai lagi.
Apa yang akan anda lakukan ?” :
A. Mulai mencari berbagai model mobil yang sesuai dengan kebutuhan dan budget anda dan
membandingkan kelebihan dan kekurangannya satu sama lain. Ketika sudah menjatuhkan pilihan,
anda berusaha mencari penawaran harga mobil dan pembiayaan terbaik.
B. Mencari mobil second yang masih bergaransi dengan indikator kilometer terpendek, sehingga
tidak perlu keluar banyak uang untuk mengendarai mobil baru.
C. Bersepeda atau naik bis, walaupun menyulitkan mobilitas anda dan sebenarnya anda mampu
membeli mobil.
Jawaban yang anda pilih bisa mengindikasikan kadar kecenderungan sikap hemat maupun sikap
pelit seseorang. Jika anda memilih jawaban A, artinya Anda cukup cermat mengatur uang dan anda
bangga dengan hal itu. Sementara jika anda memilih jawaban B, maka untuk hal tertentu Anda
berhemat sedikit lebih banyak dari yang seharusnya, tetapi secara umum tidak pelit. Nah kalau anda
5. memilih jawaban C, nampaknya Anda memiliki alasan yang benar-benar kuat sehingga mau
melewati batas kenyamanan, hati-hati anda bisa dicap pelit!
Pelit = Hemat Atau Terlalu Hemat
Kata orang antara hemat dan pelit bedanya tipis sekali. Walaupun penghematan bertujuan baik, dia
dengan mudahnya berubah menjadi ”terlalu hemat” yang berujung kekikiran dengan segala
keburukannya. Namun ini sangat tergantung dari bagaimana penghematan yang anda lakukan
membawa dampak baik atau buruk pada orang lain. Hemat atau pelit terkadang juga tergantung
pada bagaimana kita memandangnya. Misalnya pandangan skeptis menyatakan bahwa pelit
sebenarnya sebutan untuk orang hemat, apalagi jika perilakunya tersebut kurang disukai atau
berlawanan dengan kebiasaan umum, orang-orang disekitarnya atau lingkungannya. Meskipun
begitu pada dasarnya sikap hemat bisa jadi dan seringkali menjadi sebuah kebajikan, sebab menjaga
anda untuk bersikap hati-hati dan tidak boros dengan uang anda. Kekikiran adalah sifat buruk, dan
menghembuskan unsur jahat. Kata pelit sendiri “ menyiratkan pertanda kurangnya kedermawanan”.
Pelit seringkali meminta atau menyimpan untuk kepentingan diri sendiri ketika kebanyakan orang
justru terdorong untuk memberi.
Hemat, Kedermawanan Dan Anggaran
Sifat pelit tidak pernah menjadi urusan diri sendiri tanpa membawa dampak pada lingkunganya.
Garis besarnya begini “Hemat adalah tindakan-tindakan yang perlu saya lakukan untuk memiliki
gaya hidup sesuai dengan kemampuan saya, sedangkan kikir adalah memaksa orang lain untuk
mengikuti penghematan ala saya.”
Kalau kita amati tindakan-tindakan kekikiran yang dilakukan oleh orang yang pelit seringkali
terbukti merugikan orang lain. Seseorang yang kikir bisa pingsan jika harus memberikan tips
kepada pelayan, berusaha keras mengembalikan barang-barang yang dibelinya setelah memakainya
dan hobi nya mengingatkan orang pada sedekah yang telah ia berikan. Dia melakukan segala
sesuatu untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya dan orang lain yang membayarnya. Kalaupun
bersedekah dia memastikan orang lain mengingatnya!
Tak bisa dipungkiri, dorongan untuk berhemat bisa ditunggangi dengan kekikiran. Untuk
mencegahnya masukkanlah penghematan dan kedermawan ke dalam budget anda. Syaratnya adalah
dengan melakukan prioritas penggunaan uang agar total pembelanjaan tidak lebih dari penghasilan
kita, inilah konsep berhemat yang sesungguhnya. Dengan prioritas, kita menyaring apa yang perlu
kita bayar dan mana yang kita tinggalkan. Termasuk anggaran beramal sekalipun perlu di
anggarkan. Sebab nyaris tidak mungkin bagi anda untuk mendermakan semua uang anda. Tinggal
anda memilih kedermawanan dalam bentuk apa, berapa jumlahnya dan kepada siapa. Jadi bukannya
pelit, hanya memilih beberapa tindakan kedermawanan saja.
Hemat atau Pelit Adalah Sebuah Pilihan
Saat seseorang menuduh anda pelit, atau anda sendiri merasa ragu apakah anda memang benar
seperti yang dituduhkan. Yang harus anda pahami adalah bahwa pada dasarnya segala sesuatu
memiliki definisi. Karena itu ada garis yang jelas yang membatasi antara melakukan penghematan
dengan pelit. Jika anda sulit menemukan batasan- batasan tersebut dua buah saran berikut ini
mungkin bisa membantu anda :
6. 1. Evaluasi konsep kedermawanan.
Ingat-ingat kembali kapan terakhir anda harus berbagi, beramal, atau memberikan uang
persenan/tip. Apa yang melatar belakanginya, apa yang mendorong anda melakukannya? Selami
kembali perasaan anda saat itu. Bagaimana dengan saat ini, akankah anda melakukannya dengan
cara yang berbeda? Jika anda dituntun oleh semangat kedermawanan, pilihan anda seharusnya
sejalan dengan kata hati anda. Jika anda merasa gusar, tidak terima, bahkan nyaris naik darah
dengan “konsep kedermawanan”, mungkin sudah saatnya anda mencari jawaban mengapa anda
merasa demikian, kepada apa atau kepada siapa sebenarnya anda tujukan penolakan tersebut.
2. Buat perbandingan keadilan.
Sudahkah saya berlaku adil? Apakah anda memperlakukan orang lain sejalan dengan seperti apa
anda ingin diperlakukan? Atau apakah anda melakukan sesuatu kepada orang lain yang anda sendiri
tidak ingin diperlakukan seperti itu? Apakah orang lain terpaksa harus membayar sementara anda
yang mendapat manfaatnya?
Anggaran dan ke dua buah saran diatas mudah-mudah dapat membantu anda membangun konsep
penghematan dan kedermawanan anda sendiri. Dengannya anda tetap bisa memprioritaskan apa
yang terbaik untuk anda namun dapat menjauhkan anda dari segala bentuk kekikiran.
Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP
Source : Hemat atau Pelit, Hemat atau Pelit
Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog