SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 25
MAKALAH 
PERENCANAAN & MANAJEMEN RETAIL 
“ ALFAMART ” 
KELOMPOK B 
- Adria - Yusup 
- Epong - Putri 
- Mega - Riana 
STMIK MIC CIKARANG
KATA PENGANTAR 
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami dapat 
menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini. Penyusuanan Makalah ini disusun 
untuk memenuhi tugas Pengantar Manajemen Umum tentang Planning 
Perusahaan Retail di Indonesia. 
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Asep Jalaludin selaku dosen 
Pengantar Manajemen Umumkami yang telah membimbing kami agar dapat 
menyelesaikan makalah ini. 
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. 
Oleh karena itu, dengan segala kerendahaan hati, kami menerima kritik dan saran 
agar penyusun Makalah selajutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami 
mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi 
para pembaca.
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Bisnis Retail merupakan keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan 
penjualan dan pemberian layanan kepada masyarakat sebagai pelaku konsumen 
untuk pengunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga. 
Keberhasilan dalam pasar Retail yang kompetitif, pelaku Retail harus dapat 
menawarkan produk yang tepat, dengan harga, waktu dan tempat yang tepat pula. 
Oleh karena itu, pemahaman terhadap pelaku Retail terhadap karakteristik target 
pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting. 
Dalam operasionalnya pelaku Retail menjalankan beberapa fungsi antara lain 
membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa. Menjalankan 
fungsi memecah maupun menambah nilai produk, secara keseluruhan pengelola 
bisnis Retail membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen secara 
terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumberdaya manusia, maupun 
operasional. Sehinga pelaku Retail dapat memahami secara penuh tentang lingkup 
bisnis Retailnya, cara strategi pengembangannya dan Memanajemen bisnisnya. 
Salah satu perusahaan retail yang sudah ternama adalah PT. Sumber Alfaria 
Trijaya, Tbk. (Alfamart). Alfamart adalah jaringan minimarket bahan pokok 
sehari-hari terkemuka di Indonesia, dengan kualitas tinggi namun tetap 
terjangkau. Kemajuan Alfamart yang pesat saat ini ditentukan oleh strategi pihak 
manajemen Alfamart yang tepat dan unik. 
Didirikan pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto dan keluarga, 
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart/Perseroan) mengawali usahanya di 
bidang perdagangan dan distribusi, kemudian pada 1999 mulai memasuki sektor 
minimarket. Ekspansi secara eksponensial di mulai Perseroan pada tahun 
2002 dengan mengakuisisi 141 gerai Alfa Minimart dan membawa nama baru 
‘Alfamart’. Saat ini Alfamart merupakan salah satu yang terdepan 
dalam usaha ritel, dengan melayani lebih dari 2,7 juta pelanggan setiap harinya di 
lebih dari 8.500 gerai yang tersebar di Indonesia. Didukung lebih dari 90.000 
karyawan menjadikan Alfamart sebagai salah satu pembuka lapangan 
kerja terbesar di Indonesia. Alfamart mengemban visi, misi dan mempunyai 
filosofi menjadi gerai komunitas. Karenanya selain berupaya memenuhi 
kebutuhan dan kenyamanan pelanggan dengan menyediakan barang-barang 
kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, tempat berbelanja yang nyaman,
serta lokasi yang mudah dijangkau. 
Perseroan juga berupaya berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan 
masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang 
dipersiapkan dan berkesinambungan melalui 6 pilar utama: Alfamart Care, 
Alfamart Smart, Alfamart Sport, Alfamart Clean and Green, Alfamart SME’s dan 
Alfamart Vaganza. Selain itu juga merangkul masyarakat setempat dan institusi 
melalui skema waralaba yang dapat melahirkan wirausaha-wirausaha baru 
dan membuka lapangan pekerjaan. Dari sudut pandang industri bidang usaha 
minimarket mampu bertahan di tengah-tengah ketidakpastian ekonomi, seperti 
resesi. Konsumen berupaya menjaga konsumsi kebutuhan pokok, walaupun di 
tingkat yang lebih rendah. Dengan demikian, tingkat penjualan di gerai-gerai ritel 
konsumen seperti Alfamart tidak terpengaruh secara drastis. 
1.2 Visi dan Misi Alfamart 
Alfamart adalah suatu perusahaan dagang aneka produk, merupakan 
minimarket pertama di Indonesia yang berhasil mendapatkan ISO 9001 : 2000. 
Dan telah membuka gerai hingga 2000 toko. Adapun visi dan misi yang 
dimiliki oleh alfamart. 
Motto 
“Belanja puas , harga pas” 
Visi 
Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka di Indonesia yang dimiliki oleh 
masyarakat luas. Berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan 
segala harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global. 
Misi 
 Memberikan kepuasan kepada pelanggan / konsumen dengan berfokus 
pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul. 
 Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu 
menegakkan tingkah laku / etika bisnis yang tertinggi. 
 Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh-kembangkan 
jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
 Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus 
bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan , pemasok, karyawan, 
pemegang saham dan masyarakat pada umumnya. 
Budaya 
 Integritas yang tinggi. 
 Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik. 
 Kualitas & Produktivitas yang tertinggi. 
 Kerjasama Team. 
 Kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang tertinggi. 
1.3 Struktur Organisasi 
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam 
organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan 
meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda 
tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga 
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan 
penyampaian laporan.
Tugas masing-masing dari struktur organisasi 
1. BOARD OF COMMISIONERS 
· Melakukan pengawasan atas jalanya dan memberikan nasihat kepada direktur. 
· Dalam melakukkan tugas dewan direksi pada kepentingan perusahan dan 
sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan. 
· Kewengan khusus dewan komisaris bahwa dewan komisaris dapat diamatkan 
dalam anggaran dasar untuk melaksanakkan tugas-tugas tertentu direktur 
· Membuat risalah rapat dewan komisaris dan meyimpan salinan rapat. 
· Melaporkan kepada perusahaan kepada kepemilikan pengawasan yang telah 
dilakukkan 
· Memberikan laporan tentang tugas-tugas pengawasan yang telah dilakukan 
2. AUDIT COMMITE 
· Me l akukan pene l a an t e rhadap informa s i keuangan yan g 
di t e rbi tk an 
· Pene l a an a t a s ke t a a t an pe rus aha an t e rhadap undang-undang 
dibidang pa s a r moda l dan dibidang l a in yan g r e l evan 
· pene l a an t e rhadap indepedens i dan obj ekt ivi t a s akut an 
publ i c 
· Pene l a an t e rhadap ke cukupan peme r iks a an ya ng di l akukkan 
ol eh publ i c untuk mema s t ikan s emua r e s iko yan g pent ing 
t e l ah dipe r t imb angkan 
· Me l akkukan j uga t e rdapa t pengaduan ya ng t e rdapa t ya ng 
be rka i t an dengan pe rus aha an 
3. BOARD OF DIRECTORS 
· Memip in pe rus aha an dengan men e rbi tk an kebi j akan-kebi 
j akan pe rus aha an 
· Memi l ih,me ne t apk an,meng awa s i tuga s - tuga s da r i ka r yawan 
dan kepa l a bagi an(mana j e r ) 
· Me ye tuj ui angga r an t ahunan pe rus ahan
4. CORPORATE AUDIT. 
· Me ye di akan penipuan de t eks i , inve r t iga s i dan penga l aman 
for ens i c akut ans i dan ke ahl i an untuk progr am moni tor ing. 
· Mengemb angkan dan mene t apk an pros edur inve s t iga s i 
dengan t r en yan g t idak bi a s a t au pol a dan anoma l y untuk 
di s pos i s i . 
· Be r int e r aks i dengan man a j e r s enior . 
· Mendokumen t a s i ke r t a s dan ha s i l audi t & ke l iba t an 
kons ul t an 
5. CORPORATE LEGAL 
· Mengurus i urus an rups dan pe rubahan angga r an. 
· Me r evi ew us ul an pembua t an/pe rub ahan s op. 
· Mengawa l ke t entuan dan pe r a tur an ba ru. 
6. OPERATION. 
· Mengawa s i kegi a t an ope r a s i 
· Mengawa s i kebe r ada an s e r t a kondi s i me s in dan pe r a l a t an. 
· Membua t produk yan g dipe s an. 
· Membua t keputus an ha r i an s ehubung dengan kegi a t an di 
Al f ama r t . 
7. MARKETING 
· Be r t anggung j awab t e rhadap bagi an pema s a r an. 
· Be r t anggung j awab t e rhadap pe rol eh ha s i l penj ua l dan 
pengguna dan promos i . 
· Sebaga i kordina tor mana j e r produk dan mange r penj ua l an. 
· Membua t l apor an pema s a r an kepada di r eks i 
8. MERCHANDISING 
· Mema j ang/me ndi s pl a y dan men a t a produk . 
· Menj aga kebe r s ihan produk dan pa j angan. 
· Menj a l ankan s emua progr am promos i pe rus aha an. 
· Menj a l ankan tuga s kunj ungan s e s ua i dan r enc ana ke r j a .
9. PROPERTY DEVELOPMENT 
· Mengkordina s ikan kegi a t an pengenda l i an prope r ty dan 
l ingkungan diwi l a yah us aha pe rus aha an dan l ingkungan ya . 
· Me ye l e ngga r akan penge lol ahan da t a dan peyimpa nan 
dokumen a s l i prope r t y. 
· Me yi apk an l apor an kegi a t an divi s i s e c a r a bena r dan t epa t 
waktu 
10. IT 
· Be r t anggung j awab meme l iha r a s ys t em j a r ingan. 
· Mengopt ima l i s a s i pe r angka t i t a t au s e rve r yan g ada di 
a l f ama r t 
11. FINANCE 
· Membua t ,meme r iks a dan menga r s ip f aktur ,not a 
s uppl i e r , l apor an AP/AR untuk mema s t ikan s t a tus ut ang 
piut ang. 
· Membua t ,menc e t ak t agihan dan s ur a t t agihan untuk 
mema s t ik an t agihan t e rki r im kepada pe l l anggan dengan 
bena r dan t epa t waktu. 
· Mene r ima meme r iks a t agihan dr vendor dan membua t 
r ekapan ya untuk mema s t ikan pemb a ya r a n t e rki r im t epa t 
waktu. 
12. HUMAN CAPITAL 
· Mempe rb a iki dan memp e rha t ikan mutu ka ryawan. 
· Me ye di akan t enaga yan g ahl i dan s e s ua i dengan bidangn ya 
ma s ing-ma s ing 
13. COPORATE DEVELOPMENT 
· Be r tuga s me r enc anak an ,me r anc ang dan me ya j ik an pr e s ent a s i 
yan g mena r ik dan propos a l untuk pendeka t an bi s ni s ba ru. 
· Membe r ikan bantuan moni tor ing kepada 
penj aba t fundr ai s ing pe rus aha an
14. FRANCHISE 
· Me ye di akan t empa t us aha dan moda l s e j uml ah t e r t entu 
be rgantung pada s e j uml ah t e r t entu be rgantung pada j eni s 
wa r a l aba yan g akan dibe l i . 
· Menj aga image produk wa r a l aba 
15. CORPORATE AKHIR 
· Be r t anggung j awab untuk s emu a komunika s i int e rna l dan 
eks t e rna l 
· Mengurus ha l - ha l s epe r t i bul l e t in ka r yawan, l apor an bi s ni s 
t ahun s i a r an pe r s . 
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah 
1. Untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Pengantar 
Manajemen Umum. 
2. Sebagai pembelajaran tentang perusahaan retail yang ada di 
Indonesia. 
3. Berbagi ilmu dengan mahasiswa dan mahisiswi lainnya. 
1.4 Manfaat Penulisan 
Penulisan makalah ini juga dapat dijadikan sebagai pengetahuan mengenai 
informasi salah satu perusahaan retail yaitu Pt. Sumber Alfaria Trijaya, tbk. 
(Alfamart). 
1.5 Sistematika Pembahasan 
Sistematika pembahasan merupakan suatu gambaran singkat untuk membedakan 
pembahasan, memudahkan pembahasan dan perincian sehinggadata-data relevan dalam 
tuga akhir ini. Dengan uraian tersebut, maka penulis merinci sistematika penulisan 
seperti di bawah ini: 
BAB 1 : PENDAHULUAN 
Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang penulisan makalah,tujuan dan 
manfaat dari penulisan makalah ini.
BAB 2 : Isi 
Pada bab ini diuraikan tentang materi makalah mengenai planning perusahaan retail di 
Indonesia (Alfamart). 
BAB 3 : PENUTUP dan KESIMPULAN 
Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan makalah ini. Kami akan memberikan 
kesimpulan yang didasarkan dari penjelasan bab-bab sebelumnya.
BAB 2 
ISI 
2.1 PERENCANAAN DAN MANAJEMEN STRATEGI RITEL 
2.1.1 Pengertian Retail 
Retail adalah penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen. 
Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu " Retailer" yang berarti " 
Memotong menjadi kecil kecil" (Risch, 1991 ). 
Pengertian Retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan 
pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan 
Pengertian Retailer adalah semua organisasi bisnis yang memperoleh 
lebuh dari setengah hasil penjualannya dari retailing ( lucas, bush dan 
Gresham, 1994) 
2.1.2 Klasifikasi Retail 
Menurut Pintel dan Diamond (1971), Retail dapat di klasifikasikan dalam 
banyak cara, sebagai contoh Retail dapat di kelompokkan sesuai dengan 
aktivitas penjualan barang berdasarkan sbb : 
- Retail Kecil 
Bisnis Retail kecil di gambarkan sebagai retailer yang berpenghasilan di 
bawah $500 pertahun. Pemilik retail pada umumnya bertanggung jawab 
penuh terhadap seluruh penjualan dan manajemen.Biasanya kebanyakan 
pemilik toko pada bisnis retail kecil ini dimiliki oleh secara individu 
(Individual Proprietorship) . 
- Retail Besar 
Pada saat ini industri Retail di kuasai oleh organisasi besar, organisasi 
tersebut meliputi : Departemen Store - Chain organization (organisasi 
berantai), Supermarket, Catalog Store, Warehouse, Outlet dan Online 
Store (Toko Online ) 
Departemen Store merupakan salah satu dari retailer besar dimana 
menawarkan berbagai macam jenis produk / barang, tingkat harga dan 
kenyamanan dalam berbelanja.
2.1.3 Proses Perencanaan & Manajemen Ritel 
· Pemahaman tentang Saluran Pemasaran 
Membicarakan strategi pemasaran, memang tidak akan pernah ada habisnya. 
Berbagai cara dan usaha bisa dijadikan sebagai strategi untuk memasarkan sebuah 
produk. Salah satu strategi yang sudah dijalankan masyarakat dari dulu hingga 
sekarang adalah pemasaran dengan sistem retail atau eceran. Yang dimaksud 
dengan strategi pemasaran retail atau eceran sendiri adalah segala kegiatan jual-beli 
yang bertujuan menyalurkan barang kepada konsumen akhir, guna memenuhi 
kebutuhan pribadi para konsumen. 
Sebagian besar pelaku usaha memilih untuk menggunakan strategi pemasaran ini, 
sebab peluang pasar yang paling potensial datang dari konsumen akhir, yang rata-rata 
membeli suatu produk untuk keperluan mereka sehari-hari. Tak heran bila 
saat ini perkembangan bisnis retail juga sangat pesat, lihat saja bisnis toko 
kelontong, minimarket, hingga bisnis retail yang sudah besar seperti Alfamart. 
Tingginya permintaan pasar akan produk retail, membuat sebagian besar pelaku 
usaha memilih strategi pemasaran tersebut untuk melepas produk mereka ke 
pasaran. Meskipun cara ini terbilang mudah, namun persaingan pasar bisnis retail 
sudah sangat tinggi. Maka dari itu bagi Anda yang ingin terjun dalam bisnis retail, 
sebaiknya perhatikan hal-hal berikut untuk memenangkan pasar : 
Pertama, tentukan target pasar. Meskipun bisnis retail biasa menawarkan 
berbagai produk kebutuhan masyarakat, namun sebisa mungkin tentukan target 
konsumen yang ingin Anda jangkau. Misalnya saja lebih menekankan harga 
murah untuk menjangkau konsumen menengah kebawah, atau menyediakan 
produk dengan kualitas terbaik untuk menjangkau sasaran pasar menengah keatas. 
Kedua, ciptakan loyalitas pelanggan. Memiliki konsumen yang loyal, 
merupakan strategi tepat untuk meningkatkan pemasaran. Bukan hanya itu saja, 
dengan adanya loyalitas konsumen juga membantu bisnis retail untuk menghadapi 
persaingan pasar. Ciptakan program-program promosi yang dapat meningkatkan 
loyalitas konsumen, contohnya saja dengan memberikan kartu diskon bagi para 
member, atau mengadakan event promosi setiap akhir pekan. 
Ketiga,pilih lokasi usaha yang strategis. Pemilihan lokasi usaha sangat 
mempengaruhi tingkat penjualan pada bisnis retail. Sesuaikan lokasi usaha dengan 
bisnis retail yang ingin dijalankan, sebab lokasi usaha juga ikut menentukan 
potensi pasar. Seperti lokasi yang ada di tengah pemukiman warga, Anda bisa 
membuka toko kelontong. Sedangkan untuk lokasi usaha yang ada di daerah 
perkotaan, Anda bisa mencoba bisnis retail dengan minimarket atau supermarket.
Keempat, cantumkan brand pada setiap produk. Penanaman image kepada 
para konsumen, menjadi cara jitu untuk memasarkan bisnis retail. Yang perlu 
diingat adalah brand bukan hanya sekedar nama, jadi cantumkan brand yang telah 
ditetapkan di setiap produk. Seperti mencantumkan logo disetiap label harga 
produk, atau mencantumkan logo pada interior ruangan. Sehingga brand tersebut 
menjadi pembeda bisnis retail Anda dengan bisnis para pesaing. 
Kelima, berikan pelayanan prima kepada konsumen. Jangan abaikan istilah 
pembeli adalah raja. Istilah ini memberikan masukan kepada para pelaku usaha 
untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen. Biasakan layani 
konsumen dengan TSS (Tatap, Senyum dan Sapa). Lakukan dari hal yang terkecil, 
seperti menyambut konsumen dengan salam dan mengucapkan terimakasih 
setelah mereka selesai berbelanja. Jadi konsumen merasa dihargai ketika 
berbelanja di tempat Anda, dan tidak segan untuk datang berbelanja kembali. 
Karena strategi pemasaran bisnis retail lebih mengacu pada konsumen akhir 
sebagai potensi pasar, sebaiknya lakukan pemasaran bisnis dengan pendekatan 
langsung kepada konsumen. Yakinlah bila loyalitas konsumen telah terbentuk, 
maka yang menjadi agen pemasaran paling efektif bagi bisnis Anda adalah para 
konsumen tersebut. Oleh karena itu, penuhi kebutuhan konsumen dan biarkan 
mereka menjadi agen pemasaran Anda. Salam sukses 
· Pemahaman tentang Perilaku Konsumen 
Dalam pengertian bisnis ritel ini, barang yang dijual disalurkan langsung kepada 
konsumen. Konsumen yang dimaksud dalam pengertian ini adalah diri pribadi, 
keluarga, maupun rumah tangga. Proses yang terjadi dalam bisnis ritel ini 
mencakup berbagai kegiatan sehingga transaksi antara pedagang dan pembeli 
terjadi. Dalam hal ini, terdapat unsur yang mesti ada dalam kegiatan bisnis ritel, 
yaitu meliputi product (barang atau jasa), price (harga), place (tempat atau lokasi 
penjualan), dan promotion atau promosi. Hal ini tentu saja berbeda dengan bisnis 
grosir dimana pengusaha membeli barang dalam jumlah besar, dan 
menyalurkannya lagi kepada peritel. Bisnis grosir biasanya dijalankan oleh 
pengecer karena kemampuan modalnya yang cukup besar. Selain itu, juga 
terdapat mata rantai yang cukup panjang pada penyaluran barang dalam bisnis 
ritel dan melibatkan banyak pihak didalamnya, seperti distributor dan agen. 
Dalam mata rantai ini, pedagang perantara atau agen berperan dan mengambil 
peran atau tugas distributor untuk menyalurkan barang dari produsen. Selanjutnya 
agen menyalurkannya kepada pengecer atau peritel yang menjalankan bisnis ritel 
agar menjualnya lagi kepada konsumen akhir. Namun dalam prakteknya, mata 
rantai bisnis tak selalu berjalan seperti itu. Pedagang grosir, ada yang kemudian 
merangkap dengan membuka bisnis ritel dengan menjual barang atau produk 
langsung kepada konsumen. Hal ini bisa terjadi karena adanya peluang ataupun
keuntungan bisnis yang terbuka. Meskipun bisnis ritel menyediakan berbagai 
peluang yang cukup menggiurkan, namun bisnis ini tak bisa dijalankan hanya 
dengan memahami pengertian bisnis ritel. Kemampuan lain yang harus dikuasai 
adalah manajemen usaha yang kuat, masalah layanan, dan kepekaan bisnis. 
Apalagi perilaku konsumen dalam bisns ritel tidak mudah ditebak, bahkan sering 
berubah. Hanya karena perbedaan harga yang sedikit atau kecewa dengan tukang 
parkir, konsumen bisa dengan mudah berpindah ke toko lain. 
· Pemahaman tentang perilaku Pesaing 
Bisnis ritel merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek cukup baik. 
Terutama jika mengamati jumlah populasi penduduk Indonesia pada tahun 2010 
yang diperkirakan mencapai kurang lebih 220 juta jiwa. Alhasil, rasio keberadaan 
ritel khusunya ritel modern apabila diabdingkan dengan total penduduk Indonesia 
masih menunjukkan kesenjangan yang cukup besar (satu ritel masih harus 
melayani 500.000 jiwa). 
Keberadaan ritel-ritel tradisional memang masih cukup diperlukan dalam konteks 
melayani segmen ekonomi bawah. Namun kemajuan teknologi dan tuntutan 
kebutuhan konsumen yang terus meningkat menjadi pendorong adanya perubahan 
orientasi bisnis bisnis ritel.Jika pada awalnya banyak bisnis ritel yang cukup 
dikelola secara tradisional, tanpa dukungan teknologi yang memadai, tanpa 
pendekatan manajemen modern dan tanpa berfokus pada kenyamanan dan 
keinginan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. 
Pergeseran pola perilaku belanja pelangan yang terdeteksi dari sejumlah studi 
yang dilakukan menunjukkan bahwa aktivitas belanja pelanggan tidak hany dalam 
upaya untuk memenuhi kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup, namun 
lebih mengarah pada terpenuhinya kebutuhan untuk berekreasi dan berelasi. 
Kondisi inilah yang mendorong bisnis ritel tardisional mulai harus peka 
menaggapi kebutuhan pelanggan yang belum terpemuhi jika mereka ingin tetap 
bertahan hidup dalam lingkungan persaingan bisnis ritel yang semakin tajam. 
Bekal pemahaman terhadap konsep-konsep pengelolaan ritel modern sangat 
penting untuk dipahami, mengingat kegagalan dalam pengelolaan akan 
menumbulkan resiko kerugian yang cukup besar. Sedangkan jika seorang pelaku 
bisnis ritel tetap bertahan dengan pengelolaan ritel secara tradisional tidak 
memungkinkan untuk memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bila 
dihadapkan dengan semakin banyaknya ritel-ritel modern yang dikelola dengan 
modal yang cukup besar maupun terjadinya perubahan pola belanja konsumen 
yang mempunyai konsekuansi terhadap berubahnya kebutuhan mereka terhadap 
keberadaan sebuah ritel seperti yang telah dijelaskan di atas. 
Pengelolaan ritel modern skala besar dan kecil membutuhkan kesiapan pengelola 
dalam arti Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan, 
ketrampilan (baik soft maupun hard skill) dalam hal manajerial ritel modern dan
sekaligus kepekaan dalam melihat peluang agar dapat memiliki kompetensi untuk 
bertahan dalam bisnis ritel (continous competitive advantage). 
Untuk itu, dipandang penting untuk mengembangkan pengetahuan dan 
ketrampilan di bidang manajemen ritel yang akan menambah kesiapan pengelola 
ritel tradisional maupun ritel modern pada umumnya dalam 
mengimplementasikan semua pengetahuan dan konsep manajemen ritel modern 
secara terintegrasi khususnya bagi kesiapan dalam mengelola bisnis ritel modern 
slaka kecil dan menengah secara mandiri maupun apabila terjun sebagai bagian 
dari manajemen suatu perusahaan ritel skala menengah dan besar. 
Sasaran 
1. Para pengusaha kecil dan menengah yang berkeinginan terjun dalam 
bisnis ritel sebagai: 
1. Pemula dalam bisnis ritel modern skala kecil dan menengah 
secara mandiri 
2. Tenaga yang akan bergabung dala operasional perusahaan 
ritel modern skala kecil dan menengah 
3. Pelaku bisnis ritel tardisional kecil dan menengah yang 
berkeinginan untuk mengembangkan diri 
4. Tenaga yang akan bergabung dalam manajerial perusahaan 
ritel modern skala kecil dan menengah pada tingkatan 
supervisor/penyelia 
2. Para pengusaha ritel tradisional kecik dan menengah yang menjadi 
binaan suatu lembaga/institusi/organisasi lembaga swadaya 
masyarakat 
Bidang Kompetensi 
Pelatihan, penelitian dan konsultasi dalam bidang Manajemen Ritel, meliputi: 
1. Perencanaan Bisnis Ritel (Retail Business Plan) 
2. Audit Ritel Manajemen 
3. Perencanaan dan Penyusunan Strategi Pemasaran Ritel 
4. Pengelolaan Barang Dagangan (Merchandise Management) 
5. Pengelolaan Operasional Toko (Store Operation) 
6. Kiat Sukses Mengeloal Ritel Modern Skala Menengah dan Kecil 
(memulai dan mampu bertahan dalam era kompetisi) 
7. Pergeseran Paradigma Pengelolaan Ritel Tradisional menuju 
Paradigma Ritel Modern 
8. Analisis Perilaku Belanja Konsumen
9. Retail Mix (Bauran Ritel) 
10. Pengelolaan Loss Prevention 
11. Studi Kelayakan Bisnis Ritel 
· Pemahaman tentang Lingkungan Sosial,ekonomi, dan Teknologi 
Lingkungan eksternal adalah semua elemen di luar organisasi yang relevan untuk 
operasi. Unsur-unsur di luar organisasi sulit dikendalikan namun berpengaruh 
terhadap organisasi. Organisasi tidak dapat berdiri sendiri atau memenuhi 
kebutuhannya sendiri. Organisasi mengambil input seperti bahan baku , uang, 
tenaga kerja dan energi dari lingkungan eksternal yang mengubahnya menjadi 
produk atau jasa sebagai output. Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu 
lingkungan khusus dan lingkungan umum. 
· Pemahaman tentang lingkungan secara umum 
Elemen-elemen lingkungan umum meliputi sosial budaya, hukum, ekonomi, 
politik, dan teknologi. Variabel sosial antara lain demografik, gaya hidup dan 
nilai-nilai sosial. Variabel sosial budaya berkaitan dengan etika, benar-salah, dan 
tugas-wajib. Perkembangan penduduk, angkatan kerja, struktur kerja partisipasi 
kerja dan pendidikan mempengaruhi nilai-nilai sosial budaya. 
Demografik atau keadaan penduduk pada suatu wilayah seperti bertambahnya 
usia angkatan kerja. Hal ini membawa perubahan bagi organisasi karena 
mempengaruhi besarnya pasokan tenaga kerja. Demografik juga membentuk 
pasar untuk beraneka produk yang disebabkan oleh baby boomers atau ledakan 
bayi. 
Gaya hidup juga membawa pengaruh terhadap organisasi. Sebagai contoh 
meningkatnya pola hidup konsumtif masyarakat perkotaan mendorong mereka 
untuk membeli barang-barang yang bermerk dan selalu up to date. Hal ini 
mendorong organisasi untuk lebih menghasilkan produk mutu dan kualitas 
produknya. 
Faktor nilai-nilai sosial antara satu negara dengan negara lainnya berbeda. 
Misalnya di negara Jepang banyak orang bekerja pada suatu perusahaan untuk 
seumur hidupnya. Ini berbeda dengan sebagian besar negara-negara lain dimana 
masyarakatnya sering berpindah-pindah pekerjaan dalam jangka pendek. Struktur 
organisasi di Perancis lebih kaku daripada organisasi di Jepang atau Amerika. Di 
Jerman hak pekerja dan serikat pekerja dijamin oleh Undang-Undang dan 
karyawannya disebut sebagai mitra sosial, dan memiliki upah lebih besar daripada 
di Amerika Serikat. 
Secara umum kondisi ekonomi turut menentukan keberhasilan organisasi. 
Variabel ekonomi yaitu, kondisi ekonomi pada umumnya yang mempengaruhi 
aktivitas sebuah organisasi. Variabel ekonomi seperti upah, harga yang ditetapkan
oleh pemasok dan pesaing serta kebijakan fiskal pemerintah mempengaruhi biaya 
produksi barang atau penawaran jasa dan kondisi pasar. Indikator ekonomi 
mengukur pendapatan, tabungan, investasi, harga, upah, produktivitas, lapangan 
kerja, aktivitas pemerintah serta transaksi internasional. 
Variabel politik yaitu berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi aktivitas 
suatu organisasi sebagai hasil dari proses atau iklim politik. Proses politik 
mencakup persaingan antar kelompok dengan kepentingan yang berbeda, yang 
masing-masing mencari peluang untuk mencapai sasarannya sendiri. Seiring 
dengan tuntutan masyarakat terhadap praktik bisnis yang tidak benar, pemerintah 
hendaknya menjadi kekuatan politik yang mewakili masyarakat melalui 
deregulasi, debirokratisasi, dan dekonsentrasi. 
Variabel teknologi meliputi perkembangan baru dalam produk atau proses 
serta pengetahuan seperti fisika yang mempengaruhi aktivitas organisasi. 
Teknologi dapat mengubah segala sesuatu secara cepat dan adakalanya 
masyarakat tidak siap atau belum siap akan perubahan teknologi. Inovasi dalam 
bidang komputerisasi, robot, bioteknologi dan sumber daya alam lainnya 
mempengaruhi produktivitas masyarakat. 
Dari penjelasan di atas jelas bahwa lingkungan organisasi tidak statis. 
Manajemen organisasi bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kesempatan 
agar berkembang. Lingkungan luar organisasi dapat menentukan keberhasilan 
organisasi/lembaga/badan usaha. 
Untuk mengidentifikasi perubahan lingkungan di luar organisasi, manajer perlu 
memonitor lingkungan umum. Sebagai contoh, manajer perlu mengurangi 
produksi barang mewah bila melihat adanya kecenderungan penurunan 
pengeluaran secara umum dari konsumennya. 
Organisasi mendapatkan informasi tentang keadaan lingkungan umum dari 
berbagai sumber, seperti dari hubungan informal dalam industri, manajer 
organisasi lain, data dari dalam organisasi, laporan dan statistik pemerintah, jurnal 
atau majalah ekonomi, serta data-data dari internet. 
21.4 Langkah-langkah Alfamart 
Beberapa langkah Alfamart untuk medekatkan diri & memberikan fasilitas lebih 
kepada pelanggan. 
1 . Member 
Adalah sebutan untuk para pelanggan setia Alfamart. Para member Alfamart akan 
mendapatkan berbagai macam keuntungan dan kejutan special dari Alfamart 
seperti: HematKu, Kalender Belanja, Specialku dan Hadiahku, serta program 
ekslusif lainnya. Member Alfamart adalah pelanggan yang memiliki dan 
bergabung dalam keanggotaan Kartu AKU, A Card Flazz atau Kartu AKU BNI.
Target pemasaran alfamart adalah semua kalangan masyarakat di Indonesia yang 
ingin memberikan kemudahan kepada konsumen dengan ada di dekat 
lingkunya.strategi pemasarannya diintegritasinya dengan kegiatan promosi yang 
dijalankan secara berkala dengan berbagai metode sesuai dengan jenis produk dan 
focus target pasarnya. 
· Kalender belanja “promosi yang diadakan 2 minggu sekali memberikan 
harga mudah dan hemat. 
· Keuntungan kartu aku “memberikan potongan harga dan hadiah khusus 
yang berpengaruh pada produk tersebut. 
· Belanja puas,harga pas”memberikan kemudahan berbelanja pada 
konsumen dengan harga pas dan menarik tentunnya”. 
Untuk strategi jangka panjang berbagai program yang berkaitan dengan loyalitas 
konsumen serta pembentukan komunitas. 
Dalam meningkatkan brand image berhasil dalam meraih penghargaan dengan 
piala dunia 2009 yang meyisihkan partikal-partikal besar di Indonesia. Dengan 
memperoleh penghargaan brand dan menjadikan gerai alfamart yang tersmi 
menjual produk-produk yang terpilih,sehingga terpilihnya alfamart berkaitan erat 
dengan pengalaman menjadikan yang terbaik dalam bidang usahanya. 
2. Alfamart Sahabat Indonesia 
Program ‘Alfamart Sahabat Indonesia’ (Satu Hati Berbagi untuk Indonesia) 
menaungi seluruh inisiatif dan inspirasi kegiatan tanggung jawab sosial 
dari Perseroan untuk memberikan nilai tambah keberadaan Perseroan kepada 
masyarakat. 
Program ‘Alfamart Sahabat Indonesia’ terdiri dari 6 Pilar utama yaitu: 
• Alfamart Care, fokus kepada program kepedulian sosial. 
• Alfamart Smart, fokus kepada program pengembangan pendidikan anak. 
• Alfamart Clean & Green, fokus pada upaya pelestarian lingkungan hidup. 
• Alfamart Sport, fokus pada olah raga dan pengembangan jiwa sportivitas. 
• Alfamart Vaganza, fokus pada pengembangan seni dan hiburan. 
• Alfamart SMEs, fokus pada program pembinaan dan pemberdayaan UKM
3. Alfamart Online 
Dengan motto Smart and Easy Shopping, Alfamart kini menyediakan AlfaOnline. 
Dengan membuka alamat www.alfaonline.com pelanggan dapat memesan 
produk-porduk yang dijual oleh alfamart dengan mudah. 
4. Alfamart ‘GERBEG’ (gerakan bersih-bersih warung) 
Kegiatan ini adalah bentuk apresiasi Alfamart kepada para anggota dan upaya 
kami untuk melindungi pedagang kecil/tradisional dapat berjalan berdampingan 
dengan ritel modern.
Kesimpulan 
Dalam memilih retail store, pembeli mempertimbangkan banyak hal mulai dari 
harga, kemudahan, kualitas produk, bantuan wiraniaga, reputasi, nilai 
khusus(pelayanan) dan jasa khusus yang ditawarkan. Dengan demikin untuk 
menentukan rencana bagi perusahaan retail, perusahaan wajib memperhatikan hal-hal 
tersebut. 
Ada beberapa pemahaman untuk mementukan rencana perusahaan retail, 
diantaranya ialah pemahaman tentang saluran pemasaran, perilaku konsumen, 
pesaing, lingkungan sosial, ekonomi dan teknologi, dan pemahaman pada 
lingkungan umum. Salah satu contoh yang diambil oleh Alfamart ialah membuat 
member (keanggotaan) damana setiap member akan mendapatkan keuntungan 
atas kepersertaannya dalam anggota, seperti potongan harga,undian dan lain-lain. 
Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa sudah 
layaknyalah perusahaan memiliki Strategi Pemasarannya sendiri sebelum mereka 
menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya. 
Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi 
dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau 
lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang 
dikenal dengan lingkungan makro perusahaan. 
Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan lagi 
penjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah berhasil 
menetapkan strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya dengan tepat. 
Adapun penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan 
mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam 
pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu 
yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, 
bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan 
strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau 
bahkan lebih baik daripada perusahaan besar. 
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka 
dapat dipastikan perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi 
pemasarannya serta strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di 
tengah-tengah persaingannya.
Daftar Pustaka 
www.alfamartku.com 
www.alfaonline.com 
www.antaranews.com 
www.google.com
LAMPIRAN.
Perencanaan manajemen retail Alfamart
Perencanaan manajemen retail Alfamart
Perencanaan manajemen retail Alfamart

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferMuhammad Fajar
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even pointTri Yulianto
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Tika Nafisah
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
 
Komunikasi efektif dalam pengambilan keputusan
Komunikasi efektif dalam pengambilan keputusanKomunikasi efektif dalam pengambilan keputusan
Komunikasi efektif dalam pengambilan keputusanendahmustika
 
Strategi operasi mencapai keunggulan bersaing
Strategi operasi mencapai keunggulan bersaingStrategi operasi mencapai keunggulan bersaing
Strategi operasi mencapai keunggulan bersaingALI FIKRI
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANHeru Fernandez
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaanAnisa Muvit
 
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAfathiyahfenny
 
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Mirza Syah
 
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang EkonomiAplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang EkonomiEveline Aisyah
 
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnisEtika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnis085289742051
 
Manajemen dan perbaikan proses
Manajemen dan perbaikan prosesManajemen dan perbaikan proses
Manajemen dan perbaikan prosesnuru atika
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)Ruhilatul Ilma
 
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)M Abdul Aziz
 

La actualidad más candente (20)

Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even point
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
 
Analisis lingkungan internal
Analisis lingkungan internalAnalisis lingkungan internal
Analisis lingkungan internal
 
Komunikasi efektif dalam pengambilan keputusan
Komunikasi efektif dalam pengambilan keputusanKomunikasi efektif dalam pengambilan keputusan
Komunikasi efektif dalam pengambilan keputusan
 
Strategi operasi mencapai keunggulan bersaing
Strategi operasi mencapai keunggulan bersaingStrategi operasi mencapai keunggulan bersaing
Strategi operasi mencapai keunggulan bersaing
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
 
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
 
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
 
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang EkonomiAplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
 
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnisEtika dan-hukum-dalam-bisnis
Etika dan-hukum-dalam-bisnis
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
BUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGYBUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGY
 
Manajemen dan perbaikan proses
Manajemen dan perbaikan prosesManajemen dan perbaikan proses
Manajemen dan perbaikan proses
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
 
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
 

Similar a Perencanaan manajemen retail Alfamart

Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...anindiaputri762
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...anindia putri
 
93372801 aspek-global-kewirausahaan
93372801 aspek-global-kewirausahaan93372801 aspek-global-kewirausahaan
93372801 aspek-global-kewirausahaanWarnet Raha
 
Tugas simulasi bisnis - memulai usaha
Tugas   simulasi bisnis - memulai usahaTugas   simulasi bisnis - memulai usaha
Tugas simulasi bisnis - memulai usahaReza Herdiyanto
 
Visiting report
Visiting reportVisiting report
Visiting reportdrfez86
 
Rbt 3119 pn rohani darus
Rbt 3119 pn rohani darusRbt 3119 pn rohani darus
Rbt 3119 pn rohani darusrohani67
 
minggu 5 model bisnis konvensional,waralaba,dan E-commerce
minggu 5 model bisnis konvensional,waralaba,dan E-commerceminggu 5 model bisnis konvensional,waralaba,dan E-commerce
minggu 5 model bisnis konvensional,waralaba,dan E-commercerivayanto
 
KONSEP KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR
KONSEP  KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN KARIRKONSEP  KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR
KONSEP KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN KARIRToniRidwansyani
 
Presentasi hasil wirausaha budidaya sawi
Presentasi hasil wirausaha budidaya sawi Presentasi hasil wirausaha budidaya sawi
Presentasi hasil wirausaha budidaya sawi Fauzy Rachman
 
Enterpreneurship Motivation - By Husaeri Priatna
Enterpreneurship Motivation - By Husaeri PriatnaEnterpreneurship Motivation - By Husaeri Priatna
Enterpreneurship Motivation - By Husaeri PriatnaHusaeri Priatna,S.Ak.,M.M.
 
5, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
5, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...5, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
5, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...FitriantoSugiono
 
5, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, model bisnis, universitas mercu buana, 2...
5, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, model bisnis, universitas mercu buana, 2...5, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, model bisnis, universitas mercu buana, 2...
5, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, model bisnis, universitas mercu buana, 2...FitriantoSugiono
 

Similar a Perencanaan manajemen retail Alfamart (20)

Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,bentuk badan usaha dan perseroan terbatas , unive...
 
93372801 aspek-global-kewirausahaan
93372801 aspek-global-kewirausahaan93372801 aspek-global-kewirausahaan
93372801 aspek-global-kewirausahaan
 
93372801 aspek-global-kewirausahaan
93372801 aspek-global-kewirausahaan93372801 aspek-global-kewirausahaan
93372801 aspek-global-kewirausahaan
 
Tugas simulasi bisnis - memulai usaha
Tugas   simulasi bisnis - memulai usahaTugas   simulasi bisnis - memulai usaha
Tugas simulasi bisnis - memulai usaha
 
Visiting report
Visiting reportVisiting report
Visiting report
 
Rbt 3119 pn rohani darus
Rbt 3119 pn rohani darusRbt 3119 pn rohani darus
Rbt 3119 pn rohani darus
 
minggu 5 model bisnis konvensional,waralaba,dan E-commerce
minggu 5 model bisnis konvensional,waralaba,dan E-commerceminggu 5 model bisnis konvensional,waralaba,dan E-commerce
minggu 5 model bisnis konvensional,waralaba,dan E-commerce
 
KONSEP KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR
KONSEP  KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN KARIRKONSEP  KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR
KONSEP KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR
 
Bab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaanBab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaan
 
Bab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaanBab 7 kewirausahaan
Bab 7 kewirausahaan
 
Presentasi Dasar dasar bisnis
Presentasi Dasar dasar bisnisPresentasi Dasar dasar bisnis
Presentasi Dasar dasar bisnis
 
Dasar dasar bisnis
Dasar dasar bisnisDasar dasar bisnis
Dasar dasar bisnis
 
Presentasi hasil wirausaha budidaya sawi
Presentasi hasil wirausaha budidaya sawi Presentasi hasil wirausaha budidaya sawi
Presentasi hasil wirausaha budidaya sawi
 
Presentasi retail
Presentasi retailPresentasi retail
Presentasi retail
 
Presentasi retail
Presentasi retailPresentasi retail
Presentasi retail
 
Enterpreneurship Motivation - By Husaeri Priatna
Enterpreneurship Motivation - By Husaeri PriatnaEnterpreneurship Motivation - By Husaeri Priatna
Enterpreneurship Motivation - By Husaeri Priatna
 
5, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
5, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...5, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
5, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
 
5, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, model bisnis, universitas mercu buana, 2...
5, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, model bisnis, universitas mercu buana, 2...5, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, model bisnis, universitas mercu buana, 2...
5, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, model bisnis, universitas mercu buana, 2...
 

Perencanaan manajemen retail Alfamart

  • 1. MAKALAH PERENCANAAN & MANAJEMEN RETAIL “ ALFAMART ” KELOMPOK B - Adria - Yusup - Epong - Putri - Mega - Riana STMIK MIC CIKARANG
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini. Penyusuanan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pengantar Manajemen Umum tentang Planning Perusahaan Retail di Indonesia. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Asep Jalaludin selaku dosen Pengantar Manajemen Umumkami yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini. Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahaan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusun Makalah selajutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis Retail merupakan keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian layanan kepada masyarakat sebagai pelaku konsumen untuk pengunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga. Keberhasilan dalam pasar Retail yang kompetitif, pelaku Retail harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan harga, waktu dan tempat yang tepat pula. Oleh karena itu, pemahaman terhadap pelaku Retail terhadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting. Dalam operasionalnya pelaku Retail menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa. Menjalankan fungsi memecah maupun menambah nilai produk, secara keseluruhan pengelola bisnis Retail membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumberdaya manusia, maupun operasional. Sehinga pelaku Retail dapat memahami secara penuh tentang lingkup bisnis Retailnya, cara strategi pengembangannya dan Memanajemen bisnisnya. Salah satu perusahaan retail yang sudah ternama adalah PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (Alfamart). Alfamart adalah jaringan minimarket bahan pokok sehari-hari terkemuka di Indonesia, dengan kualitas tinggi namun tetap terjangkau. Kemajuan Alfamart yang pesat saat ini ditentukan oleh strategi pihak manajemen Alfamart yang tepat dan unik. Didirikan pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto dan keluarga, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart/Perseroan) mengawali usahanya di bidang perdagangan dan distribusi, kemudian pada 1999 mulai memasuki sektor minimarket. Ekspansi secara eksponensial di mulai Perseroan pada tahun 2002 dengan mengakuisisi 141 gerai Alfa Minimart dan membawa nama baru ‘Alfamart’. Saat ini Alfamart merupakan salah satu yang terdepan dalam usaha ritel, dengan melayani lebih dari 2,7 juta pelanggan setiap harinya di lebih dari 8.500 gerai yang tersebar di Indonesia. Didukung lebih dari 90.000 karyawan menjadikan Alfamart sebagai salah satu pembuka lapangan kerja terbesar di Indonesia. Alfamart mengemban visi, misi dan mempunyai filosofi menjadi gerai komunitas. Karenanya selain berupaya memenuhi kebutuhan dan kenyamanan pelanggan dengan menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, tempat berbelanja yang nyaman,
  • 4. serta lokasi yang mudah dijangkau. Perseroan juga berupaya berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang dipersiapkan dan berkesinambungan melalui 6 pilar utama: Alfamart Care, Alfamart Smart, Alfamart Sport, Alfamart Clean and Green, Alfamart SME’s dan Alfamart Vaganza. Selain itu juga merangkul masyarakat setempat dan institusi melalui skema waralaba yang dapat melahirkan wirausaha-wirausaha baru dan membuka lapangan pekerjaan. Dari sudut pandang industri bidang usaha minimarket mampu bertahan di tengah-tengah ketidakpastian ekonomi, seperti resesi. Konsumen berupaya menjaga konsumsi kebutuhan pokok, walaupun di tingkat yang lebih rendah. Dengan demikian, tingkat penjualan di gerai-gerai ritel konsumen seperti Alfamart tidak terpengaruh secara drastis. 1.2 Visi dan Misi Alfamart Alfamart adalah suatu perusahaan dagang aneka produk, merupakan minimarket pertama di Indonesia yang berhasil mendapatkan ISO 9001 : 2000. Dan telah membuka gerai hingga 2000 toko. Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh alfamart. Motto “Belanja puas , harga pas” Visi Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka di Indonesia yang dimiliki oleh masyarakat luas. Berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan segala harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global. Misi  Memberikan kepuasan kepada pelanggan / konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.  Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku / etika bisnis yang tertinggi.  Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh-kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
  • 5.  Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan , pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya. Budaya  Integritas yang tinggi.  Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.  Kualitas & Produktivitas yang tertinggi.  Kerjasama Team.  Kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang tertinggi. 1.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
  • 6. Tugas masing-masing dari struktur organisasi 1. BOARD OF COMMISIONERS · Melakukan pengawasan atas jalanya dan memberikan nasihat kepada direktur. · Dalam melakukkan tugas dewan direksi pada kepentingan perusahan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan. · Kewengan khusus dewan komisaris bahwa dewan komisaris dapat diamatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakkan tugas-tugas tertentu direktur · Membuat risalah rapat dewan komisaris dan meyimpan salinan rapat. · Melaporkan kepada perusahaan kepada kepemilikan pengawasan yang telah dilakukkan · Memberikan laporan tentang tugas-tugas pengawasan yang telah dilakukan 2. AUDIT COMMITE · Me l akukan pene l a an t e rhadap informa s i keuangan yan g di t e rbi tk an · Pene l a an a t a s ke t a a t an pe rus aha an t e rhadap undang-undang dibidang pa s a r moda l dan dibidang l a in yan g r e l evan · pene l a an t e rhadap indepedens i dan obj ekt ivi t a s akut an publ i c · Pene l a an t e rhadap ke cukupan peme r iks a an ya ng di l akukkan ol eh publ i c untuk mema s t ikan s emua r e s iko yan g pent ing t e l ah dipe r t imb angkan · Me l akkukan j uga t e rdapa t pengaduan ya ng t e rdapa t ya ng be rka i t an dengan pe rus aha an 3. BOARD OF DIRECTORS · Memip in pe rus aha an dengan men e rbi tk an kebi j akan-kebi j akan pe rus aha an · Memi l ih,me ne t apk an,meng awa s i tuga s - tuga s da r i ka r yawan dan kepa l a bagi an(mana j e r ) · Me ye tuj ui angga r an t ahunan pe rus ahan
  • 7. 4. CORPORATE AUDIT. · Me ye di akan penipuan de t eks i , inve r t iga s i dan penga l aman for ens i c akut ans i dan ke ahl i an untuk progr am moni tor ing. · Mengemb angkan dan mene t apk an pros edur inve s t iga s i dengan t r en yan g t idak bi a s a t au pol a dan anoma l y untuk di s pos i s i . · Be r int e r aks i dengan man a j e r s enior . · Mendokumen t a s i ke r t a s dan ha s i l audi t & ke l iba t an kons ul t an 5. CORPORATE LEGAL · Mengurus i urus an rups dan pe rubahan angga r an. · Me r evi ew us ul an pembua t an/pe rub ahan s op. · Mengawa l ke t entuan dan pe r a tur an ba ru. 6. OPERATION. · Mengawa s i kegi a t an ope r a s i · Mengawa s i kebe r ada an s e r t a kondi s i me s in dan pe r a l a t an. · Membua t produk yan g dipe s an. · Membua t keputus an ha r i an s ehubung dengan kegi a t an di Al f ama r t . 7. MARKETING · Be r t anggung j awab t e rhadap bagi an pema s a r an. · Be r t anggung j awab t e rhadap pe rol eh ha s i l penj ua l dan pengguna dan promos i . · Sebaga i kordina tor mana j e r produk dan mange r penj ua l an. · Membua t l apor an pema s a r an kepada di r eks i 8. MERCHANDISING · Mema j ang/me ndi s pl a y dan men a t a produk . · Menj aga kebe r s ihan produk dan pa j angan. · Menj a l ankan s emua progr am promos i pe rus aha an. · Menj a l ankan tuga s kunj ungan s e s ua i dan r enc ana ke r j a .
  • 8. 9. PROPERTY DEVELOPMENT · Mengkordina s ikan kegi a t an pengenda l i an prope r ty dan l ingkungan diwi l a yah us aha pe rus aha an dan l ingkungan ya . · Me ye l e ngga r akan penge lol ahan da t a dan peyimpa nan dokumen a s l i prope r t y. · Me yi apk an l apor an kegi a t an divi s i s e c a r a bena r dan t epa t waktu 10. IT · Be r t anggung j awab meme l iha r a s ys t em j a r ingan. · Mengopt ima l i s a s i pe r angka t i t a t au s e rve r yan g ada di a l f ama r t 11. FINANCE · Membua t ,meme r iks a dan menga r s ip f aktur ,not a s uppl i e r , l apor an AP/AR untuk mema s t ikan s t a tus ut ang piut ang. · Membua t ,menc e t ak t agihan dan s ur a t t agihan untuk mema s t ik an t agihan t e rki r im kepada pe l l anggan dengan bena r dan t epa t waktu. · Mene r ima meme r iks a t agihan dr vendor dan membua t r ekapan ya untuk mema s t ikan pemb a ya r a n t e rki r im t epa t waktu. 12. HUMAN CAPITAL · Mempe rb a iki dan memp e rha t ikan mutu ka ryawan. · Me ye di akan t enaga yan g ahl i dan s e s ua i dengan bidangn ya ma s ing-ma s ing 13. COPORATE DEVELOPMENT · Be r tuga s me r enc anak an ,me r anc ang dan me ya j ik an pr e s ent a s i yan g mena r ik dan propos a l untuk pendeka t an bi s ni s ba ru. · Membe r ikan bantuan moni tor ing kepada penj aba t fundr ai s ing pe rus aha an
  • 9. 14. FRANCHISE · Me ye di akan t empa t us aha dan moda l s e j uml ah t e r t entu be rgantung pada s e j uml ah t e r t entu be rgantung pada j eni s wa r a l aba yan g akan dibe l i . · Menj aga image produk wa r a l aba 15. CORPORATE AKHIR · Be r t anggung j awab untuk s emu a komunika s i int e rna l dan eks t e rna l · Mengurus ha l - ha l s epe r t i bul l e t in ka r yawan, l apor an bi s ni s t ahun s i a r an pe r s . 1.3 Tujuan Pembuatan Makalah 1. Untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Pengantar Manajemen Umum. 2. Sebagai pembelajaran tentang perusahaan retail yang ada di Indonesia. 3. Berbagi ilmu dengan mahasiswa dan mahisiswi lainnya. 1.4 Manfaat Penulisan Penulisan makalah ini juga dapat dijadikan sebagai pengetahuan mengenai informasi salah satu perusahaan retail yaitu Pt. Sumber Alfaria Trijaya, tbk. (Alfamart). 1.5 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan merupakan suatu gambaran singkat untuk membedakan pembahasan, memudahkan pembahasan dan perincian sehinggadata-data relevan dalam tuga akhir ini. Dengan uraian tersebut, maka penulis merinci sistematika penulisan seperti di bawah ini: BAB 1 : PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang penulisan makalah,tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini.
  • 10. BAB 2 : Isi Pada bab ini diuraikan tentang materi makalah mengenai planning perusahaan retail di Indonesia (Alfamart). BAB 3 : PENUTUP dan KESIMPULAN Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan makalah ini. Kami akan memberikan kesimpulan yang didasarkan dari penjelasan bab-bab sebelumnya.
  • 11. BAB 2 ISI 2.1 PERENCANAAN DAN MANAJEMEN STRATEGI RITEL 2.1.1 Pengertian Retail Retail adalah penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen. Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu " Retailer" yang berarti " Memotong menjadi kecil kecil" (Risch, 1991 ). Pengertian Retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan Pengertian Retailer adalah semua organisasi bisnis yang memperoleh lebuh dari setengah hasil penjualannya dari retailing ( lucas, bush dan Gresham, 1994) 2.1.2 Klasifikasi Retail Menurut Pintel dan Diamond (1971), Retail dapat di klasifikasikan dalam banyak cara, sebagai contoh Retail dapat di kelompokkan sesuai dengan aktivitas penjualan barang berdasarkan sbb : - Retail Kecil Bisnis Retail kecil di gambarkan sebagai retailer yang berpenghasilan di bawah $500 pertahun. Pemilik retail pada umumnya bertanggung jawab penuh terhadap seluruh penjualan dan manajemen.Biasanya kebanyakan pemilik toko pada bisnis retail kecil ini dimiliki oleh secara individu (Individual Proprietorship) . - Retail Besar Pada saat ini industri Retail di kuasai oleh organisasi besar, organisasi tersebut meliputi : Departemen Store - Chain organization (organisasi berantai), Supermarket, Catalog Store, Warehouse, Outlet dan Online Store (Toko Online ) Departemen Store merupakan salah satu dari retailer besar dimana menawarkan berbagai macam jenis produk / barang, tingkat harga dan kenyamanan dalam berbelanja.
  • 12. 2.1.3 Proses Perencanaan & Manajemen Ritel · Pemahaman tentang Saluran Pemasaran Membicarakan strategi pemasaran, memang tidak akan pernah ada habisnya. Berbagai cara dan usaha bisa dijadikan sebagai strategi untuk memasarkan sebuah produk. Salah satu strategi yang sudah dijalankan masyarakat dari dulu hingga sekarang adalah pemasaran dengan sistem retail atau eceran. Yang dimaksud dengan strategi pemasaran retail atau eceran sendiri adalah segala kegiatan jual-beli yang bertujuan menyalurkan barang kepada konsumen akhir, guna memenuhi kebutuhan pribadi para konsumen. Sebagian besar pelaku usaha memilih untuk menggunakan strategi pemasaran ini, sebab peluang pasar yang paling potensial datang dari konsumen akhir, yang rata-rata membeli suatu produk untuk keperluan mereka sehari-hari. Tak heran bila saat ini perkembangan bisnis retail juga sangat pesat, lihat saja bisnis toko kelontong, minimarket, hingga bisnis retail yang sudah besar seperti Alfamart. Tingginya permintaan pasar akan produk retail, membuat sebagian besar pelaku usaha memilih strategi pemasaran tersebut untuk melepas produk mereka ke pasaran. Meskipun cara ini terbilang mudah, namun persaingan pasar bisnis retail sudah sangat tinggi. Maka dari itu bagi Anda yang ingin terjun dalam bisnis retail, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut untuk memenangkan pasar : Pertama, tentukan target pasar. Meskipun bisnis retail biasa menawarkan berbagai produk kebutuhan masyarakat, namun sebisa mungkin tentukan target konsumen yang ingin Anda jangkau. Misalnya saja lebih menekankan harga murah untuk menjangkau konsumen menengah kebawah, atau menyediakan produk dengan kualitas terbaik untuk menjangkau sasaran pasar menengah keatas. Kedua, ciptakan loyalitas pelanggan. Memiliki konsumen yang loyal, merupakan strategi tepat untuk meningkatkan pemasaran. Bukan hanya itu saja, dengan adanya loyalitas konsumen juga membantu bisnis retail untuk menghadapi persaingan pasar. Ciptakan program-program promosi yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen, contohnya saja dengan memberikan kartu diskon bagi para member, atau mengadakan event promosi setiap akhir pekan. Ketiga,pilih lokasi usaha yang strategis. Pemilihan lokasi usaha sangat mempengaruhi tingkat penjualan pada bisnis retail. Sesuaikan lokasi usaha dengan bisnis retail yang ingin dijalankan, sebab lokasi usaha juga ikut menentukan potensi pasar. Seperti lokasi yang ada di tengah pemukiman warga, Anda bisa membuka toko kelontong. Sedangkan untuk lokasi usaha yang ada di daerah perkotaan, Anda bisa mencoba bisnis retail dengan minimarket atau supermarket.
  • 13. Keempat, cantumkan brand pada setiap produk. Penanaman image kepada para konsumen, menjadi cara jitu untuk memasarkan bisnis retail. Yang perlu diingat adalah brand bukan hanya sekedar nama, jadi cantumkan brand yang telah ditetapkan di setiap produk. Seperti mencantumkan logo disetiap label harga produk, atau mencantumkan logo pada interior ruangan. Sehingga brand tersebut menjadi pembeda bisnis retail Anda dengan bisnis para pesaing. Kelima, berikan pelayanan prima kepada konsumen. Jangan abaikan istilah pembeli adalah raja. Istilah ini memberikan masukan kepada para pelaku usaha untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen. Biasakan layani konsumen dengan TSS (Tatap, Senyum dan Sapa). Lakukan dari hal yang terkecil, seperti menyambut konsumen dengan salam dan mengucapkan terimakasih setelah mereka selesai berbelanja. Jadi konsumen merasa dihargai ketika berbelanja di tempat Anda, dan tidak segan untuk datang berbelanja kembali. Karena strategi pemasaran bisnis retail lebih mengacu pada konsumen akhir sebagai potensi pasar, sebaiknya lakukan pemasaran bisnis dengan pendekatan langsung kepada konsumen. Yakinlah bila loyalitas konsumen telah terbentuk, maka yang menjadi agen pemasaran paling efektif bagi bisnis Anda adalah para konsumen tersebut. Oleh karena itu, penuhi kebutuhan konsumen dan biarkan mereka menjadi agen pemasaran Anda. Salam sukses · Pemahaman tentang Perilaku Konsumen Dalam pengertian bisnis ritel ini, barang yang dijual disalurkan langsung kepada konsumen. Konsumen yang dimaksud dalam pengertian ini adalah diri pribadi, keluarga, maupun rumah tangga. Proses yang terjadi dalam bisnis ritel ini mencakup berbagai kegiatan sehingga transaksi antara pedagang dan pembeli terjadi. Dalam hal ini, terdapat unsur yang mesti ada dalam kegiatan bisnis ritel, yaitu meliputi product (barang atau jasa), price (harga), place (tempat atau lokasi penjualan), dan promotion atau promosi. Hal ini tentu saja berbeda dengan bisnis grosir dimana pengusaha membeli barang dalam jumlah besar, dan menyalurkannya lagi kepada peritel. Bisnis grosir biasanya dijalankan oleh pengecer karena kemampuan modalnya yang cukup besar. Selain itu, juga terdapat mata rantai yang cukup panjang pada penyaluran barang dalam bisnis ritel dan melibatkan banyak pihak didalamnya, seperti distributor dan agen. Dalam mata rantai ini, pedagang perantara atau agen berperan dan mengambil peran atau tugas distributor untuk menyalurkan barang dari produsen. Selanjutnya agen menyalurkannya kepada pengecer atau peritel yang menjalankan bisnis ritel agar menjualnya lagi kepada konsumen akhir. Namun dalam prakteknya, mata rantai bisnis tak selalu berjalan seperti itu. Pedagang grosir, ada yang kemudian merangkap dengan membuka bisnis ritel dengan menjual barang atau produk langsung kepada konsumen. Hal ini bisa terjadi karena adanya peluang ataupun
  • 14. keuntungan bisnis yang terbuka. Meskipun bisnis ritel menyediakan berbagai peluang yang cukup menggiurkan, namun bisnis ini tak bisa dijalankan hanya dengan memahami pengertian bisnis ritel. Kemampuan lain yang harus dikuasai adalah manajemen usaha yang kuat, masalah layanan, dan kepekaan bisnis. Apalagi perilaku konsumen dalam bisns ritel tidak mudah ditebak, bahkan sering berubah. Hanya karena perbedaan harga yang sedikit atau kecewa dengan tukang parkir, konsumen bisa dengan mudah berpindah ke toko lain. · Pemahaman tentang perilaku Pesaing Bisnis ritel merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek cukup baik. Terutama jika mengamati jumlah populasi penduduk Indonesia pada tahun 2010 yang diperkirakan mencapai kurang lebih 220 juta jiwa. Alhasil, rasio keberadaan ritel khusunya ritel modern apabila diabdingkan dengan total penduduk Indonesia masih menunjukkan kesenjangan yang cukup besar (satu ritel masih harus melayani 500.000 jiwa). Keberadaan ritel-ritel tradisional memang masih cukup diperlukan dalam konteks melayani segmen ekonomi bawah. Namun kemajuan teknologi dan tuntutan kebutuhan konsumen yang terus meningkat menjadi pendorong adanya perubahan orientasi bisnis bisnis ritel.Jika pada awalnya banyak bisnis ritel yang cukup dikelola secara tradisional, tanpa dukungan teknologi yang memadai, tanpa pendekatan manajemen modern dan tanpa berfokus pada kenyamanan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pergeseran pola perilaku belanja pelangan yang terdeteksi dari sejumlah studi yang dilakukan menunjukkan bahwa aktivitas belanja pelanggan tidak hany dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup, namun lebih mengarah pada terpenuhinya kebutuhan untuk berekreasi dan berelasi. Kondisi inilah yang mendorong bisnis ritel tardisional mulai harus peka menaggapi kebutuhan pelanggan yang belum terpemuhi jika mereka ingin tetap bertahan hidup dalam lingkungan persaingan bisnis ritel yang semakin tajam. Bekal pemahaman terhadap konsep-konsep pengelolaan ritel modern sangat penting untuk dipahami, mengingat kegagalan dalam pengelolaan akan menumbulkan resiko kerugian yang cukup besar. Sedangkan jika seorang pelaku bisnis ritel tetap bertahan dengan pengelolaan ritel secara tradisional tidak memungkinkan untuk memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bila dihadapkan dengan semakin banyaknya ritel-ritel modern yang dikelola dengan modal yang cukup besar maupun terjadinya perubahan pola belanja konsumen yang mempunyai konsekuansi terhadap berubahnya kebutuhan mereka terhadap keberadaan sebuah ritel seperti yang telah dijelaskan di atas. Pengelolaan ritel modern skala besar dan kecil membutuhkan kesiapan pengelola dalam arti Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan, ketrampilan (baik soft maupun hard skill) dalam hal manajerial ritel modern dan
  • 15. sekaligus kepekaan dalam melihat peluang agar dapat memiliki kompetensi untuk bertahan dalam bisnis ritel (continous competitive advantage). Untuk itu, dipandang penting untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang manajemen ritel yang akan menambah kesiapan pengelola ritel tradisional maupun ritel modern pada umumnya dalam mengimplementasikan semua pengetahuan dan konsep manajemen ritel modern secara terintegrasi khususnya bagi kesiapan dalam mengelola bisnis ritel modern slaka kecil dan menengah secara mandiri maupun apabila terjun sebagai bagian dari manajemen suatu perusahaan ritel skala menengah dan besar. Sasaran 1. Para pengusaha kecil dan menengah yang berkeinginan terjun dalam bisnis ritel sebagai: 1. Pemula dalam bisnis ritel modern skala kecil dan menengah secara mandiri 2. Tenaga yang akan bergabung dala operasional perusahaan ritel modern skala kecil dan menengah 3. Pelaku bisnis ritel tardisional kecil dan menengah yang berkeinginan untuk mengembangkan diri 4. Tenaga yang akan bergabung dalam manajerial perusahaan ritel modern skala kecil dan menengah pada tingkatan supervisor/penyelia 2. Para pengusaha ritel tradisional kecik dan menengah yang menjadi binaan suatu lembaga/institusi/organisasi lembaga swadaya masyarakat Bidang Kompetensi Pelatihan, penelitian dan konsultasi dalam bidang Manajemen Ritel, meliputi: 1. Perencanaan Bisnis Ritel (Retail Business Plan) 2. Audit Ritel Manajemen 3. Perencanaan dan Penyusunan Strategi Pemasaran Ritel 4. Pengelolaan Barang Dagangan (Merchandise Management) 5. Pengelolaan Operasional Toko (Store Operation) 6. Kiat Sukses Mengeloal Ritel Modern Skala Menengah dan Kecil (memulai dan mampu bertahan dalam era kompetisi) 7. Pergeseran Paradigma Pengelolaan Ritel Tradisional menuju Paradigma Ritel Modern 8. Analisis Perilaku Belanja Konsumen
  • 16. 9. Retail Mix (Bauran Ritel) 10. Pengelolaan Loss Prevention 11. Studi Kelayakan Bisnis Ritel · Pemahaman tentang Lingkungan Sosial,ekonomi, dan Teknologi Lingkungan eksternal adalah semua elemen di luar organisasi yang relevan untuk operasi. Unsur-unsur di luar organisasi sulit dikendalikan namun berpengaruh terhadap organisasi. Organisasi tidak dapat berdiri sendiri atau memenuhi kebutuhannya sendiri. Organisasi mengambil input seperti bahan baku , uang, tenaga kerja dan energi dari lingkungan eksternal yang mengubahnya menjadi produk atau jasa sebagai output. Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan khusus dan lingkungan umum. · Pemahaman tentang lingkungan secara umum Elemen-elemen lingkungan umum meliputi sosial budaya, hukum, ekonomi, politik, dan teknologi. Variabel sosial antara lain demografik, gaya hidup dan nilai-nilai sosial. Variabel sosial budaya berkaitan dengan etika, benar-salah, dan tugas-wajib. Perkembangan penduduk, angkatan kerja, struktur kerja partisipasi kerja dan pendidikan mempengaruhi nilai-nilai sosial budaya. Demografik atau keadaan penduduk pada suatu wilayah seperti bertambahnya usia angkatan kerja. Hal ini membawa perubahan bagi organisasi karena mempengaruhi besarnya pasokan tenaga kerja. Demografik juga membentuk pasar untuk beraneka produk yang disebabkan oleh baby boomers atau ledakan bayi. Gaya hidup juga membawa pengaruh terhadap organisasi. Sebagai contoh meningkatnya pola hidup konsumtif masyarakat perkotaan mendorong mereka untuk membeli barang-barang yang bermerk dan selalu up to date. Hal ini mendorong organisasi untuk lebih menghasilkan produk mutu dan kualitas produknya. Faktor nilai-nilai sosial antara satu negara dengan negara lainnya berbeda. Misalnya di negara Jepang banyak orang bekerja pada suatu perusahaan untuk seumur hidupnya. Ini berbeda dengan sebagian besar negara-negara lain dimana masyarakatnya sering berpindah-pindah pekerjaan dalam jangka pendek. Struktur organisasi di Perancis lebih kaku daripada organisasi di Jepang atau Amerika. Di Jerman hak pekerja dan serikat pekerja dijamin oleh Undang-Undang dan karyawannya disebut sebagai mitra sosial, dan memiliki upah lebih besar daripada di Amerika Serikat. Secara umum kondisi ekonomi turut menentukan keberhasilan organisasi. Variabel ekonomi yaitu, kondisi ekonomi pada umumnya yang mempengaruhi aktivitas sebuah organisasi. Variabel ekonomi seperti upah, harga yang ditetapkan
  • 17. oleh pemasok dan pesaing serta kebijakan fiskal pemerintah mempengaruhi biaya produksi barang atau penawaran jasa dan kondisi pasar. Indikator ekonomi mengukur pendapatan, tabungan, investasi, harga, upah, produktivitas, lapangan kerja, aktivitas pemerintah serta transaksi internasional. Variabel politik yaitu berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi aktivitas suatu organisasi sebagai hasil dari proses atau iklim politik. Proses politik mencakup persaingan antar kelompok dengan kepentingan yang berbeda, yang masing-masing mencari peluang untuk mencapai sasarannya sendiri. Seiring dengan tuntutan masyarakat terhadap praktik bisnis yang tidak benar, pemerintah hendaknya menjadi kekuatan politik yang mewakili masyarakat melalui deregulasi, debirokratisasi, dan dekonsentrasi. Variabel teknologi meliputi perkembangan baru dalam produk atau proses serta pengetahuan seperti fisika yang mempengaruhi aktivitas organisasi. Teknologi dapat mengubah segala sesuatu secara cepat dan adakalanya masyarakat tidak siap atau belum siap akan perubahan teknologi. Inovasi dalam bidang komputerisasi, robot, bioteknologi dan sumber daya alam lainnya mempengaruhi produktivitas masyarakat. Dari penjelasan di atas jelas bahwa lingkungan organisasi tidak statis. Manajemen organisasi bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kesempatan agar berkembang. Lingkungan luar organisasi dapat menentukan keberhasilan organisasi/lembaga/badan usaha. Untuk mengidentifikasi perubahan lingkungan di luar organisasi, manajer perlu memonitor lingkungan umum. Sebagai contoh, manajer perlu mengurangi produksi barang mewah bila melihat adanya kecenderungan penurunan pengeluaran secara umum dari konsumennya. Organisasi mendapatkan informasi tentang keadaan lingkungan umum dari berbagai sumber, seperti dari hubungan informal dalam industri, manajer organisasi lain, data dari dalam organisasi, laporan dan statistik pemerintah, jurnal atau majalah ekonomi, serta data-data dari internet. 21.4 Langkah-langkah Alfamart Beberapa langkah Alfamart untuk medekatkan diri & memberikan fasilitas lebih kepada pelanggan. 1 . Member Adalah sebutan untuk para pelanggan setia Alfamart. Para member Alfamart akan mendapatkan berbagai macam keuntungan dan kejutan special dari Alfamart seperti: HematKu, Kalender Belanja, Specialku dan Hadiahku, serta program ekslusif lainnya. Member Alfamart adalah pelanggan yang memiliki dan bergabung dalam keanggotaan Kartu AKU, A Card Flazz atau Kartu AKU BNI.
  • 18. Target pemasaran alfamart adalah semua kalangan masyarakat di Indonesia yang ingin memberikan kemudahan kepada konsumen dengan ada di dekat lingkunya.strategi pemasarannya diintegritasinya dengan kegiatan promosi yang dijalankan secara berkala dengan berbagai metode sesuai dengan jenis produk dan focus target pasarnya. · Kalender belanja “promosi yang diadakan 2 minggu sekali memberikan harga mudah dan hemat. · Keuntungan kartu aku “memberikan potongan harga dan hadiah khusus yang berpengaruh pada produk tersebut. · Belanja puas,harga pas”memberikan kemudahan berbelanja pada konsumen dengan harga pas dan menarik tentunnya”. Untuk strategi jangka panjang berbagai program yang berkaitan dengan loyalitas konsumen serta pembentukan komunitas. Dalam meningkatkan brand image berhasil dalam meraih penghargaan dengan piala dunia 2009 yang meyisihkan partikal-partikal besar di Indonesia. Dengan memperoleh penghargaan brand dan menjadikan gerai alfamart yang tersmi menjual produk-produk yang terpilih,sehingga terpilihnya alfamart berkaitan erat dengan pengalaman menjadikan yang terbaik dalam bidang usahanya. 2. Alfamart Sahabat Indonesia Program ‘Alfamart Sahabat Indonesia’ (Satu Hati Berbagi untuk Indonesia) menaungi seluruh inisiatif dan inspirasi kegiatan tanggung jawab sosial dari Perseroan untuk memberikan nilai tambah keberadaan Perseroan kepada masyarakat. Program ‘Alfamart Sahabat Indonesia’ terdiri dari 6 Pilar utama yaitu: • Alfamart Care, fokus kepada program kepedulian sosial. • Alfamart Smart, fokus kepada program pengembangan pendidikan anak. • Alfamart Clean & Green, fokus pada upaya pelestarian lingkungan hidup. • Alfamart Sport, fokus pada olah raga dan pengembangan jiwa sportivitas. • Alfamart Vaganza, fokus pada pengembangan seni dan hiburan. • Alfamart SMEs, fokus pada program pembinaan dan pemberdayaan UKM
  • 19. 3. Alfamart Online Dengan motto Smart and Easy Shopping, Alfamart kini menyediakan AlfaOnline. Dengan membuka alamat www.alfaonline.com pelanggan dapat memesan produk-porduk yang dijual oleh alfamart dengan mudah. 4. Alfamart ‘GERBEG’ (gerakan bersih-bersih warung) Kegiatan ini adalah bentuk apresiasi Alfamart kepada para anggota dan upaya kami untuk melindungi pedagang kecil/tradisional dapat berjalan berdampingan dengan ritel modern.
  • 20. Kesimpulan Dalam memilih retail store, pembeli mempertimbangkan banyak hal mulai dari harga, kemudahan, kualitas produk, bantuan wiraniaga, reputasi, nilai khusus(pelayanan) dan jasa khusus yang ditawarkan. Dengan demikin untuk menentukan rencana bagi perusahaan retail, perusahaan wajib memperhatikan hal-hal tersebut. Ada beberapa pemahaman untuk mementukan rencana perusahaan retail, diantaranya ialah pemahaman tentang saluran pemasaran, perilaku konsumen, pesaing, lingkungan sosial, ekonomi dan teknologi, dan pemahaman pada lingkungan umum. Salah satu contoh yang diambil oleh Alfamart ialah membuat member (keanggotaan) damana setiap member akan mendapatkan keuntungan atas kepersertaannya dalam anggota, seperti potongan harga,undian dan lain-lain. Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa sudah layaknyalah perusahaan memiliki Strategi Pemasarannya sendiri sebelum mereka menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya. Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan. Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan lagi penjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah berhasil menetapkan strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya dengan tepat. Adapun penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar. Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya.
  • 21. Daftar Pustaka www.alfamartku.com www.alfaonline.com www.antaranews.com www.google.com