Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Msdm tunjangan dan pelayanan karyawan
1. MMM OOO DDD UUU LLL
MMMAAANNNAAAJJJEEEMMMEEENNN SSSUUUMMMBBBEEERRR DDDAAAYYYAAA MMMAAANNNUUUSSSIIIAAA
TUNJANGAN DAN PELAYANAN KARYAWAN
DISUSUN
Oleh :
HHHAAARRR YYYAAANNNTTTIII YYYAAAKKKUUUBBB
YYYAAATTTIII
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SULTAN QAIMUDDIN KENDARI
TAHUN 2014
2. M O D U L
MMM OOO DDD UUU LLL
TTTuuunnnjjjaaannngggaaannn dddaaannn PPPeeelllaaayyyaaannnaaannn KKKaaarrryyyaaawwwaaannn
Oleh:
HHHAAARRR YYYAAANNNTTTIII YYYAAAKKKUUUBBB
Hasibuan, Malayu S.P, Drs.H. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi
Revisi. 2001. Jakarta: Bumi Aksara.
Tjahjono, Heru Kurnianto. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.0. 2009.
Yogyakarta: Visi Solusi Madani.
Dessler, Gary. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 2. 2007. Jakarta:
Prenhallindo.
Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia. 2002. Jakarta:
Bumi Aksara
Hariadja, Mariot Tua E. Manajemen Sumber Daya Manusia. 2002. Jakarta:
Grasindo
http://www.4shared.com/file/vJLaNH4I/pp_tunjngan.html
http://www.4shared.com/office/rt_4aKgj/Tunjangan-dan-Imbalan-
Nonfinan.html
DDDAAAFFFTTTAAARRR PPPUUUSSSTTTAAAKKKAAA
111111
YYYAAATTTIII
3. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puja dan puji kami panjatkan ke hadirat
Allah Swt. karena berkat rahmat-Nya jualah kami bisa menyelesaikan
modul ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa terhaturkan kepada
Rasulullah Muhammad Saw.
Dan tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan modul ini, baik dari awal pembuatan hingga selesainya .
Modul ini berisi pembahasan mengenai tunjangan dan pelayanan
karyawan. Pembahasan ini berisi tentang kiat-kiat perusahaan dalam
mensejahterakan karyawannya melalui tunjangan dan pelayanan yang juga
dapat berdampak positif bagi perusahaan melalui kinerja karyawannya.
perlu diketahui bahwa pembahasan ini merupakan salah-satu pembahasan
dalam Manajemen Sumber Daya Manusia.
Kami menyadari bahwa tak ada manusia yang sempurna di dunia
ini, oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
terdapat kesalahan-kesalahan dalam modul ini baik disengaja maupun
tidak disengaja. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang konstruktif untuk menuju kesempurnaan yang diharapkan.
Semoga modul ini memberikan informasi dan menjadi bahan kajian yang
menarik dan semoga bermanfaat untuk kita semua, Amin.
Wassalamu 'alaikum Wr.Wb
i
Kendari, September 2014
Penyusun,
Har Yanti Yakub
i
A. Kesimpulan
BBBAAAGGGIIIAAANNN3
Dari uraian pembahasan dapat disimpulkan:
1. Tunjangan dan pelayanan karyawan adalah sejumlah imbalan yang
diterima karyawan sebagai anggota organisasi yang biasanya tidak
dikaitkan dengan prestasi kerja
2. Tujuan tunjangan dan pelayanan karyawan adalah memberikan
kompensasi finansial secara tidak langsung melalui tunjangan
wajib maupun tunjangan tidak wajib untuk menarik dan
mempertahankan orang-orang yang diinginkan oleh perusahaan
dalam persaingan pada perusahaan di era modern ini.
3. Alasan pemberian tunjangan dan pelayanan karyawan adalah
keharusan undang-undang, untuk menarik dan mempertahankan
para karyawan, lebih menguntungkan bagi karyawan dibanding
gaji atau upah, Perusahaan bisa membeli asuransi di bawah harga
normal karena membeli dalam jumlah banyak / kelompok,
Pertumbuhan tenaga kerja yang terorganisasi (serikat karyawan)
ikut mempengaruhi pertumbuhan tunjangan.
4. Bentuk-bentuk tunjangan dan pelayanan karyawan: asuransi sosial
(wajib secara hukum), asuransi kelompok pribadi, pengunduran
diri, gaji saat tidak bekerja, kebijakan family-friendly.
B. Saran
Penulis menyadari modul ini jauh dari kesempurnaan, baik
oleh karenanya penulis tidak menutup diri dari kritik dan saran-saran
yang konstruktif demi untuk penyempurnaan, dan semoga modul ini
dapat berguna menjadi bahan kajian serta kontribusi bagi masyarakat
luas umumnya serta kaum intelektual pada khususnya.
10
4. DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAGIAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
BAGIAN 2
A. Definisi tunjangan dan pelayanan karyawan 3
B. Tujuan tunjangan dan pelayanan karyawan 4
C. Manfaat tunjangan dan pelayanan karyawan 5
D. Bentuk-bentuk tunjangan dan pelayanan karyawan 7
BAGIAN 3
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
ii
suatu organisasi yang berupa kebijakan arti keluarga dan kepedulian
anak.
Menurut Marihot, Program tunjangan dan peningkatan
kesejahteraan dapat dikategorikan menjadi 5, antara lain:
a. Pembayaran upah tidak bekerja dengan alasan tertentu. Maksud
dari pembayaran upah tidak bekerja dengan alasan tertentu ini
adalah pembayaran upah kepada pegawai meskipun pegawai
tersebut tidak bekerja dengan alasan tertentu, seperti: sakit,
menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya dll.
b. Program penjaminan terhadap resiko kerja. Pegawai sewaktu-waktu
dapat berhenti bekerja karena berbagai alasan seperti:
meninggal dunia, terjadinya kecelakaan sehingga ia cacat, dan
alasan lainya yang emngakibatkan terjadinya pemutusan hubungan
kerja,bahkan setiap pegawai pasti akan mengalami pensiun.Ini
semua merupakan resiko kerja,yang mana perusahaan harus
memberikan penjaminan dalam bentuk asuransi,dana pensiun dll.
c. Pelayanan dan peningkatan kesejahteraan. Program pelayanan
dan kesejahteraan bias berupa penyediaan berbagai macam
fasilitas, seperti menyediakan makan, fasilitas olahraga,
perumahan, pengobatan dll.
d. Pengembangan pegawai. Program-program pengembangan
pegawai dapat berupa beasiswa, program kursus singkat tentang
keterampilan khusus, dll.
e. Keharusan menurut undang-undang. Beberapa bentuk
pembayaran, penyediaan fasilitas yang diharuskan pemerintah
untuk diberikan, seperti tunjanagan hari raya (THR).
9
5. A. Latar Belakang
BBBAAAGGGIIIAAANNN1
Perusahaan dan karyawan tentunya mempunyai hubungan
keterkaitan dan saling membutuhkan. Perusahaan membutuhkan
karyawan untuk menjalankan aktivitas perusahaan, karyawan
membutuhkan perusahaan untuk bekerja guna memenuhi kebutuhan
hidupnya. Maka kesejahteraan karyawan menjadi penting untuk
menunjang kegiatan peruahaan dan menimbulkan efisiensi serta hasil
kerja yang maksimal, jangan hanya menuntut karyawan untuk bekerja
dan diberi beban pekerjaan yang banyak saja, begitu juga karyawan
juga tidak hanya menuntut hak saja tetapi juga harus bekerja dan
melaksanakan kewajiban dengan maksimal untuk memperoleh hasil
kerja yang baik.
Masih banyak perusahaan yang belum memperhatikan
dengan benar tentang kesejahteraan karyawan, sehingga memicu
karyawan bekerja dengan asal-asalan, malas, dan tidak sunguh-sungguh.
Maka perusahaan perlu membuat program kesejahteraan
yang adil dan bijaksana untuk menghindari tindakan negative dari
karyawan dan untuk mencapai kesejahteraan karyawan dan juga
kesejahteraan perusahaan.
Karyawan merupakan aset perusahaan, sehingga perlu
dipertahankan agar mau bekerja hingga pensiun dan tidak berpindah ke
perusahaan lain. Untuk mempertahankan karyawan dapat
menggunakan media tunjangan atau bisa juga disebut kesejahteraan
karyawan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan agar mampu
1
dokter. Asuransi cacat ini meliputi: program disability jangka
pendek dan program disability jangka panjang. Program jangka
pendek memberikan tunjangan enam bulan atau kurang sementara
itu program jangka penjang meliputi seumur hidup seseorang.
c. Pengunduran Diri
Perusahaan tidak wajib secara hukum untuk memberikan
program pengunduran diri pribadi.Pengunduran diri ada 2 jenis:
Defined Benefit: Program defined benefit menjamin tingkat
tunjangan pengunduran yang telah ditentukan untuk para karyawan
berdasar kombinasi antara tahun pengabdian, usia dan juga tingkat
gaji karyawan. Defined Contribution: tidak seperti program defined
benefit, program defined contribution tidak menjanjikan tingkat
tunjangan tertentu untuk para karyawan yang mengundurkan diri.
Tunjangan ini ditentukan untuk masing-masing karyawan sesuai
dengan kontribusinya.
d. Gaji Saat Tidak Bekerja
Sepintas lalu gaji saat liburan, hari besar, cuti sakit, dan lain
sebagainya terlihat tidak masuk akal secara ekonomis. Perusahaan
yang membayar karyawan saat mereka tidak bekerja tidak
mendapatkan nilai produksi yang nyata. Untuk itu, kebijakan cuti
sakit misalnya harus distruktur dengan hati-hati untuk menghindari
dalam memberi insentif yang salah pada para karyawan walaupun
p r o g r a m - p r o g r a m t e r s e b u t m e m b a n t u m e n a r i k d a n
mempertahankan karyawan.
e. Kebijakan Family-Friendly
Kebijakan ini digunakan untuk mengurangi konflik antara
karyawan dan bukan karyawan terutama karyawan wanita dalam
8
6. A. Bentuk-bentuk Tunjangan dan Pelayanan Karyawan
Tunjangan karyawan dapat dikelompokkan menjadi empat
katagori anatara lain: Asuransi Sosial, Asuransi Kelompok Pribadi,
Pengunduran diri, Gaji saat tidak bekerja dan kebijakan family friendly.
(Heru Kurnianto Tjahjono (2009)).
a. Asuransi Sosial (wajib secara hukum)
Ketentuan UU di Amerika Serikat yaitu Social Security act 1935
mewajibkan adanya asuransi masa tua dan asuransi pengangguran.
Undang-undang tersebut kemudian menambahkan asurasni untuk
karyawan yang selamat dari PHK (survivor), asuransi cacat
(disability), asuransi rumah sakit, asuransi medis tambahan.
Karena asuransi-asuransi tersebut diwajibkan secara
hukum.Selanjutnya asuransi pengangguran yang bertujuan untuk:
(1) mengganti kehilangan pendapatan selama karyawan tidak
dikaryawankan oleh perusahaan, (2) membantu karyawan yang
tidak bekerja menemukan karyawan baru, (3) insentif bagi
perusahaan untuk menstabilkan karyawan, (4) investasi untuk
mempertahankan karyawan (yang ahli) dengan memberikan
pendapatan selama layoffs jangka pendek.Kompensasi Karyawan
dibagi menjadi empat kategori, antara lain: (1) pendapatan karena
cacat, (2) perawatan medis, (3) tunjangan kematian dan (4)
pelayanan rehabilitasi.
b. Asuransi Kelompok Pribadi
Asuransi kelompok lebih menguntungkan daripada individual
karena skala ekonomis dan kekuatan tawar menawar yang lebih
besar. Ada dua jenis asuransi ini yaitu: asuransi medis dan asuransi
karena cacat.Asuransi medis adalah tunjungan yang paling penting
untuk rata-rata karyawan. Asuransi ini meliputi tiga jenis biaya
medis, antara lain: biaya rumah sakit, biaya operasi dan kunjungan
7
bekerja dengan tanang, disiplin, sungguh-sungguh, loyal dan
berdedikasi tinggi serta menghasilkan hasil kerja yang baik.
Dalam mengelola karyawan agar tetap produktif memang tidak
mudah karena karyawan memiliki keinginan yang berbeda-beda, oleh
karena itu perusahaan memerlukan suatu program kesejahteraan
karyawan yang dapat memunculkan kepuasan karyawan sehingga
perusahaan dapat mempertahankan karyawan yang berpotensi, loyal,
dan berdedikasi tinggi dalam bekerja. Karyawan yang demikian itu
dapat menunjang keberhasilan perusahaan menjalankan ativitas
produksinya. Oleh karena hal itu, pada kesempatan ini kami akan
mencoba membahas tentang hal yang berkaitan dengan tunjangan
karyawan atau bis juga disebut kesejahteraan karyawan. Semoga
penjelasan dalam makalah ini mampu memberikan pemahaman yang
cukup berkaitan tunjangan karyawan. Kami menerima kritikan
membangun untuk kemajuan pengetahuan tentang tunjangan
karyawan.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa masalah berikut, yaitu:
a. Apa definisi tunjangan dan pelayanan karyawan?
b. Apa tujuan tunjangan dan pelayanan karyawan?
c. Mengapa perusahaan menawarkan tunjangan dan pelayanan
karyawan?
d. Bagaimana bentuk-bentuk tunjangan dan pelayanan karyawan?
2
7. BBBAAAGGGIIIAAANNN2
A. Definisi Tunjangan dan Pelayanan Karyawan
Menurut Marihot Tua Effendi, tunjangan
merupakan program peningkatan kesejahteraan masyarakat
yang pemberianya tidak berdasarkan kinerja pegawai,akan tetapi
berdasarkan keanggotannya sebagai bagian dari organisasi,serta
pegawai yang memiliki banyak kebutuhan agar dapat menjalankan
kehidupanya secra normal dan agar dapat bekerja dengan baik.
Gary Dessler, Tunjangan (Benefits) dapat didefinisikan sebagai
semua pembayaran keuangan tidak langsung yang diterima oleh
karyawan untuk melanjutkan pekerjaannya dengan perusahaan.
Menurut Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan kesejahteraan
karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial) yang
diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk
mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan
agar produktivitas kerjanya meningkat.
Andre F. Sikula, dalam buku yang ditulis Drs. H. Malayu S. P.
Hasibuan : Indirect compensations are reimbursement received by
employees in form other than direct wages or salary. (Kompensasi
tidak langsung adalah balas jasa yang diterima oleh pekerja dalam
bentuk selain upah atau gaji langsung).
Dale Yoder dalam buku yang ditulis Drs. H. Malayu S. P.
Hasibuan : Benefits may be regarded as the more tangible financial
contributions to employees. Special payment to those who are ill,
contribution to employees savings, distribution of stock, insurance,
hospitalization, and private pensions for example. (Kesejahteraan
3
UU No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 1 ayat
30 mengharuskan perusahaan memberikan upah yang didalamnya
terdapat tunjangan.
Isi UU No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 1
Ayat 30: Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan
dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja
kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang undangan,
termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu
pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Tunjangan yang diatur ada juga yang tidak Undang- Undang
tidak mengatur mengenai tunjangan tidak tetap(tunjangan makan,
transportasi, dll). Kebijakan mengenai tunjangan jenis ini, tergantung
p e r u s a h a a n m a s i n g - m a s i n g . U n t u k T u n j a n g a n
Kesejahteraan/Kesehatan, dalam UU no 13 pasal 99 mengatur adanya
Jaminan Sosialuntuk para pekerja.
Isi UU No.13 Pasal 99 ayat 1: Setiap pekerja/buruh dan
keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga kerja.
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan Program kesejahteraan
diatur berdasarkan:
a. peraturan legal
b. berasaskan kesejahteraan yaitu berasaskan keadilan dan kelayakan
(internal dan eksternal konsistensi)
c. berpedoman kepada kemampuan perusahaan.
6
8. 5
dapat dipandang sebagai uang bantuan lebih lanjut kepada
karyawan. Terutama pembayaran kepada mereka yang sakit, uang
bantuan untuk tabungan karyawan, pembagian berupa saham, asuransi,
perawatan di rumah sakit, dan pensiun).
Tunjangan karyawan adalah program untuk peningkatan
kesejahteraan karyawan (material dan non material) tidak langsung
sebagai bentuk balas jasa dalam bentuk selain upah/gaji, seperti
pembayaran kepada mereka yang sakit, uang tabungan, pembagian
berupa saham, asuransi, perawatan di rumah sakit, dan pensiun.
Dengan demikian tunjangan dan pelayanan karyawan adalah sejumlah
imbalan yang diterima karyawan sebagai anggota organisasi yang
biasanya tidak dikaitkan dengan prestasi kerja. Tujuan pokok
pemberian pemberian tunjangan adalah untuk mempertahankan
karyawan organisasi jangka panjang, mempertahankan orang-orang
yang diinginkan oleh perusahaan dalam persaingan pada perusahaan di
era modern ini.
B. Tujuan Tunjangan dan Pelayanan Karyawan
Sondang P. Siagian (2002) berpendapat bahwa dalam usaha
mendorong produktivitas serta ketenangan kerja para karyawan,
semakin banyak perusahaan yang memberikan jasa-jasa tertentu
kepada karyawannya diluar pembayaran upah dan gaji, atau disebut
dengan kata lain tunjangan yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan karyawan. Adapun tujuan pemberian kesejahteraan
dapat diuraiakan antara lain sebagai berikut:
a. Untuk meningkatkan kesetiaan dan ketertarikan pegawai dengan
perusahaan.
b. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi pegawai
4
bagi pegawai beserta keluarganya.
c. Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktifitas pegawai.
d. Menurunkan tingkat absensi. Dan labour turn over.
e. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta
nyaman.
f. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai
tujuan.
g. Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan.
h. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
i. Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan
kualitas manusia Indonesia
j. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan
k. Meningkatkan status social karyawan beserta keluarganya.
C. Alasan Pemberian Tunjangan dan Pelayanan Karyawan
Menurut Heru Kurnianto Tjahjono (2009) ada beberapa alasan
perusahaan menawarkan tunjangan, yaitu:
a. Undang-undang mengharuskan adanya tunjangan tertentu dan
menetapkan struktur pajak yang lebih menguntungkan bagi
perusahaan untuk tunjangan tertentu.
b. Merupakan salah satu cara untuk menarik dan mempertahankan
para karyawan.
c. Perlawanan pajak untuk program tunjangan lebih menguntungkan
bagi karyawan dibanding gaji atau upah.
d. Perusahaan bisa membeli asuransi di bawah harga normal karena
membeli dalam jumlah banyak / kelompok.
e. Pertumbuhan tenaga kerja yang terorganisasi (serikat karyawan)
ikut mempengaruhi pertumbuhan tunjangan.