Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
3. Pengertian Risiko
MenurutEmmaettJ. Vaughan danCurtis M. Elliott
Kans kerugian–the change of loss
Kemungkinankerugian–the possibility of loss
Ketidakpastian–uncertainty
Penyimpangankenyataandarihasilyang diharapkan– the dispersion of actual from expected result
Probabilitasbahwasuatuhasilberbedadariyang diharapkan–the probability of any outcome different from the one expected
3
4. Risiko berhubungan dengan kejadian di masa yg akan datang.
Risiko melibatkan perubahan (spt. perubahan pikiran, pendapat, aksi, atau tempat)
Risiko melibatkan pilihan & ketidakpastian bahwa pilihan itu akan dilakukan.
Robert Charette
4
11. Jenis Risiko Perusahaan -Bisnis
Risikobagiorganisasiperusahaanpadaumumnyabersumberdariadanyaunsurketidakpastian(uncertainties) yang menyebabkantertekannyaprofitability ataubahkandapatmenimbulkankerugian
11
12. Dari SudutPandang Akibat
RisikoMurniSuatukejadianberakibathanyamerugikansajadantidakmemungkinkanadanyakeuntungan
Misal:Risikokebakaran
RisikoSpekulatifrisikoyang tidaksajamemungkinkantejadinyakerugiantetapijugamemungkinkanterjadinyakeuntungan
Misal: Investasi
12
13. 13
STRATEGI REAKTIF vsPROAKTIF
Strategi reaktifmemonitor proyek terhadap kemungkinan resiko. Sumber-sumber daya dikesampingkan, padahal seharusnya sumber-sumber daya menjadi masalah yang sebenarnya / penting.
Strategi proaktifdimulai sebelum kerja teknis diawali.
Resiko potensial diidentifikasi, probabilitas & pengaruh proyek diperkirakan, dan diprioritaskan menurut kepentingan, kemudian membangun suatu rencana untuk manajemen resiko.
Sasaran utama adalah menghindari resiko.
15. 15
Risiko yang sudah diketahui
adalah risiko yg dpt diungkap setelah dilakukan evaluasi secara hati-hati terhadap rencana proyek, bisnis, & lingkungan teknik dimana proyek sedang dikembangkan, dan sumber informasi reliable lainnya, seperti:
tglpenyampaianygtdkrealitas
kurangnyapersyaratanygterdokumentasi
kurangnyaruaglingkupproyek/pekerjaan
lingkunganpengembanganygburuk
16. 16
diekstrapolasi dari pengalaman proyek sebelumnya.
Misalnya:
pergantianstaf
komunikasi yg buruk dgn para pelanggan
mengurangi usaha staff bila permintaan pemeliharaan sedang berlangsung dilayani
Risiko yang dapat diramalkan
17. 17
risiko ini dapat benar-benar terjadi, tetapi sangat sulit untuk diidentifikasi sebelumnya.
Risiko yang tidak diharapkan
18. 18
IDENTIFIKASI RISIKO
Identifikasi resiko dalah usaha sistematis untuk menentukan ancaman terhadap rencana proyek.
Tujuan identifikasi risiko :
untuk menghindari resiko bilamana mungkin, serta menghindarinya setiap saat diperlukan.
Tiperisiko:
risikogenerik
merupakanancamanpotensialpd setiapproyek
risikoprodukspesifik
hanyadapatdiidentifikasidgnpemahamankhususmengenaiteknologi, manusia, sertalingkunganygspesifikterhadapproyekygada.
Metode untuk mengidentifikasi resiko adalah menciptakan checklist itemrisiko.
19. 19
Kategori checklist item risiko :
risikoukuranproduk
risikoygmempengaruhibisnis
risikoyg dihubungkan dgn karakteristik pelanggan
risikodefinisiproses
risikoteknologiyang akandibangun
risikolingkunganpengembangan
risiko yg berhubungan dgn ukuran dan pengalaman staf
IDENTIFIKASI RISIKO
20. 20
KOMPONEN RISIKO dan DRIVER
Pedoman untuk mengidentifikasi risiko PL dan pengurangannya yaitu menghendaki agar manajer proyek mengidentifikasi risiko driveryg mempengaruhi komponen risiko PL–kinerja, biaya, dukungan dan jadwal
Komponenrisikodidefinisikandgncarasbb:
Risikokinerja–tingakatketidakpastiandimanaprodukakanmemenuhipersyaratannyadancocokdgnpenggunaannya.
Risikobiaya–tingkatketidakpastiandimanabiayaproyekakandijaga
Risikodukungan–tingkatketidakpastiandimanaPL akanmudahdikoreksi, disesuaikandanditingkatkan.
Risikojadwal–tingkatketidakpastiandimanajadwalproyekakandijagadanprodukakandisampaikantepatwaktu.
21. 21
PROYEKSI RISIKO/ PERKIRAAN RISIKO
Dua cara melakukan proyeksi risiko :
Probabilitas di mana risiko adalah nyata
Konsekuensimasalahyang berhubungandenganrisiko
Perencanaan proyek bersama dengan manajer & staf teknik melakukan 4 aktifitas proyeksi risiko :
Membangun suatu skala yang merefleksikan kemungkinan risiko yang dirasakan
Menggambarkonsekuensirisiko
Memperkirakan pengaruh risiko pada proyek dan produk
Memcatat keseluruhan akurasi proyeksi proyek risiko sehingga akan tidak ada kesalahpahaman
22. 22
MENILAI PENGARUH RISIKO
Tiga faktor yg mempengaruhi konsekuensi jika suatu risiko benar-benar terjadi :
Sifatnya; risiko yang menunjukkan masalah yg muncul bila ia terjadi
Ruang lingkupnya; menggabungkan kepelikannya (seberapa seriusnya masalah ini ? ) dengan keseluruhan distribusi ( berapa banyak proyek yg akan dipengaruhi atau berapa banyak pelanggan terganggu ? )
Timingnya; mempertimbangkan kapan dan untuk berapa lama pengaruh itu dirasakan.
24. Appetite Risiko
24
Suatu besaran risiko yang siap diterima perusahaan dalam mengejar misi atau visinya
Risk appetite ditetapkanolehmanajemendanditelaaholehdewankomisaris, merupakanalatbantu dalammenentukansasaran
Sasaranperusahaanharusselarasdenganrisk appetite
25. Appetite Risiko25
Dinyatakansecarakuantitatifmaupunkualitatif, yang merupakancerminanperusahaandalammenyeimbangkanrisikodanreturn yang dihadapiperusahaandalammencapaitujuanyang ditetapkan
Contoh:
perusahaandenganappetiterisikoyang lebihtinggiakanbersediamengalokasikanmodalnyadalamjumlahbesarpadabisnis(area) berisiko
27. Contoh Appetite Risiko27
Menerima bahwa perusahaan akan membutuhkan jumlah modal yang besar untuk investasi pada aset, sumberdaya manusia dan proses baru
Menerima bahwa persaingan akan meningkat seiring upaya kami untuk meningkatkan pangsa pasar, karena itu akan mengurangi laba
Kami tidak menerima penurunan mutu
28. Pertanyaan yang Diajukan Manajemen ketika Mempertimbangkan Appetite Risiko
1
Risiko apa yang akan diambil perusahaan dalam berbisnis dan risiko apa yang tidak akan diambil?
2
Apakah perusahaan aman dengan jumlah risiko yang diterima atau harus diterima, dari masing-masing unit bisnisnya?
3
Seberapa besar tingkat risiko yang dapat diterima perusahaan dalam suatu inisiatif baru dalam rangka mencapai ROA yang dikehendaki sebesar 15%?
4
Apakah perusahaan siap menerima risiko lebih besar dari tingkat risiko saat ini, jika ya, berapa tingkat return yang dikehendaki?
5
Berapa modal atau laba yang akan dipertaruhkan perusahaan pada suatu tingkat keyakinan tertentu? Akankah manajemen menerima 50% dari modal at risk dengan 95% tingkat keyakinan?
6
Berapa persen risiko ”kasus terburuk” yang harus selalu disediakan modal untuk menutupnya –berdasarkan skala potensialitas likelihood dan dampak risiko? Dapatkah diterima bahwa suatu peristiwa yang jarang terjadi tetapi dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan?
7
Apakah terdapat risiko-risiko spesifik yang tidak dapat diterima perusahaan, seperti risiko ketidaktaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku?
8
Seberapa besar risiko yang bisa diambil perusahaan dalam upaya mencapai sasaran, seperti risiko memperoleh laba lebih kecil tetapi mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar?
28
30. ToleransiRisiko30
Toleransi risiko adalah tingkat variasi relatif yang dapat diterima terhadap pencapaian sasaran.
Beroperasi dalam toleransi risiko akan menyajikan kepada manajemen keyakinan yang lebih besar bahwa perusahaan masih dalam appetite risikonya, yang, sekaligus menyajikan derajat kenyamanan yang lebih tinggi bahwa perusahaan akan dapat mencapai sasarannya.
Toleransirisikosebaiknyadiukurdengansatuanyang samasepertisatuanukuransasaranterkait
31. Contoh Risk Tolerance
No
Tipe Manajemen
Target yang Hendak Dicapai
Toleransi Risiko
1
Risk Avoider
Total Score 75 (SEHAT “A”)
65 < Total Score < = 80
2
Risk Moderate
Total Score 86 (SEHAT “AA”)
80 < Total Score <= 95
3
Risk Taker
Total Score 96 (SEHAT “AAA”)
Total Score > 9531
32. Menghubungkan Misi, Sasaran, Appetite, dan Toleransi -Contoh
32
Sasaran Terkait
Meningkatkan produksi unit X hingga 15% dalam 12 bulan ke depan
Merekrut 180 staf baru untuk semua divisi pabrikasi
Mempertahan mutu produk sebesar 4.0 sigma
Satuan Ukuran:
Unit produksi
Jumlah staf yang direkrut
Mutu produk dinyatakan dengan sigma
Toleransi risiko
Ukuran:
Pangsa pasar
Unit produksi
Jumlah staf yang direkrut
Indeks mutu produk
Target:
25 persen
150,000 unit
180 staf
4.0 sigma
Toleransi –Kisaran yang dapat diterima:
20% -30%
-7,500/+10,000
-15/+20
40 –4.5 sigma
Misi
Menjadi yang terdepan di antara produsen barang-barang kebutuhan rumah tangga di wilayah di mana kami beroperasi
Sasaran Stratejik
Menjadi seperempat produsen teratas untuk penjualan produk pada pengecer
Ukuran:
1. Pangsa pasar
Strategi
Meningkatkan produksi untuk produk yang menempati lima besar penjualan guna memenuhi permintaan
Appetite Risiko:
Menerima bahwa perusahaan akan membutuhkan jumlah modal yang besar untuk investasi pada aset, sumberdaya manusia dan proses baru
Menerima bahwa persaingan akan meningkat ,seiring upaya kami untuk meningkatkan pangsa pasar
Kami tidak menerima penurunan mutu produk
36. Kategori Risiko(Sumber)
36Kategori Sumber
Risiko
Lingkungan
(Eksternal)
Risiko Proses
(Internal)
Risiko
Informasi
(Eks/Internal)
Kekuatan-kekuatanlingkunganyangmenghalangiataspelaksanaanstrategidantujuanperusahaan
prosesbisnisyangtidakterdefinisikansecarajelassehinggadimungkinkanterjadinyagapdenganstrategidantujuanbisnis
Adanyainformasiyangtidakrelevandantidakdapatdiandalkannyainformasiutkpengambilankeputusan
51. ApaItuProsesMapping? ..lanjutan
Suatu proses mapping mengambarkan langkah- langkah yang berurutan dalam melakukan konversi spesifik input tertentu ke output yang dibutuhkan/diharapkan.
55. INEF
F
E
C
T
I
VESALESOR
D
E
R
E
NTRY
E
n
t
e
rsorderform
C
h
e
c
k
scredit&app
r
o
v
e
s
orrejects
S
a
l
e
s
SalesOrderE
n
t
r
y
C
reditDepart
m
e
n
t
F
inalizeorRe
j
e
c
t
i
onForwardsc
r
e
d
i
t
formandorde
r
f
o
r
mKeuntunganProsesMapping
56. KeuntunganProsesMapping ..lanjutanEFFEC
T
I
V
E
SALESORDER
E
N
T
R
YSalesF
o
r
w
a
r
dsdocuments
C
r
e
ditDepartme
n
t
E
n
t
ersapproved
c
r
e
d
i
tforms
S
alesOrderE
n
t
r
y
E
ntersapprov
e
d
c
r
e
ditforms
57. PetunjukUmumMapping
Arus mapping mulai dari atas kebawah , kiri ke kanan.
Gunakan simbol- simbol standar
Memakai arus garis yang mudahSecondary ProcessExisting Process
58. NomorHalaman/ Lampiran
Alurkoneksi
Memakaiaktivitasmanual
sebelum“ a decision diamond”
Tentukan“No” padaalurkanandan“Yes” mengikutiarusselanjutnya
Lampirkanketerangansimbol
Lampirkanbilaadaprosesyang detil
Buatlabel key controlVerify Validity of Statistics
Valid?
Yes
NoStatus ReportApprovedG/20G/10MakeChanges to StatusReportContinue flowing the “yes” condition hereYesNo
Petunjuk Mapping..lanjutan
1
Start
Finish
61. How To Process Map
ResponsibilitiesPejabatyangbertanggungjawabpadaareaproses
ActivitiesAktivitasutamasuatuproses
InputsSumberutamapadainput setiapaktivitas
OutputsTujuanakhirutamadariaktivitas
CustomersPenerimaoutputpadasetiapaktivitas(internaldanexternal)
TimeandCostPerkiraanwaktudanbiayadengansetiapaktivitasyangharusdiperhitungkan
64. Transactional Map
Product MasterfileShipping ProgramSales Order File1- Generation of Delivery Receipts - Updates of the status of sales orderTo Billing SystemServed Sales Order FileDelivery Receipt2To CustomerCustomer MasterfileBilling ProgramServed Sales Order File2- Generation of Sales Invoice - Update of Open Item File - Update of Customer Masterfile To Cash Receipts FunctionOpen Item FileDaily Invoice ReportTo Accounting DepartmentGL Sales Transaction FileSales InvoiceTo Financial Reporting SystemTo CustomerSales OrderData EntryProduct MasterfileSales Order ProgramCustomersMasterfileSales Order File1- Sales order validation- Sales order pricing- Credit limit checking- Stock availability checking and allocationTo Shipping
66. 1234STARTCustomer calls to
request new meter
or
replacement
Clerk inputs
data
Meter Set Orderis generated anddistributed toinstallersRequest formeter goes toMeterServices
Meter seal
requested
from Meter
Services
Meter is
installedMeterreaders timeentered intosystem
Meter set
Order goes to
ClerkClerkinputsMeter SetOrderC35 Reportis generated
weekly
Meter
Reading
-Map 3
2
5431
6
PROCESS DESCRIPTION
1.
Commercial and Residential customers are dealtwith in CDC, while Industrial customers arepassed on to the Energy Service Organization(ESO). 2.Clerk enters account number, source (whocalled in), and field instructions. 3.Some locations may have inspectors that go to
site to assess the area before installation.
Contractors are also being used to install meters
on a small scale. The individual offices assign
the work to the contractors directly, but the
contractor receives the meters from System
Meter.
4.
Clerk enters meter set order into CIS system. Old account information is updated with newmeter number and old meter now shown as instock. CONTROL POINTS1.City permit is required before installation.
2.
Access to CIS/IBS System requires a user ID
with a password.
3.
Meter scanned into the AMS for tracking of
physical location.
4.
Physical seals and seal numbers are assignedand recorded for tracking purposes. 5.Meter installers take information off meter andplace on meter set order (i.e., meter number). 6.Pending Orders Report is reviewed by the CDCand/or Meter Services supervisor.
Customer Design & Construction
(CDC) / Meter Services
Map 2
Transactional Map –for Discuss
67. Business Systems Interface Financial ReportingSystemConversion SystemRevenue SystemTreasury SystemExpenditure System
68. General Ledger konversi ke Laporan Keuangan
Konversi ke Data Akuntansi dan Informasi
Konversi ke Laporan KeuanganSoftware KonsoidasiMicrosoft WordMicrosoft ExcelSoftware KonsolidasiSistem Inf. EksecutifCatatan dan PengungkapanLaporan KeuanganLaporan OperasionalFinancial AccountingFinancial Reporting
77. 77
TETAPKAN KONTEKS
Konteks Stratejik
Konteks Organisasi
Konteks Manajemen Risiko
Kembangkan Kriteria
Tentukan Struktur
IDENTIFIKASI RISIKO
Apa yang dapat terjadi?
Bagaimana terjadinya?
EVALUASI RISIKO
Bandingkan dengan Kriteria
Susun Prioritas Risiko
TANGANI RISIKO
Identifikasi Opsi-Opsi Penanganan
Evaluasi Opsi-Opsi Penanganan
Pilih Opsi-Opsi Penanganan
Siapkan Rencana Penanganan
Implementasikan Rencana
ANALISIS RISIKO
Tentukan Pengendalian yang Ada
Tentukan Tingkat
Kemungkinan
Tentukan Konsekuensi
Tetapkan Tingkat Risiko
P
A
N
T
A
U
D
A
N
T
E
L
A
A
H
Gambar 5.1 Kerangka Manajemen Risiko AS/NZS 4360: 1999
K
O
M
U
N
I
K
A
S
I
K
A
N
D
A
N
K
O
N
S
U
L
T
A
S
I
K
A
N
Terima Risiko?
Tidak
Ya
Taksir Risiko
MANAJEMEN RISIKO AS/NZS 4360: 2004
79. 79
BENTUKLAPORAN
-Daftar peringkat risiko
-Daftar efektivitas pengendalian risiko
-Peringkat risiko berdasarkan proses
-Risiko berdasarkan kategori risiko
-Risiko berdasarkan pegawai yang bertangungjawab
-Rencana tindakan manajemen memperlakukan risiko
85. 85
MENETAPKANKONTEKS
Kaitannya dengan identifikasi/penaksiran risiko:
Parameter dasar ukuran signifikansi/likelihood risiko
Kriteria untuk memutuskan apakah risiko dapat diterima/tidak (toleransi terhadap risiko) sebagai dasar penentuan opsi perlakuan risiko
Aktivitas mempersiapkan penaksiran risiko (tujuan, siapa yang akan menggunakan, siapa yang terlibat, ruang lingkup, waktu pelaksanaan penaksiran risiko)
87. 87
DEFINISI
Identifikasi risiko dilakukan bertujuan untuk menggali dan menemukan jawaban terhadap dua pertanyaan:
apa yang dapat terjadi ?
mengapa/bagaimana hal itu terjadi?
91. KATEGORIRISIKO
Yaitu, cara mengelompokkan dan menggolongkan risiko tersebut kedalam kelompoknya masing-masing
Misalnya :
-Berdasarkan sumbernya (lingkungan, Proses, informasi)
-Berdasarkan jenisnya
(Keuangan dan non keuangan)
91
93. 93
DEFINISIPENGUKURAN
Suatu proses yang sistematis untuk menentukan seberapa seringnya (likelihood)peristiwa risiko mungkin terjadi dan besaran dari kemungkinan konsekuensinya.
Pendekatan analisis risiko berupa analisis kualitatif, semi kuantitatif, dan kuantitatif.
Evaluasi atas pengendalian yang ada.
108. 108Pemaparan Awal FocusGroup DiscussionTAHAPAN RISK ASSESSMENTPembentukan FocusGroupPemahaman Informasi AwalPemahaman BisnisIdentifikasi RisikoEvaluasi PengendalianPengukuran Risiko Setelah PengendalianMereviu Laporan Hasil RAMenyiapkan Konsep Laporan Hasil RAMendistribusikan Laporan Hasil Risk AssessmentMulaiSelesaiPERSIAPANPELAKSANAANPELAPORANFGDEvaluasi RisikoPerlakuan Risiko
112. Mengenali Indikasi Risiko
Indikasi
Pertanyaan
Keterangan
Masalah
Apakah terdapat masalah di masa lalu atau selama periode berjalan yang mengindikasikan keberadaan suatu risiko pada periode berjalan?
Pertimbangkan masalah-masalah signifikan yang terjadi di masa lalu atau selama periode berjalan, termasuk :
•Risiko-risiko yang telah terindikasi atau yang ada di masa lalu
•Kelemahan pengendalian risiko
•Tindakan pelanggaran hukum
Tingkat Kerumitan
Apakah terdapat suatu proses yang memiliki tingkat pelaksanaan yang rumit?
Pertimbangkan proses yang memiliki tingkat pelaksanaan yang rumit
112
113. Mengenali Indikasi Risiko
Indikasi
Pertanyaan
Keterangan
Perubahan
Apakah terdapat perubahan selama periode berjalan yang mengindikasikan keberadaan suatu risiko pada periode berjalan?
Pertimbangkan perubahan- perubahan yang terjadi pada :
•Kondisi, transaksi, dan proses dalam kegiatan operasi
•Efektivitas kegiatan proses pengolahan informasi atau pengendali risiko
•Transaksi signifikan yang tidak biasa/hanya terjadi satu kali
•Standar atau peraturan yang berlaku
113
114. Mengenali Indikasi Risiko
Indikasi
Pertanyaan
Keterangan
Pendapat Pakar
Apakah ada hal-hal yang diidentifikasi oleh para pakar yang mengidentifikasikan keberadaan suatu risiko pada periode berjalan
Pertimbangkan risiko-risiko yang diidentifikasi oleh para pakar dan praktisi yang menyangkut :
•Masalah (misal : risiko-risiko melekat tertentu yang ada pada suatu industri)
•Perubahan standar atau peraturan yang berlaku (misal: perubahan standar prosedur operasi)
•Tingkat kerumitan
114
115. MenentukanPeristiwaRisikoMenurutSumberRisiko
Sumber Risiko
Peristiwa Risiko
Ekonomi
fluktuasi mata uang, tingkat suku bunga
Lingkungan
kebisingan, kontaminasi, polusi
Finansial
risiko kontrak, penyalahgunaan dana, denda
Manusia
kerusuhan, pemogokan, sabotase
Bencana alam
gempa bumi, kebakaran, kondisi iklim
Kesehatan dan keselamatan kerja
tindakan keselamatan yang tidak memadai, kurangnya manajemen keselamatan
Tanggung jawab produk
kesalahan rancangan, pengendalian kualitas di bawah standar, pengujian yang tidak memadai
Tanggung jawab profesional
nasehat yang keliru
Kerusakan harta
kebakaran, kerusakan air, pencemaran
Keamanan
perusakan, pencurian, penyalahgunaan informasi, akses ilegal
Teknologi
inovasi, keusangan dan ketergantungan
115
118. Mempertimbangkan Efektivitas Pengendalian Risiko yang ada
Ada 3 (tiga) kemungkinan hasil yang diperoleh dalam menaksir efektifitas pengendalian risiko:
Efektif
Pengendalian yang teridentifikasi dapat mengurangi risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima
Agakefektif
Pengendalian yang teridentifikasi dapat secara parsial mengurangi risiko tetapi tidak sampai pada tingkat yang dapat diterima
Tidakefektif
Pengendalianyang teridentifikasitidakdapatmengurangirisikosecarasignifikan
118
119. 119KriteriaKualitatifKemungkinanRisiko(Likelihood) –5 Rating
Rating
Contoh Kriteria
1
Sangat besar
Dipastikan akan sangat mungkin terjadi
2
Besar
Kemungkinan besar dapat terjadi
3
Sedang
Sama kemungkinannya antara terjadi atau tidak terjadi
4
Kecil
Kemungkinan kecil dapat terjadi
5
Sangat kecil
Dipastikanakansangattidakmungkinterjadi
120. 120
KriteriaKualitatifAkibatRisiko(Consequences)–5 Rating
Rating
Contoh Kriteria
Aspek Lingkungan Hidup
Aspek Reputasi
Aspek Keselamatan Kerja
1. Tidak signifikan
Tidak terjadi kesalahan pelepasan B3
Tidak terjadi publisitas jelek
Tidak terjadi kecelakaan
2. Minor
Terjadi kesalahan pelepasan B3 di dalam lokasi organisasi yang segera dapat ditanggulangi sendiri
Terjadi publisitas jelek dan menjadi berita (bukan headline) di media lokal
Terjadi kecelakaan dan tindakan P3K dibutuhkan
3. Medium
Terjadi kesalahan pelepasan B3 di dalam lokasi organisasi yang perlu ditanggulangi pihak eksternal
Terjadi publisitas jelek dan menjadi headline di media lokal
Terjadi kecelakaan dan bantuan tenaga medis dibutuhkan (berobat jalan)
4. Major
Terjadi kesalahan pelepasan B3 di luar lokasi organisasi yang tidak menimbulkan korban
Terjadi publisitas jelek dan menjadi berita (bukan headline) di media nasional
Terjadi kecelakaan dan perawatan inap di Rumah Sakit dibutuhkan
5. Malapetaka
Terjadi kesalahan pelepasan B3 yang menimbulkan korban
Terjadi publisitas jelek dan menjadi headline di media nasional
Terjadikecelakaanyang menimbulkancacattetapdanataukematian
123. 123
KriteriaLevel Risiko
T
T
M
R
R
1 (sangatkecil)
E
T
M
R
R
2 (kecil)
E
E
T
M
R
3 (sedang)
E
E
T
T
M
4 (besar)
E
E
E
T
T
5 (sangatbesar)
Malapetaka
5
Mayor
4
Medium
3
Minor
2
Tidak
Signifikan
1
Akibat (Consequences)
Kemungkinan (Likelihood)
E = risikoekstrim; T = risikotinggi; M = risikomoderat; R = risikorendah
125. PengukuranRisiko
Definisi:
Suatu proses yang sistematis untuk menentukan seberapa seringnya (likelihood)peristiwa risiko mungkin terjadi dan besaran dari kemungkinan konsekuensinya.
Pendekatan analisis risiko berupa analisis kualitatif, semi kuantitatif, dan kuantitatif.
Evaluasi atas pengendalian yang ada.
125
127. Mengukur Level Risiko
Kualitatif :
Level risiko tercermin dengan level risiko rendah, moderat, tinggi, dan ekstrim
Semi Kuantitatif :
Risiko = Likelihoodx Konsekuensi
Level risiko diperoleh dari hasil perkalian skala likelihood(1 –5) dan skala konsekuensi (1 –5). Level risiko terendah = 1, level risiko tertinggi = 25
127
128. Mengukur Level Risiko
Kuantitatif:
Menggunakan model Pe x Pi x Rt = Re
Pe : Probabilitas suatu peristiwa risiko akan terjadi
Pi : Probabilitas suatu dampak risiko akan terjadi
Rt: Jumlah konsekuensi kerugian jika risiko terjadi
Re : Estimasikonsekuensikerugianperistiwarisiko(expected loss)
ilustrasipengukurankuantitatif
128
132. Contoh: Risiko
Risiko Reputasi
Sasaran/Target :
Tidak ada keluhan pelanggan (zero)
Indikasi Risiko :
Banyaknya keluhan atas kualitas
Penyebab :
Tindakan pesaing untuk mencemarkan nama baik perusahaan
Pelayanan kurang memadai
SDM kurang pelatihan
Fasilitas tidak layak
Infrastruktur kurang memadai
Dampak :
Kehilangan reputasi/nama baik perusahaan
Konsekuensi :
Pemulihan nama baik perusahaan
Skala ; L = 4 & K = 4
Level Risiko : 4 (ekstrim)
132
133. 133Direktorat : KeuanganSasaran : 12KemungkinanKonsekuensi(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)(9)(10)(11)(12) Kurs Valuta Asing terhadap Rupiah cenderung mengalami kenaikan atau tidak stabil. Realisasi kurs Valuta Asing (US$) terhadap Rupiah cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan nilai asumsi dalam penyusunan RKAP. -Tidak stabilnya kurs valuta asing terhadap Rupiah karena kenaikan tingkat inflasi di Indonesia. UCKerugian selisih kurs-Melakukankajianhedgingterhadappembayaranpinjaman/penagihanpiutangdalam valuta asing3,603,40Biro KeuanganRata-rata kurs tengah US$ terhadap Rupiah selama tahun 2003, 2004, dan 2005 mengalami kenaikan atau Rupiah melemah berturut-turut adalah Rp.8.571/US$, Rp. 8.985./US$, dan Rp. 9.751/US$. -UCKenaikan biaya produksi amoniak dan urea-Melakukanmonitoringsecaraterusmeneruspergerakannilai tukar US$ dengan ketatKenaikan harga beli suku cadang yang diimporKenaikan pembayaran gas dan hutang dalam US$ Melakukan hedging hutang pada saat kenaikan US$ terhadap Rupiah dan hedging piutang pada saat penurunan US$ terhadap RupiahREGISTER RISIKO PT ABCMencari dana untuk pelunasan obligasi sebesar 50% Merestrukturisasi pinjaman selesai 75% tahun 2006No Indikasi RisikoNoPeristiwa Risiko: Nama dan Uraian Peristiwa RisikoLevel RisikoRencana PerlakuanUnit/Person in ChargeSebab Risiko UC/C KonsekuensiPengendalian Yang Ada22Risiko Kenaikan/Penurunan Nilai Kurs. (Kenaikan nilai kurs valuta asing terhadap Rupiah). Tidak stabilnya kurs valuta asing terhadap Rupiah karena kondisi keamanan/politik yang kurang kondusif di Indonesia. Kenaikan kurs US$ terhadap Rupiah mengakibatkan kerugian selisih kurs Tahun 2003 sebesar Rp.190.174.000,-, Tahun 2004 sebesar Rp. 162.425.643.000,- dan Tahun 2005 sebesar Rp. 105.989.277.000. Selain itu kenaikan kurs US$ terhadap Rupiah memberikan kontribusi terhadap kenaikan biaya produksi amoniak dan urea diatas anggaran, kenaikan harga beli suku cadang yang diimpor, kenaikan pembayaran gas dan hutang dalam US$.
134. 134
PT ABCPeta Risiko Setelah PengendalianDirektorat Keuangan 0,000,501,001,502,002,503,003,504,004,505,000,000,501,001,502,002,503,003,504,004,505,00Konsekuensi Likelihood
135. 135LikelihoodKonsekuensi1Risiko Piutang Subsidi ke Pemerintah Terlambat Dibayar.3,603,6012,962Risiko Kenaikan/Penurunan Nilai Kurs. 3,603,4012,243Risiko Cash Flow Tidak Tercapai. 3,203,4010,884Risiko Piutang Usaha Tidak Tertagih/Terlambat Dibayar2,803,409,525Risiko Kenaikan Suku Bunga Pinjaman.2,803,208,966Risiko Kesulitan Mencari Sumber Dana. 2,603,408,847Risiko Anggaran Salah Estimasi.2,803,008,408Risiko Manfaat Asuransi Tidak Optimal. 2,603,007,809Risiko Anggaran Tidak Terkendali. 2,403,207,6810Risiko Klaim Asuransi Lama / Sulit. 2,802,607,2811Risiko Ketidaktersediaan Anggaran. 2,003,406,8012Risiko Pemantauan Hasil Audit Tidak Efektif.2,203,006,6013Risiko RKAP Tahunan Terlambat Disetujui. 2,003,206,4014Risiko Pelaporan Hasil Audit Tidak Tepat Waktu. 2,003,206,4015Risiko Biaya/Premi Asuransi Mahal. 2,402,606,2416Risiko Pelaksanaan Audit Eksternal Tidak Tepat Waktu. 1,603,806,0817Risiko Pelaksanaan Audit Tidak Tepat Waktu. 2,002,805,6018Risiko Ketidaksesuaian Manfaat Asuransi2,202,405,2819Risiko Kelebihan Pembayaran Pajak. 2,002,605,2020Risiko Keterlambatan Pembayaran kepada Pelanggan/Pihak Ketiga2,002,605,2021Risiko Laporan Kinerja Terlambat.1,603,205,1222Risiko Keterlambatan Penyampaian Laporan Pajak/SPT ke KPP 1,802,805,0423Risiko Salah Perhitungan / Estimasi. 1,603,004,8024Risiko Gagal Klaim Asuransi1,802,604,6825Risiko Keterlambatan Penyusunan Realisasi dan Proyeksi Cash Flow 1,802,604,6826Risiko Salah Catat / Posting. 1,802,604,6827Risiko Laporan Keuangan Terlambat Disusun. 1,203,804,5628Risiko Lamanya Verifikasi Tagihan dari Rekanan/Pihak Ketiga 1,602,804,4829Risiko Perencanaan Audit Tidak Tepat. 1,403,204,4830Risiko Rencana Obyek Pemeriksaan Tidak Direalisasikan. 1,602,804,4831Risiko Pembukuan Tidak Sesuai Standar Akuntansi Keuangan. 1,203,203,8432Risiko Pelaksanaan Audit Tidak Memperoleh Hasil.1,203,203,8433Risiko Restitusi Pajak Sulit/Lama Diterima. 1,402,403,3634Risiko Asuransi Aktiva Tetap Fiktif1,402,203,0835Risiko Denda Sanksi Kekurangan / Keterlambatan Pembayaran Pajak. 1,202,002,40DAFTAR PRIORITAS RISIKODIREKTORAT KEUANGAN PT ABCScoringNo RisikoNAMA RISIKORata-Rata
139. Identifikasi Risiko … EKSTERNALINTERNAL
Kemungkinan
Terjadinya
Peristiwa
Yang membawa akibat
Yang tidak diinginkan
Sasaran
Strategic
Financial
Operasional
140. Langkah Kerja Simulasi
1.Pembagian menjadi beberapa kelompok (pengadaan, produksi, pemasaran, keuangan, sdm, dsb)
2.Melakukan Risk Self Assessment Sesuai Unit Bisnis Masing- masing
3.Menyiapkan Formulir Formulir Identifikasi Risiko Berdasarkan sasaran unit bisnis masing-masing
4.Membuat Bagan Arus (Flow chart)
5.Mendokumentasikan Hasil pengumpulan Informasi ke Register Risiko
6.Pemahaman Sasaran dan Tujuan atas unit bisnis yang akan di Asses
7.Penentuan Indikasi, Peristiwa Risiko, Penyebab, Dampak, Konsekuensi, Pengendalian Yang ada.
8.Pemaparan hasil diskusi
9.Pengukuran Likelihood dan Consequence
10.Evaluasi/Prioritisasi Risiko dan Rencana Perlakuan
142. ContohFlow Chart Biro Produksi
Batukapur
Pasokan
Proses
Dokumen
-Semen
Bahan Baku
Proses produksi
Pergudangan
Risiko ……………
Risiko ……………
Risiko ……………
143. ContohFlow Chart Bag. PemasaranPemasaran
Berdasarkan SK
Menerima
Angkut
Dokumen
Pelaporan
Penerimaan Produk
Pendistribusian
Pelaporan Realisasi
Risiko ……………
Risiko ……………
Risiko ……………
144. Tahapan Identifikasi Risiko
VISI
MISI
SASARAN DIT I
SASARAN DIT II
SASARAN DIT III
UNIT
UNIT
UNIT
UNIT
UNIT
UNIT
UNIT
UNIT
UNIT
145. Pastikan tujuan, strategi, sasaran & target telah ditetapkan secara baik.
Gunakan prinsip SMART:
S
Specific
= Tajam
Jelas, tidak membingungkan, langsung (berterus terang) dan dapat dimengerti
M
Measurable
= Dapat diukur
Terukur secara kuantitas, kualitas, dan atau uang
A
Agreed
= Disepakati
Disepakati antara pihak-pihak yang terkait
R
Realistic
= Realistis
Berada dalam batas-batas kendali & kapabilitas ybs.
T
Timebound
= Ada batas waktu
Batas waktutertentuuntukpenyelesaiannya
146.
147. Visi, Misi
VISI PERUSAHAAN
•MenjadiPerusahaanpersemenanbertarafinternasionalyangterkemukadanmampumeningkatkannilaitambahkepadaparapemangkukepentingan(stakeholders).
MISI PERUSAHAAN
•Memproduksi,memperdagangkansemendanproduksiterkaitlainnyayangberorientasikankepuasankonsumendenganmenggunakanteknologiyangramahlingkungan
•Mewujudkanmanajemenperusahaanyangberstandarinternasionaldenganmenjunjungtinggietikabisnis,semangatkebersamaan,danbertindakproaktif,efisiensertainovatifdalamberkarya
•Memiliki keunggulan bersaing dalam pasar semen domenstik dan internasional
•Memberdayakandanmensinergikanunit-unitusahastrategikuntukmeningkatkannilaitambahsecaraberkesinambungan
•Memilikikomitmenterhadappeningkatankesejahteraanpemangkukepentingan(stakeholders) terutamapemegangsaham,karyawan,danmasyarakatsekitar
148.
149. Contoh Penjabaran Tujuan PerusahaanTarget Produksi 2500 Ton/ Tahun
Dit. Produksi
Produksi 2.500 ton
Dit. Keuangan
Likuiditas
Tdk Terganggu
Dit. SDM
Kompetensi,
Kuantitas
Tdk Terganggu
Bahan Baku
7.500 ton
Operasi
Unsech. Shutdown
Perawatan
Biaya Perawatan
Penyimpanan
Aman, Mutu, Luas
Anggaran Tepat
Penagihan
Akuntansi/
Pelaporan
Rekrut
Pelatihan
Kesejahteraan
150. ContohPenjabaranTujuanPerusahaan
Target Penjualan
Rp. 30 T/ Tahun
Dit. Produksi
Produksi 2.500 ton
Dit. Pemasaran
Menjual Rp. 30 T/th
Dit. SDM
Kompetensi,
Kuantitas
Tdk Terganggu
Bahan Baku
7.500 ton
Operasi
Unsech. Shutdown
Perawatan
Biaya Perawatan
Penyimpanan
Aman, Mutu, Luas
Gudang
Persediaan
Transaporatsi
Promosi
Rekrut
Pelatihan
Kesejahteraan
Dit. Keugn
Likuiditas
Anggaran
Penagihan
Akunts./
Pelaporan
151. Contoh Penjabaran Tujuan Perusahaan
Target Keuangan
Cash Ratio, ROI
Dit. Produksi
Produksi 2.500 ton
Dit. Pemasaran
Menjual Rp. 30 T/th
Dit. SDM
Kompetensi,
Kuantitas
Tdk Terganggu
Bahan Baku
7.500 ton
Operasi
Unsech. Shutdown
Perawatan
Biaya Perawatan
Penyimpanan
Aman, Mutu, Luas
Gudang
Persediaan
Transaporatsi
Promosi
Rekrut
Pelatihan
Kesejahteraan
Dit. Keugn
Likuiditas
Anggaran
Penagihan
Akunts./
Pelaporan
152. ContohPenjabaranTujuanPerusahaan
Target SDM
Pelatihan 500 Personel, Rekrut 300, Pelatihan
Dit. Produksi
Produksi 2.500 ton
Dit. Pemasaran
Menjual Rp. 30 T/th
Dit. SDM
Kompetensi,
Kuantitas
Tdk Terganggu
Bahan Baku
7.500 ton
Operasi
Unsech. Shutdown
Perawatan
Biaya Perawatan
Penyimpanan
Aman, Mutu, Luas
Gudang
Persediaan
Transaporatsi
Promosi
Rekrut 300
Pelatihan 60 jam
Kesejahteraan
gaji naik 10 %
Dit. Keugn
Likuiditas
Anggaran
Penagihan
Akunts./
Pelaporan
153. Kondisi yang memperlihatkan gejala risiko
Kejadian yang mengakibatkan tidak tercapainya sasaran
Faktor-faktor yang memicu terjadinya risiko
Akibat yang ditimbulkan terhadap sasaran yang ada
Tingkat keterjadian
Tingkat konsekuensi
Tindakan yang akan diambil
Pihak Yang bertanggung jawab
Pelajari dan evaluasi Tujuan dan Sasaran
1.Tercapainyatargetpenjualanberbagaijenisproduk…..Dalamnegridanekspor
2.Tercapainyapenjualanproduk…..Secarabertahapmemberikankeuntungantambahandanmenjadikanperusahaansebagaipenjualproduk…terlengkap.
3.Terlaksananyaprogramkerjasamaoperasionaldalampemasaranproduk….
Uraian Konsekuensi akibatnya
Tindakan yang sudah ada/ berjalan
158. DEFINISI
•Kebijakandirumuskansebagaiperaturanyang mengharuskan, membimbingataumembatasitindakan-tindakan.
•Kebijakanmerupakanpola-polaperilakuyang telahditentukanlebihdahulu.
•Kebijakanmerupakanpernyataandanmaksudmanajemenuntukbertindakdengancaratertentu. *
•Kebijakan manajemen risiko adalah keseluruhan dokumen peraturan organisasi dalam bidang manajemen risiko.
•Kebijakan manajemen risiko dikodifikasi dalam sebuah dokumen organisasi untuk didistribusikan kepada seluruh unit kerja operasional di dalam organisasi agar dipahami dan diterapkan dengan baik. * 158
160. Dokumen Peraturan Organisasi dalam Manajemen Risiko1. Prinsip manajemen risiko
2. Pernyataan komitmen manajemen terhadap penerapan manajemen
risiko
3. Tujuan dan sasaran manajemen risiko
4. Strategi penerapan agar tujuan dan sasaran manajemen risiko
tercapai
5. Pedomanumummanajemenrisiko
6. Prosedur manajemen risiko
7. Instruksi kerja manajemen risiko8. Formulir dan dokumen pendukung pelaksanaan proses manajemen risiko160
163. Definisi PrinsipManajemenRisiko
163
Prinsip didefinisikan sebagai kaidah atau norma dasar yang dianut dalam menjalankan suatu inisiatif tertentu
164. PrinsipManajemenRisiko
Komitmen pimpinan,
Keterlibatan seluruh insan organisasi,.
Integrasi,
Tanggungjawab berjenjang,.
Komprehensivitas, Pendekatan sistem dan proses pada manajemen risiko,.
Keseimbangan antara biaya dan manfaat,.
Keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak,(reasonable assurance) dan bukan (absolute assurance).
Penyempurnaan berkesinambungan,.
164
168. StrategiPenerapanManajemenRisikoMembentuk unit organisasi manajemen risiko terintegrasi.
Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses bisnis organisasi.
Manajemen menjadikan manajemen risiko sebagai aktivitas yang tidak terpisahkan dari pengambilan keputusan (harga produk, alokasi sumberdaya dan keputusan bisnis lainnya)
Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam budaya dan nilai-nilai organisasi.
168
170. Struktur Organisasi Manajemen Risiko
KOMISARIS
DIREKSI
SATUAN KERJA
MANAJEMEN RISIKO
SATUAN PENGAWASAN
INTERNAL
PETUGAS
MANAJEMEN RISIKO
PETUGAS
MANAJEMEN RISIKO
PETUGAS
MANAJEMEN RISIKO
UNIT KERJA
OPERASIONAL
UNIT KERJA
OPERASIONAL
UNIT KERJA
OPERASIONAL
170
171. WewenangdanTanggungJawabDewanKomisaris
Wewenang
Meminta pertanggungjawaban dari Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala;
Melakukan penilaian dan memberikan rekomendasi atas penerapan manajemen risiko yang dilaksanakan oleh Direksi serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh perusahaan.
Tanggung Jawab
Menyetujui kebijakan manajemen risiko yang diusulkan oleh Direksi;
Memastikan penerapan kebijakan manajemen risiko oleh Direksi.
171
172. WewenangdanTanggungJawabDireksi
Wewenang
1.Menetapkan Kebijakan, Pedoman, dan Prosedur Penerapan Manajemen Risiko secara tertulis dan komprehensif;
2.Menetapkan risk appetitedan batas toleransi risiko yang digunakan sebagai ukuran kriteria level risiko, profil risiko korporasi, action plan(rencana penanganan risiko);
3.Meminta laporan hasil pemantauan risiko kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Tanggung Jawab
1.Terlaksananya kebijakan manajemen risiko Perusahaan secara keseluruhan;
2.Menyampaikan laporan pelaksanaan manajemen risiko kepada Komisaris;
3.Mengembangkan budaya manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi;
4.Memastikan peningkatan kompetensi sumberdaya manusia yang terkait dengan penerapan manajemen risiko;
5.Penyempurnaan secara bekesinambungan atas penerapan manajemen risiko.
172
173. WewenangdanTanggungJawabUnit KerjaOperasional
Wewenang
1.Menunjuk Petugas Manajemen Risiko untuk melakukan tugas administrasi dalam rangka pengelolaan risiko;
2.Meminta bantuan pengembangan manajemen risiko dari Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Tanggung Jawab
1.Melaksanakan proses manajemen risiko secara periodik pada unit kerja yang dipimpinnya;
2.Mengintegrasikan manajemen risiko dalam praktek bisnis di unit kerjanya;
3.Menyampaikan profil risiko unit kerjanya kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko secara periodik dan tepat waktu;
4.Menindaklanjuti masukan/rekomendasi dari SPI maupun dari Direksi mengenai penerapan manajemen risiko di unit kerjanya.
173
175. WewenangdanTanggungJawabSatuanPengawasanInternal
Wewenang
1.Meminta data base risiko perusahaan kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko sebagai dasar pemeriksaan.
Tanggung Jawab
1.Menyediakan jasa assurancedibidang manajemen risiko kepada direksi
2.Memberikan jasa konsultatif kepada manajemen operasional
3.Menyediakan toolsdan teknik untuk menganalisis risiko dan pengendalian risiko;
4.Membagi pengalaman dalam manajemen risiko & pengendalian internal dan pengetahuan secara menyeluruh mengenai perusahaan;
5.Memberikan rekomendasi perbaikan proses manajemen risiko yang berkesinambungan.
175
176. WewenangdanTanggungJawabSatuanKerjaManajemenRisiko
Wewenang
1.Meminta laporan profil risiko masing-masing unit kerja baik secara periodik maupun pada saat kejadian luar biasa;
2.Merencanakan pengembangan SDM di bidang Manajemen Risiko;
TanggungJawab
1.Menyusundanmengusulkankebijakanmanajemenrisiko, risk appetitedanbatastoleransirisikoyang diterimaperusahaankepadaDireksi;
2.Mengkoordinasikan, memeliharadanmengembangkancatatandandata base risikoperusahaandanpersyaratanpelaporan;
3.Memfasilitasiaktivitaspengembanganprofilrisikokorporasimelaluiaktivitasworkshop risk assessmentpadalevel korporasi/direktorat;
4.Membantu pelaksanaan proses manajemen risiko di Unit Kerja Operasional;
5.Menyusun dan menyampaikan laporan rencana dan realisasi kegiatan manajemen risiko kepada Direksi secara berkala;
6.Menyusun rencana dan melaporkan realisasi kegiatan Satuan Kerja Manajemen Risiko kepada Direksi.
176
186. InstruksiKerjaManajemenRisiko
Dokumen penunjang prosedur manajemen risiko yang mengatur secara rinci aktivitas pelaksanaan manajemen risiko sehari-hari.
Menjelaskan secara rinci langkah-langkah yang dilakukan pelaksana manajemen risiko seperti telah dipandu oleh prosedur manajemen risiko.
Kalau urutan langkah penerapan proses manajemen risiko sudah dipandang cukup detail hanya dengan menyusun prosedur manajemen risiko, maka instruksi kerja manajemen risiko tidak perlu disusun.
186
187. IntruksiKerjaManajemenRisiko
Terdiri dari :
1.Instruksi kerja risk self-assessment
2.Instruksi kerja pengukuran risiko
3.Instruksi kerja prioritisasi risiko
4.Instruksi kerja penentuan respon risiko
5.Instruksi kerja evaluasi pengendalian risiko
6.Instruksi kerja evaluasi manajemen risiko
187
193. INFORMASI YANG DIPERLUKAN
Informasi yang diperlukan antara lain, tetapitidak terbatas pada:
1.Gambaran umum perusahaan
2.Visi, misi, strategi, tujuan, sasaran, nilai-nilai perusahaan dan atribut-atribut lainnya
3.Peraturan perusahaan (eksternal dan internal) sebagai landasan hukum bagi penerapan manajemen risiko
4.Ekspektasi stakeholders terhadap tingkat kematangan penerapan manajemen risiko dan informasi risiko yang dibutuhkan
5.Struktur organisasi perusahaan dan lini pelaporan yang berlaku
6.Sistem manajemen yang diterapkan di perusahaan
7.Prosedur operasi baku
8.Peta proses bisnis
9.Dll
193