Anggaran visioner membahas dua pendekatan anggaran yaitu anggaran realitas yang fokus pada pengelolaan pemasukan dan pengeluaran saat ini, dan anggaran visioner yang memproyeksikan berbagai sumber pemasukan potensial untuk mencapai tujuan keuangan. Anggaran visioner dianggap lebih efektif karena tidak hanya mengelola uang tetapi juga waktu, tenaga, pikiran, dan jaringan untuk menciptakan berbagai sumber peng
4. Anggaran Visioner
Tanggal 25 bagi kebanyakan orang ibarat angin segar yang membawa udara bersih ditengah-
tengah polusi. Sebabnya habis gajian atau tiap kali mendapat penghasilan orang
bisa bernafas lega, pada saat ini siapapun boleh membayangkan dalam benaknya
mau digunakan untuk apa saja uang tersebut.
Beberapa orang memilih untuk membeli asset-asset yang akan membuat mereka bertambah
kaya, sebagian yang lain bergegas ke toko memilih membeli barang-barng yang membuat
penampilan makin keren. Sisanya sedang berpikir keras mencari penjelasan yang masuk akal
mengapa tagihan bulan ini telat lagi. Hati-hati, jangan sampai anda masuk ke dalam kategori
mereka yang bergaji 10 , ( sepuluh koma..) – maksudnya belum tanggal sepuluh sudah koma
! Itulah mengapa menerima aliran uang masuk walaupun menyenangkan tetapi bukannya
tanpa konsekuensi. Anda boleh saja menghabiskannya sekarang atau menyimpannya.
Ada pendapat mengatakan bahwa yang penting bukan berapa jumlah penghasilan seseorang
tetapi berapa yang bisa disimpan dari penghasilan itu. Saya agak kurang sependapat dengan
rumusan anggaran seperti itu, sebab hanya menitikberatkan pada ”berapa”nya saja. Ini sama
saja dengan mengatakan bahwa untuk mengelola keuangan anda butuh uang, tanpa uang
anda tidak bisa mengelola keuangan.
Coba kita perhatikan, jika penghasilan seseorang sama atau lebih kecil dari pengeluarannya ,
maka secara riil orang tersebut tidak punya uang bukan ?. Karena itu sebuah pengelolaan
keuangan keluarga sebaiknya tidak bertumpu hanya pada ”berapa”nya tetapi mengikuti
kaidah anggaran ” Darimana – kemana – berapa dan apa hasilnya.” Mari kita bahas
bagimana aplikasi perencanaan keuangan rumah tangga dengan pendekatan ini
Anggaran Realitas atau Anggaran Visioner
Merencanakan keuangan selalu melibatkan anggaran dalam tiap aspeknya. Istilah anggaran
sendiri mempunyai arti berbeda bagi tiap orang. Dalam Kamus Istilah Keuangan & Investasi
versi John Downes & Jordan Elliot Goodman , memahami anggaran dalam definisi berikut
: ” Anggaran adalah perkiraan dari pemasukan dan pengeluaran untuk suatu periode yang
telah ditentukan. Dari sekian banyak anggaran , anggaran kas menunjukkan arus-arus kas,
5. anggaran pengeluaran memperlihatkan pengeluaran yang diproyeksikan dan anggaran modal
memperlihatkan pengeluaran yang diperkirakan.” Istilah ini menunjukkan pada suatu rencana
pendahuluan.
Orang yang gajinya tinggi dengan yang bergaji besar, keduanya bisa sama –sama malas
mengelola keuangan alasannya karena tidak ada lagi uang yang bisa dikelola. Apapun
problema keuangannya jawabannya adalah tanggal gajian berikutnya. Sementara orang-
orang yang kelebihan uang makin malas mengelola keuangannya karena tidak punya masalah
kekurangan uang. Apapun problema keuangannya jawabannya adalah selalu ada uang untuk
menyelesaikannya.
Ketika hanya mengandalkan jumlah ”berapa” maka kita memutuskan tidak bisa
melakukan atau tidak mau melakukan perencanaan keuangan selalu berdasarkan ada tidak
adanya atau sedikit banyaknya uang. Padahal secara alamiah orang ingin lebih baik dan lebih
lagi baik lagi, begitupula secara keuangan orang ingin punya lebih banyak uang lagi. Konsep
berapa membatasi kemampuan kita pada jumlah yang ada, sementara konsep darimana saja
datangnya, mendorong kita memproyeksikan berbagai macam potensi pemasukan yang sudah
kita bahas pada tulisan saya sebelumnya antara lain : (a) pemasukan insidentil ; (b)
pemasukan pekerjaan ; (c) pemasukan investasi dan ; (d) pemasukan bisnis. Dengan sebuah
rencana pendahuluan seperti ini maka anda mempunyai panduan dalam mendapatkan
berbagai macam pemasukan sebelum benar-benar mengalokasikannya ke berbagai
pengeluaran.
Lagipula dalam anggaran, kedua kolom berisi pemasukan dan pengeluaran tidak
sekalipun mensyaratkan uang dalam jumlah tertentu. Anda boleh menaruh berapa
pengeluaran dan penghasilan anda sesuai dengan kenyataan, yang bisa kita sebut anggaran
realitas. Namun boleh juga menaruh berapapun yang anda inginkan yang bisa kita sebut
anggaran visioner. Hal itu dimungkinkan sebab anggaran adalah proyeksi atau suatu rencana
pendahuluan, dengan demikian sebuah visi keuangan akan dipandu untuk menjadi
kenyataan. Hasilnya anda tidak hanya memiliki ”berapa” tetapi ”beberapa”.
Darimana – Kemana – Berapa – Apa hasilnya
Tadi kita sudah mengenal dua buah pendekatan dalam melakukan anggaran, yaitu anggaran
realitas untuk mengelola apa yang biasanya ada dan anggaran visioner untuk mewujudkan
apa yang belum ada. Dalam praktek sehari-hari pendekatan anggaran realitas umumnya
menghasilkan tiga tipe pengguna anggaran , yaitu :
(a) Tipe Sisa yang fokus pada menyimpan , mereka menganggarkan pengeluaran lebih kecil
dari pemasukan dengan tujuan berapapun penghasilannya yang penting adalah berapa yang
bisa disimpan
(b) Tipe Habis yang fokus pada kebutuhan, mereka menganggarkan pengeluaran sama
dengan pemasukan dengan tujuan berapapun penghasilannya , yang penting berapa yang
bisa dihabiskan untuk kebutuhan
6. (c) Tipe Defisit yang fokus pada kekurangan , mereka menganggarkan pengeluaran lebih
besar dari pemasukan sehingga berapapun jumlah penghasilannya yang penting berapa yang
digunakan untuk menutup kekurangan tersebut walau dengan hutang sekalipun
Anggaran realitas menitikberatkan pada berapa jumlah pemasukan yang bisa menjadi uang
kembali. Kelemahannya dia membutuhkan uang untuk mendapatkan uang. Akibat jika
jumlah pemasukan sedikit maka sedikit pula uang yang bisa dihasilkan dari situ. Sementara
anggaran visioner mempunyai kecenderungan menghasilkan tipe efektif, yaitu mereka yang
menganggarkan berbagai jenis potensi pemasukan (darimana) untuk pengeluaran-
pengeluaran (kemana) yang dialokasikan dalam jumlah (berapa) yang bertujuan
meningkatkan penghasilan / pemasukan (hasil) . Disini anda tidak hanya didorong untuk
mengelola uang anda namun juga waktu, tenaga, pikiran dan network anda untuk bisa
menciptakan berbagai macam jenis pemasukan. Dengan cara ini selain ”berapa”nya lebih
besar, anda juga tidak perlu tergantung dari satu penghasilan saja bukan ?
Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP
Source : Anggaran Visioner, Anggaran Visioner
Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia, Blog Kemandirian Finansial Blog