SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 64
UAJY
RÇAKANOVEMBER2013ISSUE #1.
Majalah Arcaka november Edisi 2013 final 2
Majalah Arcaka november Edisi 2013 final 2
CONTACT US:
Biro Penelitian dan Penulisan
Sekretariat Himpunan Mahasiswa Arsitektur TRIÇAKA
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Jl. Babarsari No.44 , Sleman, Yogyakarta 55281- Indonesia
email : arcakauajy@gmail.com
Membangun kecerdasan, kecintaan, dan
kelestarian dunia arsitektur nusantara
yang berwawasan internasional.
1.Menyajikan informasi sesuai dengan
realita dalam proses berfikir kritis
mahasiswa.
2.Menjadi acuan dan pedoman untuk
memperkaya keilmuan di bidang
arsitektur
3.Membangun, mengajak, dan
menginspirasi pembaca untuk
sadar, berpikir, dan berkarya bagi
masyarakat.
V I S I A R Ç A K A
M I S I A R Ç A K A
koordinator biro penelitian & penulisan
BILLY GERRARDUS SANTO
wakil koordinator biro penelitian & penulisan
AJI BAYU KUSUMA
sekretaris
JECKHI HENG
reporter
AGNES ARDIANA ARIANTI
ELIZABETH NADA TRISUCI W.
desain & layout
ALEICIA VIDYA PHITALOKA
THOMAS A. SANTOSO
marketing
WAYA THERESIA UTOMO
RÇAKAM A J A L A H I L M I A H P O P U L E R
A R S I T E KT U R UA J Y
WHO USARE
ARSITEKTUR HIJAU diangkat sebagai tema penting dalam terbitan edisi pertama majalah ilmiah populer
mahasiswa UAJY yang berjuluk ARÇAKA. Green Stream dalam arsitektur masa kini seakan-akan berkembang
menjadi tema seksi di tengah hiruk-pikuk kerusakan lingkungan yang merajalela dimana-mana. Manusia merasakan
beban berat dari kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai belahan bumi akibat dari ulah manusia sendiri yang
konon menjauh atau tidak bersahabat dengan alam. Ketika manusia mengabaikan alam, melakukan tindakan yang
merugikan alam, bahkan melukai alam, pada gilirannya alam murka dan bertindak menghukum manusia dengan
beragam bentuk bencana alam dan kemanusiaan.
Arsitektur Hijau ternyata merupakan tema yang menarik dan asyik diperbincangkan. Berbagai upaya kreatif disodorkan
untuk mengembangkan pemikiran maupun tindakan arsitektural yang menggunakan green sebagai paradigma. Arus
arsitektur hijau merambah ke mana-mana, bagaikan jamur yang tumbuh subur pada musim hujan. Arsitektur hijau yang
memanifestasi secara beragam seakan-akan menyihir para arsitek di berbagai tempat untuk merasuknya sebagai
ideologi. Arsitektur hijau telah menjadi idola yang diyakini mampu menyelamatkan bumi dari kerusakan yang lebih parah.
Para arsitek yang tergila-gila mengidolakan arsitektur hijau telah berhasil membuka cakrawala baru yang memberi
karakter kuat pada desain arsitektur yang mereka ciptakan. Kini, arsitektur hijau menjadi sepenggal era baru dalam
sejarah arsitektur yang memuja kelestarian alam.
Diskusi tentang penyelamatan bumi mengingatkan pada sosok AVATAR. Film animasi berjudul Avatar : The Last
Airbender buatan Michael Dante DiMartino dan Bryan Konietzko (2005-2008) ini menampilkan sosok penyelamat
bumi bernama Avatar Aang. Ia diilustrasikan sebagai sosok yang mampu menguasai dan mengendalikan unsur-unsur
alam berupa udara, air, tanah, api, dan angin. Sosok Avatar sebagai penyelamat kehidupan ternyata adalah tokoh penting
dalam kepercayaan Hindu. Avatar atau Awatara dalam agama Hindu diyakini merupakan penjelmaan Tuhan. Ia pernah
hadir berkali-kali (berinkarnasi) ke dalam berbagai jaman dengan wujud fisik berbeda-beda sesuai dengan tema
penyelamatan jaman yang dihadirinya. Ada sepuluh Avatar yang diyakini dan sembilan diantaranya pernah hadir di bumi.
Avatar terakhir diyakini akan hadir pada akhir jaman.
Paradigma green dalam arsitektur tampaknya sejalan dengan misi dan upaya penyelamatan bumi yang menjadi tugas
Avatar. Paradigma green dengan wujudnya yang beragam, mulai dari yang bersifat saintifik hingga bermuatan kearifan
lokal, memiliki muara yang sama, yaitu menyelamatkan bumi dan membangun bumi agar dapat ditempati manusia dan
kehidupannya secara berkelanjutan. Tugas arsitek berparadigma green mirip dengan tugas Avatar, menyelamatkan bumi
dengan mengendalikan elemen-elemen kunci bumi.
Semoga arsitektur hijau menjadi sarana dan ideologi penting bagi para arsitek dalam membantu Avatar untuk
menyelamatkan bumi dan kehidupan yang berlangsung di atasnya. Semoga ia bukan Avatar ke sepuluh, yang
kehadirannya menandai akhir jaman.
EDITORIAL
FROM THE EDITOR
WAYA THERESIA UTOMO
ARS 2011
THOMAS A. SANTOSO
ARS 2012
ELIZABETH NADA T.
ARS 2012
BILLY GERRARDUS S.
ARS 2011
AJI BAYU KUSUMA
ARS 2011
JECKHI HENG
ARS 2011
AGNES ARDIANA
ARS 2012
ALEICIA VIDYA P.
ARS 2011
RÇAKA
THE CONTRIBUTORS
Photograph by Billy Gerrardus
“Centralized” at Green School, Bali
AGENDA 10
PROFILE 14YOUNG ARCHITECT
YULI SRI
HARTANTO
SENIOR ARCHITECT
DJOKO ISTIADJI
17
DESIGN
PROJECTS
20LOCAL
MASJID PATHOK
NEGARA
PLOSOKUNING
ALMAMATER
RUMAH SAKIT
KHUSUS
BERSALIN
ADINDA
23
26WORLDWIDE 28
GOLDEN
SECTION
32
STUDENT
WORKS!
39COMPETITION RESEARCH 44
CONTENTS
BCA ZERO
ENERGY
BUILDING
KROON
HALL
YALE UNIVERSITY
BERARSITEKTUR DALAM GREEN STREAM
WEX UGM 2013
MENUJU
INDONESIA
HIJAU
OPINION48
GO GREEN KATA MEREKA...
POINT51ARCHITECTURAL EVENTS 52
53CAMPUS NEWS 54
55
TECHNOLOGY
& INNOVATION
56 57
ANJANGSANA58JEJAK ARSITEKTUR FENOMENA & LIFESTYLE 60
FTKIMAI 2013
PAMERAN STPK
2013
WELPARCH!
STUDI BANDING
UNDIP-UAJY
WANAPRASTA
BATA INOVASI
LIMBAH ABU
BATAKO
STYROFOAM
IKATAN MASA
LALU AKAN
KOTAGEDE
MANDALA
MENURUT
KOSMOLOGIS
BUDDHIS
AGENDA
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 10
AGENDA
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 11
AGENDA
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 12
http://research.unt.edu/sites/default/files/Gandhi02_0.jpg
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 13
The Earth provides enough to satisfy every man s needs,
but not every man s greed.
“
”- Mahatma Gandhi
GREEN DI ATAS KERTASTIDAK HANYAYULI SRI HARTANTO
Yuli Sri Hartanto, begitu nama lengkap arsitek
muda kita yang sudah melanglang buana jauh ke negeri
orang. Akrab disapa dengan sebutan Mas Yuli, pria asli
Yogyakarta ini berbagi cerita kepada ARÇAKA seputar
perjalanan karirnya dari Jogja ke Jerman dan berbagi
pandangannya seputar Green Architecture.
PerjalananBerarsitekturdariJogjakeJerman
Sebelum memutuskan untuk
belajar berarsitektur, sebenarnya Mas Yuli
sudah memiliki minat dan keterkaitan
akan bentuk dan performa. Ia menyadari
minatnya tersebut ketika melihat film
anime dan tokusatsu dari Jepang.
Mendapatkan brosur dari fakultas teknik
Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY),
tanpa pikir panjang Ia mengisi formulir
pendaftaran, memilih jurusan Arsitektur
dan langsung mengirimnya.
Masa kuliah Ia nikmati dengan
bermain bentuk dan proporsi. Tahun
2001-2005 Mas Yuli “nyambi” membuat
maket di studio milik Andy Santosa
bernama Archigramm. Proses membuat
maket dilanjutkan dengan bekerja di
Lokket bersama beberapa teman. Di
akhir tahun 2005, Mas Yuli diperkenalkan
dengan Agus Handoko,seorang arsitek
yang mengajarkannya banyak hal tentang
detail baik standard detail ataupun special
detail.
Kendala dalam melakukan Tugas
Akhir terjadi ketika Gempa 6,2 Skala Richter
mengguncang Yogyakarta tanggal 27 Mei
2006 pukul 05.55. Mas Yuli pun berhenti
sejenak dari proses penyusunan tugas akhir
dan fokus untuk membangun kembali rumah
nya yang rusak total.
Setelah wisuda,Ia mendapat
undangan wawancara dan test di Budi
Pradono Arsitek. Mas Yuli pun diterima dan
berkarya bersama Budi Pradono dan tim
selama 3 tahun 7 bulan. Proyek di Budi
Pradono Arsitek antara lain Villa Berawa di Bali
dan Pure Shi Shi Lin Exhibition di Taipei.
Setelah mendapatkan kesempatan
jalan-jalan ke Jerman tahun 2010, Mas Yuli
pulang ke Tanah Air untuk mengasah
kemampuannya dalam berarsitektur dan
belajar bahasa Jerman di Goethe Institute,
Jakarta. Setahun kemudian Mas Yuli kembali
ke Jerman dan mulai berjibaku dengan
pesaing dari beberapa negara di Eropa untuk
memperoleh kesempatan magang.
2001-2003
ModelMaker(Archigramm)
2003–2005
ModelMaker(LOKKET)
2006–2007
AssistantArchitectand
3DModeler
(CV.MAA)
2010–2011
FreeArchitect (HSHArchitekten
Berlin,Germany)
2011–2012
Jumior Architect ( Weberwurschinger
Architekten,Berlin,Germany)
2012–sekarang
Junior Architect ( White Sky Group
Gewers&Pudewill,Berlin,Germany)
PERSPECTIVE - YOUNG ARCHITECT
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 14
Arsitekdan ArsitekturHijau
Dari pengalamannya bekerja di
Jerman, Mas Yuli menyimpulkan bahwa
arsitektur hijau bukan lagi menjadi tema,
karena semua produk dan standar
kualitasnya sudah dites berdasarkan
standar arsitektur hijau , yaitu daur ulang,
tahan lama, dan bebas efek buruk bagi
kesehatan.
Mas Yuli berpendapat bahwa
dalam dekade ini,  profesi arsitek yang
berorientasi pada kebutuhan tempat
tinggal, dan estetika, mempunyai
t a n g g u n g j a w a b b a r u , y a i t u
mengakomodasi dan menerapkan
rancangan yang tidak hanya memiliki
karakter kekinian, akan tetapi juga tanggap
terhadap isu-isu lingkungan.
Selama Ia bekerja di Tanah Air, Ia
belum sekalipun mengalami atau
menemui ujian kelayakan bangunan.
Ujian tersebut, difokuskan pada beberapa
poin pokok, yaitu standar kelayakan
dalam lingkup penghuni, standar
kelayakan dalam lingkup bertetangga dan
standar kenyamanan dalam lingkup kota.
Memulai belajar dari nol
karena standard berarsitektur yang
berbeda dari Asia, Mas Yuli magang
selama 6 bulan di HSH Architekten
yang dibimbing langsung oleh Harald
Schindele. Enam bulan selanjutnya
Ia melanjutkan kerja magang di
Weberwürschinger Architekten
bersama Haye Baker. Disinilah Mas
Yuli mengetahui tentang tes
kelayakan dan uji standard bangunan
di Berlin. Saat ini Mas Yuli bekerja
sebagai junior architect di Gewers &
Pudewill dan masih disibukkan
dalam proyek masterplan di Saudi
Arabia.
S e c a r a t i d a k
langsung dan perlahan, Mas Yuli
merasakan bahwa arsitektur itu
seperti halnya never ending story atau
never ending adventure. Mas Yuli
berkata “Setiap akhir adalah awal.
Puncak adalah dasar. Setiap tempat
baru memiliki keanekaragaman yang
tidak akan pernah selesai dijelajahi.
Setiap langkah progress adalah proses
pencarian jati diri.”
Villa Berawa by Budi Pradono Architects
Photograph : Courtesy of Budi Pradono Architect
PERSPECTIVE - YOUNG ARCHITECT
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 15
Beberapa proyek green yang pernah Mas Yuli kerjakan yaitu di Jakarta,
bersama Budi Pradono Arsitek, membangun Resort and Spa di Uluwatu Bali.
Konsep yang ditawarkan adalah recycle material, yaitu memanfaatkan kayu bekas
kapal dan untuk dinding dalam bangunan menggunakan batu cadas sisa pondasi
yang di potong kecil – kecil.
“Arsitek sebaiknya mencermati kembali tradisi, kearifan lokal baik dari segi kedekatan dengan
alam, material maupun teknik dan prinsipbangun untuk dapat diolah sedemikan rupa sehingga menghasilkan
citradankarakterkekinian.”
Sementara itu di Jerman ada proyek apartemen yang menggunakan
konsep passive system house, yaitu rumah yang dapat menyulai energi sendiri.
Bangunan memiliki solar system sehingga hemat energi. Passive house sendiri
menjadi tren di Jerman saat ini.
Ia yakin jika kita menciptakan jarak dengan alam, maka kita sendiri akan
tahu dampak yang akan timbul. “Dari Arsitektur tradisional leluhur, kita melihat dan
merasakan sendiri, bahwa Arsitektur tersebut tidak hanya hijau terintegrasi dengan
alam tetapi juga memiliki estetika tertentu berdasarkan filosofi kesepahaman
antara Tuhan dan alam tempat mereka tinggal.” kata Mas Yuli menutup
perbincangan mengenai arsitektur hijau.
Pada akhirnya, yang menjadi daya tarik dan daya jual suatu karya adalah
kekuatan ciri khas dari desain,kejujuran,dan konsistensi.
Pure Shi Shi Lin Exhibition Taipei by Budi Pradono Architects
Photograph : Courtesy of Budi Pradono Architect
PERSPECTIVE - YOUNG ARCHITECT
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 16
Perjalanan Karier
Pak Djoko memulai pendidikan arsitektur
di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1985 dan
lulus pada tahun 1992. Beliau memiliki
pandangan bahwa arsitektur adalah ilmu terapan
yang membutuhkan praktek di dunia nyata. Atas
dasar itulah, pada awal masa kuliah Pak Djoko
membentuk kelompok dengan 5 kawannya dan
mengidentitaskan diri sebagai “Studio 85
Utama”. Kelompok kecil ini kemudian berkelana
bersama untuk mecari pengalaman-pengalaman
di lapangan. Mereka mulai belajar dari proyek-
proyek kecil yang ada di Yogyakarta. Tahun 1990-
1992, Kelompok ini mengalami vakum karena
konsentrasi untuk menyelesaikan kuliah. Seiring
berjalannya waktu anggota “Studio 85 Utama”
mulai meniti karirnya masing-masing dan hingga
saat ini studio tersebut masih dilanjutkan oleh Pak
Djoko.
Pada tahun 1993 sampai sekarang, Pak
Djoko mengabdi sebagai dosen program studi
Arsitektur di Fakultas Teknik Universitas Atma
Jaya Yogyakarta. Pada tahun 2000, beliau
melanjutkan pendidikan magisternya di
National University of Singapore School of Design
& Environment: Building Perfomance &
Sustainability. Pak Djoko memiliki prinsip bahwa
sebuah bangunan tidak hanya harus terlihat
cantik, namun juga harus memiliki performa
yang baik.
Menurutnya, performa yang baik dari
sebuah bangunan dapat dicapai dengan
menyeimbangkan aspek yang terukur dan
aspek yang tidak terukur dari bangunan
tersebut. Aspek yang tidak terukur antara lain
estetika, warna, komposisi bentuk, seharusnya
dipadupadankan dengan aspek terukur yang
bersangkutan dengan fisika bangunan. “Dalam
Arsitektur, hal-hal tidak terukur atau spekulatif
tersebut seharusnya dapat lebih didefinitifkan,
agar menciptakan sebuah karya arsitektur yang
seimbang”, ujar Pak Djoko.
“Arsitektur terdiri dari dua pokok pikiran
penting yaitu hal yang terukur dan hal yang
tidak terukur, namun pada umumnya para
arsitek kurang memikirkan hal-hal yang
terukur.”
3 ESENSIGreen Architecture
Ir.A.Djoko Istiadji,MSc.Bld.
Teks oleh Waya Theresia Utomo
Ir. A. Djoko Istiadji, MSc.Bld.Sc.,
memulai pendidikan arsitektur di Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1985.
Beliau memulai karir sebagai arsitek sejak
duduk di bangku kuliah. Pada tahun 2000, Pak
Djoko melanjutkan studi di NUS School of
Design & Environment: Building Perfomance &
Sustainability. ARÇAKA mencoba mengulas
riwayat karir dan pandangan beliau tentang
green architecture.
PERSPECTIVE - SENIOR ARCHITECT
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 17
3 Esensi Green Architeture
Isu arsitektur yang muncul dari masa ke
masa selalu berbeda-beda sesuai dengan
permasalahan yang ada pada zaman tersebut.
Isu green architecture jelas sedang menjadi
tren di zaman ini. Beliau memiliki pandangan
bahwa green architecture memang perlu untuk
diterapkan pada masa kini, karena kondisi alam
yang sudah tidak seimbang.
Pak Djoko berpendapat bahwa terdapat 3
esensi dalam pemikiran green architecture :
1. Sebuah karya arsitektur harus meminimalisir
dampaknya pada lingkungan. Bangunan
seharusnya memperhatikan kondisi
lingkungan di sekitarnya, sehingga tidak
memberikan pengaruh buruk.
2. Karya arsitektur harus mengoptimalkan
penggunaan energi pada bangunan.
Pengoptimalan ini dapat dilakukan dengan 2
sistem, yaitu passive system dan active
system.
• passive system : energi dari alam harus
dimanfaatkan seoptimal mungkin.
• active system : menggunakan energi
mekanik yang diimbangi dengan
optimalisasi energi. Active system
baiknya dilakukan apabila passive system
sudah dimanfaatkan dengan optimal.
3. Performa bangunan yang dimiliki oleh
sebuah bangunan haruslah optimal. Bagi
beliau, hal ini sangat berpengaruh bagi
pengguna bangunan tersebut, karena
kualitas kegiatan dari pengguna sangat
bergantung pada performa bangunan
tersebut.
Beliau berpendapat bahwa 3 esensi ini
seharusnya sudah menjadi pegangan umum
bagi para arsitek dalam merancang sebuah
bangunan, terlepas dari adanya konsep pikir
green architecture.
1 2 salah satu project Pak Djoko, Hotel Grand Sae Solo
yang menerapkan konsep green dengan
mengaplikasikan recycle water, green roof, dan
pencahayaan alami. 3 pemanfaatan vegetasi pada Hotel
2
3
1
PERSPECTIVE - SENIOR ARCHITECT
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 18
http://www.designwikipedia.org/Imag/Architecten%20&%20designers/Fo.%20Norman%20Foster.jpg
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 19
we believe the quality of our surroundings
can lift the quality of our lives."
“
”
- Foster + Partners
POLITIK HARMONI KERATON DAN MASJID
[GARIS KERAS!]
DESIGN PROJECT - LOCAL
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 20
Masjid Pathok Nagari Sulthoni
berlokasi di jalan Plosokuning Raya No.99,
Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Masjid ini didirikan oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono III, dengan luas lahan
2 2
2500 m dan luas bangunan ±328m .
Nama Plosokuning diambil dari
sebuah pohon ploso yang berdaun kuning
yang berada di sebelah timur masjid.
SEJARAH
Masjid Pathok Negara Plosokuning
dibangun pada masa Raden Mustafa (1812-
1814), sebagai rasa hormat kepada sang guru
dan sebagai dasar hukum agama atau yang
memberi nasehat spiritual bagi Sang Raja.
Raden Mustafa adalah putra dari Raden
Mursada. Raden Mursada adalah putra Kyai
Nur Iman yang tak lain adalah kakak kandung
Sri Sultan Hamengkubuwana I dan
Pakubuwana II.
KONSEPFILOSOFIS
Di depan masjid terdapat dua kolam
dengan kedalaman tiga meter, bermakna setiap
orang yang akan memasuki masjid harus
bersuci dulu dan apabilla menuntut ilmu harus
sedalam-dalamnya.
Masjid memiliki pintu gerbang
berundak. Tiga undakan pertama menunjukkan
bahwa islam terdiri dari 3 elemen yaitu iman,
islam, dan ikhsan. Lima undakan kedua
menunjukkan rukun silam, sedangkan enam
undakan ketiga menunjukkan rukun iman.
EKSPLORASI
Pathok Negara berarti tanda yang tidak
dapat berubah pada kerajaan atau Negara.
Masjid Pathok Negara Plosokuning adalah
masjid jami sebagai simbol pusat pemerintahan.
Ciri-ciri masjid berupa : (1) beratap tumpang
gasal, (2) denah bujur sangkar / persegi panjang
dengan batur yang lebih tinggi dibanding daerah
sekitar, (3) memiliki serambi, (4) memiliki ruang
pawestren, (5) terletak dekat dengan pusat
pemerintahan, (6) terdapat mihrab, mimbar,
bedug, dan kentongan, (7) terdapat makam di
sekitar masjid, (8) terdapat kolam keliling, dan
(9) dibatasi tembok keliling.
1 2
4
1Gerbang masuk menuju
masjid 2 Regol utama masjid 3
Tampak samping kanan 4
Serambi masjid 5 Detail atap
masjid
DESIGN PROJECT - LOCAL
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 21
MATERIAL&KONSTRUKSI
Lantai masjid Pathok Negara terbuat
dari plester ubin yang kini sudah diganti dengan
keramik. Tiang penyangga (kolom) utama
menggunakan kayu yang ditumpu pada kondisi
umpak (umpak motif sulur dan polos).
Dinding menggunakan batu bata
dengan cat sebagai finishing. Beberapa bagian
memiliki artikulasi berupa jalusi, roster dan
bukaan. Penutup atap dan kerangka atap terbuat
dari kayu.
Bagian utama masjid menggunakan
bentuk masjid dan tajug lambang gantung. Hal ini
dipengaruhi oleh pemakaian saka bentung (tiang
bentung) sebagai penggantung atap menanggap
pada atap brujung. Serambi masjid
menggunakan limasan lawaka, susunan tiangnya
seperti limasan trajumas yang diberi atap emper
pada keempat sisinya, seperti diuraikan
Ismunandar (Joglo Arsitektur Rumah Tradisional
Jawa, 2003: Hlm 121 & 163).
RUANG
Kualitas ruang yang dapat dirasakan
ketika berada di dalam masjid yakni pencahayaan
yang optimal akibat peletakan sistem bukaan
yang tepat, penghawaan yang sejuk karena
sirkulasi udara yang lancar, dan ruang yang
affordance.
Susunan tata ruang yang tegas
memisahkan fungsi bangunan utama dengan
serambi. Pemisahan teritori yang sesuai dengan
kaidah islam, perempuan bagian kanan dan laki-
laki di bagian kiri.
Sumber Pustaka:
 Ismunandar .K, 2003, Joglo Arsitektur Rumah
Tradisional Jawa, Semarang : Effar & Dahara Prize.
 Jurnal ‘Menengok Hubungan “Kraton dan Masjid” di
Dunia Kerajaan Melayu dan Jawa : Menjadi Pusat
Pengembangan Kebudayaan Lokal Nusantara yang
Harmonis dan Toleran, Djoko Suryo
 Masjid Pathok Negara. http://www.tembi.org/situs-
prev/dongkelan.htm. Diakses 17 November 2013.
1
2
1 ruang dalam masjid 2 atap masjid 3 mimbar masjid
DESIGN PROJECT - LOCAL
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 22
DENGAN IDE MEMBAWA SUASANA KENYAMANAN RUMAH KE DALAM RUMAH SAKIT,
SEMUA KEEKSKLUSIFAN DAN BATASAN DIRIPUN DITEROBOS SANG ARSITEK.
RUMAH SAKIT KHUSUS BERSALIN

Achitect
Ir. Didik S. Margono
Client
Dr. Indera Istiadi
Year
2008
Location
Jl. Soragan 14, Ngestiharjo
Kasihan, Bantul
UMAH. Itulah suasana yang tim
RA R Ç A K A r a s a k a n k a l a
mengunjungi rumah sakit khusus
bersalin Adinda. Permainan warna jingga
hitam yang tak lazim ditemui pada rumah
sakit pada umumnya menjadi ciri khas
sekaligus bentuk perwujudan ide yang
dasar diusung.
Ir. Didik S. Margono yang
merupakan perancang sekaligus
pemborong bangunan ini mengaku
bila konsep yang ingin dibawa
sederhana yaitu kenyamanan rumah.
Alumni Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik UAJY angkatan 1983
ini ingin membuat terobosan
menanggapi isu yang berkembang
tentang eksklusifitas dan batasan diri
yang ada dalam rumah sakit pada
umumnya.
allphotobyDionysiusChristianS.
DESIGN PROJECT - ALMAMATER
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 23
Lobby
Saat memasuki Lobby rumah sakit
Adinda, semua batasan rumah
sakit dalam benak kami hilang.
Lukisan yang terpajang hampir
disetiap sudut ruangan, ornamen
seni, serta karya-karya kriya yang
terpampang membuat kami
sejenak betah menikmati.
Warna putih yang mendominasi
pada rumah sakit pada umumnya
terganti oleh warna jingga
menyala yang berkarakter hangat
dan bersahabat, sehingga
melalui ruang lobi arsitek
tampaknya ingin menyambut
pengguna bangunan dengan
hangat bersahabat seperti di
rumah sendiri.
1Tampak depan bangunan Rumah
Sakit Adinda 2 Lobby rumah sakit 3
Hiasan dinding di ruang lobby
1
2 3
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 24
DESIGN PROJECT - ALMAMATER
Lorong
Langkah kami berlanjut untuk
menelusuri bangunan ini lebih
dalam. Dengan lebar 1,8 meter
lorong-lorong dalam bangunan
ini mencukupi kebutuhan
sirkulasi yang cukup vital bagi
kepentingan rumah sakit.
Namun tak sebatas memenuhi
fungsi, dengan penghias dinding
seperti lampu bergaya klasik di
kanan-kiri lorong, arsitek tetap
pada garis besar konsep awal,
yaitu membawa kenyamanan
rumah.
Foyer
Denah bangunan ini berbentuk persegi panjang,
memanjang dari arah utara ke selatan sehingga
pencahayaan alami pagi dan sore merata ke seluruh
bangunan. Namun dengan lebar bangunan yang cukup
besar, membuat masuknya cahaya alami tidak sampai di
tengah ruangan. Oleh karena itu, Pak Didik mengatasi
permasalahan tersebut dengan membuat foyer. Selain
berfungsi masuknya pencahayaan alami, pengahawaan
alami pun dapat tersalurkan ke tengah ruangan. Gemericik
air mancur di tengah foyer juga menjadi musik alami yang
menemani.
Keberadaan foyer mempertegas suasana rumah yang ingin
diciptakan oleh Pak Didik dalam karyanya ini, melengkapi
usaha-usaha pak Didik dalam mencapai ide pokok yang
ingin dia wujudkan dalam karyanya yaitu suasana rumah
didalam rumah sakit.
1Foyer yang melengkapi suasana rumah
yang ingin diciptakan oleh arsitek 2,3
lorong di dalam rumah sakit yang tetap
terang tanpa lampu 4 lampu bergaya
klasik pada dinding lorong
1
DESIGN PROJECT - ALMAMATER
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 25
The Building and Construction
Academy (BCA)
Architect
DP Architech
Client
Building Construction
Authority of Singapore
Year
2009
Alamat
200, Braddell Road,
Singapura (579700)
Semua itu dilakukan untuk
mencapai net-zero energy
consumption dan menghasilkan
100% dari kebutuhan energi
untuk institusi melalui tenaga
surya.
Moderate passive
design mendapatkan panas
matahari bangunan dan
ventilasi alami melalui dinding
hijau, atap hijau, perangkat
bayangan, low-E glass, lapisan
solar film, dan dinding panel
komposit.
Sementara itu, saluran
cermin dan sistem rak cahaya,
pipa dan tabung membawa
cahaya alami ke dalam ruang
bangunan, dan saluran sistem
pembuangan udara panas dari
setiap tingkat melalui dinding
bangunan dan atap harus
dihilangkan oleh cerobong asap
knalpot.
Zero Energy Building, Singapura Teks oleh Jeckhi Heng
khir-akhir ini, banyak
Adiantara para Arsitek
dan desainer muda
semakin gencar dalam
pendirian dan perancangan
bangunan yang berkonsep
Zero Energy Building. Zero
Energy Building adalah
b a n g u n a n t a n p a
m e n g g u n a k a n e n e r g i .
Bangunan yang menciptakan
nol emisi karbon dan
mengonsumsi nol energi per
tahun. Cara ini dianggap paling
mutakhir untuk mengurangi
dampak buruk terhadap
lingkungan hidup.
Di Asia Tenggara,
Singapura merupakan negara
pertama yang memiliki ZEB di
tahun 2009. Gedung seluas
4.500 m² ini memperoleh
energi lewat panel-panel
surya seluas 1.540 m2 yang
dipasang di atap gedung dan
tempat strategis lain.
The Building and
Construction Academy (BCA)
Zero Energy Building adalah
sebuah proyek bangunan yang
didirikan hanya untuk
percobaan, berfungsi sebagai
eksplorasi penggunaan energi
pada masa yang akan datang
dan program pendidikan
penghijauan (green) di iklim
tropis.
B a n g u n a n y a n g
direnovasi menjadi bangunan
institusi tiga lantai berfungsi
sebagai energy self-sufficient
school dan tempat kerja.
Proyek ini bekerja dua
kali lipat. Pertama, Passive
Systems diterapkan untuk
m e n g u r a n g i b e b a n
pendinginan bangunan. Lalu,
Bangunan ini juga dilengkapi
dengan intelligent active
feedback systems yang
memerlukan ketergantungan
minimal terhadap sumber
daya alam.
©beca.com
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 26
DESIGN PROJECT - WORLDWIDE
Sistem manajemen bangunan
berfungsi sebagai active feedback
mechanism, pemantauan real-time data
stream berkelanjutan untuk menjaga
kenyamanan penggunaan daya
minimal. Bangunan ini menggunakan
panel photovoltaic untuk menghasilkan
100% energi terbaru yang bersih,
sehingga tidak ada energi yang
terbuang, setiap kelebihan daya
didistribusikan ke kampus akademi BCA
atau ke grid kota.
Pada bangunan gedung ZEB
BCA terdapat ruang-ruang yang terdiri
dari kantor-kantor, laboratorium
penelitian, ruang kelas dan aula terbuka
untuk fungsi-fungsi yang lebih besar.
Terdapat juga sebuah pusat pengunjung
yang ditampilkan sebagai fasilitas
pendidikan masyarakat, menampilkan
teknologi dan strategi dimasukkan ke
dalam desain bangunan hijau.
1 Instalasi Mirror ducts pada siang hari 2 Bagian Atap
Bangunan 3 PV Roof 4 Penggunaan Laci Cahaya
1
2
3
4
©beca.com
©dpa.com
Sumber Referensi:
http://www.dpa.com.sg/projects/zero-energy-building/
©beca.com
©beca.com
DESIGN PROJECT - WORLDWIDE
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 27
1
roon hall setinggi 4 tingkat merupakan
Kbagian dari Yale University yang
berfungsi sebagai kantor fakultas,
ruang kelas, perpustakaan, auditorium dan student
lounge. Bangunan ini menerima sertifikasi LEED
(Leadership in Energy and Environmental Design)
Platinum oleh US Green Building Council sebagai
bangunan ramah lingkungan. Bangunan yang
dirancang oleh Hopkins Architects and Planners yang
berkolaborasi dengan Centerbrook Architects dan
Atelier Ten Environmental Designers ini menerima 59
poin secara keseluruhan dari hasil penilaian.
Menurut www.public.asu.edu, diperkirakan
pengunjung sekitar 522 orang per minggu dengan
estimasi waktu 18 jam per minggu per pengunjung.
Kroon hall ini juga dapat digunakan untuk acara yang
berhubungan dengan masyarakat khususnya ruang
auditoriumnya. Hal ini memungkinkan terjadinya
koneksi antara Universitas ini dengan lingkungannya.
1 tampak depan Kroon Hall 2
Perspektif Kroon Hall 3 Interior
ROON ALLHK
YALE UNIVERSITY
Teks: Elizabeth Nada
Foto & Gambar: Courtesy of Hopkins Architects
2
3
Architect
Centerbrook Architects
and
Planners Hopkins Architects
Client
Yale University
Year
2009
Location
School of Forestry & Environmental Studies
195 Prospect Street
New Haven Connecticut  06511
United States
1
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 28
DESIGN PROJECT - WORLDWIDE
Mengacu ke www.archinnovation.com
dan ada beberapawww.public.asu.edu,
aspek yang akan dibahas mengenai Kroon
Hall , antara lain sustainable sites , energi
dan bahan, serta efisiensi air
SUSTAINABLESITES
Bangunan ini dirancang guna
memperlihatkan suatu pembangunan yang
berkelanjutan (Sustainable Building)
dengan memperhatikan lingkungan dimasa
yang akan datang dengan mengurangi emisi
gas rumah kaca, kesinambungan dengan
alam dan pemanfaatan limbah-limbah yang
dihasilkan dari bangunan ini.
Kroon Hall didesain 81% hemat air,
58% hemat energi, dan menghasilkan
25% listrik dari sumber terbarukan. Kroon
Hall memiliki desain yang berbeda di
banding dengan bangunan sekitarnya yang
bernuasa arsitektur neo-gothic. Walaupun
begitu bangunan ini tetap terlihat selaras
dengan lingkungan sekitarnya, bentuknya
yang memanjang menyesuaikan dengan
kontur yang ada.
ENERGIDANBAHAN
Kroon hall menggunakan desain pasif
yaitu mengoptimalkan pencahayaan dan
penggabungan sumber energi terbarukan.
Orientasi bangunan mengambil
keuntungan dari akses matahari dan
ventilasi alami sehingga mengurangi
penggunaan AC.
Dinding beton dan langit-langit beton
ekspos berfungsi menahan panas agar tidak
keluar di musim dingin dan membantu
mendinginkan di musim panas.
4 Simulasi sistem aliran udara saat musim dingin 5 Simulasi
sistem aliran udara saat musim panas 6 Simulasi sistem aliran
udarasaatmusimdingin
4
5
6
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 29
DESIGN PROJECT - WORLDWIDE
PV’s
Water Temperature 50-60°F / 10-16°C
Rooflights
Rooflights
Return Air Path
PV’s
Solar Hot Water
Collectors
Water Temperature 50-60°F / 10-16°C
Under Floor Air
Displacement
Heat Exchanger
Open Loop Wells
PV’s
Pressure Pressure
Wind Direction
Natural VentilationMeeting Rooms
Dedicated AHU
SUMBERGAMBAR
http://www.aiatopten.org/node/112
http://www.public.asu.edu/~kroel/www558/KroonHall%20P
aper.pdf
SUMBERREFERENSI
http://news.yale.edu/2010/02/01/kroon-hall
http://www.public.asu.edu/~kroel/www558/KroonHall%20P
aper.pdf
www.archinnovation.com
7 tanaman penyaring stormwater 8 sistem
pengolahan air dengan tanaman penyaring
stormwater
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 30
DESIGN PROJECT - WORLDWIDE
7
8
EFFISIENSIAIR
Kroon Hall menggunakan inovasi
untuk menghemat air yaitu penggunaan
kembali limbah air. Stormwater dari atap
dan dari bawah dikumpulkan lalu disaring
melalui tanaman. Air limbah dikumpulkan
dalam bak cuci dan air hujan kemudian
digunakan untuk semua kebutuhan non-
minum seperti toilet dan irigasi.
Carbon Filter
Sand Filter
Roof Inflow
Inflow from north courtyard
Day tank for
toilet flushing
and irrigation
Pump
Foundation Grains
Filtering Aquatic Plants
Overflow
PumpPump
Water Treatment System
Emergency Overflow
Bulk Tank
http://editoratlarge.com/system/Image/Paula-Wallace.jpg
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 31
the isgreenest architecture
building from what s already there.
“
”- Paula Wallace
BERARSITEKTUR
DALAM
GREEN STREAM
BERARSITEKTUR
DALAM
GREEN STREAM
KETIKA MANUSIA SADAR AKAN PENTINGNYA
MENJAGA LINGKUNGAN, SELURUH DUNIA BERGERAK
BERSAMA DALAM BERBAGAI KARYA, MENCIPTAKAN
SEBUAH ARUS POSITIF YANG DIIKUTI BANYAK ORANG
DAN TERUS BERTAMBAH.
Teks oleh Billy Gerrardus S.
GOLDEN SECTION
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 32
danya isu global warming telah
Amenjadi keprihatinan bersama
dalam beberapa tahun terakhir.
Gerakan-gerakan berwawasan lingkungan
bermunculan, berlomba-lomba menciptakan
berbagai macam ide baru yang membuahkan
inovasi-inovasi positif bagi manusia dan
lingkungan. Konsep 3R (Reuse, Reduce dan
Recycle) telah menjadi fundamental dari
berbagai buah pemikiran serta inovasi baru,
terutama dalam dunia engineering, arts, dan
architecture.
Arsitektur hijau kini seringkali
terdengar tidak hanya di telinga kalangan
mahasiswa, peneliti dan praktisi arsitektur, tapi
juga masyarakat awam. Seakan-akan
arsitektur hijau menjadi gaya baru dalam dunia
arsitektur, menjadi renaissance masa kini,
menuju era baru dalam arsitektur.
Apakah sebenarnya green architecture itu
sendiri? Jimmy Priatman dalam buku “Energy-
Efficient Architecture - Paradigma dan Manifestasi
Arsitektur Hijau” (2005) mengemukakan konsep
arsitektur hijau sebagai arsitektur yang
berwawasan lingkungan dan berlandaskan
kepedulian tentang konservasi lingkungan global
alami dengan penekanan pada efisiensi energi
(energy-efficient), pola berkelanjutan (sustainable)
dan pendekatan holistik (holistic approach).
S E B E L U M N Y A K o n s t r u k s i
berbentuk perahu bambu di
Green School Bali.
BAWAH Stacking Green House,
Saigon, Vietnam
©Hiroyuki Oki
http://www.archdaily.com/199755/
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 33
GOLDEN SECTION
Untuk memantau perkembangan
arsitektur hijau di dunia, pada bulan
Februari lalu McGraw-Hill Construction
dalam kerjasama dengan United
Technologies, USGBC dan World Green
Building Council telah merilis sebuah
SmartMarket Report yang berjudul World
Green Building Trends. Hasilnya cukup luar
biasa, green building bertumbuh dengan
pesat di seluruh dunia. Data survey diambil
mulai tahun 2008 hingga tahun 2013
dengan 62 negara maju dan berkembang
sebagai responden, termasuk Indonesia.
28% persen arsitek, insinyur,
kontraktor, pemilik bangunan dan
konsultan di seluruh dunia melaporkan
bahwa mereka sedang mengerjakan
sustainable design dan green projects
dengan presentase 60% dari keseluruhan
proyek. Angka ini beberapa kali lipat dari
tahun 2009, yaitu hanya 13%. Dari hasil
survey, adanya permintaan pasar dan klien
yang sangat kuat pada tahun 2012
menunjukkan bahwa aspek green telah
menjadi pengaruh yang masif dalam bisnis.
Selain peningkatan-peningkatan
permintaan green building yang meningkat
(institusi pendidikan hingga 45% dalam tiga
tahun), hasil studi juga menunjukkan hal-
hal yang memacu pertumbuhan green
building diseluruh dunia, antara lain karena
permintaan klien, permintaan pasar, biaya
operasional yang rendah, branding,
transformasi pasar, dan juga karena
kesadaran perlunya green building (Right
Thing to Do).
Data-data ini menunjukkan
betapa besarnya potensi green architecture
dan akan terus berkembang terutama ke
arah negara-negara berkembang yang
banyak berada di Asia termasuk Indonesia.
Apabila dibandingkan dengan negara-
negara lainnya di seluruh dunia, Singapura
telah menunjukkan besarnya potensi green
architecture dengan rata-rata proyek green
building hingga 64%.
Top Sectors with Planned Green Building
Activity Over the Next Three Years
Source: McGraw-Hill Construction, 2013
Top Triggers Driving Growth of Green Building
Around the World
Source: McGraw-Hill Construction, 2013
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 34
GOLDEN SECTION
Bila dibandingkan dengan
Indonesia saat ini, Singapura telah
memiliki BCA (Building & Construction
Authority) Green Mark Scheme sejak
tahun 2005 yang mempromosikan
kepedulian lingkungan dalam
konstruksi dan sektor real estate serta
memberikan sertifikasi pada green
building . Tidak hanya itu, Singapura
juga telah memiliki SGBC (Singapore
Green Building Council) sejak 2009
dan menjadi negara anggota
WorldGBC (World Green Building
Council) pertama di Asia.
Dengan dukungan dari pemerintah, bangunan-bangunan hijau di Singapura kerap
bertambah, salah satunya adalah Nanyang Technological University yang menerapkan fasad kaca
yang mengurangi solar gain dan heat load sehingga mendapatkan natural views dan pencahayaan yang
efektif.
Bangunan ini juga dikenal dengan green roof yang melengkung sebagai ruang terbuka hijau
yang digunakan untuk tempat berkumpul. Tidak hanya itu, green roof ini juga berfungsi sebagai insulasi
termal, dan rainwater harvesting untuk irigasi lansekap. Rumput yang ditanam juga dibuat
menyesuaikan lansekap sekitar agar bangunan menyatu dengan lingkungan.
ATAS Sisi bagian dalam NTU
BAWAH Green Roof Nanyang
Technological University,
Singapore
©courtesyofinhabitat.com
©courtesyofinhabitat.com
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 35
GOLDEN SECTION
B a g a i m a n a d e n g a n
perkembangan green building di
Indonesia? Sejak tahun 2009 Indonesia
memiliki GBCI (Green Building Council
Indonesia) dengan kegiatan utama
edukasi, diseminasi, dan sertifikasi. Selain
m e l a k u k a n p r o g r a m - p r o g r a m
kerjasama, GBCI juga melakukan
sertifikasi yang nantinya akan menjadi
pengakuan atas kinerja fisik bangunan
dan diyakini dapat memotivasi semua
orang untuk ikut dalam berkebiasaan
‘green’.
Tujuan sertifikasi tersebut
diwujudkan dengan membuat tolak ukur
untuk bangunan hijau berupa greenship.
Greenship untuk Bangunan Baru
(versi1.0) terdiri dari 42 kriteria dan 101
poin. Sertifikat BRONZE diberikan
untuk bangunan yang mencapai 35 poin,
GOLD 58 poin, dan yang tertinggi;
PLATINUM 74 poin.
Saat ini baru ada beberapa bangunan yang
mendapat sertifikat greenship di Indonesia, yaitu
Gedung Kantor Manajemen Pusat Dahana di Subang
(Platinum), Gedung Menara BCA (Bank Central Asia)
di Jakarta (Platinum), dan Gedung Sampoerna
Strategic Square di Jakarta (Gold).
Beberapa konsep green architecture yang
diterapkan di Gedung Kantor Manajemen Pusat PT
Dahana antara lain: land efficient, energy efficient,
water & local environmental friendly materials serta
healthy indoor air.
Sementara itu dari artikel energitoday.com
yang berjudul Besar dan Jangkung Tetap Ramah
Lingkungan, Gedung Menara BCA yang
berketinggian 230 meter dengan 57 lantai juga
memperoleh greenship karena mampu menghemat
konsumsi energi listrik hingga 35% (bila dibandingkan
dengan pemakaian energi listrik gedung sejenis).
Hampir seluruh lampu di bangunan ini menggunakan
lampu LED dengan sensor cahaya yang mampu
meghemat listrik hingga 70% bila dibandingkan
dengan lampu lain. Penerapan kaca double glazing
yang diisi gas diantaranya juga diterapkan untuk
insulasi thermal sehingga suhu ruang terjaga.
Gedung Dahana, Subang , Indonesia
©courtesy of dahana.com
Masterplan Gedung Dahana
©courtesy of dahana.com
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 36
GOLDEN SECTION
Namun pada kenyataannya,
arsitek hanya bisa mendesain se-”hijau”
mungkin dan menghasilkan green building
dengan konsep green architecture.
Menggunakan sistem yang lebih efisien
dengan maksud mengurangi pemborosan
bisa saja justru memacu pemborosan itu
sendiri karena penggunaan energi yang
tidak hati-hati, atau yang dikenal dengan
fenomena “Jevon’s Paradox”.
Gedung Menara BCA contohnya,
mengatasi masalah tersebut dengan
menambahkan parkir sepeda dan layanan
shower bagi pesepeda, serta pelatihan
internal bagi penghuni gedung untuk
memacu green lifestyle pekerjanya.
Green architecture sebenarnya
hanya merupakan sebagian kecil dari
berbagai macam gerakan peduli lingkungan
yang harus dipahami dan diterapkan.
Gerakan-gerakan inilah yang seakan
menciptakan sebuah arus hijau (green
stream) menuju hidup yang lebih baik.
Oleh karena itu, selain memperhatikan
desain yang hijau untuk memperoleh
sertifikasi greenship, gaya hidup yang hijau
juga harus diterapkan mulai dari skala yang
terkecil yaitu diri sendiri.
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 37
http://inhabitat.com/amazing-green-roof-art-school-in-
singapore/
http://www.dahana.com/news/dahana-s-office-
architecture-design-won-award/
http://www.dahana.com/news/dahana-s-central-
management-office-kampus-an-
environmentally-friendly-green-building/
http://energitoday.com/2013/08/25/besar-dan-jangkung-
tetap-ramah-dan-untung/
"Stacking green / Vo Trong Nghia + Daisuke Sanuki +
Shunri Nishizawa" 20 Jan 2012. ArchDaily.
Accessed 22 Nov 2013.
SUMBER REFERENSI
INIAS Resource Center. 2013, Green Listing
Indonesia
McGraw-Hill Construction, (2013), World
Green Building Trends, SmartMarket Report,
McGraw-HillConstruction
Priatman, J. (2002), Energy-Efficient
Architecture, Paradigma dan Manifestasi
Arsitektur
Hijau, Jurnal Dimensi Arsitektur , 30. Surabaya:
TeknikArsitekturUniversitasKristenPetra
©Hiroyuki Oki
http://www.archdaily.com/199755/
“study nature,
love nature,
stay close to nature.
It will never fail you.”
-Frank Lloyd Wright
GOLDEN SECTION
http://cdn.archinect.net/images/514x/bf/bfbd0f1a6b9acc60b7462e1dc4274ed2.jpg
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 38
But I absolutely believe that architecture is a social activity that has to
do with some sort of communication or places of interaction, and
thattochangetheenvironmentistochangebehaviour.
“
”-Thom Mayne
WEX UGM 2013
2ndWINNER
RUANG EMPATI
OMAH GUYUB KAMPUNG
Rimba Harendana ARS 09
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 39
STUDENT WORKS - COMPETITION
STUDENT WORKS - COMPETITION
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 40
STUDENT WORKS - COMPETITION
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 41
STUDENT WORKS - COMPETITION
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 42
STUDENT WORKS - COMPETITION
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 43
MENUJU
INDONESIA
HIJAUTeks oleh Aji Bayu Kusuma & Waya
ewasa ini, berkembangnya isu pemanasan global semakin marak. Dampak
Dperubahan iklim berpengaruh besar terhadap Rencana Tata Ruang Kota (RTRW)
yang berbasis Kajian Lingkungan Strategi Hidup (KLSH) sehingga muncul kebijakan
dengan beragam fungsi dan kegunaannya. Dalam hal ini, pemerintah selaku pembuat kebijakan
mengeluarkan aturan seperti yang telah tercantum dalam peraturan-peraturan pemerintah
Indonesia.
Permasalahan alih fungsi ruang hijau seperti hutan lindung, lahan pertanian, dan hutan bakau
menjadi pertambangan liar, pemukiman, daerah tambak dan sebagainya sangat marak terjadi di
Indonesia. Untuk mengoptimalkan upaya meminimalisir permasalahan tersebut, maka diperlukan
arah tujuan kota hijau yang tepat, terarah, dan fokus.
Terdapat 7 kriteria menuju
kota hijau yang harus ada dalam
RTRW berbasis KSLH, yaitu zero
waste (reduce, reuse, recycle),
zero run off (eco-drainage-reduce,
reuse, recycle, recharge,
recorvery), infrastruktur hijau,
transportasi hijau, ruang terbuka
hijau (RTH), bangunan hijau, dan
komunitas hijau.
 
KAJIAN PERANCANGAN
©Mokhamad Ediadi
©Alrizki Marino
“Jakarta Green City”
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 44
STUDENT WORKS - RESEARCH
Pembangunan semestinya
selaras dengan kondisi geografis dan
lingkungan setempat, akar budaya,
adat istiadat, bahkan kepercayaan yang
dianut masyarakat. Menurut
Kementerian Lingkungan Hidup, ada
tiga indikator untuk mewujudkan kota
hijau, yaitu udara bersih (clean air), air
bersih (clean water), dan tanah bersih
(clean land). Hal ini sangat tegantung
pada pada kemampuan manusia untuk
menjaga kelestarian sungai, danau, dan
air dalam tanah.
Contoh kasus yang sering
ditemukan ditengah masyarakat adalah
terjadinya banjir yang diakibatkan oleh
pengaturan sistem drainase kota yang
kurang baik, oleh karena itu kehadiran ruang
terbuka hijau menjadi angin segar bagi
perkembangan pembangunan kota, yang
berlandaskan RTRW. Penggunaan
insfrastruktur hijau selama ini masih menjadi
polemik, hal ini dikarenakan perkembangan
teknologi bahan yang masih terbatas, ketika
dihadapkan pada penggunaan teknologi
beton yang selama ini menghiasi kota, atau
sering disebut sebagai hutan beton kota,
ternyata belum ramah lingkungan, dimana
2
semen mengandung CO yang melimpah.
Mengacu pada arah pembangunan
kota yang berkelanjutan, penerapan zero
waste (reduce, reuse, recycle) belum
menjadi prioritas bagi kalangan pembangun
dalam hal ini pengembang (developer), dan
kontraktor. Intervensi pemerintah dalam
hal pemilihan material yang akan digunakan
dalam pelaksanaan pembangunan kurang
memiliki suara. Sehingga ketika berhadapan
dengan realitas yang sudah terjadi selama
ini, zero waste hanyalah isu energi hijau yang
belum mampu diterapkan di negara ini.
Sementara zero run off (eco drainage-
reduce, reuse, recycle, recharge, recovery)
jauh lebih dipikirkan oleh banyak pihak.
©wikimedia.org
Jakarta Panorama
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 45
STUDENT WORKS - RESEARCH
Namun kabar gembira ketika
pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk
mengakomodir transportasi hijau, salah satu
caranya dengan uji emisi karbon pada
kendaraan, serta pemikiran dan tindakan
nyata akan ruang terbuka hijau (RTH),
bangunan hijau, dan komunitas hijau yang
akhir-akhir ini didengungkan oleh banyak
kalangan terutama akademisi dan praktisi
barsangkutan. Ketika menilik perkembangan
pembangunan yang berkelanjutan, maka
aspek udara bersih (clean air), air bersih
(clean water), dan tanah bersih (clean land)
menjadi prioritas, dan membutuhkan badan
penyelenggara khusus yang mampu
mengakomodasi kepentingan mengenai
kebijakan energi hijau. Semua bergantung
pada kebijakan pemerintah, yang kini
dilematis akibat pemerintah yang korup.
Terkadang pemikiran dan pelaksanakan
pembangunan berkelanjutan terkalahkan
dengan kepentingan pembuat kebijakan.
La n g k a h I n d o n e s i a u n t u k
menggalakkan kota hijau melalui
perencanaan RTRW yang berbasis KLSH
pada tiap daerah merupakan langkah awal
yang baik. Mulai terlihat benih-benih
kegiatan positif yang telah dilakukan oleh
pemerintah, developer, dan masyarakat,
tetapi belum mencapai hasil yang maksimal.
Untuk itu, perlu adanya kerjasama yang baik
antara ketiga pihak untuk menciptakan kota
hijau yang baik.
 
SUMBER:
Buletin Nirwono Joga: RTRW BERBASIS KAJIAN STRATEGIS LINGKUNGAN HIDUP
http://jakarta.kompasiana.com
http://www.tataruangindonesia.com
http://repository.library.uksw.edu
SUMBER GAMBAR:
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/3/3b/Jakarta-Panorama.jpg
http://blog.cifor.org/14368/indonesian-province-explores-green-growth-amidst-economic-
expansion#.UpBKYuLcBQ6
http://www.traveldailynews.asia/news/article/50373/ten-indonesian-cities-designated-as
Nama : DIPTYA ANGGITA
NPM : 105401482
Konsentrasi : Arsitektur
Judul Tesis :Kajian Penerapan
Arsitektur Ramah
Lingkungan dengan Tolok
Ukur Greenship pada
Bangunan
Jumlah Halaman: 171 Halaman
 
Green Building Council Indonesia (GBCI)
sebagai lembaga nirlaba menyelenggarakan
sertifikasi bangunan hijau di Indonesia
berdasarkan Greenship. Greenship memiliki
enam kategori yakni : Tepat Guna Lahan / ASD
(Appropriate Site Development) ; Efisiensi dan
Konservasi Energi / EEC (Energy & Efficiency
Conservation) ; Konservasi Air / WAC (Water
Conservation) ; Sumber dan Siklus Material /
MRC (Material Resources and Cycle) ; Kualitas
Udara dan Kenyamanan Ruang / IHC (Indoor
Health and Comfort) ; dan Manajemen
Lingkungan Bangunan / BEM (Building
Environment Management).
Penelitian ini menyatakan bahwa
penerapan tolok ukur Greenship pada
bangunan memerlukan : (1) evaluasi untuk
memudahkan penerapan dan penilaiannya ; (2)
criteria bangunan yang lebih spesifik untuk
prasyarat awal penerapan, sebelum sebelum
menggunakan tolok ukur Greenship. Hal ini
disebabkan bangunan memiliki fungsi,
letak/lokasi, kebutuhan ukuran, bentuk,
ketinggian, peraturan daerah, dan peraturan
menteri.
RESENSI
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 46
STUDENT WORKS - RESEARCH
http://pds.exblog.jp/pds/1/200711/05/51/d0079151_23382081.jpg
But now sustainability is such a political category that it's getting
more and more difficult to think about it in a serious way.
Sustainability has become an ornament.
“ ”
- Rem Koolhaas
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 47
GO GREEN
KATA
MEREKA...
GO GREEN
KATA
MEREKA...
aat ini isu mengenai pemanasan
Sglobal sedang menjadi masalah
bersama dalam masyarakat.
Kemudian, muncullah gagasan-gagasan yang
menuju konsep hijau melalui berbagai sudut
pandang, salah satunya dari sudut pandang
arsitektur yang menerapkan program green pada
bangunan atau green building.
Terdapat dua pendapat mengenai green
building. Pertama, pendapat dari Ibu Ir. M.K. Sinta
Dewi., MSc. atau yang kerap disapa Ibu Sinta dan
Ibu V. Reni Vita Surya, ST., M.T. atau yang kerap
disapa Ibu Reni. Kedua tokoh tersebut merupakan
dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta.Teks oleh Agnes Ardiana
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 48
OPINION
Apa itu green Architecture?
Ibu Sinta mengatakan Green Building itu seperti
yang ada di “Green Counseling”, yaitu bangunan yang
ramah lingkungan. Green itu dapat dimulai dengan hal
yang sederhana, tidak harus dengan material yang
organik, misalnya seperti mempelajari site. Kemudian
mempertimbangkan kebutuhan ruang dan tidak lepas
pula diskusi dengan klien “How to Persuade”.
Dalam mengolah site perlu adanya
pertimbangkan yang matang. Seperti dalam KDB, 60%
untuk bangunan dan 40% untuk lahan terbuka. Lahan
terbuka tersebut dapat dimanfaatkan untuk vegetasi,
pencahayaan dan untuk tumbuhnya rumput yang berfungsi
menyerap hujan agar air hujan tidak terbuang begitu saja.
Tidak diperkenankan menebang pohon,
melainkan menggunakan vegetasi yang sudah ada.
Harapannya bangunan dapat memenuhi fungsi kedepan
dalam jangka waktu 10-20 tahun. Bangunan sebisa
mungkin berhubungan dengan udara luar dan
menghindari terjadinya ruang di dalam ruang, minimal
memiliki dua arah bukaan .
Bila setiap bangunan
melakukan hal tersebut, tentu
hasilnya akan baik. Ibu Sinta
menerapkan cara tersebut pada
proyek gereja, rumah, dan pada
proyek lainnya.
Bagaimana dengan di
Indonesia?
Selain itu, menurut Ibu Sinta
“Keadaan arsitektur di Indonesia
sendiri kalau di desa justru malah
masih green, namun untuk yang di
kota menuju sadar akan hijau”,
karena saat ini semakin disadari akan
pentingnya green building.
Apa itu greenArchitecture?
Ibu Reni mengatakan Green Building
merupakan konsep yang harus dipakai untuk sustain.
Melalui hal-hal kecil, seperti prilaku yang
mempertimbangkan hemat energi, bebas emisi,
membuang sampah pada tempatnya. Tidak hanya
itu, sebagai pengajar dapat memberikan potensi
mengedukasi orang lain.
Untuk memperoleh desain yang ideal
terdapat tiga tahap penting dalam merancang yaitu
kebutuhan, lingkungan, dan sosialisasi.
Penerapan green building yang pernah
dilakukan Ibu Reni terdapat pada desainnya yang
berupa kapel (gereja kecil) di Sengkan, Kaliurang,
dengan menggunakan material ramah
lingkungan, penghawaan maksimal,
sistem semi basement, dan tampilan Joglo
yang mengadaptasi dengan lingkungan.
bagaimana dengan di
Indonesia?
Ibu Reni mengatakan, “Kalau untuk
bangunan di Indonesia saat ini belum
semua green, namun berusaha menuju
green. Sedangkan, bangunan yang
sederhana justru masih menerapkan
green building.”
D e s a i n y a n g p a l i n g
mempertimbangkan penghawaan dan
perlindungan adalah bangunan tradisional
karya nenek moyang.
Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa green building adalah
membangun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan memenuhi fungsi untuk jangka
waktu yang panjang. Keadaan arsitektur di Indonesia saat ini sedang mengarah menuju green dan
untuk bangunan tradisional di Indonesia justru masih menerapkan prinsip green building.
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 49
OPINION
p int
campusnews
architecturalevents
FORUM KOMUNIKASI TEMU KARYA ILMIAH
MAHASISWA ARSITEKTUR INDONESIA 2013
Teks oleh Thomas A. Santoso
ampung Kota itulah tema besar yang diusung bagi
Kpameran tahunan kali ini, pameran yang diadakan di
Solo Paragon Mall mulai dari 20-24 oktober 2013 ini
merupakan bagian rangkaian acara besar satu minggu
FKTKIMAI (Forum Komunikasi Temu Karya Ilmiah Mahasiswa
Arsitektur Indonesia) 2013 Jateng. Pameran ini diikuti oleh
peserta perwakilan dari seluruh wilayah Indonesia.
Menurut Prasetyo, selaku koordinator
pameran,”Jadi kampung kota itu memiliki makna bahwa
Kampung dan Kota itu sama bukan lebih baik antara satu
dibanding yang lainnya. Sehingga kampung harus seperti kota
dalam kemajuan pembangunan, dan kota harus seperti
kampung yang asri dan tentram, bukan kumuh dan
semrawut.”
“Sehingga dari pameran ini diharapkan masyarakat
lebih berhati-hati dalam membangun supaya pembangunan
justru tidak menjadi bumerang yang justru menimbulkan
kesemrawutan namun tetap asri dan tentram seperti di
kampung. ”, demikianlah penuturan mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Surakarta ini menyimpulkan tujuan
terselenggaranya pameran.
“Menyenangkan karena jadi mengenal identitas
masing-masing daerah.“ itulah kesan Arrin, salah satu peserta
pameran perwakilan dari BPR-15 Sumatera Selatan yang
merupakan mahasiswa Sriwijaya Palembang.
1
2
4
3
1suasana area pameran. FTKIMAI 2 Prasetyo, Koordinator Pameran
FTKIMAI 2013. 3 area Pameran BPR 15. 4 Pameran Foto BPR 1 - Jakarta
POINT- ARCHITECTURAL EVENT
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 51
PAMERAN KARYA SEJARAH DAN
TEORI PERKEMBANGAN KOTA
Teks oleh Agnes Ardiana
cara ini merupakan pameran perdana mata
Akuliah Sejarah Teori Perancangan Kota
(STPK) jurusan Arsitektur, Universitas
Atma Jaya Yogyakarta. Mata kuliah STPK dibimbing
oleh Ibu Ch. Dwi Astuti Depari, ST., M. T. dan Ibu
V. Reni Vita Surya, ST., M.T.
Pameran yang dipersiapkan sekitar dua
minggu ini diselenggarakan oleh PPLK (Pusat
Perencanaan Lingkungan Kawasan) yang
bekerjasama dengan Biro Pameran. Pameran ini
diadakan di lobby kampus Thomas Aquinas selama
satu minggu, mulai tanggal 4 November 2013.
Pameran yang bertema “Transformasi
Desain Kawsan Bersejarah di Yogyakarta” ini
bertujuan mengekspos karya mahasiswa.
“Pamerannya bagus, walaupun terlihat
agak sepi namun banyaknya pengunjung nampak
dari tanda tangan pada kolom pesan kesan.
semoga ini bisa menjadi awal untuk pameran
selanjutnya”, jelas Tatan, salah satu pengunjung
pameran.
Harapannya dengan pameran STPK ini
pemahaman akan kawasan bersejarah di
Yogyakarta dapat semakin diperdalam. Selain itu
diharapkan mahasiswa semakin termotivasi untuk
memaksimalkan karya, sehingga dapat
dipamerkan pada kesempatan berikutnya.
3
2
1
1 suasana area pameran STPK. 2 pameran diharapkan
dapat menjadi motivasi baru bagi mahasiswa lintas
angkatan 3 pameran STPK 2013 merubah layout default
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 52
POINT- ARCHITECTURAL EVENT
WELPARCH!Teks oleh Agnes Ardiana
21 Sepetember 2013-HIMA
Triçaka, mengadakan acara bagi teman-
teman angkatan baru yang diberi nama
Welcome Party Architecture (WelPaRch
2013)
Rangkaian acara WelPaRch
dimulai pukul 08.00 WIB, yang dibuka
oleh ketua HIMA. Setelah itu lomba
makan kerupuk, makan sayur,
memecahkan balon, tarik tambang,
balap karung dan ambil koin. Adanya
yel-yel juga ikut meramaikan acara.
Meskipun debu berterbangan
cukup mengganggu, namun antusiasme
para mahasiswa baru tidak dapat
dihalangi. Suasana WelPaRch sangat
ramai dan mahasiswa baru ikut larut
dalam acara, ditambah dengan alunan
musik yang membuat acara semakin
menyenangkan.
“Acara WelPaRch ini seru dan
bagus, tapi sayang game-nya kurang.”,
tutur Mia, salah satu mahasiswa baru.
Acara WelPaRch ini memang baru
pertama kali dilakukan, semoga
kedepannya lebih baik dan bermanfaat
dalam mengakrabkan mahasiswa baru.
SELAMAT DATANG KELUARGA BARU!
1
2
1 toast kelas Presentasi Arsitektural-C sebagai juara umum bersama Yosandi
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 53
POINT- CAMPUS NEWS
Study Banding HMA AMOGHASIDA dan HIMA TRIÇAKA
27 September 2013 - HIMA
Triçaka kedatangan HMA Amoghasida
dari Universitas Diponegoro. Himpunan
yang memiliki total anggota 62 orang ini
dimpimpin oleh Fahry Nur Faizal (2010)
sebagai ketua dan Rissa Fahriyan (2011)
sebagai wakil. Kedatangan Amoghasida ini
dalam rangka Studi Banding mengenai
program kerja himpunan.
Acara ini dibuka oleh ketua HIMA
Triçaka, kemudian presentasi yang
menjelaskan program kerja dan
perkenalan anggota, setelah itu sharing
antar departemen dan biro.
Bagi Amoghasida, ini merupakan
kunjungan pertama ke Universitas Swasta
di Yogyakarta. “Atma itu hangat, kami
kagum karena merasa sangat disambut.”
tutur Fahry. “Memang beda Universitas
Swasta dengan Negeri.” sambung Rissa.
“Dari toilet saja sudah berbeda, lebih
bersih dan suasana di sini lebih akrab.”
Fahry kembali menambahkan.
Setelah presentasi dan sharing
bersama, HMA Amoghasida merasa
mendapatkan sesuatu yang baru dari
Triçaka.
“Kami tertarik dengan sistem biro
Triçaka, karena lebih spesifik dan fokus
pada bidang masin-masing. Tidak seperti
sistem Departemen Amoghasida yang
terlalu umum dan luas cakupannya. Selain
itu, penggunaan video pada presentasi
Triçaka lebih kreatif, kami sendiri belum
ada.”, ujar Fahry dan Rissa.
Di penghujung acara, masing-
masing himpunan saling mengungkapkan
kesan dan terima kasih. HIMA Triçaka
merasa bangga karena telah dikunjungi
oleh HMA Amoghasida. Studi Banding ini
diharapkan dapat menguatkan tali
silaturahmi HIMA Triçaka dengan
Amoghasida.
Teks oleh Agnes Ardiana
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 54
POINT- CAMPUS NEWS
Teks oleh Elizabeth Nada
ksara. Sebuah huruf yang mewakili satu
Aindividu, membentuk kata, kalimat dan
sebuah cerita. Dari pribadi saat ini
menjadi pribadi yang lebih baik. Itulah tema yang
dipilih oleh panitia untuk acara Wanaprasta
2013 .
Wanaprasta merupakan acara tahunan
yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa
Arsitektur TRIÇAKA yang bertujuan untuk
melakukan kaderisasi, melatih leadership,
kerjasama dan kebersamaan bagi teman-teman
angkatan baru.
Wanaprasta yang berlokasi di bumi
perkemahan Wonogondang ini diikuti oleh 56
peserta. Rangkaian acara dimulai tanggal 25
Oktober 2013 pukul 12.30 dengan dinamika
keberangkatan yang unik.
Acara yang berlangsung dari tanggal
25-27 Oktober 2013 diisi dengan kegiatan yang
padat, berisi dan seru, mulai dari refleksi malam,
outbound, dan acara inagurasi pada hari ketiga.
Panitia, peserta, dan seluruh kakak angkatan
berkumpul menjadi satu pada acara ini.
Melalui Wanaprasta, para peserta
diajak untuk berbagi kepada sesama yakni
dengan srawung bersama anak-anak sekitar
desa Wonogondang dengan bermain,
benyanyi, dan berbagi mainan serta buku-
buku.
Berbagai komentar muncul dari
peserta wanaprasta tahun ini ketika ARÇAKA
mewawancarai mereka. “Proficiat acaranya
bagus, tetapi aku sendiri belum dapat
menyimpulkan apa-apa dari acara
(Wanaprasta). Semoga tahun depan
Wanaprasta bisa lebih sukses.“ kata Tius yang
dipilih sebagai ketua wanaprasta tahun 2014.
Lain hal nya dengan Tius, Caca dan
Niken punya tanggapan lain tentang acara ini,
“Waktu briefing aku agak takut, karena tampilan
kakak-kakak nyeremin tetapi ternyata
semuanya baik.” kata Caca. “Acaranya seru
sekali. Tema AK.SA.RA dapat diserap dengan
baik, aku jadi dapat mengetahui diriku seperti
apa dan menyadarkan bahwa kita memiliki
keluarga di arsitek ini.” lanjut niken
menambahkan. Keduanya kompak
berpendapat, “Kebersamaannya terasa sekali.
Semoga tahun depan acaranya lebih baik lagi.”
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 55
POINT- CAMPUS NEWS
Bata Inovasi
Limbah Abu
idak hanya sampah
Tplastik dan styrofoam
yang dapat di olah, abu
limbah pabrik pun dapat
dimanfaatkan menjadi bahan
bangunan. Seperti yang dilakukan
oleh bapak Agus Sucahyo yang
memanfaatkan Abu Limbah
pabrik Gula Madukismo menjadi
bata inovasi.
“Bata abu limbah ini
tidak merusak lingkungan
karena tidak pake tanah”, ujar
Mbak Pindo, selaku staff dari
pabrik bata inovasi abu limbah
yang ditemui di kantornya.
B a t a i n o v a s i i n i
memiliki perbandingan semen,
limbah abu dan pasir (4:3:3).
Bata limbah abu memiliki
ukuran 6x11x25 cm, membuat
proses emasangan lebih cepat
dan hemat.
P a d a p r o s e s
pembuatannya bata ini terdapat
perbedaan dengan batako pada
umumnya, karena pada bata
inovasi ini tidak melalui proses
pembakaran, namun melalui
p r o s e s p r e s s d e n g a n
menggunakan mesin .
Bata yang memiliki
tampilan menyerupai batu candi
ini, bisa menjadi alternatif desain
yang membutuhkan batu candi
d i t e n g a h s u s a h n y a
memperoleh batu candi. Warna
abu-abu kehitaman juga dapat
menjadi kelebihan bata ini untuk
diekspos.
Selain itu, bata inovasi
ini memiliki karakter yang unik,
karena sensitif akan sentuhan,
jika disentuh bata ini akan
berubah warna menjadi hitam.
Tempat produksi bata
inovasi ini terletak di Jalan Raya
Kembaran, Kasihan Bantul.
Untuk masalah harga, bata
inovasi limbah abu ini dijual
dengan harga Rp. 650,00 per
keping. Saat ini pemasaran
bata abu limbah masih sekitar
kota Jogja sampai Klaten.
Teks oleh Aleicia Vidya
Alat pencetak bata inovasi
contoh penerapan bata
Tumpukan bata inovasi
Tumpukan Limbah Abu Gula
Bata Inovasi
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 56
TECHNOLOGY & INNOVATION
BATAKO
STYROFOAM
erawal dari belum adanya
Bpelayanan sampah yang
baik di desa Sukunan-
Gamping, membuat warga
setempat merasa perlu menyulap
sampah limbah rumah tangga
menjadi barang-barang yang
bermanfaat.
Sampah styrofoam yang
merupakan salah satu masalah
dijadikan warga desa Sukunan
untuk menunjukan kekreatifitasan
menciptakan batako dengan bahan
dasar styrofoam.
Peralatan yang sederhana
tak lantas menyurutkan semangat
warga untuk memproduksi batako
styrofoam ini, bahkan batako
styrofoam ini telah lulus uji oleh
salah satu universitas negeri di
Yogyakarta untuk masalah
kekuatannya.
Tidak hanya styrofoam,
sampah plastik, dan kertas juga
dimanfaatkan warga sebagai
furniture seperti meja dan kursi.
Styrofoam Menjadi
Batako
Sesuai dengan namanya
batako ini merupakan campuran
dengan perbandingan 1(semen):
3 (styrofoam):3(pasir), dan jika
ingin di tambahkan kapur mentah
sebagai perkat, perbandingan
yang digunakan adalah 1
(semen):3(styrofoam) :3(pasir):
1(kapur).
“Hampir sama dengan
batako biasa, hanya saja untuk
pembuatannya styrofoam digiling
terlebih dahulu dengan parut
kelapa yang mata pisaunya kasar
lalu digiling bersamaan dengan
campuran pasir dan semen dan
tidak dibakar.” jelas pak Harto
yang ditemui di kediamannya. Pak
Harto adalah salah satu pencetus
lahirnya batako styrofoam di desa
ini.
Lebih
Menguntungkan
S e p e r t i y a n g
diketahui limbah styrofoam
merupakan limbah yang
susah terurai, maka
pemanfaatan styrofoam
menjadi batako sudah pasti
menjadi salah satu solusi
dalam masalah tersebut.
“Lebih green karena kita
menggunakan metode 3R
(Reuse, Reduce, Recycle)
dan pastinya lebih hemat.”
jelas pak Harto.
Bukan Untuk
Kolom
Kelemahan batako
styrofoam ini, tidak bisa
digunakan untuk kolom, dan
hanya dapat digunakan untuk
dinding atau sekat.
Pemanfaatannya
Sudah terdapat 5
rumah yang menggunakan
batako styrofoam ini. Selain
sebagai dinding, batako ini
dimanfaatkan sebagai pot
tanaman pada sepanjang
jalan desa dan beberapa
kerajinan lainnya.
Teks oleh Aleicia Vidya
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 57
DESIGN PROJECT - WORLDWIDE
Teks oleh Agnes Ardiana
Ikatan Masa Lalu
akan Kotagede
Ikatan Masa Lalu
akan Kotagede
ANJANGSANA - JEJAK ARSITEKTUR
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 58
otagede atau yang biasa disebut
Ksebagai “kota perak” merupakan
s e b u a h k a w a s a n y a n g
menyimpan pesona luar biasa, terletak di sebelah
selatan kota Jogja. Tidak hanya kerajinan perak
saja, melainkan bangunan kunonya yang
merupakan perkawinan Jawa dan Kolonial.
Bahkan secara Internasional mengakui
kekhasan Kotagede, dan berusaha membangun
kembali. Kemudian lahirlah gerakan-gerakan
pelestarian Belanda seperti Rodi Besik (membeli,
membangun), Faster Parent (Bapak angkat), Nasir
Tamara (Tenaga Ahli) .
Sejarah
Dahulu Kotagede merupakan pusat
Kerajaan Mataram, kemudian berpindah ke
Pleret dan sekarang menjadi Masjid Mataram dan
makam, sehingga muncul periodesasi berupa
Trend Maska Mataraman. Pada masa itu
bangunan menunjukkan status social, seperti
joglo,limasan,kampung. Akibat trend
mengalahkan budaya kerajaan, maka abdi dalem
merosot.
Berdasarkan sudut pandang arsitektural,
banguna masjid dan makan Mataram terbuat
dari susunan bata yang menjulang tinggi seperti
sebuah candi, karena pada masa itu berkembang
Majapahit yang bercorak Hindu.
Abad 18 sekitar 300an rumah kuno
berkembang di 5 kelurahan. Setelah itu
muncullah bangunan Eropa, karena adanya kaum
pedagang atau orang-orang Kalang yang berhasil
dan memiliki uang lebih ingin membangun
rumah dengan trend eropa yang menerapkan
Barroque dan Art Deco.
Bangunan
otagede atau biasa disebut
Ksebagai “Kota Perak”. Kawasan
yang terletak di sebelah selatan
kota Jogja ini menyimpan pesona luar biasa.
Tidak hanya kerajinan perak saja, melainkan
bangunan kuno yang merupakan perkawinan
Jawa dan Kolonial.
Secara internasionalpun kekhasan
Kotagede diakui, dan banyak pihak berusaha
membangun kembali bangunan-bangunan kuno
tersebut. Kemudian lahirlah gerakan-gerakan
pelestarian Belanda seperti Rodi Besik (membeli,
membangun), Faster Parent (Bapak angkat), Nasir
Tamara (Tenaga Ahli).
Sejarah
Dahulu Kotagede merupakan pusat
Kerajaan Mataram. Awalnya Kerajaan Mataram
ditinggal berpindah ke Pleret dan sekarang
menjadi Masjid Mataram dan makam, sehingga
muncul periodesasi berupa trend Maska
Mataraman.
Pada masa itu bangunan menunjukkan
status sosial yang dapat dilihat dari bentuk
atapnya. Contonya rumah Joglo (dipakai
kalangan Raja), rumah Limasan (dipakai rakyat
biasa) dan rumah kampung (yang banyak di
perkampungan). Trend mengalahkan budaya
kerajaan dan menyebabkan budaya abdi dalem
merosot.
Berdasarkan sudut pandang arsitektural
bentuk bangunan masjid dan makam
menyerupai candi yang terbuat dari susunan
bata menjulang tinggi seperti sebuah candi, hal
ini dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu yang
berkembang di Kerajaan Majapahit.
Pada abad 18, sekitar ±300 rumah
kuno berkembang di 5 kelurahan. Setelah itu
munculah kaum pedagang atau orang-orang
Kalang yang berhasil dan memiliki uang lebih
yang ingin membangun rumah dengan tren
Eropa yang menerapkan gaya arsitektur
Baroque dan Art Deco.
2
1RumahOrangKalang
2GerbangmakamRaja
44
1
ANJANGSANA - JEJAK ARSITEKTUR
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 59
3 Omah dhuwur 4 Konsul
Besi 5 Gardu Listrik 6 Detail
rumahkawasanKotagede
Bangunan
Beberapa contoh
bangunan kuno di Kotagede
antara lain Omah Dhuwur (yang
berarsitektur Eropa), gardu
listrik (gaya Belanda) dan rumah
model Jengki (tren 1960an, yang
meniru rumah juragan batik di
Pekalongan). Tidak hanya
peninggalan berupa bangunan
kuno, melainkan juga detail
arsitektural yang berupa boven,
roster dan konsul (konsul kayu
bernama baut dan yang
diterapkan pada bangunan klasik
Kotagede, kemudian beralih ke
konsul besi pada banguan
kolonial).
Keunikan dari bangunan
kolonial di Kotagede bila
dibandingkan dengan bangunan
kolonial pada umumnya yaitu
memiliki pagar tinggi yang
mengutamakan privacy, sehingga
ruang terbuka hijaunya tidak
terlihat . Oleh karena itu, yang
dapat mengetahui hanya pemilik,
kecuali tamu yang diperbolehkan
masuk.
Ketika gempa Jogja
tahun 2006, sebagian bangunan
kuno juga mengalami kerusakan,
karena belum memiliki tulangan.
“Saat ini tidak semua masyarakat
Kotagede berminat terhadap
bangunan kuno. Sehingga
sebagian orang yang masih
membangun rumah dengan
gaya-gaya kuno karena memiki
ikatan masa lalu”, tutur Pak
Erwito Wibowo, ketua RW 07
sekaligus Ketua Pusat Studi
Kebudayaan Kotagede.
3
4
5
6
ANJANGSANA - JEJAK ARSITEKTUR
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 60
Mandala
Menurut Kosmologis Buddhis
i d u n i a i n i
Ds e b e n a r n y a
banyak terdapat
fenomena yang belum
diketahui. Dari tiap
f e n o m e n a t e r d a p a t
p e r b e d a a n m a k n a
tersebut. Salah satu
d i a n t a r a n y a a d a l a h
Mandala. Dalam praktik
kehidupan sehari-hari,
Mandala sudah menjadi
nama umum untuk rencana
yang mana pun, grafik,
atau geometris pola yang
mewakili kosmos secara
m e t a f i s i k a t a u
simbolik,mikrokosmos
semesta dari perspektif
manusiawi.
Mandala, khususnya
pusatnya, bisa dipakai
selama meditasi sebagai
benda untuk memusatkan
p e r h a t i a n . M a n d a l a
merupakan seluruh konsep
alam semesta, terutama
dalam agama Buddha aliran
Mahayana Tibet.
Pada agama Buddha aliran
Mahayana Tibet, terdapat
Dalam alam semesta,
bayangkanlah bahwa
gunung besar di tengah-
tengah, dikelilingi oleh
empat benua, satu benua
pada tiap arah dari ke
empat mata angin utama,
dikelilingi samudra yang
luas. Tiap benua memiliki
penduduk dan seluruh
harta dalam benua
tersebut.
Teks oleh Jeckhi Heng
©cowbird.comPersembahan Mandala dalam bentuk Mudra
Mandala beserta isinya
©kepeng-nusantara.com
Persembahan Mandala dalam bentuk pasir
©vincentspirit.blogspot.com
ANJANGSANA - FENOMENA & LIFESTYLE
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 61
Saat dipersembahkan,
umat dapat membayangkan
b a h w a u m a t
mempersembahkan seluruh
alam semesta kepada Buddha.
Perlu diingat bahwa yang umat
persembahkan adalah alam
semesta dengan seluruh isinya.
Seperti, air, tanah, logam-logam
mulia yang terkandung yang di
dalamnya, dan seluruh
makhluk hidup yang ada di
dalamnya. Pada kenyataannya
hal tersebut tidak bisa kita
persembahkan karena alam
semesta bukan milik kita, jadi
f a k t a n y a y a n g u m a t
persembahkan adalah pikiran
t u l u s m e r e k a u n t u k
mempersembahkan sesuatu
yang amat berharga dan
perbuatan baik mereka sendiri
kepada Buddha.
Hal ini biasanya sering
dilakukan pada puja bhakti
(kebaktian umat Buddha) dalam
sehari-hari, atau puja bhakti
khusus. Puja bhakti khusus yang
dimaksud bisa pada contoh puja
tara, yaitu puja dengan
membacakan pujian kepada
Dewi Tara yang merupakan
figur utama dari Candi Kalasan,
sehingga puja tersebut
dilakukan di Candi Kalasan,
daerah Kalasan, Yogyakarta.
Saat umat merasa kebajikan
mereka sangatlah kurang untuk
mencapai suatu tujuan dalam
hidup mereka, umat bisa
membuat persembahan
mandala sebanyak-banyaknya
sampai tak terhingga sehingga
kebajikan umat cukup untuk
mencapai tujuan tersebut.
Ketika seorang guru
besar dari Tibet yang bernama
Je Tsongkhapa (1357-1419),
akan menyusun sebuah karya
terbesar beliau dalam hidupnya,
beliau banyak melakukan
persembahan Mandala kepada
Buddha agar tujuan mulia
tersebut tercapai. Ketika beliau
melakukan persembahan
Mandala, beliau menggunakan
kerikil dan batu-batuan sebagai
pengisi Mandala, akhirnya batu-
batu tersebut menjadi sangat
halus dan hal ini masih bisa kita
lihat di tempat dimana guru Je
Tsongkhapa melakukan
persembahan Mandala.
Salah satu komunitas
yang masih melakukan
persembahan Mandala yang
dilakukan oleh gurubesar Je
Tshongkapa adalah komunitas
Dharma Centre Kadam
Choeling Indonesia. Komunitas
ini sudah memiliki cabang
sekitar 10 Dharma Centre di
bumi Nusantara, salah satu di
Yogyakarta. Komunitas tersebut
mengajak umat mereka untuk
melakukan kebajikan, salah satu
diantaranya adalah praktik
membuat persembahan
Mandala.
©kepeng-nusantara.com
Mandala stone
ANJANGSANA - FENOMENA & LIFESTYLE
ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 62
Sumber Referensi:
Rinpoche, Dagpo. 2005. Penjelasan Tentang Teks Permata Bagi Mereka yang
Beruntung & Persembahan Mandala. Bandung : Kadam Choeling Indonesia
©littletibetgiftshop.com
Mandala tanpa pasir
WE
WANT
YOU!TO BE THE NEXT CONTRIBUTORS
FOR OUR NEXT ISSUE
ARÇAKA #2: EDISI 2014SEPEKAN ARSITEKTUR
#UAJY STUDENTS & EX-STUDENTS ONLY
kritik. saran. info : arcakauajy@gmail.com
Majalah Arcaka november Edisi 2013 final 2

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Rengginang kotak sumedang e-commerce
Rengginang kotak sumedang e-commerce Rengginang kotak sumedang e-commerce
Rengginang kotak sumedang e-commerce Zaenal Muttaqin
 
1.1 mengidentifikasi sikap & perilaku wirausaha
1.1   mengidentifikasi sikap & perilaku wirausaha1.1   mengidentifikasi sikap & perilaku wirausaha
1.1 mengidentifikasi sikap & perilaku wirausahaIchsan Mujahid
 
Sikap dan perilaku wirausaha
Sikap dan perilaku wirausahaSikap dan perilaku wirausaha
Sikap dan perilaku wirausahaNurAisah40
 
Laporan praktikum nata de coco
Laporan praktikum nata de cocoLaporan praktikum nata de coco
Laporan praktikum nata de cocoMelina Eka
 
Keselamatan, kesehatan kerja (k3)
Keselamatan, kesehatan kerja (k3)Keselamatan, kesehatan kerja (k3)
Keselamatan, kesehatan kerja (k3)dina febriana
 
QUEEN OF TABU (TAHU BULAT).pdf
QUEEN OF TABU (TAHU BULAT).pdfQUEEN OF TABU (TAHU BULAT).pdf
QUEEN OF TABU (TAHU BULAT).pdfHikmahInsyirah
 
2. BUKU PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN.pdf
2. BUKU PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN.pdf2. BUKU PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN.pdf
2. BUKU PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN.pdfNoctisCalleum
 
PPT Pengolahan Bahan Makanan (Jenis Sayuran)
PPT Pengolahan Bahan Makanan (Jenis Sayuran)PPT Pengolahan Bahan Makanan (Jenis Sayuran)
PPT Pengolahan Bahan Makanan (Jenis Sayuran)xxxhelmixxx
 
sifat sifat yg perlu dimiliki wirausaha (TM 3)
 sifat  sifat yg perlu dimiliki wirausaha (TM 3) sifat  sifat yg perlu dimiliki wirausaha (TM 3)
sifat sifat yg perlu dimiliki wirausaha (TM 3)Lia Kristiana
 
Kewirausahaan Usaha Bakso
Kewirausahaan Usaha BaksoKewirausahaan Usaha Bakso
Kewirausahaan Usaha BaksoShevti Arman
 
Contoh surat niaga dan surat kuasa
Contoh surat niaga dan surat kuasaContoh surat niaga dan surat kuasa
Contoh surat niaga dan surat kuasaSrestha Anindyanari
 
Business Plan Es Pisang Coklat
Business Plan Es Pisang CoklatBusiness Plan Es Pisang Coklat
Business Plan Es Pisang Coklatrinarifu
 
TUGAS INDIVIDU DDE MUCHIBBUDIN (2).docx
TUGAS INDIVIDU DDE MUCHIBBUDIN (2).docxTUGAS INDIVIDU DDE MUCHIBBUDIN (2).docx
TUGAS INDIVIDU DDE MUCHIBBUDIN (2).docxAhmadRoisulIshlah
 

La actualidad más candente (20)

Rengginang kotak sumedang e-commerce
Rengginang kotak sumedang e-commerce Rengginang kotak sumedang e-commerce
Rengginang kotak sumedang e-commerce
 
BAB II.pptx
BAB II.pptxBAB II.pptx
BAB II.pptx
 
1.1 mengidentifikasi sikap & perilaku wirausaha
1.1   mengidentifikasi sikap & perilaku wirausaha1.1   mengidentifikasi sikap & perilaku wirausaha
1.1 mengidentifikasi sikap & perilaku wirausaha
 
Sikap dan perilaku wirausaha
Sikap dan perilaku wirausahaSikap dan perilaku wirausaha
Sikap dan perilaku wirausaha
 
Kopra dan Minyak Kelapa
Kopra dan Minyak KelapaKopra dan Minyak Kelapa
Kopra dan Minyak Kelapa
 
Laporan praktikum nata de coco
Laporan praktikum nata de cocoLaporan praktikum nata de coco
Laporan praktikum nata de coco
 
Keselamatan, kesehatan kerja (k3)
Keselamatan, kesehatan kerja (k3)Keselamatan, kesehatan kerja (k3)
Keselamatan, kesehatan kerja (k3)
 
QUEEN OF TABU (TAHU BULAT).pdf
QUEEN OF TABU (TAHU BULAT).pdfQUEEN OF TABU (TAHU BULAT).pdf
QUEEN OF TABU (TAHU BULAT).pdf
 
2. BUKU PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN.pdf
2. BUKU PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN.pdf2. BUKU PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN.pdf
2. BUKU PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN.pdf
 
Karakteristik kewirausahaan
Karakteristik kewirausahaanKarakteristik kewirausahaan
Karakteristik kewirausahaan
 
Proposal investasi usaha
Proposal investasi usahaProposal investasi usaha
Proposal investasi usaha
 
PPT Pengolahan Bahan Makanan (Jenis Sayuran)
PPT Pengolahan Bahan Makanan (Jenis Sayuran)PPT Pengolahan Bahan Makanan (Jenis Sayuran)
PPT Pengolahan Bahan Makanan (Jenis Sayuran)
 
sifat sifat yg perlu dimiliki wirausaha (TM 3)
 sifat  sifat yg perlu dimiliki wirausaha (TM 3) sifat  sifat yg perlu dimiliki wirausaha (TM 3)
sifat sifat yg perlu dimiliki wirausaha (TM 3)
 
Krippik
KrippikKrippik
Krippik
 
Bep
BepBep
Bep
 
Kewirausahaan Usaha Bakso
Kewirausahaan Usaha BaksoKewirausahaan Usaha Bakso
Kewirausahaan Usaha Bakso
 
Contoh surat niaga dan surat kuasa
Contoh surat niaga dan surat kuasaContoh surat niaga dan surat kuasa
Contoh surat niaga dan surat kuasa
 
Business Plan Es Pisang Coklat
Business Plan Es Pisang CoklatBusiness Plan Es Pisang Coklat
Business Plan Es Pisang Coklat
 
TUGAS INDIVIDU DDE MUCHIBBUDIN (2).docx
TUGAS INDIVIDU DDE MUCHIBBUDIN (2).docxTUGAS INDIVIDU DDE MUCHIBBUDIN (2).docx
TUGAS INDIVIDU DDE MUCHIBBUDIN (2).docx
 
Leaflet hipertensi akper3
Leaflet hipertensi akper3Leaflet hipertensi akper3
Leaflet hipertensi akper3
 

Destacado

Desain pemodelan grafik - Tugas 1
Desain pemodelan grafik - Tugas 1Desain pemodelan grafik - Tugas 1
Desain pemodelan grafik - Tugas 1Bayu Radityo
 
Pancasila di masa orde baru (p3)
Pancasila di masa orde baru (p3)Pancasila di masa orde baru (p3)
Pancasila di masa orde baru (p3)ahmad sururi
 
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde BaruPancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde BaruRachmat Narendra
 
Urban ixd towardscitymaking
Urban ixd towardscitymakingUrban ixd towardscitymaking
Urban ixd towardscitymakingAdhitya Arjanggi
 
Pancasila pada era orde baru
Pancasila pada era orde baruPancasila pada era orde baru
Pancasila pada era orde baruRiskiana Riskiana
 
Nanyang Technological University School of Art Design and Media Building Scie...
Nanyang Technological University School of Art Design and Media Building Scie...Nanyang Technological University School of Art Design and Media Building Scie...
Nanyang Technological University School of Art Design and Media Building Scie...Adila Zaas
 
Zero Energy Buildings
Zero Energy BuildingsZero Energy Buildings
Zero Energy BuildingsJeffrey Funk
 
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Sakit
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah SakitPendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Sakit
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah SakitMelissa Soraya
 
Proposal Pendirian Rumah Sakit
Proposal Pendirian Rumah SakitProposal Pendirian Rumah Sakit
Proposal Pendirian Rumah Sakitadnanims
 
Zero energy building
Zero energy buildingZero energy building
Zero energy buildingRaghav Gupta
 

Destacado (11)

Desain pemodelan grafik - Tugas 1
Desain pemodelan grafik - Tugas 1Desain pemodelan grafik - Tugas 1
Desain pemodelan grafik - Tugas 1
 
Pancasila di masa orde baru (p3)
Pancasila di masa orde baru (p3)Pancasila di masa orde baru (p3)
Pancasila di masa orde baru (p3)
 
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde BaruPancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru
 
Urban ixd towardscitymaking
Urban ixd towardscitymakingUrban ixd towardscitymaking
Urban ixd towardscitymaking
 
Pancasila ppt
Pancasila pptPancasila ppt
Pancasila ppt
 
Pancasila pada era orde baru
Pancasila pada era orde baruPancasila pada era orde baru
Pancasila pada era orde baru
 
Nanyang Technological University School of Art Design and Media Building Scie...
Nanyang Technological University School of Art Design and Media Building Scie...Nanyang Technological University School of Art Design and Media Building Scie...
Nanyang Technological University School of Art Design and Media Building Scie...
 
Zero Energy Buildings
Zero Energy BuildingsZero Energy Buildings
Zero Energy Buildings
 
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Sakit
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah SakitPendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Sakit
Pendekatan Konsep Arsitektur Hijau Pada Bangunan Rumah Sakit
 
Proposal Pendirian Rumah Sakit
Proposal Pendirian Rumah SakitProposal Pendirian Rumah Sakit
Proposal Pendirian Rumah Sakit
 
Zero energy building
Zero energy buildingZero energy building
Zero energy building
 

Similar a Majalah Arcaka november Edisi 2013 final 2

Mata Kuliah Komunikasi Visual Dan Fotografi
Mata Kuliah Komunikasi Visual Dan FotografiMata Kuliah Komunikasi Visual Dan Fotografi
Mata Kuliah Komunikasi Visual Dan FotografiAlvin Karama
 
Design Archive Issue #1 Alpha by Achitecture Unikom
Design Archive Issue #1 Alpha by Achitecture UnikomDesign Archive Issue #1 Alpha by Achitecture Unikom
Design Archive Issue #1 Alpha by Achitecture UnikomAhmad Yusuf
 
Pencitraan Arsitektur Rumah Tradisional pada Rumah Susun di Kediri
Pencitraan Arsitektur Rumah Tradisional pada Rumah Susun di KediriPencitraan Arsitektur Rumah Tradisional pada Rumah Susun di Kediri
Pencitraan Arsitektur Rumah Tradisional pada Rumah Susun di KediriVijar Galax Putra Jagat Paryoko
 
Mentor_LDD_ARCH_ID_2022.pdf
Mentor_LDD_ARCH_ID_2022.pdfMentor_LDD_ARCH_ID_2022.pdf
Mentor_LDD_ARCH_ID_2022.pdfCiptaHadi2
 
2016 ARCHITECTURE summary
2016 ARCHITECTURE summary2016 ARCHITECTURE summary
2016 ARCHITECTURE summaryokafanz
 
Profil Henricus Kusbiantoro
Profil Henricus KusbiantoroProfil Henricus Kusbiantoro
Profil Henricus KusbiantoroAfif Fakhruddin
 
Tugas sejarah arsitektur ( architecture young indonesian)
Tugas sejarah arsitektur ( architecture young indonesian)Tugas sejarah arsitektur ( architecture young indonesian)
Tugas sejarah arsitektur ( architecture young indonesian)Icca IchaAnggriani
 
Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01
Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01
Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01frans2014
 

Similar a Majalah Arcaka november Edisi 2013 final 2 (12)

154-163
154-163154-163
154-163
 
Mata Kuliah Komunikasi Visual Dan Fotografi
Mata Kuliah Komunikasi Visual Dan FotografiMata Kuliah Komunikasi Visual Dan Fotografi
Mata Kuliah Komunikasi Visual Dan Fotografi
 
Design Archive Issue #1 Alpha by Achitecture Unikom
Design Archive Issue #1 Alpha by Achitecture UnikomDesign Archive Issue #1 Alpha by Achitecture Unikom
Design Archive Issue #1 Alpha by Achitecture Unikom
 
Pencitraan Arsitektur Rumah Tradisional pada Rumah Susun di Kediri
Pencitraan Arsitektur Rumah Tradisional pada Rumah Susun di KediriPencitraan Arsitektur Rumah Tradisional pada Rumah Susun di Kediri
Pencitraan Arsitektur Rumah Tradisional pada Rumah Susun di Kediri
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Mentor_LDD_ARCH_ID_2022.pdf
Mentor_LDD_ARCH_ID_2022.pdfMentor_LDD_ARCH_ID_2022.pdf
Mentor_LDD_ARCH_ID_2022.pdf
 
2016 ARCHITECTURE summary
2016 ARCHITECTURE summary2016 ARCHITECTURE summary
2016 ARCHITECTURE summary
 
121.pptx
121.pptx121.pptx
121.pptx
 
Profil Henricus Kusbiantoro
Profil Henricus KusbiantoroProfil Henricus Kusbiantoro
Profil Henricus Kusbiantoro
 
Arsitektur
ArsitekturArsitektur
Arsitektur
 
Tugas sejarah arsitektur ( architecture young indonesian)
Tugas sejarah arsitektur ( architecture young indonesian)Tugas sejarah arsitektur ( architecture young indonesian)
Tugas sejarah arsitektur ( architecture young indonesian)
 
Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01
Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01
Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01
 

Más de Adhitya Arjanggi

Sustainable cities 2013-june_2013_low_res
Sustainable cities 2013-june_2013_low_resSustainable cities 2013-june_2013_low_res
Sustainable cities 2013-june_2013_low_resAdhitya Arjanggi
 
Ruang+06 2011+%28low-res%29
Ruang+06 2011+%28low-res%29Ruang+06 2011+%28low-res%29
Ruang+06 2011+%28low-res%29Adhitya Arjanggi
 
Post traumatic urbanism architectural design - charles rice
Post traumatic urbanism  architectural design - charles ricePost traumatic urbanism  architectural design - charles rice
Post traumatic urbanism architectural design - charles riceAdhitya Arjanggi
 
The City At Eye Level | Lessons For Street Plinths
The City At Eye Level | Lessons For Street PlinthsThe City At Eye Level | Lessons For Street Plinths
The City At Eye Level | Lessons For Street PlinthsAdhitya Arjanggi
 
Panduan ramadhan-1435-h-muhammad-abduh-tuasikal-revisi-12-rajab-1435-h
Panduan ramadhan-1435-h-muhammad-abduh-tuasikal-revisi-12-rajab-1435-hPanduan ramadhan-1435-h-muhammad-abduh-tuasikal-revisi-12-rajab-1435-h
Panduan ramadhan-1435-h-muhammad-abduh-tuasikal-revisi-12-rajab-1435-hAdhitya Arjanggi
 
Panduan pelopor madya_2014
Panduan  pelopor madya_2014Panduan  pelopor madya_2014
Panduan pelopor madya_2014Adhitya Arjanggi
 
Majalah+bea+edisi+kesatu+2013
Majalah+bea+edisi+kesatu+2013Majalah+bea+edisi+kesatu+2013
Majalah+bea+edisi+kesatu+2013Adhitya Arjanggi
 
Jurnal tata kota edisi 01 mail
Jurnal tata kota edisi 01 mailJurnal tata kota edisi 01 mail
Jurnal tata kota edisi 01 mailAdhitya Arjanggi
 
Ikhtilat dan Khalwat_Serial Pengetahuan Islam
Ikhtilat dan Khalwat_Serial Pengetahuan IslamIkhtilat dan Khalwat_Serial Pengetahuan Islam
Ikhtilat dan Khalwat_Serial Pengetahuan IslamAdhitya Arjanggi
 

Más de Adhitya Arjanggi (20)

Urban design book 2013
Urban design book 2013Urban design book 2013
Urban design book 2013
 
Upload
UploadUpload
Upload
 
Upcl+ +final+%28 wv%29
Upcl+ +final+%28 wv%29Upcl+ +final+%28 wv%29
Upcl+ +final+%28 wv%29
 
Sustainable cities 2013-june_2013_low_res
Sustainable cities 2013-june_2013_low_resSustainable cities 2013-june_2013_low_res
Sustainable cities 2013-june_2013_low_res
 
Ruang+06 2011+%28low-res%29
Ruang+06 2011+%28low-res%29Ruang+06 2011+%28low-res%29
Ruang+06 2011+%28low-res%29
 
Publications
PublicationsPublications
Publications
 
Post traumatic urbanism architectural design - charles rice
Post traumatic urbanism  architectural design - charles ricePost traumatic urbanism  architectural design - charles rice
Post traumatic urbanism architectural design - charles rice
 
The City At Eye Level | Lessons For Street Plinths
The City At Eye Level | Lessons For Street PlinthsThe City At Eye Level | Lessons For Street Plinths
The City At Eye Level | Lessons For Street Plinths
 
Pemb u rakyat
Pemb u rakyatPemb u rakyat
Pemb u rakyat
 
Panduan ramadhan-1435-h-muhammad-abduh-tuasikal-revisi-12-rajab-1435-h
Panduan ramadhan-1435-h-muhammad-abduh-tuasikal-revisi-12-rajab-1435-hPanduan ramadhan-1435-h-muhammad-abduh-tuasikal-revisi-12-rajab-1435-h
Panduan ramadhan-1435-h-muhammad-abduh-tuasikal-revisi-12-rajab-1435-h
 
Panduan pelopor madya_2014
Panduan  pelopor madya_2014Panduan  pelopor madya_2014
Panduan pelopor madya_2014
 
Master+%28 a4%29 2
Master+%28 a4%29 2Master+%28 a4%29 2
Master+%28 a4%29 2
 
Majalah+bea+edisi+kesatu+2013
Majalah+bea+edisi+kesatu+2013Majalah+bea+edisi+kesatu+2013
Majalah+bea+edisi+kesatu+2013
 
Lcc+web+final
Lcc+web+finalLcc+web+final
Lcc+web+final
 
Jurnal tata kota edisi 01 mail
Jurnal tata kota edisi 01 mailJurnal tata kota edisi 01 mail
Jurnal tata kota edisi 01 mail
 
The Planner ePortoFolio
The Planner ePortoFolioThe Planner ePortoFolio
The Planner ePortoFolio
 
Ikhtilat dan Khalwat_Serial Pengetahuan Islam
Ikhtilat dan Khalwat_Serial Pengetahuan IslamIkhtilat dan Khalwat_Serial Pengetahuan Islam
Ikhtilat dan Khalwat_Serial Pengetahuan Islam
 
FST Magazines
FST MagazinesFST Magazines
FST Magazines
 
Urban Public Space
Urban Public SpaceUrban Public Space
Urban Public Space
 
Eco-Business Magazine
Eco-Business Magazine Eco-Business Magazine
Eco-Business Magazine
 

Último

Kodomo99 : Slot Pulsa Tanpa Potongan Mudah Menang
Kodomo99 : Slot Pulsa Tanpa Potongan Mudah MenangKodomo99 : Slot Pulsa Tanpa Potongan Mudah Menang
Kodomo99 : Slot Pulsa Tanpa Potongan Mudah MenangKodomo99
 
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docx
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docxDaftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docx
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docxGidion Turuallo
 
Sakai99 : Bandar Slot Gampang Menang Server Thailand Terbaru
Sakai99 : Bandar Slot Gampang Menang Server Thailand TerbaruSakai99 : Bandar Slot Gampang Menang Server Thailand Terbaru
Sakai99 : Bandar Slot Gampang Menang Server Thailand TerbaruSakai99
 
Sumber-Semula-Jadi-Utama-Dan-Kerjasama-Ekonomi-Dunia.pptx
Sumber-Semula-Jadi-Utama-Dan-Kerjasama-Ekonomi-Dunia.pptxSumber-Semula-Jadi-Utama-Dan-Kerjasama-Ekonomi-Dunia.pptx
Sumber-Semula-Jadi-Utama-Dan-Kerjasama-Ekonomi-Dunia.pptxAndrewJohn78
 
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airSyahyuti Si-Buyuang
 
Jasatoto99 : Situs Deposit via Qriss Teraman dan Slot Maxwin Terpercaya
Jasatoto99 : Situs Deposit via Qriss Teraman  dan Slot Maxwin TerpercayaJasatoto99 : Situs Deposit via Qriss Teraman  dan Slot Maxwin Terpercaya
Jasatoto99 : Situs Deposit via Qriss Teraman dan Slot Maxwin TerpercayaJasatoto99
 
pengolahan citra mengenai segmentasi citra.pptx
pengolahan citra mengenai segmentasi citra.pptxpengolahan citra mengenai segmentasi citra.pptx
pengolahan citra mengenai segmentasi citra.pptxRikiDarmawan11
 
Aksi Nyata Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan DEFA ANGGARA.pdf
Aksi Nyata Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan DEFA ANGGARA.pdfAksi Nyata Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan DEFA ANGGARA.pdf
Aksi Nyata Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan DEFA ANGGARA.pdfdefaanggara42
 
Kisetoto : Bandar Situs Slot Gacor Terbaik Malam Ini Bonus New Member 100 di ...
Kisetoto : Bandar Situs Slot Gacor Terbaik Malam Ini Bonus New Member 100 di ...Kisetoto : Bandar Situs Slot Gacor Terbaik Malam Ini Bonus New Member 100 di ...
Kisetoto : Bandar Situs Slot Gacor Terbaik Malam Ini Bonus New Member 100 di ...Kisetoto
 

Último (9)

Kodomo99 : Slot Pulsa Tanpa Potongan Mudah Menang
Kodomo99 : Slot Pulsa Tanpa Potongan Mudah MenangKodomo99 : Slot Pulsa Tanpa Potongan Mudah Menang
Kodomo99 : Slot Pulsa Tanpa Potongan Mudah Menang
 
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docx
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docxDaftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docx
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docx
 
Sakai99 : Bandar Slot Gampang Menang Server Thailand Terbaru
Sakai99 : Bandar Slot Gampang Menang Server Thailand TerbaruSakai99 : Bandar Slot Gampang Menang Server Thailand Terbaru
Sakai99 : Bandar Slot Gampang Menang Server Thailand Terbaru
 
Sumber-Semula-Jadi-Utama-Dan-Kerjasama-Ekonomi-Dunia.pptx
Sumber-Semula-Jadi-Utama-Dan-Kerjasama-Ekonomi-Dunia.pptxSumber-Semula-Jadi-Utama-Dan-Kerjasama-Ekonomi-Dunia.pptx
Sumber-Semula-Jadi-Utama-Dan-Kerjasama-Ekonomi-Dunia.pptx
 
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
 
Jasatoto99 : Situs Deposit via Qriss Teraman dan Slot Maxwin Terpercaya
Jasatoto99 : Situs Deposit via Qriss Teraman  dan Slot Maxwin TerpercayaJasatoto99 : Situs Deposit via Qriss Teraman  dan Slot Maxwin Terpercaya
Jasatoto99 : Situs Deposit via Qriss Teraman dan Slot Maxwin Terpercaya
 
pengolahan citra mengenai segmentasi citra.pptx
pengolahan citra mengenai segmentasi citra.pptxpengolahan citra mengenai segmentasi citra.pptx
pengolahan citra mengenai segmentasi citra.pptx
 
Aksi Nyata Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan DEFA ANGGARA.pdf
Aksi Nyata Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan DEFA ANGGARA.pdfAksi Nyata Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan DEFA ANGGARA.pdf
Aksi Nyata Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan DEFA ANGGARA.pdf
 
Kisetoto : Bandar Situs Slot Gacor Terbaik Malam Ini Bonus New Member 100 di ...
Kisetoto : Bandar Situs Slot Gacor Terbaik Malam Ini Bonus New Member 100 di ...Kisetoto : Bandar Situs Slot Gacor Terbaik Malam Ini Bonus New Member 100 di ...
Kisetoto : Bandar Situs Slot Gacor Terbaik Malam Ini Bonus New Member 100 di ...
 

Majalah Arcaka november Edisi 2013 final 2

  • 4. CONTACT US: Biro Penelitian dan Penulisan Sekretariat Himpunan Mahasiswa Arsitektur TRIÇAKA Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari No.44 , Sleman, Yogyakarta 55281- Indonesia email : arcakauajy@gmail.com Membangun kecerdasan, kecintaan, dan kelestarian dunia arsitektur nusantara yang berwawasan internasional. 1.Menyajikan informasi sesuai dengan realita dalam proses berfikir kritis mahasiswa. 2.Menjadi acuan dan pedoman untuk memperkaya keilmuan di bidang arsitektur 3.Membangun, mengajak, dan menginspirasi pembaca untuk sadar, berpikir, dan berkarya bagi masyarakat. V I S I A R Ç A K A M I S I A R Ç A K A koordinator biro penelitian & penulisan BILLY GERRARDUS SANTO wakil koordinator biro penelitian & penulisan AJI BAYU KUSUMA sekretaris JECKHI HENG reporter AGNES ARDIANA ARIANTI ELIZABETH NADA TRISUCI W. desain & layout ALEICIA VIDYA PHITALOKA THOMAS A. SANTOSO marketing WAYA THERESIA UTOMO RÇAKAM A J A L A H I L M I A H P O P U L E R A R S I T E KT U R UA J Y WHO USARE
  • 5. ARSITEKTUR HIJAU diangkat sebagai tema penting dalam terbitan edisi pertama majalah ilmiah populer mahasiswa UAJY yang berjuluk ARÇAKA. Green Stream dalam arsitektur masa kini seakan-akan berkembang menjadi tema seksi di tengah hiruk-pikuk kerusakan lingkungan yang merajalela dimana-mana. Manusia merasakan beban berat dari kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai belahan bumi akibat dari ulah manusia sendiri yang konon menjauh atau tidak bersahabat dengan alam. Ketika manusia mengabaikan alam, melakukan tindakan yang merugikan alam, bahkan melukai alam, pada gilirannya alam murka dan bertindak menghukum manusia dengan beragam bentuk bencana alam dan kemanusiaan. Arsitektur Hijau ternyata merupakan tema yang menarik dan asyik diperbincangkan. Berbagai upaya kreatif disodorkan untuk mengembangkan pemikiran maupun tindakan arsitektural yang menggunakan green sebagai paradigma. Arus arsitektur hijau merambah ke mana-mana, bagaikan jamur yang tumbuh subur pada musim hujan. Arsitektur hijau yang memanifestasi secara beragam seakan-akan menyihir para arsitek di berbagai tempat untuk merasuknya sebagai ideologi. Arsitektur hijau telah menjadi idola yang diyakini mampu menyelamatkan bumi dari kerusakan yang lebih parah. Para arsitek yang tergila-gila mengidolakan arsitektur hijau telah berhasil membuka cakrawala baru yang memberi karakter kuat pada desain arsitektur yang mereka ciptakan. Kini, arsitektur hijau menjadi sepenggal era baru dalam sejarah arsitektur yang memuja kelestarian alam. Diskusi tentang penyelamatan bumi mengingatkan pada sosok AVATAR. Film animasi berjudul Avatar : The Last Airbender buatan Michael Dante DiMartino dan Bryan Konietzko (2005-2008) ini menampilkan sosok penyelamat bumi bernama Avatar Aang. Ia diilustrasikan sebagai sosok yang mampu menguasai dan mengendalikan unsur-unsur alam berupa udara, air, tanah, api, dan angin. Sosok Avatar sebagai penyelamat kehidupan ternyata adalah tokoh penting dalam kepercayaan Hindu. Avatar atau Awatara dalam agama Hindu diyakini merupakan penjelmaan Tuhan. Ia pernah hadir berkali-kali (berinkarnasi) ke dalam berbagai jaman dengan wujud fisik berbeda-beda sesuai dengan tema penyelamatan jaman yang dihadirinya. Ada sepuluh Avatar yang diyakini dan sembilan diantaranya pernah hadir di bumi. Avatar terakhir diyakini akan hadir pada akhir jaman. Paradigma green dalam arsitektur tampaknya sejalan dengan misi dan upaya penyelamatan bumi yang menjadi tugas Avatar. Paradigma green dengan wujudnya yang beragam, mulai dari yang bersifat saintifik hingga bermuatan kearifan lokal, memiliki muara yang sama, yaitu menyelamatkan bumi dan membangun bumi agar dapat ditempati manusia dan kehidupannya secara berkelanjutan. Tugas arsitek berparadigma green mirip dengan tugas Avatar, menyelamatkan bumi dengan mengendalikan elemen-elemen kunci bumi. Semoga arsitektur hijau menjadi sarana dan ideologi penting bagi para arsitek dalam membantu Avatar untuk menyelamatkan bumi dan kehidupan yang berlangsung di atasnya. Semoga ia bukan Avatar ke sepuluh, yang kehadirannya menandai akhir jaman. EDITORIAL FROM THE EDITOR
  • 6. WAYA THERESIA UTOMO ARS 2011 THOMAS A. SANTOSO ARS 2012 ELIZABETH NADA T. ARS 2012 BILLY GERRARDUS S. ARS 2011 AJI BAYU KUSUMA ARS 2011 JECKHI HENG ARS 2011 AGNES ARDIANA ARS 2012 ALEICIA VIDYA P. ARS 2011 RÇAKA THE CONTRIBUTORS
  • 7. Photograph by Billy Gerrardus “Centralized” at Green School, Bali
  • 8. AGENDA 10 PROFILE 14YOUNG ARCHITECT YULI SRI HARTANTO SENIOR ARCHITECT DJOKO ISTIADJI 17 DESIGN PROJECTS 20LOCAL MASJID PATHOK NEGARA PLOSOKUNING ALMAMATER RUMAH SAKIT KHUSUS BERSALIN ADINDA 23 26WORLDWIDE 28 GOLDEN SECTION 32 STUDENT WORKS! 39COMPETITION RESEARCH 44 CONTENTS BCA ZERO ENERGY BUILDING KROON HALL YALE UNIVERSITY BERARSITEKTUR DALAM GREEN STREAM WEX UGM 2013 MENUJU INDONESIA HIJAU
  • 9. OPINION48 GO GREEN KATA MEREKA... POINT51ARCHITECTURAL EVENTS 52 53CAMPUS NEWS 54 55 TECHNOLOGY & INNOVATION 56 57 ANJANGSANA58JEJAK ARSITEKTUR FENOMENA & LIFESTYLE 60 FTKIMAI 2013 PAMERAN STPK 2013 WELPARCH! STUDI BANDING UNDIP-UAJY WANAPRASTA BATA INOVASI LIMBAH ABU BATAKO STYROFOAM IKATAN MASA LALU AKAN KOTAGEDE MANDALA MENURUT KOSMOLOGIS BUDDHIS
  • 10. AGENDA ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 10
  • 11. AGENDA ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 11
  • 12. AGENDA ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 12
  • 13. http://research.unt.edu/sites/default/files/Gandhi02_0.jpg ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 13 The Earth provides enough to satisfy every man s needs, but not every man s greed. “ ”- Mahatma Gandhi
  • 14. GREEN DI ATAS KERTASTIDAK HANYAYULI SRI HARTANTO Yuli Sri Hartanto, begitu nama lengkap arsitek muda kita yang sudah melanglang buana jauh ke negeri orang. Akrab disapa dengan sebutan Mas Yuli, pria asli Yogyakarta ini berbagi cerita kepada ARÇAKA seputar perjalanan karirnya dari Jogja ke Jerman dan berbagi pandangannya seputar Green Architecture. PerjalananBerarsitekturdariJogjakeJerman Sebelum memutuskan untuk belajar berarsitektur, sebenarnya Mas Yuli sudah memiliki minat dan keterkaitan akan bentuk dan performa. Ia menyadari minatnya tersebut ketika melihat film anime dan tokusatsu dari Jepang. Mendapatkan brosur dari fakultas teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), tanpa pikir panjang Ia mengisi formulir pendaftaran, memilih jurusan Arsitektur dan langsung mengirimnya. Masa kuliah Ia nikmati dengan bermain bentuk dan proporsi. Tahun 2001-2005 Mas Yuli “nyambi” membuat maket di studio milik Andy Santosa bernama Archigramm. Proses membuat maket dilanjutkan dengan bekerja di Lokket bersama beberapa teman. Di akhir tahun 2005, Mas Yuli diperkenalkan dengan Agus Handoko,seorang arsitek yang mengajarkannya banyak hal tentang detail baik standard detail ataupun special detail. Kendala dalam melakukan Tugas Akhir terjadi ketika Gempa 6,2 Skala Richter mengguncang Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006 pukul 05.55. Mas Yuli pun berhenti sejenak dari proses penyusunan tugas akhir dan fokus untuk membangun kembali rumah nya yang rusak total. Setelah wisuda,Ia mendapat undangan wawancara dan test di Budi Pradono Arsitek. Mas Yuli pun diterima dan berkarya bersama Budi Pradono dan tim selama 3 tahun 7 bulan. Proyek di Budi Pradono Arsitek antara lain Villa Berawa di Bali dan Pure Shi Shi Lin Exhibition di Taipei. Setelah mendapatkan kesempatan jalan-jalan ke Jerman tahun 2010, Mas Yuli pulang ke Tanah Air untuk mengasah kemampuannya dalam berarsitektur dan belajar bahasa Jerman di Goethe Institute, Jakarta. Setahun kemudian Mas Yuli kembali ke Jerman dan mulai berjibaku dengan pesaing dari beberapa negara di Eropa untuk memperoleh kesempatan magang. 2001-2003 ModelMaker(Archigramm) 2003–2005 ModelMaker(LOKKET) 2006–2007 AssistantArchitectand 3DModeler (CV.MAA) 2010–2011 FreeArchitect (HSHArchitekten Berlin,Germany) 2011–2012 Jumior Architect ( Weberwurschinger Architekten,Berlin,Germany) 2012–sekarang Junior Architect ( White Sky Group Gewers&Pudewill,Berlin,Germany) PERSPECTIVE - YOUNG ARCHITECT ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 14
  • 15. Arsitekdan ArsitekturHijau Dari pengalamannya bekerja di Jerman, Mas Yuli menyimpulkan bahwa arsitektur hijau bukan lagi menjadi tema, karena semua produk dan standar kualitasnya sudah dites berdasarkan standar arsitektur hijau , yaitu daur ulang, tahan lama, dan bebas efek buruk bagi kesehatan. Mas Yuli berpendapat bahwa dalam dekade ini,  profesi arsitek yang berorientasi pada kebutuhan tempat tinggal, dan estetika, mempunyai t a n g g u n g j a w a b b a r u , y a i t u mengakomodasi dan menerapkan rancangan yang tidak hanya memiliki karakter kekinian, akan tetapi juga tanggap terhadap isu-isu lingkungan. Selama Ia bekerja di Tanah Air, Ia belum sekalipun mengalami atau menemui ujian kelayakan bangunan. Ujian tersebut, difokuskan pada beberapa poin pokok, yaitu standar kelayakan dalam lingkup penghuni, standar kelayakan dalam lingkup bertetangga dan standar kenyamanan dalam lingkup kota. Memulai belajar dari nol karena standard berarsitektur yang berbeda dari Asia, Mas Yuli magang selama 6 bulan di HSH Architekten yang dibimbing langsung oleh Harald Schindele. Enam bulan selanjutnya Ia melanjutkan kerja magang di Weberwürschinger Architekten bersama Haye Baker. Disinilah Mas Yuli mengetahui tentang tes kelayakan dan uji standard bangunan di Berlin. Saat ini Mas Yuli bekerja sebagai junior architect di Gewers & Pudewill dan masih disibukkan dalam proyek masterplan di Saudi Arabia. S e c a r a t i d a k langsung dan perlahan, Mas Yuli merasakan bahwa arsitektur itu seperti halnya never ending story atau never ending adventure. Mas Yuli berkata “Setiap akhir adalah awal. Puncak adalah dasar. Setiap tempat baru memiliki keanekaragaman yang tidak akan pernah selesai dijelajahi. Setiap langkah progress adalah proses pencarian jati diri.” Villa Berawa by Budi Pradono Architects Photograph : Courtesy of Budi Pradono Architect PERSPECTIVE - YOUNG ARCHITECT ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 15
  • 16. Beberapa proyek green yang pernah Mas Yuli kerjakan yaitu di Jakarta, bersama Budi Pradono Arsitek, membangun Resort and Spa di Uluwatu Bali. Konsep yang ditawarkan adalah recycle material, yaitu memanfaatkan kayu bekas kapal dan untuk dinding dalam bangunan menggunakan batu cadas sisa pondasi yang di potong kecil – kecil. “Arsitek sebaiknya mencermati kembali tradisi, kearifan lokal baik dari segi kedekatan dengan alam, material maupun teknik dan prinsipbangun untuk dapat diolah sedemikan rupa sehingga menghasilkan citradankarakterkekinian.” Sementara itu di Jerman ada proyek apartemen yang menggunakan konsep passive system house, yaitu rumah yang dapat menyulai energi sendiri. Bangunan memiliki solar system sehingga hemat energi. Passive house sendiri menjadi tren di Jerman saat ini. Ia yakin jika kita menciptakan jarak dengan alam, maka kita sendiri akan tahu dampak yang akan timbul. “Dari Arsitektur tradisional leluhur, kita melihat dan merasakan sendiri, bahwa Arsitektur tersebut tidak hanya hijau terintegrasi dengan alam tetapi juga memiliki estetika tertentu berdasarkan filosofi kesepahaman antara Tuhan dan alam tempat mereka tinggal.” kata Mas Yuli menutup perbincangan mengenai arsitektur hijau. Pada akhirnya, yang menjadi daya tarik dan daya jual suatu karya adalah kekuatan ciri khas dari desain,kejujuran,dan konsistensi. Pure Shi Shi Lin Exhibition Taipei by Budi Pradono Architects Photograph : Courtesy of Budi Pradono Architect PERSPECTIVE - YOUNG ARCHITECT ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 16
  • 17. Perjalanan Karier Pak Djoko memulai pendidikan arsitektur di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1985 dan lulus pada tahun 1992. Beliau memiliki pandangan bahwa arsitektur adalah ilmu terapan yang membutuhkan praktek di dunia nyata. Atas dasar itulah, pada awal masa kuliah Pak Djoko membentuk kelompok dengan 5 kawannya dan mengidentitaskan diri sebagai “Studio 85 Utama”. Kelompok kecil ini kemudian berkelana bersama untuk mecari pengalaman-pengalaman di lapangan. Mereka mulai belajar dari proyek- proyek kecil yang ada di Yogyakarta. Tahun 1990- 1992, Kelompok ini mengalami vakum karena konsentrasi untuk menyelesaikan kuliah. Seiring berjalannya waktu anggota “Studio 85 Utama” mulai meniti karirnya masing-masing dan hingga saat ini studio tersebut masih dilanjutkan oleh Pak Djoko. Pada tahun 1993 sampai sekarang, Pak Djoko mengabdi sebagai dosen program studi Arsitektur di Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Pada tahun 2000, beliau melanjutkan pendidikan magisternya di National University of Singapore School of Design & Environment: Building Perfomance & Sustainability. Pak Djoko memiliki prinsip bahwa sebuah bangunan tidak hanya harus terlihat cantik, namun juga harus memiliki performa yang baik. Menurutnya, performa yang baik dari sebuah bangunan dapat dicapai dengan menyeimbangkan aspek yang terukur dan aspek yang tidak terukur dari bangunan tersebut. Aspek yang tidak terukur antara lain estetika, warna, komposisi bentuk, seharusnya dipadupadankan dengan aspek terukur yang bersangkutan dengan fisika bangunan. “Dalam Arsitektur, hal-hal tidak terukur atau spekulatif tersebut seharusnya dapat lebih didefinitifkan, agar menciptakan sebuah karya arsitektur yang seimbang”, ujar Pak Djoko. “Arsitektur terdiri dari dua pokok pikiran penting yaitu hal yang terukur dan hal yang tidak terukur, namun pada umumnya para arsitek kurang memikirkan hal-hal yang terukur.” 3 ESENSIGreen Architecture Ir.A.Djoko Istiadji,MSc.Bld. Teks oleh Waya Theresia Utomo Ir. A. Djoko Istiadji, MSc.Bld.Sc., memulai pendidikan arsitektur di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1985. Beliau memulai karir sebagai arsitek sejak duduk di bangku kuliah. Pada tahun 2000, Pak Djoko melanjutkan studi di NUS School of Design & Environment: Building Perfomance & Sustainability. ARÇAKA mencoba mengulas riwayat karir dan pandangan beliau tentang green architecture. PERSPECTIVE - SENIOR ARCHITECT ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 17
  • 18. 3 Esensi Green Architeture Isu arsitektur yang muncul dari masa ke masa selalu berbeda-beda sesuai dengan permasalahan yang ada pada zaman tersebut. Isu green architecture jelas sedang menjadi tren di zaman ini. Beliau memiliki pandangan bahwa green architecture memang perlu untuk diterapkan pada masa kini, karena kondisi alam yang sudah tidak seimbang. Pak Djoko berpendapat bahwa terdapat 3 esensi dalam pemikiran green architecture : 1. Sebuah karya arsitektur harus meminimalisir dampaknya pada lingkungan. Bangunan seharusnya memperhatikan kondisi lingkungan di sekitarnya, sehingga tidak memberikan pengaruh buruk. 2. Karya arsitektur harus mengoptimalkan penggunaan energi pada bangunan. Pengoptimalan ini dapat dilakukan dengan 2 sistem, yaitu passive system dan active system. • passive system : energi dari alam harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. • active system : menggunakan energi mekanik yang diimbangi dengan optimalisasi energi. Active system baiknya dilakukan apabila passive system sudah dimanfaatkan dengan optimal. 3. Performa bangunan yang dimiliki oleh sebuah bangunan haruslah optimal. Bagi beliau, hal ini sangat berpengaruh bagi pengguna bangunan tersebut, karena kualitas kegiatan dari pengguna sangat bergantung pada performa bangunan tersebut. Beliau berpendapat bahwa 3 esensi ini seharusnya sudah menjadi pegangan umum bagi para arsitek dalam merancang sebuah bangunan, terlepas dari adanya konsep pikir green architecture. 1 2 salah satu project Pak Djoko, Hotel Grand Sae Solo yang menerapkan konsep green dengan mengaplikasikan recycle water, green roof, dan pencahayaan alami. 3 pemanfaatan vegetasi pada Hotel 2 3 1 PERSPECTIVE - SENIOR ARCHITECT ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 18
  • 19. http://www.designwikipedia.org/Imag/Architecten%20&%20designers/Fo.%20Norman%20Foster.jpg ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 19 we believe the quality of our surroundings can lift the quality of our lives." “ ” - Foster + Partners
  • 20. POLITIK HARMONI KERATON DAN MASJID [GARIS KERAS!] DESIGN PROJECT - LOCAL ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 20
  • 21. Masjid Pathok Nagari Sulthoni berlokasi di jalan Plosokuning Raya No.99, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Masjid ini didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono III, dengan luas lahan 2 2 2500 m dan luas bangunan ±328m . Nama Plosokuning diambil dari sebuah pohon ploso yang berdaun kuning yang berada di sebelah timur masjid. SEJARAH Masjid Pathok Negara Plosokuning dibangun pada masa Raden Mustafa (1812- 1814), sebagai rasa hormat kepada sang guru dan sebagai dasar hukum agama atau yang memberi nasehat spiritual bagi Sang Raja. Raden Mustafa adalah putra dari Raden Mursada. Raden Mursada adalah putra Kyai Nur Iman yang tak lain adalah kakak kandung Sri Sultan Hamengkubuwana I dan Pakubuwana II. KONSEPFILOSOFIS Di depan masjid terdapat dua kolam dengan kedalaman tiga meter, bermakna setiap orang yang akan memasuki masjid harus bersuci dulu dan apabilla menuntut ilmu harus sedalam-dalamnya. Masjid memiliki pintu gerbang berundak. Tiga undakan pertama menunjukkan bahwa islam terdiri dari 3 elemen yaitu iman, islam, dan ikhsan. Lima undakan kedua menunjukkan rukun silam, sedangkan enam undakan ketiga menunjukkan rukun iman. EKSPLORASI Pathok Negara berarti tanda yang tidak dapat berubah pada kerajaan atau Negara. Masjid Pathok Negara Plosokuning adalah masjid jami sebagai simbol pusat pemerintahan. Ciri-ciri masjid berupa : (1) beratap tumpang gasal, (2) denah bujur sangkar / persegi panjang dengan batur yang lebih tinggi dibanding daerah sekitar, (3) memiliki serambi, (4) memiliki ruang pawestren, (5) terletak dekat dengan pusat pemerintahan, (6) terdapat mihrab, mimbar, bedug, dan kentongan, (7) terdapat makam di sekitar masjid, (8) terdapat kolam keliling, dan (9) dibatasi tembok keliling. 1 2 4 1Gerbang masuk menuju masjid 2 Regol utama masjid 3 Tampak samping kanan 4 Serambi masjid 5 Detail atap masjid DESIGN PROJECT - LOCAL ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 21
  • 22. MATERIAL&KONSTRUKSI Lantai masjid Pathok Negara terbuat dari plester ubin yang kini sudah diganti dengan keramik. Tiang penyangga (kolom) utama menggunakan kayu yang ditumpu pada kondisi umpak (umpak motif sulur dan polos). Dinding menggunakan batu bata dengan cat sebagai finishing. Beberapa bagian memiliki artikulasi berupa jalusi, roster dan bukaan. Penutup atap dan kerangka atap terbuat dari kayu. Bagian utama masjid menggunakan bentuk masjid dan tajug lambang gantung. Hal ini dipengaruhi oleh pemakaian saka bentung (tiang bentung) sebagai penggantung atap menanggap pada atap brujung. Serambi masjid menggunakan limasan lawaka, susunan tiangnya seperti limasan trajumas yang diberi atap emper pada keempat sisinya, seperti diuraikan Ismunandar (Joglo Arsitektur Rumah Tradisional Jawa, 2003: Hlm 121 & 163). RUANG Kualitas ruang yang dapat dirasakan ketika berada di dalam masjid yakni pencahayaan yang optimal akibat peletakan sistem bukaan yang tepat, penghawaan yang sejuk karena sirkulasi udara yang lancar, dan ruang yang affordance. Susunan tata ruang yang tegas memisahkan fungsi bangunan utama dengan serambi. Pemisahan teritori yang sesuai dengan kaidah islam, perempuan bagian kanan dan laki- laki di bagian kiri. Sumber Pustaka:  Ismunandar .K, 2003, Joglo Arsitektur Rumah Tradisional Jawa, Semarang : Effar & Dahara Prize.  Jurnal ‘Menengok Hubungan “Kraton dan Masjid” di Dunia Kerajaan Melayu dan Jawa : Menjadi Pusat Pengembangan Kebudayaan Lokal Nusantara yang Harmonis dan Toleran, Djoko Suryo  Masjid Pathok Negara. http://www.tembi.org/situs- prev/dongkelan.htm. Diakses 17 November 2013. 1 2 1 ruang dalam masjid 2 atap masjid 3 mimbar masjid DESIGN PROJECT - LOCAL ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 22
  • 23. DENGAN IDE MEMBAWA SUASANA KENYAMANAN RUMAH KE DALAM RUMAH SAKIT, SEMUA KEEKSKLUSIFAN DAN BATASAN DIRIPUN DITEROBOS SANG ARSITEK. RUMAH SAKIT KHUSUS BERSALIN  Achitect Ir. Didik S. Margono Client Dr. Indera Istiadi Year 2008 Location Jl. Soragan 14, Ngestiharjo Kasihan, Bantul UMAH. Itulah suasana yang tim RA R Ç A K A r a s a k a n k a l a mengunjungi rumah sakit khusus bersalin Adinda. Permainan warna jingga hitam yang tak lazim ditemui pada rumah sakit pada umumnya menjadi ciri khas sekaligus bentuk perwujudan ide yang dasar diusung. Ir. Didik S. Margono yang merupakan perancang sekaligus pemborong bangunan ini mengaku bila konsep yang ingin dibawa sederhana yaitu kenyamanan rumah. Alumni Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik UAJY angkatan 1983 ini ingin membuat terobosan menanggapi isu yang berkembang tentang eksklusifitas dan batasan diri yang ada dalam rumah sakit pada umumnya. allphotobyDionysiusChristianS. DESIGN PROJECT - ALMAMATER ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 23
  • 24. Lobby Saat memasuki Lobby rumah sakit Adinda, semua batasan rumah sakit dalam benak kami hilang. Lukisan yang terpajang hampir disetiap sudut ruangan, ornamen seni, serta karya-karya kriya yang terpampang membuat kami sejenak betah menikmati. Warna putih yang mendominasi pada rumah sakit pada umumnya terganti oleh warna jingga menyala yang berkarakter hangat dan bersahabat, sehingga melalui ruang lobi arsitek tampaknya ingin menyambut pengguna bangunan dengan hangat bersahabat seperti di rumah sendiri. 1Tampak depan bangunan Rumah Sakit Adinda 2 Lobby rumah sakit 3 Hiasan dinding di ruang lobby 1 2 3 ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 24 DESIGN PROJECT - ALMAMATER
  • 25. Lorong Langkah kami berlanjut untuk menelusuri bangunan ini lebih dalam. Dengan lebar 1,8 meter lorong-lorong dalam bangunan ini mencukupi kebutuhan sirkulasi yang cukup vital bagi kepentingan rumah sakit. Namun tak sebatas memenuhi fungsi, dengan penghias dinding seperti lampu bergaya klasik di kanan-kiri lorong, arsitek tetap pada garis besar konsep awal, yaitu membawa kenyamanan rumah. Foyer Denah bangunan ini berbentuk persegi panjang, memanjang dari arah utara ke selatan sehingga pencahayaan alami pagi dan sore merata ke seluruh bangunan. Namun dengan lebar bangunan yang cukup besar, membuat masuknya cahaya alami tidak sampai di tengah ruangan. Oleh karena itu, Pak Didik mengatasi permasalahan tersebut dengan membuat foyer. Selain berfungsi masuknya pencahayaan alami, pengahawaan alami pun dapat tersalurkan ke tengah ruangan. Gemericik air mancur di tengah foyer juga menjadi musik alami yang menemani. Keberadaan foyer mempertegas suasana rumah yang ingin diciptakan oleh Pak Didik dalam karyanya ini, melengkapi usaha-usaha pak Didik dalam mencapai ide pokok yang ingin dia wujudkan dalam karyanya yaitu suasana rumah didalam rumah sakit. 1Foyer yang melengkapi suasana rumah yang ingin diciptakan oleh arsitek 2,3 lorong di dalam rumah sakit yang tetap terang tanpa lampu 4 lampu bergaya klasik pada dinding lorong 1 DESIGN PROJECT - ALMAMATER ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 25
  • 26. The Building and Construction Academy (BCA) Architect DP Architech Client Building Construction Authority of Singapore Year 2009 Alamat 200, Braddell Road, Singapura (579700) Semua itu dilakukan untuk mencapai net-zero energy consumption dan menghasilkan 100% dari kebutuhan energi untuk institusi melalui tenaga surya. Moderate passive design mendapatkan panas matahari bangunan dan ventilasi alami melalui dinding hijau, atap hijau, perangkat bayangan, low-E glass, lapisan solar film, dan dinding panel komposit. Sementara itu, saluran cermin dan sistem rak cahaya, pipa dan tabung membawa cahaya alami ke dalam ruang bangunan, dan saluran sistem pembuangan udara panas dari setiap tingkat melalui dinding bangunan dan atap harus dihilangkan oleh cerobong asap knalpot. Zero Energy Building, Singapura Teks oleh Jeckhi Heng khir-akhir ini, banyak Adiantara para Arsitek dan desainer muda semakin gencar dalam pendirian dan perancangan bangunan yang berkonsep Zero Energy Building. Zero Energy Building adalah b a n g u n a n t a n p a m e n g g u n a k a n e n e r g i . Bangunan yang menciptakan nol emisi karbon dan mengonsumsi nol energi per tahun. Cara ini dianggap paling mutakhir untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan hidup. Di Asia Tenggara, Singapura merupakan negara pertama yang memiliki ZEB di tahun 2009. Gedung seluas 4.500 m² ini memperoleh energi lewat panel-panel surya seluas 1.540 m2 yang dipasang di atap gedung dan tempat strategis lain. The Building and Construction Academy (BCA) Zero Energy Building adalah sebuah proyek bangunan yang didirikan hanya untuk percobaan, berfungsi sebagai eksplorasi penggunaan energi pada masa yang akan datang dan program pendidikan penghijauan (green) di iklim tropis. B a n g u n a n y a n g direnovasi menjadi bangunan institusi tiga lantai berfungsi sebagai energy self-sufficient school dan tempat kerja. Proyek ini bekerja dua kali lipat. Pertama, Passive Systems diterapkan untuk m e n g u r a n g i b e b a n pendinginan bangunan. Lalu, Bangunan ini juga dilengkapi dengan intelligent active feedback systems yang memerlukan ketergantungan minimal terhadap sumber daya alam. ©beca.com ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 26 DESIGN PROJECT - WORLDWIDE
  • 27. Sistem manajemen bangunan berfungsi sebagai active feedback mechanism, pemantauan real-time data stream berkelanjutan untuk menjaga kenyamanan penggunaan daya minimal. Bangunan ini menggunakan panel photovoltaic untuk menghasilkan 100% energi terbaru yang bersih, sehingga tidak ada energi yang terbuang, setiap kelebihan daya didistribusikan ke kampus akademi BCA atau ke grid kota. Pada bangunan gedung ZEB BCA terdapat ruang-ruang yang terdiri dari kantor-kantor, laboratorium penelitian, ruang kelas dan aula terbuka untuk fungsi-fungsi yang lebih besar. Terdapat juga sebuah pusat pengunjung yang ditampilkan sebagai fasilitas pendidikan masyarakat, menampilkan teknologi dan strategi dimasukkan ke dalam desain bangunan hijau. 1 Instalasi Mirror ducts pada siang hari 2 Bagian Atap Bangunan 3 PV Roof 4 Penggunaan Laci Cahaya 1 2 3 4 ©beca.com ©dpa.com Sumber Referensi: http://www.dpa.com.sg/projects/zero-energy-building/ ©beca.com ©beca.com DESIGN PROJECT - WORLDWIDE ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 27
  • 28. 1 roon hall setinggi 4 tingkat merupakan Kbagian dari Yale University yang berfungsi sebagai kantor fakultas, ruang kelas, perpustakaan, auditorium dan student lounge. Bangunan ini menerima sertifikasi LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) Platinum oleh US Green Building Council sebagai bangunan ramah lingkungan. Bangunan yang dirancang oleh Hopkins Architects and Planners yang berkolaborasi dengan Centerbrook Architects dan Atelier Ten Environmental Designers ini menerima 59 poin secara keseluruhan dari hasil penilaian. Menurut www.public.asu.edu, diperkirakan pengunjung sekitar 522 orang per minggu dengan estimasi waktu 18 jam per minggu per pengunjung. Kroon hall ini juga dapat digunakan untuk acara yang berhubungan dengan masyarakat khususnya ruang auditoriumnya. Hal ini memungkinkan terjadinya koneksi antara Universitas ini dengan lingkungannya. 1 tampak depan Kroon Hall 2 Perspektif Kroon Hall 3 Interior ROON ALLHK YALE UNIVERSITY Teks: Elizabeth Nada Foto & Gambar: Courtesy of Hopkins Architects 2 3 Architect Centerbrook Architects and Planners Hopkins Architects Client Yale University Year 2009 Location School of Forestry & Environmental Studies 195 Prospect Street New Haven Connecticut  06511 United States 1 ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 28 DESIGN PROJECT - WORLDWIDE
  • 29. Mengacu ke www.archinnovation.com dan ada beberapawww.public.asu.edu, aspek yang akan dibahas mengenai Kroon Hall , antara lain sustainable sites , energi dan bahan, serta efisiensi air SUSTAINABLESITES Bangunan ini dirancang guna memperlihatkan suatu pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Building) dengan memperhatikan lingkungan dimasa yang akan datang dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, kesinambungan dengan alam dan pemanfaatan limbah-limbah yang dihasilkan dari bangunan ini. Kroon Hall didesain 81% hemat air, 58% hemat energi, dan menghasilkan 25% listrik dari sumber terbarukan. Kroon Hall memiliki desain yang berbeda di banding dengan bangunan sekitarnya yang bernuasa arsitektur neo-gothic. Walaupun begitu bangunan ini tetap terlihat selaras dengan lingkungan sekitarnya, bentuknya yang memanjang menyesuaikan dengan kontur yang ada. ENERGIDANBAHAN Kroon hall menggunakan desain pasif yaitu mengoptimalkan pencahayaan dan penggabungan sumber energi terbarukan. Orientasi bangunan mengambil keuntungan dari akses matahari dan ventilasi alami sehingga mengurangi penggunaan AC. Dinding beton dan langit-langit beton ekspos berfungsi menahan panas agar tidak keluar di musim dingin dan membantu mendinginkan di musim panas. 4 Simulasi sistem aliran udara saat musim dingin 5 Simulasi sistem aliran udara saat musim panas 6 Simulasi sistem aliran udarasaatmusimdingin 4 5 6 ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 29 DESIGN PROJECT - WORLDWIDE PV’s Water Temperature 50-60°F / 10-16°C Rooflights Rooflights Return Air Path PV’s Solar Hot Water Collectors Water Temperature 50-60°F / 10-16°C Under Floor Air Displacement Heat Exchanger Open Loop Wells PV’s Pressure Pressure Wind Direction Natural VentilationMeeting Rooms Dedicated AHU
  • 30. SUMBERGAMBAR http://www.aiatopten.org/node/112 http://www.public.asu.edu/~kroel/www558/KroonHall%20P aper.pdf SUMBERREFERENSI http://news.yale.edu/2010/02/01/kroon-hall http://www.public.asu.edu/~kroel/www558/KroonHall%20P aper.pdf www.archinnovation.com 7 tanaman penyaring stormwater 8 sistem pengolahan air dengan tanaman penyaring stormwater ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 30 DESIGN PROJECT - WORLDWIDE 7 8 EFFISIENSIAIR Kroon Hall menggunakan inovasi untuk menghemat air yaitu penggunaan kembali limbah air. Stormwater dari atap dan dari bawah dikumpulkan lalu disaring melalui tanaman. Air limbah dikumpulkan dalam bak cuci dan air hujan kemudian digunakan untuk semua kebutuhan non- minum seperti toilet dan irigasi. Carbon Filter Sand Filter Roof Inflow Inflow from north courtyard Day tank for toilet flushing and irrigation Pump Foundation Grains Filtering Aquatic Plants Overflow PumpPump Water Treatment System Emergency Overflow Bulk Tank
  • 31. http://editoratlarge.com/system/Image/Paula-Wallace.jpg ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 31 the isgreenest architecture building from what s already there. “ ”- Paula Wallace
  • 32. BERARSITEKTUR DALAM GREEN STREAM BERARSITEKTUR DALAM GREEN STREAM KETIKA MANUSIA SADAR AKAN PENTINGNYA MENJAGA LINGKUNGAN, SELURUH DUNIA BERGERAK BERSAMA DALAM BERBAGAI KARYA, MENCIPTAKAN SEBUAH ARUS POSITIF YANG DIIKUTI BANYAK ORANG DAN TERUS BERTAMBAH. Teks oleh Billy Gerrardus S. GOLDEN SECTION ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 32
  • 33. danya isu global warming telah Amenjadi keprihatinan bersama dalam beberapa tahun terakhir. Gerakan-gerakan berwawasan lingkungan bermunculan, berlomba-lomba menciptakan berbagai macam ide baru yang membuahkan inovasi-inovasi positif bagi manusia dan lingkungan. Konsep 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) telah menjadi fundamental dari berbagai buah pemikiran serta inovasi baru, terutama dalam dunia engineering, arts, dan architecture. Arsitektur hijau kini seringkali terdengar tidak hanya di telinga kalangan mahasiswa, peneliti dan praktisi arsitektur, tapi juga masyarakat awam. Seakan-akan arsitektur hijau menjadi gaya baru dalam dunia arsitektur, menjadi renaissance masa kini, menuju era baru dalam arsitektur. Apakah sebenarnya green architecture itu sendiri? Jimmy Priatman dalam buku “Energy- Efficient Architecture - Paradigma dan Manifestasi Arsitektur Hijau” (2005) mengemukakan konsep arsitektur hijau sebagai arsitektur yang berwawasan lingkungan dan berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkungan global alami dengan penekanan pada efisiensi energi (energy-efficient), pola berkelanjutan (sustainable) dan pendekatan holistik (holistic approach). S E B E L U M N Y A K o n s t r u k s i berbentuk perahu bambu di Green School Bali. BAWAH Stacking Green House, Saigon, Vietnam ©Hiroyuki Oki http://www.archdaily.com/199755/ ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 33 GOLDEN SECTION
  • 34. Untuk memantau perkembangan arsitektur hijau di dunia, pada bulan Februari lalu McGraw-Hill Construction dalam kerjasama dengan United Technologies, USGBC dan World Green Building Council telah merilis sebuah SmartMarket Report yang berjudul World Green Building Trends. Hasilnya cukup luar biasa, green building bertumbuh dengan pesat di seluruh dunia. Data survey diambil mulai tahun 2008 hingga tahun 2013 dengan 62 negara maju dan berkembang sebagai responden, termasuk Indonesia. 28% persen arsitek, insinyur, kontraktor, pemilik bangunan dan konsultan di seluruh dunia melaporkan bahwa mereka sedang mengerjakan sustainable design dan green projects dengan presentase 60% dari keseluruhan proyek. Angka ini beberapa kali lipat dari tahun 2009, yaitu hanya 13%. Dari hasil survey, adanya permintaan pasar dan klien yang sangat kuat pada tahun 2012 menunjukkan bahwa aspek green telah menjadi pengaruh yang masif dalam bisnis. Selain peningkatan-peningkatan permintaan green building yang meningkat (institusi pendidikan hingga 45% dalam tiga tahun), hasil studi juga menunjukkan hal- hal yang memacu pertumbuhan green building diseluruh dunia, antara lain karena permintaan klien, permintaan pasar, biaya operasional yang rendah, branding, transformasi pasar, dan juga karena kesadaran perlunya green building (Right Thing to Do). Data-data ini menunjukkan betapa besarnya potensi green architecture dan akan terus berkembang terutama ke arah negara-negara berkembang yang banyak berada di Asia termasuk Indonesia. Apabila dibandingkan dengan negara- negara lainnya di seluruh dunia, Singapura telah menunjukkan besarnya potensi green architecture dengan rata-rata proyek green building hingga 64%. Top Sectors with Planned Green Building Activity Over the Next Three Years Source: McGraw-Hill Construction, 2013 Top Triggers Driving Growth of Green Building Around the World Source: McGraw-Hill Construction, 2013 ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 34 GOLDEN SECTION
  • 35. Bila dibandingkan dengan Indonesia saat ini, Singapura telah memiliki BCA (Building & Construction Authority) Green Mark Scheme sejak tahun 2005 yang mempromosikan kepedulian lingkungan dalam konstruksi dan sektor real estate serta memberikan sertifikasi pada green building . Tidak hanya itu, Singapura juga telah memiliki SGBC (Singapore Green Building Council) sejak 2009 dan menjadi negara anggota WorldGBC (World Green Building Council) pertama di Asia. Dengan dukungan dari pemerintah, bangunan-bangunan hijau di Singapura kerap bertambah, salah satunya adalah Nanyang Technological University yang menerapkan fasad kaca yang mengurangi solar gain dan heat load sehingga mendapatkan natural views dan pencahayaan yang efektif. Bangunan ini juga dikenal dengan green roof yang melengkung sebagai ruang terbuka hijau yang digunakan untuk tempat berkumpul. Tidak hanya itu, green roof ini juga berfungsi sebagai insulasi termal, dan rainwater harvesting untuk irigasi lansekap. Rumput yang ditanam juga dibuat menyesuaikan lansekap sekitar agar bangunan menyatu dengan lingkungan. ATAS Sisi bagian dalam NTU BAWAH Green Roof Nanyang Technological University, Singapore ©courtesyofinhabitat.com ©courtesyofinhabitat.com ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 35 GOLDEN SECTION
  • 36. B a g a i m a n a d e n g a n perkembangan green building di Indonesia? Sejak tahun 2009 Indonesia memiliki GBCI (Green Building Council Indonesia) dengan kegiatan utama edukasi, diseminasi, dan sertifikasi. Selain m e l a k u k a n p r o g r a m - p r o g r a m kerjasama, GBCI juga melakukan sertifikasi yang nantinya akan menjadi pengakuan atas kinerja fisik bangunan dan diyakini dapat memotivasi semua orang untuk ikut dalam berkebiasaan ‘green’. Tujuan sertifikasi tersebut diwujudkan dengan membuat tolak ukur untuk bangunan hijau berupa greenship. Greenship untuk Bangunan Baru (versi1.0) terdiri dari 42 kriteria dan 101 poin. Sertifikat BRONZE diberikan untuk bangunan yang mencapai 35 poin, GOLD 58 poin, dan yang tertinggi; PLATINUM 74 poin. Saat ini baru ada beberapa bangunan yang mendapat sertifikat greenship di Indonesia, yaitu Gedung Kantor Manajemen Pusat Dahana di Subang (Platinum), Gedung Menara BCA (Bank Central Asia) di Jakarta (Platinum), dan Gedung Sampoerna Strategic Square di Jakarta (Gold). Beberapa konsep green architecture yang diterapkan di Gedung Kantor Manajemen Pusat PT Dahana antara lain: land efficient, energy efficient, water & local environmental friendly materials serta healthy indoor air. Sementara itu dari artikel energitoday.com yang berjudul Besar dan Jangkung Tetap Ramah Lingkungan, Gedung Menara BCA yang berketinggian 230 meter dengan 57 lantai juga memperoleh greenship karena mampu menghemat konsumsi energi listrik hingga 35% (bila dibandingkan dengan pemakaian energi listrik gedung sejenis). Hampir seluruh lampu di bangunan ini menggunakan lampu LED dengan sensor cahaya yang mampu meghemat listrik hingga 70% bila dibandingkan dengan lampu lain. Penerapan kaca double glazing yang diisi gas diantaranya juga diterapkan untuk insulasi thermal sehingga suhu ruang terjaga. Gedung Dahana, Subang , Indonesia ©courtesy of dahana.com Masterplan Gedung Dahana ©courtesy of dahana.com ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 36 GOLDEN SECTION
  • 37. Namun pada kenyataannya, arsitek hanya bisa mendesain se-”hijau” mungkin dan menghasilkan green building dengan konsep green architecture. Menggunakan sistem yang lebih efisien dengan maksud mengurangi pemborosan bisa saja justru memacu pemborosan itu sendiri karena penggunaan energi yang tidak hati-hati, atau yang dikenal dengan fenomena “Jevon’s Paradox”. Gedung Menara BCA contohnya, mengatasi masalah tersebut dengan menambahkan parkir sepeda dan layanan shower bagi pesepeda, serta pelatihan internal bagi penghuni gedung untuk memacu green lifestyle pekerjanya. Green architecture sebenarnya hanya merupakan sebagian kecil dari berbagai macam gerakan peduli lingkungan yang harus dipahami dan diterapkan. Gerakan-gerakan inilah yang seakan menciptakan sebuah arus hijau (green stream) menuju hidup yang lebih baik. Oleh karena itu, selain memperhatikan desain yang hijau untuk memperoleh sertifikasi greenship, gaya hidup yang hijau juga harus diterapkan mulai dari skala yang terkecil yaitu diri sendiri. ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 37 http://inhabitat.com/amazing-green-roof-art-school-in- singapore/ http://www.dahana.com/news/dahana-s-office- architecture-design-won-award/ http://www.dahana.com/news/dahana-s-central- management-office-kampus-an- environmentally-friendly-green-building/ http://energitoday.com/2013/08/25/besar-dan-jangkung- tetap-ramah-dan-untung/ "Stacking green / Vo Trong Nghia + Daisuke Sanuki + Shunri Nishizawa" 20 Jan 2012. ArchDaily. Accessed 22 Nov 2013. SUMBER REFERENSI INIAS Resource Center. 2013, Green Listing Indonesia McGraw-Hill Construction, (2013), World Green Building Trends, SmartMarket Report, McGraw-HillConstruction Priatman, J. (2002), Energy-Efficient Architecture, Paradigma dan Manifestasi Arsitektur Hijau, Jurnal Dimensi Arsitektur , 30. Surabaya: TeknikArsitekturUniversitasKristenPetra ©Hiroyuki Oki http://www.archdaily.com/199755/ “study nature, love nature, stay close to nature. It will never fail you.” -Frank Lloyd Wright GOLDEN SECTION
  • 38. http://cdn.archinect.net/images/514x/bf/bfbd0f1a6b9acc60b7462e1dc4274ed2.jpg ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 38 But I absolutely believe that architecture is a social activity that has to do with some sort of communication or places of interaction, and thattochangetheenvironmentistochangebehaviour. “ ”-Thom Mayne
  • 39. WEX UGM 2013 2ndWINNER RUANG EMPATI OMAH GUYUB KAMPUNG Rimba Harendana ARS 09 ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 39 STUDENT WORKS - COMPETITION
  • 40. STUDENT WORKS - COMPETITION ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 40
  • 41. STUDENT WORKS - COMPETITION ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 41
  • 42. STUDENT WORKS - COMPETITION ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 42
  • 43. STUDENT WORKS - COMPETITION ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 43
  • 44. MENUJU INDONESIA HIJAUTeks oleh Aji Bayu Kusuma & Waya ewasa ini, berkembangnya isu pemanasan global semakin marak. Dampak Dperubahan iklim berpengaruh besar terhadap Rencana Tata Ruang Kota (RTRW) yang berbasis Kajian Lingkungan Strategi Hidup (KLSH) sehingga muncul kebijakan dengan beragam fungsi dan kegunaannya. Dalam hal ini, pemerintah selaku pembuat kebijakan mengeluarkan aturan seperti yang telah tercantum dalam peraturan-peraturan pemerintah Indonesia. Permasalahan alih fungsi ruang hijau seperti hutan lindung, lahan pertanian, dan hutan bakau menjadi pertambangan liar, pemukiman, daerah tambak dan sebagainya sangat marak terjadi di Indonesia. Untuk mengoptimalkan upaya meminimalisir permasalahan tersebut, maka diperlukan arah tujuan kota hijau yang tepat, terarah, dan fokus. Terdapat 7 kriteria menuju kota hijau yang harus ada dalam RTRW berbasis KSLH, yaitu zero waste (reduce, reuse, recycle), zero run off (eco-drainage-reduce, reuse, recycle, recharge, recorvery), infrastruktur hijau, transportasi hijau, ruang terbuka hijau (RTH), bangunan hijau, dan komunitas hijau.   KAJIAN PERANCANGAN ©Mokhamad Ediadi ©Alrizki Marino “Jakarta Green City” ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 44 STUDENT WORKS - RESEARCH
  • 45. Pembangunan semestinya selaras dengan kondisi geografis dan lingkungan setempat, akar budaya, adat istiadat, bahkan kepercayaan yang dianut masyarakat. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup, ada tiga indikator untuk mewujudkan kota hijau, yaitu udara bersih (clean air), air bersih (clean water), dan tanah bersih (clean land). Hal ini sangat tegantung pada pada kemampuan manusia untuk menjaga kelestarian sungai, danau, dan air dalam tanah. Contoh kasus yang sering ditemukan ditengah masyarakat adalah terjadinya banjir yang diakibatkan oleh pengaturan sistem drainase kota yang kurang baik, oleh karena itu kehadiran ruang terbuka hijau menjadi angin segar bagi perkembangan pembangunan kota, yang berlandaskan RTRW. Penggunaan insfrastruktur hijau selama ini masih menjadi polemik, hal ini dikarenakan perkembangan teknologi bahan yang masih terbatas, ketika dihadapkan pada penggunaan teknologi beton yang selama ini menghiasi kota, atau sering disebut sebagai hutan beton kota, ternyata belum ramah lingkungan, dimana 2 semen mengandung CO yang melimpah. Mengacu pada arah pembangunan kota yang berkelanjutan, penerapan zero waste (reduce, reuse, recycle) belum menjadi prioritas bagi kalangan pembangun dalam hal ini pengembang (developer), dan kontraktor. Intervensi pemerintah dalam hal pemilihan material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan kurang memiliki suara. Sehingga ketika berhadapan dengan realitas yang sudah terjadi selama ini, zero waste hanyalah isu energi hijau yang belum mampu diterapkan di negara ini. Sementara zero run off (eco drainage- reduce, reuse, recycle, recharge, recovery) jauh lebih dipikirkan oleh banyak pihak. ©wikimedia.org Jakarta Panorama ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 45 STUDENT WORKS - RESEARCH
  • 46. Namun kabar gembira ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengakomodir transportasi hijau, salah satu caranya dengan uji emisi karbon pada kendaraan, serta pemikiran dan tindakan nyata akan ruang terbuka hijau (RTH), bangunan hijau, dan komunitas hijau yang akhir-akhir ini didengungkan oleh banyak kalangan terutama akademisi dan praktisi barsangkutan. Ketika menilik perkembangan pembangunan yang berkelanjutan, maka aspek udara bersih (clean air), air bersih (clean water), dan tanah bersih (clean land) menjadi prioritas, dan membutuhkan badan penyelenggara khusus yang mampu mengakomodasi kepentingan mengenai kebijakan energi hijau. Semua bergantung pada kebijakan pemerintah, yang kini dilematis akibat pemerintah yang korup. Terkadang pemikiran dan pelaksanakan pembangunan berkelanjutan terkalahkan dengan kepentingan pembuat kebijakan. La n g k a h I n d o n e s i a u n t u k menggalakkan kota hijau melalui perencanaan RTRW yang berbasis KLSH pada tiap daerah merupakan langkah awal yang baik. Mulai terlihat benih-benih kegiatan positif yang telah dilakukan oleh pemerintah, developer, dan masyarakat, tetapi belum mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu, perlu adanya kerjasama yang baik antara ketiga pihak untuk menciptakan kota hijau yang baik.   SUMBER: Buletin Nirwono Joga: RTRW BERBASIS KAJIAN STRATEGIS LINGKUNGAN HIDUP http://jakarta.kompasiana.com http://www.tataruangindonesia.com http://repository.library.uksw.edu SUMBER GAMBAR: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/3/3b/Jakarta-Panorama.jpg http://blog.cifor.org/14368/indonesian-province-explores-green-growth-amidst-economic- expansion#.UpBKYuLcBQ6 http://www.traveldailynews.asia/news/article/50373/ten-indonesian-cities-designated-as Nama : DIPTYA ANGGITA NPM : 105401482 Konsentrasi : Arsitektur Judul Tesis :Kajian Penerapan Arsitektur Ramah Lingkungan dengan Tolok Ukur Greenship pada Bangunan Jumlah Halaman: 171 Halaman   Green Building Council Indonesia (GBCI) sebagai lembaga nirlaba menyelenggarakan sertifikasi bangunan hijau di Indonesia berdasarkan Greenship. Greenship memiliki enam kategori yakni : Tepat Guna Lahan / ASD (Appropriate Site Development) ; Efisiensi dan Konservasi Energi / EEC (Energy & Efficiency Conservation) ; Konservasi Air / WAC (Water Conservation) ; Sumber dan Siklus Material / MRC (Material Resources and Cycle) ; Kualitas Udara dan Kenyamanan Ruang / IHC (Indoor Health and Comfort) ; dan Manajemen Lingkungan Bangunan / BEM (Building Environment Management). Penelitian ini menyatakan bahwa penerapan tolok ukur Greenship pada bangunan memerlukan : (1) evaluasi untuk memudahkan penerapan dan penilaiannya ; (2) criteria bangunan yang lebih spesifik untuk prasyarat awal penerapan, sebelum sebelum menggunakan tolok ukur Greenship. Hal ini disebabkan bangunan memiliki fungsi, letak/lokasi, kebutuhan ukuran, bentuk, ketinggian, peraturan daerah, dan peraturan menteri. RESENSI ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 46 STUDENT WORKS - RESEARCH
  • 47. http://pds.exblog.jp/pds/1/200711/05/51/d0079151_23382081.jpg But now sustainability is such a political category that it's getting more and more difficult to think about it in a serious way. Sustainability has become an ornament. “ ” - Rem Koolhaas ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 47
  • 48. GO GREEN KATA MEREKA... GO GREEN KATA MEREKA... aat ini isu mengenai pemanasan Sglobal sedang menjadi masalah bersama dalam masyarakat. Kemudian, muncullah gagasan-gagasan yang menuju konsep hijau melalui berbagai sudut pandang, salah satunya dari sudut pandang arsitektur yang menerapkan program green pada bangunan atau green building. Terdapat dua pendapat mengenai green building. Pertama, pendapat dari Ibu Ir. M.K. Sinta Dewi., MSc. atau yang kerap disapa Ibu Sinta dan Ibu V. Reni Vita Surya, ST., M.T. atau yang kerap disapa Ibu Reni. Kedua tokoh tersebut merupakan dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta.Teks oleh Agnes Ardiana ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 48 OPINION
  • 49. Apa itu green Architecture? Ibu Sinta mengatakan Green Building itu seperti yang ada di “Green Counseling”, yaitu bangunan yang ramah lingkungan. Green itu dapat dimulai dengan hal yang sederhana, tidak harus dengan material yang organik, misalnya seperti mempelajari site. Kemudian mempertimbangkan kebutuhan ruang dan tidak lepas pula diskusi dengan klien “How to Persuade”. Dalam mengolah site perlu adanya pertimbangkan yang matang. Seperti dalam KDB, 60% untuk bangunan dan 40% untuk lahan terbuka. Lahan terbuka tersebut dapat dimanfaatkan untuk vegetasi, pencahayaan dan untuk tumbuhnya rumput yang berfungsi menyerap hujan agar air hujan tidak terbuang begitu saja. Tidak diperkenankan menebang pohon, melainkan menggunakan vegetasi yang sudah ada. Harapannya bangunan dapat memenuhi fungsi kedepan dalam jangka waktu 10-20 tahun. Bangunan sebisa mungkin berhubungan dengan udara luar dan menghindari terjadinya ruang di dalam ruang, minimal memiliki dua arah bukaan . Bila setiap bangunan melakukan hal tersebut, tentu hasilnya akan baik. Ibu Sinta menerapkan cara tersebut pada proyek gereja, rumah, dan pada proyek lainnya. Bagaimana dengan di Indonesia? Selain itu, menurut Ibu Sinta “Keadaan arsitektur di Indonesia sendiri kalau di desa justru malah masih green, namun untuk yang di kota menuju sadar akan hijau”, karena saat ini semakin disadari akan pentingnya green building. Apa itu greenArchitecture? Ibu Reni mengatakan Green Building merupakan konsep yang harus dipakai untuk sustain. Melalui hal-hal kecil, seperti prilaku yang mempertimbangkan hemat energi, bebas emisi, membuang sampah pada tempatnya. Tidak hanya itu, sebagai pengajar dapat memberikan potensi mengedukasi orang lain. Untuk memperoleh desain yang ideal terdapat tiga tahap penting dalam merancang yaitu kebutuhan, lingkungan, dan sosialisasi. Penerapan green building yang pernah dilakukan Ibu Reni terdapat pada desainnya yang berupa kapel (gereja kecil) di Sengkan, Kaliurang, dengan menggunakan material ramah lingkungan, penghawaan maksimal, sistem semi basement, dan tampilan Joglo yang mengadaptasi dengan lingkungan. bagaimana dengan di Indonesia? Ibu Reni mengatakan, “Kalau untuk bangunan di Indonesia saat ini belum semua green, namun berusaha menuju green. Sedangkan, bangunan yang sederhana justru masih menerapkan green building.” D e s a i n y a n g p a l i n g mempertimbangkan penghawaan dan perlindungan adalah bangunan tradisional karya nenek moyang. Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa green building adalah membangun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan memenuhi fungsi untuk jangka waktu yang panjang. Keadaan arsitektur di Indonesia saat ini sedang mengarah menuju green dan untuk bangunan tradisional di Indonesia justru masih menerapkan prinsip green building. ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 49 OPINION
  • 51. FORUM KOMUNIKASI TEMU KARYA ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR INDONESIA 2013 Teks oleh Thomas A. Santoso ampung Kota itulah tema besar yang diusung bagi Kpameran tahunan kali ini, pameran yang diadakan di Solo Paragon Mall mulai dari 20-24 oktober 2013 ini merupakan bagian rangkaian acara besar satu minggu FKTKIMAI (Forum Komunikasi Temu Karya Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Indonesia) 2013 Jateng. Pameran ini diikuti oleh peserta perwakilan dari seluruh wilayah Indonesia. Menurut Prasetyo, selaku koordinator pameran,”Jadi kampung kota itu memiliki makna bahwa Kampung dan Kota itu sama bukan lebih baik antara satu dibanding yang lainnya. Sehingga kampung harus seperti kota dalam kemajuan pembangunan, dan kota harus seperti kampung yang asri dan tentram, bukan kumuh dan semrawut.” “Sehingga dari pameran ini diharapkan masyarakat lebih berhati-hati dalam membangun supaya pembangunan justru tidak menjadi bumerang yang justru menimbulkan kesemrawutan namun tetap asri dan tentram seperti di kampung. ”, demikianlah penuturan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta ini menyimpulkan tujuan terselenggaranya pameran. “Menyenangkan karena jadi mengenal identitas masing-masing daerah.“ itulah kesan Arrin, salah satu peserta pameran perwakilan dari BPR-15 Sumatera Selatan yang merupakan mahasiswa Sriwijaya Palembang. 1 2 4 3 1suasana area pameran. FTKIMAI 2 Prasetyo, Koordinator Pameran FTKIMAI 2013. 3 area Pameran BPR 15. 4 Pameran Foto BPR 1 - Jakarta POINT- ARCHITECTURAL EVENT ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 51
  • 52. PAMERAN KARYA SEJARAH DAN TEORI PERKEMBANGAN KOTA Teks oleh Agnes Ardiana cara ini merupakan pameran perdana mata Akuliah Sejarah Teori Perancangan Kota (STPK) jurusan Arsitektur, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Mata kuliah STPK dibimbing oleh Ibu Ch. Dwi Astuti Depari, ST., M. T. dan Ibu V. Reni Vita Surya, ST., M.T. Pameran yang dipersiapkan sekitar dua minggu ini diselenggarakan oleh PPLK (Pusat Perencanaan Lingkungan Kawasan) yang bekerjasama dengan Biro Pameran. Pameran ini diadakan di lobby kampus Thomas Aquinas selama satu minggu, mulai tanggal 4 November 2013. Pameran yang bertema “Transformasi Desain Kawsan Bersejarah di Yogyakarta” ini bertujuan mengekspos karya mahasiswa. “Pamerannya bagus, walaupun terlihat agak sepi namun banyaknya pengunjung nampak dari tanda tangan pada kolom pesan kesan. semoga ini bisa menjadi awal untuk pameran selanjutnya”, jelas Tatan, salah satu pengunjung pameran. Harapannya dengan pameran STPK ini pemahaman akan kawasan bersejarah di Yogyakarta dapat semakin diperdalam. Selain itu diharapkan mahasiswa semakin termotivasi untuk memaksimalkan karya, sehingga dapat dipamerkan pada kesempatan berikutnya. 3 2 1 1 suasana area pameran STPK. 2 pameran diharapkan dapat menjadi motivasi baru bagi mahasiswa lintas angkatan 3 pameran STPK 2013 merubah layout default ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 52 POINT- ARCHITECTURAL EVENT
  • 53. WELPARCH!Teks oleh Agnes Ardiana 21 Sepetember 2013-HIMA Triçaka, mengadakan acara bagi teman- teman angkatan baru yang diberi nama Welcome Party Architecture (WelPaRch 2013) Rangkaian acara WelPaRch dimulai pukul 08.00 WIB, yang dibuka oleh ketua HIMA. Setelah itu lomba makan kerupuk, makan sayur, memecahkan balon, tarik tambang, balap karung dan ambil koin. Adanya yel-yel juga ikut meramaikan acara. Meskipun debu berterbangan cukup mengganggu, namun antusiasme para mahasiswa baru tidak dapat dihalangi. Suasana WelPaRch sangat ramai dan mahasiswa baru ikut larut dalam acara, ditambah dengan alunan musik yang membuat acara semakin menyenangkan. “Acara WelPaRch ini seru dan bagus, tapi sayang game-nya kurang.”, tutur Mia, salah satu mahasiswa baru. Acara WelPaRch ini memang baru pertama kali dilakukan, semoga kedepannya lebih baik dan bermanfaat dalam mengakrabkan mahasiswa baru. SELAMAT DATANG KELUARGA BARU! 1 2 1 toast kelas Presentasi Arsitektural-C sebagai juara umum bersama Yosandi ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 53 POINT- CAMPUS NEWS
  • 54. Study Banding HMA AMOGHASIDA dan HIMA TRIÇAKA 27 September 2013 - HIMA Triçaka kedatangan HMA Amoghasida dari Universitas Diponegoro. Himpunan yang memiliki total anggota 62 orang ini dimpimpin oleh Fahry Nur Faizal (2010) sebagai ketua dan Rissa Fahriyan (2011) sebagai wakil. Kedatangan Amoghasida ini dalam rangka Studi Banding mengenai program kerja himpunan. Acara ini dibuka oleh ketua HIMA Triçaka, kemudian presentasi yang menjelaskan program kerja dan perkenalan anggota, setelah itu sharing antar departemen dan biro. Bagi Amoghasida, ini merupakan kunjungan pertama ke Universitas Swasta di Yogyakarta. “Atma itu hangat, kami kagum karena merasa sangat disambut.” tutur Fahry. “Memang beda Universitas Swasta dengan Negeri.” sambung Rissa. “Dari toilet saja sudah berbeda, lebih bersih dan suasana di sini lebih akrab.” Fahry kembali menambahkan. Setelah presentasi dan sharing bersama, HMA Amoghasida merasa mendapatkan sesuatu yang baru dari Triçaka. “Kami tertarik dengan sistem biro Triçaka, karena lebih spesifik dan fokus pada bidang masin-masing. Tidak seperti sistem Departemen Amoghasida yang terlalu umum dan luas cakupannya. Selain itu, penggunaan video pada presentasi Triçaka lebih kreatif, kami sendiri belum ada.”, ujar Fahry dan Rissa. Di penghujung acara, masing- masing himpunan saling mengungkapkan kesan dan terima kasih. HIMA Triçaka merasa bangga karena telah dikunjungi oleh HMA Amoghasida. Studi Banding ini diharapkan dapat menguatkan tali silaturahmi HIMA Triçaka dengan Amoghasida. Teks oleh Agnes Ardiana ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 54 POINT- CAMPUS NEWS
  • 55. Teks oleh Elizabeth Nada ksara. Sebuah huruf yang mewakili satu Aindividu, membentuk kata, kalimat dan sebuah cerita. Dari pribadi saat ini menjadi pribadi yang lebih baik. Itulah tema yang dipilih oleh panitia untuk acara Wanaprasta 2013 . Wanaprasta merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Arsitektur TRIÇAKA yang bertujuan untuk melakukan kaderisasi, melatih leadership, kerjasama dan kebersamaan bagi teman-teman angkatan baru. Wanaprasta yang berlokasi di bumi perkemahan Wonogondang ini diikuti oleh 56 peserta. Rangkaian acara dimulai tanggal 25 Oktober 2013 pukul 12.30 dengan dinamika keberangkatan yang unik. Acara yang berlangsung dari tanggal 25-27 Oktober 2013 diisi dengan kegiatan yang padat, berisi dan seru, mulai dari refleksi malam, outbound, dan acara inagurasi pada hari ketiga. Panitia, peserta, dan seluruh kakak angkatan berkumpul menjadi satu pada acara ini. Melalui Wanaprasta, para peserta diajak untuk berbagi kepada sesama yakni dengan srawung bersama anak-anak sekitar desa Wonogondang dengan bermain, benyanyi, dan berbagi mainan serta buku- buku. Berbagai komentar muncul dari peserta wanaprasta tahun ini ketika ARÇAKA mewawancarai mereka. “Proficiat acaranya bagus, tetapi aku sendiri belum dapat menyimpulkan apa-apa dari acara (Wanaprasta). Semoga tahun depan Wanaprasta bisa lebih sukses.“ kata Tius yang dipilih sebagai ketua wanaprasta tahun 2014. Lain hal nya dengan Tius, Caca dan Niken punya tanggapan lain tentang acara ini, “Waktu briefing aku agak takut, karena tampilan kakak-kakak nyeremin tetapi ternyata semuanya baik.” kata Caca. “Acaranya seru sekali. Tema AK.SA.RA dapat diserap dengan baik, aku jadi dapat mengetahui diriku seperti apa dan menyadarkan bahwa kita memiliki keluarga di arsitek ini.” lanjut niken menambahkan. Keduanya kompak berpendapat, “Kebersamaannya terasa sekali. Semoga tahun depan acaranya lebih baik lagi.” ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 55 POINT- CAMPUS NEWS
  • 56. Bata Inovasi Limbah Abu idak hanya sampah Tplastik dan styrofoam yang dapat di olah, abu limbah pabrik pun dapat dimanfaatkan menjadi bahan bangunan. Seperti yang dilakukan oleh bapak Agus Sucahyo yang memanfaatkan Abu Limbah pabrik Gula Madukismo menjadi bata inovasi. “Bata abu limbah ini tidak merusak lingkungan karena tidak pake tanah”, ujar Mbak Pindo, selaku staff dari pabrik bata inovasi abu limbah yang ditemui di kantornya. B a t a i n o v a s i i n i memiliki perbandingan semen, limbah abu dan pasir (4:3:3). Bata limbah abu memiliki ukuran 6x11x25 cm, membuat proses emasangan lebih cepat dan hemat. P a d a p r o s e s pembuatannya bata ini terdapat perbedaan dengan batako pada umumnya, karena pada bata inovasi ini tidak melalui proses pembakaran, namun melalui p r o s e s p r e s s d e n g a n menggunakan mesin . Bata yang memiliki tampilan menyerupai batu candi ini, bisa menjadi alternatif desain yang membutuhkan batu candi d i t e n g a h s u s a h n y a memperoleh batu candi. Warna abu-abu kehitaman juga dapat menjadi kelebihan bata ini untuk diekspos. Selain itu, bata inovasi ini memiliki karakter yang unik, karena sensitif akan sentuhan, jika disentuh bata ini akan berubah warna menjadi hitam. Tempat produksi bata inovasi ini terletak di Jalan Raya Kembaran, Kasihan Bantul. Untuk masalah harga, bata inovasi limbah abu ini dijual dengan harga Rp. 650,00 per keping. Saat ini pemasaran bata abu limbah masih sekitar kota Jogja sampai Klaten. Teks oleh Aleicia Vidya Alat pencetak bata inovasi contoh penerapan bata Tumpukan bata inovasi Tumpukan Limbah Abu Gula Bata Inovasi ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 56 TECHNOLOGY & INNOVATION
  • 57. BATAKO STYROFOAM erawal dari belum adanya Bpelayanan sampah yang baik di desa Sukunan- Gamping, membuat warga setempat merasa perlu menyulap sampah limbah rumah tangga menjadi barang-barang yang bermanfaat. Sampah styrofoam yang merupakan salah satu masalah dijadikan warga desa Sukunan untuk menunjukan kekreatifitasan menciptakan batako dengan bahan dasar styrofoam. Peralatan yang sederhana tak lantas menyurutkan semangat warga untuk memproduksi batako styrofoam ini, bahkan batako styrofoam ini telah lulus uji oleh salah satu universitas negeri di Yogyakarta untuk masalah kekuatannya. Tidak hanya styrofoam, sampah plastik, dan kertas juga dimanfaatkan warga sebagai furniture seperti meja dan kursi. Styrofoam Menjadi Batako Sesuai dengan namanya batako ini merupakan campuran dengan perbandingan 1(semen): 3 (styrofoam):3(pasir), dan jika ingin di tambahkan kapur mentah sebagai perkat, perbandingan yang digunakan adalah 1 (semen):3(styrofoam) :3(pasir): 1(kapur). “Hampir sama dengan batako biasa, hanya saja untuk pembuatannya styrofoam digiling terlebih dahulu dengan parut kelapa yang mata pisaunya kasar lalu digiling bersamaan dengan campuran pasir dan semen dan tidak dibakar.” jelas pak Harto yang ditemui di kediamannya. Pak Harto adalah salah satu pencetus lahirnya batako styrofoam di desa ini. Lebih Menguntungkan S e p e r t i y a n g diketahui limbah styrofoam merupakan limbah yang susah terurai, maka pemanfaatan styrofoam menjadi batako sudah pasti menjadi salah satu solusi dalam masalah tersebut. “Lebih green karena kita menggunakan metode 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dan pastinya lebih hemat.” jelas pak Harto. Bukan Untuk Kolom Kelemahan batako styrofoam ini, tidak bisa digunakan untuk kolom, dan hanya dapat digunakan untuk dinding atau sekat. Pemanfaatannya Sudah terdapat 5 rumah yang menggunakan batako styrofoam ini. Selain sebagai dinding, batako ini dimanfaatkan sebagai pot tanaman pada sepanjang jalan desa dan beberapa kerajinan lainnya. Teks oleh Aleicia Vidya ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 57 DESIGN PROJECT - WORLDWIDE
  • 58. Teks oleh Agnes Ardiana Ikatan Masa Lalu akan Kotagede Ikatan Masa Lalu akan Kotagede ANJANGSANA - JEJAK ARSITEKTUR ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 58
  • 59. otagede atau yang biasa disebut Ksebagai “kota perak” merupakan s e b u a h k a w a s a n y a n g menyimpan pesona luar biasa, terletak di sebelah selatan kota Jogja. Tidak hanya kerajinan perak saja, melainkan bangunan kunonya yang merupakan perkawinan Jawa dan Kolonial. Bahkan secara Internasional mengakui kekhasan Kotagede, dan berusaha membangun kembali. Kemudian lahirlah gerakan-gerakan pelestarian Belanda seperti Rodi Besik (membeli, membangun), Faster Parent (Bapak angkat), Nasir Tamara (Tenaga Ahli) . Sejarah Dahulu Kotagede merupakan pusat Kerajaan Mataram, kemudian berpindah ke Pleret dan sekarang menjadi Masjid Mataram dan makam, sehingga muncul periodesasi berupa Trend Maska Mataraman. Pada masa itu bangunan menunjukkan status social, seperti joglo,limasan,kampung. Akibat trend mengalahkan budaya kerajaan, maka abdi dalem merosot. Berdasarkan sudut pandang arsitektural, banguna masjid dan makan Mataram terbuat dari susunan bata yang menjulang tinggi seperti sebuah candi, karena pada masa itu berkembang Majapahit yang bercorak Hindu. Abad 18 sekitar 300an rumah kuno berkembang di 5 kelurahan. Setelah itu muncullah bangunan Eropa, karena adanya kaum pedagang atau orang-orang Kalang yang berhasil dan memiliki uang lebih ingin membangun rumah dengan trend eropa yang menerapkan Barroque dan Art Deco. Bangunan otagede atau biasa disebut Ksebagai “Kota Perak”. Kawasan yang terletak di sebelah selatan kota Jogja ini menyimpan pesona luar biasa. Tidak hanya kerajinan perak saja, melainkan bangunan kuno yang merupakan perkawinan Jawa dan Kolonial. Secara internasionalpun kekhasan Kotagede diakui, dan banyak pihak berusaha membangun kembali bangunan-bangunan kuno tersebut. Kemudian lahirlah gerakan-gerakan pelestarian Belanda seperti Rodi Besik (membeli, membangun), Faster Parent (Bapak angkat), Nasir Tamara (Tenaga Ahli). Sejarah Dahulu Kotagede merupakan pusat Kerajaan Mataram. Awalnya Kerajaan Mataram ditinggal berpindah ke Pleret dan sekarang menjadi Masjid Mataram dan makam, sehingga muncul periodesasi berupa trend Maska Mataraman. Pada masa itu bangunan menunjukkan status sosial yang dapat dilihat dari bentuk atapnya. Contonya rumah Joglo (dipakai kalangan Raja), rumah Limasan (dipakai rakyat biasa) dan rumah kampung (yang banyak di perkampungan). Trend mengalahkan budaya kerajaan dan menyebabkan budaya abdi dalem merosot. Berdasarkan sudut pandang arsitektural bentuk bangunan masjid dan makam menyerupai candi yang terbuat dari susunan bata menjulang tinggi seperti sebuah candi, hal ini dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu yang berkembang di Kerajaan Majapahit. Pada abad 18, sekitar ±300 rumah kuno berkembang di 5 kelurahan. Setelah itu munculah kaum pedagang atau orang-orang Kalang yang berhasil dan memiliki uang lebih yang ingin membangun rumah dengan tren Eropa yang menerapkan gaya arsitektur Baroque dan Art Deco. 2 1RumahOrangKalang 2GerbangmakamRaja 44 1 ANJANGSANA - JEJAK ARSITEKTUR ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 59
  • 60. 3 Omah dhuwur 4 Konsul Besi 5 Gardu Listrik 6 Detail rumahkawasanKotagede Bangunan Beberapa contoh bangunan kuno di Kotagede antara lain Omah Dhuwur (yang berarsitektur Eropa), gardu listrik (gaya Belanda) dan rumah model Jengki (tren 1960an, yang meniru rumah juragan batik di Pekalongan). Tidak hanya peninggalan berupa bangunan kuno, melainkan juga detail arsitektural yang berupa boven, roster dan konsul (konsul kayu bernama baut dan yang diterapkan pada bangunan klasik Kotagede, kemudian beralih ke konsul besi pada banguan kolonial). Keunikan dari bangunan kolonial di Kotagede bila dibandingkan dengan bangunan kolonial pada umumnya yaitu memiliki pagar tinggi yang mengutamakan privacy, sehingga ruang terbuka hijaunya tidak terlihat . Oleh karena itu, yang dapat mengetahui hanya pemilik, kecuali tamu yang diperbolehkan masuk. Ketika gempa Jogja tahun 2006, sebagian bangunan kuno juga mengalami kerusakan, karena belum memiliki tulangan. “Saat ini tidak semua masyarakat Kotagede berminat terhadap bangunan kuno. Sehingga sebagian orang yang masih membangun rumah dengan gaya-gaya kuno karena memiki ikatan masa lalu”, tutur Pak Erwito Wibowo, ketua RW 07 sekaligus Ketua Pusat Studi Kebudayaan Kotagede. 3 4 5 6 ANJANGSANA - JEJAK ARSITEKTUR ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 60
  • 61. Mandala Menurut Kosmologis Buddhis i d u n i a i n i Ds e b e n a r n y a banyak terdapat fenomena yang belum diketahui. Dari tiap f e n o m e n a t e r d a p a t p e r b e d a a n m a k n a tersebut. Salah satu d i a n t a r a n y a a d a l a h Mandala. Dalam praktik kehidupan sehari-hari, Mandala sudah menjadi nama umum untuk rencana yang mana pun, grafik, atau geometris pola yang mewakili kosmos secara m e t a f i s i k a t a u simbolik,mikrokosmos semesta dari perspektif manusiawi. Mandala, khususnya pusatnya, bisa dipakai selama meditasi sebagai benda untuk memusatkan p e r h a t i a n . M a n d a l a merupakan seluruh konsep alam semesta, terutama dalam agama Buddha aliran Mahayana Tibet. Pada agama Buddha aliran Mahayana Tibet, terdapat Dalam alam semesta, bayangkanlah bahwa gunung besar di tengah- tengah, dikelilingi oleh empat benua, satu benua pada tiap arah dari ke empat mata angin utama, dikelilingi samudra yang luas. Tiap benua memiliki penduduk dan seluruh harta dalam benua tersebut. Teks oleh Jeckhi Heng ©cowbird.comPersembahan Mandala dalam bentuk Mudra Mandala beserta isinya ©kepeng-nusantara.com Persembahan Mandala dalam bentuk pasir ©vincentspirit.blogspot.com ANJANGSANA - FENOMENA & LIFESTYLE ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 61
  • 62. Saat dipersembahkan, umat dapat membayangkan b a h w a u m a t mempersembahkan seluruh alam semesta kepada Buddha. Perlu diingat bahwa yang umat persembahkan adalah alam semesta dengan seluruh isinya. Seperti, air, tanah, logam-logam mulia yang terkandung yang di dalamnya, dan seluruh makhluk hidup yang ada di dalamnya. Pada kenyataannya hal tersebut tidak bisa kita persembahkan karena alam semesta bukan milik kita, jadi f a k t a n y a y a n g u m a t persembahkan adalah pikiran t u l u s m e r e k a u n t u k mempersembahkan sesuatu yang amat berharga dan perbuatan baik mereka sendiri kepada Buddha. Hal ini biasanya sering dilakukan pada puja bhakti (kebaktian umat Buddha) dalam sehari-hari, atau puja bhakti khusus. Puja bhakti khusus yang dimaksud bisa pada contoh puja tara, yaitu puja dengan membacakan pujian kepada Dewi Tara yang merupakan figur utama dari Candi Kalasan, sehingga puja tersebut dilakukan di Candi Kalasan, daerah Kalasan, Yogyakarta. Saat umat merasa kebajikan mereka sangatlah kurang untuk mencapai suatu tujuan dalam hidup mereka, umat bisa membuat persembahan mandala sebanyak-banyaknya sampai tak terhingga sehingga kebajikan umat cukup untuk mencapai tujuan tersebut. Ketika seorang guru besar dari Tibet yang bernama Je Tsongkhapa (1357-1419), akan menyusun sebuah karya terbesar beliau dalam hidupnya, beliau banyak melakukan persembahan Mandala kepada Buddha agar tujuan mulia tersebut tercapai. Ketika beliau melakukan persembahan Mandala, beliau menggunakan kerikil dan batu-batuan sebagai pengisi Mandala, akhirnya batu- batu tersebut menjadi sangat halus dan hal ini masih bisa kita lihat di tempat dimana guru Je Tsongkhapa melakukan persembahan Mandala. Salah satu komunitas yang masih melakukan persembahan Mandala yang dilakukan oleh gurubesar Je Tshongkapa adalah komunitas Dharma Centre Kadam Choeling Indonesia. Komunitas ini sudah memiliki cabang sekitar 10 Dharma Centre di bumi Nusantara, salah satu di Yogyakarta. Komunitas tersebut mengajak umat mereka untuk melakukan kebajikan, salah satu diantaranya adalah praktik membuat persembahan Mandala. ©kepeng-nusantara.com Mandala stone ANJANGSANA - FENOMENA & LIFESTYLE ARÇAKA #1 | NOVEMBER 2013 62 Sumber Referensi: Rinpoche, Dagpo. 2005. Penjelasan Tentang Teks Permata Bagi Mereka yang Beruntung & Persembahan Mandala. Bandung : Kadam Choeling Indonesia ©littletibetgiftshop.com Mandala tanpa pasir
  • 63. WE WANT YOU!TO BE THE NEXT CONTRIBUTORS FOR OUR NEXT ISSUE ARÇAKA #2: EDISI 2014SEPEKAN ARSITEKTUR #UAJY STUDENTS & EX-STUDENTS ONLY kritik. saran. info : arcakauajy@gmail.com