SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
Descargar para leer sin conexión
Diet Gaya Hidup!
Oleh :
Sari Insaniwati, CFP.
Diet Gaya Hidup!
Gaya hidup
penduduk yang
sangat konsumtif
tidak hanya
merugikan individu
itu sendiri tetapi
dapat berpengaruh
negatif kepada
kondisi ekonomi
Negara. Mengapa
hal tersebut dapat
terjadi?
1. Sejak kecil kita selalu dinasihati oleh orang tua kita agar hidup hemat, gunakan uang sesuai
dengan kebutuhan. Nah banyak yang menterjemahkan hidup hemat tersebut dengan “sebisa
mungkin jangan mengeluarkan uang” sehingga akhirnya bukan hemat tetapi menjadi pelit. Atau
bisa jadi ada orang yang secara ekonomi berada tetapi mobilnya “hanya” 2 buah, lantas orang-orang
sekitar mengatakan orang kaya tersebut pelit karena tidak mau menambah kendaraannya.
Kelihatannya hampir tidak bisa dibedakan antara hemat dan pelit ya?
Perbedaan Antara "Hemat dan Pelit"
Ada perbedaan yang mendasar antara “Hemat” dan “Pelit”. Jika kita buka di Collins English
Dictionary definisi Cheapskate (Pelit) as “a miserly person” or “a stingy hoarder of money and
possessions (often living miserably) yang diterjemahkan sebagai “Orang yang sengsara, penimbun
uang dan harta benda (seringkali hidup menderita)
Sedangkan ” Frugal (Hemat) as “practicing economy, living without waste, thrifty” yang
diterjemahkan “hidup ekonomis, tanpa pengeluaran yang tidak perlu, cermat”.
Bisa disimpulkan bahwa Orang Hemat mengatur hartanya dan Orang Pelit diatur oleh hartanya.
Untuk lebih jelasnya berikut illustrasi mengenai perbedaan Hemat dan Pelit :
- Harga dan Kualitas : orang Hemat tidak ragu membayar sedikit lebih mahal untuk mendapatkan
barang yang berkualitas bagus dan mempertimbangkan apakah kualitas tersebut sesuai dengan
kebutuhannya. Sedangkan orang Pelit yang dipedulikan adalah harga yang paling murah.
- Kehidupan sosial : Orang hemat tetap aktif di kegiatan sosial seperti hang out dengan teman
tetapi mungkin membatasi frekuensi dan tempatnya, ikut menyumbang dana di kegiatan lingkungan
rumahnya, dll. Sedangkan orang Pelit tidak pernah mau ikut kegiatan jika harus mengeluarkan
uang.
2. Pertumbuhan ekonomi Negara memang ditunjang oleh kegiatan konsumsi penduduknya, tetapi
di sisi lain gaya hidup penduduk yang sangat konsumtif tidak hanya merugikan individu itu sendiri
tetapi ujung-ujungnya berpengaruh negatif kepada kondisi ekonomi Negara pula. Kok bisa begitu?
Masyarakat konsumtif terbiasa membeli (konsumsi) bukan menjual (Produksi), lebih suka barang
import daripada buatan dalam negeri. Dampaknya adalah cadangan devisa berkurang karena harus
membayar produk import, produksi dalam negeri tidak bergairah karena kurang diminati dan tidak
dapat bersaing.
Kembali ke pertanyaan, agar hasrat konsumsi dapat ditekan sesuai dengan kemampuan, biasakan
untuk membelanjakan uang sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan. Manusia butuh makan
bukan makan di restoran, butuh pakaian bukan pakaian keluaran desainer. Untuk membantu
perekonomian Negara, mulailah lebih banyak menggunakan produksi dalam negeri. Secara kualitas
tidak kalah kok dari barang import, tetapi dari segi harga bisa lebih hemat.
3. Masyarakat kelas menengah di Indonesia saat ini berkembang pesat. Mereka umumnya berada
dalam usia produktif. Kalangan ini lah yang saat ini mendorong perekonomian Indonesia dengan
pola hidupnya yang konsumtif. Dengan latar belakang pendidikan yang baik dan pendapatan yang
cukup tinggi, maka kalangan ini pula yang sangat cepat menyerap trend-trend yang ada di dunia.
Mulai dari gadget, fashion, mobil, dan gaya hidup lainnya. Kalangan ini pun berani untuk
mengajukan pinjaman untuk membeli rumah dan apartemen agar sesuai dengan gaya hidupnya.
Bingung antara berhemat atau harus meningkatkan penghasilan ? Baca artikel
lengkapnya di sini
Tidak ada salahnya membelanjakan uang kita untuk bersenang-senang, tetapi tetap harus diingat
kita tidak akan seumur hidup bekerja, ada masanya kita harus pensiun dan tidak lagi mempunyai
pendapatan sebesar saat ini. Apalagi jika masa tua yang semestinya dilewati dengan tenang
ternyata masih dibebani oleh kewajiban untuk membayar hutang. Always save money for a rainy
day.
4. Sepertinya saat ini terjadi pergeseran makna terhadap kata “Sosialita”. Definisi dari kaum
sosialita adalah mereka yang terlahir kaya dan menggunakan kekayaannya itu untuk kegiatan yang
bersifat sosial, seperti penggalangan dana dengan konser mudik, dinner party di hotel berbintang,
dll. Tetapi sekarang ini kita mengartikannya sebagai kaum yang aktif secara sosial dan diliput oleh
media, mempunyai gaya hidup “tinggi” dan selalu terlihat menggunakan barang branded dan
mewah. Sedangkan “Social Climber” adalah orang yang mengikuti gaya hidup sosialita dan rela
melakukan apa saja untuk masuk ke dalam lingkup pergaulan masyarakat golongan atas tersebut.
Memang miris melihat hal ini sementara masih banyak penduduk Indonesia hidup di bawah garis
kemiskinan. Mungkin akan lebih bermakna jika para sosialita tersebut menggunakan kekuatannya
untuk menginspirasi dan berkonstribusi untuk masyarakat sebagai penggerak dalam kegiatan-
kegiatan sosial / kemanusiaan sesuai dengan makna semula dari kata “sosialita”.
5. Masalah keuangan tidak hanya dialami oleh kalangan tidak mampu, tetapi banyak juga orang
yang mempunyai penghasilan tinggi tetapi tetap terjebak dalam hutang. Kita sering terdorong untuk
membeli sesuatu dengan alasan tuntutan lingkungan. “teman-teman kantor sudah punya iPhone
terbaru, masa saya masih pakai buatan China? Di arisan ada jualan tas branded boleh dicicil lagi,
sayang kalau tidak beli. Teman kuliah setiap minggu kumpul-kumpul di café, masa saya Cuma
beli air putih?” dan masih banyak alasan-alasan lain yang mendorong seseorang menjadi konsumtif.
Lalu bagaimana mengatasinya? Ada 3 tips yang bisa digunakan :
- Fokus pada fungsi bukan trend.
- Belanja sesuai kebutuhan bukan keinginan
- Tentukan target dan batasan finansial
6. (saya membahasnya dalam konteks ekonomi ya, karena sepertinya ini lebih cocok dibahas
dalam konteks agama).
Ada beberapa dampak negatif dari sifat Boros, antara lain :
- Orang yang boros tidak mempunyai perencanaan keuangan, baik untuk dirinya maupun
keluarganya.
- Orang yang boros cenderung untuk mempunyai gaya hidup mewah yang tidak sesuai dengan
kemampuannya, sehingga sangat mudah terjerat hutang yang sulit untuk dilunasi.
- Orang yang boros tidak mempunyai tabungan pada saat darurat atau pada masa tua, sehingga
akan membebani keluarganya.
7. Wanita di dalam rumah tangga masa kini tidak hanya sekadar menjadi sosok pengasuh,
pendidik anak-anak serta mengurus suami dan rumah, tetapi juga juga harus berperan dalam
mengelola keuangan keluarga.
Mengelola keuangan dalam hal ini adalah mengatur agar nafkah yang diberikan oleh suami dapat
mencukupi kebutuhan sehari-hari, dan tidak berlebihan.
Memang harga-harga yang makin melambung saat ini makin menyulitkan para ibu rumah tangga
dalam mengatur pengeluaran dari nafkah yang diberikan. Oleh karena itu penting bagi kaum wanita
untuk memiliki pengetahuan agar dapat mengatur keuangan. Berikut tips untuk mengelola anggaran
rumah tangga :
- Buat Anggaran : bagi menjadi beberapa alokasi belanja, misalnya untuk kebutuhan
dapur/makan, biaya sekolah anak, iuran listrik/pam/keamanan/telepon, gaji ART, dll
- Menabung : sisihkan uang belanja yang tersisa, dan masukkan ke dalam tabungan darurat yang
sewaktu-waktu dapat diambil
- Berinvestasi : seorang wanita harus bisa mandiri dan tidak menggantungkan seluruhnya pada
suami, jika nafkah yang diberikan tidak mencukupi, usahakan untuk menambah penghasilan.
Gunakan sebagian penghasilan istri untuk berinvestasi sehingga dana bisa bertumbuh untuk
kebutuhan masa depan.
- Jangan boros : seorang istri yang cerdas dan cermat akan menggunakan uang secara optimal dan
tidak berlebihan, dan mampu mengelola aset yang sudah dimiliki dan terus mengasah kemampuan
untuk membuat aset tersebut berkembang dan menjadi optimal sesuai tujuan finansial keluarga.
Penulis : Sari Insaniwati, CFP.
Source : Gaya Hidup, Gaya Hidup
Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog

Más contenido relacionado

Similar a Diet Gaya Hidup

Memulai dengan hidup hemat dan ekonomis
Memulai dengan hidup hemat dan ekonomisMemulai dengan hidup hemat dan ekonomis
Memulai dengan hidup hemat dan ekonomissevdil
 
Menabung satu tabiat yang mulia
Menabung satu tabiat yang muliaMenabung satu tabiat yang mulia
Menabung satu tabiat yang muliaharris-7575
 
Berhemat atau meningkatkan penghasilan
Berhemat atau meningkatkan penghasilanBerhemat atau meningkatkan penghasilan
Berhemat atau meningkatkan penghasilanMitra Rencana Edukasi
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialnursyadzadzulkifli
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialnursyadzadzulkifli
 
Amalan menabung
Amalan menabungAmalan menabung
Amalan menabungwong jowo
 
KEWIRAUSAHAAN BAB 9 DAN 10 PERTEMUAN KE 10.pptx
KEWIRAUSAHAAN BAB 9 DAN 10 PERTEMUAN KE 10.pptxKEWIRAUSAHAAN BAB 9 DAN 10 PERTEMUAN KE 10.pptx
KEWIRAUSAHAAN BAB 9 DAN 10 PERTEMUAN KE 10.pptxDitDot4
 
Remaja sering mendapat kutukan akibat sikap mereka yang angkuh serta sombong
Remaja sering mendapat kutukan akibat sikap mereka yang angkuh serta sombongRemaja sering mendapat kutukan akibat sikap mereka yang angkuh serta sombong
Remaja sering mendapat kutukan akibat sikap mereka yang angkuh serta sombongRevathi Marimuthu
 
Pengeluaran konsumsi masyarakat & pengeluaran pemerintah
Pengeluaran konsumsi masyarakat & pengeluaran pemerintahPengeluaran konsumsi masyarakat & pengeluaran pemerintah
Pengeluaran konsumsi masyarakat & pengeluaran pemerintahDinda Rizky Mursitarahma
 
Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi
Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsiFaktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi
Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsiBraja Mas
 
Contoh karangan-berpandu-1
Contoh karangan-berpandu-1Contoh karangan-berpandu-1
Contoh karangan-berpandu-1Loh Yan
 
Ebook langkah meraih financial freedom
Ebook   langkah meraih financial freedomEbook   langkah meraih financial freedom
Ebook langkah meraih financial freedomvirgia2017
 
Ebook financial freedom
Ebook   financial freedomEbook   financial freedom
Ebook financial freedomimelkesini
 
6 Tabung Pengurusan Wang Bijak
6 Tabung Pengurusan Wang Bijak6 Tabung Pengurusan Wang Bijak
6 Tabung Pengurusan Wang BijakKaizan Nazlan
 

Similar a Diet Gaya Hidup (20)

Memulai dengan hidup hemat dan ekonomis
Memulai dengan hidup hemat dan ekonomisMemulai dengan hidup hemat dan ekonomis
Memulai dengan hidup hemat dan ekonomis
 
Menabung satu tabiat yang mulia
Menabung satu tabiat yang muliaMenabung satu tabiat yang mulia
Menabung satu tabiat yang mulia
 
Berhemat atau meningkatkan penghasilan
Berhemat atau meningkatkan penghasilanBerhemat atau meningkatkan penghasilan
Berhemat atau meningkatkan penghasilan
 
Perilaku/Habitus Wirausahawan
Perilaku/Habitus WirausahawanPerilaku/Habitus Wirausahawan
Perilaku/Habitus Wirausahawan
 
Financial freedom
Financial freedom Financial freedom
Financial freedom
 
Financial freedom
Financial freedom Financial freedom
Financial freedom
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
 
Amalan menabung
Amalan menabungAmalan menabung
Amalan menabung
 
KEWIRAUSAHAAN BAB 9 DAN 10 PERTEMUAN KE 10.pptx
KEWIRAUSAHAAN BAB 9 DAN 10 PERTEMUAN KE 10.pptxKEWIRAUSAHAAN BAB 9 DAN 10 PERTEMUAN KE 10.pptx
KEWIRAUSAHAAN BAB 9 DAN 10 PERTEMUAN KE 10.pptx
 
Remaja sering mendapat kutukan akibat sikap mereka yang angkuh serta sombong
Remaja sering mendapat kutukan akibat sikap mereka yang angkuh serta sombongRemaja sering mendapat kutukan akibat sikap mereka yang angkuh serta sombong
Remaja sering mendapat kutukan akibat sikap mereka yang angkuh serta sombong
 
2. ANSOS.pptx
2. ANSOS.pptx2. ANSOS.pptx
2. ANSOS.pptx
 
Pengeluaran konsumsi masyarakat & pengeluaran pemerintah
Pengeluaran konsumsi masyarakat & pengeluaran pemerintahPengeluaran konsumsi masyarakat & pengeluaran pemerintah
Pengeluaran konsumsi masyarakat & pengeluaran pemerintah
 
Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi
Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsiFaktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi
Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi
 
Contoh karangan-berpandu-1
Contoh karangan-berpandu-1Contoh karangan-berpandu-1
Contoh karangan-berpandu-1
 
Ek Keluarga4
Ek Keluarga4Ek Keluarga4
Ek Keluarga4
 
Ayo belanja produktif
Ayo belanja produktifAyo belanja produktif
Ayo belanja produktif
 
Ebook langkah meraih financial freedom
Ebook   langkah meraih financial freedomEbook   langkah meraih financial freedom
Ebook langkah meraih financial freedom
 
Ebook financial freedom
Ebook   financial freedomEbook   financial freedom
Ebook financial freedom
 
6 Tabung Pengurusan Wang Bijak
6 Tabung Pengurusan Wang Bijak6 Tabung Pengurusan Wang Bijak
6 Tabung Pengurusan Wang Bijak
 

Más de Mitra Rencana Edukasi

Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukah
Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukahMengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukah
Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukahMitra Rencana Edukasi
 
Mengatur cashflow dengan kartu kredit
Mengatur cashflow dengan kartu kreditMengatur cashflow dengan kartu kredit
Mengatur cashflow dengan kartu kreditMitra Rencana Edukasi
 
Tips mencari sumber dana pelunasan hutang
Tips mencari sumber dana pelunasan hutangTips mencari sumber dana pelunasan hutang
Tips mencari sumber dana pelunasan hutangMitra Rencana Edukasi
 
Kredit tanpa agunan sebagai modal usaha
Kredit tanpa agunan sebagai modal usahaKredit tanpa agunan sebagai modal usaha
Kredit tanpa agunan sebagai modal usahaMitra Rencana Edukasi
 
5 faktor kunci pembelian kredit rumah
5 faktor kunci pembelian kredit rumah5 faktor kunci pembelian kredit rumah
5 faktor kunci pembelian kredit rumahMitra Rencana Edukasi
 
Membangkitkan kecerdasan finansial anak
Membangkitkan kecerdasan finansial anakMembangkitkan kecerdasan finansial anak
Membangkitkan kecerdasan finansial anakMitra Rencana Edukasi
 

Más de Mitra Rencana Edukasi (20)

Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukah
Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukahMengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukah
Mengajarkan mengelola uang kepada anak, perlukah
 
Menabung itu mudah
Menabung itu mudahMenabung itu mudah
Menabung itu mudah
 
Mengatur cashflow dengan kartu kredit
Mengatur cashflow dengan kartu kreditMengatur cashflow dengan kartu kredit
Mengatur cashflow dengan kartu kredit
 
Antara cinta dan uang
Antara cinta dan uangAntara cinta dan uang
Antara cinta dan uang
 
Tips mencari sumber dana pelunasan hutang
Tips mencari sumber dana pelunasan hutangTips mencari sumber dana pelunasan hutang
Tips mencari sumber dana pelunasan hutang
 
Aneka sumber dana pendidikan
Aneka sumber dana pendidikanAneka sumber dana pendidikan
Aneka sumber dana pendidikan
 
Tips memilih tabungan
Tips memilih tabunganTips memilih tabungan
Tips memilih tabungan
 
Uang anak vs orang tua
Uang anak vs orang tuaUang anak vs orang tua
Uang anak vs orang tua
 
Kredit tanpa agunan sebagai modal usaha
Kredit tanpa agunan sebagai modal usahaKredit tanpa agunan sebagai modal usaha
Kredit tanpa agunan sebagai modal usaha
 
5 faktor kunci pembelian kredit rumah
5 faktor kunci pembelian kredit rumah5 faktor kunci pembelian kredit rumah
5 faktor kunci pembelian kredit rumah
 
Membangkitkan kecerdasan finansial anak
Membangkitkan kecerdasan finansial anakMembangkitkan kecerdasan finansial anak
Membangkitkan kecerdasan finansial anak
 
Stop kebablasan belanja !
Stop kebablasan belanja !Stop kebablasan belanja !
Stop kebablasan belanja !
 
Faktor kunci investasi properti
Faktor kunci investasi propertiFaktor kunci investasi properti
Faktor kunci investasi properti
 
Sale = hemat atau boros
Sale = hemat atau borosSale = hemat atau boros
Sale = hemat atau boros
 
Emas, investasi yang kebal krisis
Emas, investasi yang kebal krisisEmas, investasi yang kebal krisis
Emas, investasi yang kebal krisis
 
Dongeng dongeng investasi
Dongeng   dongeng investasiDongeng   dongeng investasi
Dongeng dongeng investasi
 
Dana darurat, dana penyelamat
Dana darurat, dana penyelamatDana darurat, dana penyelamat
Dana darurat, dana penyelamat
 
Cara mengajukan kredit ke bank
Cara mengajukan kredit ke bankCara mengajukan kredit ke bank
Cara mengajukan kredit ke bank
 
Smart shop on big sale
Smart shop on big saleSmart shop on big sale
Smart shop on big sale
 
Memulai bisnis dari rumah
Memulai bisnis dari rumahMemulai bisnis dari rumah
Memulai bisnis dari rumah
 

Último

manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxMyusuf852079
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexquotex
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptharis916240
 

Último (13)

manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
 

Diet Gaya Hidup

  • 2.
  • 4. Diet Gaya Hidup! Gaya hidup penduduk yang sangat konsumtif tidak hanya merugikan individu itu sendiri tetapi dapat berpengaruh negatif kepada kondisi ekonomi Negara. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? 1. Sejak kecil kita selalu dinasihati oleh orang tua kita agar hidup hemat, gunakan uang sesuai dengan kebutuhan. Nah banyak yang menterjemahkan hidup hemat tersebut dengan “sebisa mungkin jangan mengeluarkan uang” sehingga akhirnya bukan hemat tetapi menjadi pelit. Atau bisa jadi ada orang yang secara ekonomi berada tetapi mobilnya “hanya” 2 buah, lantas orang-orang sekitar mengatakan orang kaya tersebut pelit karena tidak mau menambah kendaraannya. Kelihatannya hampir tidak bisa dibedakan antara hemat dan pelit ya? Perbedaan Antara "Hemat dan Pelit" Ada perbedaan yang mendasar antara “Hemat” dan “Pelit”. Jika kita buka di Collins English Dictionary definisi Cheapskate (Pelit) as “a miserly person” or “a stingy hoarder of money and possessions (often living miserably) yang diterjemahkan sebagai “Orang yang sengsara, penimbun uang dan harta benda (seringkali hidup menderita) Sedangkan ” Frugal (Hemat) as “practicing economy, living without waste, thrifty” yang diterjemahkan “hidup ekonomis, tanpa pengeluaran yang tidak perlu, cermat”. Bisa disimpulkan bahwa Orang Hemat mengatur hartanya dan Orang Pelit diatur oleh hartanya. Untuk lebih jelasnya berikut illustrasi mengenai perbedaan Hemat dan Pelit : - Harga dan Kualitas : orang Hemat tidak ragu membayar sedikit lebih mahal untuk mendapatkan barang yang berkualitas bagus dan mempertimbangkan apakah kualitas tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Sedangkan orang Pelit yang dipedulikan adalah harga yang paling murah. - Kehidupan sosial : Orang hemat tetap aktif di kegiatan sosial seperti hang out dengan teman
  • 5. tetapi mungkin membatasi frekuensi dan tempatnya, ikut menyumbang dana di kegiatan lingkungan rumahnya, dll. Sedangkan orang Pelit tidak pernah mau ikut kegiatan jika harus mengeluarkan uang. 2. Pertumbuhan ekonomi Negara memang ditunjang oleh kegiatan konsumsi penduduknya, tetapi di sisi lain gaya hidup penduduk yang sangat konsumtif tidak hanya merugikan individu itu sendiri tetapi ujung-ujungnya berpengaruh negatif kepada kondisi ekonomi Negara pula. Kok bisa begitu? Masyarakat konsumtif terbiasa membeli (konsumsi) bukan menjual (Produksi), lebih suka barang import daripada buatan dalam negeri. Dampaknya adalah cadangan devisa berkurang karena harus membayar produk import, produksi dalam negeri tidak bergairah karena kurang diminati dan tidak dapat bersaing. Kembali ke pertanyaan, agar hasrat konsumsi dapat ditekan sesuai dengan kemampuan, biasakan untuk membelanjakan uang sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan. Manusia butuh makan bukan makan di restoran, butuh pakaian bukan pakaian keluaran desainer. Untuk membantu perekonomian Negara, mulailah lebih banyak menggunakan produksi dalam negeri. Secara kualitas tidak kalah kok dari barang import, tetapi dari segi harga bisa lebih hemat. 3. Masyarakat kelas menengah di Indonesia saat ini berkembang pesat. Mereka umumnya berada dalam usia produktif. Kalangan ini lah yang saat ini mendorong perekonomian Indonesia dengan pola hidupnya yang konsumtif. Dengan latar belakang pendidikan yang baik dan pendapatan yang cukup tinggi, maka kalangan ini pula yang sangat cepat menyerap trend-trend yang ada di dunia. Mulai dari gadget, fashion, mobil, dan gaya hidup lainnya. Kalangan ini pun berani untuk mengajukan pinjaman untuk membeli rumah dan apartemen agar sesuai dengan gaya hidupnya. Bingung antara berhemat atau harus meningkatkan penghasilan ? Baca artikel lengkapnya di sini Tidak ada salahnya membelanjakan uang kita untuk bersenang-senang, tetapi tetap harus diingat kita tidak akan seumur hidup bekerja, ada masanya kita harus pensiun dan tidak lagi mempunyai pendapatan sebesar saat ini. Apalagi jika masa tua yang semestinya dilewati dengan tenang ternyata masih dibebani oleh kewajiban untuk membayar hutang. Always save money for a rainy day. 4. Sepertinya saat ini terjadi pergeseran makna terhadap kata “Sosialita”. Definisi dari kaum sosialita adalah mereka yang terlahir kaya dan menggunakan kekayaannya itu untuk kegiatan yang bersifat sosial, seperti penggalangan dana dengan konser mudik, dinner party di hotel berbintang, dll. Tetapi sekarang ini kita mengartikannya sebagai kaum yang aktif secara sosial dan diliput oleh media, mempunyai gaya hidup “tinggi” dan selalu terlihat menggunakan barang branded dan mewah. Sedangkan “Social Climber” adalah orang yang mengikuti gaya hidup sosialita dan rela melakukan apa saja untuk masuk ke dalam lingkup pergaulan masyarakat golongan atas tersebut. Memang miris melihat hal ini sementara masih banyak penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Mungkin akan lebih bermakna jika para sosialita tersebut menggunakan kekuatannya untuk menginspirasi dan berkonstribusi untuk masyarakat sebagai penggerak dalam kegiatan- kegiatan sosial / kemanusiaan sesuai dengan makna semula dari kata “sosialita”. 5. Masalah keuangan tidak hanya dialami oleh kalangan tidak mampu, tetapi banyak juga orang yang mempunyai penghasilan tinggi tetapi tetap terjebak dalam hutang. Kita sering terdorong untuk
  • 6. membeli sesuatu dengan alasan tuntutan lingkungan. “teman-teman kantor sudah punya iPhone terbaru, masa saya masih pakai buatan China? Di arisan ada jualan tas branded boleh dicicil lagi, sayang kalau tidak beli. Teman kuliah setiap minggu kumpul-kumpul di café, masa saya Cuma beli air putih?” dan masih banyak alasan-alasan lain yang mendorong seseorang menjadi konsumtif. Lalu bagaimana mengatasinya? Ada 3 tips yang bisa digunakan : - Fokus pada fungsi bukan trend. - Belanja sesuai kebutuhan bukan keinginan - Tentukan target dan batasan finansial 6. (saya membahasnya dalam konteks ekonomi ya, karena sepertinya ini lebih cocok dibahas dalam konteks agama). Ada beberapa dampak negatif dari sifat Boros, antara lain : - Orang yang boros tidak mempunyai perencanaan keuangan, baik untuk dirinya maupun keluarganya. - Orang yang boros cenderung untuk mempunyai gaya hidup mewah yang tidak sesuai dengan kemampuannya, sehingga sangat mudah terjerat hutang yang sulit untuk dilunasi. - Orang yang boros tidak mempunyai tabungan pada saat darurat atau pada masa tua, sehingga akan membebani keluarganya. 7. Wanita di dalam rumah tangga masa kini tidak hanya sekadar menjadi sosok pengasuh, pendidik anak-anak serta mengurus suami dan rumah, tetapi juga juga harus berperan dalam mengelola keuangan keluarga. Mengelola keuangan dalam hal ini adalah mengatur agar nafkah yang diberikan oleh suami dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari, dan tidak berlebihan. Memang harga-harga yang makin melambung saat ini makin menyulitkan para ibu rumah tangga dalam mengatur pengeluaran dari nafkah yang diberikan. Oleh karena itu penting bagi kaum wanita untuk memiliki pengetahuan agar dapat mengatur keuangan. Berikut tips untuk mengelola anggaran rumah tangga : - Buat Anggaran : bagi menjadi beberapa alokasi belanja, misalnya untuk kebutuhan dapur/makan, biaya sekolah anak, iuran listrik/pam/keamanan/telepon, gaji ART, dll - Menabung : sisihkan uang belanja yang tersisa, dan masukkan ke dalam tabungan darurat yang sewaktu-waktu dapat diambil - Berinvestasi : seorang wanita harus bisa mandiri dan tidak menggantungkan seluruhnya pada suami, jika nafkah yang diberikan tidak mencukupi, usahakan untuk menambah penghasilan. Gunakan sebagian penghasilan istri untuk berinvestasi sehingga dana bisa bertumbuh untuk kebutuhan masa depan. - Jangan boros : seorang istri yang cerdas dan cermat akan menggunakan uang secara optimal dan tidak berlebihan, dan mampu mengelola aset yang sudah dimiliki dan terus mengasah kemampuan untuk membuat aset tersebut berkembang dan menjadi optimal sesuai tujuan finansial keluarga. Penulis : Sari Insaniwati, CFP. Source : Gaya Hidup, Gaya Hidup Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id, Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog