SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 52
EDISI 3 TAHUN 2010




                                       Pertemuan Anggota Biro
Hari Habitat 2010
‘Menuju Kota dan                       APMCHUD
                         (Asia Pacific Ministerial Conference
Kehidupan Lebih Baik’   on Housing and Urban Development)
                                 Bali, 29-30 November 2010




         Undang-Undang Perumahan
          dan Kawasan Permukiman
Selamat bertemu kembali pembaca kami yang setia. Sepan-
Pelindung :                                                    jang bulan September sampai pertengahan Desember 2010,
Menteri Negara Perumahan Rakyat                                banyak peristiwa penting dan besar terkait dengan pemba-
                                                               ngunan perumahan di Indonesia dan luar negeri. Semisal
Penasehat Redaksi:                                             puncak acara peringatan Hari Perumahan Nasional (Haper-
Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat                        nas), yang walaupun sebenarnya Hapernas jatuh pada tang-
                                                               gal 25 Agustus 2010 namun perayaan puncaknya baru pada
Penanggungjawab:                                               tanggal 22 September 2010. Hal paling penting dari puncak
Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran                           perayaan tersebut adalah diluncurkannya logo baru Kemen-
Kementerian Perumahan Rakyat                                   terian Perumahan Rakyat. Semoga keberadaan logo baru
                                                               ini akan menghadirkan semangat baru, ide baru, komitmen
Redaksi :                                                      terbarukan tidak hanya bagi seluruh jajaran pegawai Kemen-
Eko Suhendratma, S.Si., MA                                     terian Perumahan Rakyat tetapi juga pemangku kepentingan
Udi Indriyonoto                                                lainnya. Pada saat bersamaan juga diumumkan pemenang
                                                               penghargaan Adiupaya Puritama, yaitu penghargaan yang
Penyunting dan Penyelaras Naskah :                             diberikan kepada pemerintah, swasta, dan perorangan yang
Jeffry, S Kom                                                  berjasa pada pembangunan perumahan di Indonesia. Mudah-
Tri Pudji Astuti, M.Si.                                        mudahan penghargaan ini berdampak pada percepatan pem-
                                                               bangunan perumahan dan permukiman di Indonesia.
Reporter :                                                     Di penghujung tahun ada satu lagi peristiwa yang cukup pen-
Ristyan Mega Putra, S.Sos.
                                                               anggota Biro APMCHUD (
Desain dan Produksi :                                                                      ) yang terdiri dari 7 negara yang
Akbar Pandu Pratamalistya, S.Sos.
                                                               diketuai oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat, Suharso
                                                               Monoarfa. Pertemuan ini menjadi penting dan bermakna
Bagian Administrasi :                                          khususnya bagi Indonesia, karena saat ini Indonesia menjadi
Fenty Meilisya Syafril
Nurul Prihatin                                                 ketua. Semoga kesempatan ini bisa kita manfaatkan sebesar-
Devi Ismiyanti                                                 besarnya.
                                                               Walaupun telah berulangkali diperingati tetapi kami selalu
Bagian Distribusi :                                            tidak bosan-bosannya berupaya mengingatkan bahwa pada
Ruby Marchelinus                                               hari Senin minggu pertama bulan Oktober setiap tahun diper-
Pustika Chandra Kasih, S.Sos.                                  ingati Hari Habitat Dunia, yang tahun ini jatuh pada tanggal
Sri Rahmi Purnamasari, S.Sos.
                                                               4 Oktober. Habitat, secara sederhananya adalah rumah, ma-
                                                               nusia dan lingkungan. Diperingati setiap tahun untuk meng-
Alamat Redaksi Inforum:                                        ingatkan kita semua bahwa banyak masalah yang dihadapi
Bagian Humas dan Protokol                                      dan jawabannya tergantung dari sikap kita. Mulai dari permu-
Kementerian Perumahan Rakyat
Jln. Raden Patah I No. 1 Lantai 3 Wing 3                       kiman kumuh, kekurangan air-sanitasi-listrik, polusi udara,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan                                pemanasan global dan seterusnya. Tahun ini Hari Habitat ber-
Telp/Fax : (021) 724687                                        tema                     atau diterjemahkan menjadi Menuju
Email       : inforum@gmail.com                                Kota dan Kehidupan Lebih Baik. Diharapkan berangkat dari
Website     : www.kemenpera.go.id                              rumah yang layak, akan terbentuk kota dan kehidupan lebih
                                                                                                                          -
Redaksi menerima artikel, berita, karikatur yang terkait bi-   masuk penghuninya. Keluarga sejahtera berawal dari rumah
dang perumahan rakyat dari pembaca. Lampirkan gambar/          yang layak.
foto dan identitas penulis ke alamat email redaksi. Naskah     Semua hal tersebut tidak luput dari perhatian        . Ha-
ditulis maksimal 5 halaman A4, Arial 12.
                                                               rapannya,        dapat berperan sebagai salah satu sumber
Redaksi juga menerima saran maupun tanggapan terkait           informasi dan pengetahuan sehingga pada akhirnya menjadi
bidang perumahan rakyat ke email inforum@gmail.com             bagian dari pengelolaan pengetahuan (                    )
atau saran dan pengaduan di www.kemenpera.go.id                perumahan dan permukiman di Indonesia.
Foto cover depan: Humas Kemenpera                              Selamat membaca.


  2
Edisi 3
                                                                                                           Tahun 2010




Isu Hijau                                                     Hari Perumahan Nasional
Saat ini, masalah pembangunan sering dikaitkan dengan         Setiap tahun Hari Perumahan Nasional selalu diperingati.
isu berkelanjutan atau hijau. Kita sudah sering melihat,      Meski mengusung judul nasional, sepertinya gaung dari
ada beberapa majalah yang mengetengahkan arsitektur           peringatan ini hanya ada di pusat saja. Masyarakat luas,
atau perancangan hijau namun skalanya sangat mikro            termasuk di daerah menjadi kurang mengerti makna dan
yaitu pada rumah atau bangunan individu. Sementara itu,       tujuan dari adanya peringatan ini. Saya berharap per-
terkait pembangunan perumahan dan permukiman, se-             ingatan Hari Perumahan Nasional tidak menjadi sekedar
pertinya isu hijau ini kurang diangkat, termasuk di majalah   upacara seremonial belaka. Tetapi betul betul dipahami
        ini.                                                  maknanya terutama oleh pemerintah di daerah.
Semoga ke depannya           dapat mengetengahkan in-         Angga – Surabaya
formasi terkait pembangunan perumahan dan permu-
kiman yang hijau dan ramah lingkungan.
Tyas – Yogyakarta                                             Berlangganan
                                                              Sepertinya belum banyak majalah di Indonesia yang secara
                                                              khusus membahas mengenai kebijakan pembangunan pe-
                                                          -   rumahan. Kebanyakan majalah yang terbit lebih fokus pada
                                                                       . Kehadiran        mestinya dapat memberikan
                                                              angin segar dan dapat menjadi media alternatif.
                                                              Sayangnya, majalah Inforum ini agak sulit diperoleh. Ba-
                                                              gaimana caranya berlangganan majalah Inforum?.
                                                              Ketut Rudi – Denpasar



Tulisan Mahasiswa                                                                                                        -
Yth. Redaksi Inforum,                                                                                                    -
Saya adalah mahasiswa tingkat akhir di jurusan perenca-
naan wilayah dan kota dan saat ini saya sedang menyusun
skripsi yang mengangkat topik terkait evaluasi kebijakan
pembangunan perumahan 1:3:6. Banyak rekan saya di
kampus yang juga menulis skripsi dengan topik terkait         Tambahan Halaman
perumahan, sayangnya tulisan-tulisan tersebut jarang di-
publikasikan secara luas.                                     Yth. Redaksi
Apakah majalah Inforum memungkinkan untuk mener-              Saya belum lama menjadi pembaca             . Itu pun tidak
bitkan tulisan-tulisan dari mahasiswa? Atau menge-            sengaja membaca di salah satu ruang tunggu kementerian
tengahkan abstraksi atau bahkan ringkasan hasil peneli-       di Jakarta. Isinya cukup menarik tetapi sebaiknya juga me-
tian, skripsi, tesis atau disertasi mahasiswa.                muat tentang pembangunan perumahan skala masyarakat.
                                                              Kalau memang memungkinkan sebaiknya ditambah saja
Anjar – Bandung
                                                              jumlah halamannya.
                                                              Rudy K. – Depok

                                                          -
                                                                                                                         -




                                                                                                                     3
Wawancara Khusus Dr. Ir. Yusuf Yuniarto, MA.
                                                                               Dari Redaksi                       02
                             Semua Memiliki Visi yang Sama                     Surat Pembaca                      03
                       Bagaimana Masyarakat Bisa Sejahtera
                                         Berbicara tentang Revisi Undang-      Daftar Isi                         04
                                        Undang No. 4 Tahun 1992 tentang
                                             Perumahan dan Permukiman
                                           yang telah selesai dilaksanakan     Laporan Utama                      06
                                               pada akhir Desember 2010

                                            tentang sudah terpenuhi atau
                                                                               Wawancara Khusus                   16
                                         undang-undang baru ini. Inforum       Wacana                             20
                                       berkesempatan berbincang dengan
                                            Dr. Ir. Yusuf Yuniarto, MA. Staf
                                          Ahli Menteri Negara Perumahan        Liputan Utama                      25
                                           Rakyat bidang Otonomi Daerah

16                                         Panja RUU Perkim Kemenpera.
                                                                               Liputan                            32
                                                                               Intermezzo                         36
                              6                                           20   Pengelolaan Pengetahuan            37
                                                                               Fakta                              44
                                                                               Praktek Unggulan                   45
                                                                               Galeri Foto                        48
Laporan Utama
Selamat Datang Undang-
                                                                               Agenda                             49
Undang Perumahan dan
Kawasan Permukiman                   Wacana
Akhir tahun 2010 mungkin membawa     Menyambut Kelahiran UU PKP:                                                 32
angin segar bagi perkembangan        Undang-Undang Perumahan dan                Liputan
perumahan di Indonesia. DPR
                                     Kawasan Permukiman
melakukan revisi terhadap UU No.
4 Tahun 1992. UU Perumahan dan
                                     Secara umum muatan UU PKP
Kawasan Permukiman diharapkan
mampu menjawab berbagai persoalan    dibandingkan UU PP, tapi apakah
yang kini ada di tengah-tengah       amanat yang terdapat dalam UU PKP
masyarakat.
                                     yang ada?

Hari Habitat 2010 - Menuju Kota dan Kehidupan Lebih Baik                  25
                                    Tahun 2010 ini Hari Habitat
Liputan Utama                       memfokuskan temanya untuk                  Menpera Ajak BUMN untuk Sukseskan
                                    membuat kota menjadi tempat                Program Perumahan Rakyat
                                                                               Badan Usaha Milik Negara BUMN
                                    baik. Di Indonesia Hari Habitat            diharapkan dapat ikut serta dalam
                                                                               menyukseskan program perumahan
                                                                               rakyat baik melalui program Fasilitas
                                    tapi bermakna.                             Likuiditas Pembiayaan Perumahan
                                                                               (FLPP) maupun melalui program Cor-
                                                                               porate Social Responsibility (CSR)-nya.



4
Edisi 3
                                                                                       Tahun 2010




                                  Intermezzo          36
                                  Tips Renovasi Rumah
                                  dengan Hemat

                                                                        37
                                                                        Info Buku
                                                                        Kilas Balik Perumahan
                                                                        Rakyat 1900 - 2000




39 Info Regulasi                  45 Praktek Unggulan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun                             SOLO
2010 Tentang Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah                              Memberdayakan Sektor
                                               Informal, Mengelola
                                               Pedagang Kaki Lima




 42 Info Situs
www.kemenpera.go.id


                                   49 Agenda
                                  Hari Habitat Dunia: Meningkatkan Kepedu-
                                  lian Bersama untuk Masa Depan Habitat
                                                    World Habitat Day




                                                                                                5
Laporan Utama




Sumber foto: Humas Kemenpera


                                                  Selamat Datang
                         Undang-Undang Perumahan
                                      dan Kawasan Permukiman


           A
                        khirnya    pemangku      DPR RI tersebut di Gedung Nusan-        perti Indonesia.
                        kepentingan atau seti-   tara II DPR, mengatakan perumahan
                                                                                         Pertama, perumahan dan kawasan
                        daknya pemerintah        dan kawasan permukiman merupa-
                        kini dapat bernafas      kan penegasan politik hukum nasio-
                                                                                         satu kesatuan sistem yang terdiri atas
                        lega. Undang-Undang      nal di bidang perumahan dan ka-
                                                                                         pembinaan, penyelenggaraan peru-
           tentang Perumahan dan Kawasan         wasan permukiman.
                                                                                         mahan, penyelenggaraan kawasan
           Permukiman (UU PKP) akhirnya          Lebih lanjut, Menpera menambah-         permukiman, pemeliharaan dan per-
           disahkan oleh DPR dalam Rapat         kan, pemerintah dalam hal ini mem-      baikan, peningkatan kualitas terhadap
           Paripurna DPR RI pada tanggal 17      berikan apresiasi yang setinggi-ting-   perumahan kumuh dan permukiman
           Desember 2010.                        ginya kepada DPR RI yang telah          kumuh, penyediaan tanah, penda-
           Menteri Negara Perumahan Rakyat       mengambil inisatif dan menyelesai-      naan dan pembiayaan, dan peran
           (Menpera), Suharso Monoarfa, pada     kan RUU tentang Perumahan dan           serta masyarakat.
           kesempatan saat menyampaikan          Kawasan Permukiman ini.
                                                                                         Penyelenggaraan perumahan meru-
           Pendapat Akhir Presiden terhadap      Dalam UU ini, ungkap Menpera,           pakan tanggung jawab negara, dan
           RancanganUndang-Undang (RUU)          setidaknya ada beberapa hal penting     pembinaannya dilaksanakan oleh
           tentang Perumahan dan Kawasan         yang diharapkan dapat mendorong         pemerintah dan pemerintah daerah,
           Permukiman dalam Rapat Paripurna      peningkatan program di sektor pro-      katanya.


               6
Edisi 3
                                                                                                          Tahun 2010



Kedua, adanya pembagian tugas dan           kondisi yang melatar belakangi kela-   garaan PKP, disertai perlunya peme-
wewenang pemerintah dalam melak-            hirannya. Pada saat undang-undang      rintah lebih berperan dalam menye-
sanakan pembinaan penyelenggaraan           perkim (lama) diundangkan, era oto-    diakan dan memberikan kemudahan
perumahan dan kawasan permukim-             nomi daerah belum dimulai sehingga     dan bantuan bagi masyarakat. Bahkan
an sepenuhnya mengacu kepada oto-           perumahan belum merupakan urus-        juga mencantumkan pengakuan ter-
nomi daerah dan kemandirian daerah          an wajib pemerintah daerah. UUD        jadinya kondisi masyarakat yang sulit
serta pembagian dan pemisahan               tahun 1945 juga belum diamande-        memperoleh rumah yang layak dan
fungsi regulator dan operator.              men. Selain itu, kondisi perumahan     terjangkau sebagai akibat kurangnya
                                            dan termasuk juga perkotaan belum      perhatian kepada kepentingan MBR.
Ketiga, pemenuhan kebutuhan ru-
                                            serumit saat ini.
mah sebagai kebutuhan dasar manu-                                                  Melengkapi banyaknya materi baru,
sia Indonesia dilaksanakan melalui          Pembangunan perumahan yang te-         beberapa istilah baru terkait juga
penyelenggaraan perumahan yang              lah menjadi urusan wajib pemerin-      diperkenalkan, yang tidak terdapat
melibatkan pemerintah, pemerintah           tah daerah sebagaimana tercantum       dalam undang undang lama seperti
daerah dan/atau badan hukum serta           dalam PP Nomor 38 Tahun 2007           perumahan dan kawasan permukim-
peran serta masyarakat.                     tentang Pembagian Urusan Peme-         an, hirarki penanganan (rumah, pe-
                                            rintahan antara Pemerintah, Peme-      rumahan, kawasan permukiman,
UU ini diorientasikan dalam rangka
                                            rintahan Daerah Provinsi, dan Pe-      lingkungan hunian, permukiman),
menjamin kepastian bermukim yang
                                            merintah Daerah Kabupaten/Kota,        penyelenggaraan perumahan dan ka-
menjamin hak setiap warga negara
                                            kemudian menjadikan materi tentang     wasan permukiman, kategori rumah
untuk menempati, menikmati, dan
                                            tugas dan wewenang dibahas secara      (rumah komersial, swadaya, umum,
atau memiliki rumah yang layak da-
                                            rinci untuk masing-masing tingkatan    khusus, negara), permukiman ku-
lam lingkungan yang sehat, aman, se-
                                            pemerintahan mulai dari Pemerintah,    muh, perumahan kumuh, pendana-
rasi dan teratur, tandasnya.
                                            pemerintah propinsi dan pemerintah     an, pembiayaan, penyelenggara (seti-
Undang-Undang tentang Perumahan             kabupaten/kota. Materi tugas dan       ap orang, badan hukum, pemerintah
dan Kawasan Permukiman ini secara           wewenang tercantum dalam satu bab      pusat, pemerintah daerah, menteri),
keseluruhan mencerminkan adanya             khusus dan 7 pasal.                    dan MBR.
keberpihakan yang kuat sekaligus
                                            Tidak sebagaimana lazimnya pada        Hal yang baru dan paling mendasar
memberikan kepastian bermukim
                                            bagian Menimbang yang bersifat         adalah ditetapkannya lingkup peng-
terhadap masyarakat berpenghasilan
                                            normatif, pada UU PKP selain hal       aturan penyelenggaraan PKP. Pene-
rendah, ujar Menpera.
                                            normatif juga mencantumkan pe-         tapan lingkup pengaturan ini bahkan
Untuk memastikan ketersediaan ru-           negasan tentang rumah sebagai ke-      secara rinci dalam 11 bab dan 142
mah bagi MBR, imbuh Menpera,                butuhan dasar dan berperan strategis   pasal, sehingga dapat dikatakan isi
dirinya juga berharap badan hukum           dalam pembentukan watak bangsa.        undang undang ini adalah tentang
yang melakukan pembangunan peru-            Selain itu, dicantumkan juga negara    penyelenggaraan perumahan dan ka-
mahan wajib mewujudkan peruma-              bertanggungjawab dalam penyeleng-      wasan permukiman. Penjelasan lebih
han dengan hunian berimbang.                                                       mendalam tentang materi undang
Materi Baru dalam UU Perumah-                                                      undang pada bagian lain edisi ini.
an dan Kawasan Permukian                                                           Hal paling utama yang terlihat berbe-
Undang Undang PKP terdiri dari 18                                                  da, bahwa UU PKP secara jelas men-
bab dan 167 pasal, yang menunjuk-                                                  cantumkan ruang lingkup penyeleng-
kan cukup banyaknya materi yang di-                                                garaan perumahan yaitu pembinaan,
cakup. Berbeda dengan Undang Un-                                                   tugas dan wewenang, penyeleng-
dang Nomor 4 Tahun 1992 tentang                                                    garaan perumahan dan kawasan per-
Perumahan dan Permukiman yang                                                      mukiman itu sendiri, pemeliharaan
relatif lebih ringkas, hanya terdiri dari                                          dan perbaikan, pencegahan dan
10 bab dan 42 pasal.                                                               peningkatan kualitas terhadap peru-
                                                                                   mahan kumuh dan permukiman ku-
Perbedaan utama dari UU Perumah-                                                   muh, penyediaan tanah, pendanaan
an dan Kawasan Permukiman (UU                                                      dan pembiayaan, hak dan kewajiban,
PKP) dengan pendahulunya adalah                                                    serta peran masyarakat. Keseluruhan


                                                                                                                    7
Laporan Utama

lingkup penyelenggaraan ini dirinci         Selain itu, UU PKP juga menga-            tanggal 12 Februari 2010. Komisi
dalam bab tersendiri.                       manatkan penyusunan undang-un-            V DPR-RI juga melakukan kegiatan
                                            dang rumah susun dan undang-un-           diskusi dengan Sekretaris Kemente-
Hal baru lainnya yang terlihat sig-
                                            dang tabungan perumahan.                  rian Perumahan Rakyat, civitas aka-
                                                                                      demika dari fakultas hukum, jurusan
dengan era otonomi daerah, peran            Walaupun banyak yang menyoroti
                                                                                      teknik sipil, jurusan teknik lingkung-
Pemerintah, pemerintah propinsi             bahwa penulisan UU PKP masih
                                                                                      an, fakultas teknik arsitektur Institut
dan pemerintah kabupaten/kota               kurang tertata, tetapi masih jauh le-
                                                                                      Teknologi Bandung dan Universitas
diatur secara jelas; (ii) mencantum-        bih baik dibanding UU Perkim. Da-
                                                                                      Padjajaran, Dirjen Cipta Karya Ke-
kan peraturan pelaksanaan tidak             lam UU PKP, pengkategorian bab
                                                                                      menterian Pekerjaan Umum, Ketua
hanya dalam bentuk peraturan pe-            dan pasal sudah lebih baik
                                                                                      Umum DPP REI, Direktur Utama
merintah dan keputusan menteri
                                            Pelibatan Pemangku                        Bank Tabungan Negara, Ketua
tetapi bahkan peraturan daerah; (iii)
                                            Kepentingan                               Umum APERSI, Ketua Umum IAP,
walaupun masalah kekumuhan da-
                                            Kritik yang juga banyak didengung-        dan Ketua Umum MP3I; (iii) Diskusi
lam UU Perkim telah tercantum,
                                            kan adalah kurangnya keterlibatan         Kelompok Terfokus yang diseleng-
namun UU PKP lebih maju karena
                                            pemangku kepentingan dalam proses         garakan Kemenpera dengan meng-
juga memasukkan ide pencegahan
                                            penyusunan. Kritik ini tidak sepenuh-     undang para pakar pada tanggal 22
kekumuhan; (iv) pemisahan penda-
                                            nya benar dengan mempertimbang-           Februari 2010. Kegiatan tersebut
naan dan pembiayaan. Pengenalan
                                            kan telah diselenggarakannya kegi-        dihadiri oleh perguruan tinggi, pe-
materi sistem pembiayaan terkait
                                            atan jaring pendapat (               ).   mangku kepentingan perumahan dan
dengan telah diluncurkannya Fasili-
                                            Walaupun mungkin belum sebanyak           instansi pemerintah. Dari perguruan
tas Likuditas Pembiayaan Perumahan
                                            yang diinginkan tetapi paling tidak       tinggi dihadiri oleh wakil Universitas
(FLPP); (v) pengaturan penghunian
                                            tercatat 3 (tiga) kali jaring pendapat    Andalas, UGM, ITB. Pemangku ke-
oleh orang asing telah terakomodasi,
                                            yaitu (i) Jaring Pendapat Komisi V        pentingan perumahan diwakili oleh
walaupun termasuk salah satu pasal
                                            DPR RI yang berlangsung di Medan          BTN, Perum Perumnas, DPP REI,
yang cukup kontroversial; (vi) terkait
                                            dan Makassar pada tanggal 7 dan 9         DPP APERSI, MP3I, Ikatan Arsitek
dengan peran serta masyarakat, ter-
                                            Februari 2010. Dewan Perwakilan           Indonesia, dan Ikatan Ahli Peren-
lihat lebih maju dengan menjelaskan
                                            Rakyat Republik Indonesia mengi-          cana. Pihak Pemerintah terdiri dari
secara rinci bentuk peran serta terse-
                                            rimkan 2 (dua) tim yang terdiri dari      Kementerian Perumahan Rakyat, Ba-
but. Termasuk adanya keleluasaan
                                            14 orang anggota untuk melakukan          dan Pertanahan Nasional, Kemente-
membentuk forum pengembangan
                                            Jaring Pendapat ke Provinsi Sumatera      rian Dalam Negeri, dan Kementerian
perumahan dan kawasan permukim-
                                            Utara dan Provinsi Sulawesi Selatan.      Pekerjaan Umum.
an, yang fungsi dan unsurnya diatur
khusus dalam 2 ayat tersendiri; (vii)       Jaring pendapat ini ditujukan untuk       Selain itu, tidak terhitung kegiatan
penerapan larangan yang bersifat me-        menyerap aspirasi atas RUU tersebut       diskusi berskala lebih kecil seperti
nyeluruh yang mencakup masyarakat,          dari seluruh pemangku kepentingan         misalnya yang diselenggarakan oleh
pejabat pemerintah, dan pelaku lain-        terkait di Provinsi tersebut; (ii) Dis-   Forum Wartawan Perumahan Rakyat
nya; (viii) sanksi yang lebih rinci, ter-   kusi Kelompok Terfokus Interdep           (Forwapera), seperti misalnya Dis-
masuk sanksi administratif.                 dengan Komisi V DPR RI pada               kusi “Penguatan Lembaga Peruma-
                                                                                      han untuk Penyediaan Perumahan
                                                                                      Bagi MBR: Kajian RUU Perumahan
                                                                                      dan Permukiman” di Jakarta, pada
                                                                                      Desember 2010, dan diskusi “Mem-
                                                                                      bedah RUU Perkim dalam Menjawab
                                                                                      Tantangan Pembangunan Perumah-
                                                                                      an ke Depan” pada Oktober 2010.
                                                                                      Tidak Ada Gading
                                                                                      yang Tak Retak
                                                                                      Terlepas dari kelengkapan materi
                                                                                      yang tercakup dalam UU PKP, masih
                                                                                      terdapat kritik yang ditujukan pada


  8
Edisi 3
                                                                                                          Tahun 2010




                                                                                                  Sumber foto: Humas Kemenpera


keberadaan undang-undang ini. Kri-     Padahal, mayoritas kebutuhan peru-       masyarakat yang menolak relokasi
tik paling tajam terutama menyang-     mahan di Indonesia dipenuhi sendiri      atau penggusuran. Padahal relokasi
kut prosesnya yang dianggap kurang     oleh masyarakat. Walaupun jika di-       dilakukan berdasar alasan yang jelas,
melibatkan pemangku kepentingan.       simak, dalam UU PKP Pasal 15 ayat        demi kepentingan umum, yang telah
Walaupun sebenarnya kegiatan jaring    p dinyatakan bahwa pemerintah ka-        di atur dalam undang undang. Se-
pendapat telah dilaksanakan pada be-   bupaten/kota dalam melaksanakan          hingga sanksi tersebut harusnya dili-
berapa kesempatan.                     pembinaan mempunyai tugas salah          hat sebagai upaya penegakan hukum
Menyangkut isinya, kritikan utama      satunya memberikan pendamping-           tanpa pandang bulu.
adalah kesulitan memahami materi       an bagi orang perseorangan yang
                                                                                Sepertinya justru masalah utama da-
dalam waktu singkat terutama karena    melakukan pembangunan rumah
                                                                                lam penyusunan undang undang ini
keterkaitan antarbab dan antarpasal    swadaya
                                                                                adalah tidak terjalin komunikasi yang
kurang terlihat. Disarankan agar       Dilain pihak, para pengembang me-        memadai diantara pemangku kepen-
dibuatkan semacam pemetaan dalam       nyatakan banyak ancaman baik pi-         tingan sehingga banyak kritik yang
bentuk bagan berdasarkan kategori      dana maupun denda bagi pengem-           disampaikan pada dasarnya telah
materi sehingga keterkaitan antarbab   bang jika melanggar ketentuan yang       terakomodasi atau sebagian terako-
antarpasal dapat terlihat jelas.       berlaku. Mestinya yang diberi sanksi     modasi.
Terkait dengan kepedulian pada         adalah penghambat, bukan semata-
                                                                                Kembali lagi bahwa tidak satu apapun
MBR, dikatakan bahwa undang-un-        mata para pengembang. Kritik ini
                                                                                yang sempurna di dunia ini. Demiki-
dang ini masih kurang memberi per-     juga kurang jelas mengacu kepada
                                                                                an pula halnya dengan Undang-Un-
hatian. Walaupun sebenarnya kalau      siapa. Walaupun demikian, dalam
                                                                                dang PKP. Jika terdapat kekurangan,
dicermati bahkan pasal-pasal yang      pasal yang mengatur sanksi, semua
                                                                                hal tersebut dapat disempurnakan
menyangkut MBR terkesan banyak         pemangku kepentingan baik pejabat,
                                                                                melalui jalur yang disediakan untuk
sekali. Bahkan pada semua bab terda-   perorangan, maupun badan hukum
                                                                                itu. Apakah melalui               ke
pat pasal yang terkait tentang MBR.    yang melanggar larangan yang ter-
                                                                                Mahkamah Konstitusi, atau penyem-
                                       cantum dalam undang undang akan
Bagi kelompok pelaku pembangun-                                                 purnaan melalui Peraturan Pemerin-
                                       dikenai sanksi baik administratif
an perumahan swadaya, substansi                                                 tah atau peraturan pelaksanaan lain-
                                       maupun pidana.
undang-undang dinilai cenderung                                                 nya yang akan segera disusun.
berpihak kepada pengembang kare-       Ada pula yang menyatakan substansi
                                                                                Pekerjaan Rumah
na UU tersebut gagal mengatur se-      UU berpotensi menimbulkan krimi-
cara jelas tentang perlindungan dan    nalisasi terhadap masyarakat. Ini        Terselesaikannya undang-undang ini
pemberdayaan perumahan swadaya.        antara lain terkait adanya sanksi bagi   bukan akhir dari pekerjaan buat


                                                                                                                        9
Laporan Utama

pemerintah dan pemangku kepen-                                                   netapkan (i) kebijakan dan strategi
tingan lainnya tetapi bahkan masih                                               nasional; (ii) kebijakan nasional ten-
menunggu banyak pekerjaan rumah.                Kewajiban lainnya                tang pendayagunaan dan peman-
Dalam undang-undang diamanatkan                    terkait peran                 faatan hasil rekayasa teknologi; (iii)
dilakukannya penyusunan peraturan                                                kebijakan nasional tentang penye-
perundang-undangan, yang meliputi              masyarakat adalah                 diaan kasiba dan lisiba. Pemerintah
(i) 2 (dua) undang-undang yaitu un-             membentuk forum                  propinsi menindaklanjuti dengan
dang undang tentang rumah susun                pengembangan PKP                  menyusun kebijakan dan strategi di
dan undang undang tabungan peru-                                                 tingkat propinsi. Kemudian peme-
mahan; (ii) 5 (lima) peraturan peme-            di setiap tingkatan              rintah kabupaten/kota menyusun
rintah; (iii) 5 (lima) peraturan daerah;          pemerintahan.                  dan melaksanakannya. Khusus di
dan (iv) 3 (tiga) peraturan menteri.                                             propinsi dan kabupaten/kota, pe-
Terkecuali penyusunan undang-un-                                                 merintah setempat sesuai dengan
dang, jangka waktu yang diberikan          narnya perencanaan PKP telah tera-    tingkatannya ditugaskan menyusun
undang undang untuk memenuhi               komodasi dalam RPJP dan RPJM,         rencana pembangunan dan pengem-
pekerjaan rumah tersebut hanya se-         termasuk rencana tahunan. Namun       bangan perumahan dan kawasan
tahun sejak undang undang ini ber-         yang perlu mendapat perhatian ada-    permukiman pada lintas kabupaten/
laku. Jadi bisa dibayangkan betapa         lah sejauhmana perencanaan PKP di     kota dan kabupaten/kota yang men-
sibuknya pemerintah nantinya.              tingkat propinsi dan kabupaten/kota   jadi pengganti Rencana Pembangun-
                                           telah terakomodasi dalam RPJP dan     an dan Pengembangan Perumahan
Selain pekerjaan rumah tersebut di
                                           RPJM daerah. Atau bahkan mungkin      dan Permukiman di Daerah (RP4D).
atas, terdapat beberapa pekerjaan
                                           perencanaannya PKP nya sendiri be-
rumah yang tidak ditetapkan jangka                                               Kewajiban lainnya terkait peran
                                           lum tersedia. Ini yang akan menjadi
waktunya tetapi tentunya juga sebaik-                                            masyarakat adalah membentuk fo-
                                           pekerjaan rumah besar dengan mem-
nya diselesaikan dalam waktu dekat.                                              rum pengembangan PKP di setiap
                                           pertimbangkan terdapat lebih dari
Berdasar pasal 7 dikatakan perenca-                                              tingkatan pemerintahan. Pada saat
                                           500 propinsi dan kabupaten/kota.
naan perumahan dan kawasan per-                                                  ini di tingkat nasional sedang dalam
mukiman termuat dan ditetapkan             Beberapa tugas Pemerintah lainnya     proses pembentukan Kelompok
dalam RPJP, RPJM, dan rencana ta-          menyangkut pembinaan di bidang        Kerja Perumahan yang dapat men-
hunan. Pada tingkat nasional, sebe-        PKP adalah merumuskan dan me-         jadi embrio forum tersebut.
                                                                                 Dalam rangka menjaga kualitas pe-
                                                                                 nyelenggaraan pembangunan PKP,
                                                                                 pemerintah juga ditugaskan untuk

                                                                                                                 -
                                                                                 pada perorangan atau badan penye-
                                                                                 lenggara pembangunan PKP.
                                                                                 Terakhir tentunya merupakan kegi-
                                                                                 atan yang tak terpisahkan dari ke-
                                                                                 beradaan UU PKP adalah sosialisasi
                                                                                 Undang-Undang PKP kepada selu-
                                                                                 ruh pemangku kepentingan baik di
                                                                                 tingkat nasional, provinsi, dan kabu-
                                                                                 paten/kota, baik pemerintah mau-
                                                                                 pun non pemerintah.
                                                                                 Masih panjang perjalanan sebelum
                                                                                 kemudian UU PKP benar-benar
                                                                                 terlaksana di lapangan. Apapun itu,
                                                                                 semuanya dimulai dari langkah kecil.
                                                                                 Dimulai saat ini agar tidak kehilangan
                                                                                 momentum (OM).


  10
Edisi 3
                                                                                                           Tahun 2010




                                                Membedah
           Undang Undang Perumahan
                       dan Kawasan Permukiman
U        ndang Undang Perumahan
         dan Kawasan Permukiman
         terdiri dari 18 bab dan 167
pasal, namun tulisan berikut ini tidak
akan menyajikan secara keseluruhan
                                           perikehidupan dan penghidupan; (iv)
                                                               adalah bagian dari
                                           kawasan permukiman yang terdiri
                                           atas lebih dari satu satuan permukim-
                                           an; (v)                  adalah bagian
                                                                                    diselenggarakan untuk memenuhi
                                                                                    kebutuhan khusus; (xii)
                                                                                    adalah rumah yang dimiliki negara
                                                                                    dan berfungsi sebagai tempat tinggal
                                                                                    atau hunian dan sarana pembinaan
isi undang undang tetapi hanya isu         dari lingkungan hunian yang terdiri      keluarga serta penunjang pelaksana-
yang dianggap penting saja.                atas lebih dari satu satuan perumah-     an tugas pejabat dan/atau pegawai
                                           an yang mempunyai prasarana, sa-         negeri; (xiii)                adalah
                                           rana, utilitas umum, serta mempu-        permukiman yang tidak layak huni
Dalam UU PKP banyak diperkenal-            nyai penunjang kegiatan fungsi lain      karena ketidakteraturan bangunan,
kan istilah baru, diantaranya adalah (i)   di kawasan perkotaan atau kawasan        tingkat kepadatan bangunan yang
                                   ada-    perdesaan; (vi)                      -   tinggi, dan kualitas bangunan serta
lah satu kesatuan sistem yang terdiri                                      adalah   sarana dan prasarana yang tidak me-
atas pembinaan, penyelenggaraan pe-        kegiatan perencanaan, pembangunan,       menuhi syarat; (xiv)
rumahan, penyelenggaraan kawasan           pemanfaatan, dan pengendalian, ter-      adalah perumahan yang mengalami
permukiman, pemeliharaan dan per-          masuk di dalamnya pengembangan           penurunan kualitas fungsi sebagai
baikan, pencegahan dan peningkatan         kelembagaan, pendanaan dan sistem        tempat hunian; (xv)           adalah
kualitas terhadap perumahan kumuh          pembiayaan, serta peran masyarakat       penyediaan sumber daya keuangan
dan permukiman kumuh, penyediaan           yang terkoordinasi dan terpadu; (vii)    yang berasal dari anggaran penda-
tanah, pendanaan dan sistem pembi-                adalah bangunan gedung yang       patan dan belanja negara, anggaran
ayaan, serta peran masyarakat; (ii) -      berfungsi sebagai tempat tinggal yang    pendapatan dan belanja daerah, dan/
          adalah kumpulan rumah se-        layak huni, sarana pembinaan kelu-       atau sumber dana lain yang dibelan-
bagai bagian dari permukiman, baik         arga, cerminan harkat dan martabat       jakan untuk penyelenggaraan peru-
perkotaan maupun perdesaan, yang           penghuninya, serta aset bagi pemi-       mahan dan kawasan permukiman
dilengkapi dengan prasarana, sarana,       liknya; (viii)                  adalah   sesuai dengan ketentuan peraturan
dan utilitas umum sebagai hasil upaya      rumah yang diselenggarakan dengan        perundang-undangan; (xvi)          -
pemenuhan rumah yang layak huni;           tujuan mendapatkan keuntungan;                  adalah setiap penerimaan yang
(iii)                     adalah bagian    (ix)                adalah rumah yang    perlu dibayar kembali dan/atau seti-
dari lingkungan hidup di luar ka-          dibangun atas prakarsa dan upaya         ap pengeluaran yang akan diterima
wasan lindung, baik berupa kawasan         masyarakat; (x)                 adalah   kembali untuk kepentingan penye-
perkotaan maupun perdesaan, yang           rumah yang diselenggarakan untuk         lenggaraan perumahan dan kawasan
berfungsi sebagai lingkungan tempat        memenuhi kebutuhan rumah bagi            permukiman baik yang berasal dari
tinggal atau lingkungan hunian dan         masyarakat berpenghasilan rendah;        dana masyarakat, tabungan perumah-
tempat kegiatan yang mendukung             (xi)                adalah rumah yang    an, maupun sumber dana lainnya.


                                                                                                                  11
Laporan Utama

Bagian Menimbang yang Tidak              hanya menjadi ‘         ’ pemerintah    Tugas yang terkait langsung dengan
Normatif                                 terlihat jelas dalam bagian asas dan    terwujudnya perumahan MBR ada-
Kemajuan lain yang terlihat jelas ada-   tujuan. Sebagaimana tercantum pada      lah mengalokasikan dana dan/atau
lah adanya keberanian pihak peme-        salah satu tujuannya yaitu “member-     biaya pembangunan dan memfasili-
rintah untuk mencantumkan dalam          dayakan para pemangku kepentingan       tasi penyediaan PKP. Secara umum
bagian menimbang beberapa hal            bidang pembangunan perumahan            tugas pemerintah provinsi sama de-
prinsip yaitu (i) setiap orang berhak    dan kawasan permukiman”. Semen-         ngan pemerintah. Perbedaannya ha-
hidup sejahtera lahir dan batin, ber-    tara salah satu asasnya adalah kemi-    nya pemerintah provinsi ditugaskan
tempat tinggal dan mendapatkan           traan. Hal ini akan semakin jelas       menyusun rencana pembangunan
lingkungan hidup yang baik dan se-       dalam bab terkait penyelenggaraan       dan pengembangan perumahan
hat, yang merupakan kebutuhan            perumahan dan kawasan permu-            dan kawasan permukiman tingkat
dasar manusia; (ii) hunian yang layak    kiman (Bab III sampai Bab XII),         provinsi. Rencana ini dikenal sebagai
berperan dalam pembentukan watak         khususnya pada Bab XI tentang Hak       Rencana Pembangunan dan Pengem-
serta kepribadian bangsa; (iii) negara   dan Kewajiban dan Bab XII tentang       bangan Perumahan dan Permukiman
bertanggungjawab menyelenggara-          Peran Masyarakat. Terkait hak dan       di Daerah (RP4D). Tugas pemerintah
kan perumahan dan kawasan permu-         kewajiban digunakan frasa ‘setiap       kabupaten/kota sedikit berbeda, le-
kiman sehingga tercapai kondisi pada     orang’ berhak dan berkewajiban dan      bih bersifat operasional, seperti mem-
item (i); (iv) pemerintah perlu lebih    seterusnya. Sementara terkait peran     berikan pendampingan bagi orang
berperan dalam menyediakan dan           masyarakat dikatakan bahwa penye-       perseorangan yang melakukan pem-
memberikan kemudahan dan ban-            lenggaraan perumahan dan kawasan        bangunan rumah swadaya dan me-
tuan; (v) pertumbuhan dan pemba-         perrmukiman dilakukan oleh peme-        netapkan lokasi Kasiba dan Lisiba.
ngunan wilayah kurang memperhati-        rintah dan pemerintah daerah dengan     Wewenang yang diberikan kepada pe-
kan keseimbangan bagi kepentingan        melibatkan peran masyarakat berupa      merintah diantaranya adalah menyu-
MBR sehingga masyarakat sulit            memberi masukan dalam tahapan           sun dan menetapkan norma, stan-
memperoleh rumah yang layak dan          penyusunan rencana, pelaksanaan         dar, pedoman dan kriteria (NSPK),
terjangkau. Keseluruhan hal yang ter-    pembangunan, pemanfaatan, peme-         menyusun dan menyediakan basis
cantum dalam bagian menimbang te-        liharaan dan perbaikan, dan pengen-     data, menyusun dan menyempurna-
lah menunjukkan bahwa roh undang-        dalian. Bahkan lebih jauh lagi keter-   kan peraturan peundang-undangan,
undang ini sudah sejalan dengan          libatan masyarakat diwadahi melalui     memberdayakan pemangku kepen-
UUD Negara Republik Indonesia            forum pengembangan perumahan            tingan, melakukan koordinasi, mem-
1945 hasil amandemen, dan Undang         dan kawasan permukiman yang ang-        fasilitasi kemitraan, melakukan evalu-
Undang Nomor 39 Tahun 1999 ten-          gotanya baik dari pemerintah mau-       asi, memfasilitasi peningkatan kualitas
tang Hak Asasi Manusia, yang me-         pun pemangku kepentingan lainnya.       perumahan dan permukiman kumuh.
negaskan rumah sebagai kebutuhan         Penegasan Fungsi dan Wewe-              Secara umum wewenang pemerintah
dasar bahkan bagian dari hak asasi       nang                                    propinsi dan pemerintah kabupaten/
manusia. Termasuk juga, pengakuan                                                kota tidak berbeda kecuali bahwa pe-
bahwa rumah tidak hanya terkait as-      UU PKP secara tegas membedakan          merintah provinsi dan pemerintah
                                         tugas dan wewenang dari setiap ting-    kabupaten/kota mengoordinasikan
an watak bangsa. Hal yang paling         katan pemerintahan. Hal ini sesuai      pencadangan atau penyediaan tanah
mendasar adalah adanya pengakuan         dengan nuansa era otonomi. Dian-        pada daerahnya masing-masing. Se-
bahwa negara bertanggungjawab dan        tara beragamnya tugas pemerintah,       cara khusus, pemerintah kabupaten/
pemerintah perlu lebih berperan da-      tugas merumuskan, menetapkan dan        kota menyediakan prasarana dan
lam penyelenggaran perumahan dan         mengawasi pelaksanaan kebijakan dan     sarana bagi MBR, dan menetapkan
kawasan permukiman. Tentunya pe-         strategi nasional menjadi yang paling   lokasi perumahn dan permukiman
nyebutan secara implisit ‘kelalaian’     krusial. Tugas lainnya yang relatif     kumuh
pemerintah sehingga masyarakat ke-
                                                                                 Masyarakat Berpendapatan Ren-
sulitan memperoleh rumah yang layak
                                         keahlian kepada orang atau badan        dah (MBR) Tidak Terabaikan
dan terjangkau patut diapresiasi.
                                         hukum. Terkait peningkatan kuali-       Sebagaimana sering didengungkan
PKP Bukan Hanya Tanggung                 tas SDM dan penyelenggaraan PKP,        bahwa masih sekitar 8 juta rumah
Jawab Pemerintah
                                         pemerintah bertugas menyelenggara-      tangga di Indonesia yang belum me-
Ide bahwa penyelenggaran perumah-        kan pendidikan dan pelatihan serta      nempati rumah layak huni (2010).
an dan kawasan permukiman bukan          penelitian dan pengembangan PKP.        Walaupun tidak tersedia data yang


  12
Edisi 3
                                                                                                                    Tahun 2010



valid, tetapi sewajarnya jika kemu-                        Anatomi                         bukan hanya sekedar penanganan
dian sebagian terbesar dari jumlah               Undang Undang Perumahan                   perumahan dan permukiman ku-
                                                  dan Kawasan Permukiman
tersebut adalah MBR. Hal ini disa-                                                         muh tetapi juga termasuk pencegah-
dari sepenuhnya oleh penyusun un-         Undang undang ini terdiri dari                   annya.
dang-undang ini, sehingga terlihat        18 bab dan 167 pasal.
                                                                                           Turut ditetapkan juga kriteria keku-
jelas keberpihakan terhadap MBR.          Bab I      Ketentuan Umum                        muhan yaitu (i) ketidakteraturan dan
Ini juga sekaligus menjawab kritik-       Bab II     Azas, Tujuan dan Lingkup Pengaturan
                                                                                           kepadatan bangunan yang tinggi; (ii)
an dan kekhawatiran dari banyak           Bab III    Pembinaan
                                          Bab IV     Tugas dan Wewenang                    ketidaklengkapan prasarana, sarana,
orang.                                    Bab V      Penyelenggaraan Perumahan             dan utilitas umum; (iii) penurunan
                                          Bab VI     Penyelenggaraan Kawasan Permukiman
Dimulai dengan penegasan ten-             Bab VII    Pemeliharaan dan Perbaikan
                                                                                           kualitas rumah, perumahan, dan
tang tugas pemerintah, pemerintah         Bab VIII   Pencegahan dan Peningkatan Kualitas   permukiman, serta prasarana, sarana
propinsi, pemerintah kabupaten/                      terhadap Perumahan kumuh dan          dan utilitas umum; dan (iv) pem-
kota untuk mengalokasikan dana                       Permukiman Kumuh                      bangunan rumah, perumahan, dan
                                          Bab IX     Penyediaan Tanah
dan/atau biaya pembangunan untuk          Bab X      Pendanaan dan Sistem Pembiayaan       permukiman yang tidak sesuai de-
mendukung terwujudnya perumahan           Bab XI     Hak dan Kewajiban                     ngan rencana tata ruang wilayah.
bagi MBR; memfasilitasi penyediaan        Bab XII    Peran Masyarakat
                                          Bab XIII   Larangan                               Terkait pencegahan kekumuhan, di-
perumahan dan permukiman bagi             Bab XIV    Penyelesaian Sengketa                  laksanakan melalui pengawasan dan
masyarakat, terutama bagi MBR.                                                              pengendalian dan pemberdayaan
Sementara pemerintah kabupaten/           Bab XVI Ketentuan Pidana
                                                                                            masyarakat. Hal yang menarik ada-
                                          Bab XVII Ketentuan Peralihan
kota memperoleh wewenang untuk            Bab XVIII Ketentuan Penutup                       lah dilibatkannya masyarakat dalam
mencadangkan/menyediakan tanah                                                              pencegahan kekumuhan melalui
untuk pembangunan perumahan                                                                 upaya pemberdayaan berupa pen-
bagi MBR yang kemudian dikoordi-           Terkait pembiayaan, badan hukum                  dampingan dan pelayanan informasi.
nasikan oleh pemerintah propinsi.          yang ditugasi wajib menjamin ke-                Bentuk pendampingan berupa pem-
Perijinan pun termasuk yang dimu-          tersediaan dana murah jangka pan-               bimbingan, penyuluhan, dan bantuan
dahkan, sehingga ketika kemudian           jang, kemudahan dalam mendapat-                 teknis untuk mewujudkan kesadaran
ada badan hukum yang mengajukan            kan akses kredit, dan keterjangkauan            masyarakat dalam mencegah tumbuh
perijinan bagi pembangunan peru-           dalam membangun, memperbaiki,                   berkembangnya perumahan kumuh
mahan MBR, menjadi kewajiban bagi          dan memiliki rumah. Pemerintah dan              dan permukiman kumuh. Sementara
pemerintah daerah memberi kemu-            pemerintah daerah sendiri memberi-              pelayanan informasi dalam bentuk
dahan.                                     kan kemudahan dan/atau bantuan                  pemberitaan hal-hal terkait upaya
                                           pembiayaan untuk pembangunan                    pencegahan perumahan kumuh dan
Dalam pasal 54 ayat (1) secara tegas       dan perolehan rumah umum dan ru-                permukiman kumuh, meliputi ren-
dinyatakan bahwa pemerintah wajib          mah swadaya bagi MBR.                           cana tata ruang, perizinan, standar
memenuhi kebutuhan rumah bagi
                                           Kekumuhan Mendapat Perhatian                    perumahan dan permukiman.
MBR. Walaupun ini tidak berarti
pemerintah membangunkan lang-              Sebagaimana disadari oleh semua                 Terkait dengan kegiatan peremajaan
sung tetapi pemerintah dapat mem-          pihak bahwa masalah kekumuhan                   dan permukiman kembali, masyarakat
beri kemudahan dan/atau bantuan            merupakan salah satu tantangan                  terdampak diberi tempat penam-
pembangunan dan perolehan rumah            yang perlu dihadapi oleh pemerin-               pungan sementara, dan keseluruhan
bagi MBR berupa subsidi perolehan          tah. Sampai saat ini tercatat luasan            prosesnya melibatkan masyarakat.
rumah, stimulan rumah swadaya, in-         permukiman kumuh telah mencapai                 Pengenalan Sistem Pembiayaan
sentif perpajakan, perijinan, asuransi     57.000 ha. Hal ini disadari betul oleh
dan penjaminan, penyediaan tanah,          para pihak penyusun undang-undang               Beberapa hal penting yang tercantum
                                           ini. Dimulai dengan penetapan pihak             terkait pendanaan dan pembiayaan
sarana dan utilitas. Secara khusus juga    yang bertanggungjawab terhadap hal              diantaranya adalah (i) sumber pen-
dinyatakan bahwa pemerintah dan/           ini. Sebagaimana dinyatakan pada                danaan berasal dari APBN, APBD
atau pemerintah daerah wajib mem-          pasal 94 ayat 2 bahwa pencegahan                dan sumber lain yang dimungkinkan
berikan kemudahan pembangunan              dan peningkatan kualitas terhadap               peraturan; (ii) prinsip pembiayaan
dan perolehan perumahan melalui            perumahan kumuh dan permukiman                  baik berdasarkan prinsip konvensio-
program perencanaan pembangun-             kumuh wajib dilakukan oleh Peme-                nal atau prinsip syariah melalui pembi-
an perumahan secara bertahap dan           rintah, pemerintah daerah, dan/atau             ayaan primer dan sekunder perumah-
berkelanjutan.                             setiap orang. Terlihat jelas bahwa              an; (iii) lembaga pembiayaan dapat


                                                                                                                            13
Laporan Utama
dibentuk baik oleh pemerintah mau-      perumahan dan kawasan permukim-        annya, melakukan pembangunan,
pun pemerintah daerah; (iv) badan       an, meningkatkan peran dan peng-       memperoleh informasi, memper-
hukum pembiayaan yang terkait ru-       awasan masyarakat, memberikan          oleh manfaat, memperoleh peng-
mah umum dan swadaya diwajibkan         masukan kepada Pemerintah; dan/        gantian yang layak atas kerugian
dapat menjamin ketersediaan dana        atau melakukan peran arbitrase dan     yang dialami secara langsung, dan
murah jangka panjang, kemudahan         mediasi di bidang penyelenggaraan      mengajukan gugatan perwakilan ke
akses bagi MBR, keterjangkauan da-      perumahan dan kawasan permukim-        pengadilan terhadap hal yang meru-
lam membangun, memperbaiki atau         an. Anggotanya terdiri dari unsur      gikan masyarakat. Sementara kewa-
memiliki rumah; (v) pemupukan dana      pemerintah, asosiasi perusahaan        jibannya adalah menjaga keamanan,
dapat berasal dari dana masyarakat,     penyelenggara PKP, asosiasi profesi    ketertiban, kebersihan, dan kesehat-
dana tabungan perumahan atau dana       penyelenggara PKP, asosiasi peru-      an; turut mencegah terjadinya hal
lainnya; (vi) secara khusus dicantum-   sahaan barang dan jasa mitra usaha     yang merugikan dan membahayakan
kan tentang pemberian kemudahan         penyelenggara PKP, pakar di bidang     kepentingan orang lain dan/atau ke-
dan/atau bantuan pembiayaan un-         PKP; dan/atau lembaga swadaya          pentingan umum; menjaga dan me-
tuk pembangunan dan perolehan           masyarakat dan/atau yang mewakili      melihara prasarana, sarana dan utili-
rumah umum dan rumah swadaya            konsumen yang berkaitan dengan         tas; dan mengawasi pemanfaatan dan
bagi MBR. Walaupun patut diingat        penyelenggaraan PKP.                   berfungsinya PSU. Menyimak hak
bahwa sesuai dengan prinsip pembi-                                             dan kewajiban ini, terlihat jelas bahwa
ayaan, dana yang diterima oleh MBR                                             penyelenggaraan PKP menjadi tang-
harus dikembalikan lagi. Bagian ini           Penyelenggaraan                  gung jawab tidak hanya pemerintah
menjadi payung pelaksanaan Fasili-                                             tetapi setiap orang.
                                          perumahan dan kawasan
tas Likuiditas Pembiayaan Perumah-                                             Larangan dan Sanksi
an.                                        permukiman dilakukan
                                            oleh pemerintah dan                Pengaturan tentang larangan men-
Keterlibatan Masyarakat Menjadi
Suatu Keniscayaan                            pemerintah daerah                 cakup semua pihak baik perorangan,
                                          dengan melibatkan peran              badan hukum termasuk juga pejabat
Keterlibatan masyarakat secara tegas                                           pemerintah. Secara umum, hal yang
dinyatakan merupakan bagian dari
                                                masyarakat.                    dilarang adalah tindakan yang ber-
ruang lingkup penyelenggaraan pe-                                              tentangan dengan aturan penyeleng-
rumahan dan kawasan permukiman                                                 garaan PKP. Sebagai contoh, pejabat
(Pasal 4). Sebagai penegasan, secara    Terkait penanganan kumuh, pene-        dilarang mengeluarkan izin pemba-
khusus disiapkan bab tersendiri ten-    tapan lokasi perumahan kumuh dan       ngunan rumah, perumahan, dan/
tang peran masyarakat (Bab XII).        permukiman kumuh wajib didahu-         atau permukiman yang tidak sesuai
Penyelenggaraan perumahan dan ka-       lui proses pendataan yang dilakukan    dengan fungsi dan pemanfaatan ru-
wasan permukiman dilakukan oleh         oleh pemerintah daerah dengan me-      ang. Hal yang menarik, keberpihak-
pemerintah dan pemerintah daerah        libatkan peran masyarakat. Pada saat   an pada MBR bahkan mengakibat-
dengan melibatkan peran masyarakat.     penanganan kumuh seperti perema-       kan larangan menjual kaveling tanah
Bentuk keterlibatan tersebut adalah     jaan pun dilakukan oleh Pemerintah     matang tanpa rumah kepada badan
dengan memberikan masukan dalam         dan pemerintah daerah sesuai dengan    hukum dapat dikecualikan ketika me-
penyusunan rencana pembangunan,         kewenangannya dengan melibatkan        nyangkut pembangunan perumahan
pelaksanaan pembangunan, peman-         peran masyarakat. Termasuk lokasi      untuk MBR.
faatan, pemeliharaan dan perbaikan,     yang akan ditentukan sebagai tempat    Sanksi terhadap pelanggaran terse-
dan/atau pengendalian penyeleng-        untuk pemukiman kembali ditetap-       but berupa sanksi administratif mu-
garaan perumahan dan kawasan per-                                              lai dari sekedar peringatan tertulis,
                                        kan oleh pemerintah daerah dengan
mukiman.                                                                       pencabutan izin, sampai penutupan
                                        melibatkan peran masyarakat.
Bahkan kemudian keterlibatan                                                   lokasi. Sementara sanksi pidana mulai
                                        Dimana Ada Hak Di Situ Ada
masyarakat diwadahi dalam forum                                                dari paling ringan berupa denda Rp.
                                        Kewajiban
pengembangan perumahan dan                                                     50 juta sampai paling besar Rp. 50
kawasan permukiman, yang ber-           Hak dan kewajiban pun telah diatur     Miliar. Bentuk pidana penjara bahkan
fungsi menampung dan menyalur-          dalam UU PKP. Adapun hak setiap        sampai 5 tahun. Melihat sanksi yang
kan aspirasi masyarakat, membahas       orang adalah menempati, menikmati      diterapkan, terlihat bahwa pemerin-
dan merumuskan pemikiran arah           dan/atau memiliki/memperoleh ru-       tah serius dalam menangani penye-
pengembangan       penyelenggaraan      mah yang layak termasuk lingkung-      lenggaraan PKP (OM).


  14
Edisi 3
                                                                                                     Tahun 2010




                    Catatan Kontroversi RUU PKP

M
           eski pemerintah dan DPR                                           atau masyarakat yang kurang mam-
           menyatakan bahwa RUU Per-                                         pu.
           kim sudah komprehensif dan
                                                                             Daya beli konsumen Indonesia
mengakomodir masyarakat berpenda-
                                                                             terbatas, terutama masyarakat ka-
patan rendah (MBR), terdapat beberapa
                                                                             langan menengah ke bawah. Pe-
penolakan yang keras dari berbagai ka-
                                                                             luang pengembang untuk menjual
langan terkait substansi dari RUU PKP
                                                                             pun akan berkurang karena pasal
(kini UU). Penolakan datang antara lain
                                                                             tersebut.
dari akademisi dan pegiat perumahan
yang menuntut agar RUU ini dimatang-                                                                             -
kan dulu substansinya sebelum disah-                                          lai cenderung berpihak kepada
kan.                                                                          pengembang karena UU tersebut
                                                                              gagal mengatur secara jelas tentang
Hal-hal yang menjadi aspek yang diperdebatkan antara      perlindungan dan pemberdayaan perumahan swadaya.
lain adalah mengenai: (1) Tidak dimuatnya sistem pe-      Padahal, mayoritas kebutuhan perumahan di Indone-
nyediaan rumah yang menjamin tujuan merumahkan            sia dipenuhi sendiri oleh masyarakat. Dilain pihak, para
rakyat secara adil dan layak tercapai; (2) RUU Perkim     pengembang menyatakan banyak ancaman baik pidana
                                                     -    maupun denda bagi pengembang jika melanggar keten-
mahan berbasis komunitas; (3) Adanya pasal kriminal-
isasi bagi pelaku perumahan swadaya informal, dan (4)     penghambat, bukan semata-mata para pengembang.

pembahasan. Keempat hal ini merupakan kajian yang
                                                          terhadap masyarakat. Ini antara lain terkait adanya
dilakukan oleh ahli dari ITB, UI, Untar dan pegiat Per-   sanksi bagi masyarakat yang menolak relokasi atau
kim-HAM.                                                  penggusuran.
                                                             Beberapa pernyataan dalam undang-undang ini
secara resmi, Inforum juga mencatat beberapa kri-         mengambang sehingga pengaturannya harus ditafsir-
                                                          kan sendiri dari pasal-pasal yang ada. Misalnya tentang
pernyataan di media massa, maupun dalam diskusi           jenis perumahan, kecuali rumah khusus dan rumah
yang secara khusus membahas rancangan undang-un-                                                                -
dang ini. Diantaranya adalah:                             aturannya. Juga pernyataan tentang luas minimum 36

                                                          membangun lebih kecil ataukah menjadi sasaran pe-
                                                      -   ningkatan kualitas, masih perlu dijabarkan lebih lanjut.


pasal-pasal dalam RUU tersebut belum mengakomo-           menyatakan bahwa penulisan UU ini masih kurang baik
dasi masalah perumahan secara keseluruhan dan ter-        sehingga agak sulit untuk memahami dengan baik.
integrasi.                                                Dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk memahami
                                                     -    keseluruhan materi undang-undang ini.
kan bahwa badan usaha atau perorangan dilarang un-        Apapun, langkah telah diayun. Lebih baik bergerak ke
tuk menjual kavling tanah kosong. Ketentuan ini diang-    depan dengan membenahi undang-undang ini sambil
gap akan merugikan pengembang dan juga konsumen           jalan (LNP/OM).


                                                                                                             15
Wawancara Khusus

Dr. Ir. Yusuf Yuniarto, MA. - Staf Ahli Menteri Negara Perumahan Rakyat bidang Otonomi Daerah selaku Ketua Panitia Kerja RUU
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kemenpera.


Semua Memiliki Visi yang Sama Bagaimana
Masyarakat Bisa Sejahtera
B       erbicara tentang revisi Undang-Undang No. 4
        Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukim-
        an yang telah selesai dilaksanakan pada akhir
Desember 2010 tidak terlepas dari perdebatan tentang
sudah terpenuhi atau tidaknya aspirasi masyarakat dalam
                                                                    kita harus seperti apa. Jadi tidak hanya merevisi saja tapi
                                                                    harus ada visi kita ke depan perumahan itu kita idealkan
                                                                    seperti apa? Oleh sebab itu, pemikiran-pemikiran ke
                                                                    depan inilah yang lebih mewarnai undang-undang ini.
                                                                    Jadi kalau agak lama masalahnya adalah demikian, RUU
undang-undang baru ini.            berkesempatan berbin-            ini diformulasikan atau diusulkan dengan
cang dengan Dr. Ir. Yusuf Yuniarto, MA. Staf Ahli                   kondisi nasional yang berbeda dengan UU No. 4 Tahun
Menteri Negara Perumahan Rakyat bidang Otonomi                      1992. UU No. 4 Tahun 1992 mempunyai
Daerah yang juga bertindak sebagai Ketua Panja RUU                  kondisi ekonomi nasional yang lebih baik, bantuan luar
Perkim Kemenpera untuk mengetahui lebih dalam ba-                   negeri untuk perumahan juga ada, sehingga pada saat itu
gaimana proses lahirnya Undang-undang Perumahan dan                 kondisi perumahan di Indonesia sedang                . Artinya
Kawasan Permukiman yang baru ini.                                   industri perumahan berjalan dengan cepat sementara
                                                                    masyarakat memiliki tingkat ekonomi yang cukup baik,
                                                                    pada waktu itu           dan s     -nya itu seperti bola
                                                                    salju bagus sekali, tetapi pada saat krisis terjadi sebuah
                                                                    titik balik sehingga kondisi perumahan dan permukiman
                                                                    menuju titik nadir yang terendah atau istilah teknisnya
                                                                         .
                       RUU ini inisiatif DPR.      ...
                                                                    Oleh sebab itu pemikiran pada saat kita merumuskan
                       pada intinya kita ingin kondisi
                                                                    undang-undang, agar jangan sampai kita mengulangi
                       perumahan dan permukiman ke
                                                                    kesalahan-kesalahan di masa lalu, karena itulah diskusinya
                            depan seperti yang kita cita-
                                                                    menjadi panjang. Tapi sebenarnya waktu yang dibutuh-
                                 citakan bersama, artinya
                                                                    kan      tidak begitu lama sebenarnya, karena kita meng-
                                    mempunyai suatu
                                                                    gunakan 2 masa persidangan. Dua masa persidangan ini
                                      idealisme ke depan
                                                                    selesai sampai dengan 90% yang 10% terakhir adalah
                                                 Sumber foto: BPA
                                                                     masa persidangan ke-3, jadi sebetulnya tidak terlalu
                                                                     lama. Menurut penilaian saya pribadi ini tergolong cepat
                                                                      karena dimulai pada awal tahun 2010 dan disahkan
                                                                      oleh paripurna pada tahun 2010 akhir. Hanya pemba-
                                                                       hasannya sangat intensif. Hampir setiap pembahasan
                                                                         setiap bulannya berlangsung hingga malam hari
                                                                         bahkan di belakang hari berlangsung hingga subuh.
                                                                        Karena memang masalahnya cukup berat. Dan
                                                                                                undang-undang yang baru ini
                                                                                                 jauh lebih komprehensif dari
                                                                                                 pada undang-undang yang
                                                                                                 lama. Dalam undang-undang
                                                                                                 yang lama permukiman hanya
                                                                                                 berbicara soal KASIBA, yang
                                                                                                 sekarang tidak, subtansi yang


  16
Edisi 3
                                                                                                          Tahun 2010



lebih luas, pembiayaan lebih luas, pengadaan tanah lebih      pat tertampung mereka akan merasa diacuhkan, padahal
luas, jadi memang     -nya pengaturan ke depan ini            kalau mereka mau melihat benang merahnya, sebenarnya
adalah lebih luas.                                            kasus-kasus yang ada memiliki sebuah benang merah
                                                              sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan misalnya
                                                       -
                                                              ternyata yang perlu dinormalkan adalah yang ini. Jadi
                                                              bahasanya saja yang tidak sama, bahasa norma kita
Saya kira dalam menanggapi adanya inisiatif kita ber-         harus menormakan semua yang ada, tapi sebetulnya kita
terima kasih sekali pada DPR. Ada beberapa keuntungan         menampung semua aspirasi mereka. Jadi kalau ada yang
jika ini merupakan inisiatif DPR. Kalau ini inisiatif DPR,    merasa kurang terwadahi ya mungkin itu hanya perasaan
berarti dalam pembahasan tidak ada fraksi, pandangan          saja. Tapi dalam prosesnya kita sudah melibatkan pakar,
umum terhadap konsep dari RUU tidak dibagi ke dalam           masyarakat hingga birokrat. Bahkan karena ini dimulai
fraksi, meskipun fraksi-fraksi itu                                                    dari DPR, DPR yang mulai
diberikan hak juga. Kalau inisia-                                                     mendekati birokrat.
                                                                                      m
tornya datang dari pemerintah
itu biasanya lama dalam proses
interdep.       saat ini interdep-                      ... yang dulu tidak
nya langsung kita tangani dalam                         ada adalah pasal-
menyusun DIM atau Daftar In-                               pasal tentang
ventarisasi Masalah sesuai dengan                            larangan.                  Ada banyak masalah-masalah
                                                                                        A
aspirasi sektor. Itu relatif lebih                                                      perumahan yang tidak bisa terse-
                                                                                        p
cepat, hanya menyusun DIM, kita                                                         lesaikan dengan undang-undang
                                                                                        le
tidak diskusi lagi.                                                                     lama. Undang-undang lama
                                                                                        la
                                                              tidak mengatur masalah pembiayaan, masalah pengadaan
                                                              tanah di undang-undang yang baru hal ini diatur, bah-
                                                              kan tentang peran serta masyarakat ada 1 bab tersendiri.
Saya kira ini hanya masalah komunikasi saja. Proses           Kalau dulu hanya sedikit. Peran dari pemerintah harus
ini sudah sesuai dengan UU No. 10 Tahun 2004, DPR             memfasilitas ini. Jadi bukannya pemerintah lalu memba-
sudah melakukan yang namanya uji publik. Uji publiknya        ngun rumah, tidak demikan, peran pemerintah tetap saja
dilakukan di Makassar, Medan, dan Jakarta. Pada saat uji      menjadi fasilitator, dan yang dulu tidak ada adalah pasal-
publik, Pemerintah Daerah, DPRD, dan                  yang    pasal tentang larangan. Pasal-pasal larangan ini berfungsi
ada di wilayah-wilayah itu diundang. Sehingga kalau itu       melindungi masyarakat agar bermukim atau bertempat
dikatakan kurang terbuka, menurut saya sudah terbuka,
karena saya ikut dalam beberapa kali uji publik tersebut.
Bahkan pada saat uji publik dilakukan di Jakarta kita
mengundang beberapa pakar. Pakar tersebut beberapa
kali kita undang untuk memberikan masukan-masukan
dan kemudian masukan-masukan tersebut kita rangkum
dan kemudian kita rumuskan bersama dengan Tim Ahli
DPR dan proses ini tidak hanya sekali tapi kita lakukan
berulang kali. Tidak hanya pakar, kita juga meminta
masukan dari LSM. Hanya dalam proses meminta penda-
pat dari ‘kelompok-kelompok’ masyarakat kita lumayan
sulit menyimpulkan apa yang dimaui oleh masyarakat
karena beberapa pendapat yang dikemukankan sering
kali mengambil contoh dari kasus. Misalnya kasus ini
begini…kasus itu begitu. Padahal kita sebenarnya ingin
melihat sebenarnya kasus-kasus tersebut jika ditarik suatu
benang merah ada apa sih?
    kalau mereka merasa kasus-kasus mereka tidak da-


                                                                                                                  17
Wawancara Khusus

tinggal di daerah yang berbahaya. Misalnya daerah dekat
sutet, itu kita larang agar masyarakat tidak membuat
                                                                 Untuk isu yang paling       dalam pengambilan keputus-
rumah di situ, atau di daerah yang miring atau berpotensi
                                                                 annya sampai di detik-detik terakhir adalah masalah
longsor maka undang-undang itu mencegah, seperti-
                                                                 pengaturan kepemilikan orang asing. Jadi kita berharap
nya memang kejam tapi sebenarnya ini adalah upaya
                                                                 dengan orang asing dapat memiliki rumah bukan tanah
melindungi masyarakat. Undang-undang yang dulu juga
                                                                 itu menjadikan perdebatan yang sangat-sangat . Kalau
penekanannya adalah Pembangunan Skala Besar atau
                                                                 ada orang asing yang ingin membeli rumah harapan-
KASIBA, jadi UU yang lama pasal 17 sampai dengan 24
                                                                 nya adalah pengembang akan membangun rumah yang
mengaturnya hanya KASIBA saja. Nah yang baru KA-
                                                                 mampu dibeli masyarakat. Jadi silahkan ambil           dari
SIBA itu hanya sebagian kecil saja. Dan kita jamin ke de-
                                                                                          orang asing, hasil       itulah
pan nanti tidak boleh ada rumah
                                                                                          yang kemudian digunakan sebagai
                                                                                          y
yang dibangun tanpa memenuhi
                                                                                          subsidi untuk masyarakat Indo-
                                                                                          s
syarat, sehingga kita yakin ke
                                                                                          nesia. Jadi kita tidak merugikan
                                                                                          n
depan rumah yang dibangun itu                              ... perumahan ini              pengembang sebenarnya. Tetapi
                                                                                          p
memenuhi syarat, syarat lingkung-                          adalah bagian di               a satu konsep tentang ta-
                                                                                          ada
an maupun syarat konstruksinya                         dalam pembangunan n bahwa tanah itu tidak bisa
                                                                                          nah,
ataupun kesehatannya.                                          perkotaan.                 dipisahkan antara rumah dan ba-
                                                                                          d
Kalau mengenai perubahan
nama begini, sebelumnya kalimat                                                           pertanahan adalah begitu, jadi
                                                                                          p
perumahan dan permukiman itu                                                              a perlekatan di undang-undang
                                                                                          asas
seolah-olah bahwa perumahan dan permukiman itu tidak             pertanahan bahwa di atas tanah selama itu digunakan
terkait dengan yang namanya pembangunan perko-                   adalah masih bagian dari tanah.
taan atau                   . Aspirasi yang sekarang baik
                                                                 Lalu muncul kekhawatiran jika orang asing boleh memi-
pemerintah maupun DPR, sebetulnya perumahan yang
                                                                 liki bangunan dengan sendirinya secara otomatis memi-
sekarang berkembang ini cenderung untuk membentuk
                                                                 liki tanah, maka kedaulatan kita akan terampas. Misalnya
kota yang tidak teratur. Ada pemisahan rumah adalah
                                                                 ada suatu komplek perumahan yang dimiliki orang asing
rumah dan kota adalah kota. Sekarang kita mempunyai
                                                                 itu dijaga sedemikian rupa orang Indonesia tidak boleh
pemikiran ke depan perumahan ini adalah bagian di
                                                                 masuk, itu namanya kedaulatan kita terampas. Perdebat-
dalam pembangunan perkotaan. Jadi mestinya kalau
                                                                 an tentang ini lama sekali, akhirnya diambil kompromi
dalam bahasa Inggris                                         .
                                                                 dihilangkan kata ‘memiliki’ menjadi ‘orang asing dapat
Masalahnya sekarang pada saat kita                      ,
                                                                 memiliki rumah dengan hak sewa’, sehingga kekhawatir-
ini sesuatu yang baru. Pada saat penyesuaian dengan
                                                                 an soal kedaulatan kita terampas di negara sendiri dapat
undang-undang terutama yang terkait dengan penataan
                                                                 dihilangkan. Ini yang sangat , yang lain relatif antara
ruang, harmonisasinya adalah            -nya tetap
                                                                 DPR dan pemerintah cepat penyatuannya. Sampai detik
            -nya diganti dengan yang namanya kawasan
                                                                 terakhir masih alot sehingga perlu adanya konsultasi de-
permukiman.          kawasan permukiman ini kalau boleh
                                                                 ngan fraksi dan Bapak Menteri pun harus berkonsultasi
saya terjemahkan ke dalam bahasa Inggris adalah
                                                                 dengan Presiden.
          . Dan                    itu bisa berbentuk perko-
taan atau bisa berbentuk perdesaan.          perumahan itu
adalah bagian dari perkotaan atau bagian dari perdesaan.
Sehingga secara terstruktur antara perumahan kemudian                     ini kesenjangan antara yang mencari rumah de-
perkotaan terjalin menjadi satu. Oleh sebab itu kalau mau        ngan rumah yang tersedia. Rumah yang tersedia jum-
bagus sebenarnya                                   , tapi lalu   lahnya kurang dari pada orang yang mencari rumah,
diterjemahkan ke bahasa Indonesia,             -nya Peruma-      kesenjangan ini kita sebut         . Kita samakan dulu
han,                     -nya karena kita harus harmonisasi      persepsinya. Untuk itu, kita harus mengejar membangun
dengan undang-undang lain maka komprominya menjadi               lebih cepat lagi dari pada laju pertumbuhan kebutuhan.
Perumahan dan Kawasan Permukiman, dan rumah tidak                Selama ini intervensi pemerintah baru terbatas kepada
boleh lepas dari pembangunan perkotaan.                          pemberian kredit kepemilikan rumah. Dulu bahkan basis



  18
Edisi 3
                                                                                                          Tahun 2010



hukumnya tidak ada, semua hanya berdasarkan Pera-           Ketiga, menyusun Peraturan Daerah untuk melaksana-
turan Menteri (PERMEN), sekarang sudah diberikan            kan undang-undang ini dan itu semua memerlukan
dasar dalam undang-undang ini, pemerintah memberikan        sosialisasi.    sosialisasi yang dimaksud salah satunya
kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki rumah yang         adalah memberikan penjabaran tentang pasal-pasal yang
disebut dengan rumah umum, karena rumah umum itu            berkaitan dengan pidana. Sosialisasi juga harus sampai
adalah rumah yang dibangun untuk memenuhi kebutuh-          ke penegak hukum. Selain ini, pararel mengerjakan PP,
an Masyarakat Berpenghasilan Rendah.                        kita sudah membentuk kelompok-kelompok kerja. Dari
                                                            20 amanah itu, sementara kita kelompokkan menjadi 5
Harapannya kemudahan-kemudahan yang diberikan
                                                            kelompok. Bisa saja nantinya ter-       menjadi 3. Justru
pemerintah dapat berupa subsidi di dalam pembiayaan,
                                                            sekarang          dari masyarakat yang tidak tertampung
dapat berupa stimulan, dapat berupa sarana prasarana
                                                            dalam undang-undang, kita masukan ke dalam PP. Dalam
umum. Bahkan ke depan kita berharap Pemerintah
                                                            penyusunan RPP nanti, kita akan melakukan penjaring-
Daerah menyediakan tanah, dengan itu             bisa       an pendapat dari masyarakat, sehingga yang kurang
dikurangi sehingga kita dapat menekan       di biaya        detail dari undang-undang dapat masuk ke dalam RPP,
produksi. Di lain pihak, kita juga memberikan, dan seka-    harapannya partisipasi masyarakat dalam melaksanakan
rang sudah jalan, masyarakat diberikan semacam pinjam-      undang-undang ini menjadi lebih baik.
an. Jadi satu -nya          kemudian masyarakat diberi-
kan kemampuan untuk membelinya dengan pinjaman
melalui dana yang namanya FLPP. Harapannya ke depan
nanti pemenuhan rumah bisa lebih cepat dari yang            Saya belajar berkompromi. Kenapa? Karena terkadang
sekarang. Pembangunan rumah swadaya juga diberikan          pemikiran saya sangat-sangat akademis. Pada level pe-
stimulan, terkadang memang pemerintah sedikit               neliti logika saya berjalan, tetapi pada saat saya berbicara
terhadap masyarakat, ternyata berdasarkan pengalaman saya   dengan orang-orang politis, aspirasi lebih kuat. Kom-
      masyarakat untuk pembangunan rumah swadaya            promi inilah yang menurut saya sangat menarik, kadang-
lebih besar dari pada pemerintah. Di undang-undang          kadang orang akademis berkata ‘bagaimana sih ini orang
yang lama Rumah Swadaya belum terakomodir, yang             politisi, ini kok begini-begini…begini-begini…mestinya
sekarang ada. Dengan berbagai cara bersama peran pe-        hitungannya begini’ orang politis akan bilang ‘nanti dulu
merintah dan masyarakat, harapannya laju pertumbuhan        itu hitungan ya hitungan tapi nanti dulu ada hal yang
kebutuhan dengan laju penyediaan akan bisa sejalan.         lain’. Nah itulah pentingnya         dan disitulah pertemuan
                                                            antara aspirasi dan akademis, negosiasi keduanya sangat
                                                            menarik dan itu sangat . Itu pengalaman yang sangat
                                                            menarik buat saya, di situlah seninya. Saya bangga bisa
                                                            ikut berproses di dalamnya. Saya terharu sekali karena se-
Yang pertama, kita harus menyusun Rencana Pera-             mua memiliki visi yang sama bagaimana masyarakat bisa
turan Pemerintah atau RPP, karena dalam UU itu ada          sejahtera melalui undang-undang ini. Itu yang membuat
20 amanah RPP yang harus diselesaikan dalam waktu 1         saya berkesan karena itu merupakan suatu perjuangan
tahun. Kedua, membentuk kelembagaan dalam 2 tahun.          yang buat saya sangat mulia.




                                                                                                                  19
Wacana

Menyambut kehadiran UU PKP:
Undang-Undang Perumahan dan
Kawasan Permukiman
Oleh:
Tjuk Kuswartojo
Pemerhati perumahan, perkotaan dan lingkungan hidup.




T
                amat sudah riwayat UU   nama kompleksnya daripada nama           rut oleh reformasi. PP tentang Ka-
                Nomor 4 Tahun 1992      kotanya. Orang lebih merasa seba-        siba diterbitkan tahun 1999, tujuh
                tentang Per umahan      gai warga Kemang Pratama daripada        tahun setelah terbitnya UU PP. Pera-
                dan Permukiman (UU      warga Bekasi, sebagai misal.             turan Pemerintah Nomor 80 Tahun
                PP) yang bakal digan-                                            1999 tentang Kasiba dan Lisiba yang
                                        Pada waktu itu para penggagas UU
tikan oleh UU PKP. Penderitaan                                                   Berdiri Sendiri (BS), yang ditanda ta-
                                        PP juga risau karena meskipun ada
UU PP, yang terkatung-katung se-                                                 ngani oleh Presiden Habibie tersebut,
                                        pembatasan pengembangan 300 hek-
lama lebih dari 18 tahun akhirnya di-                                            mengakomodasi semangat desentra-
                                        tar, ternyata pihak swasta berhasil
akhiri dengan diterimanya RUU PKP                                                lisasi dan pengendalian tanah, tetapi
                                        mengorganisasikan diri untuk me-
oleh sidang pleno DPR tanggal 17                                                 kurang memperhatikan kelemahan
                                        nguasai sampai 6.000 hektar. Dari sisi
Desember 2010 yang baru saja ber-                                                institusional yang ada. Realita bahwa
                                        pengembangan kota perkembangan
lalu. Meski diprotes, didesak untuk                                              puluhan permukiman skala besar te-
                                        permukiman skala besar ini memang
ditunda dan diancam dengan                                                       lah digarap badan usaha swasta de-
                                        lebih baik ketimbang pembangunan
      , realitanya toh RUU PKP jauh                                              ngan sikap komersialnya juga tidak
                                        inkremental, tetapi karena sifat ko-
lebih maju daripada UU PP.                                                       mendapat perhatian. Karena itu PP
                                        mersialnya pembangunan ini justru
                                                                                 Kasiba Lisiba BS ini tidak pernah
UU PP mengatur perumahan ala            menimbulkan kantong kemewahan
                                                                                 bisa diimplementasikan. PP ini hanya
kadarnya karena pada waktu itu pe-      yang mempertajam segregasi sosial.
                                                                                 melengkapi ketidak efektifan UU
mikiran terkonsentrasi pada kawasan     Komersialisasi tempat tinggal ini me-
                                                                                 Nomor 4 Tahun 1992.
siap bangun (Kasiba) sebagai upaya      nyebabkan rumah hanya diperuntuk-
untuk mencegah perkembangan per-        kan bagi yang mampu beli dan bukan
mukiman yang terfragmentasi dan         untuk yang butuh rumah. Hal inilah
sepotong-sepotong. Pada awal ta-        yang menginspirasi adanya kawasan
hun 90an pembangunan perumahan          siap bangun yang dikendalikan pe-
dengan luas cuma beberapa hektar        merintah yang dituangkan dalam
tumbuh dengan pesat dan marak           UU PP.
terutama di sekitar Jakarta. Walau-
                                        Semangat mengatur
pun apabila dijumlah luas yang te-
                                        Kasiba ini tidak su-
lah mencapai skala kota, tetapi tidak
berwujud sebagai suatu kota. Ham-
paran luas yang mencapai ratuasan
hektar hanya membuahkan kum-
pulan kompleks perumahan yang
                                    -
gunaan tanah, prasarana dan juga
gagal membangun suatu kesatuan
sosial perkotaan. Kondisi acak kini
makin tampak nyata sehingga untuk
mencari rumah di kawasan tersebut
seperti mencari jarum di jerami. Jati
diri masyarakat lebih ditentukan oleh


  20
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM'  Edisi 3 Tahun 2010

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Prinsi-Prinsip dasar Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman bagi Mas...
Prinsi-Prinsip dasar Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman bagi Mas...Prinsi-Prinsip dasar Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman bagi Mas...
Prinsi-Prinsip dasar Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman bagi Mas...Oswar Mungkasa
 
Surat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja BaktiSurat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja BaktiSidik Abdullah
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PekalonganRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PekalonganPenataan Ruang
 
LAPORAN HASIL PENGISIAN KEANGGOTAAN BPD PERIODE 2018-2024
LAPORAN HASIL PENGISIAN KEANGGOTAAN BPD PERIODE 2018-2024LAPORAN HASIL PENGISIAN KEANGGOTAAN BPD PERIODE 2018-2024
LAPORAN HASIL PENGISIAN KEANGGOTAAN BPD PERIODE 2018-2024Strobillus Found
 
LAPORAN PELAKSANAAN BBGRM TAHUN 2017
LAPORAN PELAKSANAAN BBGRM TAHUN 2017LAPORAN PELAKSANAAN BBGRM TAHUN 2017
LAPORAN PELAKSANAAN BBGRM TAHUN 2017Strobillus Found
 
Proposal pju rw 4 dusun banjar
Proposal pju rw 4 dusun banjarProposal pju rw 4 dusun banjar
Proposal pju rw 4 dusun banjarEko Marta
 
Notulen fgd staf 9 okt 2012
Notulen fgd staf 9 okt 2012Notulen fgd staf 9 okt 2012
Notulen fgd staf 9 okt 2012Beta Uliansyah
 
BIMTEK APBDES 2023 DKB.ppt
BIMTEK APBDES  2023 DKB.pptBIMTEK APBDES  2023 DKB.ppt
BIMTEK APBDES 2023 DKB.pptasepmulyana83
 
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...bramantiyo marjuki
 
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaPerkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaSiti Sahati
 
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanAulia Arif
 
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...NOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
PAKAIAN DINAS KEPALA DESA
PAKAIAN DINAS KEPALA DESAPAKAIAN DINAS KEPALA DESA
PAKAIAN DINAS KEPALA DESASuwondo Chan
 

La actualidad más candente (20)

Prinsi-Prinsip dasar Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman bagi Mas...
Prinsi-Prinsip dasar Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman bagi Mas...Prinsi-Prinsip dasar Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman bagi Mas...
Prinsi-Prinsip dasar Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman bagi Mas...
 
Sk no. 14 tahun 2018 bumdes
Sk no. 14  tahun 2018 bumdesSk no. 14  tahun 2018 bumdes
Sk no. 14 tahun 2018 bumdes
 
Tupoksi sotk baru
Tupoksi sotk baruTupoksi sotk baru
Tupoksi sotk baru
 
Proposal pembangunan jembatan kampung
Proposal pembangunan jembatan kampung Proposal pembangunan jembatan kampung
Proposal pembangunan jembatan kampung
 
Surat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja BaktiSurat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja Bakti
 
Buku inventaris aset desa
Buku inventaris aset desaBuku inventaris aset desa
Buku inventaris aset desa
 
globalisasi
globalisasiglobalisasi
globalisasi
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten PekalonganRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan
 
LAPORAN HASIL PENGISIAN KEANGGOTAAN BPD PERIODE 2018-2024
LAPORAN HASIL PENGISIAN KEANGGOTAAN BPD PERIODE 2018-2024LAPORAN HASIL PENGISIAN KEANGGOTAAN BPD PERIODE 2018-2024
LAPORAN HASIL PENGISIAN KEANGGOTAAN BPD PERIODE 2018-2024
 
LAPORAN PELAKSANAAN BBGRM TAHUN 2017
LAPORAN PELAKSANAAN BBGRM TAHUN 2017LAPORAN PELAKSANAAN BBGRM TAHUN 2017
LAPORAN PELAKSANAAN BBGRM TAHUN 2017
 
Proposal pju rw 4 dusun banjar
Proposal pju rw 4 dusun banjarProposal pju rw 4 dusun banjar
Proposal pju rw 4 dusun banjar
 
Notulen fgd staf 9 okt 2012
Notulen fgd staf 9 okt 2012Notulen fgd staf 9 okt 2012
Notulen fgd staf 9 okt 2012
 
Undgn rpt bpd
Undgn rpt bpdUndgn rpt bpd
Undgn rpt bpd
 
BIMTEK APBDES 2023 DKB.ppt
BIMTEK APBDES  2023 DKB.pptBIMTEK APBDES  2023 DKB.ppt
BIMTEK APBDES 2023 DKB.ppt
 
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
 
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaPerkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
 
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
 
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
 
PAKAIAN DINAS KEPALA DESA
PAKAIAN DINAS KEPALA DESAPAKAIAN DINAS KEPALA DESA
PAKAIAN DINAS KEPALA DESA
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposal
 

Similar a Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM' Edisi 3 Tahun 2010

Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Majalah Perumahan dan Kawasan Perm...
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Majalah Perumahan dan Kawasan Perm...Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Majalah Perumahan dan Kawasan Perm...
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Majalah Perumahan dan Kawasan Perm...Oswar Mungkasa
 
Kebijakan Tabungan Perumahan Nasional. Majalah Perumahan dan Permukiman 'INFO...
Kebijakan Tabungan Perumahan Nasional. Majalah Perumahan dan Permukiman 'INFO...Kebijakan Tabungan Perumahan Nasional. Majalah Perumahan dan Permukiman 'INFO...
Kebijakan Tabungan Perumahan Nasional. Majalah Perumahan dan Permukiman 'INFO...Oswar Mungkasa
 
Lingkungan Hunian Berimbang. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORU...
Lingkungan Hunian Berimbang. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORU...Lingkungan Hunian Berimbang. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORU...
Lingkungan Hunian Berimbang. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORU...Oswar Mungkasa
 
INFORUM. Media Komunikasi Komunitas Perumahan. Edisi Khusus Tahun 2012
INFORUM. Media Komunikasi Komunitas Perumahan. Edisi Khusus Tahun 2012INFORUM. Media Komunikasi Komunitas Perumahan. Edisi Khusus Tahun 2012
INFORUM. Media Komunikasi Komunitas Perumahan. Edisi Khusus Tahun 2012Oswar Mungkasa
 
Good Governance. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman. Inforum Edisi 1 Ta...
Good Governance. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman. Inforum Edisi 1 Ta...Good Governance. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman. Inforum Edisi 1 Ta...
Good Governance. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman. Inforum Edisi 1 Ta...Oswar Mungkasa
 
Materi teks berita 2
Materi teks berita 2Materi teks berita 2
Materi teks berita 2YudiHariadi1
 
Materi teks berita 2
Materi teks berita 2Materi teks berita 2
Materi teks berita 2YudiHariadi
 
BRAFOPMK Edisi Februari 2022
BRAFOPMK Edisi Februari 2022BRAFOPMK Edisi Februari 2022
BRAFOPMK Edisi Februari 2022MajalahBRAFOPMK
 
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian PertamaPercik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian PertamaOswar Mungkasa
 
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian PertamaPercik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertamaoswar mungkasa
 
bahan ajar tentang teks berita kelas 8 smp
bahan ajar tentang teks berita kelas 8 smpbahan ajar tentang teks berita kelas 8 smp
bahan ajar tentang teks berita kelas 8 smpAanSutrisno
 
BRAFO PMK Edisi Desember 2021
BRAFO PMK Edisi Desember 2021BRAFO PMK Edisi Desember 2021
BRAFO PMK Edisi Desember 2021MajalahBRAFOPMK
 
HUD Magazines Edisi 3 Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower. 1.000 Tower 1....
HUD Magazines Edisi 3 Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower. 1.000 Tower 1....HUD Magazines Edisi 3 Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower. 1.000 Tower 1....
HUD Magazines Edisi 3 Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower. 1.000 Tower 1....oswar mungkasa
 
HUD Magazines. Edisi 3 - Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower
HUD Magazines. Edisi 3 - Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 TowerHUD Magazines. Edisi 3 - Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower
HUD Magazines. Edisi 3 - Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 TowerOswar Mungkasa
 
10. 290914 penggiat permukiman berkelanjutan & kbp koreksi p danny
10. 290914 penggiat permukiman berkelanjutan & kbp   koreksi p danny10. 290914 penggiat permukiman berkelanjutan & kbp   koreksi p danny
10. 290914 penggiat permukiman berkelanjutan & kbp koreksi p dannyPanembahan Senopati Sudarmanto
 

Similar a Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM' Edisi 3 Tahun 2010 (20)

Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Majalah Perumahan dan Kawasan Perm...
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Majalah Perumahan dan Kawasan Perm...Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Majalah Perumahan dan Kawasan Perm...
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Majalah Perumahan dan Kawasan Perm...
 
Kebijakan Tabungan Perumahan Nasional. Majalah Perumahan dan Permukiman 'INFO...
Kebijakan Tabungan Perumahan Nasional. Majalah Perumahan dan Permukiman 'INFO...Kebijakan Tabungan Perumahan Nasional. Majalah Perumahan dan Permukiman 'INFO...
Kebijakan Tabungan Perumahan Nasional. Majalah Perumahan dan Permukiman 'INFO...
 
Lingkungan Hunian Berimbang. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORU...
Lingkungan Hunian Berimbang. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORU...Lingkungan Hunian Berimbang. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORU...
Lingkungan Hunian Berimbang. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORU...
 
INFORUM. Media Komunikasi Komunitas Perumahan. Edisi Khusus Tahun 2012
INFORUM. Media Komunikasi Komunitas Perumahan. Edisi Khusus Tahun 2012INFORUM. Media Komunikasi Komunitas Perumahan. Edisi Khusus Tahun 2012
INFORUM. Media Komunikasi Komunitas Perumahan. Edisi Khusus Tahun 2012
 
Good Governance. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman. Inforum Edisi 1 Ta...
Good Governance. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman. Inforum Edisi 1 Ta...Good Governance. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman. Inforum Edisi 1 Ta...
Good Governance. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman. Inforum Edisi 1 Ta...
 
Materi teks berita 2
Materi teks berita 2Materi teks berita 2
Materi teks berita 2
 
Materi teks berita 2
Materi teks berita 2Materi teks berita 2
Materi teks berita 2
 
BRAFOPMK Edisi Februari 2022
BRAFOPMK Edisi Februari 2022BRAFOPMK Edisi Februari 2022
BRAFOPMK Edisi Februari 2022
 
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian PertamaPercik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
 
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian PertamaPercik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
 
bahan ajar tentang teks berita kelas 8 smp
bahan ajar tentang teks berita kelas 8 smpbahan ajar tentang teks berita kelas 8 smp
bahan ajar tentang teks berita kelas 8 smp
 
BRAFO PMK Edisi Desember 2021
BRAFO PMK Edisi Desember 2021BRAFO PMK Edisi Desember 2021
BRAFO PMK Edisi Desember 2021
 
Buku plh 9 gasal warna
Buku plh 9 gasal warnaBuku plh 9 gasal warna
Buku plh 9 gasal warna
 
Kartul 2014
Kartul 2014Kartul 2014
Kartul 2014
 
HUD Magazines Edisi 3 Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower. 1.000 Tower 1....
HUD Magazines Edisi 3 Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower. 1.000 Tower 1....HUD Magazines Edisi 3 Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower. 1.000 Tower 1....
HUD Magazines Edisi 3 Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower. 1.000 Tower 1....
 
HUD Magazines. Edisi 3 - Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower
HUD Magazines. Edisi 3 - Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 TowerHUD Magazines. Edisi 3 - Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower
HUD Magazines. Edisi 3 - Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower
 
0910-41
0910-410910-41
0910-41
 
gerakan-kota-hijau
gerakan-kota-hijaugerakan-kota-hijau
gerakan-kota-hijau
 
10. 290914 penggiat permukiman berkelanjutan & kbp koreksi p danny
10. 290914 penggiat permukiman berkelanjutan & kbp   koreksi p danny10. 290914 penggiat permukiman berkelanjutan & kbp   koreksi p danny
10. 290914 penggiat permukiman berkelanjutan & kbp koreksi p danny
 
Buku plh 8 gasal warna
Buku plh 8 gasal warnaBuku plh 8 gasal warna
Buku plh 8 gasal warna
 

Más de Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 

Más de Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORUM' Edisi 3 Tahun 2010

  • 1. EDISI 3 TAHUN 2010 Pertemuan Anggota Biro Hari Habitat 2010 ‘Menuju Kota dan APMCHUD (Asia Pacific Ministerial Conference Kehidupan Lebih Baik’ on Housing and Urban Development) Bali, 29-30 November 2010 Undang-Undang Perumahan dan Kawasan Permukiman
  • 2. Selamat bertemu kembali pembaca kami yang setia. Sepan- Pelindung : jang bulan September sampai pertengahan Desember 2010, Menteri Negara Perumahan Rakyat banyak peristiwa penting dan besar terkait dengan pemba- ngunan perumahan di Indonesia dan luar negeri. Semisal Penasehat Redaksi: puncak acara peringatan Hari Perumahan Nasional (Haper- Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat nas), yang walaupun sebenarnya Hapernas jatuh pada tang- gal 25 Agustus 2010 namun perayaan puncaknya baru pada Penanggungjawab: tanggal 22 September 2010. Hal paling penting dari puncak Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran perayaan tersebut adalah diluncurkannya logo baru Kemen- Kementerian Perumahan Rakyat terian Perumahan Rakyat. Semoga keberadaan logo baru ini akan menghadirkan semangat baru, ide baru, komitmen Redaksi : terbarukan tidak hanya bagi seluruh jajaran pegawai Kemen- Eko Suhendratma, S.Si., MA terian Perumahan Rakyat tetapi juga pemangku kepentingan Udi Indriyonoto lainnya. Pada saat bersamaan juga diumumkan pemenang penghargaan Adiupaya Puritama, yaitu penghargaan yang Penyunting dan Penyelaras Naskah : diberikan kepada pemerintah, swasta, dan perorangan yang Jeffry, S Kom berjasa pada pembangunan perumahan di Indonesia. Mudah- Tri Pudji Astuti, M.Si. mudahan penghargaan ini berdampak pada percepatan pem- bangunan perumahan dan permukiman di Indonesia. Reporter : Di penghujung tahun ada satu lagi peristiwa yang cukup pen- Ristyan Mega Putra, S.Sos. anggota Biro APMCHUD ( Desain dan Produksi : ) yang terdiri dari 7 negara yang Akbar Pandu Pratamalistya, S.Sos. diketuai oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat, Suharso Monoarfa. Pertemuan ini menjadi penting dan bermakna Bagian Administrasi : khususnya bagi Indonesia, karena saat ini Indonesia menjadi Fenty Meilisya Syafril Nurul Prihatin ketua. Semoga kesempatan ini bisa kita manfaatkan sebesar- Devi Ismiyanti besarnya. Walaupun telah berulangkali diperingati tetapi kami selalu Bagian Distribusi : tidak bosan-bosannya berupaya mengingatkan bahwa pada Ruby Marchelinus hari Senin minggu pertama bulan Oktober setiap tahun diper- Pustika Chandra Kasih, S.Sos. ingati Hari Habitat Dunia, yang tahun ini jatuh pada tanggal Sri Rahmi Purnamasari, S.Sos. 4 Oktober. Habitat, secara sederhananya adalah rumah, ma- nusia dan lingkungan. Diperingati setiap tahun untuk meng- Alamat Redaksi Inforum: ingatkan kita semua bahwa banyak masalah yang dihadapi Bagian Humas dan Protokol dan jawabannya tergantung dari sikap kita. Mulai dari permu- Kementerian Perumahan Rakyat Jln. Raden Patah I No. 1 Lantai 3 Wing 3 kiman kumuh, kekurangan air-sanitasi-listrik, polusi udara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pemanasan global dan seterusnya. Tahun ini Hari Habitat ber- Telp/Fax : (021) 724687 tema atau diterjemahkan menjadi Menuju Email : inforum@gmail.com Kota dan Kehidupan Lebih Baik. Diharapkan berangkat dari Website : www.kemenpera.go.id rumah yang layak, akan terbentuk kota dan kehidupan lebih - Redaksi menerima artikel, berita, karikatur yang terkait bi- masuk penghuninya. Keluarga sejahtera berawal dari rumah dang perumahan rakyat dari pembaca. Lampirkan gambar/ yang layak. foto dan identitas penulis ke alamat email redaksi. Naskah Semua hal tersebut tidak luput dari perhatian . Ha- ditulis maksimal 5 halaman A4, Arial 12. rapannya, dapat berperan sebagai salah satu sumber Redaksi juga menerima saran maupun tanggapan terkait informasi dan pengetahuan sehingga pada akhirnya menjadi bidang perumahan rakyat ke email inforum@gmail.com bagian dari pengelolaan pengetahuan ( ) atau saran dan pengaduan di www.kemenpera.go.id perumahan dan permukiman di Indonesia. Foto cover depan: Humas Kemenpera Selamat membaca. 2
  • 3. Edisi 3 Tahun 2010 Isu Hijau Hari Perumahan Nasional Saat ini, masalah pembangunan sering dikaitkan dengan Setiap tahun Hari Perumahan Nasional selalu diperingati. isu berkelanjutan atau hijau. Kita sudah sering melihat, Meski mengusung judul nasional, sepertinya gaung dari ada beberapa majalah yang mengetengahkan arsitektur peringatan ini hanya ada di pusat saja. Masyarakat luas, atau perancangan hijau namun skalanya sangat mikro termasuk di daerah menjadi kurang mengerti makna dan yaitu pada rumah atau bangunan individu. Sementara itu, tujuan dari adanya peringatan ini. Saya berharap per- terkait pembangunan perumahan dan permukiman, se- ingatan Hari Perumahan Nasional tidak menjadi sekedar pertinya isu hijau ini kurang diangkat, termasuk di majalah upacara seremonial belaka. Tetapi betul betul dipahami ini. maknanya terutama oleh pemerintah di daerah. Semoga ke depannya dapat mengetengahkan in- Angga – Surabaya formasi terkait pembangunan perumahan dan permu- kiman yang hijau dan ramah lingkungan. Tyas – Yogyakarta Berlangganan Sepertinya belum banyak majalah di Indonesia yang secara khusus membahas mengenai kebijakan pembangunan pe- - rumahan. Kebanyakan majalah yang terbit lebih fokus pada . Kehadiran mestinya dapat memberikan angin segar dan dapat menjadi media alternatif. Sayangnya, majalah Inforum ini agak sulit diperoleh. Ba- gaimana caranya berlangganan majalah Inforum?. Ketut Rudi – Denpasar Tulisan Mahasiswa - Yth. Redaksi Inforum, - Saya adalah mahasiswa tingkat akhir di jurusan perenca- naan wilayah dan kota dan saat ini saya sedang menyusun skripsi yang mengangkat topik terkait evaluasi kebijakan pembangunan perumahan 1:3:6. Banyak rekan saya di kampus yang juga menulis skripsi dengan topik terkait Tambahan Halaman perumahan, sayangnya tulisan-tulisan tersebut jarang di- publikasikan secara luas. Yth. Redaksi Apakah majalah Inforum memungkinkan untuk mener- Saya belum lama menjadi pembaca . Itu pun tidak bitkan tulisan-tulisan dari mahasiswa? Atau menge- sengaja membaca di salah satu ruang tunggu kementerian tengahkan abstraksi atau bahkan ringkasan hasil peneli- di Jakarta. Isinya cukup menarik tetapi sebaiknya juga me- tian, skripsi, tesis atau disertasi mahasiswa. muat tentang pembangunan perumahan skala masyarakat. Kalau memang memungkinkan sebaiknya ditambah saja Anjar – Bandung jumlah halamannya. Rudy K. – Depok - - 3
  • 4. Wawancara Khusus Dr. Ir. Yusuf Yuniarto, MA. Dari Redaksi 02 Semua Memiliki Visi yang Sama Surat Pembaca 03 Bagaimana Masyarakat Bisa Sejahtera Berbicara tentang Revisi Undang- Daftar Isi 04 Undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman yang telah selesai dilaksanakan Laporan Utama 06 pada akhir Desember 2010 tentang sudah terpenuhi atau Wawancara Khusus 16 undang-undang baru ini. Inforum Wacana 20 berkesempatan berbincang dengan Dr. Ir. Yusuf Yuniarto, MA. Staf Ahli Menteri Negara Perumahan Liputan Utama 25 Rakyat bidang Otonomi Daerah 16 Panja RUU Perkim Kemenpera. Liputan 32 Intermezzo 36 6 20 Pengelolaan Pengetahuan 37 Fakta 44 Praktek Unggulan 45 Galeri Foto 48 Laporan Utama Selamat Datang Undang- Agenda 49 Undang Perumahan dan Kawasan Permukiman Wacana Akhir tahun 2010 mungkin membawa Menyambut Kelahiran UU PKP: 32 angin segar bagi perkembangan Undang-Undang Perumahan dan Liputan perumahan di Indonesia. DPR Kawasan Permukiman melakukan revisi terhadap UU No. 4 Tahun 1992. UU Perumahan dan Secara umum muatan UU PKP Kawasan Permukiman diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan dibandingkan UU PP, tapi apakah yang kini ada di tengah-tengah amanat yang terdapat dalam UU PKP masyarakat. yang ada? Hari Habitat 2010 - Menuju Kota dan Kehidupan Lebih Baik 25 Tahun 2010 ini Hari Habitat Liputan Utama memfokuskan temanya untuk Menpera Ajak BUMN untuk Sukseskan membuat kota menjadi tempat Program Perumahan Rakyat Badan Usaha Milik Negara BUMN baik. Di Indonesia Hari Habitat diharapkan dapat ikut serta dalam menyukseskan program perumahan rakyat baik melalui program Fasilitas tapi bermakna. Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) maupun melalui program Cor- porate Social Responsibility (CSR)-nya. 4
  • 5. Edisi 3 Tahun 2010 Intermezzo 36 Tips Renovasi Rumah dengan Hemat 37 Info Buku Kilas Balik Perumahan Rakyat 1900 - 2000 39 Info Regulasi 45 Praktek Unggulan Peraturan Presiden No. 54 Tahun SOLO 2010 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Memberdayakan Sektor Informal, Mengelola Pedagang Kaki Lima 42 Info Situs www.kemenpera.go.id 49 Agenda Hari Habitat Dunia: Meningkatkan Kepedu- lian Bersama untuk Masa Depan Habitat World Habitat Day 5
  • 6. Laporan Utama Sumber foto: Humas Kemenpera Selamat Datang Undang-Undang Perumahan dan Kawasan Permukiman A khirnya pemangku DPR RI tersebut di Gedung Nusan- perti Indonesia. kepentingan atau seti- tara II DPR, mengatakan perumahan Pertama, perumahan dan kawasan daknya pemerintah dan kawasan permukiman merupa- kini dapat bernafas kan penegasan politik hukum nasio- satu kesatuan sistem yang terdiri atas lega. Undang-Undang nal di bidang perumahan dan ka- pembinaan, penyelenggaraan peru- tentang Perumahan dan Kawasan wasan permukiman. mahan, penyelenggaraan kawasan Permukiman (UU PKP) akhirnya Lebih lanjut, Menpera menambah- permukiman, pemeliharaan dan per- disahkan oleh DPR dalam Rapat kan, pemerintah dalam hal ini mem- baikan, peningkatan kualitas terhadap Paripurna DPR RI pada tanggal 17 berikan apresiasi yang setinggi-ting- perumahan kumuh dan permukiman Desember 2010. ginya kepada DPR RI yang telah kumuh, penyediaan tanah, penda- Menteri Negara Perumahan Rakyat mengambil inisatif dan menyelesai- naan dan pembiayaan, dan peran (Menpera), Suharso Monoarfa, pada kan RUU tentang Perumahan dan serta masyarakat. kesempatan saat menyampaikan Kawasan Permukiman ini. Penyelenggaraan perumahan meru- Pendapat Akhir Presiden terhadap Dalam UU ini, ungkap Menpera, pakan tanggung jawab negara, dan RancanganUndang-Undang (RUU) setidaknya ada beberapa hal penting pembinaannya dilaksanakan oleh tentang Perumahan dan Kawasan yang diharapkan dapat mendorong pemerintah dan pemerintah daerah, Permukiman dalam Rapat Paripurna peningkatan program di sektor pro- katanya. 6
  • 7. Edisi 3 Tahun 2010 Kedua, adanya pembagian tugas dan kondisi yang melatar belakangi kela- garaan PKP, disertai perlunya peme- wewenang pemerintah dalam melak- hirannya. Pada saat undang-undang rintah lebih berperan dalam menye- sanakan pembinaan penyelenggaraan perkim (lama) diundangkan, era oto- diakan dan memberikan kemudahan perumahan dan kawasan permukim- nomi daerah belum dimulai sehingga dan bantuan bagi masyarakat. Bahkan an sepenuhnya mengacu kepada oto- perumahan belum merupakan urus- juga mencantumkan pengakuan ter- nomi daerah dan kemandirian daerah an wajib pemerintah daerah. UUD jadinya kondisi masyarakat yang sulit serta pembagian dan pemisahan tahun 1945 juga belum diamande- memperoleh rumah yang layak dan fungsi regulator dan operator. men. Selain itu, kondisi perumahan terjangkau sebagai akibat kurangnya dan termasuk juga perkotaan belum perhatian kepada kepentingan MBR. Ketiga, pemenuhan kebutuhan ru- serumit saat ini. mah sebagai kebutuhan dasar manu- Melengkapi banyaknya materi baru, sia Indonesia dilaksanakan melalui Pembangunan perumahan yang te- beberapa istilah baru terkait juga penyelenggaraan perumahan yang lah menjadi urusan wajib pemerin- diperkenalkan, yang tidak terdapat melibatkan pemerintah, pemerintah tah daerah sebagaimana tercantum dalam undang undang lama seperti daerah dan/atau badan hukum serta dalam PP Nomor 38 Tahun 2007 perumahan dan kawasan permukim- peran serta masyarakat. tentang Pembagian Urusan Peme- an, hirarki penanganan (rumah, pe- rintahan antara Pemerintah, Peme- rumahan, kawasan permukiman, UU ini diorientasikan dalam rangka rintahan Daerah Provinsi, dan Pe- lingkungan hunian, permukiman), menjamin kepastian bermukim yang merintah Daerah Kabupaten/Kota, penyelenggaraan perumahan dan ka- menjamin hak setiap warga negara kemudian menjadikan materi tentang wasan permukiman, kategori rumah untuk menempati, menikmati, dan tugas dan wewenang dibahas secara (rumah komersial, swadaya, umum, atau memiliki rumah yang layak da- rinci untuk masing-masing tingkatan khusus, negara), permukiman ku- lam lingkungan yang sehat, aman, se- pemerintahan mulai dari Pemerintah, muh, perumahan kumuh, pendana- rasi dan teratur, tandasnya. pemerintah propinsi dan pemerintah an, pembiayaan, penyelenggara (seti- Undang-Undang tentang Perumahan kabupaten/kota. Materi tugas dan ap orang, badan hukum, pemerintah dan Kawasan Permukiman ini secara wewenang tercantum dalam satu bab pusat, pemerintah daerah, menteri), keseluruhan mencerminkan adanya khusus dan 7 pasal. dan MBR. keberpihakan yang kuat sekaligus Tidak sebagaimana lazimnya pada Hal yang baru dan paling mendasar memberikan kepastian bermukim bagian Menimbang yang bersifat adalah ditetapkannya lingkup peng- terhadap masyarakat berpenghasilan normatif, pada UU PKP selain hal aturan penyelenggaraan PKP. Pene- rendah, ujar Menpera. normatif juga mencantumkan pe- tapan lingkup pengaturan ini bahkan Untuk memastikan ketersediaan ru- negasan tentang rumah sebagai ke- secara rinci dalam 11 bab dan 142 mah bagi MBR, imbuh Menpera, butuhan dasar dan berperan strategis pasal, sehingga dapat dikatakan isi dirinya juga berharap badan hukum dalam pembentukan watak bangsa. undang undang ini adalah tentang yang melakukan pembangunan peru- Selain itu, dicantumkan juga negara penyelenggaraan perumahan dan ka- mahan wajib mewujudkan peruma- bertanggungjawab dalam penyeleng- wasan permukiman. Penjelasan lebih han dengan hunian berimbang. mendalam tentang materi undang Materi Baru dalam UU Perumah- undang pada bagian lain edisi ini. an dan Kawasan Permukian Hal paling utama yang terlihat berbe- Undang Undang PKP terdiri dari 18 da, bahwa UU PKP secara jelas men- bab dan 167 pasal, yang menunjuk- cantumkan ruang lingkup penyeleng- kan cukup banyaknya materi yang di- garaan perumahan yaitu pembinaan, cakup. Berbeda dengan Undang Un- tugas dan wewenang, penyeleng- dang Nomor 4 Tahun 1992 tentang garaan perumahan dan kawasan per- Perumahan dan Permukiman yang mukiman itu sendiri, pemeliharaan relatif lebih ringkas, hanya terdiri dari dan perbaikan, pencegahan dan 10 bab dan 42 pasal. peningkatan kualitas terhadap peru- mahan kumuh dan permukiman ku- Perbedaan utama dari UU Perumah- muh, penyediaan tanah, pendanaan an dan Kawasan Permukiman (UU dan pembiayaan, hak dan kewajiban, PKP) dengan pendahulunya adalah serta peran masyarakat. Keseluruhan 7
  • 8. Laporan Utama lingkup penyelenggaraan ini dirinci Selain itu, UU PKP juga menga- tanggal 12 Februari 2010. Komisi dalam bab tersendiri. manatkan penyusunan undang-un- V DPR-RI juga melakukan kegiatan dang rumah susun dan undang-un- diskusi dengan Sekretaris Kemente- Hal baru lainnya yang terlihat sig- dang tabungan perumahan. rian Perumahan Rakyat, civitas aka- demika dari fakultas hukum, jurusan dengan era otonomi daerah, peran Walaupun banyak yang menyoroti teknik sipil, jurusan teknik lingkung- Pemerintah, pemerintah propinsi bahwa penulisan UU PKP masih an, fakultas teknik arsitektur Institut dan pemerintah kabupaten/kota kurang tertata, tetapi masih jauh le- Teknologi Bandung dan Universitas diatur secara jelas; (ii) mencantum- bih baik dibanding UU Perkim. Da- Padjajaran, Dirjen Cipta Karya Ke- kan peraturan pelaksanaan tidak lam UU PKP, pengkategorian bab menterian Pekerjaan Umum, Ketua hanya dalam bentuk peraturan pe- dan pasal sudah lebih baik Umum DPP REI, Direktur Utama merintah dan keputusan menteri Pelibatan Pemangku Bank Tabungan Negara, Ketua tetapi bahkan peraturan daerah; (iii) Kepentingan Umum APERSI, Ketua Umum IAP, walaupun masalah kekumuhan da- Kritik yang juga banyak didengung- dan Ketua Umum MP3I; (iii) Diskusi lam UU Perkim telah tercantum, kan adalah kurangnya keterlibatan Kelompok Terfokus yang diseleng- namun UU PKP lebih maju karena pemangku kepentingan dalam proses garakan Kemenpera dengan meng- juga memasukkan ide pencegahan penyusunan. Kritik ini tidak sepenuh- undang para pakar pada tanggal 22 kekumuhan; (iv) pemisahan penda- nya benar dengan mempertimbang- Februari 2010. Kegiatan tersebut naan dan pembiayaan. Pengenalan kan telah diselenggarakannya kegi- dihadiri oleh perguruan tinggi, pe- materi sistem pembiayaan terkait atan jaring pendapat ( ). mangku kepentingan perumahan dan dengan telah diluncurkannya Fasili- Walaupun mungkin belum sebanyak instansi pemerintah. Dari perguruan tas Likuditas Pembiayaan Perumahan yang diinginkan tetapi paling tidak tinggi dihadiri oleh wakil Universitas (FLPP); (v) pengaturan penghunian tercatat 3 (tiga) kali jaring pendapat Andalas, UGM, ITB. Pemangku ke- oleh orang asing telah terakomodasi, yaitu (i) Jaring Pendapat Komisi V pentingan perumahan diwakili oleh walaupun termasuk salah satu pasal DPR RI yang berlangsung di Medan BTN, Perum Perumnas, DPP REI, yang cukup kontroversial; (vi) terkait dan Makassar pada tanggal 7 dan 9 DPP APERSI, MP3I, Ikatan Arsitek dengan peran serta masyarakat, ter- Februari 2010. Dewan Perwakilan Indonesia, dan Ikatan Ahli Peren- lihat lebih maju dengan menjelaskan Rakyat Republik Indonesia mengi- cana. Pihak Pemerintah terdiri dari secara rinci bentuk peran serta terse- rimkan 2 (dua) tim yang terdiri dari Kementerian Perumahan Rakyat, Ba- but. Termasuk adanya keleluasaan 14 orang anggota untuk melakukan dan Pertanahan Nasional, Kemente- membentuk forum pengembangan Jaring Pendapat ke Provinsi Sumatera rian Dalam Negeri, dan Kementerian perumahan dan kawasan permukim- Utara dan Provinsi Sulawesi Selatan. Pekerjaan Umum. an, yang fungsi dan unsurnya diatur khusus dalam 2 ayat tersendiri; (vii) Jaring pendapat ini ditujukan untuk Selain itu, tidak terhitung kegiatan penerapan larangan yang bersifat me- menyerap aspirasi atas RUU tersebut diskusi berskala lebih kecil seperti nyeluruh yang mencakup masyarakat, dari seluruh pemangku kepentingan misalnya yang diselenggarakan oleh pejabat pemerintah, dan pelaku lain- terkait di Provinsi tersebut; (ii) Dis- Forum Wartawan Perumahan Rakyat nya; (viii) sanksi yang lebih rinci, ter- kusi Kelompok Terfokus Interdep (Forwapera), seperti misalnya Dis- masuk sanksi administratif. dengan Komisi V DPR RI pada kusi “Penguatan Lembaga Peruma- han untuk Penyediaan Perumahan Bagi MBR: Kajian RUU Perumahan dan Permukiman” di Jakarta, pada Desember 2010, dan diskusi “Mem- bedah RUU Perkim dalam Menjawab Tantangan Pembangunan Perumah- an ke Depan” pada Oktober 2010. Tidak Ada Gading yang Tak Retak Terlepas dari kelengkapan materi yang tercakup dalam UU PKP, masih terdapat kritik yang ditujukan pada 8
  • 9. Edisi 3 Tahun 2010 Sumber foto: Humas Kemenpera keberadaan undang-undang ini. Kri- Padahal, mayoritas kebutuhan peru- masyarakat yang menolak relokasi tik paling tajam terutama menyang- mahan di Indonesia dipenuhi sendiri atau penggusuran. Padahal relokasi kut prosesnya yang dianggap kurang oleh masyarakat. Walaupun jika di- dilakukan berdasar alasan yang jelas, melibatkan pemangku kepentingan. simak, dalam UU PKP Pasal 15 ayat demi kepentingan umum, yang telah Walaupun sebenarnya kegiatan jaring p dinyatakan bahwa pemerintah ka- di atur dalam undang undang. Se- pendapat telah dilaksanakan pada be- bupaten/kota dalam melaksanakan hingga sanksi tersebut harusnya dili- berapa kesempatan. pembinaan mempunyai tugas salah hat sebagai upaya penegakan hukum Menyangkut isinya, kritikan utama satunya memberikan pendamping- tanpa pandang bulu. adalah kesulitan memahami materi an bagi orang perseorangan yang Sepertinya justru masalah utama da- dalam waktu singkat terutama karena melakukan pembangunan rumah lam penyusunan undang undang ini keterkaitan antarbab dan antarpasal swadaya adalah tidak terjalin komunikasi yang kurang terlihat. Disarankan agar Dilain pihak, para pengembang me- memadai diantara pemangku kepen- dibuatkan semacam pemetaan dalam nyatakan banyak ancaman baik pi- tingan sehingga banyak kritik yang bentuk bagan berdasarkan kategori dana maupun denda bagi pengem- disampaikan pada dasarnya telah materi sehingga keterkaitan antarbab bang jika melanggar ketentuan yang terakomodasi atau sebagian terako- antarpasal dapat terlihat jelas. berlaku. Mestinya yang diberi sanksi modasi. Terkait dengan kepedulian pada adalah penghambat, bukan semata- Kembali lagi bahwa tidak satu apapun MBR, dikatakan bahwa undang-un- mata para pengembang. Kritik ini yang sempurna di dunia ini. Demiki- dang ini masih kurang memberi per- juga kurang jelas mengacu kepada an pula halnya dengan Undang-Un- hatian. Walaupun sebenarnya kalau siapa. Walaupun demikian, dalam dang PKP. Jika terdapat kekurangan, dicermati bahkan pasal-pasal yang pasal yang mengatur sanksi, semua hal tersebut dapat disempurnakan menyangkut MBR terkesan banyak pemangku kepentingan baik pejabat, melalui jalur yang disediakan untuk sekali. Bahkan pada semua bab terda- perorangan, maupun badan hukum itu. Apakah melalui ke pat pasal yang terkait tentang MBR. yang melanggar larangan yang ter- Mahkamah Konstitusi, atau penyem- cantum dalam undang undang akan Bagi kelompok pelaku pembangun- purnaan melalui Peraturan Pemerin- dikenai sanksi baik administratif an perumahan swadaya, substansi tah atau peraturan pelaksanaan lain- maupun pidana. undang-undang dinilai cenderung nya yang akan segera disusun. berpihak kepada pengembang kare- Ada pula yang menyatakan substansi Pekerjaan Rumah na UU tersebut gagal mengatur se- UU berpotensi menimbulkan krimi- cara jelas tentang perlindungan dan nalisasi terhadap masyarakat. Ini Terselesaikannya undang-undang ini pemberdayaan perumahan swadaya. antara lain terkait adanya sanksi bagi bukan akhir dari pekerjaan buat 9
  • 10. Laporan Utama pemerintah dan pemangku kepen- netapkan (i) kebijakan dan strategi tingan lainnya tetapi bahkan masih nasional; (ii) kebijakan nasional ten- menunggu banyak pekerjaan rumah. Kewajiban lainnya tang pendayagunaan dan peman- Dalam undang-undang diamanatkan terkait peran faatan hasil rekayasa teknologi; (iii) dilakukannya penyusunan peraturan kebijakan nasional tentang penye- perundang-undangan, yang meliputi masyarakat adalah diaan kasiba dan lisiba. Pemerintah (i) 2 (dua) undang-undang yaitu un- membentuk forum propinsi menindaklanjuti dengan dang undang tentang rumah susun pengembangan PKP menyusun kebijakan dan strategi di dan undang undang tabungan peru- tingkat propinsi. Kemudian peme- mahan; (ii) 5 (lima) peraturan peme- di setiap tingkatan rintah kabupaten/kota menyusun rintah; (iii) 5 (lima) peraturan daerah; pemerintahan. dan melaksanakannya. Khusus di dan (iv) 3 (tiga) peraturan menteri. propinsi dan kabupaten/kota, pe- Terkecuali penyusunan undang-un- merintah setempat sesuai dengan dang, jangka waktu yang diberikan narnya perencanaan PKP telah tera- tingkatannya ditugaskan menyusun undang undang untuk memenuhi komodasi dalam RPJP dan RPJM, rencana pembangunan dan pengem- pekerjaan rumah tersebut hanya se- termasuk rencana tahunan. Namun bangan perumahan dan kawasan tahun sejak undang undang ini ber- yang perlu mendapat perhatian ada- permukiman pada lintas kabupaten/ laku. Jadi bisa dibayangkan betapa lah sejauhmana perencanaan PKP di kota dan kabupaten/kota yang men- sibuknya pemerintah nantinya. tingkat propinsi dan kabupaten/kota jadi pengganti Rencana Pembangun- telah terakomodasi dalam RPJP dan an dan Pengembangan Perumahan Selain pekerjaan rumah tersebut di RPJM daerah. Atau bahkan mungkin dan Permukiman di Daerah (RP4D). atas, terdapat beberapa pekerjaan perencanaannya PKP nya sendiri be- rumah yang tidak ditetapkan jangka Kewajiban lainnya terkait peran lum tersedia. Ini yang akan menjadi waktunya tetapi tentunya juga sebaik- masyarakat adalah membentuk fo- pekerjaan rumah besar dengan mem- nya diselesaikan dalam waktu dekat. rum pengembangan PKP di setiap pertimbangkan terdapat lebih dari Berdasar pasal 7 dikatakan perenca- tingkatan pemerintahan. Pada saat 500 propinsi dan kabupaten/kota. naan perumahan dan kawasan per- ini di tingkat nasional sedang dalam mukiman termuat dan ditetapkan Beberapa tugas Pemerintah lainnya proses pembentukan Kelompok dalam RPJP, RPJM, dan rencana ta- menyangkut pembinaan di bidang Kerja Perumahan yang dapat men- hunan. Pada tingkat nasional, sebe- PKP adalah merumuskan dan me- jadi embrio forum tersebut. Dalam rangka menjaga kualitas pe- nyelenggaraan pembangunan PKP, pemerintah juga ditugaskan untuk - pada perorangan atau badan penye- lenggara pembangunan PKP. Terakhir tentunya merupakan kegi- atan yang tak terpisahkan dari ke- beradaan UU PKP adalah sosialisasi Undang-Undang PKP kepada selu- ruh pemangku kepentingan baik di tingkat nasional, provinsi, dan kabu- paten/kota, baik pemerintah mau- pun non pemerintah. Masih panjang perjalanan sebelum kemudian UU PKP benar-benar terlaksana di lapangan. Apapun itu, semuanya dimulai dari langkah kecil. Dimulai saat ini agar tidak kehilangan momentum (OM). 10
  • 11. Edisi 3 Tahun 2010 Membedah Undang Undang Perumahan dan Kawasan Permukiman U ndang Undang Perumahan dan Kawasan Permukiman terdiri dari 18 bab dan 167 pasal, namun tulisan berikut ini tidak akan menyajikan secara keseluruhan perikehidupan dan penghidupan; (iv) adalah bagian dari kawasan permukiman yang terdiri atas lebih dari satu satuan permukim- an; (v) adalah bagian diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus; (xii) adalah rumah yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan isi undang undang tetapi hanya isu dari lingkungan hunian yang terdiri keluarga serta penunjang pelaksana- yang dianggap penting saja. atas lebih dari satu satuan perumah- an tugas pejabat dan/atau pegawai an yang mempunyai prasarana, sa- negeri; (xiii) adalah rana, utilitas umum, serta mempu- permukiman yang tidak layak huni Dalam UU PKP banyak diperkenal- nyai penunjang kegiatan fungsi lain karena ketidakteraturan bangunan, kan istilah baru, diantaranya adalah (i) di kawasan perkotaan atau kawasan tingkat kepadatan bangunan yang ada- perdesaan; (vi) - tinggi, dan kualitas bangunan serta lah satu kesatuan sistem yang terdiri adalah sarana dan prasarana yang tidak me- atas pembinaan, penyelenggaraan pe- kegiatan perencanaan, pembangunan, menuhi syarat; (xiv) rumahan, penyelenggaraan kawasan pemanfaatan, dan pengendalian, ter- adalah perumahan yang mengalami permukiman, pemeliharaan dan per- masuk di dalamnya pengembangan penurunan kualitas fungsi sebagai baikan, pencegahan dan peningkatan kelembagaan, pendanaan dan sistem tempat hunian; (xv) adalah kualitas terhadap perumahan kumuh pembiayaan, serta peran masyarakat penyediaan sumber daya keuangan dan permukiman kumuh, penyediaan yang terkoordinasi dan terpadu; (vii) yang berasal dari anggaran penda- tanah, pendanaan dan sistem pembi- adalah bangunan gedung yang patan dan belanja negara, anggaran ayaan, serta peran masyarakat; (ii) - berfungsi sebagai tempat tinggal yang pendapatan dan belanja daerah, dan/ adalah kumpulan rumah se- layak huni, sarana pembinaan kelu- atau sumber dana lain yang dibelan- bagai bagian dari permukiman, baik arga, cerminan harkat dan martabat jakan untuk penyelenggaraan peru- perkotaan maupun perdesaan, yang penghuninya, serta aset bagi pemi- mahan dan kawasan permukiman dilengkapi dengan prasarana, sarana, liknya; (viii) adalah sesuai dengan ketentuan peraturan dan utilitas umum sebagai hasil upaya rumah yang diselenggarakan dengan perundang-undangan; (xvi) - pemenuhan rumah yang layak huni; tujuan mendapatkan keuntungan; adalah setiap penerimaan yang (iii) adalah bagian (ix) adalah rumah yang perlu dibayar kembali dan/atau seti- dari lingkungan hidup di luar ka- dibangun atas prakarsa dan upaya ap pengeluaran yang akan diterima wasan lindung, baik berupa kawasan masyarakat; (x) adalah kembali untuk kepentingan penye- perkotaan maupun perdesaan, yang rumah yang diselenggarakan untuk lenggaraan perumahan dan kawasan berfungsi sebagai lingkungan tempat memenuhi kebutuhan rumah bagi permukiman baik yang berasal dari tinggal atau lingkungan hunian dan masyarakat berpenghasilan rendah; dana masyarakat, tabungan perumah- tempat kegiatan yang mendukung (xi) adalah rumah yang an, maupun sumber dana lainnya. 11
  • 12. Laporan Utama Bagian Menimbang yang Tidak hanya menjadi ‘ ’ pemerintah Tugas yang terkait langsung dengan Normatif terlihat jelas dalam bagian asas dan terwujudnya perumahan MBR ada- Kemajuan lain yang terlihat jelas ada- tujuan. Sebagaimana tercantum pada lah mengalokasikan dana dan/atau lah adanya keberanian pihak peme- salah satu tujuannya yaitu “member- biaya pembangunan dan memfasili- rintah untuk mencantumkan dalam dayakan para pemangku kepentingan tasi penyediaan PKP. Secara umum bagian menimbang beberapa hal bidang pembangunan perumahan tugas pemerintah provinsi sama de- prinsip yaitu (i) setiap orang berhak dan kawasan permukiman”. Semen- ngan pemerintah. Perbedaannya ha- hidup sejahtera lahir dan batin, ber- tara salah satu asasnya adalah kemi- nya pemerintah provinsi ditugaskan tempat tinggal dan mendapatkan traan. Hal ini akan semakin jelas menyusun rencana pembangunan lingkungan hidup yang baik dan se- dalam bab terkait penyelenggaraan dan pengembangan perumahan hat, yang merupakan kebutuhan perumahan dan kawasan permu- dan kawasan permukiman tingkat dasar manusia; (ii) hunian yang layak kiman (Bab III sampai Bab XII), provinsi. Rencana ini dikenal sebagai berperan dalam pembentukan watak khususnya pada Bab XI tentang Hak Rencana Pembangunan dan Pengem- serta kepribadian bangsa; (iii) negara dan Kewajiban dan Bab XII tentang bangan Perumahan dan Permukiman bertanggungjawab menyelenggara- Peran Masyarakat. Terkait hak dan di Daerah (RP4D). Tugas pemerintah kan perumahan dan kawasan permu- kewajiban digunakan frasa ‘setiap kabupaten/kota sedikit berbeda, le- kiman sehingga tercapai kondisi pada orang’ berhak dan berkewajiban dan bih bersifat operasional, seperti mem- item (i); (iv) pemerintah perlu lebih seterusnya. Sementara terkait peran berikan pendampingan bagi orang berperan dalam menyediakan dan masyarakat dikatakan bahwa penye- perseorangan yang melakukan pem- memberikan kemudahan dan ban- lenggaraan perumahan dan kawasan bangunan rumah swadaya dan me- tuan; (v) pertumbuhan dan pemba- perrmukiman dilakukan oleh peme- netapkan lokasi Kasiba dan Lisiba. ngunan wilayah kurang memperhati- rintah dan pemerintah daerah dengan Wewenang yang diberikan kepada pe- kan keseimbangan bagi kepentingan melibatkan peran masyarakat berupa merintah diantaranya adalah menyu- MBR sehingga masyarakat sulit memberi masukan dalam tahapan sun dan menetapkan norma, stan- memperoleh rumah yang layak dan penyusunan rencana, pelaksanaan dar, pedoman dan kriteria (NSPK), terjangkau. Keseluruhan hal yang ter- pembangunan, pemanfaatan, peme- menyusun dan menyediakan basis cantum dalam bagian menimbang te- liharaan dan perbaikan, dan pengen- data, menyusun dan menyempurna- lah menunjukkan bahwa roh undang- dalian. Bahkan lebih jauh lagi keter- kan peraturan peundang-undangan, undang ini sudah sejalan dengan libatan masyarakat diwadahi melalui memberdayakan pemangku kepen- UUD Negara Republik Indonesia forum pengembangan perumahan tingan, melakukan koordinasi, mem- 1945 hasil amandemen, dan Undang dan kawasan permukiman yang ang- fasilitasi kemitraan, melakukan evalu- Undang Nomor 39 Tahun 1999 ten- gotanya baik dari pemerintah mau- asi, memfasilitasi peningkatan kualitas tang Hak Asasi Manusia, yang me- pun pemangku kepentingan lainnya. perumahan dan permukiman kumuh. negaskan rumah sebagai kebutuhan Penegasan Fungsi dan Wewe- Secara umum wewenang pemerintah dasar bahkan bagian dari hak asasi nang propinsi dan pemerintah kabupaten/ manusia. Termasuk juga, pengakuan kota tidak berbeda kecuali bahwa pe- bahwa rumah tidak hanya terkait as- UU PKP secara tegas membedakan merintah provinsi dan pemerintah tugas dan wewenang dari setiap ting- kabupaten/kota mengoordinasikan an watak bangsa. Hal yang paling katan pemerintahan. Hal ini sesuai pencadangan atau penyediaan tanah mendasar adalah adanya pengakuan dengan nuansa era otonomi. Dian- pada daerahnya masing-masing. Se- bahwa negara bertanggungjawab dan tara beragamnya tugas pemerintah, cara khusus, pemerintah kabupaten/ pemerintah perlu lebih berperan da- tugas merumuskan, menetapkan dan kota menyediakan prasarana dan lam penyelenggaran perumahan dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan sarana bagi MBR, dan menetapkan kawasan permukiman. Tentunya pe- strategi nasional menjadi yang paling lokasi perumahn dan permukiman nyebutan secara implisit ‘kelalaian’ krusial. Tugas lainnya yang relatif kumuh pemerintah sehingga masyarakat ke- Masyarakat Berpendapatan Ren- sulitan memperoleh rumah yang layak keahlian kepada orang atau badan dah (MBR) Tidak Terabaikan dan terjangkau patut diapresiasi. hukum. Terkait peningkatan kuali- Sebagaimana sering didengungkan PKP Bukan Hanya Tanggung tas SDM dan penyelenggaraan PKP, bahwa masih sekitar 8 juta rumah Jawab Pemerintah pemerintah bertugas menyelenggara- tangga di Indonesia yang belum me- Ide bahwa penyelenggaran perumah- kan pendidikan dan pelatihan serta nempati rumah layak huni (2010). an dan kawasan permukiman bukan penelitian dan pengembangan PKP. Walaupun tidak tersedia data yang 12
  • 13. Edisi 3 Tahun 2010 valid, tetapi sewajarnya jika kemu- Anatomi bukan hanya sekedar penanganan dian sebagian terbesar dari jumlah Undang Undang Perumahan perumahan dan permukiman ku- dan Kawasan Permukiman tersebut adalah MBR. Hal ini disa- muh tetapi juga termasuk pencegah- dari sepenuhnya oleh penyusun un- Undang undang ini terdiri dari annya. dang-undang ini, sehingga terlihat 18 bab dan 167 pasal. Turut ditetapkan juga kriteria keku- jelas keberpihakan terhadap MBR. Bab I Ketentuan Umum muhan yaitu (i) ketidakteraturan dan Ini juga sekaligus menjawab kritik- Bab II Azas, Tujuan dan Lingkup Pengaturan kepadatan bangunan yang tinggi; (ii) an dan kekhawatiran dari banyak Bab III Pembinaan Bab IV Tugas dan Wewenang ketidaklengkapan prasarana, sarana, orang. Bab V Penyelenggaraan Perumahan dan utilitas umum; (iii) penurunan Bab VI Penyelenggaraan Kawasan Permukiman Dimulai dengan penegasan ten- Bab VII Pemeliharaan dan Perbaikan kualitas rumah, perumahan, dan tang tugas pemerintah, pemerintah Bab VIII Pencegahan dan Peningkatan Kualitas permukiman, serta prasarana, sarana propinsi, pemerintah kabupaten/ terhadap Perumahan kumuh dan dan utilitas umum; dan (iv) pem- kota untuk mengalokasikan dana Permukiman Kumuh bangunan rumah, perumahan, dan Bab IX Penyediaan Tanah dan/atau biaya pembangunan untuk Bab X Pendanaan dan Sistem Pembiayaan permukiman yang tidak sesuai de- mendukung terwujudnya perumahan Bab XI Hak dan Kewajiban ngan rencana tata ruang wilayah. bagi MBR; memfasilitasi penyediaan Bab XII Peran Masyarakat Bab XIII Larangan Terkait pencegahan kekumuhan, di- perumahan dan permukiman bagi Bab XIV Penyelesaian Sengketa laksanakan melalui pengawasan dan masyarakat, terutama bagi MBR. pengendalian dan pemberdayaan Sementara pemerintah kabupaten/ Bab XVI Ketentuan Pidana masyarakat. Hal yang menarik ada- Bab XVII Ketentuan Peralihan kota memperoleh wewenang untuk Bab XVIII Ketentuan Penutup lah dilibatkannya masyarakat dalam mencadangkan/menyediakan tanah pencegahan kekumuhan melalui untuk pembangunan perumahan upaya pemberdayaan berupa pen- bagi MBR yang kemudian dikoordi- Terkait pembiayaan, badan hukum dampingan dan pelayanan informasi. nasikan oleh pemerintah propinsi. yang ditugasi wajib menjamin ke- Bentuk pendampingan berupa pem- Perijinan pun termasuk yang dimu- tersediaan dana murah jangka pan- bimbingan, penyuluhan, dan bantuan dahkan, sehingga ketika kemudian jang, kemudahan dalam mendapat- teknis untuk mewujudkan kesadaran ada badan hukum yang mengajukan kan akses kredit, dan keterjangkauan masyarakat dalam mencegah tumbuh perijinan bagi pembangunan peru- dalam membangun, memperbaiki, berkembangnya perumahan kumuh mahan MBR, menjadi kewajiban bagi dan memiliki rumah. Pemerintah dan dan permukiman kumuh. Sementara pemerintah daerah memberi kemu- pemerintah daerah sendiri memberi- pelayanan informasi dalam bentuk dahan. kan kemudahan dan/atau bantuan pemberitaan hal-hal terkait upaya pembiayaan untuk pembangunan pencegahan perumahan kumuh dan Dalam pasal 54 ayat (1) secara tegas dan perolehan rumah umum dan ru- permukiman kumuh, meliputi ren- dinyatakan bahwa pemerintah wajib mah swadaya bagi MBR. cana tata ruang, perizinan, standar memenuhi kebutuhan rumah bagi Kekumuhan Mendapat Perhatian perumahan dan permukiman. MBR. Walaupun ini tidak berarti pemerintah membangunkan lang- Sebagaimana disadari oleh semua Terkait dengan kegiatan peremajaan sung tetapi pemerintah dapat mem- pihak bahwa masalah kekumuhan dan permukiman kembali, masyarakat beri kemudahan dan/atau bantuan merupakan salah satu tantangan terdampak diberi tempat penam- pembangunan dan perolehan rumah yang perlu dihadapi oleh pemerin- pungan sementara, dan keseluruhan bagi MBR berupa subsidi perolehan tah. Sampai saat ini tercatat luasan prosesnya melibatkan masyarakat. rumah, stimulan rumah swadaya, in- permukiman kumuh telah mencapai Pengenalan Sistem Pembiayaan sentif perpajakan, perijinan, asuransi 57.000 ha. Hal ini disadari betul oleh dan penjaminan, penyediaan tanah, para pihak penyusun undang-undang Beberapa hal penting yang tercantum ini. Dimulai dengan penetapan pihak terkait pendanaan dan pembiayaan sarana dan utilitas. Secara khusus juga yang bertanggungjawab terhadap hal diantaranya adalah (i) sumber pen- dinyatakan bahwa pemerintah dan/ ini. Sebagaimana dinyatakan pada danaan berasal dari APBN, APBD atau pemerintah daerah wajib mem- pasal 94 ayat 2 bahwa pencegahan dan sumber lain yang dimungkinkan berikan kemudahan pembangunan dan peningkatan kualitas terhadap peraturan; (ii) prinsip pembiayaan dan perolehan perumahan melalui perumahan kumuh dan permukiman baik berdasarkan prinsip konvensio- program perencanaan pembangun- kumuh wajib dilakukan oleh Peme- nal atau prinsip syariah melalui pembi- an perumahan secara bertahap dan rintah, pemerintah daerah, dan/atau ayaan primer dan sekunder perumah- berkelanjutan. setiap orang. Terlihat jelas bahwa an; (iii) lembaga pembiayaan dapat 13
  • 14. Laporan Utama dibentuk baik oleh pemerintah mau- perumahan dan kawasan permukim- annya, melakukan pembangunan, pun pemerintah daerah; (iv) badan an, meningkatkan peran dan peng- memperoleh informasi, memper- hukum pembiayaan yang terkait ru- awasan masyarakat, memberikan oleh manfaat, memperoleh peng- mah umum dan swadaya diwajibkan masukan kepada Pemerintah; dan/ gantian yang layak atas kerugian dapat menjamin ketersediaan dana atau melakukan peran arbitrase dan yang dialami secara langsung, dan murah jangka panjang, kemudahan mediasi di bidang penyelenggaraan mengajukan gugatan perwakilan ke akses bagi MBR, keterjangkauan da- perumahan dan kawasan permukim- pengadilan terhadap hal yang meru- lam membangun, memperbaiki atau an. Anggotanya terdiri dari unsur gikan masyarakat. Sementara kewa- memiliki rumah; (v) pemupukan dana pemerintah, asosiasi perusahaan jibannya adalah menjaga keamanan, dapat berasal dari dana masyarakat, penyelenggara PKP, asosiasi profesi ketertiban, kebersihan, dan kesehat- dana tabungan perumahan atau dana penyelenggara PKP, asosiasi peru- an; turut mencegah terjadinya hal lainnya; (vi) secara khusus dicantum- sahaan barang dan jasa mitra usaha yang merugikan dan membahayakan kan tentang pemberian kemudahan penyelenggara PKP, pakar di bidang kepentingan orang lain dan/atau ke- dan/atau bantuan pembiayaan un- PKP; dan/atau lembaga swadaya pentingan umum; menjaga dan me- tuk pembangunan dan perolehan masyarakat dan/atau yang mewakili melihara prasarana, sarana dan utili- rumah umum dan rumah swadaya konsumen yang berkaitan dengan tas; dan mengawasi pemanfaatan dan bagi MBR. Walaupun patut diingat penyelenggaraan PKP. berfungsinya PSU. Menyimak hak bahwa sesuai dengan prinsip pembi- dan kewajiban ini, terlihat jelas bahwa ayaan, dana yang diterima oleh MBR penyelenggaraan PKP menjadi tang- harus dikembalikan lagi. Bagian ini Penyelenggaraan gung jawab tidak hanya pemerintah menjadi payung pelaksanaan Fasili- tetapi setiap orang. perumahan dan kawasan tas Likuiditas Pembiayaan Perumah- Larangan dan Sanksi an. permukiman dilakukan oleh pemerintah dan Pengaturan tentang larangan men- Keterlibatan Masyarakat Menjadi Suatu Keniscayaan pemerintah daerah cakup semua pihak baik perorangan, dengan melibatkan peran badan hukum termasuk juga pejabat Keterlibatan masyarakat secara tegas pemerintah. Secara umum, hal yang dinyatakan merupakan bagian dari masyarakat. dilarang adalah tindakan yang ber- ruang lingkup penyelenggaraan pe- tentangan dengan aturan penyeleng- rumahan dan kawasan permukiman garaan PKP. Sebagai contoh, pejabat (Pasal 4). Sebagai penegasan, secara Terkait penanganan kumuh, pene- dilarang mengeluarkan izin pemba- khusus disiapkan bab tersendiri ten- tapan lokasi perumahan kumuh dan ngunan rumah, perumahan, dan/ tang peran masyarakat (Bab XII). permukiman kumuh wajib didahu- atau permukiman yang tidak sesuai Penyelenggaraan perumahan dan ka- lui proses pendataan yang dilakukan dengan fungsi dan pemanfaatan ru- wasan permukiman dilakukan oleh oleh pemerintah daerah dengan me- ang. Hal yang menarik, keberpihak- pemerintah dan pemerintah daerah libatkan peran masyarakat. Pada saat an pada MBR bahkan mengakibat- dengan melibatkan peran masyarakat. penanganan kumuh seperti perema- kan larangan menjual kaveling tanah Bentuk keterlibatan tersebut adalah jaan pun dilakukan oleh Pemerintah matang tanpa rumah kepada badan dengan memberikan masukan dalam dan pemerintah daerah sesuai dengan hukum dapat dikecualikan ketika me- penyusunan rencana pembangunan, kewenangannya dengan melibatkan nyangkut pembangunan perumahan pelaksanaan pembangunan, peman- peran masyarakat. Termasuk lokasi untuk MBR. faatan, pemeliharaan dan perbaikan, yang akan ditentukan sebagai tempat Sanksi terhadap pelanggaran terse- dan/atau pengendalian penyeleng- untuk pemukiman kembali ditetap- but berupa sanksi administratif mu- garaan perumahan dan kawasan per- lai dari sekedar peringatan tertulis, kan oleh pemerintah daerah dengan mukiman. pencabutan izin, sampai penutupan melibatkan peran masyarakat. Bahkan kemudian keterlibatan lokasi. Sementara sanksi pidana mulai Dimana Ada Hak Di Situ Ada masyarakat diwadahi dalam forum dari paling ringan berupa denda Rp. Kewajiban pengembangan perumahan dan 50 juta sampai paling besar Rp. 50 kawasan permukiman, yang ber- Hak dan kewajiban pun telah diatur Miliar. Bentuk pidana penjara bahkan fungsi menampung dan menyalur- dalam UU PKP. Adapun hak setiap sampai 5 tahun. Melihat sanksi yang kan aspirasi masyarakat, membahas orang adalah menempati, menikmati diterapkan, terlihat bahwa pemerin- dan merumuskan pemikiran arah dan/atau memiliki/memperoleh ru- tah serius dalam menangani penye- pengembangan penyelenggaraan mah yang layak termasuk lingkung- lenggaraan PKP (OM). 14
  • 15. Edisi 3 Tahun 2010 Catatan Kontroversi RUU PKP M eski pemerintah dan DPR atau masyarakat yang kurang mam- menyatakan bahwa RUU Per- pu. kim sudah komprehensif dan Daya beli konsumen Indonesia mengakomodir masyarakat berpenda- terbatas, terutama masyarakat ka- patan rendah (MBR), terdapat beberapa langan menengah ke bawah. Pe- penolakan yang keras dari berbagai ka- luang pengembang untuk menjual langan terkait substansi dari RUU PKP pun akan berkurang karena pasal (kini UU). Penolakan datang antara lain tersebut. dari akademisi dan pegiat perumahan yang menuntut agar RUU ini dimatang- - kan dulu substansinya sebelum disah- lai cenderung berpihak kepada kan. pengembang karena UU tersebut gagal mengatur secara jelas tentang Hal-hal yang menjadi aspek yang diperdebatkan antara perlindungan dan pemberdayaan perumahan swadaya. lain adalah mengenai: (1) Tidak dimuatnya sistem pe- Padahal, mayoritas kebutuhan perumahan di Indone- nyediaan rumah yang menjamin tujuan merumahkan sia dipenuhi sendiri oleh masyarakat. Dilain pihak, para rakyat secara adil dan layak tercapai; (2) RUU Perkim pengembang menyatakan banyak ancaman baik pidana - maupun denda bagi pengembang jika melanggar keten- mahan berbasis komunitas; (3) Adanya pasal kriminal- isasi bagi pelaku perumahan swadaya informal, dan (4) penghambat, bukan semata-mata para pengembang. pembahasan. Keempat hal ini merupakan kajian yang terhadap masyarakat. Ini antara lain terkait adanya dilakukan oleh ahli dari ITB, UI, Untar dan pegiat Per- sanksi bagi masyarakat yang menolak relokasi atau kim-HAM. penggusuran. Beberapa pernyataan dalam undang-undang ini secara resmi, Inforum juga mencatat beberapa kri- mengambang sehingga pengaturannya harus ditafsir- kan sendiri dari pasal-pasal yang ada. Misalnya tentang pernyataan di media massa, maupun dalam diskusi jenis perumahan, kecuali rumah khusus dan rumah yang secara khusus membahas rancangan undang-un- - dang ini. Diantaranya adalah: aturannya. Juga pernyataan tentang luas minimum 36 membangun lebih kecil ataukah menjadi sasaran pe- - ningkatan kualitas, masih perlu dijabarkan lebih lanjut. pasal-pasal dalam RUU tersebut belum mengakomo- menyatakan bahwa penulisan UU ini masih kurang baik dasi masalah perumahan secara keseluruhan dan ter- sehingga agak sulit untuk memahami dengan baik. integrasi. Dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk memahami - keseluruhan materi undang-undang ini. kan bahwa badan usaha atau perorangan dilarang un- Apapun, langkah telah diayun. Lebih baik bergerak ke tuk menjual kavling tanah kosong. Ketentuan ini diang- depan dengan membenahi undang-undang ini sambil gap akan merugikan pengembang dan juga konsumen jalan (LNP/OM). 15
  • 16. Wawancara Khusus Dr. Ir. Yusuf Yuniarto, MA. - Staf Ahli Menteri Negara Perumahan Rakyat bidang Otonomi Daerah selaku Ketua Panitia Kerja RUU Perumahan dan Kawasan Permukiman Kemenpera. Semua Memiliki Visi yang Sama Bagaimana Masyarakat Bisa Sejahtera B erbicara tentang revisi Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukim- an yang telah selesai dilaksanakan pada akhir Desember 2010 tidak terlepas dari perdebatan tentang sudah terpenuhi atau tidaknya aspirasi masyarakat dalam kita harus seperti apa. Jadi tidak hanya merevisi saja tapi harus ada visi kita ke depan perumahan itu kita idealkan seperti apa? Oleh sebab itu, pemikiran-pemikiran ke depan inilah yang lebih mewarnai undang-undang ini. Jadi kalau agak lama masalahnya adalah demikian, RUU undang-undang baru ini. berkesempatan berbin- ini diformulasikan atau diusulkan dengan cang dengan Dr. Ir. Yusuf Yuniarto, MA. Staf Ahli kondisi nasional yang berbeda dengan UU No. 4 Tahun Menteri Negara Perumahan Rakyat bidang Otonomi 1992. UU No. 4 Tahun 1992 mempunyai Daerah yang juga bertindak sebagai Ketua Panja RUU kondisi ekonomi nasional yang lebih baik, bantuan luar Perkim Kemenpera untuk mengetahui lebih dalam ba- negeri untuk perumahan juga ada, sehingga pada saat itu gaimana proses lahirnya Undang-undang Perumahan dan kondisi perumahan di Indonesia sedang . Artinya Kawasan Permukiman yang baru ini. industri perumahan berjalan dengan cepat sementara masyarakat memiliki tingkat ekonomi yang cukup baik, pada waktu itu dan s -nya itu seperti bola salju bagus sekali, tetapi pada saat krisis terjadi sebuah titik balik sehingga kondisi perumahan dan permukiman menuju titik nadir yang terendah atau istilah teknisnya . RUU ini inisiatif DPR. ... Oleh sebab itu pemikiran pada saat kita merumuskan pada intinya kita ingin kondisi undang-undang, agar jangan sampai kita mengulangi perumahan dan permukiman ke kesalahan-kesalahan di masa lalu, karena itulah diskusinya depan seperti yang kita cita- menjadi panjang. Tapi sebenarnya waktu yang dibutuh- citakan bersama, artinya kan tidak begitu lama sebenarnya, karena kita meng- mempunyai suatu gunakan 2 masa persidangan. Dua masa persidangan ini idealisme ke depan selesai sampai dengan 90% yang 10% terakhir adalah Sumber foto: BPA masa persidangan ke-3, jadi sebetulnya tidak terlalu lama. Menurut penilaian saya pribadi ini tergolong cepat karena dimulai pada awal tahun 2010 dan disahkan oleh paripurna pada tahun 2010 akhir. Hanya pemba- hasannya sangat intensif. Hampir setiap pembahasan setiap bulannya berlangsung hingga malam hari bahkan di belakang hari berlangsung hingga subuh. Karena memang masalahnya cukup berat. Dan undang-undang yang baru ini jauh lebih komprehensif dari pada undang-undang yang lama. Dalam undang-undang yang lama permukiman hanya berbicara soal KASIBA, yang sekarang tidak, subtansi yang 16
  • 17. Edisi 3 Tahun 2010 lebih luas, pembiayaan lebih luas, pengadaan tanah lebih pat tertampung mereka akan merasa diacuhkan, padahal luas, jadi memang -nya pengaturan ke depan ini kalau mereka mau melihat benang merahnya, sebenarnya adalah lebih luas. kasus-kasus yang ada memiliki sebuah benang merah sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan misalnya - ternyata yang perlu dinormalkan adalah yang ini. Jadi bahasanya saja yang tidak sama, bahasa norma kita Saya kira dalam menanggapi adanya inisiatif kita ber- harus menormakan semua yang ada, tapi sebetulnya kita terima kasih sekali pada DPR. Ada beberapa keuntungan menampung semua aspirasi mereka. Jadi kalau ada yang jika ini merupakan inisiatif DPR. Kalau ini inisiatif DPR, merasa kurang terwadahi ya mungkin itu hanya perasaan berarti dalam pembahasan tidak ada fraksi, pandangan saja. Tapi dalam prosesnya kita sudah melibatkan pakar, umum terhadap konsep dari RUU tidak dibagi ke dalam masyarakat hingga birokrat. Bahkan karena ini dimulai fraksi, meskipun fraksi-fraksi itu dari DPR, DPR yang mulai diberikan hak juga. Kalau inisia- mendekati birokrat. m tornya datang dari pemerintah itu biasanya lama dalam proses interdep. saat ini interdep- ... yang dulu tidak nya langsung kita tangani dalam ada adalah pasal- menyusun DIM atau Daftar In- pasal tentang ventarisasi Masalah sesuai dengan larangan. Ada banyak masalah-masalah A aspirasi sektor. Itu relatif lebih perumahan yang tidak bisa terse- p cepat, hanya menyusun DIM, kita lesaikan dengan undang-undang le tidak diskusi lagi. lama. Undang-undang lama la tidak mengatur masalah pembiayaan, masalah pengadaan tanah di undang-undang yang baru hal ini diatur, bah- kan tentang peran serta masyarakat ada 1 bab tersendiri. Saya kira ini hanya masalah komunikasi saja. Proses Kalau dulu hanya sedikit. Peran dari pemerintah harus ini sudah sesuai dengan UU No. 10 Tahun 2004, DPR memfasilitas ini. Jadi bukannya pemerintah lalu memba- sudah melakukan yang namanya uji publik. Uji publiknya ngun rumah, tidak demikan, peran pemerintah tetap saja dilakukan di Makassar, Medan, dan Jakarta. Pada saat uji menjadi fasilitator, dan yang dulu tidak ada adalah pasal- publik, Pemerintah Daerah, DPRD, dan yang pasal tentang larangan. Pasal-pasal larangan ini berfungsi ada di wilayah-wilayah itu diundang. Sehingga kalau itu melindungi masyarakat agar bermukim atau bertempat dikatakan kurang terbuka, menurut saya sudah terbuka, karena saya ikut dalam beberapa kali uji publik tersebut. Bahkan pada saat uji publik dilakukan di Jakarta kita mengundang beberapa pakar. Pakar tersebut beberapa kali kita undang untuk memberikan masukan-masukan dan kemudian masukan-masukan tersebut kita rangkum dan kemudian kita rumuskan bersama dengan Tim Ahli DPR dan proses ini tidak hanya sekali tapi kita lakukan berulang kali. Tidak hanya pakar, kita juga meminta masukan dari LSM. Hanya dalam proses meminta penda- pat dari ‘kelompok-kelompok’ masyarakat kita lumayan sulit menyimpulkan apa yang dimaui oleh masyarakat karena beberapa pendapat yang dikemukankan sering kali mengambil contoh dari kasus. Misalnya kasus ini begini…kasus itu begitu. Padahal kita sebenarnya ingin melihat sebenarnya kasus-kasus tersebut jika ditarik suatu benang merah ada apa sih? kalau mereka merasa kasus-kasus mereka tidak da- 17
  • 18. Wawancara Khusus tinggal di daerah yang berbahaya. Misalnya daerah dekat sutet, itu kita larang agar masyarakat tidak membuat Untuk isu yang paling dalam pengambilan keputus- rumah di situ, atau di daerah yang miring atau berpotensi annya sampai di detik-detik terakhir adalah masalah longsor maka undang-undang itu mencegah, seperti- pengaturan kepemilikan orang asing. Jadi kita berharap nya memang kejam tapi sebenarnya ini adalah upaya dengan orang asing dapat memiliki rumah bukan tanah melindungi masyarakat. Undang-undang yang dulu juga itu menjadikan perdebatan yang sangat-sangat . Kalau penekanannya adalah Pembangunan Skala Besar atau ada orang asing yang ingin membeli rumah harapan- KASIBA, jadi UU yang lama pasal 17 sampai dengan 24 nya adalah pengembang akan membangun rumah yang mengaturnya hanya KASIBA saja. Nah yang baru KA- mampu dibeli masyarakat. Jadi silahkan ambil dari SIBA itu hanya sebagian kecil saja. Dan kita jamin ke de- orang asing, hasil itulah pan nanti tidak boleh ada rumah yang kemudian digunakan sebagai y yang dibangun tanpa memenuhi subsidi untuk masyarakat Indo- s syarat, sehingga kita yakin ke nesia. Jadi kita tidak merugikan n depan rumah yang dibangun itu ... perumahan ini pengembang sebenarnya. Tetapi p memenuhi syarat, syarat lingkung- adalah bagian di a satu konsep tentang ta- ada an maupun syarat konstruksinya dalam pembangunan n bahwa tanah itu tidak bisa nah, ataupun kesehatannya. perkotaan. dipisahkan antara rumah dan ba- d Kalau mengenai perubahan nama begini, sebelumnya kalimat pertanahan adalah begitu, jadi p perumahan dan permukiman itu a perlekatan di undang-undang asas seolah-olah bahwa perumahan dan permukiman itu tidak pertanahan bahwa di atas tanah selama itu digunakan terkait dengan yang namanya pembangunan perko- adalah masih bagian dari tanah. taan atau . Aspirasi yang sekarang baik Lalu muncul kekhawatiran jika orang asing boleh memi- pemerintah maupun DPR, sebetulnya perumahan yang liki bangunan dengan sendirinya secara otomatis memi- sekarang berkembang ini cenderung untuk membentuk liki tanah, maka kedaulatan kita akan terampas. Misalnya kota yang tidak teratur. Ada pemisahan rumah adalah ada suatu komplek perumahan yang dimiliki orang asing rumah dan kota adalah kota. Sekarang kita mempunyai itu dijaga sedemikian rupa orang Indonesia tidak boleh pemikiran ke depan perumahan ini adalah bagian di masuk, itu namanya kedaulatan kita terampas. Perdebat- dalam pembangunan perkotaan. Jadi mestinya kalau an tentang ini lama sekali, akhirnya diambil kompromi dalam bahasa Inggris . dihilangkan kata ‘memiliki’ menjadi ‘orang asing dapat Masalahnya sekarang pada saat kita , memiliki rumah dengan hak sewa’, sehingga kekhawatir- ini sesuatu yang baru. Pada saat penyesuaian dengan an soal kedaulatan kita terampas di negara sendiri dapat undang-undang terutama yang terkait dengan penataan dihilangkan. Ini yang sangat , yang lain relatif antara ruang, harmonisasinya adalah -nya tetap DPR dan pemerintah cepat penyatuannya. Sampai detik -nya diganti dengan yang namanya kawasan terakhir masih alot sehingga perlu adanya konsultasi de- permukiman. kawasan permukiman ini kalau boleh ngan fraksi dan Bapak Menteri pun harus berkonsultasi saya terjemahkan ke dalam bahasa Inggris adalah dengan Presiden. . Dan itu bisa berbentuk perko- taan atau bisa berbentuk perdesaan. perumahan itu adalah bagian dari perkotaan atau bagian dari perdesaan. Sehingga secara terstruktur antara perumahan kemudian ini kesenjangan antara yang mencari rumah de- perkotaan terjalin menjadi satu. Oleh sebab itu kalau mau ngan rumah yang tersedia. Rumah yang tersedia jum- bagus sebenarnya , tapi lalu lahnya kurang dari pada orang yang mencari rumah, diterjemahkan ke bahasa Indonesia, -nya Peruma- kesenjangan ini kita sebut . Kita samakan dulu han, -nya karena kita harus harmonisasi persepsinya. Untuk itu, kita harus mengejar membangun dengan undang-undang lain maka komprominya menjadi lebih cepat lagi dari pada laju pertumbuhan kebutuhan. Perumahan dan Kawasan Permukiman, dan rumah tidak Selama ini intervensi pemerintah baru terbatas kepada boleh lepas dari pembangunan perkotaan. pemberian kredit kepemilikan rumah. Dulu bahkan basis 18
  • 19. Edisi 3 Tahun 2010 hukumnya tidak ada, semua hanya berdasarkan Pera- Ketiga, menyusun Peraturan Daerah untuk melaksana- turan Menteri (PERMEN), sekarang sudah diberikan kan undang-undang ini dan itu semua memerlukan dasar dalam undang-undang ini, pemerintah memberikan sosialisasi. sosialisasi yang dimaksud salah satunya kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki rumah yang adalah memberikan penjabaran tentang pasal-pasal yang disebut dengan rumah umum, karena rumah umum itu berkaitan dengan pidana. Sosialisasi juga harus sampai adalah rumah yang dibangun untuk memenuhi kebutuh- ke penegak hukum. Selain ini, pararel mengerjakan PP, an Masyarakat Berpenghasilan Rendah. kita sudah membentuk kelompok-kelompok kerja. Dari 20 amanah itu, sementara kita kelompokkan menjadi 5 Harapannya kemudahan-kemudahan yang diberikan kelompok. Bisa saja nantinya ter- menjadi 3. Justru pemerintah dapat berupa subsidi di dalam pembiayaan, sekarang dari masyarakat yang tidak tertampung dapat berupa stimulan, dapat berupa sarana prasarana dalam undang-undang, kita masukan ke dalam PP. Dalam umum. Bahkan ke depan kita berharap Pemerintah penyusunan RPP nanti, kita akan melakukan penjaring- Daerah menyediakan tanah, dengan itu bisa an pendapat dari masyarakat, sehingga yang kurang dikurangi sehingga kita dapat menekan di biaya detail dari undang-undang dapat masuk ke dalam RPP, produksi. Di lain pihak, kita juga memberikan, dan seka- harapannya partisipasi masyarakat dalam melaksanakan rang sudah jalan, masyarakat diberikan semacam pinjam- undang-undang ini menjadi lebih baik. an. Jadi satu -nya kemudian masyarakat diberi- kan kemampuan untuk membelinya dengan pinjaman melalui dana yang namanya FLPP. Harapannya ke depan nanti pemenuhan rumah bisa lebih cepat dari yang Saya belajar berkompromi. Kenapa? Karena terkadang sekarang. Pembangunan rumah swadaya juga diberikan pemikiran saya sangat-sangat akademis. Pada level pe- stimulan, terkadang memang pemerintah sedikit neliti logika saya berjalan, tetapi pada saat saya berbicara terhadap masyarakat, ternyata berdasarkan pengalaman saya dengan orang-orang politis, aspirasi lebih kuat. Kom- masyarakat untuk pembangunan rumah swadaya promi inilah yang menurut saya sangat menarik, kadang- lebih besar dari pada pemerintah. Di undang-undang kadang orang akademis berkata ‘bagaimana sih ini orang yang lama Rumah Swadaya belum terakomodir, yang politisi, ini kok begini-begini…begini-begini…mestinya sekarang ada. Dengan berbagai cara bersama peran pe- hitungannya begini’ orang politis akan bilang ‘nanti dulu merintah dan masyarakat, harapannya laju pertumbuhan itu hitungan ya hitungan tapi nanti dulu ada hal yang kebutuhan dengan laju penyediaan akan bisa sejalan. lain’. Nah itulah pentingnya dan disitulah pertemuan antara aspirasi dan akademis, negosiasi keduanya sangat menarik dan itu sangat . Itu pengalaman yang sangat menarik buat saya, di situlah seninya. Saya bangga bisa ikut berproses di dalamnya. Saya terharu sekali karena se- Yang pertama, kita harus menyusun Rencana Pera- mua memiliki visi yang sama bagaimana masyarakat bisa turan Pemerintah atau RPP, karena dalam UU itu ada sejahtera melalui undang-undang ini. Itu yang membuat 20 amanah RPP yang harus diselesaikan dalam waktu 1 saya berkesan karena itu merupakan suatu perjuangan tahun. Kedua, membentuk kelembagaan dalam 2 tahun. yang buat saya sangat mulia. 19
  • 20. Wacana Menyambut kehadiran UU PKP: Undang-Undang Perumahan dan Kawasan Permukiman Oleh: Tjuk Kuswartojo Pemerhati perumahan, perkotaan dan lingkungan hidup. T amat sudah riwayat UU nama kompleksnya daripada nama rut oleh reformasi. PP tentang Ka- Nomor 4 Tahun 1992 kotanya. Orang lebih merasa seba- siba diterbitkan tahun 1999, tujuh tentang Per umahan gai warga Kemang Pratama daripada tahun setelah terbitnya UU PP. Pera- dan Permukiman (UU warga Bekasi, sebagai misal. turan Pemerintah Nomor 80 Tahun PP) yang bakal digan- 1999 tentang Kasiba dan Lisiba yang Pada waktu itu para penggagas UU tikan oleh UU PKP. Penderitaan Berdiri Sendiri (BS), yang ditanda ta- PP juga risau karena meskipun ada UU PP, yang terkatung-katung se- ngani oleh Presiden Habibie tersebut, pembatasan pengembangan 300 hek- lama lebih dari 18 tahun akhirnya di- mengakomodasi semangat desentra- tar, ternyata pihak swasta berhasil akhiri dengan diterimanya RUU PKP lisasi dan pengendalian tanah, tetapi mengorganisasikan diri untuk me- oleh sidang pleno DPR tanggal 17 kurang memperhatikan kelemahan nguasai sampai 6.000 hektar. Dari sisi Desember 2010 yang baru saja ber- institusional yang ada. Realita bahwa pengembangan kota perkembangan lalu. Meski diprotes, didesak untuk puluhan permukiman skala besar te- permukiman skala besar ini memang ditunda dan diancam dengan lah digarap badan usaha swasta de- lebih baik ketimbang pembangunan , realitanya toh RUU PKP jauh ngan sikap komersialnya juga tidak inkremental, tetapi karena sifat ko- lebih maju daripada UU PP. mendapat perhatian. Karena itu PP mersialnya pembangunan ini justru Kasiba Lisiba BS ini tidak pernah UU PP mengatur perumahan ala menimbulkan kantong kemewahan bisa diimplementasikan. PP ini hanya kadarnya karena pada waktu itu pe- yang mempertajam segregasi sosial. melengkapi ketidak efektifan UU mikiran terkonsentrasi pada kawasan Komersialisasi tempat tinggal ini me- Nomor 4 Tahun 1992. siap bangun (Kasiba) sebagai upaya nyebabkan rumah hanya diperuntuk- untuk mencegah perkembangan per- kan bagi yang mampu beli dan bukan mukiman yang terfragmentasi dan untuk yang butuh rumah. Hal inilah sepotong-sepotong. Pada awal ta- yang menginspirasi adanya kawasan hun 90an pembangunan perumahan siap bangun yang dikendalikan pe- dengan luas cuma beberapa hektar merintah yang dituangkan dalam tumbuh dengan pesat dan marak UU PP. terutama di sekitar Jakarta. Walau- Semangat mengatur pun apabila dijumlah luas yang te- Kasiba ini tidak su- lah mencapai skala kota, tetapi tidak berwujud sebagai suatu kota. Ham- paran luas yang mencapai ratuasan hektar hanya membuahkan kum- pulan kompleks perumahan yang - gunaan tanah, prasarana dan juga gagal membangun suatu kesatuan sosial perkotaan. Kondisi acak kini makin tampak nyata sehingga untuk mencari rumah di kawasan tersebut seperti mencari jarum di jerami. Jati diri masyarakat lebih ditentukan oleh 20