Pertanyaan riset:
- Bagaimana pola penyebaran informasi di media sosial tentang isu politik internasional, seperti konflik Israel- Hamas?
- Siapa aktor-aktor kunci (key influencers) dalam diskusi online terkait dengan "Hamas" di Twitter?
- Apa perbedaan strategi komunikasi antara kelompok Pro Israel dan Kontra Israel?
- Apakah ada pola tertentu yang muncul dari interaksi antara akun-aktor yang berbeda dalam diskusi tentang "Hamas"?
- Bagaimana peran akun individu dalam mempengaruhi percakapan publik tentang isu politik internasional?
Metodologi:
- Crawling di Twitter dengan kata kunci “Hamas”.
- Periode data 1-10 November 2023
- Analisis menggunakan teori Social Network Analysis
- Analisis teks tidak dilakukan dalam riset ini (perlu riset lanjutan)
2. PERTANYAAN DAN METODOLOGI
Pertanyan riset:
• Bagaimana pola penyebaran informasi di media sosial tentang isu politik internasional, seperti konflik Israel-
Hamas?
• Siapa aktor-aktor kunci (key influencers) dalam diskusi online terkait dengan "Hamas" di Twitter?
• Apa perbedaan strategi komunikasi antara kelompok Pro Israel dan Kontra Israel?
• Apakah ada pola tertentu yang muncul dari interaksi antara akun-aktor yang berbeda dalam diskusi tentang
"Hamas"?
• Bagaimana peran akun individu dalam mempengaruhi percakapan publik tentang isu politik internasional?
Metodologi:
• Crawling di Twitter dengan kata kunci “Hamas”.
• Periode data 1-10 November 2023
• Analisis menggunakan teori Social Network Analysis
• Analisis teks tidak dilakukan dalam riset ini (perlu riset lanjutan)
2
3. VOLUME DAN TREND
Data crawling baru dimulai pada 1 November 2023, sehingga analisis ini lebih
menggambarkan percakapan sejak tanggal itu. Total terdapat 353 ribu percakapan di
Twitter terkait “Hamas” yang berhasil dikumpulkan. Jumlah percakapan sebenarnya
adalah lebih besar dari ini, mengingat keterbatasan data yang bisa diambil dari Twitter
saat ini.
3
No Data
5. SNA “HAMAS”: GENERAL
• Ini adalah grafik Social Network Analysis atau SNA untuk kata kunci “Hamas” di Twitter/X.
Grafik ini memperlihatkan pola hubungan retweet antar akun di Twitter dalam periode 1
bulan, sejak 12 Oktober sd 10 November 2023.
• Terdapat pola pengelompokan akun berdasarkan relasi retweet yang mereka lakukan.
Retweet dilakukan karena biasanya akun setuju dengan isi kontek dari akun yang
diretweet. Sehingga pola pengelompokan karena relasi retweet ini menggambarkan
kelompok-kelompok yang memiliki kesamaan pandangan tentang “Hamas”.
• Dari peta SNA ini tampak ada sebuah klaster besar. Dilihat dari nama-nama akun yang
menjadi sentral seperti @.Israel, @.IDF, @.TheMossadIL, dan @.IsraelWarRoom, dapat
dipastikan ini adalah klaster Pro Israel. Klaster ini tampak menguasai sebagian besar
percakapan tentang “Hamas”, melalui jejaring akun-akun besar yang tersebar dari sentral
tersebut, hingga akun-akun besar di ujung-ujung cabang seperti @.IsraelinSpanish,
@.IsraelinBrazil, dan @.IsraelinGermany. Akun-akun dalam klaster ini tampak
terkoordinasi dengan baik, berjejaring secara erat dan intensif, sehingga narasi dari akun
sentral akan tersebar dengan mudah.
• Klaster Kontra Israel tampak tersebar di sekeliling klaster Pro Israel. Tidak ada akun
sentral yang menjadi pusat narasi. Yang ada adalah akun-akun pribadi yang cukup
berpengaruh dalam klaster mereka, seperti akun @.jacksonhinklle, @.SprinterX99880,
@.AzzamIzzulhaq, @.KeithwoodYT, dll. Ini memperlihatkan tidak adanya upaya
mengkoordinasikan akun-akun kontra Israel, dan mereka bergerak secara sukarela.
5
6. 6
Social Network Analysis – Pro Israel
“Hamas”
Pro Israel
SNA Ego-Network
@JSuryoP1
SNA Ego-Network
@kampoengasri
7. SNA “HAMAS”: PRO ISRAEL
• Kita lihat lebih detail klaster Pro Israel. Akun-akun besar seperti @.Israel, @.IDF,
@.TheMossadIL, @.DrEliDavid, @.visegrad24, dan @.AvivaKlompas berada dalam
lingkaran pusat klaster ini karena diretweet oleh akun-akun pendukung (buzzer).
• Kita akan analisis menggunakan pola “ego-network”. Dalam SNA, ego network adalah
jejaring sosial yang berpusat pada satu aktor atau individu. Aktor atau individu ini disebut
sebagai ego, sedangkan aktor atau individu lain yang terhubung dengan ego disebut
sebagai alter. Ego network dapat digunakan untuk mempelajari berbagai aspek dari
jejaring sosial, seperti struktur, kekuatan, dan fungsi.
• Salah satu contoh akun pendukung dalam klaster Pro Israel ini adalah @.kampoengasri
dari Indonesia. Dari grafik SNA ”ego-network” akun tersebut, tampak bagaimana akun ini
aktif meretweet akun-akun besar dalam klaster Pro Israel, untuk menyebarkan ulang
pesan-pesannya ke dalam jejaring yang dia bangun di kalangan pengguna di Indonesia.
• Akun @.kampoengasri ini tidak sendirian. Dari SNA ”ego-network” akun tersebut, tampak
ada akun yang lebih kecil yang juga diretweet, yaitu @.SammiSoh dan @.Tita83079013.
Kedua akun ini berasal dari Indonesia juga. Kedua akun ini sering memposting ulang
konten dari akun-akun besar Pro Israel ke dalam bahasa Indonesia, sehingga narasinya
semakin luas tersebar di kalangan pengguna Indonesia.
• Akun lain yang turut meretweet akun-akun besar tersebut adalah @.JSuryoP1 yang juga
berasal dari Indonesia. SNA “ego-network” akun ini memperlihatkan aktivitas retweet
terhadap akun @.IDF, @.TheMossadIL, @.visegrad24, dan akun di luar lingkaran pusat
seperti @.MarioNawfal dan @.muchlis_ar. Pola retweet ini terjadi pada umumnya karena
ada kesamaan pandangan dan narasi terkait keyword “Hamas”.
7
9. EGO-NETWORK AKUN PRO-ISRAEL
“@SAMMISOH”
• Seberapa besar sebaran narasi dari klaster Pro Israel di Indonesia yang
disebarkan ulang oleh akun pendukungnya? Kita lihat salah satunya dari
akun @.SammiSoh yang paling aktif dan paling tinggi retweet yang di dapat
dalam percakapan tentang “Hamas” ini.
• Dari ego-network akun ini, tampak beberapa akun lain turut aktif meretweet,
misalnya akun @.kampoengasri, @.corsiva_a, @.Ruang79,
@.nataliakirana, @.recognitionwal, dan masih banyak lagi yang meretweet
1 atau 2 kali.
• Total akun @.SammiSoh mendapatkan setidaknya 512 relasi retweet dari
semua akun yang mendukungnya. Total retweet bisa lebih besar dari ini.
9
10. 10
Social Network Analysis – Kontra Israel
“Hamas”
SNA Ego-Network
@jacksonhinklle
SNA Ego-Network
@SprinterX99880
11. SNA “HAMAS”: KONTRA ISRAEL
• Sekarang kita lihat detail klaster Kontra Israel. Peta SNA yang ditampilkan
ini hanya sebagian dari mereka, antara lain terdapat @.jacksonhinklle (yang
paling besar retweetnya), @.SprinterX99880, @.ShykhSulaiman,
@.AzzamIzzulhaq, @.Been4Q59, @.SultanMuharikIQ, dan @.JoshuaPHilll.
• Relasi retweet yang ditampilkan dalam SNA ini dibatasi hanya yang jumlah
retweet cukup tinggi dilakukan oleh akun-akun pendukungnya, mengingat
keterbatasan jumlah titik akun yang bisa ditampilkan sekaligus. Ini berakibat
jejaring masing-masing ini seperti kecil.
• Namun kalau dilihat lebih detail dengan menampilkan “ego-network” misal
dari akun @.jacksonhinklle, tampak sangat massif pola retweet yang
didapat. Ini juga terjadi pada akun-akun lain, seperti diperlihatkan oleh “ego-
network” @.SprinterX99880.
• Ini memperlihatkan bahwa percakapan tentang “hamas” dari klaster Kontra
Israel bisa jauh lebih besar volumenya, dan tersebar lokasi dan
pengaruhnya sesuai dengan bahasa yang digunakan.
11
13. EGO-NETWORK AKUN KONTRA-ISRAEL
“@AZZAMIZZULHAQ”
• Kemudian, seberapa besar sebaran narasi dari klaster Kontra Israel di
Indonesia yang disebarkan ulang oleh akun pendukungnya? Kita lihat salah
satunya dari akun @.AzzamIzzulhaq yang sangat aktif dan tinggi retweet
yang di dapat dalam percakapan tentang “Hamas” ini.
• Dari ego-network akun ini, tampak jauh lebih banyak akun lain yang
meretweet postingannya dibandingkan dengan yang didapat oleh akun
@.SammiSoh dalam contoh sebelumnya.
• Total akun @.AzzamIzzulhaq mendapatkan setidaknya 3719 relasi retweet
dari semua akun yang mendukungnya. Total retweet bisa lebih besar dari
ini.
13
14. RANGKUMAN
• Analisis dimulai pada tanggal 1 November 2023 dan berhasil mengumpulkan 353.000 percakapan mengenai "Hamas," dengan mencatat
bahwa volume percakapan sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena keterbatasan pengumpulan data Twitter.
• Terdapat pembagian yang jelas dalam percakapan antara yang mendukung Israel (Pro Israel) dan yang menentangnya (Kontra Israel).
• Untuk klaster Pro Israel, akun-akun seperti @.Israel, @.IDF, @.TheMossadIL, dan @.IsraelWarRoom berada di pusat, menunjukkan
penyebaran konten yang terkoordinasi dan terjaring dengan baik yang mendukung Israel. Klaster ini mendominasi percakapan seputar
"Hamas," dengan jangkauan dan koordinasi yang signifikan.
• Klaster Kontra Israel tampak lebih tersebar tanpa adanya akun yang berkoordinasi secara sentral, menunjukkan penyebaran pandangan
yang menentang Israel lebih organik.
• Strategi klaster Pro Israel dieksplorasi secara detail, dengan akun-akun berpengaruh seperti @.kampoengasri dari Indonesia yang aktif
meretweet untuk menyebarkan pesan dalam jaringan mereka. Akun ini, bersama dengan yang lain seperti @.SammiSoh dan
@.Tita83079013, memperkuat konten dari akun-akun Pro Israel pusat, melokalkannya ke dalam bahasa Indonesia.
• Ego-network @.SammiSoh, yang berpusat pada aktivitas Twitter satu individu, menunjukkan tingkat keterlibatan yang tinggi dengan 512
hubungan retweet, menunjukkan penyebaran narasi Pro Israel yang kuat di antara pendukungnya.
• Klaster Kontra Israel, meski tidak terkoordinasi secara pusat, menunjukkan volume percakapan yang potensial lebih besar, menandakan
penyebaran narasi yang luas dan beragam yang menentang Israel.
• Ego-network @.AzzamIzzulhaq, yang mewakili sudut pandang Kontra Israel, menunjukkan keterlibatan yang sangat aktif dengan 3.719
hubungan retweet, menandakan penyebaran narasi yang menentang Israel di antara pengguna Twitter di Indonesia secara signifikan.
• Analisis ini menyoroti strategi dan tingkat koordinasi yang berbeda antara klaster Pro dan Kontra Israel dalam menyebarkan narasi
mereka di Twitter, khususnya dalam konteks Indonesia.
14
15. PERTANYAAN LANJUTAN
• Bagaimana pola penyebaran informasi di media sosial tentang isu politik internasional, seperti konflik Israel-Hamas?
Melalui analisis klaster dan pola retweet, kita dapat memahami bagaimana informasi tersebar dalam dua narasi yang berbeda: Pro Israel dan Kontra Israel.
• Siapa aktor-aktor kunci (key influencers) dalam diskusi online terkait dengan "Hamas" di Twitter?
Analisis ini mengidentifikasi akun-akun pusat yang banyak diretweet, seperti @.Israel, @.IDF, dan lain-lain, yang berperan sebagai penyampai narasi utama.
• Apa perbedaan strategi komunikasi antara kelompok Pro Israel dan Kontra Israel?
Riset ini bisa menggali lebih dalam tentang bagaimana masing-masing klaster mengatur penyebaran pesan dan seberapa terkoordinasi strategi mereka.
• Bagaimana dinamika jaringan sosial berkontribusi pada penyebaran narasi politik?
Dengan menganalisis ego-networks dan pola retweet, kita dapat memahami dinamika penyebaran narasi dan pengaruhnya dalam jaringan sosial.
• Seberapa efektif penyebaran informasi dalam jaringan sosial yang terkoordinasi?
Dengan melihat jumlah relasi retweet dan bagaimana pesan tersebar, kita bisa menilai efektivitas penyebaran informasi dalam jaringan yang terkoordinasi.
• Bagaimana pengaruh budaya dan bahasa terhadap penyebaran informasi di media sosial?
Analisis menunjukkan akun-akun yang menyesuaikan pesan untuk audiens Indonesia, menyoroti pentingnya lokalisisasi konten.
• Seberapa luas dan dalamkah penetrasi narasi Pro Israel dan Kontra Israel di kalangan pengguna Twitter Indonesia?
Melihat jumlah relasi retweet dan distribusi mereka, kita bisa memperkirakan luas dan kedalaman penetrasi kedua narasi ini.
• Apakah ada pola tertentu yang muncul dari interaksi antara akun-aktor yang berbeda dalam diskusi tentang "Hamas"?
Dengan mengeksplorasi relasi retweet antar-akun, kita bisa mendeteksi pola interaksi dan mungkin mengidentifikasi strategi penyebaran informasi yang
terorganisir atau organik.
• Bagaimana peran akun individu dalam mempengaruhi percakapan publik tentang isu politik internasional?
Dengan mempelajari ego-networks dari akun-akun tertentu, riset dapat menyelidiki bagaimana individu bisa mempengaruhi diskusi publik yang lebih luas.
• Bagaimana komunitas online terbentuk dan beroperasi di sekitar isu-isu konfliktual seperti Israel dan Hamas?
Analisis ini membuka wawasan tentang bagaimana komunitas online terbentuk berdasarkan pandangan politik dan bagaimana mereka mempertahankan dan
memperluas pengaruh mereka.
15