2. PENDAHULUAN
Vision :
menjadi perusahaan
dengan kualitas
pelayanan terbaik
dalam setiap
pekerjaannya,
berstandar
Internasional serta
harga yang kompetitif.
Commitment :
Kami mengutamakan kepercayaan yang
telah diberikan,
dengan motto :
“tidak ada kerjasama
tanpa kepercayaan”
(nothing friendship without trust )
3. Aktivitas pengendalian hama ditujukan
untuk:
Menekan populasi hama vektor penyakit sehingga
menurunkan risiko penyebaran kuman penyakit
tertentu yang dibawanya;
Menekan populasi hama sehingga
menurunkan risiko:
Kerugian akibat kerusakan jaringan kabel
listrik dan komunikasi termasuk jaringan
kabel komputer.
Susut nilai inventory karena kerusakan
kemasan dan produk.
Sanitasi lingkungan
Menekan populasi hama gudang untuk
mengamankan bahan pangan yang
disimpan di dalamnya.
Menekan populasi hama lingkungan secara
umum untuk menjaga mutu sanitasi hotel,
restoran, perkantoran, dan pemukiman.
MANFAAT
PENGENDALIAN HAMA
5. RODENT CONTROL
PENGENDALIAN TIKUS
Penyakit Penyebab penyakit Vektor Cara penularan
Leptospirosis Bakteri Sprirochete /
Leptospira
- Melalui selaput lendir atau
luka dikulit bila terpapar oleh
air yang tercemar darah dan
urine tikus
Pes /Plague Bakteri Yersinia Pestis Pinjal Melalui gigitan
Keracunan
makanan / Food
poisoning
Bakteri Salmonells - Melalui kontaminasi kotoran
tikus di permukaan makanan
yang menimbulkan
pencemaran makanan
Demam gigitan
tikus
Bakteri Spirillum atau
Streptobasillus
- Melalui gigitan tikus karena
bakteri yang tersembunyi
didalam mulut dan hidung
tikus
Hantavirus /
Deman berdarah
Virus : Hantavirus - Melalui kotoran, urine, cairan
tubuh atau kontaminasi
langsung
Trichinosis Cacing : Trichinella
Spiralis
- Tidak langsung dengan cara
memakan hewan pemangsa
tikus
Murine Thypus Rickettsiae mooser Pinjal Melalui sisa hancuran tubuh
pinjal terinfeksi lewat luka
akibat garukan
Rickettsial Pox Rickettsiae bacteria Tungau
dan
caplak
pada tikus
rumah
Melalui gigitan tungau dari
tikus rumah
Fakta :
Tikus betina beranak setiap
24 – 28 hari
Tikus jantan mampu kawin
bergantian dengan 20 tikus
betina dalam waktu 6 jam
TIKUS MERUPAKAN HEWAN
MENGERAT YANG LEBIH DIKENAL
SEBAGAI HAMA TANAMAN
PERTANIAN, PERUSAK BARANG DI
GUDANG, DAN HEWAN PENGANGGU
YANG MENJIJIKKAN DIPERUMAHAN.
MERUPAKAN SPESIES HEWAN
TERBESAR DALAM KELAS MAMALIA.
TIKUS JUGA DIKENAL SEBAGAI
SUMBER PENULAR DARI BEBERAPA
PENYAKIT.
6. TANDA KEHADIRAN TIKUS
a. Kotoran tikus (droping)
b. Smeer/ rubmarks (tanda hitam yang ditinggalkan oleh tikus
yg berasal dari minyak atau lemak yang ada pada tubuh tikus
dan debu sepanjang dinding yang dilewati
c. Bau urine tikus yang berlebih
d. Bekas tanda-tanda gigitan tikus (gnow mark)
e. Jejak kaki tikus dll
7. Non-chemical control
a. Sanitasi – mereduksi makanan dan shelter sekecil mungkin.
b. Rodent proofing – mengubah struktur bangunan sehingga tikus tidak
dapat masuk ke dalam bangunan
c. Trapping – menggunakan perangkap atau lem untuk menangkap tikus.
PENGENDALIAN
Chemical control
Baiting
a. Dengan metode peracunan
tradisional (single dose poisons).
b. Dengan multiple-dose anticoagulant
rodentisida.
c. Dengan single-dose anticoagulant
rodentisida
8. COCKROACH CONTROL
PENGENDALIAN KECOA
No Bakteri/Mikroorganisme Penyakit
1. Salmonella enyeritids Keracunan makanan
2. Salmonella oranienburg Keracunan makanan
3. Salmonella typhimurium Keracunan makanan
4. Mycobacterium tuberculosis TBC
5. Mycobacterium leprae Lepra
6. Entamoeba histolytica Disentri
7. Escherichia coli Perih lambung
8. Ancylostoma duodenale Cacingan pada manusia
9. Ancylostoma ceylanicium Cacingan pada anjing
10. Ascaris lumbricoides Kaki gajah
11. Taenia saginata Cacing pipih
Fakta :
Pada kondisi yang menguntungkan, dalam setahun sepasang
kecoa dapat menghasilkan anak kecoa sebanyak 20.000 ekor
KECOA MASUK ORDO DICTYOPTERA,
MEMPUNYAI KULIT YANG KERAS DAN
BERSAYAP, TERDIRI ± 3.500 SPESIES
DAN TERSEBAR DI SELURUH DUNIA.
MERUPAKAN HEWAN MALAM
(NOCTURNAL), HABITATNYA DITEMPAT
YANG LEMBAB DAN HANGAT. KECOA
MERUPAKAN INANG ATAU VECTOR
PEMBAWA PENYAKIT BUKAN PENYEBAB
PENYAKIT
9. Pengendalian kecoa tidak bisa dilakukan dalam satu kali treatment atau
hanya menggunakan satu jenis pestisida saja. Kepedulian dan kerjasama
klien juga mempunyai peranan penting, karena perkembangan kecoa sangat
tergantung pada sanitasi dan higienitas lingkungan.
Sanitasi adalah tindakan yang dapat dilakukan klien untuk membatasi atau
mengurangi populasi kecoa, seperti :
a. Sumber makanan harus dihilangkan misalnya dengan mengumpulkan
sampah dalam kantung sampah,
b. menutup celah dan retakan yang bisa menjadi tempat kecoa
c. mengatur pembuangan air kotor dengan baik,
d. jangan menumpuk barang terlalu tinggi dan tidak tertata.
11. TERMITE CONTROL
PENGENDALIAN RAYAP
Rayap adalah hama serangga yang
paling merusak kayu di Indonesia.
Di negara berkembang serta iklim
tropis seperti Indonesia, hama
rayap sangat cepat berkembang.
Kerusakan yang ditimbulkan mulai
dari skala ringan hingga berat yaitu
sampai terancam robohnya suatu
bangunan atau rusaknya benda-
benda seni yang bernilai sangat
mahal.
Fakta :
Ukuran badan ratu rayap bisa mencapai 100 kali rayap
pekerja. Ratu rayap dapat mencapai usia + 40 tahun didalam
tanah dan bisa bertelur 8. 000 per hari
12. Menggunakan system baiting (umpan). Yang lebih
dikenal dengan istilah sistem Sentricon*, sebuah teknologi
paling maju dan ramah lingkungan di bidang pengendalian
rayap yang diproduksi oleh Perusahaan Amerika, Dow
Agro Sciences.
Bahan aktif system Sentricon* adalah hexaflumuron
0,5% yang mampu menggagalkan proses ganti kulit
(molting) yang terjadi pada rayap dan menyebabkan
kematian total kelompok rayap tersebut.
Kelebihan lain dari system Sentricon*, pada saat
pemasangan tidak perlu melakukan pengeboran lantai
maupun pembongkaran bangunan, serta tidak
menimbulkan bau sehingga tidak mengganggu aktivitas
manusia dan sangat aman buat kehidupan karena tidak
mengkontaminasi lingkungan.
PENGENDALIAN
SENTRICON COMPONENT
Unit In Ground (IG)
Wood Monitoring
Key
Recruit II (RII)
Unit Above Ground (AG)
13. INSECT CONTROL
LALAT DAN NYAMUK
Hanya nyamuk betina yang menusuk dan
menghisap darah manusia/hewan yang
gunanya untuk pembentukan telur. Dalam
mencari mangsa untuk menghisap darah,
nyamuk mempunyai waktu-waktu tertentu
Lingkungan kehidupan lalat sangat erat
hubungannya dengan kehidupan manusia.
Pengaruh lalat sangat penting dalam
kesehatan masyarakat karena dapat
menularkan penyakit seperti thypus,
cholera, cancingan dan penyakit perut
lainnya
14. Sanitasi
1. Membersihkan got dan saluran limbah secara rutin, sehingga air selalu
mengalir.
2. Memusnahkan semak-semak belukar yang tidak perlu.
3. Membuang dan membersihkan sampah secara teratur
4. Hindari penyimpanan bahan makanan berbau seperti ikan, daging mentah
dan bahan makanan berbau amis lainnya di tempat terbuka.
5. Gunakan kawat kassa anti lalat pada setiap lubang ventilasi.
PENGENDALIAN
15. Nyamuk
Penyemprotan permukaan (surface
spraying) – di dalam dan di luar
gedung untuk mendapatkan efek
’knock down’ dan penyemprotan
dinding rumah (pelaburan) untuk
mendapatkan efek ’residual’.
Penyemprotan ruang (space
spraying) – menggunakan aerosol,
mister (cold fogger), swing fogger,
pestigas dan lain lain.
Lalat
Penyemprotan permukaan dengan mist
blower untuk area luar atau dengan
hand sprayer untuk area dalam. Secara
residual dengan menyemprot tempat
sampah, di tempat-tempat kotor yang
biasa dihinggapi lalat.
Penyemprotan ruang dengan
menggunakan swing fogger atau cold
fogger. Hanya dilakukan pada tempat-
tempat tertutup seperti got, saluran
pembuangan air limbah atau ruangan
dalam yang memang terinfestasi lalat
cukup berat.
Penggunaan larvasida untuk
membunuh larva dan lalat dewasa.
PENGENDALIAN
KIMIAWI