Dokumen tersebut memberikan panduan singkat tentang bagaimana merancang bagian pembuka dan penutup pidato yang efektif. Bagian pembuka berfokus pada mendapatkan perhatian audiens, memotivasi mereka untuk mendengar, dan memberikan pratinjau isi pidato. Teknik yang disarankan antara lain mengajukan pertanyaan retoris, menggunakan kutipan atau cerita, serta media audiovisual. Bagian penutup bertujuan meringkas isi pid
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Merancang Pembuka & Penutup Pidato
1.
1
M E R A N C A N G
P E M B U K A & P E N U T U P
P I D A T O
Ahmad Faiz
LIK Bidang Kebahasaan
Universitas Nurul Jadid
2. Membuka Pidato 3............................................................................................
Mendapatkan Perhatian Audiens 4...............................................................................
1. Tanyakan Pertanyaan Retoris 4.................................................................................
2. Suguhkan Sebuah Kutipan 4.....................................................................................
3. Gunakan Media Audio-Visual 5................................................................................
4. Berceritalah 6..........................................................................................................
5. Paparkan Data Statistik 6.........................................................................................
Memotivasi Audiens Untuk Mendengarkan 7.................................................................
Memberi Pratinjau (Preview) 7......................................................................................
Menutup Pidato 8..............................................................................................
Meringkas Pidato 9......................................................................................................
Menutup Pidato 9........................................................................................................
Daftar Pustaka 11.............................................................................................
2
3. M E M B U K A P I D A T O
Dalam bidang kuliner, kita bisa membagi hidangan menjadi tiga macam. Hidangan pembuka
atau appetizer, hidangan utama atau main course, lalu hidangan penutup alias dessert.
Hidangan pembuka bertujuan menggugah dan membangkitkan selera makan sebelum
disajikannya hidangan utama. Sama halnya dengan pidato, sebelum masuk ke dalam inti
pidato dalam Body of Speech, audiens disuguhi bagian pembuka yang bertujuan
membangkitkan hasrat untuk terus mendengarkan pidato sampai usai. Oleh karenanya,
bagian pembuka ini merupakan salah satu bagian yang penting dalam setiap pidato.
Appetizer atau hidangan pembuka dihidangkan dengan kuantitas yang selalu lebih sedikit
daripada hidangan utama. Hal ini dilakukan agar hidangan pembuka tidak membuat
kenyang. Pun begitu dengan pidato. Pembuka pidato tidak boleh lebih lama durasinya
daripada bagian inti pidato. Sebagai pedoman praktis, bagian pembuka dan penutup pidato
masing-masing mempunyai porsi seperlima dari keseluruhan pidato. Bila pidato berdurasi
sepuluh menit, maka bagian pembuka dan penutup mempunyai durasi masing-masing satu
menit.
Bagian pembuka dalam pidato setidaknya memiliki tiga tujuan. Tujuan-tujuan tersebuat
adalah 1) mendapatkan perhatian dari audiens (attention-getter), 2) memotivasi audiens
untuk mendengarkan (motivating the audience to listen), dan 3) memberi pratinjau (previewing
the main points). Ada beragam cara yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan-tujuan
3
4. tersebut. Berikut merupakan cara-cara efektif untuk mencapai tiga tujuan di atas yang
disarikan dari beberapa buku Public Speaking.
M E N D A P A T K A N P E R H A T I A N A U D I E N S
Bila Anda sering mendengar uangkapan pembuka pidato seperti, “Today, I will speak
about . . .”, “In this occasion, I will give a speech on . . .”, atau “Today, my topic of speech is . . .”, maka
Anda sebaiknya jangan turut membuka pidato seperti itu. Kalimat-kalimat di atas sudah
sangat jamak digunakan dan tidak efektif menggugah keinginan audiens untuk terus
mendengarkan Anda. Jika audiens Anda sudah tidak punya keinginan untuk terus
mendengarkan, maka apapun yang telah dirancang, disusun, serta ditulis sedemikian rupa di
bagian Body of Speech tidak akan tinggal dalam memory mereka. Nah, bagaimana membuat
audiens tertarik untuk mendengarkan pidato Anda, berikut kiat-kiatnya.
1. TANYAKAN PERTANYAAN RETORIS
Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban karena jawabannya
sebenarnya sudah diketahui oleh sang penanya. Dalam pidato, pertanyaan retoris biasanya
diajukan bertujuan sebagai bahan introspeksi. Selain itu, pertanyaan retoris bisa bertujuan
untuk memberi semangat, menggugah hati, memberi motivasi, memberi kesadaran dan
sebagainya. Bila Anda berpidato mengenai Global Warming, berikut contoh pertanyaan
retorisnya.
“What will happen if the earth’s temperatures keep rising? What will happen if all icebergs on South and
North poles melt? What will happen if rivers, lakes, reservoirs, and wells shrink and dry out? What will
happen to us? To our families? Friends? What are we going to do?”
Dalam menanyakan beberapa pertanyaan retoris sekaligus, pastikan untuk memberikan jeda
yang cukup antar pertanyaan. Anda bisa menggunakan beberapa pertanyaan retoris sekaligus
seperti contoh di atas atau Anda dapat juga menggunakan satu pertanyaan seperti di bawah
ini.
“Can we still live on Earth when the average temperatures exceed 50o Celsius?”
2. SUGUHKAN SEBUAH KUTIPAN
Cara lain untuk mendapatkan perhatian audiens adalah dengan membuka pidato dengan
sebuah kutipan (quotation). Anda bisa menggunakan kutipan yang diambil dari kitab suci,
buku, puisi, film, bahkan lagu. Kutipan bisa juga berasal dari tokoh-tokoh terkenal
(pahlawan, pemimpin, atau tokoh dari suatu bidang).
4
5. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan kutipan. Kutipan yang akan
digunakan haruslah punya relevansi dengan pidato. Hindari menggunakan kutipan yang
tidak punya sangkut paut apapun dengan isi pidato Anda. Bila Anda ingin menggunakan
kutipan dari seorang tokoh, pastikan Anda menyebutkan nama tokoh tersebut dan sebutkan
pula kualifikasi (keahlian) yang dimilikinya atau hubungan dengan topik pidato. Kutipan
juga sebaiknya tidak terlalu panjang supaya audiens tidak menjadi bosan dan tetap fokus.
Berikut contoh kutipan yang berhubungan dengan Global Warming.
Barack Obama, the former US President said, “Climate change is no longer some far-off problem; it’s
happening here, it is happening now.” He said this at the International Arctic Conference on August, 31,
2015.
Ada banyak kutipan yang tersedia di internet. Berikut adalah beberapa situs web yang
menyediakan beragam kutipan dalam berbagai topik.
www.bartleby.com
www.bemorecreative.com
www.famous-quotes-online.com
www.coolnsmart.com
www.inspirationpeak.com
www.toomanyquotes.com
www.brainyquotes.com
3. GUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL
Foto, diagram, infografis, slide presentasi, potongan klip audio atau video bisa digunakan
untuk menarik perhatian audiens. Namun, perlu diingat dalam menggunakan media audio-
visual, pastikan tempat di mana Anda akan menyampaikan pidato memiliki perlengkapan
pendukung bagi media yang akan digunakan. Keberadaan laptop, viewer atau projector
menjadi sesuatu yang harus ada apabila Anda menggunakan media foto, diagram, atau
infografis. Bila Anda menggunakan potongan audio atau video, selain viewer atau projector,
pastikan tempat tersebut memiliki perangkat pengeras suara (speaker).
Anda bisa mencari beragam media foto, diagram, infografis atau klip audio dengan mudah di
internet. Begitu pun dengan video yang juga bisa mudah ditemui di banyak situs web
berbagi video semisal YouTube, Daily Motion, Vimeo dan lain-lain. Bila Anda berpidato tentang
Global Warming, potongan film The Day After Tomorrow, khususnya adegan ketika banjir
besar dan badai salju yang menerjang kota-kota di Amerika Serikat bisa digunakan sebagai
penarik perhatian audiens. Meskipun adegan tersebut fiktif, tapi dapat Anda gunakan
sebagai kejadian hipotetis menggambarkan akibat perubahan iklim. Anda bisa memadukan
potongan film tersebut dengan menanyakan pertanyaan retoris semisal, “What are you going to
do if you live in one of those cities?”
5
6. Bila Anda ingin menggunakan media slide presentasi, pastikan Anda memiliki cukup waktu
untuk membuat slide tersebut karena Anda masih harus berlatih untuk menyampaikan
pidato. Ada banyak software yang dapat membantu membuat slide presentasi. Jika dirasa
Microsoft PowerPoint tidak cukup menarik, Anda bisa menggunakan software lainnya
semisal Microsoft Sway, Prezi, Keynote atau SlideDog.
Menggunakan media audio-visual memang membutuhkan persiapan tersendiri. Namun,
penggunaan media ini dalam pembukaan pidato terbukti sangat efektif dalam menarik atensi
audiens.
4. BERCERITALAH
Sama seperti Anda, audiens juga suka mendengarkan sebuah cerita, khususnya cerita yang
romantis, menegangkan, atau lucu. Menggunakan subuah cerita dalam pembukaan pidato
bisa menjadi penarik perhatian audiens yang efektif selama cerita yang Anda sampaikan
relevan dengan topik pidato. Hal yang perlu diingat juga dalam menggunakan cerita adalah
durasi. Pastikan cerita yang akan digunakan tidak terlalu panjang karena cerita tersebut
hanya sebagai pembuka pidato. Anda masih butuh waktu untuk masuk ke bagian inti dan
bagian penutup.
Anda bisa menemukan beragam cerita inspiratif yang bisa digunakan dalam pidato di banyak
situs web seperti www.inspirationpeak.com atau www.funny-jokes-online.com untuk cerita
humor.
5. PAPARKAN DATA STATISTIK
Data statistik dapat membantu Anda menggambarkan sesuatu dengan gamblang melalui
angka-angka. Data statistik bisa membuat audiens terperangah khususnya bila data statistik
yang dipaparkan terdengar dahsyat atau belum diketahui banyak orang. Berikut contoh
pemaparan data statistik yang diambil dari UNDRR (UN Office for Disaster Risk
Reduction), sebuah Badan PBB untuk strategi internasional pengurangan resiko bencana.
Natural disasters have caused 600,000 people died since 1990. 95% were from developing or poor
countries. For example, a cyclone in Odisha, India caused 10,000 people lost their lives in October 1999.
Tsunami in December 2004 that hit Aceh, Indonesia, Thailand, India, and Sri Lanka has caused 280,000
people died and millions lost their homes. Cyclone Idai that hit Mozambique, Zimbabwe, and Malawi last
month, March, 2019, left more than 1,000 people died and thousands more missing.
Ada bisa dengan mudah mencari data statistik di internet, namun pastikan data yang Anda
gunakan valid dan benar. Anda juga bisa memadukan data statistik ini dengan sebuah
infografis atau diagram yang ditampilkan dengan viewer. Berikut adalah beberapa situs web
yang menyediakan data statistik.
6
7. www.gallup.com
www.census.com
www.prb.org
www.data.gov
www.library.vanderbilt.edu/romans/fdtf
www.usa.gov/Citizen/Find_Services.shtml
M E M O T I VA S I A U D I E N S U N T U K M E N D E N G A R K A N
Setelah mendapatkan atensi dari audiens, Anda harus bisa memberikan motivasi untuk
mendorong mereka terus mendengarkan pidato Anda. Salah satu caranya adalah dengan
menunjukkan alasan mengapa mereka perlu mendengarkan Anda. Bangunlah kedekatan
(proximity) antara topik pidato Anda dengan audiens. Buatlah mereka berpikir, “Ini
berhubungan dengan saya”, sehingga mereka merasa termotivasi untuk terus
mendengarkan. Perhatikan contoh di bawah ini.
Let me start by telling you that global warming has been becoming a global concern for people across
continents. It can affect many aspects on our lives. My life and your own life. As you can see and feel, we
have already experienced climate change. The rain has been falling in heavier downpour. There are also
longer periods between rainy seasons. The situations are then worsened by higher temperatures which lead
to terrible droughts in many places. Wet places generally become wetter, while dry places become drier. So,
what can we do to cope with these problems?
M E M B E R I P R A T I N J A U ( P R E V I E W )
Setelah audiens termotivasi untuk terus mendengarkan pidato dari Anda, berilah mereka
pratinjau atau preview dari pidato. Di sinilah kerangka pidato (outline) Anda menjadi
berguna. Anda dapat memberi pratinjau pidato dengan hanya menyebutkan poin-poin utama
(Main Points) dalam kerangka pidato dalam dua atau tiga kalimat saja. Perhatikan contoh di
bawah ini.
“Today, I’d like to focus on three things. Number one is the global warming itself. Number two is the
impacts of global warming, and number three the workable solutions to cope with its impacts.”
Perlu diingat bahwa Anda memberikan pratinjau ini selalu di akhir bagian pembuka pidato.
Hal ini untuk memudahkan audiens mengikuti alur pidato dan juga membuat esensi pidato
Anda mudah diingat oleh audiens.
7
8. M E N U T U P P I D A T O
Hidangan penutup—juga terkadang disebut makanan pencuci mulut atau dessert—adalah
hidangan yang disajikan pada akhir suatu jamuan. Hidangan ini umumnya terdiri atas
makanan yang bercita rasa manis. Hidangan ini melengkapi rangkaian hidangan-hidangan
sebelumnya yaitu hidangan pembuka serta hidangan utama dan mengakhiri suatu jamuan
dengan kesan yang manis. Begitu juga dengan pidato. Pidato membutuhkan bagian penutup
yang dapat mengakhiri pidato dan memberikan kesan kepada audiens dengan manis.
Jangan meremehkan bagian penutup dalam pidato. Anda perlu merancang bagian ini sebaik
Anda merancang bagian pembuka dan bagian inti. Hal yang sering terjadi adalah bagian ini
sering diloncati dalam penyusunan pidato. Jamak ditemui bagian ini dibuat pada momen-
momen akhir seseorang berpidato. Oleh karenanya sering kita dengar penutup pidato yang
hanya terdiri dari satu atau dua kalimat pendek seperti, “That’s all from me and thank you very
much.”, “Maybe that’s all and thank you.” atau “I think that’s all my speech today. Thank you.” Bagian
penutup ini adalah momen terakhir bagi Anda untuk memperjelas esensi pidato atau
meyakinkan audiens. Jadi, manfaatkan betul bagian akhir ini.
Bagian penutup pidato memiliki dua tujuan, yaitu 1) meringkas pidato (summarizing the
speech) dan 2) menutup pidato (providing closure). Di bawah ini merupakan cara-cara efektif
dalam menyusun bagian penutup suatu pidato.
8
9. M E R I N G K A S P I D A T O
Untuk memulai menutup suatu pidato, Anda bisa meringkas (review) hal-hal yang telah
disampaikan dalam bagian inti pidato. Di sini bagian kerangka pidato (outline) sekali lagi
menjadi berguna. Ringkaslah pidato Anda dalam beberapa kalimat (summary statement)
dengan menyebutkan poin-poin yang ada dalam kerangka pidato yang sejak awal Anda buat.
Perhatikan contoh di bawah ini.
“I hope my speech today has offered you some valuable insight into the global warming issue. We have
discussed the history and causes of global warming, what are the impacts of global warming, and how we
cope with its impacts and save our Earth.”
Ringkasan pidato ini merupakan bagian awal dari bagian penutup dalam suatu pidato.
M E N U T U P P I D A T O
Tujuan utama dalam bagian penutup adalah menutup pidato itu sendiri—memberi tahu
kepada audiens bahwa pidato Anda akan usai. Bagaimana cara membuat audiens tahu bahwa
pidato Anda akan berakhir? Dalam mengakhiri suatu pidato, Anda dapat menggunakan dua
cara, yakni memberikan isyarat verbal dan nonverbal.
Isyarat verbal adalah kata-kata yang digunakan untuk menandai bahwa pidato Anda telah
sampai ke bagian penutup. Anda dapat menggunakan, “Finally, . . .”, “For my last point . . .”, “In
conclusion, . . .”, “To conclude, . . .”, “Today, we have . . .”, “Let me end by saying . . .”, “My purpose has
been . . .”, atau “Let me close by saying . . .” sebagai isyarat verbal untuk menandai bahwa pidato
akan usai.
Isyarat nonverbal menggunakan beberapa teknik. Pertama yaitu jeda. Berilah jeda yang agak
panjang sewaktu beralih dari bagian inti ke bagian penutup. Kedua, perlambat kecepatan
bicara. Dengan memperpelan bicara, audiens akan merasa bahwa pidato akan sampai pada
bagian akhir. Teknik ketiga yaitu menurunkan intonasi. Teknik ini sangat cocok digunakan
dalam kalimat-kalimat akhir dari pidato.
Idealnya, Anda tidak ingin pidato Anda hanya didengarkan saja oleh audiens tanpa ada
respon apapun dari mereka. Anda tentu ingin audiens termotivasi oleh pidato yang Anda
sampaikan. Oleh karena itu, sampaikan kepada mereka apa yang Anda harap mereka lakukan
(eliciting audience response). Bila pidato Anda mengenai Global Warming, Anda bisa
mengucapkan,
9
10. “Don’t wait until the sea water drowns you! Don’t wait until the rainfall floods your homes! Don't wait
until clean water becomes scarce! Don’t wait until the jungles vanish! Don’t wait until the air is full of
pollution! Please, don’t wait! Global warming and climate change are real. We have to take real actions.
If we don’t do now, where shall we live? There’s only one Earth. Let’s save it together now!”
1 0
11. D A F T A R P U S T A K A
Beebe, S.A. dan Beebe, S.J. 2015. A Concise Public Speaking Handbook (Edisi IV). Boston:
Pearson Education
Ford-Brown, L.A. 2012. DK Guide to Public Speaking. Boston: Allyn & Bacon
Gareis, E. 2006. Guidelines for Public Speaking. New York: Department of Communication
Studies, Baruch College/CUNY
Jaffe, C.I. 2016. Public Speaking: Concepts and Skills for a Diverse Society (Edisi VIII). Boston:
Cengage Learning
Lucas, S.E. 2015. The Art of Public Speaking (Edisi XXII). New York: McGraw-Hill Education
11