Tiga fungsi utama Hukum Taurat menurut dokumen tersebut adalah: (1) mengajarkan kita untuk takut akan TUHAN, (2) bersaksi terhadap kita tentang dosa, dan (3) menjadikan kita sejahtera. YESUS adalah teladan sempurna dalam mematuhi Hukum karena hidup-Nya sepenuhnya didedikasikan untuk melayani TUHAN dan sesama.
1. Pelajaran ke-3 Triwulan IV 2020
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
“Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap kekuatanmu.” (Ulangan 6:5).
2. Maksud Hukum:
Mengajar kita untuk takut akan
TUHAN
Bersaksi terhadap kita
Menjadikan kita sejahtera
Mereka yang memelihara hukum:
Perjuangan mereka
Teladan mereka
Salah satu fungsi Hukum adalah untuk
menunjukkan dosa (Roma 7: 7). Hukum
juga menuntun kita kepada Kristus
(Galatia 3:24). Hukum juga memiliki
fungsi-fungsi yang lain.
Hukum itu juga mengajari
kita cara hidup yang benar.
Ini adalah aturan hidup yang
TUHAN ingin kita jalani.
Ia memberi kita teladan
melalui kehidupan YESUS,
Yang taat kepada Hukum
selama hidup-Nya di muka
Bumi (Yohanes 15:10).
3. “Seluruh bangsa itu berkumpul, laki-laki,
perempuan dan anak-anak, dan orang
asing yang diam di dalam tempatmu,
supaya mereka mendengarnya dan belajar
takut akan TUHAN, Allahmu, dan mereka
melakukan dengan setia segala perkataan
hukum Taurat ini.” (Ulangan 31:12)
MENGAJAR KITA
UNTUK TAKUT
AKAN TUHAN
TUHAN memerintahkan orang Israel untuk membaca Hukum di
hadapan semua orang selama Hari Raya Pondok Daun. Ada
proses yang harus mereka laksanakan:
MENDENGAR BELAJAR
TAKUT/
TAAT
Ini adalah sistem pembelajaran sederhana yang mengajar anak-anak dan orang
dewasa belajar tentang permulaan hikmat: Takut akan TUHAN (Mazmur 111:10).
Kita tidak memiliki kecenderungan
alami untuk takut akan TUHAN, kita
harus belajar untuk melakukannya.
Menghormati guru kita penting untuk
belajar secara efisien, kita harus
menghormati Sang Guru Agung untuk
dapat belajar daripada-Nya.
Tentu “takut” di sini harus
berlandaskan kasih. Itulah mengapa
Hukum tersebut menyertakan perintah
ini: “Kasihilah TUHAN, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap
kekuatanmu.” (Ulangan 6:5)
4. “Suatu roh rasa hormat menyadarkan bahwa hati harus
dijaga oleh kuasa TUHAN. Para malaikat yang melayani
membuka mata pikiran dan hati untuk melihat hal-hal
agung dalam hukum ilahi, di dunia ini, dan dalam hal-
hal kekal yang dinyatakan oleh ROH KUDUS.”
E.G.W. (My life today, October 14)
5. BERSAKSI MELAWAN KITA
“Ambillah kitab Taurat ini dan letakkanlah di samping tabut
perjanjian TUHAN, Allahmu, supaya menjadi saksi di situ
terhadap engkau.” (Ulangan 31:26)
Saksi menceritakan apa yang mereka
dengar dan lihat. Hukum “menyatakan"
apa yang dilihatnya dalam diri kita: DOSA
Hukum bersaksi melawan kita (Roma
3:23). Ia menegur hati kita, tetapi juga
menuntun kita kepada jalan keluar:
YESUS KRISTUS (Galatia 3:26).
TUHAN memerintahkan Musa untuk mempersiapkan "saksi" lain terhadap bangsa
Israel: sebuah nyanyian (Ulangan 31:19). Jika mereka melanggar Hukum,
nyanyian tersebut akan mengingatkan mereka akan mujizat-mujizat yang TUHAN
telah buat bagi mereka.
Suatu hari nanti Hukum dan nyanyian Musa
tidak akan pernah menjadi saksi melawan
kita lagi. Mereka justru akan bersaksi
tentang kemenangan kita berkat darah
Anak Domba (Wahyu 15:3).
6. “Ketika penghakiman akan berlangsung, dan setiap orang akan
dihakimi oleh hal-hal yang tertulis di dalam kitab, otoritas hukum
TUHAN akan dilihat dalam sudut pandang yang sama sekali berbeda
dari yang sekarang dipikirkan oleh dunia Kristen. Setan telah
membutakan mata mereka dan mengacaukan pemahaman mereka,
karena dia membutakan dan membingungkan Adam dan Hawa, dan
membawa mereka ke dalam pelanggaran. Hukum TUHAN itu agung,
sama seperti Penciptanya Yang Agung. Dalam penghakiman hukum
akan diakui sebagai yang suci, adil, dan baik dalam segala
persyaratannya. Mereka yang melanggar hukum ini akan mendapati
bahwa mereka memiliki masalah serius yang harus diselesaikan
dengan TUHAN; karena tuntutan-Nya akan sangat menentukan.”
E.G.W. (SDA Bible Commentary, on
Revelation 20:12-13, vol. 7, p. 986)
7. MENJADIKAN
KITA
SEJAHTERA
“Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-
sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum
yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa;
janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau
beruntung, ke mana pun engkau pergi.” (Yosua 1:7)
Salah satu fungsi terpenting dari Hukum adalah
menjadikan kita sejahtera. Artinya, kita dapat
sukses dalam usaha tangan yang kita kerjakan.
Mematuhi Hukum TUHAN
adalah bagian dari pendidikan
Kristen. Ia merupakan bagian
penting dari hidup oleh iman
dan percaya akan kasih karunia
TUHAN (Wahyu 14:12; Yakobus
2:10-12).
Hukum mengajarkan kita bagaimana hidup sesuai
dengan perintah TUHAN. Oleh karena itu, Ia
menyokong mereka yang ingin melakukan
kehendak-Nya dengan cara yang khusus
(Ulangan 30:9-10; Mazmur 1).
8. “Syarat kemakmuran yang fana dan kemakmuran rohani
adalah penurutan kepada hukum Allah. Tetapi kita tidak
membaca firman ALLAH, dan dengan demikian tidak
mengetahui syarat-syarat berkat yang akan diberikan
kepada semua orang yang mendengar dengan tekun
kepada hukum ALLAH dan mengajarkannya kepada
keluarga mereka. Penurutan kepada Firman ALLAH
adalah kehidupan kita, kebahagiaan kita.”
E.G.W. (Child Guidance, cp. 10, p. 80)
9. PERJUANGAN
KITA
“Dalam setiap usaha yang dimulainya untuk
pelayanannya terhadap rumah Allah, dan
untuk pelaksanaan Taurat dan perintah Allah,
ia mencari Allahnya. Semuanya dilakukannya
dengan segenap hati, sehingga segala
usahanya berhasil.” (2 Tawarkh 31:21)
Yosua dan Hizkia sejahtera karena mereka mematuhi Hukum
TUHAN. Namun demikian, orang lain yang menaati hukum tidak
bernasib sama:
YOHANES PEMBAPTIS
Ia dipenjarakan dan
dipenggal
AYUB
Ia kehilangan seluruh
harta dan keluarganya
PAULUS
Dia dicambuk, dipenjara,
kapal yang ditumpanginya
karam…
YANG LAINNYA …
Dirajam, digergaji, dibunuh
dengan pedang, disalibkan …
Mereka yang memelihara Hukum tidak selalu sejahtera
hidupnya karena kita hidup di dunia yang penuh dosa.
Selain itu, penguasa kegelapan terus berjuang agar kita
menderita. (Wahyu 12:17; Yohanes 16:33).
10. “Think you not that Christ values those who live wholly
for Him? Think you not that He visits those who, like the
beloved John in exile, are for His sake in hard and trying
places? God will not suffer one of His truehearted
workers to be left alone, to struggle against great odds
and be overcome. He preserves as a precious jewel
everyone whose life is hid with Christ in Him. Of every
such one He says: ’I ... will make thee as a signet: for I
have chosen thee.’ Haggai 2:23”
Tidakkah engkau pikirkan bahwa TUHAN
menghargai mereka yang hidup sepenuhnya
bagi-Nya? Tidakkah engkau pikirkan bahwa
Ia melawat mereka yang, seperti Yohanes
di dalam penjara, berada di tempat yang
sulit dan susah? Allah tidak akan mem-
biarkan seorang pun dari pekerja-pekerja-
Nya yang sepenuh hati ditinggal sendiri-
an bergumul di bawah beban yang berat
dan dikalahkan. Ia memelihara seperti
batu permata yang
berharga setiap orang
yang hidupnya terlindung
bersama TUHAN di dalam ALLAH.
Mengenai orang seperti itu
Ia mengatakan: “Aku . . . akan menjadikan engkau seperti
cincin meterai, sebab engkaulah yang Kupilih.”
E.G.W. (The Ministry of Healing, cp. 41, p. 488)
11. YESUS,
TELADAN
KITA
“Barangsiapa mengatakan,
bahwa ia ada di dalam Dia,
ia wajib hidup sama
seperti Kristus telah
hidup.” (1 Yohanes 2:6)
Bagaimana hubungan antara YESUS dengan
Hukum saat Ia hidup di Bumi?
Ia taat dalam segala hal (Filipi 2:8)
Ia memelihara hukum sejak masa
kecil-Nya (Lukas 2:51-52)
Ia mempelajari hukum (Ibrani 5:8)
Ia mematuhi hukum untuk
memperkenankan ALLAH (Yohanes
8:29)
Ia bersukacita dalam mematuhi
hukum (Mazmur 40:8)
Ia memelihara hukum atas dasar
kasih (Yohanes 15:10)
Kita tidak dapat menaati Hukum
sesempurna Yesus. Tapi kita dipanggil
untuk “hidup sama seperti Kristus
telah hidup.”
Mematuhi Hukum adalah bukti nyata
iman (Yakobus 2:17) dan kasih kita
kepada YESUS (Yohanes 14:15).
12. E.G.W. (The Desire of Ages, cp. 71, p. 649)
“Dalam kehidupan dan pelajaran-pelajaran-Nya, Kristus telah
mem-berikan suatu teladan yang sempurna tentang pelayanan
yang tidak me-mentingkan diri yang berasal dari ALLA.. […]
Segenap hidup Nya adalah di bawah hukum pelayanan. Ia
melayani semua orang, menolong semua orang. Demikianlah Ia
hidup sesuai dengan hukum ALLAH, dan oleh teladan-Nya
menunjukkan bagaimana kita harus mentaatinya.”