Yesaya menerima penglihatan dari Allah di Bait Suci di mana ia melihat kemuliaan dan kekudusan Allah. Hal ini menyebabkan pertobatan Yesaya dan komitmennya untuk mengabarkan pesan Allah kepada orang banyak meskipun ia tahu bahwa orang banyak cenderung menolak pesan itu.
1. Pelajaran 2, Triwulan I, 2021
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
“Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan
duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan
ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.” (Yesaya 6:1)
2. Raja Uzia "melakukan apa yang benar di mata TUHAN."
(2Tawarikh 26:4). Namun demikian, “ia menjadi tinggi hati
sehingga ia melakukan hal yang merusak” (2Tawarikh 26:16),
sehingga dia harus berbagi pemerintahan dengan putranya
Yotam selama tahun-tahun terakhirnya.
Yesaya dipanggil sebagai nabi untuk menempelak dosa Israel di
tengah krisis tersebut. Ketika Uzia meninggal, TUHAN
memutuskan untuk memperbarui panggilan kenabian Yesaya
dengan penglihatan yang menandai tahap baru dalam misinya
sebagai seorang nabi.
Konteks penglihatan
Kekudusan ALLAH: Yesaya 6:1-4
Perubahan Yesaya: Yesaya 6:5-7
Tugas yang diembankan: Yesaya 6:8
Pekabaran: Yesaya 6:9-13
3. KONTEKS
PENGLIHATAN
“Selebihnya dari riwayat Uzia, dari awal sampai
akhir, ditulis oleh nabi Yesaya bin Amos.”
(2 Tawarikh 26:22)
Yesaya adalah bagian dari keluarga kerajaan, jadi dia berhubungan
dekat dengan Uzia.
Uzia adalah hamba TUHAN yang setia. Dia dikaruniai keterampilan
yang hebat. Dia adalah seorang ahli strategi, pembangun, dan
petani yang baik (2 Tawarikh 26: 5-7, 9-10, 15).
Namun demikian, dia ingin menjadi lebih dari yang
TUHAN telah lakukan baginya. Dia ingin melakukan
tugas keimamatan, sehingga TUHAN menghukumnya
dengan penyakit kusta (2 Tawarikh 26:16,19,21).
Sebagian rakyatnya juga tampaknya terinfeksi oleh
“kusta” moral. Mereka membutuhkan Yesaya untuk
memimpin mereka kepada satu-satunya Raja Yang
Kudus, Kekal dan Sempurna.
4. Uzia ingin datang ke hadapan TUHAN, dan dia menjadi sakit
(kusta) karena kesucian-Nya. TUHAN datang di hadapan
Yesaya, dan dia diubahkan oleh kekudusan-Nya.
TUHAN bertahta di tempat yang tinggi agung; Kehadirannya
menutupi segalanya. Pintu-pintu bergetar, dan Bait Suci
dipenuhi asap. Ada makhluk yang menyala (Serafim: Yang
bernyala-nyala") di sekeliling-Nya yang memuji-Nya dan
menyatakan kekudusan-Nya.
Pesan dari penglihatan itu jelas, TUHAN Adalah Kudus
dan menuntut kekudusan (Im. 11:45; 19:2; 20:26;
1Petrus 1:16). Iman Yesaya dikuatkan sebagaimana iman
Yehezkiel, Daniel, dan Yohanes (Yeh.1; Dan.10; Why. 1).
KEKUDUSAN
ALLAH
“Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya:
"Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh
bumi penuh kemuliaan-Nya!’” (Isaiah 6:3)
5. Asap memenuhi Tempat Maha Kudus
setiap Hari Pendamaian, sehingga imam
besar tertutupi dari kemuliaan TUHAN.
Penglihatannya sangat mirip, jadi Yesaya
merasa dihakimi… dan dihukum!
Bara yang bernyala diambil dari mezbah emas ukupan
pengantaraan sedang menyala. Hal ini mewakili perantaraan
YESUS. Ia-lah satu-satunya Yang mampu mengampuni dosa
kita dan mengubahkan kita.
Uzia hendak mempersembahkan ukupan, dan dia harus membayar
kesalahannya itu. Ketika Yesaya disentuh oleh bara yang bernyala,
TUHAN membuatkannya ukupan, dan dosanya diampuni.
PERUBAHAN
YESAYA
“Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata:
"Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu
telah dihapus dan dosamu telah diampuni.’” (Yesaya 6:7)
6. Setelah dihiburkan oleh
pengampunan TUHAN, Yesaya
menawarkan diri untuk
memenuhi misi apa pun yang
TUHAN ingin ia lakukan.
Lalu, kita akan menemukan penghiburan dan kekuatan di Bait Suci
Surgawi yang akan membantu kita mengatasi penderitaan kita dan
memenuhi misi kita (Mazmur 73:17; Wahyu 5: 4-6).
Paulus mendorong kita untuk dengan
penuh keyakinan datang ke Bait Suci
di hadapan takhta TUHAN. Di sana kita
akan menemukan kasih karunia karena
YESUS Sebagai Pengantara antara kita
dengan Bapa (Ibrani 4:14-16).
TUGAS YANG
DIEMBANKAN
“Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata:
"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau
pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah
aku!” (Yesaya 6:8)
7. TUHAN ingin setiap orang bertobat dan diselamatkan
(Yohanes 3:16; 2Petrus 3:9). Ia terus-menerus
mengirimkan pesan teguran melalui para utusan-Nya
(setiap orang percaya dapat menjadi seorang utusan).
Ada dua jenis tanggapan untuk pesan ini:
penerimaan atau penolakan. Semakin
kita menolak pesan ini, semakin keras
hati kita seperti Firaun. Telinga dan mata
kita perlahan-lahan tertutup karena kita
menolak untuk mendengarkan.
Mereka yang menerima pesan itu disebut
“tunas yang kudus” (Yesaya 6:13).
PEKABARAN
YESAYA
“Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat
mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya
jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar
dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu
berbalik dan menjadi sembuh.".” (Yesaya 6:10)
8. “Kepada setiap orang yang mengambil bagian dalam anugerah-Nya, TUHAN
menentukan satu pekerjaan untuk melayani orang lain. Secara pribadi kita
harus berdiri di tempat kita sambil berkata, "Ini aku, utuslah aku“ Yesaya
6:8. Kepada pelayan injil, perawat misionaris, dokter Kristen, orang-orang
Kristen, apakah dia pedagang atau petani, tenaga ahli atau montir --
tanggungjawab itu dibebankan kepada semua. Adalah tugas kita untuk
menyatakan kepada manusia injil keselamatan mereka. Setiap usaha di
mana kita terlibat harus menjadi sarana untuk tujuan ini.”
E.G.W. (The Ministry of Healing, cp. 9, p. 148)